You are on page 1of 3

DMFT, Dynamical Mean Field Theory (condensed matter theory).

DMFT,
Decayed/Missing/Filled Teeth (dentistry)
Pentingnya Kemitraan Dalam Pembangunan Kesehatan
Di dalam mengupayakan perbaikan derajat kesehatan para ahli kesehatan dan tenaga pemberdaya
masyarakat harus menjalin banyak hubungan kemitraan dengan berbagai bidang yang ada,
Untuk mengembangkan kemitraan di bidang kesehatan secara konsep terdiri 3 tahap yaitu:
• Tahap pertama adalah kemitraan lintas program di lingkungan sektor kesehatan sendiri,
• Tahap kedua kemitraan lintas sektor di lingkungan institusi pemerintah
• Tahap ketiga adalah membangun kemitraan yang lebih luas, lintas program, lintas sektor.
Lintas bidang dan lintas organisasi yang mencakup :
• unsur pemerintah,
• unsur swasta atau dunia usaha,
• unsur LSM dan organisasi masa
• unsur organisasi profesi.
Hal ini sejalan seperti di kemukakan oleh WHO (2000) untuk membangun kemitraan kesehatan
perlu diidentifikasi lima prinsip kemitraan yaitu:
• Policy-makers
• Health managers
• Health professionals
• Academic institutions
• Communities institutions
Dasar pemikiran kemitraan dalam pembangunan kesehatan
Adapun dasar pemikiran atau latar belakang kemitraan dalam pembangunan kesehatan yaitu:
• Kesehatan adalah hak azasi manusia, merupakan investasi, dan sekaligus merupakan
kewajiban bagi semua pihak.
• Masalah kesehatan saling berkaitan dan saling mempengaruhi dengan masalah lain,
seperti masalah pendidikan, ekonomi, sosial, agama, politik, keamanan, ketenagakerjaan,
pemerintahan,dan lain-lain
• Karenanya masalah kesehatan tidak dapat diatasi oleh sektor kesehatan sendiri,
melainkan semua pihak juga perlu peduli terhadap masalah kesehatan tersebut,
khususnya kalangan swasta.
• Dengan peduli pada masalah kesehatan tersebut, berbagai pihak khususnya pihak swasta
diharapkan juga memperoleh manfaat, karena kesehatan meningkatan kualitas SDM dan
meningkatkan produktivitas.
• Pentingnya partnership ini mulai digencarkan oleh WHO pada konfrensi internasional
promosi kesehatan yang keempat di Jakarta pada tahun 1997.
• Sehubungan dengan itu perlu dikembangkan upaya kerjasama yang saling memberikan
manfaat. Hubungan kerjasama tersebut akan lebih efektif dan efisien apabila juga didasari
dengan kesetaraan.
Tujuan Kemitraan dan Hasil yang Diharapkan
a. Tujuan umum :
Meningkatkan percepatan, efektivitas dan efisiensi upaya kesehatan dan upaya pembangunan
pada umumnya.
b. Tujuan khusus :
1. Meningkatkan saling pengertian;
2. Meningkatkan saling percaya;
3. Meningkatkan saling memerlukan;
4. Meningkatkan rasa kedekatan;
5. Membuka peluang untuk saling membantu;
6. Meningkatkan daya, kemampuan, dan kekuatan;
7. Meningkatkan rasa saling menghargai;
Hasil yang diharapkan adanya percepatan, efektivitas dan efisiensi berbagai upaya termasuk
kesehatan. Adapun peran serta Dinas Kesehatan dalam Pengembangan Kemitraan di Bidang
Kesehatan. Beberapa alternatif peran yang dapat dilakukan, sesuai keadaan, masalah dan potensi
setempat adalah :
• Initiator : memprakarsai kemitraan dalam rangka sosialisasi dan operasionalisasi
Indonesia Sehat.
• Motor/dinamisator : sebagai penggerak kemitraan, melalui pertemuan, kegiatan bersama,
dll.
• Fasilitator : memfasiltasi, memberi kemudahan sehingga kegiatan kemitraan dapat
berjalan lancar.
• Anggota aktif : berperan sebagai anggota kemitraan yang aktif.
• Peserta kreatif : sebagai peserta kegiatan kemitraan yang kreatif.
• Pemasok input teknis : memberi masukan teknis (program kesehatan).
• Dukungan sumber daya : memberi dukungan sumber daya sesuai keadaan, masalah dan
potensi yang ada.
Prinsip, Landasan dan Langkah Dalam Pengembangan Kemitraan
• 3 prinsip, yaitu : kesetaraan, dalam arti tidak ada atas bawah (hubungan vertikal), tetapi
sama tingkatnya (horizontal); keterbukaan dan saling menguntungkan.
• 7 saling, yaitu : saling memahami kedudukan, tugas dan fungsi (kaitan dengan struktur);
saling memahami kemampuan masing-masing (kapasitas unit/organisasi); saling
menghubungi secara proaktif (linkage); saling mendekati, bukan hanya secara fisik tetapi
juga pikiran dan perasaan (empati, proximity); saling terbuka, dalam arti kesediaan
untuk dibantu dan membantu (opennes); saling mendorong/mendukung kegiatan
(synergy); dan saling menghargai kenyataan masing-masing (reward).
• 6 langkah : penjajagan/persiapan, penyamaan persepsi, pengaturan peran, komunikasi
intensif, melakukan kegiatan, dan melakukan pemantauan & penilaian.
CONTOH KEMITRAAN DALAM PEMBANGUNAN KESEHATAN
Unilever dan FDI World Dental Federation telah memperpanjang kemitraan mereka selama tiga
tahun dari tahun 2010, dengan opsi untuk memperpanjangnya lagi untuk tiga tahun setelah itu.
Melalui kemitraan publik-swasta ini, satu-satunya di dunia mengenai perawatan mulut, dua
perusahaan ini menggerakkan kampanye secara nasional dan global untuk mempromosikan
secara luas materi pendidikan tentang pentingnya menyikat gigi ke sekolah-sekolah dan dokter
gigi.
FDI World Dental Federation adalah organisasi global independen yang mewakili sekitar satu
juta dokter gigi di seluruh dunia dan juga 200 asosiasi dokter gigi dan spesialis. Visi dari
organisasi ini adalah untuk menciptakan kesehatan gigi yang optimal di seluruh dunia karena
kesehatan gigi adalah bagian penting dari kesehatan dan kehidupan secara umum. Unilever
membantu FDI World Dental Federation untuk mencapai hal ini secara global melalui merek
perawatan mulut termuka yakni Pepsodent, Signal, Close Up, Mentadent, Aim, PIS, dan Zhong
Hua.

You might also like