You are on page 1of 18

Daftar Isi

Daftar Isi ............................................................................................................................................... i


Daftar Gambar..................................................................................................................................... ii
Pendahuluan ....................................................................................................................................... 1
Peta Konsep......................................................................................................................................... 2
SUMBER TEGANGAN dan PRINSIP KERJA ELEMEN ............................................................................... 3
PENGERTIAN SUMBER TEGANGAN .................................................................................................. 3
Sumber Arus Searah dari Proses Kimiawi............................................................................................. 4
ELEMEN PRIMER .............................................................................................................................. 4
a. Elemen Volta (elemen Galvani) ............................................................................................ 5
b. Elemen Daniell ..................................................................................................................... 6
c. Elemen Leclanche basah ...................................................................................................... 7
d. Elemen Weston.................................................................................................................... 9
e. Elemen Kering .................................................................................................................... 11
Elemen Sekunder........................................................................................................................... 12
a. Aki (Elemen Basah) ............................................................................................................ 12
SUMBER ............................................................................................................................................ 16

i
Daftar Gambar
Gambar 1. Elemen Volta ...................................................................................................................... 5
Gambar 2. Elemen Daniel .................................................................................................................... 6
Gambar 3. Elemen Leclanche Basah .................................................................................................... 8
Gambar 4. Elemen Weston .................................................................................................................. 9
Gambar 5. Sel Bikromat ..................................................................................................................... 10
Gambar 6. Elemen Kering .................................................................................................................. 11
Gambar 7. Accumulator (Aki) ............................................................................................................ 12
Gambar 8. Penampang Aki ................................................................................................................ 13
Gambar 9. Pemakaian Aki .................................................................................................................. 13
Gambar 10. Pengisian Aki .................................................................................................................. 14

ii
Pendahuluan
Gaya gerak listrik (GGL) adalah besarnya beda potensial antara ujung –
ujung sumber tegangan pada rangkaian terbuka. Gaya gerak listrik dikelompokkan
dalam dua jenis, yaitu gaya gerak listrik primer dan gaya gerak listrik sekunder.
Gaya gerak listrik primer yaitu elemen elektrokimia yang memerlukan pergantian
bahan-bahan pereaksi setelah memberikan sejumlah energi listrik kepada rangkaian
luar dan gaya gerak listrik sekunder yaitu elemen yang dapat menyimpan arus listrik
di dalamnya dan dapat diisi ulang kembali. gaya gerak listrik primer terdiri dari
elemen volta , elemen daniel, elemen keringdan termostat sedangkan gaya gerak
listrik sekunder terdiri dari akumulator. Berikut akan dijelaskan secara rinci
keunggulan, kekurangan, alat dan bahan penyusun, prinsip kerja dan reaksi yang
terjadi.

1
Peta Konsep

2
SUMBER TEGANGAN dan PRINSIP
KERJA ELEMEN
PENGERTIAN SUMBER TEGANGAN
Sumber tegangan adalah alat yang dapat menimbulkan beda potensial.
Dalam kehidupan sehari-hari dapat kita lihat peran sumber tegangan untuk
menghasilkan arus listrik, misalnya: untuk menghidupkan lampu senter, radio, dan
handphone diperlukan sumber tegangan berupa batu baterai.

Pada umumnya sumber tegangan itu ada dua macam, yaitu :


a. Sumber tegangan arus searah (DC=Direct Current)
b. Sumber tegangan arus bolakbalik (AC=Alternating Current)

Sumber tegangan arus searah, misalnya :


a. batu baterai (elemen kering)
b. aki (akumulator)
c. elemen volta
d. dinamo arus searah

Sumber tegangan arus bolak-balik, misalnya :


a. generator
b. dinamo arus bolak-balik

Pada elemen volta Elemen, baterai, dan akumulator terdapat tiga bagian utama
yaitu :

a. Anode, elektrode positif yang memiliki potensial tinggi,


b. Katode, elektrode negative yang memiliki potensial rendah,
c. Larutan elektrolit, cairan yang dapat menghantarkan arus listrik.

3
Untuk dapat mengalirkan arus listrik, sumber tegangan harus mengeluarkan
energi. Sumber tegangan mempunyai energi sebesar 1 joule maka dapat
memindahkan muatan listrik sebanyak 1 coulomb dan dikatakan beda potensialnya
sebesar 1 volt.

Secara matematis dapat dinyatakan dengan persamaan :

Dimana:
V = beda potensial (volt)
W = energi (joule)
Q = muatan listrik (coulomb)

Sumber Arus Searah dari Proses


Kimiawi
Sumber arus searah disebut juga sebagai sumber tegangan searah sebab
arus yang ditimbulkan oleh suatu tegangan. Sumber arus berfungsi sebagai sumber
energi untuk mengalirkan muatan melalui peralatan listrik. Energi diperoleh dari
berbagai macam bentuk energi asal yang kemudian diubah menjadi energi listrik.

ELEMEN PRIMER
Pada elemen primer, reaksi kimia yang menyebabkan elektron mengalir dari
elektroda negatif (katoda) ke elektroda positif (anoda) tidak dapat dibalik arahnya.
Dengan demikian elemen ini tidak dapat dimuati kembali jika muatannya habis.
Elemen primer ialah elemen elektrokimia yang memerlukan pergantian bahan-bahan
pereaksi setelah memberikan sejumlah energi listrik kepada rangkaian luar.

4
a. Elemen Volta (elemen Galvani)
Elemen volta ditemukan oleh Alessandro Volta (1745-1825) setiap elemen
mempunyai bagian anoda, katoda, dan elektrolit.

 Anoda adalah kutub yang mempunyai potensial lebih tinggi dan diberi tanda
(+). Contoh anoda adalah lempeng tembaga Cu.
 Katoda adalah kutub yang mempunyai potensial lebih rendah dan diberi
tanda (-). Contoh katoda adalah lempeng seng (Zn)
 Elektrolit adalah larutan yang menghantarkan arus listrik. Bahan yang
digunakan adalah asam sulfat (H2SO4).

Sebuah elemen sederhana dapat dibuat berdasarkan prinsip diatas, yaitu


dengan mencelupkan batang tembaga (Cu) dan batang seng (Zn) kedalam larutan
asam sulfat (H2SO4) encer. Batang tembaga menjadi kutub positif atau anoda dan
batang seng menjadi katoda. Ketika kedua elektroda dihubungkan dengan suatu
pengantar akan terjadi suatu reaksi kimia. Ion-ion seng positif akan melarut dalam
asam sehingga seng memiliki banyak elektron (bermuatan negatif) elektron-elektron
dari seng mengalir melalui penghantar menuju tembaga. Arus listrik mengalir dari
tembaga menuju seng. Pada
tembaga elektron-elektron
ditangkap oleh ion – ion positif
hidrogen dalam larutan asam,
sehingga ion hidrogen berubah
menjadi gas hidrogen dan
berkumpul pada tembaga (terjadi
polarisasi). Beda potensial antara
anoda dan katoda adalah 1 volt.
Arusnya searah (DC).
Gambar 1. Elemen Volta

5
H 2SO 4  2H   SO 4
2-

Cu  2H   Polarisasi H 2

Zn 2  SO 4  ZnSO 4  2e -
2-

a. Merupakan cikal bakal sumber arus listrik yang pertama.


b. Sistem perakitannya sederhana, sehingga elemen ini mudah dibuat.

a. Elemen Volta mempunyai kelemahan, arus yang mengalir hanya sebentar


karena sesaat setelah arus mengalir terjadi polarisasi. Polarisasi adalah
peristiwa menempelnya gelembung gas hidrogen pada anoda dan
mengalangi aliran arus listrik, sehingga arus berhenti mengalir dan beda
potensial sangat kecil yaitu 1 volt
b. Bila habis muatannya tidak dapat diisi lagi.

b. Elemen Daniell
Elemen ini dibuat oleh John Daniell pada tahun
1835.

Penyusun :

 Anoda : tembaga (Cu)


 Katoda : seng (Zn)
 Elektrolit : asam sulfat (H2SO4)
 Depolarisator : tembaga sulfat (CuSO4)
Gambar 2. Elemen Daniel

6
Sebuah elemen sederhana dapat dibuat berdasarkan prinsip diatas, yaitu dengan
mencelupkan batang tembaga (Cu) dan batang seng (Zn) kedalam larutan asam
sulfat (H2SO4) encer. Batang tembaga menjadi kutub positif atau anoda dan batang
seng menjadi katoda. Ketika kedua elektroda dihubungkan dengan suatu pengantar
akan terjadi suatu reaksi kimia. Ion-ion seng positif akan melarut dalam asam
sehingga seng memiliki banyak elektron (bermuatan negatif) elektron-elektron dari
seng mengalir melalui penghantar menuju tembaga. Arus listrik mengalir dari
tembaga menuju seng. Pada tembaga elektron-elektron ditangkap oleh ion – ion
positif hidrogen dalam larutan asam, sehingga ion hidrogen berubah menjadi gas
hidrogen, sebelum reaksi menutup tembaga akan bereaksi dulu dengan CuSO4
sehingga tidak terjadi polarisasi. Jadi, ion-ion masih dapat pergi dari elektroda ke
elektroda lain melalui depolarisator.

a. Elemen ini merupakan penyempurnaan dari elemen volta, arus yang


dihasilkan dapat bertahan lama karena terdapat depolarisator

a. Bila muatan habis tidak dapat diisi kembali (unrechargeable)

c. Elemen Leclanche basah


Elemen kering adalah sumber tegangan yang dapat lebih lama mengalirkan
arus listrik daripada elemen Volta. Elemen kering dibuat pertama kali pada tahun
1866, kimiawan Perancis oleh George Leclanche.
Seperti pada elemen volta, arus listrik yang mengalir pada elemen Leclanche
hanya dapat mengalir sesaat. Itu disebabkan elektode positif elemen tertutup oleh
gelembung-gelembung gas hidrogen. Dengan demikian, pada sel Leclanche juga
terjadi polarisasi. Akan tetapi, gas H2 yang terjadi pada kutub positif akan diikat oleh
MnO2 (berfungsi sebagai depolarisator) sehingga polarisasi dapat dihilangkan.

7
H2 + MnO2 MnO + H2O

 Anoda : karbon (C)


 Katoda : batang seng (Zn)
 Elektrolit : ammonium klorida (NH4Cl)
 Depolarisator : mangan dioksida bercampur dengan sebuk karbon dalam
bejana berpori.

Ketika ion-ion seng masuk kedalam


larutan ammonium klorida , batang seng
akan menjadi negatif terhadap larutan
logam. Ammonium klorida memberikan
ion NH4+ menembus bejana berpori
menuju batang karbon dan memberikan
muatan positifnya pada batang
karbon.Pada perkembangannya, elemen

Gambar 3. Elemen Leclanche Basah Leclanche berubah menjadi elemen


kering (baterai) yang lebih mudah
dipakai. Sebenarnya elemen kering diperoleh hanya dengan mengganti elektrolit
larutan ammonium klorida menjadi campuran pasta ammonium klorida dengan
serbuk kayu, tepung atau getah.

a. Terdapat bahan anti polarisasi (depolarisator), yaitu oksida mangan (MnO2).


b. Dapat digunakan lebih lama dibandingkan elemen volta.

a. Hanya dapat digunakan dalam waktu singkat (sebentar).


b. Bila muatan habis tidak dapat diisi kembali.

8
d. Elemen Weston
Sel Weston, ditemukan oleh Edward Weston pada tahun 1893, adalah sel
basah-kimia yang menghasilkan tegangan yang sangat stabil cocok sebagai standar
laboratorium untuk kalibrasi voltmeter. Hal ini diadopsi sebagai Standar Internasional
untuk EMF antara 1911 dan 1990.
Anoda ini merupakan campuran dari kadmium dengan merkuri, katoda
merkuri murni, elektrolit adalah larutan kadmium octahydrate sulfat dan depolarizer
adalah pasta dari sulfat mercurous.
Seperti yang ditunjukkan pada gambar, sel sudah diatur dalam sebuah kapal
kaca berbentuk H dengan amalgam kadmium dalam satu kaki dan merkuri murni
yang lain. Sambungan listrik ke amalgam kadmium dan merkuri yang dibuat oleh
kawat platina menyatu melalui ujung bawah kaki.
Desain asli sel kadmium jenuh menghasilkan referensi 1.018638 Volt dan
memiliki keuntungan memiliki suhu yang lebih rendah koefisien dari sel Clark
sebelumnya digunakan. (Referensi sel harus diterapkan sedemikian rupa sehingga
tidak ada arus yang ditarik dari mereka.)

Koefisien suhu dapat dikurangi dengan beralih ke desain tak jenuh, jenis
dominan saat ini. Namun, output sel tak jenuh yang menurun oleh beberapa 80
microvolts per tahun, yang dikompensasi dengan kalibrasi secara berkala terhadap
sel jenuh.

Dr FA Wolff, NBS Peneliti dan 1 Ketua Bagian Washington AIEE kontribusi


penelitian yang signifikan terhadap studi Sel Weston.

Gambar 4. Elemen Weston

9
Anoda : air raksa
Katoda : amalgama kadmium
Elektrolit : larutan jenuh cadmium sulfat Hablur-hablur kadmiumsulfat
ditambahkan untuk menjaga supaya larutan tetap jenuh
Depolarisator : campuran merkurosulfat dan kadmiumsulfat berbentuk pasta

Banyaknya penemuan sumber tegangan yang menggunakan berbagai plat


katoda dan anoda untuk mengatasi kelemahan sel Volta dan sel Leclanche kering,
misalnya
 Sel oksida mercuri-seng (katoda = seng, anoda = oksida mercuri) dengan
larutan elektrolit potassium hidroksida yang menghasilkan ggl = 1,34 volt
 Sel nikel-besi atau baterai Edison (katoda = besi, anoda= oksida nikel, elektrolit
potassium hidroksida) menghasilkan ggl = 1,15 volt
 Sel nikel-cadmium atau baterai cadmium ( katoda = cadmium, anoda = oksida
nikel, elektrolit potassium hidroksida) dengan ggl = 1,15 volt; baterai ini
menyempurnakan baterai Edison.

Namun demikian kekhawatiran terhadap bahan


beracun dari elektrolit yang dipakai mendorong
ditemukannya sel bikromat. Sel Bikromat
dikembangkan pada tahun 1850, berisi plat elektroda
dari seng (katoda) dan karbon (anoda) dalam tabung
kaca yang berisi asam kromit, sel ini lebih aman
penggunaannya daripada sel yang menggunakan asam
nitrat atau potassium

Gambar 5. Sel Bikromat hidroksida karena beracun.

10
a. Jenuh menghasilkan referensi 1.018638 Volt
b. Koefisien suhu dapat dikurangi dengan beralih ke desain tak jenuh

a. Menggunakan air raksa (merkuri) yang berbahaya bagi kesehatan.

e. Elemen Kering
Elemen kering dalam kehidupan sehari - hari disebut sebagai baterai. Bagian
– bagian elemen kering adalah anoda, katoda, dan elektrolit.

Gambar 6. Elemen Kering

 Anoda yang dipakai adalah karbon (C) yang ditutup dengan kuningan.
 Katoda yang dipakai adalah lempeng seng (Zn).
 Elektrolit yang dipakai adalah campuran salmiak, serbuk arang, dan batu kawi
yang berbentuk pasta. Senyawa salmiak (NH4Cl dan MnO2) berfungsi sebagai
depolarisator, yaitu meniadakan polarisasi, akibatnya elemen kering dapat
mengalirkan arus listrik lebih lama daripada elemen volta. Elektrolit dalam
elemen kering berbentuk kering sehingga dinamakan elemen kering. Beda
potensial pada kutub – kutub dalam elemen kering kurang lebih 1,5 volt.

11
a. Elemen kering dapat menghasilkan arus listrik lebih lama dari elemen volta
dalam mengalirkan arus listrik dan praktis kemasannya. Merupakan
modifikasi dari elemen Leclanche.
b. Tidak membasahi peralatan lain karena menggunakan larutan
elektrolit berbentuk pasta yang kering
c. Dapat menghasilkan beda potensial yang cukup

a. Bila muatan habis tidak dapat diisi kembali

Elemen Sekunder
Elemen sekunder adalah elemen (sel) elektrokimia yang bahan-bahan
pereaksinya dapat diperbaharui sehingga tidak diperlukan penggantian bahan-bahan
pereaksi setelah membebaskan sejumlah energi melalui rangkaian luar. Ini karena
reaksi kimia dalam elemen sekunder dapat dibalik. Salah satu contoh elemen
sekunder adalah aki.

a. Aki (Elemen Basah)


Akumulator termasuk
ke dalam jenis sel sekunder,
artinya sel ini dapat dimuati
ulang ketika muatannya
habis. Ini karena reaksi
kimia dalam sel dapat
dibalikkan arahnya. Jadi
sewaktu sel dimuati, energi
Gambar 7. Accumulator (Aki)
listrik diubah menjadi energi
kimia, dan sewaktu sel bekerja, energi kimia diubah menjadi energi listrik.

12
 Bejana kecil yang terbuat dari
plastik atau karet kertas
 Anoda: timbal peroksida (PbO2)
berwarna coklat
 Katoda: timbal berpori berwarna
abu – abu
 Elektrolit: larutan asam sulfat
(H2SO4)
Gambar 8. Penampang Aki

Saat baterai mengeluarkan arus

1. Oksigen (O) pada pelat positif


terlepas karena
bereaksi/bersenyawa/bergabung
dengan hidrogen (H) pada cairan
elektrolit yang secara perlahan-
lahan keduanya
bergabung/berubah menjadi air
Gambar 9. Pemakaian Aki (H2O).

2. Asam (SO4) pada cairan elektrolit bergabung dengan timah (Pb) di pelat positif
maupun pelat negatif sehigga menempel dikedua pelat tersebut.

Reaksi ini akan berlangsung terus sampai isi (tenaga baterai) habis alias dalam
keadaan discharge.

PbO 2  Pb  H 2SO 4  2PbSO 4  2H 2 O


Pada saat baterai dalam keadaan discharge maka hampir semua asam
melekat pada pelat-pelat dalam sel sehingga cairan eletrolit konsentrasinya sangat
rendah dan hampir melulu hanya terdiri dari air (H2O), akibatnya berat jenis cairan
menurun menjadi sekitar 1,1 kg/dm3 dan ini mendekati berat jenis air yang 1 kg/dm 3.

13
Sedangkan baterai yang masih berkapasitas penuh berat jenisnya sekitar 1,285
kg/dm3. Nah, dengan perbedaan berat jenis inilah kapasitas isi baterai bisa diketahui
apakah masih penuh atau sudah berkurang yaitu dengan menggunakan alat
hidrometer. Hidrometer ini merupakan salah satu alat yang wajib ada di bengkel aki
(bengkel yang menyediakan jasa setrum/cas aki). Selain itu pada saat baterai dalam
keadaan discharge maka 85% cairan elektrolit terdiri dari air (H2O) dimana air ini
bisa membeku, bak baterai pecah dan pelat-pelat menjadi rusak.

Saat baterai menerima arus

Baterai yang menerima arus adalah baterai yang


sedang disetrum/dicas alias sedang diisi dengan
cara dialirkan listrik DC, dimana kutup positif
baterai dihubungkan dengan arus listrik positif dan
kutub negatif dihubungkan dengan arus listrik
negatif. Tegangan yang dialiri biasanya sama
dengan tegangan total yang dimiliki baterai,

Gambar 10. Pengisian Aki artinya baterai 12 V dialiri tegangan 12 V DC,


baterai 6 V dialiri tegangan 6 V DC, dan dua
baterai 12 V yang dihubungkan secara seri dialiri tegangan 24 V DC (baterai yang
duhubungkan seri total tegangannya adalah jumlah dari masing-maing tegangan
baterai: Voltase1 + Voltase2 = Voltasetotal). Hal ini bisa ditemukan di bengkel aki
dimana ada beberapa baterai yang duhubungkan secara seri dan semuanya
disetrum sekaligus. Berapa kuat arus (ampere) yang harus dialiri bergantung juga
dari kapasitas yang dimiliki baterai tersebut (penjelasan tentang ini bisa ditemukan di
bagian bawah).

Konsekuensinya, proses penerimaan arus ini berlawanan dengan proses


pengeluaran arus, yaitu :1. Oksigen (O) dalam air (H2O) terlepas karena
bereaksi/bersenyawa/bergabung dengan timah (Pb) pada pelat positif dan secara
perlahan-lahan kembali menjadi oksida timah colat (PbO2).2. Asam (SO4) yang
menempel pada kedua pelat (pelat positif maupun negatif) terlepas dan bergabung
dengan hidrogen (H) pada air (H2O) di dalam cairan elektrolit dan kembali terbentuk

14
menjadi asam sulfat (H2SO4) sebagai cairan elektrolit. Akibatnya berat jenis cairan
elektrolit bertambah menjadi sekitar 1,285 (pada baterai yang terisi penuh).

a. Dapat diisi ulang


b. Mempunyai arus cukup besar

a. Tiap sel hanya menghasilkan tegangan 2,1 Volt DC saja


b. Bentuknya besar dan berat

15
SUMBER
Si Teman : Fisika SMP IX Oleh Tim Matrix Media Literata

e-dukasi.net

chemistry.about.com

blass.com.au

Fisika SMP/MTs Kls IX (KTSP) Oleh Budi Suryatin

Be Smart Ilmu Pengetahuan Alam Oleh Dian Surdijhani, dkk

Mudah Menguasai Fisika SMP Kelas 3 Oleh Redaksi Kawan Pustaka

Super Referensi Rumus Fisika & Matematika SMP Oleh Redaksi WahyuMedia
(Endro & Sandy)

Fisika Kelas IX SMP Oleh Diknas Pemprov DIY

robby.c.staff.gunadarma.ac.id

pustaka.smkn2depoksleman.sch.id

16

You might also like