You are on page 1of 12

MAKALAH

STRATEGI PEMBELAJARAN

Disusun Oleh:

MERIANA SUSANTI 0822230

DOSEN PEMBIMBING :Nora Agustina S.pd

FAKULTAS KEGURUN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS BATURAJA
2010/2011

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan atas kehadirat Allah SWT atas rahmat dan

hidayahnya, sehingga Tugas ini dapat terselesaikan dengan baik. Tugas ini

merupakan salah satu syarat untuk melengkapi tugas makalah individu

Dalam makalah ini, penulis membahas tentang ,berbagai pendekatan

dalam mengajar mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat

1. Ibu Nora Agustina S. Pd

2. Semua pihak yang telah membantu penulisan dalam penyelesaikan makalah ini.

Penulis berharap Tugas makalah ini dapat diterima oleh semua pihak, dan

penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, dan

semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Baturaja, 02 april 2011

penulis

2
BERBAGAI PENDEKATAN

DALAM BELAJAR MENGAJAR

Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut

pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan

tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, didalamnya

mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan

cakupan teoritis tertentu.Dilihat dari pendekatanya, pembelajaran terdapat dua

jenis pendekatan, yaitu:

1. Pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa (Student Centered

Approach)

2. Pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru (Teacher Centered

Approch).

3. Metode pembelajaran dapat di artikan sebagai cara yang digunakan untuk

mengimplementasikan rencana yang sudah di susun dalam bentuk kegiatan

nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Macam-macam metode pembelajaran:

1. Ceramah

2. Demonstrasi

3. Diskusi

4. Simulasi

5. Laboratorium

3
6. Pengalaman Lapangan

7. Brainstorming

8. Debat

9. Simposium

• Metode Ceramah dan Demonstrasi termasuk dalam kategori pendekatan

yang berpusat pada guru.

• Metode Diskusi, Simulasi, Laboratorium, Pengalaman Lapangan,

Brainstorming, debat, dan Simposium termasuk dalam kategori

pendekatan yang berpusat pada siswa.

A. Pendekatan Indivdual

Pendekatan individual mempunyai arti yang sangat penting bagi kepentingan

pengajaran. Pengelolaan kelas sangat memerlukan pendekatan individual ini.

Pemilihan metode tidak bisa begitu saja mengabaikan kegunaan pendekatan

individual, sehingga guru dalam melaksanakan tugasnya selalu saja melakukan

pendekatan individual terhadap anak didik di kelas. Persoalan kesulitan belajar

anak lebih mudah dipecahkan dengan menggunakan pendekatan individual,

walaupun suatu saat pendekatan kelompok diperlukan.

B. Pendekatan Kelompok

Dengan pendekatan kelompok, diharapkan dapat ditumbuh kembngkan rasa

sosial yang tinggi pada diri setiap anak didik. Mereka dibina untuk mengendalikan

rasa egois yang ada dalam diri mereka masing-masing, sehingga terbina sikap

kesetiakawanan soisal di kelas. Tentu saja sikap ini pada hal-hal yang baik saja.

Mereka sadar bahwa hidup ini saling ketergantungan, seperti ekosistem dalam

4
rantai kehidupan semua makhluk hidup di dunia. Tidak ada makhluk hidup yang

terus menerus berdiri sendiri tanpa keterlibatan makhluk lain, langsung atau tidak

langsung, disadari atau tidak, makhluk lain itu ikut ambil bagian dalam kehidupan

makhluk tertentu.

Keakraban kelompok ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu:

1. Perasaan diterima atau disukai teman-teman

2. Tarikan kelompok

3. Teknik pengelompokkan oleh guru

4. Partisipasi/ keterlibatan dalam kelompok

5. Penerimaan tujuan kelompok dan persetujuan dalam cara mencapainya

6. Struktur dan sifat-sifat kelompok. Sifat-sifat kelompok itu adalah:

a. Suatu multi personalia dengan tingkatan keakraban tertentu

b. Suatu system interaksi

c. Suatu organisasi datu struktur

d. Merupakan suatu motif tertentu dan tujuan bersama

e. Merupakan suatu kekuatan atau standar perilaku tertentu

f. Pola prilaku yang diobservasi yang disbeut kepribadian

C. Pendekatan Bervariasi

Pendekatan bervariasi bertolak dari konsepsi bahwa permasalahan yang

dihadapi oleh setiap anak didik dalam belajar bermacam-macam. Kasus yang

biasanya muncul dalam pengajaran dengan berbagai motif, kiranya pendekatan

bervariasi ini sebagai alat yang dapat guru gunakan untuk kepentingan

pengajaran.

5
D. Pendekatan Edukatif

Berbagai kasus yang terjadi, selain ada yang dapat didekai dengan pendekatan

individual, ada juga yang dapat didekati dengan pendekatan kelompok, dan ada

pula yang dapat didekati dengan pendekatan bervariasi. Namun yang penting

untuk diingat adalah bahwa pendekatan individual harus berdampingan dengan

pendekatan edukatif, begitu juga dengan pendekatan kelompok, pendekatan

bervariasi harus berdampingan dengan pendekatan edukatif.

Dengan demikian, semua pendekatan yang dilakukan guru harus bernilai

edukatif, dengan tujuan untuk mendidik. Tindakan guru karena dendam, marah,

kesal, benci, dan sejenisnya bukanlah termasuk perbuatan mendidik, karena apa

yang guru lakukan itu menurutkan kata hati atau untuk memuaskan hati.

Selain berbagai pendekatan yang disebutkan di depan, ada lagi pendekatan-

pendekatan lain. Berdasarkan kurikulum atau GBPP Pendidikan Agama Islam

SLTP Tahun 1994 disebutkan lima macam pendekatan untuk pendidikan agama

islam, yaitu sebagai berikut:

a. Pendekatan Pengalaman

b. Pendekatan Pembiasaan

c. Pendekatan Emosional

d. Pendekatan Rasional

e. Pendekatan Fungsional

6
E. Pendekatan Keagamaan

Semua mata pelajaran itu pada umumnya dapat dibagi manjadi mata pelajaran

umum dan mata pelajaran agama. Berbagai pendekatan dalam pembahsan

terdahulu dapat digunakan untuk kedua jenis mata pelajaran ini. Tentu saja

penggunaan tidak sembarangan, tetapi harus disesuaikan dengan tujuan

pembelajaran yang dicapai. Dalam praktiknya tidak hanya digunakan satu, tetapi

bisa juga penggabungan dua atau lebih pendekatan.Khususnya untuk mata

pelajaran umum, sangat berkepentingan dengan pendekatan keagamaan. Hal ini

dimaksudkan agar nilai budaya ilmu itu tidak sekuler, tetapi menyatu dengan nilai

agama.

Dengan penerapan prinsip-prinsip mengajar seperti prinsip korelasi atau

sosialisasi, guru dapat menyisipkan pesan-pesan keagamaan untuk semua mata

pelajaran umum. Tentu saja guru harus menguasai ajaran-ajaran agama yang

sesuai dengan mata pelajaran yang dipegang. Mata pelajaran biologi, misalnya,

bukan terpisah dari masalah agama, tetapi ada hubungannya.

Cukup banyak dalil agama yang membahas masalah biologi. Persoalannya

sekarang terletak, mau atau tidaknya guru mata pelajaran tersebut mencari dan

menggali dalil-dalil dimaksud dan menafsirkannya guna mendukung penggunan

pendekatan keagamaan dalam pendidikan dan pengajaran. Surah yaasiin, ayat 34,

dan ayat 36, adalah bukti nyata bahwa pelajaran biologi tidak bisa dipisakhan dari

ajaran agama. Surah yaasiin ayat 37, 38, 39 dan 40 adalah dalil-dalil nyata

pendukung pendekatan keagamaan dalam mata pelajaran fisik.

7
Akhirnya, pendekatan agama dapat membantu guru untuk memperkecil

kerdilnya jiwa agama di dalam diri siswa, yang pada akhirnya nilai-nilai agama

tidak dicemoohkan dan dilecehkan, tetapi diyakini, dipahami, dihayati dan

diamalkan selama hayat siswa di kandung badan.

E. Pendekatan Kebermaknaan

Bahasa adalah alat untuk menyampaikn dan memahami gagasan pikiran,

pendapat, dan perasaan, secara lisan maupun tulisan. Bahasa inggris adalah

bahasa asing pertama di Indonesia yang dianggap penting untuk tujuan

penyerapan dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya, dan

pembinaan hubungan dengan bangsa-bnagsa lain di dunia.Dalam rangka

penguasaan bahasa inggris tidak bisa mengabaikan masalah pendekatan yang

harus digunakan dalam proses belajar mengajar.

Kegagalan penguasaan bahasa inggris oleh siswa, salah satu sebabnya adalah

kurang tepatnya pendektan yang digunakan oleh guru selain factor lain seperti

factor sejarah, fasilitas, dan lingkungan serta kompetensi guru itu sendiri.

Kegagalan pengajaran tersebut tentu saja tidak boleh dibiarkan begitu saja, karena

akan menjadi masalah bagi siswa dalam setiap jenjang pendidikan yang

dimasukinya. Karenanya perlu dipecahkan. Salah satu alternative kea rah

pemecahan masalah tersebut diajukanlah pendekatan baru, yaitu pendekatan

kebermaknaan. Beberapa konsep penting yang menyadari pendekatan ini

diuraikan sebagai berikut:

8
1. Bahasa merupakan alat untuk mengungkapkan makna yang diwujudkan

melalui struktur (tata cara dan kosa kata). Dengan demikian, struktur

berperan sebagai alat pengungkapan makna (gagasan, pikiran, pendapat

dan perasaan)

2. Makna ditentukan oleh lingkup kebahasaan maupun lingkup situasi

yang merupakan konsep dasar dalam pendekatan kebermaknaan

pengajaran bahasa yang natural, didukung oleh pemahaman lintas

budaya

3. Makna dapat diwujudkan melalui kalimat yang berbeda, baik secara

lisan maupun tulisan. Suatu kalimat dapat mempunyai makna yang

berbeda tergantung pada situasi saat kalimat itu digunakan. Jadi

keraguan ujaran diakui keberadaannya dalam bentuk bahasa lisan atau

tulisan.

4. Belajar bahasa asing adalah belajar berkomuniksi melalui bahasa

tersebut, sebagai bahasa sasaran, baik secara lisan maupun tertulis.

Belajar berkomunikasi ini perlu didukung oleh pembelajaran unsur-

unsur bahasa sasaran.

5. Motivasi belajar siswa merupakan faktor utama yang menentukan

keberhasilan belajarnya. Kadar motivasi ini banyak ditentukan oleh

kadar kebermaknaan bahan pelajaran dan kegiatan pembelajaran

memiliki siswa yang bersangkutan. Dengan kata lain, kebermaknaan

bahan pelajaran dan kegiatan pembelajaran memliki peranan yang amat

penting dalam keberhasilan belajar siswa.

9
6. Bahan pelajaran dan kegiatan pembelajaran manjadi lebih bermakna

bagi siswa jika berhubungan dengan pengalaman, minat, tata nilia, dan

masa depannya. Karena itu, pengalam siswa dalam lingkungan, minat,

tata nilai, dan masa depannya harus dijadikan pertimbnagan dalam

pengambilan keputusan pengajaran dan pembelajaran untuk membuat

pelejaran lebih bermakna bagi siswa.

7. Dalam proses belajar-mengajar, siswa merupakan subjek utama, tidak

hanya sebagai objek belaka. Karena itu, ciri-ciri dan kebutuhan mereka

harus dipertimbangkan dalam segala keputusan yang terkait dengan

pengajaran

8. Dalam proses belajar-mengajar guru berperan sebagai fasilitator yang

membantu siswa mengembangkan keterampilan berbahasanya.

Dari pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya diturunkan

ke dalam strategi pembelajaran. Newman dan Logan (Abin Syamsuddin Makmun,

2003) mengemukakan empat unsur strategi dari setiap usaha, yaitu :

1. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out

put) dan sasaran (target) yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan

aspirasi dan selera masyarakat yang memerlukannya.

2. Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic way)

yang paling efektif untuk mencapai sasaran.

3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang akan

dtempuh sejak titik awal sampai dengan sasaran.

1
4. Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan patokan

ukuran (standard) untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan

(achievement) usaha.

Jika kita terapkan dalam konteks pembelajaran, keempat unsur tersebut adalah:

1. Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran yakni

perubahan profil perilaku dan pribadi peserta didik.

2. Mempertimbangkan dan memilih sistem pendekatan pembelajaran yang

dipandang paling efektif.

3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah atau prosedur,

metode dan teknik pembelajaran.

4. Menetapkan norma-norma dan batas minimum ukuran keberhasilan atau

kriteria dan ukuran baku keberhasilan.

1
Daftar Pustaka

http://www.mitraahmad.net/buku-
berbagai_pendekatan_dalam_proses_belajar_dan_mengajar_bma-1137.html

http://www.g-excess.com/id/berbagai-pendekatan-dalam-belajar-mengajar.html

Syaiful Bahri Djamrah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Renika Cipta,
Banjar Masin, Cet II, 1995.

You might also like