Professional Documents
Culture Documents
1
ditempuh cahaya dalam ruang hampa udara selama s.
229792458
- Satuan massa
Satuan massa tidak mengalami perubahan sejak abad ke-19. Massa
standar 1 kg adalah massa sebuah silinder logam yang terbuat dari campuran
platina iridium.
- Satuan waktu
Satuan baku untuk besaran waktu adalah sekon. Satu sekon adalah waktu
yang diperlukan oleh atom cesium-133 untuk bergetar sebanyak 9 192 631 770
kali.
Satuan untuk Besaran Turunan
Karena besaran turunan merupakan kombinasi besaran pokok, satuan besaran
turunan juga merupakan kombinasi satuan besaran pokok. Aturan untuk
menentukan satuan besaran turunan adalah sebagai berikut.
- Jika suatu besaran turunan merupakan perkalian besaran pokok, satuan
besaran turunan itu juga merupakan perkalian satuan besaran pokok.
- Jika suatu besaran turunan merupakan pembagian besaran pokok, satuan
besaran turunan itu juga merupakan pembagian satuan besaran pokok.
B. Suhu
1. Seputar Suhu
a) Pengertian suhu
Suhu menyatakan derajat panas suatu benda. Makin tinggi suhu suatu benda,
maka makin tinggi derajat panas yang dimilikinya. Suhu suatu benda berkaitan
dengan getaran partikel-partikel benda tersebut. Jika suhu benda benda tinggi,
partikel-partikel penyusun benda bergerak dengan kecepatan tinggi.
b) Alat ukur suhu
Manusia dapat merasakan suhu yang rendah maupun suhu yang tinggi.
Informasi suhu yang diberikan tangan sangat bergantung pada suhu yang
dirasakan sebelumnya. Selain tidak akurat, pengukuran suhu dengan
menggunakan tangan bisa menimbulkan kerusakan pada tangan. Alat pengukur
suhu yang baik harus memenuhi dua hal berikut.
- Nilai suhu yang ditunjukkan tidak dipengaruhi oleh nilai suhu
yang diukur sebelumnya.
- Memberikan pembacaan suhu dengan cepat.
Alat ukur suhu yang tidak dipengaruhi oleh suhu yang diukur sebelumnya
adalah thermometer. Pembuatan thermometer dipelopori oleh Galileo Galilei
pada tahun 1595. Alat buatan Galileo itu disebut termoskop, yang terdiri dari
labu kosong yang dilengkapi pipa panjang dengan ujung pipa terbuka.
Prinsip kerja thermometer buatan Galileo didasarkan pada perubahan
volume gas dalam labu. Prinsip kerja thermometer biasanya menggunakan sifat
pemuaian zat cair. Penambahan volume alkohol akibat perubahan suhu zat
dinamakan pemuaian. Sifat naik turunnya permukaan alcohol dalam pipa
sebagai akibat pemuaian zat inilah yang digunakan untuk mengukur suhu.
Zat cair yang biasa digunakan dalam thermometer adalah raksa dan alcohol.
Thermometer yang menggunakan raksa disebut thermometer raksa dan yang
menggunakan alcohol disebut thermometer alcohol. Penggunaan raksa sebagai
bahan pembuat thermometer didasarkan pada alasan:
• Raksa merupakan penghantar panas yang baik, sehingga perubahan
volume akbat perubahan suhu sangat teratur.
• Warna raksa mengkilap dan tidak membasahi dinding pipa kapiler
sehingga mudah diamati.
Sayangnya raksa mudah membeku jika digunakan di tempat yang sangat dingin.
Selain itu, raksa merupakan logam beracun. Oleh karena itu, kita harus berhati-
hati menggunakan thermometer raksa agar wadhnya tidak pecah.
Penggunaan alcohol sebagai bahan pembuat thermometer didasarkan pada
alasan :
• Alcohol dapat digunakan pada suhu yang sangat rendah
• Pemuaiannya enam kali lebih besar daripada raksa, sehingga
pengukuran suhu dapat diamati dengan lebih seksama.
Sayangnya thermometer alcohol tidak dapat digunakan di tempat-tempat yang
sangat panas. Hal itu karena alcohol mendidih pada suhu yang lebih rendah
daripada raksa.
c) Jenis-jenis thermometer
Berdasarkan penggunaannya, thermometer dibedakan menjadi :
- Thermometer Laboratorium
Thermometer ini menggunakan cairan raksa atau alcohol. Jika cairan
bertambah panas, cairan akan memuai sepanjang pipa berskala 0C. Ruang di
atas cairan merupakan ruang hampa udara sehingga cairan dapat dengan
mudah bergerak sepanjang pipa. Agar thermometer sensitive, ukuran pipa
harus dibuat sekecil mungkin (pipa kapiler). Agar thermometer cepat
bereaksi terhadap perubahan suhu, dinding wadah cairan (reservoir) harus
dibuat tipis sehingga panas masuk ke cairan secara menyeluruh.
- Thermometer Klinis
Thermometer klinis merupakan thermometer kusus untuk keperluan
pengobatan, dokter atau perawat memerlukan thermometer ini yang dapat
menunjukkan suhu badan pasien dalam waktu yang agak lama. Tujuannya
agar tidak terjadi kekeliruan dalam mendiagnosis.
Karena thermometer klinis hanya digunakan untuk keperluan mengukur
suhu badan manusia, skalanya hanya berkisar pada suhu minimum dan suhu
maksimum yang mungkin dari badan manusia. Suhu rata-rata badan manusia
dalam kondisi sehat adalah 370C. Dalam keadaan sakit atau keadaan tidak
normal, suhu badan kita tidak mungkin lebih rendah dari 350C dan tidak
mungkin lebih tinggi dari 420C. oleh karena itu, skala thermometer klinis
berkisar antara 350C sampai dengan 420C.
- Thermometer Ruang
Thermometer ruang berfungsi untuk mengukur suhu ruangan. Oleh karena
itu, thermometer ini sering kita lihat dipasang pada dinding ruangan. Karena
suhu ruangan hampir tidak mungkin melebihi 500C dan tidak mungkin
kurang dari – 500C, skala thermometer ruang terbatas hanya dari skala - 500C
sampai dengan 500C.
2. Skala Suhu
a) Skala Celcius
Pada tahun 1742 Anders Celcius (1701-1744), seorang ahli astronomi asal
Swedia, mengusulkan suatu skala sebagai patokan untuk mengukur suhu. Skala
ini dikenal dengan nama skala Celcius. Skala Celcius memiliki seratus derajat
panas yang terbagi rata antara suhu air membeku dan mendidih.
Skala Celcius merupakan skala thermometer yang paling banyak digunakan.
Berikut ini adalah cara menetapkan skala thermometer menurut skala Celcius,
yaitu:
- Masukkan bagian bawah thermometer yang belum diberi skala ke dalam
wadah berisi es yang sedang mencair. Permukaan raksa akan turun.
Tunggulah sampai posisi permukaan raksa tidak berubah lagi. Tandailah
posisi permukaan raksa sebagai titik tetap bawah. Menurut skala Celcius,
titik tetap ini ditandai 00C.
- Masukkan thermometer ke dalam labu berisi air yang sedang mendidih
(thermometer jangan sampai menyentuh air, cukup terkena uapnya saja).
Permukaan raksa akan naik dan akhirnya berhenti pada posisi tertentu.
Tandailah permukaan raksa tersebut sebagai titik tetap atas.
- Bagilah jarak antara titik tetap atas dan titik tetap bawah menjadi 100 bagian
yang sama. Setiap bagian menunjukkan perbedaan satu derajat pada skala
Celcius.
- Skala dapat diteruskan untuk suhu di bawah 00C dan untuk suhu di atas
1000C dengan membuat strip-strip yang jaraknya sama dengan skala yang
telah dibuat.
b) Skala Kelvin
Jika suhu suatu zat terus didinginkan, zat berupa gas akan mencair dan zat
yang berwujud cair akan membeku. Jika suhunya terus-menerus didinginkan,
molekul-molekul zat bergerak semakin lambat dan akhirnya berhenti bergerak.
Ini terjadi pada suhu terendah yang masih mungkin dimiliki oleh zat, yaitu –
2730C, yang disebut suhu nol mutlak (absolut).
Lord Kelvin (1824-1907) mengusulkan untuk menggunakan suhu nol mutlak
(- 2730C ) sebagai skala 0 pada thermometer. Cara pembacaan ini disebut skala
Kelvin. Perubahan 10 pada skala Kelvin sama dengan perubahan 10 pada skala
Celcius, namun suhu 00 Kelvin dimulai pada suhu – 2730C. ini berarti 00C sama
dengan 273 Kelvin (ditulis 273 K, tanpa tanda 0) dan 1000C sama dengan 373 K.
Jadi :
tK = (tC + 273) K
dengan tK = suhu Kelvin dan tC = suhu dalam derajat Celcius.
Dari persamaan di atas didapat persamaan untuk mengubah dari skala
Celcius menjadi skala Kelvin.
tC = (tK – 273)0C
c) Skala Reamur dan Skala Fahrenheit
Pada penetapan skala Reamur, suhu es mencair diberi nilai 00R dan suhu air
mendidih diberi nilai 800R. sedangkan pada penetapan skala Fahrenheit, suhu es
mencair diberi nilai 320F dan suhu air mendidih diberi nilai 2120F.
Satu skala Reamur menyatakan kenaikan derajat panas yang paling besar.
Jika suhu dinaikkan satu derajat Reamur, skala suhu lain menyatakan kenaikan
lebih dari satu derajat. Sebaliknya skala Fahrenheit menyatakan kenaikan derajat
panas paling kecil. Ini berarti jika suhu dinaikkan satu derajat Fahrenheit, skala
suhu yang lain menunjukkan kenaikan suhu kurang dari satu derajat.
Berdasarkan penetapan titik tetap atas dan titik tetap bawah masing-masing
skala, kita dapat menyusun persmaan berikut.
tC : tR : (tF – 32) = 100 : 80 : 180 = 5 : 4 : 9
Dari perbandingan di atas, dapat kita turunkan persamaan-persamaan berikut.
• Untuk perubahan dari skala Celcius menjadi Reamur, atau sebaliknya,
digunakan persamaan:
tC : tR = 5 : 4
tC = (5/4 tR) tR 0C
tR = (5/4 tC) tC 0C
• Untuk perubahan dari skala Celcius menjadi Fahrenheit, atau sebaliknya,
digunakan persamaan:
tC : (tF – 32) = 5 : 9
tC = 5/9 ((tF – 32) 0C
tF = 9/5 tC + 32 0F
• Untuk perubahan dari skala Reamur menjadi Fahrenheit, atau sebaliknya,
digunakan persamaan:
tR : (tF – 32) = 4 : 9
tR = 4/9 (tF – 32) 0R
tF = 9/4 tR + 32 0F
C. Pengukuran
1. Pengukuran Besaran dan Alat Ukurnya
Pengukuran Panjang
Ada tiga macam alat ukur yang sering digunakan dalam pengukuran
panjang, yaitu:
- Mistar
Ada dua jenis mistar yang biasa kita jumpai di sekolah, yaitu mistar kayu
dan mistar plastik. Skala terkecil pada mistar kayu adalah 1 cm, sedangkan skala
terkecil pada mistar plastik adalah 1 mm. Panjang minimal yang dapat diukur
dengan teliti oleh mistar kayu adalah 1 cm. panjang minimal yang dapat diukur
dengan teliti oleh mistar plastic adalah 1mm. dengan kata lain, ketelitian mistar
kayu adalah 1 cm sedangkan ketelitian mistar plastic adalah 1 mm.
- Jangka Sorong
Jangka sorong digunakan untuk mengukur besaran panjang yang kurang dari
1 mm. jangka sorong sanggup mengukur panjang hingga ketelitian 0,1 mm.
Secara umum jangka sorong memiliki dua jenis skala. Skala pertama tertera
pada rahang utama jangka sorong. Skala ini disebut skala tetap. Skala kedua
tertera pada rahang yang bergerak. Skala pada rahang yang bergerak disebut
skala nonius atau skala vernier.
Jangka sorong mempunyai dua fungsi pengukuran, yaitu:
• Mengukur panjang sisi luar suatu benda, seperti diameter kawat atau
tebal pelat logam.
• Mengukur panjang sisi dalam suatu benda, seperti diameter rongga
pipa atau diameter suatu lubang.
Hasil pengukuran dapat diketahui dengan menggabungkan pembacaan skala
tetap dan dan skala nonius. Caranya adalah sebagai berikut.
Tentukan pembacaan skala tetap yang sejajar dengan angka nol pada
skala nonius. Jika tidak tepat sejajar, gunakan pembacaan skala terdekat
yang lebih kecil. Misalkan, pembacaan skala tetap yang sejajar dengan
angka nol pada skala nonius berada diantara 2, 4 dan 2,5. Besarnya
pengukuran yang digunakan adalah 2,4 cm.
Cari garis pada skala nonius yang tepat berimpit dengan salah satu garis
pada skala tetap. (hasil pengukuran x ketelitian jangka sorong (0,1 mm)).
Jumlahkan kedua hasil pengukuran.
- Micrometer Sekrup
Pengukuran besaran panjang yang kurang dari 0,1 mm dapat dilakukan
dengan menggunakan micrometer sekrup. Micrometer sekrup dapat mengukur
panjang hingga hingga ketelitian 0,01 mm. Secara umum, micrometer sekrup
memiliki dua jenis skala. Skala pertama tertera pada gagang utama micrometer
yang merupakan skala tetap. Skala jenis kedua adalah skala putar yang terletak
pada silinder yang dapat diputar.
Hasil pengukuran dapat diketahui dengan menggabungkan pembacaan skala
tetap dan skala putar. Caranya adalah sebagai berikut.
Tentukan pembacaan skala tetap yang dibatasi oleh skala putar.
Jika tidak tepat berhimpit, gunakan pembacaan skala terdekat yang lebih
kecil. Misalkan pembacaan skala tetap yang dibatasi oleh skala putar
lebih dari 8 tetapi belum tepat 9. Besarnya pengukuran yang digunakan
adalah 8 mm.
Cari angka pada skala putar yang sejajar dengan garis mendatar
pada skala tetap. (hasil pengukuran x ketelitian micrometer sekrup (0,01
mm)).
Jumlahkan kedua hasil pengukuran.
Pengukuran Massa
Alat ukur massa sering kita sebut neraca atau timbangan. Perbedaan antara
neraca yang satu dengan neraca yang lain terletak pada cara kerja, ketelitian, dan
teknologi yang dipakai di dalamnya.
- Neraca Dua Lengan
Neraca ini memiliki dua lengan yang persis sama yang dilengkapi sejumlah
anak timbangan. Prinsip kerja neraca ini adalah sekedar membandingkan massa
benda yang akan diukur dengan massa anak timbangan. Massa benda sama
dengan massa anak timbangan ketika lengan neraca dalam keadaan setimbang.
Ketelitian neraca ini mengukur massa ditentukan oleh massa anak timbangan
terkecil yang tersedia.
- Neraca Langkah
Neraca langkah atau neraca Buchart memiliki cara kerja yang juga sederhana
dengan hasil pengukuran yang tidak terlalu tepat. Neraca ini terdiri dari sebuah
wadah untuk meletakkan benda yang akan diukur dan skala berupa lengkungan
seperempat lingkaran dalam posisi vertical. Skala nol berada pada ujung bawah.
Jika dalam wadah tidak ada beban, skala menunjukkan angka nol. Neraca ini
sering digunakan untuk menimbang surat di kantor pos.
- Neraca Ohaus
Prinsip kerja neraca Ohaus serupa dengan neraca dua lengan. Namun, neraca
Ohaus tidak mengalami kesulitan mengenai anak timbangan. Anak timbangan
neraca Ohaus berada pada neraca itu sendiri. Anak timbangan dapat digeser
menjauhi atau mendekati poros neraca.
Massa benda dapat diketahui dari penjumlahan masing-masing posisi anak
timbangan sepanjang lengan setelah neraca dalam keadaan setimbang. Neraca
Ohaus memiliki tingkat ketelitian yang lebih baik daripada neraca dua lengan
atau neraca langkah.
- Neraca Elektronik
Neraca elektronik merupakan neraca yang paling canggih dan sangat mudah
digunakan. Benda yang diukur diletakkan di atasnya dan secara otomatis neraca
akan menampilkan angka yang menyatakan massa benda. Tingkat ketelitian
pengukuran massa dengan neraca elektronik beragam. Contoh neraca elektronik
bisa kita lihat di pasar swalayan pada tempat penjualan buah, daging, ikan, dan
sayuran.
Pengukuran Waktu
Alat ukur waktu merupakan alat ukur yang paling sering kita jumpai, dan
bahkan kita bawa kemana-mana.
- Arloji
Arloji atau jam tangan dapat mengukur waktu dengan ketelitian hingga satu
sekon. Beberapa arloji ada yang memiliki ketelitian sampai seperatus sekon.
- Stopwatch
Stopwatch adalah alat ukur waktu yang dapat diaktifkan dan dimatikan.
Ketika dihentikan jarum stopwatch menunjukkan waktu sesuai dengan selang
waktu ia diaktifkan, bukan kembali ke nol. Dengan demikian, lama pengukuran
dapat dibaca dengan mudah. Ketika melakukan pengukuran kembali, kita cukup
menekan tombol untuk mengembalikan jarum ke posisi awal.
Ada dua jenis stopwatch, yaitu stopwatch jarum dan stopwatch digital.
Gerakan jarum panjang pada stopwatch jarum menyatakan rentang waktu dalam
detik. Sedangkan jarum pendek menyatakan rentang waktu dalam menit.
Berbeda dengan stopwatch jarum, stopwatch digital langsung menggunakan
angka-angka yang tertera pada badannya untuk menunjukkan lamanya rentang
waktu suatu peristiwa. Selain itu stopwatch digital memiliki tingkat ketelitian
yang lebih baik daripada stopwatch jarum. Stopwatch jarum memiliki ketelitian
0,1 s, sedangkan stopwatch digital memiliki ketelitian hingga 0,01 s.
- Jam Air
Jam air adalah jam yang menggunakan aliran air sebagai penunjuk waktu.
Prinsip kerjanya dapat digambarkan sebagai berikut.
Jika kita isi sebuah drum yang sangat besar dengan air dan kita buat sebuah
lubang kecil di dasarnya, air akan keluar dari lubang tersebut dengan jumlah
yang relative sama setiap sekon. Air yang keluar ditampung dalam wadah.
Tinggi permukaan air di dalam wadah akan naik dengan jumlah yang sama
setiap sekon. Dengan menuliskan skala pada wadah, kita dapat menentukan
waktu berdasarkan tinggi air dalam wadah juga dapat digunakan untuk
menggerakkan jarum jam air.
- Jam Matahari
Gerak matahari dari timur ke barat dapat digunakan sebagai penunjuk waktu.
Jika kita tancapkan sebuah tongkat di tempat yang terkena sinar matahari,
panjang serta arah bayangan tongkat berubah-ubah sesuai dengan posisi
matahari.
D. Wujud Zat
1. Tiga Wujud Zat
Semua benda yang ada di sekitar kita, baik yang tampak maupun yang hanya
dirasakan oleh indera adalah zat. Zat yang sangat banyak di alam semesta ini hanya
dikategorikan menjadi tiga kelompok. Pengelompokan tersebut berdasarkan pada
wujudnya, yaitu padat, cair, dan gas. Masing-masing wujud zat memiliki sifat
tertentu yang dapat kita amati.
Sifat-sifat zat
Ambillah salah satu contoh zat padat, misalnya gelas. Mudah dipahami
bahwa bentuk dan volume gelas akan tetap seperti semula meskipun dipindah-
pindahkan. Semua zat padat bersifat demikian. Jadi, sifat zat padat adalah
mempunyai bentuk dan volume yang tetap.
Bentuk zat cair sulit untuk disebutkan. Ketika berada di dalam gelas, air
berbentuk seperti gelas. Ketika berada di dalam botol, air berbentuk seperti
botol. Jadi, air atau zat cair pada umumnya tidak memiliki bentuk yang tetap.
Bentuk zat cair mengikuti bentuk wadahnya.
Zat dalam wujud gas mempunyai kecenderungan untuk mengisi seluruh
ruang. Ketika berada dalam balon, gas mengisi seluruh ruang dalam balon.
Ketika berada dalam ban mobil, gas mengisi seluruh ruang dalam ban. Dengan
demikian, gas tidak memiliki bentuk dan volume yang tetap. Jadi sifat gas
adalah memiliki bentuk dan volume yang mudah berubah sesuai wadahnya.
Perubahan wujud zat
Perubahan dari wujud padat menjadi wujud zat cair disebut melebur atau
meleleh. Contohnya, mentega berubah menjadi minyak ketika dmasukkan ke
dalam penggorengan yang panas.
Perubahan dari wujud cair menjadi wujud padat disebut membeku.
Contohnya, air menjadi es dalam lemari es dan Koran besi yang dimasukkan ke
dalam cetakan menjadi keras.
Perubahan dari wujud cair menjadi wujud gas disebut menguap. Contohnya,
air menjadi uap air dan spritus menjadi gas.
Perubahan dari wujud gas menjadi wujud cair disebut mengembun.
Contohnya, embun di pagi hari terbentuk karena perubahan dari uap air di udara
(wujud gas) menjadi air (wujud cair) di daun dan pencairan gas nitrogen yang
didinginkan sampai suhu – 196 0C.
Perubahan dari wujud padat menjadi wujud gas ataupun sebaliknya disebut
menyublim. Contohnya, penguapan kapur barus dan penguapan pengharum
ruangan, serta perubahan uap air menjadi salju pada suhu yang sangat dingin.
Gas
Menyublim Mengemb
un
Penguapa
n
Melebu
r
Zat Padat Zat Cair
Membek
u
Susunan dan gerak partikel
Susunan dan gerak partikel dalam zat padat, zat cair, dan gas berbeda-beda.
Zat Padat
Partikel-partikel zat padat memiliki sifat sebagai berikut.
- Partikel-partikel menempati posisi yang tetap. Jika partikel zat
padat menempati posisi yang teratur, maka disebut Kristal. Jika
partikel zat padat menempati posisi yang tidak teratur, maka disebut
amorf.
- Gaya tarik antar-partikel sangat kuat
- Gerakan partikel hanya berupa getaran di sekitar posisi tetapnya.
Posisi partikel-partikel yang relative tetap menyebabkan zat padat
memiliki bentuk dan volume yang tetap. Gerakan partikel yang hanya
bergetar di sekitar titik tetapnya menyebabkan zat padat tidak dapat
mengalir.
Zat Cair
Partikel-partikel zat cair memiliki sifat sebagai berikut.
- Jarak antar partikel tetap dan agak berjauhan satu sama lain
- Gaya tarik antar partikel lebih lemah dibandingkan gaya tarik
antar-partikel zat padat
- Gerakan partikel lebih lincah daripada gerakan partikel zat padat
dan partikelnya dapat berpindah-pindah tempat.
Jarak antar-partikel yang tetap menyebabkan zat cair mempunyai volume
yang tetap. Gerakan partikel yang lincah dan dapat berpindah posisi,
meskipun masih dalam kelompoknya, menyebabkan zat cair dapat mengalir.
Sifat dapat mengalir inilah yang menyebabkan bentuk zat cair selalu
mengikuti bentuk wadahnya.
Gas
Partikel-partikel gas memiliki sifat sebagai berikut.
- Jarak antar-partikel gas berubah-ubah
- Hampir tidak ada gaya tarik-menarik antara satu partikel dengan
partikel yang lain.
- Gerakan partikel gas jauh lebih bebas daripada gerakan partikel
zat padat dan zat cair.
Jarak antar-partikel gas yang mudah diubah-ubah menyebabkan volume
gas sangat mudah diubah. Jika jarak antar-partikel diperkecil, volume gas
mengecil. Sebaliknya, jika jarak antar-partikel diperbesar, volume gas
membesar. Gaya tarik-menarik yang sangat kecil antara partikel gas yang
satu dengan partikel gas yang lain menyebabkan gas begitu mudah ditembus.
Gerakan partikel gas yang sangat bebas menyebabkan gas cenderung
mengisi seluruh ruang dan menyebabkan gas sangat mudah mengalir ke
seluruh ruangan.
Tegangan permukaan
Letakkan sebatang jarum di atas kertas berpori, misalnya kertas tisu. Siapkan
sebuah mangkok yang diisi air air (sebagian saja, tidak penuh). Kemudian,
letakkan kertas tersebut di atas permukaan air dengan hati-hati. Kertas tisu
perlahan-lahan akan tenggelam dan meninggalkan jarum mengambang di
permukaan air. Permukaan air seolah-olah menjadi selembar kulit yang
diregangkan.
Permukaan air teregang akibat adanya gaya tarik antar-molekul air di
permukaan. Dengan kata lain, ada gaya kohesi pada molekul-molekul air di
permukaan. Gaya kohesi ini selalu berusaha untuk memperkecil luas permukaan
air. Akibatnya, permukaan air seolah-olah diselimuti oleh kulit yang tegang. Air
yang berada dalam keadaan seperti ini dikatakan memiliki tegangan permukaan.
Larva nyamuk dapat bergerak-gerak di permukaan air berkat tegangan
permukaan. Namun, larva ini akan tenggelam dan mati jika pada air dituangkan
sedikit minyak. Hal ini karena tegangan permukaan air akan menjadi berkurang
sehingga tidak dapat lagi menopang berat larva.
Kita menggunakan sabun untuk mencuci karena sabun dapat mengurangi
tegangan permukaan air. Dengan begitu air dapat dengan mudah meresap ke
dalam serat-serat pakaian dan melepaskan partikel-partikel kotoran. Tanpa
menggunakan sabun, air sulit meresap ke dalam serat-serat pakaian.
Kapilaritas
Peristiwa naiknya air dalam pipa kapiler disebut kapilaritas. Terjadinya
kapilaritas dapat dijelaskan sebagai berikut. Jika rongga (diameter) pipa sangat
kecil, massa zat cair yang ada di dalam pipa juga kecil. Gaya adhesi antara
dinding pipa dengan zat cair sanggup mengangkat zat cair dalam pipa beberapa
centimeter atau beberapa meter jika rongga pipa sangat kecil. Sebaliknya, jika
ukuran rongga pipa lebar, lebih banyak massa zat cair yang harus diangkat oleh
gaya adhesi. Oleh karena itu permukaan zat cair han ya naik sedikit.
Pada kapilaritas, tinggi permukaan zat cair bergantung pada ukuran rongga
pipa. Pada zat cair yang membentuk meniscus cekung, permukaan air dalam
pipa berongga kecil lebih tinggi daripada permukaan air dalam pipa berongga
besar. Sebaliknya pada permukaan zat cair yang membentuk meniscus cembung
permukaan raksa dalam pipa berongga kecil lebih rendah daripada permukaan
raksa dalam pipa berongga besar.
Efek kapilaritas banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Kapilaritas
menyebabkan naiknya minyak pada sumbu kompor. Kapilaritas juga
menyebabkan air menyebar di kertas penghisap, meskipun air hanya
disentuhkan di ujung kertas. Naiknya air dari akar ke daun tumbuh-tumbuhan
juga akibat adanya efek kapilaritas.
3. Massa Jenis
Massa jenis sebagai cirri khas benda
Menentukan massa jenis
E. Pemuaian
F. Kalor