Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
KELAS F
SEMESTER 2
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan, atas segala limpahan rahmad-Nya,
sehingga penulisan makalah dalam rangka memenuhi tugas kelompok Pendidikan Anak SD
ini dapat kami selesaikan.
Ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya tidak lupa kami sampaikan kepada :
1. Ibu Tantin,M.Pd. selaku dosen mata kuliah Pendidikan Anak SD yang telah memberikan
arahan dan bimbingan.
2. Rekan-rekan sesama mahasiswa jurusan PGSD yang senantiasa mendukung kami
Akhirnya dengan disertai harapan semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca
serta dapat membantu dalam proses belajar dan memahami materi pada Pendidikan Anak SD.
Kami memohon maaf apabila terdapat kekurangan dalam penulisan makalah ini.
Penyusun,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………….
DAFTAR ISI……………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang………………………………………………………….
2. Rumusan Masalah………………………………………………………
3. Tujuan ………………………………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Kebutuhan…………………………………………………
2. Aspek Kebutuhan menurut Lindgren………………………………………..
3. Aplikasi Pemenuhan Kebutuhan Anak SD……………………………..
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan……………………………………………………………
2. Saran……………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan masalah
1.Apa Pengertian kebutuhan?
2.Apa sajakah yang menjadi Aspek kebutuhan anak Menurut Lindgren?
3.Bagaimana Aplikasi Pemenuhan Kebutuhan Siswa di sekolah dasar?
C. Tujuan
1.Untuk mengetahui Pengertian Kebutuhan
2.Untuk mengetahui Kebutuhan menurut Lindgren
3.Untuk mengetahui Aplikasi Pemenuhan kebutuhan siswa disekolah dasar
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kebutuhan
Sebenarnya, sebagai makhluk psiko-fisik, anak-anak sejak bayi sudah memiliki
kebutuhan-kebutuhan dasar yaitu seperti kebutuhan fisik dan psikis. Dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan seorang anak menuju kedewasaan, terjadi perubahan-
perubahan kebutuhan seperti di atas menjadi lebih besar. Kebutuhan sosial psikologis seorang
akan semakin lebih banyak dibandingkan kebutuhan fisiknya sejalan dengan usianya.
Pertama-tama, perlu dijelaskan penggunaan beberapa istilah yang pemakaian sehari-
harinya- sering bergantian. Istilah lersebut adalah “kebutuhan”, “dorongan”, dan “motif.
Secara definisi istflah “dorongan” atau “motif adalah keadaan di dalam diri pribadi seseorang
yang merupakan pemicu dalam melakukan suatu perbuatan untuk mencapai suatu tujuan.
Sedangkan “kebutuhan” lebih sering digunakan untuk mengacu pada keadaan fisiologis
seseorang yang tidak mempunyai suatu jaringan tertentu. Dari penjelasan tadi, dapat
tergambar bahwa sebenarnya kebutuhan dan dorongan atau motif berjalan seiring namun
tidak sama. Dorongan atau motif lebih merupakan sesuntu yang merupakan akibat psikologis
dari suatu kebutuhan. (Sumadi,1970:70; I.efloiv 1982:137).
Sedangkan Thompson (1987) mendefinisikan istilah need alau kebutuhan sebagai istilah
yang sering digunakan untuk menunjuk suatu drive atau dorongan seperti contohnya manusia
membutuhkan tidur, dan kelinci butuh mcnggali liang. Sehingga di sini kata kebutuhan
tersebut menunjukkan adanya suatu kekuatan yang bersifat emotivasi yang mendorong
terbentuknya suatu ketegangan dalam diri makhluk hidup karena adanya kekurangan-
kekurangan tertentu. Jadi dari kedua jabaran definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa kata
need atau kebutuhan bersifat fisik dan mendasar, sedangkan drive atau dorongan lebih
merupakan kebutuhan yang jenjangnya lebih tinggi dan bersifat psikologis; Namun demikian,
pada pembahasan materi di Kegiatan Belajar 2 ini, akan digunakan istilah kebutuhan supaya
tidak terjadi kebingungan.
Pada dasarnya, kebutuhan individu dapat dibedakan menjadi 2 kelompok besar, yaitu
kebutuhan fisiologis dan psikologis (Cole dan Bruce, 1959). Kebutuhan fisiologis adalah
kebutuhan primer seperti makan, minum, tidur, seksual, atau perlindungan diri. Sedangkan
kebutuhan psikologis yang disebut juga kebutuhan sekunder dapat mencakup kebutuhan
untuk mengembangkan kcpribadian pada seseorang. Contohnya adalah kebutuhan untuk
dicintai, kebutuhan mengaktualisasikan diri, atau kebutuhan untuk memiliki scsuatu di mana
kebutuhnn psikologis tersebut bersifat lebih rumit dan sulit diidentifikasi segera.
Sejalan dengan teori kebutuhan Maslow, pada pembahasan ini akan diambil suatu tcori
kebutuhan yang yang dikembangkan olch Lindgren (1980). Arti mendasar di sini adalah pada
umumnya. setiap individu memiliki kebutuhan ini. Teori ini bisa dianggap mewakili untuk
menjelaskan perbedaan kebutuhan pada tahapan usia anak SD, sehingga pada pembahasan
berikut akan dikaitkan dengan perbedaan individu anak usia SD.
Bertolak dari kebutuhan peserta didik. Pemaknaan kebutuhan siswa SD dapat
diidentifikasi dari tugas-tugas perkembangannya. Tugas-tugas perkembangan adalah ”tugas-
tugas yang muncul pada saat atau suatu periode tertentu dari kehidupan individu, yang jika
berhasil akan menimbulkan rasa bahagia dan membawa arah keberhasilan dalam
melaksanakan tugas-tugas berikutnya, sementara kegagalan dalam melaksanakan tugas
tersebut menimbulkan rasa tidak bahagia, ditolak oleh masyarakat dan kesulitan dalam
menghadapi tugas-tugas berikutnya” .Tugas-tugas perkembangan yang bersumber dari
kematangan fisik diantaranya adalah belajar berjalan, belajar melempar menangkap dan
menendang bola, belajar menerima jenis kelamin yang berbeda dengan dirinya,. Beberapa
tugas pekembangan terutama bersumber dari kebudayaan seperti belajar membaca, menulis
dan berhitung, belajar tanggung jawab sebagai warga negara. Sementara tugas-tugas
perkembangan yang bersumber dari nilai-nlai kepribadian individu diantaranya memilih dan
mempersiapkan untuk bekerja.
Anak usia SD ditandai oleh tiga dorongan ke luar yang besar yaitu (1)kepercayaan anak
untuk keluar rumah dan masuk dalam kelompok sebaya (2)kepercayaan anak memasuki
dunia permainan dan kegiatan yang memperlukan keterampilan fisik, dan (3) kepercayaan
mental untuk memasuki dunia konsep, logika, dan ligika dan simbolis dan komunikasi orang
dewasa.
Dengan demikian pemahaman terhadap karakteristik peserta didik dan tugas-tugas
perkembangan anak SD dapat dijadikan titik awal untuk menentukan tujuan pendidikan di
SD, dan untuk menentukan waktu yang tepat dalam memberikan pendidikan sesuai dengan
kebutuhan perkembangan anak itu sendiri.
B. SARAN
Secara ideal, dalam rangka pencapaian perkembangan diri siswa, sekolah dan guru
seyogiyanya dapat menyediakan dan memenuhi berbagai kebutuhan siswanya dalam
rangka pencapaian perkembangan diri siswa. Sepeti Pemenuhan Kebutuhan Fisiologis,
Pemenuhan Kebutuhan Rasa Aman, Pemenuhan Kebutuhan Kasih Sayang atau
Penerimaan, Pemenuhan Kebutuhan Harga Diri , Pemenuhan Kebutuhan Akatualisasi
Diri.
DAFTAR PUSTAKA
Kurniawan Nursidik,”karakteristik dan kebutuhan pendidikan anak usia Sekolah dasar”,
15 oktober 2007 : http://nhowitzer.multiply.com/journal/item/3
Puerwadarminta, kamus umum bahasa indonesia, (Jakarta: PN Balai Pustaka, 1984),
Purwanto M. Ngalim, psikologi pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosda
Karya,2007)
Sudrajat, Ahmad ”Aplikasi Teori Kebutuhan Maslow di Sekolah”, psikologi
pendidikan,24 Maret 2008:http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/03/24/aplikasi-
teori-kebutuhan-maslow-di-sekolah/
Puerwadarminta, kamus umum bahasa indonesia, (Jakarta: PN Balai Pustaka, 1984),
hlm.445
M. Ngalim purwanto, psikologi pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya,2007),
hlm.145
Nursidik Kurniawan,”karakteristik dan kebutuhan pendidikan anak usia Sekolah dasar”,
15 oktober 2007 :http://nhowitzer.multiply.com/journal/item/3 (diakses 2 juni 2009 )
Ibid, Nursidik Kurniawan,”karakteristik dan kebutuhan
Ahmad sudrajat, ”Aplikasi Teori Kebutuhan Maslow di Sekolah”, psikologi pendidikan,
24 Maret 2008: http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/03/24/aplikasi-teori-
kebutuhan-maslow-di-sekolah/ (diakses 2 juni 2009