You are on page 1of 7

1

BAB III
PEMBAHASAN
Surah Ar-Rum ayat 41-42

Artinya : “Telah tampak kerusakan di darat dan dilaut disebabkan perbuatan manusia,
supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka,
agar mereka kembali (ke jalan yang benar). Katakanlah : Adakanlah
perjalanandimuka bumi dan perlihatkanlah bagaimana kesudahan orang-orang
yang dulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan
(Allah).” (QS Ar Rum : 41-42)

Isi kandungan

Selain untuk beribadah kepada Allah, manusia juga diciptakanlah sebagai khalifah
dimuka bumi. Sebagai khalifah, manusia memiliki tugas untuk memanfaatkan, mengelola dan
memelihara alam semesta. Allah telah menciptakan alam semesta untuk kepentingan dan
kesejahteraan semua makhluk Nya, khususnya manusia.

Keserakahan dan perlakuan buruk sebagian mannusia terhadap alam dapat


menyengsarakan manusia itu sendiri. Tanah longsor, banjir, kekeringan, tata ruang daerah
yang tidak karuan dan udara serta air yang tercemar adalah buah kelakuan manusia yang
justru merugikan manusia dan makhluk hidup lainnya.

Islam mengajarkan agar umat manusia senantiasa menjaga lingkungan. Hal ini
seringkali tercermin dalam beberpa pelaksanaan ibadah, seperti ketika menunaikan ibadah
haji. Dalam haji, umat Islam dilarang menebang pohon-pohon dan membunuh binatang.
Apabila larangan itu dilanggar maka ia berdosa dan diharuskan membayar denda (dam).
Lebih dari itu Allah SWT melarang manusia berbuat kerusakan di muka bumi

Tentang memelihara dan melestarikan lingkungan hidup, banyak upaya yang bisa
dilakukan, seperti yang terdapat pada amanat GBHN, rehabilitasi SDA berupa hutan, tanah
dan air yang rusak perlu ditingkatkan lagi. Dalam lingkungan ini program penyelamatan
hutan, tanah dan air perlu dilanjutkan dan disempurnakan. Pendayagunaan daerah pantai,
wilayah laut dan kawasan udara perlu dilanjutkan dan makin ditingkatkan tanpa merusak
mutu dan kelestarian lingkungan hidup.

Surah Ar-A’raf ayat 56-58

Artinya : “Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi sesudah (Allah)
memperbaikinya dan berdoalah kepadanya dengan rasa takut (tidak akan
diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat
dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. Dan dialah yang meniupkan
angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahma Nya
(hujan) hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, kami halau ke
suatu daerah yang tandus, lalu kami turunkan hujan di daerah itu. Maka kami
keluarkan dengan sebab hujan itu berbagai macam buah-buahan. Seperti itulah
kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu
mengambil pelajaran. Dan tanah yang baik, tanam-tanamannya tumbuh dengan
2
seizin Allah, dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh
merana. Demikianlah kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami)bagi
orang-orang yang bersyukur.”(QS Al A’raf : 56-58)

Isi Kandungan

Bumi sebagai tempat tinggal dan tempat hidup manusia dan makhluk Allah lainnya
sudah dijadikan Allah dengan penuh rahmat Nya. Gunung-gunung, lembah-lembah, sungai-
sungai, lautan, daratan dan lain-lain semua itu diciptakan Allah untuk diolah dan
dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh manusia, bukan sebaliknya dirusak dan
dibinasakan

Hanya saja ada sebagian kaum yang berbuat kerusakan di muka bumi. Mereka tidak
hanya merusak sesuatu yang berupa materi atau benda saja, melainkan juga berupa sikap,
perbuatan tercela atau maksiat serta perbuatan jahiliyah lainnya. Akan tetapi, untuk menutupi
keburukan tersebut sering kali merka menganggap diri mereka sebagai kaum yang melakukan
perbaikan di muka bumi, padahal justru merekalah yang berbuat kerusakan di muka bumi

Allah SWT melarang umat manusia berbuat kerusakan dimuka bumi karena Dia telah
menjadikan manusia sebagai khalifahnya. Larangan berbuat kerusakan ini mencakup semua
bidang, termasuk dalam hal muamalah, seperti mengganggu penghidupan dan sumber-sumber
penghidupan orang lain (lihat QS Al Qasas : 4).

Allah menegasakan bahwa salah satu karunia besar yang dilimpahkan kepada
hambanya ialah Dia menggerakkan angin sebagai tanda kedatangan rahmat Nya. Angin yang
membawa awan tebal, di halau ke negeri yang kering dan telah rusak tanamannya karena
tidak ada air, sumur yang menjadi kering karena tidak ada hujan, dan kepada penduduk yang
menderita lapar dan haus. Lalu dia menurunkan hujan yang lebat di negeri itu sehingga negeri
yang hampir mati tersebut menajdi subur kembali dan penuh berisi air. Dengan demikian, dia
telah menghidupkan penduduk tersebut dengan penuh kecukupan dan hasil tanaman-tanaman
yang berlimpah ruah.

Surah Sad ayat 27

Artinya : “Dan kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantara
keduanya tanpa hikmah. Yang demikian adalah anggapan orang-orang kafir, maka
celakalah orang-orang kafir itu karena mereka akan masuk neraka.” (QS Sad :
27 )

Isi kandungan

Allah SWT menjelaskan bahwa dia menjadilakn langit, bumi dan makhluk apa saja
yang berada diantaranya tidak sia-sia. Langit dengan segala bintang yang menghiasi, matahari
yang memancarkan sinarnya di waktu siang, dan bulan yang menampakkan bentuknya yang
berubah-ubah dari malam kemalam serta bumi temapt tinggal manusia, baik yang tampak
dipermukaannya maupun yang tersimpan didalamnya, sangat besar artinya bgi kehidupan
manusia. Kesemuanya itu diciptakan Allah atas kekuasaan dan kehendaknya sebagai rahmat
yang tak ternilai harganya.
3
Allah memberikan pertanyaan pada manusia. Apakha sama orang yang beriman dan
beramal saleh dengan orang yang berbuat kerusakan di muka bumi dan juga apakah sama
antara orang yang bertakwa dengan orang yang berbuat maksiat? Allah SWT menjelaskan
bahwa diantara kebijakan Allah ialah tidak akan menganggap sama para hambanya yang
melakukan kebaikan dengan orang-orang yang terjerumus di lembah kenistaan. Allah SWT
menjelaskan bahwa tidak patutlah bagi zat Nya dengan segala keagungan Nya, menganggap
sama antara hamba-hambanya yang beriman dan melakukan kebaikan dengan orang-orang
yang mengingkari keesaannya lagi memperturutkan hawa nafsu.

Mereka ini tidak mau mengikuti keesaan Allah, kebenaran wahyu, terjadinya hari
kebangkitan dan hari pembalasan. Oleh karena itu, mereka jauh dari rahmat Allah sebagai
akibat dari melanggar larangan-larangannya. Mereka tidak meyakini bahwa mereka akan
dibangkitkan kembali dari dalam kuburnya dan akan dihimpun dipadang mahsyar untuk
mempertanggung jawabkan perbuatannya sehingga mereka berani zalim terhadap
lingkungannya.

Allah menciptakan langit dan bumi dengan sebenar-benarnya hanya untuk


kepentingan manusia. Manusia diciptakan Nya untuk menjadi khalifah di muka bumi ini
sehingga wajibuntuk menjaga apa yang telah dikaruniakan Allah SWT.

Surah Yunus ayat 101

Artinya : “Katakanlah : Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi. Tidaklah
bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-
orang yang tidak beriman.” (QS Yunus :101)

Isi Kandungan

Dalam ayat ini Allah menjelaskan perintah Nya kepada rasul Nya agar dia menyuruh
kaumnya untuk memperhatikan dengan mata kepala mereka dan edngan akal budi mereka
segala yang ada di langit dan di bumi. Mereka diperintahkan agar merenungkan keajaiban
langit yang penuh dengan bintang-bintang, matahari dan bulan, keindahan pergantian malam
dan siang, air hujan yang turun ke bumi, menghidupkan bumi yang mati, menumbuhkan
tanam-tanaman, dan pohon-pohonan dengan buah-buahan yang beraneka warna dan rasa.
Hewan-hewan dengan bentuk dan warna yang bermacam-macam hidup diatas bumi, memberi
manfaat yang tidak sedikit kepada manusia. Demikian pula keadaan bumi itu sendiri yang
terdiri dari gurun pasir, lembah yang terjal, dataran yang luas, samudera yang penuh dengan
berbagai ikan yang semuanya itu terdapat tanda-tanda keesaan dan kekuasaan Allah SWT
bagi orang-orang yang berfikir dan yakin kepada penciptanya.

Akan tetapi mereka yang tidak percaya adanya pencipta alam ini, membuat semua tanda-
tanda keesaan dan kekuasaan Allah di alam ini tidak akan bermanfaat baginya.

Surah Al-baqarah ayat 164

Artinya : “ Sesungguhya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya siang dan
malam, bahtera yang berlayar dilaut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa
yang Allah turunkan dari berupa air , lalu dengan air itu dia hidupkan bumi sesudah mati
(kering)nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan
4
awan yang dikendalikan antara langit dan bumi sungguh (terdapat) tana-tanad (keesaan dan
kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.” (QS Al Baqarah : 164)

Isi Kandungan

Dialah yang menciptakan langit dan bumi beserta isinya untuk keperluan manusia. Sudah
seharusnyalah manusia memperhatikan dan merenungkan rahmat Allah yang maha suci itu.
Karena dengan begitu, akan bertambah yakinlah ia pada kekuasaan dan keesaan Nya, akan
bertmabha luas pulalah ilmu pengetahuannya mengenai alam ciptaan Nya dan dapat pula
dimanfaatkannya ilmu pengetahuan itu sebagaimana yang dikehendaki oleh Allah yang maha
mengetahui.

Hendaklah selalu diperhatikan dan diselidiki apa yang tersebut dalam ayat ini, yaitu :

1. Bumi yang dihuni manusia dan apa yang tersimpan didalamnya tidak akan pernah
habis baik didarat maupun dilaut
2. Langit dengan planet dan bintang-bintangnya semua berjalan dan bergerak menurut
tata tertib dan aturan Ilahi. Tidak ada yang menyimpang dari aturan-aturan itu
3. Pertukaran malam dan siang dan perbedaan panjanng dan pendeknya pada beberapa
negeri karena perbedaan letaknya, kesemuanya itu membawa faedah dan manfaat
yang amat besar bagi manusia
4. Bahtera berlayar dilautan untuk membawa manusia dari satu negeri ke negeri yang
lain dan untuk membawa barang-barang perniagaan untuk memajukan perekonomian
5. Allah SWT menurunkan hujan dari langit sehingga dengan air hujan itu bumi yang
telah mati atau lekang dapat menjadi hidup dan subur, dan segala macam hewan dapat
pula melangsungkan hidupnya
6. Pengendalian dan pengisaran angindari suatu tempat ke tempat yang lainadalah tanda
dan bukti bagi kekuasaan Allah dan kebesaran rahmatnya bagi manusia
7. Demikian pula, harus dipikirkan dan diperhatikan kebesaran nikmat Allah kepada
manusia dengan bertumpuk-tumpuknya awan antara langit dan bumi. Ringkasnya,
semua rahmat yang diciptakan Allah termasuk apa yang tersebut dalam ayat 164 ini
patut dipikirkan dan direnungkan bahkan dibahas dan diteliti untuk meresapkan
keimanan yang mendalam dalam kalbu, dan untuk memajukan ilmu pengetahuanyang
juga membawa kepada pengakuan akan keesaan dan kebesaran Allah.
5

BAB IV
PENUTUP

IV Kesimpulan
Ayat diatas bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran bahwa kerusakan tatanan
alam dan lingkungan di muka bimi ini pada hakekatnya bersumber dari kerusakan yang
terjadi pada diri manusia seperti :
1. kerusakan iman : syirik
2. kerusakan fitrah : mengabaikan hukum-hukum allah

3. kerusakan akal fikiran : menghalalkan segala cara

4. kerusakan moral : melanggar susila, budaya dan peradaban.


6

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat
iman dan Islam hingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Larangan Berbuat
Kerusakan Dibumi guna untuk memenuhi persyaratan kurikulum kelas XI semester II.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak hasan Basri, S.Pdi selaku guru pembimbing mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.
2. Keluarga yang telah memberikan saran dan kritik dalam pembuatan makalah ini.
3. Dan pihak-pihak lain yang turut memberikan motivasi dalam pembuatan makalah ini.
Perkembangan zaman memberikan pengaruh besar terhadap moral umat Islam. Terkadang
dalam melakukan suatu tindakan tanpa menggunakan hati dan tidak memikirkan apa akibat yang
terjadi dari tindakan itu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, kritik dan saran menjadi hal penting bagi penulis guna menyempurnakan pembuatan
makalah yang akan datang.
Semoga makalah ini bisa memberikan banyak manfaat dan wawasan bagi para pembacanya.
Amin .

Jakarta, Januari 2011

Tim Penulis
7

You might also like