Professional Documents
Culture Documents
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
1. Karakteristik Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai sekolah menengah
pertama di Jakarta selatan yang berjumlah 153 orang pegawai tata usaha
dengan jumlah sampel sebanyak 60 orang pegawai yang di ambil dengan
menggunakan rumus slovin dan teknik proposional random sampling.
a) Berdasarkan jenis Kelamin
Pegawai tata usaha yang menjadi responden penelitian ini
bila di kelompokan berdasarkan jenis kelamin terdiri dari 26 orang
pegawai pria dengan 43,33% dan 34 orang pegawai wanita dengan
presentase 56,67% distribusi frekuensinya dapat di lihat pada tabel
berikut:
1 Pria 26 43,33%
2 Wanita 34 56,67%
Jumlah 60 100%
Bila di gambarkan dengan bentuk diagram maka seperti berikut:
b) Berdasarkan usia
Pegawai yang menjadi responden penelitian ini jika di kelompokan
berdasarkan usia memiliki frekuensi terbesar pada usia diatas atau
sama dengan 50 tahun dengan jumlah 20 orang pegawai tata
usaha dan presentase 33,33% sedangkan frekuensi terkecil berada
pada usia kurang dari atau sama dengan 30 tahun dan 31-35 tahun
dengan jumlah masing-masing 2 orang pegawai dengan
presentase 3,33%. Distribusi frekuensinya dapat dilihat pada tabel
berikut:
Berdasarkan data tabel distribusi frekuensi, dapat di ketahui dari 42 orang responden
yang mendapat skor dibawah rata-rata sebanyak 23 orang atau 54,76%. Data tersebut
dapat divisualisasikan dalam bentuk grafik sebagai berikut:
1. Hipotesis Nihil (Hо) yang menyatakan tidak ada hubungan yang positif
antara budaya organisasi dengan etos kerja pegawai tata usaha sekolah
menengah pertama di jakarta selatan di tolak.
2. Hipotesis Alternatif (Ha) yang menyatakan terdapat hubungan yang positif
antara budaya organisasi dengan etos kerja pegawai tata usaha di
sekolah menengah pertama di Jakarta selatan di terima.
Dari hasil harga thitung yang lebih besar dari ttabel kesimplan yang dapat diambil
adalah tinggi rendahnya etos kerja pegawai tata usaha ada hubungannya dengan
budaya organisasi, semakin tinggi budaya organisasi semakin tinggi etos kerja pegawai
tata usaha.
Sedangkan koefisien determinasi antara kedua variabel adalah sebesar 0,2661 hal ini
mengendung pengertian bahwa budaya orgnisasi memberikan kontribusi sebsar
26,61% terhadap etos kerja pegawai tata usaha.
Berdasarkan tabel uji-t terlihat bahwa thitung lebih besar dari ttabel dengan
melakukan uji satu pihak pada dk=40 dan taraf signifikansi α = 0,05 didapat ttabel =
1,68 dan thitung=3,562. Yang berarti thitung berada diwilayah penolakan ho, sehingga
dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian (Ha) yang diajukan dapat diterima.
Dengan demikian, terlihat adanya hubungan yang positif antara budaya organissi
dengan etos kerja pegawai tata usaha di SMP Jakarta Selatan.
Budaya organisasi
merupakan………………………………………………………………………………………
……………..
Etos
kerja………………………………………………………………………………………………
……………………………………………
Kontribusi yang diberikan budaya organiasi adalah sebesar 0,2661 atau 26,61%.
Dari nilai tersebut dapat diperoleh gambaran bahwa budaya organisasi memberikan
pengaaruh yang positif terhadap etos kerja pegawai tata usaha. Kontribusi yang
diberika budaya organisasi terhadap ettos kerja pegawai tata usaha sesuai dengan teori
yang terdapat pada bab 2 sebelumnya.
D. Keterbatasan penelitian
S2 = Σ (x-xbar)2 / n-1
Berdasarkan perhitungan diaatas maka tabel distribusi frekuensi adalh sebagai berikut :
Skor frekuensi
109-116
117-124
Xbar
max
Σx=
Σy=
Σx2=
Σy2=
Σxy=
a=
b=
ytopi = … +….x
Diketahui :
N=
Σx=
Σy=
Se=
Sb=
a=
b=
gambar kurva
No, x,y,x2,y2,xy
Rxy=…ppm
Setelah diketahui nilai koefisien korelasi maka tahap selanjutnyan adalah menguji
keindependenan atu uji satu pihak variabel buday organisasi dan etos kerja pegawai tat
usaha sengan uji-t.
Dengan taraf nyta 0,05 dan dk=n-2, dari daftar distribusi untuk uji-t sau pihak t0,95=
1,684
Dengan taraf nyata 0,05 dan dk=, dari daftar distribusi dapat untuk uji satu pihak t0,05=.
Karena nilai thitung > dari ttabel, artinya nilai thitung berada didaerah penolakan ho,
maka dengan demikian ho ditolak,
Gambar kurva
Tabel liliefors