You are on page 1of 11

Disusun Oleh :

1.Pratiwi 6. Heri Hermawan


2.Ajeng Ratna Fauziah 7. Ade Gunawan
3.Iriani Rutika Sari 8. Fadli Chandra
4.Aulia Kharisma 9. Herra Indra Asmara
5.Ramiana Saragih

6.Pembimbing :
7.Tri Aminingsih.,Msi

Bioteknologi
Arti Sempit : penerapan
teknik-teknik biologi
Arti Luas : penerapan genetika molekular untuk mengubah
untuk kepentingan manusia susunan genetik dalam
tertentu. kromosom atau mengubah
sistem ekspresi genetik yang
diarahkan pada kemanfaatan

Obyek rekayasa genetika


mencakup bakteri, fungi, hewan
tingkat rendah, hewan tingkat
tinggi, hingga tumbuh-tumbuhan
 Awal mula ilmu rekayasa genetika yaitu dari cabang biologi maupun
sebagai ilmu-ilmu rekayasa (keteknikan) dari usaha-usaha yang dilakukan
untuk menyingkap material yang diwariskan dari satu generasi ke
generasi yang lain. diketahui bahwa kromosom adalah material yang
membawa bahan terwariskan itu (disebut gen)
 Penemuan struktur DNA menjadi titik yang paling pokok kemudian dapat
ditentukan bagaimana sifat dapat diubah dengan mengubah komposisi
DNA, yang adalah suatu polimer bervariasi.
 Tahap-tahap penting berikutnya adalah serangkaian penemuan enzim
restriksi (pemotong) DNA, regulasi (pengaturan ekspresi) DNA (diawali dari
penemuan operon laktosa pada prokariota), perakitan teknik PCR,
transformasi genetik, teknik peredaman gen (termasuk interferensi RNA), dan
teknik mutasi terarah (seperti Tilling). Sejalan dengan penemuan-penemuan
penting itu, perkembangan di bidang biostatistika, bioinformatika dan
robotika/automasi memainkan peranan penting dalam kemajuan dan efisiensi
kerja bidang ini.
Teknologi in vitro untuk meningkatkan
keragaman genetik tanaman.
Dengan teknologi ini, manipulasi ploidi,
mutasi dan atau seleksi dapat dilakukan pada
tingkat organ, jaringan atau sel dan
protoplast. Teknologi in vitro menjadi teknik
dasar rekayasa genetika.

Teknologi in vitro dipakai


untuk pengadaan bibit secara
besar-besaran seperti: pisang,
kelapa sawit, jati, anggrek,
tanaman hias, dan lain-lain
\
• aplikasi teknologi DNA rekombinan bukan berupa pemanfaatan
langsung organisme transgeniknya, melainkan produk yang
dihasilkan oleh organisme transgenik.
• produk industri farmasi penting seperti insulin, interferon, dan
beberapa hormon pertumbuhan dengan cara yang lebih efisien.
• Berbagai macam vaksin juga telah diproduksi misalnya vaksin herpes,
vaksin hepatitis B, vaksin lepra, vaksin malaria, dan vaksin kolera.
Hepatitis B adalah suatu penyakit hati yang disebabkan oleh "Virus
Hepatitis B" (VHB), suatu anggota famili Hepadnavirus yang dapat
menyebabkan peradangan hati akut atau menahun yang pada
sebagian kecil kasus dapat berlanjut menjadi sirosi hati atau kanker
hati.
Penyebab Hepatitis tak semata-mata virus. Keracunan obat, dan
paparan berbagai macam zat kimia seperti karbon tetraklorida,
chlorpromazine, chloroform, arsen, fosfor, dan zat-zat lain yang
digunakan sebagai obat dalam industri modern, bisa juga
menyebabkan Hepatitis.
Hepatitis B kronis ditandai dengan HBsAg positif (> 6 bulan) di dalam
serum, tingginya kadar HBV DNA dan berlangsungnya proses
nekroinflamasi kronis hati. Carrier HBsAg inaktif diartikan sebagai
infeksi HBV persisten hati tanpa nekroinflamasi. Sedangkan Hepatitis
B kronis eksaserbasi adalah keadaan klinis yang ditandai dengan
peningkatan intermiten ALT>10 kali batas atas nilai normal (BANN).
Diagnosis infeksi Hepatitis B kronis didasarkan pada pemeriksaan
serologi, petanda virologi, biokimiawi dan histologi.
1. 1. Serologi :pemeriksaan HBsAg, HBeAg, anti HBe dan HBV DNA
(4,5).
2. 2. virologi : mengukur jumlah HBV DNA serum sangat penting karena
dapat menggambarkan tingkat replikasi virus.
3. 3. biokimiawi : untuk menentukan keputusan terapi adalah kadar
ALT
Secara vertikal, Secara horisontal, terjadi akibat
terjadi dari Ibu penggunaan alat suntik yang
yang mengidap tercemar, tindik telinga, tusuk
virus Hepatitis B jarum, transfusi darah, penggunaan
kepada bayi yang pisau cukur dan sikat gigi secara
dilahirkan yaitu bersama-sama (Hanya jika penderita
pada saat memiliki penyakit mulut (sariawan,
persalinan atau gusi berdarah,dll) atau luka yang
segera setelah mengeluarkan darah) serta
persalinan. hubungan seksual dengan penderita.
antiviral seperti lamivudine dan adefovir dan modulator sistem kebal
seperti Interferon Alfa ( Uniferon).
pengobatan tradisional : temulawak (Curcuma xanthorrhiza), kunyit
(Curcuma longa), sambiloto (Andrographis paniculata), meniran
(Phyllanthus urinaria), daun serut/mirten, jamur kayu/lingzhi
(Ganoderma lucidum), akar alang-alang (Imperata cyllindrica),
rumput mutiara (Hedyotis corymbosa), pegagan (Centella asiatica),
buah kacapiring (Gardenia augusta), buah mengkudu (Morinda
citrifolia), jombang (Taraxacum officinale).
Pengobatan Alternatif : hijamah/bekam yang bisa menyembuhkan
segala penyakit hepatitis
vaksin : dilakukan fusi atau transplantasi gen. vaksin Hepatitis B
dapat dibuat dengan cara rekayasa genetika yakni secara difusi atau
transplantasi gen. Menyuntikkan virus hepatitis B yang telah
dilemahkan dan melakukan stimulasi sistem imunisasi.
Hepatitis B dapat ditularkan melalui beberapa hal yang dapat
menyebabkan virus Hepatitis B ini tertular :
Secara vertikal, cara penularan vertikal terjadi dari Ibu yang
mengidap virus Hepatitis B kepada bayi yang dilahirkan yaitu
pada saat persalinan atau segera setelah persalinan.
Secara horisontal, dapat terjadi akibat penggunaan alat suntik
yang tercemar, tindik telinga, tusuk jarum, transfusi darah,
penggunaan pisau cukur dan sikat gigi secara bersama-sama
(Hanya jika penderita memiliki penyakit mulut (sariawan, gusi
berdarah,dll) atau luka yang mengeluarkan darah) serta
hubungan seksual dengan penderita.
Penyakit hepatitis B, disebabkan oleh unsur patogen ( yang
menyebabkan penyakit ) atau mikroba, dapat diketahui
gejalanya berkat vaksinasi.

You might also like