Professional Documents
Culture Documents
Irigasi
dan
Drainase
Modul Kuliah 1
Pendahuluan
Alasan utama irigasi tanaman adalah sebagai supplemen bagi air yang
tersedia dari sumber alami seperti curah hujan, embun, banjir dan air tanah
yang naik ke zone perakaran. Irigasi dibutuhkan suatu areal pertanian
dimana air dari sumber alami hanya cukup untuk memproduksi tanaman di
sebagian waktu dalam setahun, atau hanya cukup untuk beberapa tahun
tetapi tidak untuk tahun yang lain. Jumlah dan waktu irigasi tergantung pada
iklim, tanah dan faktor tanaman.
Hubungan Tanaman-Tanah-Atmosfir
Hubungan tanaman-tanah-atmosfir adalah sebagai berikut : tanaman
membutuhkan air, tanah menyimpan air yang dibutuhkan oleh tanaman, dan
atmosfir memberikan energi yang dibutuhkan oleh tanaman untuk mengambil
air dari dalam tanah. Peran tanaman, tanah dan atmosfir dijelaskan pada
bagian berikut.
Tanaman
60 sampai 95% dari tanaman yang aktif secara fisiologis adalah air. Air
dibututuhkan oleh proses didalam tanaman untuk :
1. pencernaan
2. fotosintesis
3. transpor mineral dan fotosintetat
4. pendukung struktural
5. pertumbuhan
6. transpirasi
Tanah
Tanah menyimpan air yang dibutuhkan tanaman. Gaya adsorpsi dan gaya
kapiler (keduanya disebut gaya matric) menahan (menyimpan) sejumlah air
2
Modul Kuliah Teknik Irigasi dan Drainase by Dr. Ir. Syahrul, M.Sc
yang dapat diambil dan digunakan oleh tanaman, di pori diantara partikel
tanah.
3
Modul Kuliah Teknik Irigasi dan Drainase by Dr. Ir. Syahrul, M.Sc
4
Modul Kuliah Teknik Irigasi dan Drainase by Dr. Ir. Syahrul, M.Sc
5
Modul Kuliah Teknik Irigasi dan Drainase by Dr. Ir. Syahrul, M.Sc
Air yang tersedia bagi tanaman berada pada kadar air tanah antara kapasitas
lapang (field capacity=fc) dan titik layu permanen (permanent wilting
point=pwp). Kadar air tanah pada kapasitas lapang adalah kadar air tanah
kurang dari keadaan jenuh, sedangkan titik layu permanen adalah kadar air
tanah sebelum kering absolut. Persamaan berikut adalah untuk menghitung
air tersedia bagi tanaman (Available Water=AW)
Contoh :
Pertanyaan :
Tentukan air tersedia bagi tanaman (AW) jika tekstur tanah adalah lempung
(loam) dengan kedalaman perakaran 60 cm.
Jawab :
- Dari Table 1.2, tekstur tanah lempung (loam) mempunyai fc rata-rata
= 31(% v) pwp rata-rata = 14 (% v).
- Drz = 60 cm
- Maka :
AW = 60 (31 – 14)/100 = 10.2 cm
Walaupun, tanaman secara teoritis mampu mengambil air dari tanah pada
kadar air diatas titik layu permanen, tetapi laju aktualnya menjadi menurun
seiring dengan berkurangnya kadar air tanah, seperti ditunjukkan pada Figure
1.2 dibawah.
6
Modul Kuliah Teknik Irigasi dan Drainase by Dr. Ir. Syahrul, M.Sc
Dari Figure 1.2 terlihat bahwa laju transpirasi menurun dengan semakin
menurunnya kadar air tanah. Pada Figure 1.2 juga didefinisikan c sebagai
kadar air tanah kritis. Pada kadar air tanah antara fc dan c terlihat bahwa
penurunan laju transpirasi sangat landai, dibandingkan antara c dan pwp,
dimana penurunan laju transpirasi sangat curam. Jadi kadar air tanah antara
c dan fc menunjukan air tersedia segera bagi tanaman, sehingga produksi
tanaman dapat lebih tinggi pada kisaran kadar ini, dibandingan kadar air pada
kisaran antara pwp dan c .
Irigasi normalnya dijadwalkan agar kadar air tanah selalu berada diatas c.
Kadar air tanah antara fc dan c disebut Readily Available Water atau Air
Tersedia segera bagi tanaman. Persamaan berikut adalah untuk menghitung
RAW :
RAW
MAD
AW
RAW = (MAD)(AW)
= (MAD)(Drz) (fc – pwp)/100
7
Modul Kuliah Teknik Irigasi dan Drainase by Dr. Ir. Syahrul, M.Sc
(fc - c )
MAD
(fc - pwp)
c MAD(fc - pwp) fc
8
Modul Kuliah Teknik Irigasi dan Drainase by Dr. Ir. Syahrul, M.Sc
9
Modul Kuliah Teknik Irigasi dan Drainase by Dr. Ir. Syahrul, M.Sc
10
Modul Kuliah Teknik Irigasi dan Drainase by Dr. Ir. Syahrul, M.Sc
Atmosfir
Atmosfir menyediakan energi yang dibutuhkan oleh tanaman untuk
mengambil air dari tanah. Jika air tanah tidak terbatas dan stomata terbuka
penuh, kondisi di atmosfir yang menentukan laju transpirasi tanaman.
Faktor-faktor yang sangat menentukan transpirasi adalah :
kelembaban udara (humidity) disekitar tanaman,
temperatur dan kelembaban udara yang dihembus angin ke tanaman ,
radiasi netto yang tersedia bagi tanaman
11
Modul Kuliah Teknik Irigasi dan Drainase by Dr. Ir. Syahrul, M.Sc
Air dipindahkan ke atmosfir melalui evaporasi air (padatan dan cairan) dari
permukaan tanah dan tanaman dan juga melalui transpirasi tanaman. Karena
kedua proses tersebut, masing-masing tidak mudah dipisahkan, lalu keduanya
digabung terminologinya dan disebut sebagai evapotranspirasi (ET).
Consumptive Use (CU) adalah sejumlah air yang digunakan untuk semua
proses fisiologi tanaman (bukan hanya transpirasi) dan juga termasuk
kehilangan air karena evaporasi langsung dari permukaan tanah dan
tanaman. Jadi jumlah CU melebihi jumlah ET dalam hal penggunaan air untuk
pencernaan tanaman, fotosintesis, pengangkutan mineral, mendukung
struktur dan pertumbuhan tanaman. Karena selisihnya kurang dari satu
persen ( < 1% ), maka ET dan CU biasanya diasumsikan sama (ET ≈ CU).
Penentuan Evapotranspirasi
Pengukuran Langsung
Pada umumnya teknik pengukuran langsung didasarkan pada hukum
kekekalan massa. Persamaan 1.6 mendefinisikan hukum kekekalan massa
untuk volume terkendali (control volume) dalam Gambar 1.6.
12
Modul Kuliah Teknik Irigasi dan Drainase by Dr. Ir. Syahrul, M.Sc
Dimana,
Inflow = aliran masuk total ke volume terkendali selama interval waktu
tertentu (cm, in)
Outflow = aliran keluar total dari volume terkendali selama interval waktu
tertentu (cm, in)
∆S = perubahan kelembaban didalam volume terkendali selama
interval waktu tertentu (cm, in)
Drz = kedalaman perakaran (dibawah permukaan tanah) (cm, in)
Dimana,
I = irigasi (cm, in)
P = presipitasi (cm, in)
SFI = aliran permukaan masuk ke volume terkendali (cm, in)
LI = aliran lateral bawah permukaan ke volume terkendali (cm, in)
GW = rembesan air bawah tanah ke volume terkendali (cm, in)
13
Modul Kuliah Teknik Irigasi dan Drainase by Dr. Ir. Syahrul, M.Sc
Sehingga,
ET = I + P + SFI + LI + GW – (ET + RO + LO + L + DP) - Drz ( f - i) (1.7)
Lisimeter
14
Modul Kuliah Teknik Irigasi dan Drainase by Dr. Ir. Syahrul, M.Sc
Perhitungan evapotranspirasi
Semua metoda dalam perhitungan evapotranspirasi tanaman melibatkan
persamaan berikut :
ET = Kc ETo (1.8)
dimana,
ET = evapotranspirasi untuk tanaman tertentu
ETo = ET potensial atau ET tanaman referensi
Kc = koefisien tanaman
15
Modul Kuliah Teknik Irigasi dan Drainase by Dr. Ir. Syahrul, M.Sc
Akhir
Mulai penggunaan air
Musim pertengahan
penggunaan air
Kc
Perkembangan
Musim Akhir
tanaman
Fase 1
Fase 2
Fase 3
Fase 4
awal
Waktu (hari)
b
Kc = a ETo
16
Modul Kuliah Teknik Irigasi dan Drainase by Dr. Ir. Syahrul, M.Sc
dimana,
Kc = Kc fase 1
a = koefisien dari Tabel 1.3
ETo = rata–rata harian ET tanaman referensi selama fase 1
b = eksponen dari Tabel 1.3
Ditanya :
Nilai Kc untuk tanaman jagung (140 hari) dan gandum (135 hari)
Jawab :
Jagung :
Kc fase 1 = 0.742 (4 mm/hari) -0.319 = 0.48
Kc fase 2 antara 0.48 dan 1.15 ( dari Tabel 1.4)
Kc fase 3 = 1.15 ( dari Tabel 1.4)
Kc fase 4 antara 1.15 dan 0.60 ( dari Tabel 1.4)
17
Modul Kuliah Teknik Irigasi dan Drainase by Dr. Ir. Syahrul, M.Sc
Gandum :
Kc fase 1, 2 dan 3 sama seperti jagung
Kc fase 4 antara 1.15 dan 0.20 ( dari Tabel 1.4)
18
Modul Kuliah Teknik Irigasi dan Drainase by Dr. Ir. Syahrul, M.Sc
Perhitungan ETo
1. Metoda Aerodinamis
Dalam metoda aerodinamis, flux uap adalah berbanding lurus dengan
rata-rata kecepatan angin dan perbedaan tekanan uap antara permukaan
yang terevaporasi dan udara sekitar permukaan tersebut
Persamaan Dalton adalah salah satu persamaan aerodinamis yang
tertua untuk menduga evaporasi dari suatu permukaan air. Persamaanya
adalah :
ETo = (es – e) f (u)
Dimana,
es = tekanan uap pada permukaan tanaman (dalam boundary layer
disekitar daun)
e = tekanan uap pada beberapa ketinggian diatas tanaman
f (u) = fungsi kecepatan angin horizontal
19
Modul Kuliah Teknik Irigasi dan Drainase by Dr. Ir. Syahrul, M.Sc
Qn = ET + A
20
Modul Kuliah Teknik Irigasi dan Drainase by Dr. Ir. Syahrul, M.Sc
3. Metoda kombinasi
Penman (1948) mengkombinasikan metoda aerodinamis dan metoda
keseimbangan energi, sehingga diperoleh :
Qn Ea
ET p (1.14)
dimana,
4098 esa
(1.14a)
2
Ta 237.3
19.08 Ta 429.4
esa exp (1.14b)
Ta 237.3
1615 Pa
(1.14c)
2.49 (10) 6 2.13(10) 3 Ta
6
Pa 1013 0.1152 h 5.44 (10) h2 (1.14d)
= kemiringan (slope) kurva tekanan uap vs. temperatur pada suhu udara
Ta (mbar/o C)
21
Modul Kuliah Teknik Irigasi dan Drainase by Dr. Ir. Syahrul, M.Sc
Ea Referensi
22
Modul Kuliah Teknik Irigasi dan Drainase by Dr. Ir. Syahrul, M.Sc
Contoh :
Diketahui : Data iklim harian pada posisi Lintang = 46.25o dan Ketinggian =
275 m
Temperatur Radiasi Kecepatan
hari ke (dari
Tgl rata-rata RH rata-rata matahari angin rata-rata
1/1)
(oC) (%) (Cal/cm2) (m/det)
1/7 182 21.5 39.5 701 2.10
2/7 183 18.0 52.5 713 3.00
3/7 184 14.5 55.0 762 0.75
4/7 185 16.5 56.0 796 0.30
5/7 186 18.0 58.0 510 2.37
6/7 187 14.0 60.0 815 2.01
7/7 188 14.5 61.0 773 1.30
8/7 189 16.5 48.5 536 0.78
9/7 190 22.0 46.0 733 1.08
10/7 191 23.5 44.0 796 0.71
Rata-rata 10 hari 17.9 52.1 714 1.44
23
Modul Kuliah Teknik Irigasi dan Drainase by Dr. Ir. Syahrul, M.Sc
4. Metoda Empiris
Banyak metoda yang lebih mudah sudah dikembangkan untuk
menghitung ET yang didasarkan pada satu atau lebih parameter dasar
yang mempengaruhi ET. Parameter-parameter yang sering digunakan
adalah temperatur udara, radiasi matahari dan panci evaporasi. Secara
umum metoda-metoda tersebut cukup simple, tetapi tidak seakurat
persamaan Penman bila periode perhitungan kurang dari 5 hari. Metoda-
metoda empiris digunakan apabila semua data yang dibutuhkan
persamaan Penman tidak tersedia.
(i) Metoda Jensen-Haise
(ii) Panci evaporasi
(iii) Pendekatan Blaney-Criddle
24
Modul Kuliah Teknik Irigasi dan Drainase by Dr. Ir. Syahrul, M.Sc
ETo = CT (T – Tx) Rs
CT = koefisien temperatur udara untuk suatu lokasi tertentu
T = temperatur udara harian rata-rata
Tx = konstanta untuk suatu lokasi tertentu
Rs = radiasi matahari total selama periode (dalam inchi atau mm)
1
CT
h K3
K1
K2 e s max e s min
h
Tx K4 K 5 (es max es min )
K6
25
Modul Kuliah Teknik Irigasi dan Drainase by Dr. Ir. Syahrul, M.Sc
T
ET K SCS Kt N P K2
K1
Kt K3 T
Kebutuhan irigasi
Kebutuhan irigasi suatu tanaman adalah jumlah total air yang harus
diberikan oleh irigasi untuk tanaman bebas penyakit, tumbuh pada suatu
lahan yang luas yang cukup air dan cukup kesuburan tanah, menghasilkan
potensi hasil yang optimum pada suatu lingkungan pertumbuhan tertentu
(Doorenbos and Pruitt, 1977) .
Kebutuhan irigasi mencakup air yang digunakan untuk :
1. Kebutuhan konsumtif tanaman (consumptive use)
2. Memelihara keseimbangan garam di zone perakaran
3. Mengatasi ketidak-seragam-an dan ketidak-efisiensi-an irigasi
Dimana,
26
Modul Kuliah Teknik Irigasi dan Drainase by Dr. Ir. Syahrul, M.Sc
Drz ( f i ) ET L Pe
I 100 (1.25)
Ei
Irigasi sprinkler 60 – 75
Irigasi tetes 80 – 90
27
Modul Kuliah Teknik Irigasi dan Drainase by Dr. Ir. Syahrul, M.Sc
Tabel 1.17 Curah hujan Efektif bulanan rata-rata apabila diketahui curah
hujan bulanan rata-rata dan ET bulanan rata-rata.
28
Modul Kuliah Teknik Irigasi dan Drainase by Dr. Ir. Syahrul, M.Sc
Penjadwalan irigasi
Strategi penjadwalan
Penjadwalan irigasi direncanakan untuk memenuhi keseluruhan (fully)
atau sebagian (partially) dari kebutuhan irigasi. Berikut akan dijelaskan
strategi penjadwalan irigasi.
29
Modul Kuliah Teknik Irigasi dan Drainase by Dr. Ir. Syahrul, M.Sc
30
Modul Kuliah Teknik Irigasi dan Drainase by Dr. Ir. Syahrul, M.Sc
Kapan irigasi
Beberapa metoda telah digunakan untuk menentukan kapan waktu
irigasi. Metoda tersebut dapat dikatagorikan ke dalam :
1. Indikator tanaman
2. Indikator tanah
3. Teknik neraca air (water budget)
Indikator tanaman dan tanah dilakukan melalui monitoring tanaman dan
tanah, untuk menentukan kapan irigasi. Teknik neraca air didasarkan pada
Persamaan 1.24 :
I = ET – Pe + ROi + DPi + L + Drz( f - i)
Dan menggunakan persamaan Penman dan Persamaan 1.8 :
ET = Kc ETo
Untuk menetukan ET tanaman
1. Indikator tanaman
a. Penampakan tanaman dan pertumbuhan
b. Temperatur daun
c. Potensial air di daun
d. Tahanan stomata
2. Indikator tanah
a. Penampakan tanah dan sentuhan
b. gravimetri
c. tensiometer
d. Blok proros
e. Neutron scattering
31
Modul Kuliah Teknik Irigasi dan Drainase by Dr. Ir. Syahrul, M.Sc
Teknik neraca air untuk menentukan kapan waktu irigasi sama dengan
metoda indikator tanaman. Sebagai ganti dari pengukuran kadar air,
kadar air dihitung menggunakan persamaan berikut :
ET Pe (1.29)
i i 1 100
Drz
Dimana,
i, i 1 = kadar air tanah (dalam % v) , berturut-turut pada akhir
hari i dan hari ke i-1
Persamaan 1.29 diturunkan dari Persamaan 1.25 dengan I = L = 0 . ET
dihitung dengan persamaan ET =Kc ETo , dimana ETo ditentukan dengan
Metoda Penman atau dengan salah satu metoda lainnya.
Sekali telah ditentukan kapan waktu irigasi, secara praktis irigasi yang
diberikan adalah untuk mengisi zone perakaran hingga mencapai kapasitas
lapang (fc). Jumlah air (volume) yang dibutuhkan dihitung dengan
persamaan berikut :
D rz ( f c )
IRRI
Ei
32
Modul Kuliah Teknik Irigasi dan Drainase by Dr. Ir. Syahrul, M.Sc
Tanggal (%) *
1/6 21.8
2/6 20.7
3/6 19.6
4/6 18.4
5/6 17.1
6/6 15.6
*kadar air diukur pada waktu sore hari
Ditanya :
Tanggal irigasi
Jawab :
Irigasi diberikan pada tanggal 6/6 pagi ( jika ditunggu sampai 6/6 sore akan
sama dengan 15.6 %(v) yang berarti kurang dari 16%)
Contoh 1.7 Analisis gravimetri untuk menentukan kadar air tanah suatu
sample tanah
Diketahui :
100 cm3 tanah basah mempunyai berat 131 gram
Setelah di oven, berat keringnya adalah 121 gram
Ditanya :
Kadar air tanah basis berat kering w
33
Modul Kuliah Teknik Irigasi dan Drainase by Dr. Ir. Syahrul, M.Sc
Jawab :
W w Wd 131 121
w (100) 100 8.26 %
Wd 121
w Wd (8.26)(121)
v 10.00%
T (1)(100)
1/7 0.33 0
2/7 0.32 0.05
3/7 0.26 0
4/7 0.29 0
5/7 0.30 0
6/7 0.33 0
7/7 0.23 0.10
8/7 0.30 0
* kadar air dalam %(v) diukur pada akhir hari
Drz = 24 inchi
Kadar air tanah pada pagi 1/7 adalah 23 % (v)
c = 14%(v)
Ditanya :
Tanggal irigasi
Jawab:
Kadar air tanah pada akhir hari tanggal 1/7 adalah :
ET Pe
i i 1 100
Drz i
34
Modul Kuliah Teknik Irigasi dan Drainase by Dr. Ir. Syahrul, M.Sc
0.33 0
1 23 100 21.63 %
24
0.32 0.05
2 21.63 100 20.51%
24
Tanggal ET Pe (%)*
Contoh 1.9. Menentukan berapa jumlah air yang diberikan setiap irigasi
Diketahui :
Seperti contoh 1.8
fc = 26%
Ei = 80%
Ditanya :
Jumlah air yang diberikan per irigasi
35
Modul Kuliah Teknik Irigasi dan Drainase by Dr. Ir. Syahrul, M.Sc
Jawab :
Drz ( f c )
IRRI
Ei
24(26 15.05 )
IRRI = 3.29 inchi
80
Jadi, 3.29 inchi air harus diberikan pada pagi tanggal 8/7.
36
Modul Kuliah Teknik Irigasi dan Drainase by Dr. Ir. Syahrul, M.Sc
Soal-soal PR
1. Tentukan kedalaman air (volume/unit area) pada tanah dengan
kedalaman 75 cm. Diketahui rata-rata kadar air tanah 20 %(v)
2. Tentukan kedalaman air pada tanah dengan kedalaman 100 cm, untuk
tekstur tanah :
a. Pasir
b. Lempung
c. Liat
Masing-masing untuk kondisi berikut:
a. jenuh
b. kapasitas lapang
c. Titik layu permanen
3. Tentukan jumlah air tersedia pada tanah dengan kedalaman 100 cm,
untuk tekstur :
a. Pasir
b. Lempung
c. Liat
37
Modul Kuliah Teknik Irigasi dan Drainase by Dr. Ir. Syahrul, M.Sc
38