You are on page 1of 20

KELAS 1 A

A. Besaran Dan Satuan


1. Besaran Fisika
Besaran fisika adalah sifat atau gejala alam yang dapat diukur. Misalnya, kita
mengukur panjang sebuah meja. Panjang disebut dengan besaran karena ia dapat
diukur.
Besaran fisika di alam sangat banyak sehingga kita sulit menghafalnya. Untuk
mengatasi kesulitan tersebut, ahli fisika mencoba merumuskan beberapa besaran
yang ditetapkan sebagai besaran pokok. Besaran pokok merupakan besaran yang
ditetapkan lebih dulu dan bukan merupakan turunan dari besaran lain. Besaran
pokok sebaiknya memiliki sifat sebagai berikut.
- Jumlahnya sedikit mungkin
- Mudah diukur dengan ketelitian yang tinggi
- Bukan merupakan turunan dari besaran lain
- Bisa menghasilkan besaran lain.
Adapun tujuh macam besaran pokok yang telah disepakati oleh para ahli
fisika, yaitu:
Besaran pokok Untuk mengukur
Panjang Panjang benda
Massa Kandungan materi benda
Waktu Selang waktu antara dua peristiwa
Kuat arus listrik Aliran muatan listrik
Suhu Derajat panas benda
Intensitas cahaya Terang atau gelapnya cahaya
Jumlah zat Jumlah partikel yang menyusun benda
Besaran fisika selain besaran pokok disebut besaran turunan. Besaran
turunan merupakan kombinasi dari beberapa besaran pokok. Contoh besaran
turunan, yaitu:
- Luas merupakan kombinasi dua besaran panjang, yaitu panjang dan lebar.
Oleh karena itu, luas merupakan turunan besaran panjang.
- Volume merupakan kombinasi tiga besaran panjang, yaitu panjang, lebar,
tinggi. Volume juga merupakan turunan besaran panjang.
- Massa jenis merupakan kombinasi besaran massa dan besaran volume. Jadi
massa jenis merupakan turunan dari besaran pokok dan panjang.

2. Pengukuran Dan Satuannya


Hasil pengukuran bergantung pada satuan yang dipakai. Untuk satuan yang
berbeda, hasil pengukuran akan memberikan hasil yang berbeda pula. Pengukuran
adalah membandingkan nilai besaran yang diukur dengan besaran sejenis yang
ditetapkan sebagai satuan.
Perhatika beberapa contoh hasil pengukuran berikut.
• Tinggi pintu kelas adalah 2 m
• Massa satu sak semen adalah 40 kg
• Waktu yang diperlukan untuk membuat PR adalah 1 jam
Pada contoh-contoh tersebut angka 2, 40 dan 1 adalah nilai besaran, sedangkan
m, kg dan jam adalah satuan tinggi ( panjang), massa dan waktu.
 Pengukuran dengan satuan tidak baku
Satuan seperti jengkal, depa, hasta, seumur jagung, dan sebagainya disebut
satuan tidak baku. Satuan tidak baku adalah satuan yang tidak ditetapkan sebagai
satuan pengukuran ilmiah.
 Pengukuran dengan satua baku
Satuan seperti meter, liter, kg dan sekon disebut satuan baku. Disebut satuan
baku karena satuan –satuan ini telah ditetapkan secara internasional sebagai satuan
pengukuran ilmiah. Jadi, satuan ini dapat digunakan di mana saja di seluruh dunia
dan nilainya selalu sama.

3. Satuan Sistem Internasional


Pada Konferensi Umum tentang Berat dan Pengukuran ke-14 tahun 1971
ditetapkan tujuh besaran pokok dan juga satuan sistem internasional disingkat SI.
Masing-masing besaran pokok memiliki satuan internasional. Satuan untuk ketujuh
besaran pokok beserta simbolnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Besaran pokok Satuan Simbol


Panjang Meter m
Massa Kilogram kg
Waktu Sekon s
Kuat arus listrik Ampere A
Suhu Kelvin K
Jumlah zat Mol n
Intensitas cahaya Candela Cd
Cabang fisika yang paling awal berkembang adalah mekanika. Mekanika
merupakan cabang fisika yang berkaitan dengan gerak. Besaran fisika yang
digunakan dalam mekanika hanya panjang, massa dan waktu. Jika menggunakan
sistem internasional, satuan untuk ketiga besaran tersebut berturut-turut adalah
meter, kilogram, dan sekon. Ketiga satuan ini biasa disebut satuan MKS (M = meter,
K = kilogram, dan S = sekon). Satuan lain yang dipakai dalam mekanika adalah
satuan CGS (C = centimeter, G = gram, dan S = sekon).
 Penetapan satuan baku
- Satuan panjang
Sebelumnya telah dibahaz bahwa satuan panjang menurut SI adalah
meter. Pada awalnya satu meter didefinisikan sebagai panjang yang sama
dengan sepersepuluh juta jarak dari katulistiwa ke kutub utara bumi sepanjang
garis bujur yang melewati kota Paris, Prancis.
Setelah laju cahaya dalam ruang hampa dapat diukur dengan sangat teliti,
maka satuan panjang standar dinyatakan dalam laju cahaya. Laju cahaya dalam
ruang hampa adalah 299 792 458 m/s. Satu meter sama dengan jarak yang

1
ditempuh cahaya dalam ruang hampa udara selama s.
229792458
- Satuan massa
Satuan massa tidak mengalami perubahan sejak abad ke-19. Massa
standar 1 kg adalah massa sebuah silinder logam yang terbuat dari campuran
platina iridium.

- Satuan waktu
Satuan baku untuk besaran waktu adalah sekon. Satu sekon adalah waktu
yang diperlukan oleh atom cesium-133 untuk bergetar sebanyak 9 192 631 770
kali.
Satuan untuk Besaran Turunan
Karena besaran turunan merupakan kombinasi besaran pokok, satuan besaran
turunan juga merupakan kombinasi satuan besaran pokok. Aturan untuk
menentukan satuan besaran turunan adalah sebagai berikut.
- Jika suatu besaran turunan merupakan perkalian besaran pokok, satuan
besaran turunan itu juga merupakan perkalian satuan besaran pokok.
- Jika suatu besaran turunan merupakan pembagian besaran pokok, satuan
besaran turunan itu juga merupakan pembagian satuan besaran pokok.

B. Suhu
1. Seputar Suhu
a) Pengertian suhu
Suhu menyatakan derajat panas suatu benda. Makin tinggi suhu suatu benda,
maka makin tinggi derajat panas yang dimilikinya. Suhu suatu benda berkaitan
dengan getaran partikel-partikel benda tersebut. Jika suhu benda benda tinggi,
partikel-partikel penyusun benda bergerak dengan kecepatan tinggi.
b) Alat ukur suhu
Manusia dapat merasakan suhu yang rendah maupun suhu yang tinggi.
Informasi suhu yang diberikan tangan sangat bergantung pada suhu yang
dirasakan sebelumnya. Selain tidak akurat, pengukuran suhu dengan
menggunakan tangan bisa menimbulkan kerusakan pada tangan. Alat pengukur
suhu yang baik harus memenuhi dua hal berikut.
- Nilai suhu yang ditunjukkan tidak dipengaruhi oleh nilai suhu
yang diukur sebelumnya.
- Memberikan pembacaan suhu dengan cepat.
Alat ukur suhu yang tidak dipengaruhi oleh suhu yang diukur sebelumnya
adalah thermometer. Pembuatan thermometer dipelopori oleh Galileo Galilei
pada tahun 1595. Alat buatan Galileo itu disebut termoskop, yang terdiri dari
labu kosong yang dilengkapi pipa panjang dengan ujung pipa terbuka.
Prinsip kerja thermometer buatan Galileo didasarkan pada perubahan
volume gas dalam labu. Prinsip kerja thermometer biasanya menggunakan sifat
pemuaian zat cair. Penambahan volume alkohol akibat perubahan suhu zat
dinamakan pemuaian. Sifat naik turunnya permukaan alcohol dalam pipa
sebagai akibat pemuaian zat inilah yang digunakan untuk mengukur suhu.
Zat cair yang biasa digunakan dalam thermometer adalah raksa dan alcohol.
Thermometer yang menggunakan raksa disebut thermometer raksa dan yang
menggunakan alcohol disebut thermometer alcohol. Penggunaan raksa sebagai
bahan pembuat thermometer didasarkan pada alasan:
• Raksa merupakan penghantar panas yang baik, sehingga perubahan
volume akbat perubahan suhu sangat teratur.
• Warna raksa mengkilap dan tidak membasahi dinding pipa kapiler
sehingga mudah diamati.
Sayangnya raksa mudah membeku jika digunakan di tempat yang sangat dingin.
Selain itu, raksa merupakan logam beracun. Oleh karena itu, kita harus berhati-
hati menggunakan thermometer raksa agar wadhnya tidak pecah.
Penggunaan alcohol sebagai bahan pembuat thermometer didasarkan pada
alasan :
• Alcohol dapat digunakan pada suhu yang sangat rendah
• Pemuaiannya enam kali lebih besar daripada raksa, sehingga
pengukuran suhu dapat diamati dengan lebih seksama.
Sayangnya thermometer alcohol tidak dapat digunakan di tempat-tempat yang
sangat panas. Hal itu karena alcohol mendidih pada suhu yang lebih rendah
daripada raksa.
c) Jenis-jenis thermometer
Berdasarkan penggunaannya, thermometer dibedakan menjadi :
- Thermometer Laboratorium
Thermometer ini menggunakan cairan raksa atau alcohol. Jika cairan
bertambah panas, cairan akan memuai sepanjang pipa berskala 0C. Ruang di
atas cairan merupakan ruang hampa udara sehingga cairan dapat dengan
mudah bergerak sepanjang pipa. Agar thermometer sensitive, ukuran pipa
harus dibuat sekecil mungkin (pipa kapiler). Agar thermometer cepat
bereaksi terhadap perubahan suhu, dinding wadah cairan (reservoir) harus
dibuat tipis sehingga panas masuk ke cairan secara menyeluruh.
- Thermometer Klinis
Thermometer klinis merupakan thermometer kusus untuk keperluan
pengobatan, dokter atau perawat memerlukan thermometer ini yang dapat
menunjukkan suhu badan pasien dalam waktu yang agak lama. Tujuannya
agar tidak terjadi kekeliruan dalam mendiagnosis.
Karena thermometer klinis hanya digunakan untuk keperluan mengukur
suhu badan manusia, skalanya hanya berkisar pada suhu minimum dan suhu
maksimum yang mungkin dari badan manusia. Suhu rata-rata badan manusia
dalam kondisi sehat adalah 370C. Dalam keadaan sakit atau keadaan tidak
normal, suhu badan kita tidak mungkin lebih rendah dari 350C dan tidak
mungkin lebih tinggi dari 420C. oleh karena itu, skala thermometer klinis
berkisar antara 350C sampai dengan 420C.
- Thermometer Ruang
Thermometer ruang berfungsi untuk mengukur suhu ruangan. Oleh karena
itu, thermometer ini sering kita lihat dipasang pada dinding ruangan. Karena
suhu ruangan hampir tidak mungkin melebihi 500C dan tidak mungkin
kurang dari – 500C, skala thermometer ruang terbatas hanya dari skala - 500C
sampai dengan 500C.

2. Skala Suhu
a) Skala Celcius
Pada tahun 1742 Anders Celcius (1701-1744), seorang ahli astronomi asal
Swedia, mengusulkan suatu skala sebagai patokan untuk mengukur suhu. Skala
ini dikenal dengan nama skala Celcius. Skala Celcius memiliki seratus derajat
panas yang terbagi rata antara suhu air membeku dan mendidih.
Skala Celcius merupakan skala thermometer yang paling banyak digunakan.
Berikut ini adalah cara menetapkan skala thermometer menurut skala Celcius,
yaitu:
- Masukkan bagian bawah thermometer yang belum diberi skala ke dalam
wadah berisi es yang sedang mencair. Permukaan raksa akan turun.
Tunggulah sampai posisi permukaan raksa tidak berubah lagi. Tandailah
posisi permukaan raksa sebagai titik tetap bawah. Menurut skala Celcius,
titik tetap ini ditandai 00C.
- Masukkan thermometer ke dalam labu berisi air yang sedang mendidih
(thermometer jangan sampai menyentuh air, cukup terkena uapnya saja).
Permukaan raksa akan naik dan akhirnya berhenti pada posisi tertentu.
Tandailah permukaan raksa tersebut sebagai titik tetap atas.
- Bagilah jarak antara titik tetap atas dan titik tetap bawah menjadi 100 bagian
yang sama. Setiap bagian menunjukkan perbedaan satu derajat pada skala
Celcius.
- Skala dapat diteruskan untuk suhu di bawah 00C dan untuk suhu di atas
1000C dengan membuat strip-strip yang jaraknya sama dengan skala yang
telah dibuat.
b) Skala Kelvin
Jika suhu suatu zat terus didinginkan, zat berupa gas akan mencair dan zat
yang berwujud cair akan membeku. Jika suhunya terus-menerus didinginkan,
molekul-molekul zat bergerak semakin lambat dan akhirnya berhenti bergerak.
Ini terjadi pada suhu terendah yang masih mungkin dimiliki oleh zat, yaitu –
2730C, yang disebut suhu nol mutlak (absolut).
Lord Kelvin (1824-1907) mengusulkan untuk menggunakan suhu nol mutlak
(- 2730C ) sebagai skala 0 pada thermometer. Cara pembacaan ini disebut skala
Kelvin. Perubahan 10 pada skala Kelvin sama dengan perubahan 10 pada skala
Celcius, namun suhu 00 Kelvin dimulai pada suhu – 2730C. ini berarti 00C sama
dengan 273 Kelvin (ditulis 273 K, tanpa tanda 0) dan 1000C sama dengan 373 K.
Jadi :
tK = (tC + 273) K
dengan tK = suhu Kelvin dan tC = suhu dalam derajat Celcius.
Dari persamaan di atas didapat persamaan untuk mengubah dari skala
Celcius menjadi skala Kelvin.
tC = (tK – 273)0C
c) Skala Reamur dan Skala Fahrenheit
Pada penetapan skala Reamur, suhu es mencair diberi nilai 00R dan suhu air
mendidih diberi nilai 800R. sedangkan pada penetapan skala Fahrenheit, suhu es
mencair diberi nilai 320F dan suhu air mendidih diberi nilai 2120F.
Satu skala Reamur menyatakan kenaikan derajat panas yang paling besar.
Jika suhu dinaikkan satu derajat Reamur, skala suhu lain menyatakan kenaikan
lebih dari satu derajat. Sebaliknya skala Fahrenheit menyatakan kenaikan derajat
panas paling kecil. Ini berarti jika suhu dinaikkan satu derajat Fahrenheit, skala
suhu yang lain menunjukkan kenaikan suhu kurang dari satu derajat.
Berdasarkan penetapan titik tetap atas dan titik tetap bawah masing-masing
skala, kita dapat menyusun persmaan berikut.
tC : tR : (tF – 32) = 100 : 80 : 180 = 5 : 4 : 9
Dari perbandingan di atas, dapat kita turunkan persamaan-persamaan berikut.
• Untuk perubahan dari skala Celcius menjadi Reamur, atau sebaliknya,
digunakan persamaan:
tC : tR = 5 : 4
tC = (5/4 tR) tR 0C
tR = (5/4 tC) tC 0C
• Untuk perubahan dari skala Celcius menjadi Fahrenheit, atau sebaliknya,
digunakan persamaan:
tC : (tF – 32) = 5 : 9
tC = 5/9 ((tF – 32) 0C
tF = 9/5 tC + 32 0F
• Untuk perubahan dari skala Reamur menjadi Fahrenheit, atau sebaliknya,
digunakan persamaan:
tR : (tF – 32) = 4 : 9
tR = 4/9 (tF – 32) 0R
tF = 9/4 tR + 32 0F

C. Pengukuran
1. Pengukuran Besaran dan Alat Ukurnya
 Pengukuran Panjang
Ada tiga macam alat ukur yang sering digunakan dalam pengukuran
panjang, yaitu:
- Mistar
Ada dua jenis mistar yang biasa kita jumpai di sekolah, yaitu mistar kayu
dan mistar plastik. Skala terkecil pada mistar kayu adalah 1 cm, sedangkan skala
terkecil pada mistar plastik adalah 1 mm. Panjang minimal yang dapat diukur
dengan teliti oleh mistar kayu adalah 1 cm. panjang minimal yang dapat diukur
dengan teliti oleh mistar plastic adalah 1mm. dengan kata lain, ketelitian mistar
kayu adalah 1 cm sedangkan ketelitian mistar plastic adalah 1 mm.
- Jangka Sorong
Jangka sorong digunakan untuk mengukur besaran panjang yang kurang dari
1 mm. jangka sorong sanggup mengukur panjang hingga ketelitian 0,1 mm.
Secara umum jangka sorong memiliki dua jenis skala. Skala pertama tertera
pada rahang utama jangka sorong. Skala ini disebut skala tetap. Skala kedua
tertera pada rahang yang bergerak. Skala pada rahang yang bergerak disebut
skala nonius atau skala vernier.
Jangka sorong mempunyai dua fungsi pengukuran, yaitu:
• Mengukur panjang sisi luar suatu benda, seperti diameter kawat atau
tebal pelat logam.
• Mengukur panjang sisi dalam suatu benda, seperti diameter rongga
pipa atau diameter suatu lubang.
Hasil pengukuran dapat diketahui dengan menggabungkan pembacaan skala
tetap dan dan skala nonius. Caranya adalah sebagai berikut.
 Tentukan pembacaan skala tetap yang sejajar dengan angka nol pada
skala nonius. Jika tidak tepat sejajar, gunakan pembacaan skala terdekat
yang lebih kecil. Misalkan, pembacaan skala tetap yang sejajar dengan
angka nol pada skala nonius berada diantara 2, 4 dan 2,5. Besarnya
pengukuran yang digunakan adalah 2,4 cm.
 Cari garis pada skala nonius yang tepat berimpit dengan salah satu garis
pada skala tetap. (hasil pengukuran x ketelitian jangka sorong (0,1 mm)).
 Jumlahkan kedua hasil pengukuran.
- Micrometer Sekrup
Pengukuran besaran panjang yang kurang dari 0,1 mm dapat dilakukan
dengan menggunakan micrometer sekrup. Micrometer sekrup dapat mengukur
panjang hingga hingga ketelitian 0,01 mm. Secara umum, micrometer sekrup
memiliki dua jenis skala. Skala pertama tertera pada gagang utama micrometer
yang merupakan skala tetap. Skala jenis kedua adalah skala putar yang terletak
pada silinder yang dapat diputar.
Hasil pengukuran dapat diketahui dengan menggabungkan pembacaan skala
tetap dan skala putar. Caranya adalah sebagai berikut.
 Tentukan pembacaan skala tetap yang dibatasi oleh skala putar.
Jika tidak tepat berhimpit, gunakan pembacaan skala terdekat yang lebih
kecil. Misalkan pembacaan skala tetap yang dibatasi oleh skala putar
lebih dari 8 tetapi belum tepat 9. Besarnya pengukuran yang digunakan
adalah 8 mm.
 Cari angka pada skala putar yang sejajar dengan garis mendatar
pada skala tetap. (hasil pengukuran x ketelitian micrometer sekrup (0,01
mm)).
 Jumlahkan kedua hasil pengukuran.

 Pengukuran Massa
Alat ukur massa sering kita sebut neraca atau timbangan. Perbedaan antara
neraca yang satu dengan neraca yang lain terletak pada cara kerja, ketelitian, dan
teknologi yang dipakai di dalamnya.
- Neraca Dua Lengan
Neraca ini memiliki dua lengan yang persis sama yang dilengkapi sejumlah
anak timbangan. Prinsip kerja neraca ini adalah sekedar membandingkan massa
benda yang akan diukur dengan massa anak timbangan. Massa benda sama
dengan massa anak timbangan ketika lengan neraca dalam keadaan setimbang.
Ketelitian neraca ini mengukur massa ditentukan oleh massa anak timbangan
terkecil yang tersedia.
- Neraca Langkah
Neraca langkah atau neraca Buchart memiliki cara kerja yang juga sederhana
dengan hasil pengukuran yang tidak terlalu tepat. Neraca ini terdiri dari sebuah
wadah untuk meletakkan benda yang akan diukur dan skala berupa lengkungan
seperempat lingkaran dalam posisi vertical. Skala nol berada pada ujung bawah.
Jika dalam wadah tidak ada beban, skala menunjukkan angka nol. Neraca ini
sering digunakan untuk menimbang surat di kantor pos.
- Neraca Ohaus
Prinsip kerja neraca Ohaus serupa dengan neraca dua lengan. Namun, neraca
Ohaus tidak mengalami kesulitan mengenai anak timbangan. Anak timbangan
neraca Ohaus berada pada neraca itu sendiri. Anak timbangan dapat digeser
menjauhi atau mendekati poros neraca.
Massa benda dapat diketahui dari penjumlahan masing-masing posisi anak
timbangan sepanjang lengan setelah neraca dalam keadaan setimbang. Neraca
Ohaus memiliki tingkat ketelitian yang lebih baik daripada neraca dua lengan
atau neraca langkah.
- Neraca Elektronik
Neraca elektronik merupakan neraca yang paling canggih dan sangat mudah
digunakan. Benda yang diukur diletakkan di atasnya dan secara otomatis neraca
akan menampilkan angka yang menyatakan massa benda. Tingkat ketelitian
pengukuran massa dengan neraca elektronik beragam. Contoh neraca elektronik
bisa kita lihat di pasar swalayan pada tempat penjualan buah, daging, ikan, dan
sayuran.
 Pengukuran Waktu
Alat ukur waktu merupakan alat ukur yang paling sering kita jumpai, dan
bahkan kita bawa kemana-mana.
- Arloji
Arloji atau jam tangan dapat mengukur waktu dengan ketelitian hingga satu
sekon. Beberapa arloji ada yang memiliki ketelitian sampai seperatus sekon.

- Stopwatch
Stopwatch adalah alat ukur waktu yang dapat diaktifkan dan dimatikan.
Ketika dihentikan jarum stopwatch menunjukkan waktu sesuai dengan selang
waktu ia diaktifkan, bukan kembali ke nol. Dengan demikian, lama pengukuran
dapat dibaca dengan mudah. Ketika melakukan pengukuran kembali, kita cukup
menekan tombol untuk mengembalikan jarum ke posisi awal.
Ada dua jenis stopwatch, yaitu stopwatch jarum dan stopwatch digital.
Gerakan jarum panjang pada stopwatch jarum menyatakan rentang waktu dalam
detik. Sedangkan jarum pendek menyatakan rentang waktu dalam menit.
Berbeda dengan stopwatch jarum, stopwatch digital langsung menggunakan
angka-angka yang tertera pada badannya untuk menunjukkan lamanya rentang
waktu suatu peristiwa. Selain itu stopwatch digital memiliki tingkat ketelitian
yang lebih baik daripada stopwatch jarum. Stopwatch jarum memiliki ketelitian
0,1 s, sedangkan stopwatch digital memiliki ketelitian hingga 0,01 s.
- Jam Air
Jam air adalah jam yang menggunakan aliran air sebagai penunjuk waktu.
Prinsip kerjanya dapat digambarkan sebagai berikut.
Jika kita isi sebuah drum yang sangat besar dengan air dan kita buat sebuah
lubang kecil di dasarnya, air akan keluar dari lubang tersebut dengan jumlah
yang relative sama setiap sekon. Air yang keluar ditampung dalam wadah.
Tinggi permukaan air di dalam wadah akan naik dengan jumlah yang sama
setiap sekon. Dengan menuliskan skala pada wadah, kita dapat menentukan
waktu berdasarkan tinggi air dalam wadah juga dapat digunakan untuk
menggerakkan jarum jam air.
- Jam Matahari
Gerak matahari dari timur ke barat dapat digunakan sebagai penunjuk waktu.
Jika kita tancapkan sebuah tongkat di tempat yang terkena sinar matahari,
panjang serta arah bayangan tongkat berubah-ubah sesuai dengan posisi
matahari.

 Pengukuran Besaran Turunan


2. Alat-alat Laboratorium
No Alat Fungsi
1 Mikroskop Untuk mengamati objek mikroskopis
2 Gelas arloji Sebagai tempat bahan kimia padat
3 Erlenmeyer Untuk menampung bahan kimia
4 Cawan uap Untuk menguapkan suatu larutan di atas api
5 Labu ukur Untuk menampung dan mencampur bahan
kimia dan cairan, juga untuk menampung gas
jika dilakukan pemanasan.
6 Thermometer Untuk mengukur suhu
7 Tabung reaksi Untuk menampung bahan kimia atau larutan
dalam jumlah sedikit
8 Timbangan Untuk menimbang bahan kimia
9 Gelas beker Untuk menampung bahan kimia atau larutan
10 Pinset Untuk mengambil suatu objek
11 Gelas ukur Untuk mengukur volume larutan
12 Pipet tetes Untuk mengambil suatu larutan dalam ukuran
tetes
13 Pipet ukur Untuk mengukur volume larutan (misalnya 10
cm3 atau 25 cm3) sampai ketetapan 0,1 cm3.
14 Corong Untuk memasukkan zat cair ke tempat lain
agar tidak tumpah, juga alat bantu untuk
menyaring
15 Lampu spritus Untuk membakar atau memanaskan
16 Penjepit logam Untuk menjepit bahan padat yang dibakar
17 Kaki tiga dan kasa Untuk mendukung gelas beker atau
kawat Erlenmeyer selama pemanasan
18 Penjepit kayu Untuk menjepit tabung reaksi selama
pemanasan

D. Wujud Zat
1. Tiga Wujud Zat
Semua benda yang ada di sekitar kita, baik yang tampak maupun yang hanya
dirasakan oleh indera adalah zat. Zat yang sangat banyak di alam semesta ini hanya
dikategorikan menjadi tiga kelompok. Pengelompokan tersebut berdasarkan pada
wujudnya, yaitu padat, cair, dan gas. Masing-masing wujud zat memiliki sifat
tertentu yang dapat kita amati.
 Sifat-sifat zat
Ambillah salah satu contoh zat padat, misalnya gelas. Mudah dipahami
bahwa bentuk dan volume gelas akan tetap seperti semula meskipun dipindah-
pindahkan. Semua zat padat bersifat demikian. Jadi, sifat zat padat adalah
mempunyai bentuk dan volume yang tetap.
Bentuk zat cair sulit untuk disebutkan. Ketika berada di dalam gelas, air
berbentuk seperti gelas. Ketika berada di dalam botol, air berbentuk seperti
botol. Jadi, air atau zat cair pada umumnya tidak memiliki bentuk yang tetap.
Bentuk zat cair mengikuti bentuk wadahnya.
Zat dalam wujud gas mempunyai kecenderungan untuk mengisi seluruh
ruang. Ketika berada dalam balon, gas mengisi seluruh ruang dalam balon.
Ketika berada dalam ban mobil, gas mengisi seluruh ruang dalam ban. Dengan
demikian, gas tidak memiliki bentuk dan volume yang tetap. Jadi sifat gas
adalah memiliki bentuk dan volume yang mudah berubah sesuai wadahnya.
 Perubahan wujud zat
Perubahan dari wujud padat menjadi wujud zat cair disebut melebur atau
meleleh. Contohnya, mentega berubah menjadi minyak ketika dmasukkan ke
dalam penggorengan yang panas.
Perubahan dari wujud cair menjadi wujud padat disebut membeku.
Contohnya, air menjadi es dalam lemari es dan Koran besi yang dimasukkan ke
dalam cetakan menjadi keras.
Perubahan dari wujud cair menjadi wujud gas disebut menguap. Contohnya,
air menjadi uap air dan spritus menjadi gas.
Perubahan dari wujud gas menjadi wujud cair disebut mengembun.
Contohnya, embun di pagi hari terbentuk karena perubahan dari uap air di udara
(wujud gas) menjadi air (wujud cair) di daun dan pencairan gas nitrogen yang
didinginkan sampai suhu – 196 0C.
Perubahan dari wujud padat menjadi wujud gas ataupun sebaliknya disebut
menyublim. Contohnya, penguapan kapur barus dan penguapan pengharum
ruangan, serta perubahan uap air menjadi salju pada suhu yang sangat dingin.

Gas
Menyublim Mengemb
un

Penguapa
n
Melebu
r
Zat Padat Zat Cair
Membek
u
 Susunan dan gerak partikel
Susunan dan gerak partikel dalam zat padat, zat cair, dan gas berbeda-beda.
 Zat Padat
Partikel-partikel zat padat memiliki sifat sebagai berikut.
- Partikel-partikel menempati posisi yang tetap. Jika partikel zat
padat menempati posisi yang teratur, maka disebut Kristal. Jika
partikel zat padat menempati posisi yang tidak teratur, maka disebut
amorf.
- Gaya tarik antar-partikel sangat kuat
- Gerakan partikel hanya berupa getaran di sekitar posisi tetapnya.
Posisi partikel-partikel yang relative tetap menyebabkan zat padat
memiliki bentuk dan volume yang tetap. Gerakan partikel yang hanya
bergetar di sekitar titik tetapnya menyebabkan zat padat tidak dapat
mengalir.
 Zat Cair
Partikel-partikel zat cair memiliki sifat sebagai berikut.
- Jarak antar partikel tetap dan agak berjauhan satu sama lain
- Gaya tarik antar partikel lebih lemah dibandingkan gaya tarik
antar-partikel zat padat
- Gerakan partikel lebih lincah daripada gerakan partikel zat padat
dan partikelnya dapat berpindah-pindah tempat.
Jarak antar-partikel yang tetap menyebabkan zat cair mempunyai volume
yang tetap. Gerakan partikel yang lincah dan dapat berpindah posisi,
meskipun masih dalam kelompoknya, menyebabkan zat cair dapat mengalir.
Sifat dapat mengalir inilah yang menyebabkan bentuk zat cair selalu
mengikuti bentuk wadahnya.
 Gas
Partikel-partikel gas memiliki sifat sebagai berikut.
- Jarak antar-partikel gas berubah-ubah
- Hampir tidak ada gaya tarik-menarik antara satu partikel dengan
partikel yang lain.
- Gerakan partikel gas jauh lebih bebas daripada gerakan partikel
zat padat dan zat cair.
Jarak antar-partikel gas yang mudah diubah-ubah menyebabkan volume
gas sangat mudah diubah. Jika jarak antar-partikel diperkecil, volume gas
mengecil. Sebaliknya, jika jarak antar-partikel diperbesar, volume gas
membesar. Gaya tarik-menarik yang sangat kecil antara partikel gas yang
satu dengan partikel gas yang lain menyebabkan gas begitu mudah ditembus.
Gerakan partikel gas yang sangat bebas menyebabkan gas cenderung
mengisi seluruh ruang dan menyebabkan gas sangat mudah mengalir ke
seluruh ruangan.

 Perubahan wujud zat berdasarkan konsep partikel


Gerakan partikel zat sangat dipengaruhi oleh suhu. Makin tinggi suhu maka
gerakan partikel suatu zat makin aktif.
Pada wujud padat gerakan partikel zat terbatas hanya pada gerakan
ditempatnya (bergetar). Jika suhu zat padat dinaikkan, gerakan partikelnya
semakin lincah dan jarak antar-partikel bertambah. Jika suhu terus dinaikkan,
pada suhu tertentu gaya tarik antar-partikel tidak dapat menahan partikel untuk
tetap pada posisinya. Akibatnya, partikel-partikel dapat bergerak bebas
(berpindah) meninggalkan posisinya, meskipun masih terikat dalam satu
kelompoknya. Dalam keadaan demikian, kita katakan zat padat telah berubah
menjadi zat cair (melebur).
Jika suhu terus dinaikkan, gerak partikel semakin lincah. Pada suhu tertentu
gaya tarik antar-partikel tidak dapat lagi menahan partikel untuk tetap dalam
kelompoknya. Akibatnya, partikel-partikel tersebut dapat bergerak bebas
meninggalkan kelompoknya. Pada keadaan demikian kita katakan zat telah
berubah dari wujud cair ke wujud gas (menguap).
Sebaliknya, jika suhu gas diturunkan, gerak partikel gas semakin lambat
sehingga gaya tarik antar-partikel mampu mengatasi kelincahan geraknya. Pada
suhu tertentu gaya tarik ini berhasil menahan partikel untuk tetap bergerak
dalam kelompoknya. Pada keadaan tersebut kita katakan gas telah berubah
menjadi cair (mengembun).
Jika suhu zat cair terus diturunkan, pada suhu tertentu gaya tarik antar-
partikel dapat mengatasi kelincahan geraknya, sehingga partikel-partikel
tertahan pada posisinya yang tetap. Pada keadaan demikian kita katakan zat cair
telah berubah menjadi zat padat (membeku).

2. Kohesi dan Ahesi


Partikel-partikel zat padat atau zat cair bisa tetap menyatu membentuk suatu
benda karena adanya tarik antar-partikel. Gaya tarik antar-partikel zat sejenis
disebut kohesi. Gaya kohesi antar-partikel zat padat memiliki kekuatan yang paling
besar, kemudian zat cair, dan terahir gas. Gaya kohesi yang besar menyebabkan zat
padat sulit dipotong.
Gaya tarik antar-partikel yang tidak sejenis disebut adhesi. Misalnya, jika kita
memasukkan air ke dalam gelas yang kering, kemudian menumpahkannya kembali,
gelas menjadi basah. Sebagian air menempel pada dinding gelas. Air bisa menempel
pada dinding gelas karena adanya gaya tarik antara partikel air dengan partikel
dinding gelas. Kedua partikel tersebut tidak sejenis.
Gaya tarik kohesi menyebabkan partikel cenderung berkumpul dengan zat yang
sejenis. Sebaliknya, gaya tarik adhesi menyebabkan partikel cenderung
meninggalkan zat yang sejenis. Sifat campuran dua zat sangat ditentukan oleh gaya
kohesi dan gaya adhesi. Dalam hal ini kita mengenal tiga kondisi berikut.
- Jika gaya kohesi antar-partikel zat yang berbeda lebih besar daripada gaya
adhesinya, kedua zat tidak dapat bercampur. Contohnya, air yang dicampur
dengan minyak goreng.
- Jika gaya adhesi antar-partikel zat yang berbeda sama besar dengan gaya
kohesi partikel zat yang sama, kedua zat tercampur merata. Contohnya, air
dicampur dengan alcohol.
- Jika gaya adhesi antar-partikel zat yang berbeda lebih besar, kedua zat saling
menempel. Contohnya, air yang menempel di kaca.
 Meniscus permukaan zat cair
Peristiwa permukaan zat cair yang melengkung disebut meniscus. Ada dua
bentuk meniscus permukaan zat cair, yaitu:
• Meniscus Cekung
Pada tabung reaksi yang tidak diolesi minyak, gaya adhesi antara partikel
air dan partikel tabung lebih besar daripada gaya kohesi antar-partkel air.
Partikel air yang bersentuhan dengan dinding lebih tertarik ke dinding.
Akibatnya, partikel air cenderung meninggalkan kelompoknya, lalu
menempel pada dinding tabung. Sebagian partikel ada yang tertarik oleh
dinding dan merambat naik ke dinding tabung. Oleh karena itu, posisi
permukaan air di dinding tabung lebih tinggi daripada posisinya di tengah
tabung.
• Meniscus Cembung
Pada tabung reaksi yang diolesi minyak, gaya kohesi antar-partikel air
lebih besar daripada gaya adhesi antara partikel air dan partikel minyak.
Akibatnya, partikel air cenderung menjauhi dinding tabung. Sebagian
partikel air ada yang lepas dari ikatan dengan partikel minyak di dinding
tabung dan ditarik oleh partikel air yang lain. Oleh karena itu, permukaan air
di dinding lebih rendah daripada permukaan air ditengahnya. Meniscus
cembung juga ditunjukkan dengan memasukkan raksa ke dalam tabung
reaksi.

 Tegangan permukaan
Letakkan sebatang jarum di atas kertas berpori, misalnya kertas tisu. Siapkan
sebuah mangkok yang diisi air air (sebagian saja, tidak penuh). Kemudian,
letakkan kertas tersebut di atas permukaan air dengan hati-hati. Kertas tisu
perlahan-lahan akan tenggelam dan meninggalkan jarum mengambang di
permukaan air. Permukaan air seolah-olah menjadi selembar kulit yang
diregangkan.
Permukaan air teregang akibat adanya gaya tarik antar-molekul air di
permukaan. Dengan kata lain, ada gaya kohesi pada molekul-molekul air di
permukaan. Gaya kohesi ini selalu berusaha untuk memperkecil luas permukaan
air. Akibatnya, permukaan air seolah-olah diselimuti oleh kulit yang tegang. Air
yang berada dalam keadaan seperti ini dikatakan memiliki tegangan permukaan.
Larva nyamuk dapat bergerak-gerak di permukaan air berkat tegangan
permukaan. Namun, larva ini akan tenggelam dan mati jika pada air dituangkan
sedikit minyak. Hal ini karena tegangan permukaan air akan menjadi berkurang
sehingga tidak dapat lagi menopang berat larva.
Kita menggunakan sabun untuk mencuci karena sabun dapat mengurangi
tegangan permukaan air. Dengan begitu air dapat dengan mudah meresap ke
dalam serat-serat pakaian dan melepaskan partikel-partikel kotoran. Tanpa
menggunakan sabun, air sulit meresap ke dalam serat-serat pakaian.
 Kapilaritas
Peristiwa naiknya air dalam pipa kapiler disebut kapilaritas. Terjadinya
kapilaritas dapat dijelaskan sebagai berikut. Jika rongga (diameter) pipa sangat
kecil, massa zat cair yang ada di dalam pipa juga kecil. Gaya adhesi antara
dinding pipa dengan zat cair sanggup mengangkat zat cair dalam pipa beberapa
centimeter atau beberapa meter jika rongga pipa sangat kecil. Sebaliknya, jika
ukuran rongga pipa lebar, lebih banyak massa zat cair yang harus diangkat oleh
gaya adhesi. Oleh karena itu permukaan zat cair han ya naik sedikit.
Pada kapilaritas, tinggi permukaan zat cair bergantung pada ukuran rongga
pipa. Pada zat cair yang membentuk meniscus cekung, permukaan air dalam
pipa berongga kecil lebih tinggi daripada permukaan air dalam pipa berongga
besar. Sebaliknya pada permukaan zat cair yang membentuk meniscus cembung
permukaan raksa dalam pipa berongga kecil lebih rendah daripada permukaan
raksa dalam pipa berongga besar.
Efek kapilaritas banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Kapilaritas
menyebabkan naiknya minyak pada sumbu kompor. Kapilaritas juga
menyebabkan air menyebar di kertas penghisap, meskipun air hanya
disentuhkan di ujung kertas. Naiknya air dari akar ke daun tumbuh-tumbuhan
juga akibat adanya efek kapilaritas.
3. Massa Jenis
 Massa jenis sebagai cirri khas benda
 Menentukan massa jenis
E. Pemuaian
F. Kalor

You might also like