Professional Documents
Culture Documents
BIOSINTESIS PROTEIN
HARDIANTI
K 211 08 304
GIZI B
Wassalam
Makassar, April
2011
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman judul
Kata pengantar
Daftar isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Judul Makalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian
B. Replikasi DNA
1. Hubungan antara DNA dengan Protein
2. Tahap Transkripsi
3. Tahap Translasi
4. Mekanisme Translasi
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Protein merupakan komponen penting atau komponen utama sel hewan
atau manusia. Oleh karena sel itu merupakan pembentuk tubuh kita, maka
protein yang terdapat dalam makanan berfungsi sebagai zat utama dalam
pembentukan dan pertumbuhan tubuh. Kita memperoleh protein dari makanan
yang berasal dari hewan atau tumbuhan.
B. Rumusan Makalah
4. Translasi
C. Tujuan
1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian sintesa protein dan tahap-tahap
sintesa protein
2. Mengetahui maksud dari Replikasi DNA dan proses replikasi DNA
3. Mengetahui pengertian transkripsi, tahap-tahap transkripsi dan proses
transkripsi
4. Mengetahui pengertian Translasi, tahap-tahap translasi dan proses translasi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Endoplasma (ribosom)
Sintesis protein
Berbagai fungsi
Sebelum sel membelah, DNA harus direplikasi dalam fase S dari siklus
sel. Proses replikasi melibatkan enzim polymerase. Proses ini melibatkan
pembukaan utas ganda DNA, sehingga memungkinkan terjadinya perpasangan
basa untuk membentuk utas baru. Pembentukan utas komplementer terjadi
melalui perpasangan basa antara A dengan T dan G dengan C. Dalam replikasi
DNA, setiap utas DNA lama berperan sebagai cetakan untuk membentuk DNA
baru.
Atau Proses penyalinan urutan basa-basa nukleotida purin dan pirimidin
dalam untai ganda DNA inang ke sel turunan (replikasi semikonservatif :
setengah untai asli setengah sintesis baru). Diawali dari pelepasan untai ganda
oleh enzim DNA gyrase Terbentuk garpu repliakasi (replication fork) Garpu
bergerak dalam 2 arah berlawanan sampai kedua ujung bertemu menghasilkan
DNA baru Masing untai DNA induk berperan sebagai cetakan Untai baru
dijamin komplementer dengan untai lama oleh DNA polymerase Untai baru
memiliki polaritas berlawanan dengan untai induk
Model DNA Watson dan Crick menyatakan bahwa saat double heliks
bereplikasi, masing-masing dari kedua molekul anak akan mempunyai satu
untai lama yang erasal dari satu molekul induk dan satu untai yang baru.
Model replikasi ini disebut model semikonservatif. Model lainnya adalah
model konservatif dimana molekul induk tetap dan molekul baru disintesis
sejak awal. Model ketiga disebut model dispersif yaitu bahwa keempat untai
DNA, setelah replikasi double heliks, mempunyai campuran anatara DNA baru
dan DNA lama. Pengujian yang dilakukan oleh Meselson dan Stahl
menunjukkan bahwa replikasi DNA terjadi secara semikonservatif. Daerah
penggandaan bergerak sepanjang DNA induk membentuk replication fork.
Pada daerah ini, kedua utas DNA yang baru, disintesis dengan bantuan
sekelompok enzim, salah satunya adalah DNA polimerase.
Sintesis DNA tidaklah berjalan secara kontinu pada kedua utas cetakan.
Hal ini karena kedua utas DNA tersusun sejajar berlawanan arah atau
antiparalel. Maka utas DNA baru akan tumbuh dari 5′ - 3′ sedang yang lainnya
dari 3′ - 5′ pada cetakan. Sintesis dari 3′ - 5′ tidak mungkin dilakukan karena
tidak ada DNA polymerase untuk arah 3′ - 5′. Replikasi DNA pada cetakan 3′ -
5′ terjadi seutas demi seutas dengan arah 5′ - 3′ yang berarti replikasi berjalan
meninggalkan replication fork. Utas-utas pendek tersebut kemudian
dihubungkan oleh enzim ligase DNA.
Dalam replikasi DNA terdapat utas DNA yang disintesis secara kontinu
yang terjadi pada cetakan 5′ - 3′. Utas DNA yang disintesis secara kontinu ini
disebut utas utama atau leading strand. Sedangkan utas DNA baru yang
disintesis pendek-pendek seutas-demi seutas disebut utas lambat atau lagging
strand. Utas-utas pendek atau fragmen-fragmen pendek yang terbentuk disebut
fragmen Okazaki. Sintesis pada leading strand memerlukan molekul primer
pada permulaan replikasi Setelah replication fork terbentuk, polymerase akan
bekerja secara kontinu sampai utas DNA baru selesai direplikasi. Pada sintesis
lagging strand, diperlukan enzim lain primase DNA. Setelah utas DNA
terbuka untuk melakukan replikasi, dan setelah terbuka pada lagging strand,
utas harus dijaga agar tetap terbuka. Jadi dalam proses replikasi DNA
melibatkan beberapa protein baik berupa enzim maupun non-enzim yaitu :
1) Polimerase DNA : enzim yang berfungsi mempolimerisasi nukleotida-
nukleotida
2) Ligase DNA : enzim yang berperan menyambung DNA utas lagging
3) Primase DNA : enzim yang digunakan untuk memulai polimerisasi DNA
pada lagging strand
4) Helikase DNA : enzim yang berfungsi membuka jalinan DNA double
heliks
5) Single strand DNA-binding protein : mestabilkan DNA induk yang
terbuka
Replication fork berasal dari struktur yang disebut replication bubble yaitu
daerah menggelembung tempat pilinan DNA induk terpisah untuk berfungsi
sebagi cetakan pada sintesis DNA.
Kemungkinan pola replikasi DNA
GAMBAR TRANSKRIPSI
Salah satu pita DNA tunggal mencetak mRNA. Pita tersebut
dinamakan pita sense, sedangkan pita yang tidak mencetak mRNA
disebut pita antisense. mRNA yang telah dicetak kemudian keluar dari
inti sel melalui pori-pori nukleus masuk ke dalam sitoplasma ,Susunan
tiga basa mRNA komplementer dengan susunan tiga buah pita sense
DNA. Sintesis RNA ini selalu terjadi menurut arah 5’ ke 3’. Transkripsi
akan berakhir jika RNA polimerase mentranskripsi urutan DNA
terminator yang berfungsi sebagai sinyal terminasi.
Dalam proses transkripsi, beberapa komponen utama yang terlibat
adalah :
1) urutan DNA yang akan ditranskripsi (cetakan/template)
2) enzim RNA polymerase
3) factor-faktor transkripsi
4) precursor untuk sintesis RNA
Urutan DNA yang ditranskripsi adalah gen yang diekspresikan.
Secara garis besar gen dapat diberi batasan sebagai suatu urutan DNA
yang mengkode urutan lengkap asam amino suatu polipeptida atau
molekul RNA tertentu. Gen yang lengkap terdiri atas tiga bagian utama,
yaitu (1) daerah pengendali (regulatory region) yang secara umum
disebut promoter, (2) bagian structural, dan (3) terminator. Promoter
adalah bagian gen yang berperanan dalam mengendalikan proses
transkripsi dan terletak pada ujung 5’. Bagian structural adalah bagian
gen yang terletak di sebelah hilir (downstream) dari promoter. Bagian
inilah yang mengandung urutan DNA spesifik (kode-kode genetic) yang
akan ditranskripsi. Terminator adalah bagian gen yang terletak di
sebelah hilir dari bagian structural yang berperanan dalam pengakhiran
(terminasi) proses transkripsi.
Model transkripsi Pada prokariota transkripsi berlangsung secara
polisistronik. (poli = banyak ) artinya bisa terjadi lebih dari satu tempat
kodon start (memulai transkripsi ) dan tentu tempat kodon mengakhiri
transkripsi (kodon stop =kodon terminal). Model transkripsi eukariota
Pada Eukariota transkripsi berlangsung secara Monosistronik
(mono=satu) Sistim mengacu pada satu tempat (site ) start atau kodon
memulai (AUG) dan satu kodon terminasi (UGA ,UAG atau UAA).
Proses Transkripsi
Kode Genetik
Pesan yang disalin ke mRNA Æ Kode Genetik (kodon)
• Teridiri atas 3 pasangan basa (kombinasi A,G,C,U)
• Kombinasi ini (64) menentukan sintesis asam amino oleh
ribosom
(e.g. UGG : Triptofan)
3. Tahap Translasi
Huruf kedua
U C A G
UUU Phe
UCU AUA Tyr
UGU Cys U
U UUC UCC AUC UGC C
Ser
UUA UCA UAA UGA Nonsense A
UUG
Leu
UCG UAG
Nonsense
UGG Trp G
CUU CCU CAU His CGU
U
CUC CCC CAC CGC Arg C
C Leu Pro
A
Huruf CUA CCA CAA CGA Huruf
Gln G
pertam CUG CCG CAG CGG ketiga
a AUU ACU AAU Asn AGU Ser
U
AUC Ile ACC AAC AGC C
A Thr
A
AUA ACA AAA Lys
AGA Arg
AUG Met ACG AAG AGG G
GUU GCU GAU Asp GGU
U
GUC GCC GAC GGC Gly C
G Val Ala
A
GUA GCA GAA Glu
GGA
GUG GCG GAG GGG G
Translasi berlangsung di dalam ribosom. Ribosom disusun
oleh molekul-molekul rRNA dan beberapa macam protein.
Ribosom tersusun atas dua subunit, yaitu subunit kecil dan
subunit besar. Pada jasad prokaryot, subunit kecil mempunyai
koofisien sedimentasi sebesar 30S (unit Svedberg) sedangkan
subunit besar berukuran 50S, tetapi pada saat kedua unit tersebut
bergabung, koofisien sedimentasinya adalah 70S.pada jasad
eukaryote, subunit kecil berukuran 40S, sedangkan subunit besar
berukuran 60S, tetapi sebagai suatu kesatuan, ribosom eukaryote
mempinyai koofisien sedimentasi sebesar 80S.
4. Mekanisme Translasi
A. Kesimpulan
1. Proses sintesis protein terbagi atas transkripsi dan translasi. Seperti kita
ketahui DNA sebagai media untuk proses transkripsi suatu gen berada di
kromosom dan terikat oleh protein histon. Saat menjelang proses
transkripsi berjalan, biasanya didahului signal dari luar akan kebutuhan
suatu protein atau molekul lain yang dibutuhkan untuk proses
pertumbuhan, perkembangan, metabolisme, dan fungsi lain di tingkat sel
maupun jaringan.
2. DNA terdiri dari dua sulur/utas polinukleotida yang bersifat antiparalel.
Antar sulur/utas nukleotida berikatan pada basa N: Ikatan H.
3. Agar dapat diwariskan dari satu generasi ke generasi, DNA harus
melakukan replikasi atau penggandaan DNA.
4. Gen merupakan fragmen DNA yang menyandikan protein/enzim.
Ekspresi gen meliputi proses transkripsi dan translasi.
5. Informasi dalam gen dicetak ke dalam molekul messenger Ribo Nucleic
Acid (mRNA) melalui proses trankripsi, mRNA membawa cetakan
informasi ke ribosom dalam sitoplasma, Ribosom kemudian melakukan
proses penerjemahan (translation) dengan menggunakan informasi cetakan
tersebut untuk mensintesis protein.
B. SARAN
Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa sintesis protein sangat erat
kaitannya, dengan pembawaan sifat pada keturunan .
Oleh karena itu,melalui makalah ini kami sebagai penyusun mengajak para
pembaca dan pendengar untuk dapat mengambil pengetahuan dari materi yang
telah kami sampaikan tadi .
DAFTAR PUSTAKA
2. Campbell, N.A., Reece, J.B., Mitchell, L.G. 2002. Biologi. Alih bahasa
lestari, R. et al. safitri, A., Simarmata, L., Hardani, H.W. (eds). Erlangga,
Jakarta.
4. Watson, J.D., T.A. Baker, S.P. Bell, A. Gann, M. Levine, R. Losick. 2008.
Molecular Biology of The Gene. Pearson Education, Inc, San Francisco.