You are on page 1of 5

INISIASI V

PERSEROAN

Perseroan adalah badan hukum yang dapat memiliki harta kekayaan,


menandatangani perjanjian, mengadakan utang-piutang dan hak serta
kewajiban seperti orang-orang pribadi. Perseroan dikatakan sebagai
perseroan tertutup bila saham-sahamnya hanya dimiliki oleh kalangan orang
tertentu saja dan dikatakan sebagai perseroan terbuka kalau saham-
sahamnya dapat dibeli oleh masyarakat bebas.
Karakteristik perseroan itu adalah sebagai berikut ini :
Badan Hukum tersendiri atau terpisah, maksudnya perseroan sebagai badan
hukum yang berdiri sendiri terpisah dari pemiliknya yang kita sebut
“pemegang saham”. Perseroan memiliki hak sebagaimana dengan hak yang
dimiliki oleh “manusia” yaitu dapat melakukan pembelian, pemilikan dan
penjualan harta kekayaannya atas namanya sendiri bukan atas nama
perusahaan. Meskipun dalam akuntansi dianggap harta tersebut milik
perusahaan, namun secara hukum harta tersebut milik pribadi
 Kelangsungan hidup dan hak kepemilikan yang dapat dipindahtangankan,
maksudnya sebagian besar perseroan dapat terus hidup tanpa
terpengaruh oleh perubahan dalam kepemilikan saham. Pemegang saham
dapat memindahkan kepemilikan saham sesuka mereka dan dapat menjual
atau memperdagangkan saham kepada orang lain, memberikan saham atau
mewariskannya dalam surat wasiat, atau melenyapkannya dengan cara
apapun. Pemindahan saham tidak mempengaruhi kelangsungan hidup
perseroan.
 Tanggung jawab Utang yang terbatas, maksudnya adalah seorang
pemegang saham memiliki kewajiban yang terbatas atas Utang yang
dimiliki perseroan. Pemegang saham tidak mempunyai kewajiban pribadi
untuk membayar kewajiban perseroan. Kerugian terbesar yang mungkin
dialami oleh pemegang saham adalah sebesar investasi yang ditanamkan
dalam perseroan tersebut.
 Tidak ada kewajiban bersama, maksudnya tidak ada suatu perjanjian atau
kontrak yang ditandatangani oleh salah satu pemilik akan mengikat
perusahaan secara keseluruhan.

TUTEL Pengantar Akuntansi EKMA4115 1


 Pemisahan antara kepemilikan dan pengelolaan perusahaan, maksudnya
pemegang saham dapat menginvestasikan uangnnya dalam perseroan tanpa
harus menjalankan usaha atau mengganggu urusan pribadi. Namun hal ini
apabila ditinjau dari teori manajemen akan mengakibatkan masalah,
pengelola perseroan mungkin memutuskan untuk menjalankan perseroan
untuk keuntungan mereka sendiri, dan bukan untuk keuntungan pemegang
saham.
 Tambahan Pajak Penghasilan Perseroan, maksudnya perseroan akan
dikenai pajak berganda, pajak ini mencakup pajak penghasilan yaitu
pemegang saham akan membayar pajak penghasilan pribadi atas dividen
yang mereka peroleh dari perseroan tersebut. Dan pajak atas laba yang
diperoleh perseroan.
 Diatur oleh peraturan pemerintah, maksudnya adalah negara melakukan
pengawasan terhadap hal-hal yang dilakukan oleh perseroan untuk
melindungi pihak-pihak yang memberikan pinjaman atau melakukan
investasi dalam perseroan. Peraturan pemerintah tersebut diatur dalam
pasal 59 Undang-Undang Perseroan Terbatas tahun 1995, dikatakan
bahwa direksi perseroan wajib menyerahkan perhitungan tahunan
perseroan kepada akuntan publik untuk diperiksa, apabila (1) bidang usaha
perseroan tersebut berkaitan dengan pengerahan dana masyarakat, (2)
perseroan mengeluarkan surat pengakuan Utang, atau (3) perseroan
merupakan perseroan terbuka. Laporan atas hasil pemeriksaan akuntan
publik tersebut akan disampaikan pada Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS) melalui direksi untuk disahkan. Setelah mendapatkan pengesahan
dari RUPS, maka perhitungan tahunan tersebut akan diumumkan dalam dua
surat kabar harian.

Perseroan mengeluarkan berbagai macam jenis saham yang berbeda-


beda untuk menjangkau berbagai macam investor. Saham perseroan dapat
dibedakan menjadi 2 (dua) jenis, yaitu : (1) Saham biasa (Common Stock),
(2) Saham preferen (Preferred Stock).
(1) Saham biasa (Common Stock) merupakan bagian dari modal saham, dan
dianggap sebagai modal permanen dalam perseroan, karena modal ini
tidak dapat diambil oleh pemegang saham dan setiap lembar saham
biasa ini memiliki hak-hak yang setara.
(2) Saham preferen (Preferred Stock) adalah saham yang memiliki hak-
hak istimewa untuk memikat para investor, antara lain hak suara, hak
dalam pembagian laba, hak dalam pembagian kekayaan dan sebagainya.

TUTEL Pengantar Akuntansi EKMA4115 2


Saham preferen biasanya diberikan kepada para pendiri perseroan
atau diberikan kepada orang-orang tertentu yang berjasa kepada
perusahaan. Saham preferen dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu : Saham
preferen partisipasi / nonpartisipasi dan saham preferen
kumulatif / nonkumulatif.
Partisipasi dan
nonpartisipasi
Saham Preferen
Kumulatif dan
Nonkumulatif
Modal Saham
Saham Biasa

Saham preferen partisipasi adalah saham yang selain memperoleh dividen


yang tetap jumlahnya, juga ikut ambil bagian dalam pembagian keuntungan,
apabila keuntungan melebihi jumlah persentase tertentu. Saham preferen
nonpartisipasi hanya memperoleh dividen yang jumlahnya tetap saja.
Partisipasi ini bisa partisipasi sebagian atau partisipasi penuh.
 Saham preferen kumulatif adalah saham-saham yang jika pada suatu
tahun perusahaan tidak membagikan laba (dividen), maka dividen-dividen
dari tahun yang tidak dibagikan tersebut dapat digabungkan dengan
dividen tahun berikutnya. Sedangkan untuk saham preferen non kumulatif
kebalikan dari saham preferen kumulatif yaitu apabila perusahaan tidak
pada suatu tahun tidak membagikan laba, maka dividen untuk tahun
tersebut tidak dapat digabungkan dengan dividen tahun berikutnya.
Pembagian Dividen
Dewan Komisaris memiliki kewenangan penuh dalam pembagian dividen
saham itu pada suatu Perseroan Terbatas. Dewan komisaris ini akan
mengumumkan dan mendistribusikan dividen saham kepada para pemegang
saham berdasarkan laba perusahaan dan jenis saham yang dimiliki oleh
para pemegang saham, dimana para pemegang saham preferen memiliki
hak prioritas terhadap dividen dan memiliki kesempatan lebih besar untuk
menerima dividen secara teratur dibandingkan dengan para pemegang
saham biasa.

TRANSAKSI MODAL
Penyajian modal saham dalam neraca harus dapat menjelaskan berapa
jumlah modal saham statutairnya dan berapa jumlah yang telah
ditempatkan.

TUTEL Pengantar Akuntansi EKMA4115 3


Akun modal dalam perseroan dapat dibedakan menjadi:
1) Jumlah nominal saham;
2) Jumlah kelebihan setoran diatas nominalnya (agio saham); dan
3) Jumlah laba yang belum dibagikan kepada para pemegang saham.

Bila perseroan menerbitkan saham tanpa nilai nominal maka harus


ditentukan jumlah (nilai) yang ditetapkan. Nilai yang ditetapkan ini
dianggap sebagai nilai nominalnya. Pada saat perseroan melakukan emisi
saham, maka akun kas atau aktiva lain akan didebet, akun modal saham
dikredit sebesar nominalnya (pari), dan kelebihan setoran dicatat dalam
akun sendiri yang disebut akun agio saham.
Akun modal saham selain dipisahkan ke dalam akun modal saham dan agio
saham juga harus diadakan akun modal untuk setiap jenis saham.
Klasifikasi modal sendiri pada perseroan dapat dibedakan sebagai berikut:

Modal Saham Modal Saham


Preferen (nominal)
Preferen Agio Saham Preferen
Modal Modal Saham Modal Saham
Biasa (nominal)
Sendiri Biasa
Laba yang Ditahan Agio Saham Biasa

Bila saham perseroan pada saat emisi ditukarkan dengan aktiva selain kas,
maka aktiva yang diterima sebagai setoran tersebut dicatat sebesar
harga pasrnya, selisih antar harga pasar aktiva tersebut dengan nominal
saham dicatat sebagai agio atau disagio saham. Bila harga pasar aktiva
tersebut tidak dapat ditentukan, aktiva tersebut dapat dicatat sebesar
harga pasar dari saham perseroan pada saat pertukaran terjadi. Selisih
harga pasar saham dengan nominalnya akan dicatat sebagai agio (disagio).
Dalam neraca selain disajikan jumlah modal secara keseluruhan, juga
sering disajikan nilai buku perlembar saham. Nilai buku perlembar dihitung
dengan cara membagi alokasi modal sendiri ke setiap jenis saham dengan
jumlah lembar yang beredar untuk setiap jenisnya. Nilai buku ini
menunjukkan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap harga pasar
saham dibursa.

TUTEL Pengantar Akuntansi EKMA4115 4


Biaya organisasi (biaya pendirian) adalah biaya-biaya yang dikeluarkan
dalam rangka mendirikan perseroan. Biaya organisasi ini pada umumnya
akan disajikan dalam neraca sebagai aktiva permanen. Bila dirasa biaya
organisasi tidak akan bermanfaat, maka biaya organisasi diamortisasi dan
dibebankan secara sistematis sebagai biaya.

REFERENSI :

Horngren, Charles.T. and Walter T. Harrison.Jr (1997), Akuntansi di


Indonesia. Buku Satu, Salemba Empat, Jakarta.
Sunyanto. Drs (1999). Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa, Essa Group,
Jakarta.
Nursasmito, Irfan. Drs. (1983). Siklus Akuntansi Penuntun Pembuatan
Laporan Keuangan, Edisi Pertama, Badan Penerbit & Penyalur Akademi
Marketing dan Akuntansi, Yogyakarta.
Niswonger. C. Rollin, Warren.Carls.S, Reeve.James M and Fess.
Philip.E. (1999). Accountong, Nineteenth Edition, Erlangga, Jakarta.

TUTEL Pengantar Akuntansi EKMA4115 5

You might also like