Professional Documents
Culture Documents
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Sasaran
II. PENGERTIAN DAN STRATEGI PROMOSI KESEHATAN
A. Pengertian Promosi Kesehatan
B. Strategi Promosi Kesehatan PAMSIMAS
III. PROMOSI KESEHATAN DI PAMSIMAS
A. Ruang Lingkup Promosi Kesehatan PAMSIMAS
1. Promosi Kesehatan Masyarakat
2. Promosi Kesehatan Sekolah
B. Prioritas Kegiatan Promosi Kesehatan dalam PAMSIMAS
IV. PERAN BERBAGAI PIHAK DALAM PROMOSI KESEHATAN
A. Peran Tingkat Pusat
B. Peran Tingkat Propinsi
C. Peran Tingkat Kabupaten
D. Peran Tingkat Kecamatan
V. PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN PROMOSI KESEHATAN
A. Persiapan Perencanaan Partisipatif Masyarakat
B. Perencanaan Secara Partisipatif di Masyarakat
C. Pelaksanaan Promosi Kesehatan
VI. MONITORING DAN EVALUASI
DAFTAR PUSTAKA
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan yang ingin dicapai oleh bangsa Indonesia adalah tercapainya bangsa y
ang maju dan
mandiri, sejahtera lahir dan bathin. Salah satu ciri bangsa yang maju adalah mem
punyai derajat
kesehatan yang tinggi, karena derajat kesehatan mempunyai pengaruh yang sangat b
esar terhadap
kualitas sumberdaya manusia. Hanya dengan sumberdaya yang sehat akan lebih produ
ktif dan
meningkatkan daya saing bangsa. Menyadari hal tersebut, pemerintah Republik Indo
nesia telah
mencanangkan kebijaksanaan dan strategi baru dalam suatu Gerakan Pembangunan Berw
awasan
Kesehatan sebagai Strategi Nasional menuju Indonesia Sehat 2010 pada tanggal 1 Ma
ret 1999.
Dengan kebijaksanaan dan strategi ini, perencanaan dan pelaksanaan pembangunan d
isemua sektor
harus mampu mempertimbangkan dampak negatif dan positif terhadap sektor kesehata
n, baik bagi
individu, keluarga maupun masyarakat. Disektor kesehatan sendiri upaya kesehatan
akan lebih
mengutamakan upaya-upaya preventif dan promotif yang proaktif, tanpa mengabaikan
upaya kuratif
dan rehabilitatif. Dasar pandangan baru dalam pembangunan kesehatan ini disebut P
aradigma
Sehat . Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemamp
uan
hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang op
timal. Derajat
kesehatan merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh pada kualitas sumb
erdaya manusia.
Sumberdaya manusia yang sehat akan lebih produktif dan meningkatkan daya saing m
anusia.
Menurut L. Blum, derajat kesehatan manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor yait
u lingkungan,
perilaku, pelayanan medis dan keturunan. Yang sangat besar pengaruhnya adalah ke
adaan
lingkungan yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan dan perilaku masyarakat yan
g merugikan
kesehatan, baik masyarakat di pedesaan maupun perkotaan yang disebabkan karena k
urangnya
pengetahuan dan kemampuan masyarakat dibidang kesehatan, ekonomi maupun teknolog
i.
Di daerah pedesaan terutama dengan masyarakat berpenghasilan rendah, penyakit ya
ng
penularannya berkaitan dengan air dan lingkungan terutama penyakit diare masih e
ndemis dan masih
merupakan masalah kesehatan. Di daerah tersebut sebagian besar rumah tangga belu
m mempunyai
akses penggunaan air bersih dan sanitasi, karena belum semua rumah dilengkapi sa
rana. Perilaku
hidup bersih dan sehat belum membudaya pada masyarakat pedesaan karena kurang pe
ngertian dan
kesadaran pentingnya terhadap perilaku hidup bersih dan sehat (healthy life styl
e). Masyarakat masih
menempatkan prioritas pada pembangunan sarana air bersih daripada pembangunan sa
rana sanitasi
dan program kesehatan, padahal pembangunan sarana air bersih tanpa disertai pemb
angunan sarana
sanitasi dan kesehatan, kurang memberikan dampak terhadap peningkatan derajad ke
sehatan.
Masyarakat kurang memperhatikan pentingnya kegiatan untuk operasional dan pemeli
haraan sarana,
serta usaha peningkatan kualitas air dan lingkungan, kurangnya peningkatan peril
aku hidup bersih dan
sehat terhadap penggunaan sarana air bersih dan sanitasi menyebabkan kurangnya k
esinambungan /
keberlanjutan program air bersih, sanitasi dan kesehatan.
Salah satu strategi untuk mencapai peningkatan derajad kesehatan, produktivitas
dan taraf hidup
masyarakat, ialah melalui Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Mas
yarakat
(PAMSIMAS). Dan salah satu komponen kegiatan penting yang harus dilakukan secara
terpadu dan
berkesinambungan dengan pembangunan sarana air bersih dan sanitasi ialah kompone
n promosi
kesehatan dan sanitasi. Promosi kesehatan atau sering disebut perilaku hidup ber
sih dan sehat
(PHBS) ialah merupakan pendekatan terencana untuk mencegah penularan penyakit da
lam rangka
peningkatan derajad kesehatan, melalui pengadopsian perubahan perilaku oleh masy
arakat secara
meluas.
B.
Tujuan
Tujuan Umum
Program PAMSIMAS bertujuan untuk meningkatkan jumlah warga misikin pedesaan dan
pinggiran
kota (peri urban) yang dapat mengakses perbaikan pelayanan serta fasilitas air m
inum dan sanitasi
serta meningkatkan nilai dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam rangka
usaha pencapaian
target MDG sector air minum dan sanitasi melalui upaya-upaya pengarus-utamakan (
mainstreaming)
dan perluasan (scaling-up) pendekatan berbasis masyarakat (community driven appr
oach).
Secara khusus kegiatan Promosi Kesehatan dan Sanitasi dalam Pamsimas bertujuan u
ntuk
menurunkan angka penyakit berbasis air dan lingkungan melalui peningkatan kapasi
tas dan
kemampuan masyarakat untuk merencanakan dan melaksanakan program pengembangan ca
kupan
sanitasi melalui pengembangan jamban keluarga dan pembangunan sarana sanitasi di
masyarakat,
dan sekolah, melalui pengembangan SAB/S dan Program PHBS.
Tujuan Khusus
a.
Meningkatkan komunikasi atau interaksi antara individu dan kelompok dalam masyar
akat (laki-laki,
perempuan, kaya, miskin) secara partisipatif, yang di kelola oleh masyarakat unt
uk mengubah
perilaku buruk yang berkaitan dengan perilaku kunci PHBS yang mempunyai daya ung
kit terhadap
pencegahan penyakit penyakit yang di tularkan melalui air dan lingkungan
b.
Meningkatkan kapasitas masyarakat dan kapasitas kelembagaan khususnya kelembagaa
n di
masyarakat dalam pengelolaan air bersih, promosi kesehatan dan sanitasi secara t
erpadu dan
berkesinambungan.
c.
Meningkatnya fasilitasi masyarakat secara partisipatif menggunakan metode partis
ipatif yang
dilaksanakan sesuai dengan potensi dan kondisi setempat.
d.
Meningkatnya promosi kesehatan dan sanitasi secara partisipatif dan terintegrasi
dengan program
yang terkait melalui institusi lain seperti sekolah
e.
Meningkatkannya promosi kesehatan melalui berbagai saluran komunikasi untuk mend
ukung
pelaksanaan promosi kesehatan dan sanitasi yang dilaksanakan secara partisipatif
oleh
masyarakat
C.
Sasaran
Program Pamsimas merupakan program berbasis masyarakat. Untuk menimbulkan masyar
akat yang
mandiri perlu didampingi oleh fasilitator masyarakat, khususnya fasilitator kese
hatan.
Sehubungan hal tersebut, maka buku pedoman ini sebagai acuan bagi Fasilitator Ke
sehatan, atau
pihak-pihak lain, yang akan mendampingi masyarakat dalam mewujudkan kesehatan ma
syarakat
secara mandiri, melalui pengenalan diri, perencanaan, pelaksanaan dan monitoring
serta evaluasinya.
II. PENGERTIAN DAN STRATEGI PROMOSI KESEHATAN
A.
Pengertian Promosi Kesehatan
Promosi Kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalu
i proses
pembelajaran dari-oleh-untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong
dirinya sendiri,
serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai dengan kondi
si sosial
budaya setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan kesehatan. Me
nolong diri
sendiri artinya bahwa masyarakat mampu berperilaku mencegah timbulnya masalah-ma
salah dan
gangguan kesehatan, memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan serta mampu pu
la berperilaku
mengatasi apabila masalah gangguan kesehatan tersebut terlanjur terjadi di tenga
h-tengah kehidupan
masyarakat.
Banyak masalah kesehatan yang ada di negeri kita Indonesia, termasuk timbulnya K
ejadian Luar Biasa
(KLB) yang erat kaitannya dengan perilaku masyarakat itu sendiri. Sebagai contoh
KLB Diare dimana
penyebab utamanya adalah rendahnya perilaku hidup bersih dan sehat seperti kesad
aran akan buang
air besar yang belum benar (tidak di jamban), cuci tangan pakai sabun masih sang
at terbatas, minum
air yang tidak sehat, dan lain-lain.
Promosi kesehatan bukan hanya proses penyadaran masyarakat atau pemberian dan pe
ningkatan
pengetahuan masyarakat tentang kesehatan saja, tetapi juga disertai upaya-upaya
menfasilitasi
perubahan perilaku. Dengan demikian promosi kesehatan adalah program-program kes
ehatan yang
dirancang untuk membawa perubahan (perbaikan) baik di dalam masyarakat sendiri m
aupun dalam
organisasi dan lingkungannya (lingkungan fisik, sosial budaya, politik dan sebag
ainya). Atau dengan
kata lain promosi kesehatan tidak hanya mengaitkan diri pada peningkatan pengeta
huan, sikap dan
perilaku kesehatan saja, tetapi juga meningkatkan atau memperbaiki lingkungan (f
isik dan non-fisik)
dalam rangka memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat.
Umumnya ada empat faktor yang dapat mempengaruhi masyarakat agar merubah perilak
unya, yaitu
a. Fasilitasi, yaitu bila perilaku yang baru membuat hidup masyarakat yang melak
ukannya menjadi
lebih mudah, misalnya adanya sumber air bersih yang lebih dekat;
b. Pengertian yaitu bila perilaku yang baru masuk akal bagi masyarakat dalam kon
teks pengetahuan
lokal,
c. Persetujuan, yaitu bila tokoh panutan (seperti tokoh agama dan tokoh agama) s
etempat menyetujui
dan mempraktekkan perilaku yang di anjurkan dan
d. Kesanggupan untuk mengadakan perubahan secara fisik misalnya kemampuan untuk
membangun
jamban dengan teknologi murah namun tepat guna sesuai dengan potensi yang di mil
iki.
Pendekatan program promosi menekankan aspek bersama masyarakat , dalam artian:
a.
Bersama dengan masyarakat fasilitator mempelajari aspek-aspek penting dalam kehi
dupan
masyarakat untuk memahami apa yang mereka kerjakan, perlukan dan inginkan,
b. Bersama dengan masyarakat fasilitator menyediakan alternatif yang menarik unt
uk perilaku yang
beresiko misalnya jamban keluarga sehingga buang air besar dapat di lakukan deng
an aman dan
nyaman serta
c.
Bersama dengan masyarakat petugas merencanakan program promosi kesehatan dan mem
antau
dampaknya secara terus-menerus, berkesinambungan.
B.
Strategi Promosi Kesehatan
Pembangunan sarana air bersih, sarana sanitasi dan program promosi kesehatan dap
at dilaksanakan
secara terpadu dan berkesinambungan apabila :
Besarnya biaya yang dibutuhkan. Biaya untuk program promosi kesehatan termasuk p
rogram
promosi kesehatan di sekolah jumlahnya terbatas. Oleh sebab itu jangan sampai te
rjadi biaya yang
dibutuhkan untuk program kesehatan di sekolah melebihi dari disediakan. Oleh seb
ab itu penting
kiranya untuk menentukan prioritas sekolah dasar mana saja yang perlu di interve
nsi dengan
program kesehatan sekolah.
Jumlah murid yang bersekolah. Penting kiranya dalam menentukan sekolah dasar yan
g akan di
intervensi dengan program kesehatan PAMSIMAS melihat jumlah murid. Sekolah yang
memiliki
jumlah murid terbesar dari desa setempat layak dipilih untuk di intervensi denga
n program
kesehatan PAMSIMAS. Tujuannya adalah membuat murid-murid sebagai change agent atau
perubah dilingkungan sekolah (sesama teman), di keluarga dan di lingkungan masya
rakat.
Apabila di desa tersebut tidak terdapat sekolah dasar, sementara semua anak bers
ekolah di
sekolah yang terletak di desa lain yang berdekatan, maka LKM dan masyarakat dapa
t menentukan
apakah program kesehatan PAMSIMAS akan diberikan pada sekolah tersebut atau tida
k. Yang
perlu di ingat adalah tujuan dari Program Pendidikan Kesehatan di sekolah adalah
agar muridmurid
sekolah dapat bertindak sebagai agen perubahan bagi orangtua mereka, saudara-sau
dara,
tetangga dan kawan-kawan mereka dapat terwujud.
Keberhasilan promosi kesehatan di masyarakat dan sekolah di tingkat desa banyak
dipengaruhi oleh
hubungan jaringan komunikasi antara Facilitator, PUSKESMAS (kepala Puskemas, San
itarian, Staf
lain, Bidan Desa), Cabang Dinas Pendidikan (termasuk Kepala Sekolah, Guru, Komit
e Sekolah, orang
tua siswa) serta Tokoh Masyarakat (Aparat Desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, o
rganisasi
kemasyarakatan, serta semua anggota masyarakat). Agar ada keterkaitan antara pro
gram promosi
kesehatan di masyarakat, dan sekolah berjalan baik dan benar maka rencana kegiat
an promosi
kesehatan harus dibahas pada pleno masyarakat, pada waktu menyusun RKM (Rencana
Kerja
Masyarakat).
B.
Prioritas Kegiatan Promosi Kesehatan PAMSIMAS
Untuk mencegah terjadinya penularan penyakit berbasis air dan lingkungan, dilaku
kan dengan dua
kegiatan pokok yaitu :
a). Perubahan perilaku buruk yang masih terjadi di masyarakat menjadi perilaku h
idup bersih dan
sehat (PHBS) tentang :
a. Penguatan LKM
Tim Fasilitator Masyarakat dibantu oleh bidan desa, sanitarian, staf Cabang Dina
s Pendidikan,
Kepala Desa, memberikan penguatan melalui on the job training kepada LKM (teruta
ma Seksi
Kesehatan) agar mampu menyusun opsi kegiatan promosi kesehatan, rancangan rinci
kegiatan
dan rencana biaya :