Professional Documents
Culture Documents
USULAN PENELITIAN
KABUPATEN BANYUMAS
Disusun Oleh :
2008
1
I. PENDAHULUAN
merupakan salah satu motor penggerak yang krusial bagi pembangunan dan
dengan tingkat pendapatan menengah dan rendah, peranan UKM juga sangat
agregate dan kesempatan kerja (Tambunan, 2000). Di Indonesia hal itu bisa
dilihat dari jumlah unit usahanya yang sangat banyak di semua sektor ekonomi
dan kontribusinya yang besar terhadap penciptaan lapangan pekerjaan dan sumber
rendah.
memandang penting keberadaan UKM (Berry, dkk, 2001). Alasan pertama adalah
karena kinerja UKM cenderung lebih baik dalam hal menghasilkan tenaga kerja
yang produktif. Kedua, sebagai bagian dari dinamikanya, UKM sering mencapai
adalah karena sering diyakini bahwa UKM memiliki keunggulan dalam hal
usaha kecil dan usaha rumah tangga di Indonesia telah memainkan peran penting
2
dalam menyerap tenaga kerja, meningkatkan jumlah unit usaha dan mendukung
yang relatif lebih tangguh dalam menghadapi masa krisis yang panjang. UKM
mendorong pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja yang tidak bisa
lagi dilakukan oleh usaha besar. Indikator ekonomi makro yang yang merupakan
hasil kerjasama Badan Pusat Statistik (BPS) dengan Kementrian Koperasi dan
Apabila melihat data yang dilansir BPS menunjukkan betapa UKM menuju
2003 mencapai Rp1.013 triliun atau 56,7 persen dari total PDB nasional. Pada
2001 terjadi pertumbuhan 3,8 persen, tahun 2002 naik menjadi 4,1 persen dan
2003 meningkat menjadi 4,6 persen. Bahkan sumbangan pertumbuhan PDB UKM
lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan usaha besar. Tahun 2003 dari 4,1 persen
Tabel 1. Kontribusi Usaha Kecil, Menengah dan Besar Terhadap PDB Tahun 2001
s.d. 2004 (dalam persentase).
Pada tahun 2002 jumlah UKM tercatat 41,3 juta unit atau 99,99 % dari
keseluruhan unit usaha ekonomi yang ada, dengan tingkat penyerapan tenaga
kerja sebesar 88,7% dari jumlah tenaga kerja yang ada, atau mencapai 68,28 juta
orang. Dibanding dengan kondisi tahun 2002, jumlah tersebut meningkat sebesar
2,7% menjadi 42,4 juta unit usaha, dengan penyerapan tenaga kerja menjadi 79
kerja. Data yang dipublikasikan oleh Kementrian Negara Koperasi dan UKM
menunjukkan bahwa tenaga kerja yang bekerja pada sektor UKM mencapai 96
persen (2000-2006) relatif terhadap total tenaga kerja yang tersebar di sembilan
UKM dianggap sebagai salah satu alternatif yang mampu mengurangi beban berat
yang dihadapi perekonomian nasional dan daerah juga dalam hal penciptaan
lapangan pekerjaan.
besar, dan di pihak lain, usaha besar tidak sanggup menyerap semua pencari
yang besar disebabkan karena memang pada umumnya kelompok usaha tersebut
5
relatif padat modal, sedangkan UKM relatif padat karya. Kedua, pada umumnya
usaha besar membutuhkan pekerja dengan pendidikan formal yang tinggi dan
pengalaman kerja yang cukup, sedangkan UKM, khususnya usaha kecil, sebagian
Selain itu pengembangan kegiatan UKM relatif tidak memerlukan modal yang
besar dan dalam periode krisis selama ini UKM relatif lebih bisa bertahan,
diteliti juga oleh Urata (2000),Thee Kian Wie (2001) dan The Asia Foundation
(1999). Lebih lanjut studi yang pernah dilakukan Urata (2000), menemukan
dengan adanya pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi sejak awal tahun
2001, maka tidak dapat dihindarkan pentingnya peningkatan peran UKM dalam
telah mencapai suatu kondisi yang cukup baik dengan tingkat produksi lebih dari
memanfaatkan kapasitas produksi secara optimal, namun untuk usaha mikro dan
pertumbuhan tahun 2005 dikarenakan pada tahun 2006 tidak ada kebijakan
pemerintah untuk menaikkan harga BBM pada awal Oktober 2005 memberikan
kinerja sektor-sektor ekonomi pada tahun 2005 termasuk sektor UKM. Meskipun
pada bulan menjelang akhir tahun 2006 juga terjadi kenaikan harga beras yang
kabupaten banyumas.
atas dasar harga konstan, pada tahun 2006. mengalami pertumbuhan 4,48 persen.
berkisar 3 sampai 5 persen, dengan laju pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun
Tabel 3. Data jumlah Pengusaha dan Penyerapan Tenaga Kerja UKM di Kabupaten
Banyumas.
Tabel 4. Data UKM di Jawa Tengah Untuk Penyusunan Indikator Pencapaian RPJPD di
B. Perumusan Masalah
yang signifikan dalam perekonomian nasional. Selama masa krisis UKM terbukti
(sektor riil), maupun dalam hal penyerapan tenaga kerja. Meskipun peranan UKM
maksimal. Demikian juga kebijakan yang diambil yang tidak efektif sehingga
kebijakan menjadi kurang komprehensif dan kurang terarah. Padahal UKM masih
untuk mengatasi keterbatasan akses ke kredit bank atau umber permodalan lain
dan akses pasar. Selain itu kelemahan dalam organisasi, manajemen, maupun
di Kabupaten Banyumas?
kabupaten Banyumas?
C. Pembatasan Masalah
9
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
berikutnya.
UKM.
F. Kerangka Pemikiran
dimana jumlah angkatan kerja sangat berlimpah mengikuti jumlah penduduk yang
besar. Dan di pihak lain usaha besar tidak sanggup menyerap semua pencari
yang besar dikarenakan pada umumnya kelompok kerja tersebut relatif padat
modal, sedangkan UKM padat karya. Kedua, pada umumnya usaha besar
memerlukan pekerja dengan pendidikan formal yang tinggi dan pengalaman kerja
berpendidikan rendah.
11
Sektor Usaha
Kecil dan Produksi Barang
Pasar Barang jadi
Menengah dan Jasa
Pasar Input Lainnya
1. Memperluas kesempatan
kerja.
2. Meningkatkan taraf hidup
Masyarakat.
3. Mendorong kelancaran
Pembangunan.
12
G. Hipotesis
Kabupaten Banyumas.
A. Metode Penelitian
1. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian ini berkaitan dengan kontribusi Usaha Kecil dan
2. Lokasi Penelitian
3. Metode Penelitian
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
berdasarkan banyaknya jumlah tenaga kerja yang terserap oleh sektor UKM.
PDRB, sehingga dapat diketahui kontribusi rata-rata per tahun selama periode
penelitian.
5. Definisi operasional
a) Tenaga Kerja.
Tenaga kerja mencakup penduduk umur kerja yang sudah atau sedang
bekerja, yang sedang mencari pekerjaan, dan yang melakukan kegiatan lain
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), tenaga kerja adalah orang yang bekerja
14
di perusahaan baik yang dibayar maupun yang tidak dibayar (pekerja dan
keluaran) yang turut serta secara langsung maupun tidak langsung didalam
proses produksi.
b) Angkatan Kerja.
Adalah setiap penduduk usia kerja (10 tahun keatas) yang bekerja atau
memiliki pekerjaan namun untuk sementara waktu tidak bekerja (karena sakit,
Menurut Badan Pusat Statistik (2000), UKM adalah usaha kecil (termasuk
mikro) yang mempunyai jumlah penjualan yang kurang dari Rp. 1 Milyar,
dan usaha menengah yang mempunyai jumlah penjualan antara Rp. 1 Milyar
tangga yang memiliki kurang dari 5 pekerja, perusahaan kecil yang memiliki
menurut tiga sudut pandang yang saling berbeda namun mempunyai pengertian
produksi netto dari barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi
di dalam suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu (satu tahun). Unit-unit
1) Pertanian
3) Industri pengolahan
5) Konstruksi
9) Jasa-Jasa
yang diterima oleh berbagai faktor produksi yang ikut serta dalam proses
produksi dalam suatu region atau wilayah dalam jangka waktu tertentu (satu
tahun). Balas jasa faktor produksi yang dimaksud adalah upah/gaji, sewa tanah,
bunga modal dan keuntungan sebelum dipotong pajak penghasilan dan pajak
pengeluaran oleh sektor rumah tangga, lembaga swasta yang tidak mencari
modal tetap domestik bruto, perubahan stok dan ekspor netto di suatu daerah atau
wilayah dalam jangka waktu tertentu (satu tahun). Ekspor netto yang dimaksud
Kriteria pengujian ;
Jika tenaga kerja yang terserap > 3,7 % maka penyerapan tenaga kerja sektor
Jika tenaga kerja yang terserap < 3,7 % maka penyerapan tenaga kerja sektor
yang ada di Indonesia. Sektor UKM itu sendiri merupakan salah satu bagian
dari ke-9 sektor ekonomi, dimana sektor UKM dibagi menjadi 3 sektor yaitu :
sektor Usaha mikro, kecil dan menengah. Diperoleh dari 100% : 9 : 3 = 3,70.
(Arsyad, 1998).
PDRB I
S t
=
PDRBtotal
× 100%
∑S
S r
=
N
t
Keterangan :
t = Pada tahun t.
untuk PDRB maupun dalam penyerapan tenaga kerja pada sektor UKM
18
1984).
PDRB it − PDRB it −1
G it
=
PDRB it −1
×100
Lit − Lit −1
T it
= ×100
Lit −1
Keterangan:
tahun t.
pada tahun t.
Lit = Banyaknya tenaga kerja yang terserap sektor UKM pada tahun
t.
Lt-1 = Banyaknya tenaga kerja yang terserap sektor UKM pada tahun
t-1
t = Pada tahun t.
Pengujian hipotesis :
Diterima, jika
G r ≤Tr
Daftar Pustaka :
Abduddin, Adi, 2006, Studi Peran Serta Wanita Dalam pengembangan Usaha
no. 1, Jakarta.
Pahlawan. Yogyakarta.
Gunadi Brata, Aloysius, 2002, Distribusi Spasial UKM Di Masa Krisis Ekonomi,
Mulya Firdaus, Carunia, 2003, Prospek Bisnis UKM Dalam Era Perdagangan
Jakarta.
21
Siagian, Naomi, 2004, Antara Data Statistik Dan Kualitas UKM, Small Business
Tambunan, Tulus T.H.. (2002). Usaha Kecil dan Menegah di Indonesia Beberapa
Danareksa, Jakarta.
22