Professional Documents
Culture Documents
I. Topik Percobaan
1. Meja optik
2. Rel presisi
3. Lensa cembung (fokus 1.00 cm)
4. Layar
5. Sumber cahaya
6. Pemegang slide diafragma
7. Sliode anak panah
A. Dasar Teori
Lensa adalah benda bening yang dibatasi oleh dua permukaan lengkung
dengan setidak-tidaknya salah satu permukaannya merupakan bidang
lengkung. Secara umum, berdasarkan kelengkungan permukaan kita
mengenal dua jenis lensa yaitu lensa sferis dan lensa silindris. Lensa sferis
memiliki kelengkungan permukaaan seperti permukaan bola yang dapat
memusatkan cahaya pada suatu titik tertentu. Sedangkan, lensa silindris
memiliki kelengkungan permukaan seperti permukaan silinder yang dapat
memusatkan cahaya pada suatu garis tertentu. Lensa sferis merupakan lensa
cembung dan lensa silindris merupakan lensa cekung. Lensa cembung sering
juga disebut sebagai lensa bikonveks (kedua permukaanya cembung) atau
lensa positif (fokusnya bertanda positif) atau lensa konvergen (bersifat
mengumpulkan sinar)
Pada lensa kita mengenal dua titik fokus yaitu titik fokus aktif dan titik
fokus pasif. Titik fokus aktif (F1) adalah titik fokus yang merupakan titik
pertemuan sinar-sinar bias dari sinar-sinar yang datang sejajar sumbu utama.
Titik fokus pasif (F2) adalah titik fokus yang merupakan pertemuan titik asal
sinar sehingga sinar-sinar bias sejajar sumbu utama. Jarak titik fokus ke titik
pusat optik (O) disebut jarak fokus (f). pada lensa cembung, F1 terletak di
belakang lensa dan F2 terletak di depan lensa.
sumbu
utama F2 F1
sinar + IV
datang
III II I
2F2 F2 F1 2F2
4 1 2 3
1. Merakit meja optik dan rel presisi sehingga tidak memiliki daerah
penyumbatan yang mengganggu pergerakan slide.
2. Menyusun berturut-turut sumber cahaya, slide anak panah, lensa
cembung, dan layar.
3. Meletakan slide anak panah pada ruang III atau di beklakang P 2 , pada
jarak tertentu. Dalam praktikum kali ini jarak yang dipakai adalah 15
cm, 18 cm, 20 cm, 25 cm, 30 cm, 33 cm. Jarak tersebut merupakan
jarak antara slide anak panah dengan lensa yang merupakan jarak
benda.
4. Menggeser layar sampai diperoleh bayangan anak panah paling jelas .
5. Mengukur jarak bayangan yang dihasilkan. (jarak antara layar dengan
lensa)
6. Memperhatikan bayangan yang terbebtuk kemudian menuliskan sifat
yang terjadi dalam data pengamatan
7. Mengulangi langkah-langkah di atas untuk semua jarak yang telah
ditentukan
8. Terakhir, menghitung fokus yang didapatkan dari hasil pengamatan
menggunakan rumus umum lensa.
9. Kemudian membandingkan dengan jarak fokus lensa yang tertulis
pada lensa
V. Data Hasil Pengukuran
1) Dik: s = 15 cm
s’ = 24 cm
Dit : f.?
1 1 1
Jawab : =
f s s'
s s' 15 24
= s x s'
= 15 x 24
f = 9,23 cm 1,00cm
2) Dik: s = 18 cm
s’ = 20 cm
Dit : f.?
1 1 1
Jawab : =
f s s'
s s' 18 20
= s x s'
= 18 x 20
f = 9,47 cm 1,00cm
3) Dik: s = 20 cm
s’ = 17 cm
Dit : f.?
1 1 1
Jawab : =
f s s'
s s' 20 17
= s x s'
= 20 x 17
f = 9,20 cm 1,00cm
4) Dik: s = 25 cm
s’ = 15 cm
Dit : f.?
1 1 1
Jawab : =
f s s'
s s' 25 15
= s x s'
= 25 x 15
f = 9,37 cm 1,00cm
5) Dik: s = 30 cm
s’ = 13,6 cm
Dit : f.?
1 1 1
Jawab : =
f s s'
s s' 30 13,6
= s x s'
= 30 x 13,6
f = 9,36 cm 1,00cm
6) Dik: s = 33 cm
s’ = 13,5 cm
Dit : f.?
1 1 1
Jawab : =
f s s'
s s' 33 13,5
= s x s'
= 33 x 13,5
f = 9,58 cm 1,00cm
B. Tugas
1. Sifat – sifat lensa konvergen :
Mengumpulkan sinar,
Kedua permukaannya cembung (bikonveks),
Titik fokusnya bersifat nyata/sejati,
Fokusnya bertanda positif (lensa positif),
Sinar sejajar sumbu utama dibiaskan menuju titik focus lensa,
Bentuk bagian tengahnya lebih tebal dari bagian tepi,
Di simbolkan dengan tanda ↕, ,atau .
Sifat – sifat lensa divergen :
Menyebarkan sinar,
Titik Fokusnya bersifat maya/semu,
Kedua permukaannya cekung (bikonkaf),
Fokusnya bertanda negatif (lensa negatif),
Sinar sejajar sumbu utama lensa di biaskan seolah-olah
karena berasal dari titik focus lensa,
Bentuk bagian tengahnya lebih tipis daripada bagian tepinya,
Titik fokus aktif (F1) berada didepan lensa dan titik focus
pasif (F2) berada dibelakang lensa.
Di simbolkan dengan tanda atau
n1 n 2 n 2 n1
s s' R
nm n n nm
l l
OB BI1 R2
nl n ( n n m ) ( nl n m ) 1 1
m l (nl nm )( )
OB DI 2 R1 R2 R1 R2
1 1 n 1 1
( l 1)( )
s s' nm R1 R2
Apabila persamaan
nm
f1= n n xR1
l m
Dan persamaan
nl
f2 = n n .R2
l m
Dimana, s = f1 dan s’ =
s = dan s’ = f2
A. Diskusi
B. Kesimpulan
C. Saran