Professional Documents
Culture Documents
(True-Experimental Design)
dalam kedua kelompok. Dalam arti ini, kita berusaha mengontrol semua variabel
yang dapat secara tepat mengukur hubungan sebab dan akibat. Berikut ini adalah
Group Design)
hubungan sebab akibat, tetapi yang juga paling sulit dilakukan. Desain ini
desain ini pada studi pengalaman kerja, kita memilih mahasiswa suatu akademi
kemudian diaplikasikan pada salah satu kelompok dan suatu control diapliksikan
sama untuk mengontrol seperti sebagai sosialisasi, demikian pula kita dapat
mengizinkan kelompok control kita utnuk berperan serta dalam berbagai kegiatan,
seperti liga sepak bola sementara kelompok yang lain berperan serta dalam
program pengalaman kerja. Pada akhir semester, eksperimen akan berakhir dan
berbeda secara signifikan dari perubahan pada kelompok control, kita dapat
eksperimental digunakan dalam jenis desain ini. Setiap kelompok, yang dipilih
dan ditempatkan secara random diberi perlakuan atau beberapa jenis control.
Postes kemudian diberikan kepada setiap subjek untuk menentukan jika ada
perbedaan antara kedua kelompok. Sementara desain ini mendekati metode yang
paling baik, ia mempunyai kelemahan sedikit pada pengukuran prates. Sulit
menentukan jika perbedaan pada akhir studi merupakan perbedaan actual dari
baik untuk mencampur subjek, tetapi tidak dapat menjamin kita percampuran ini
Desain ini melibatkan penempatan subjek secara random pada salah satu
dari empat kelompok. Dua kelompok diberi prates dan kedua kelompok tidak;
satu dari kelompok prates dan satu dari kelompok nonprates diberi perlakuan
equivalent group design) dan desain kelompok control dengan hanya postes (the
perlakuan-prates dan mortalitas. Cara yang benar untuk menganalisis data yang
factorial 2 X 2. Dua variabel bebas adalah variabel perlakuan dan variabel prates;
dengan kata lain, apakah suatu kelompok diberikan prates atau tidak adalah
mengatakan pada peneliti apakah perlakuan efektif dan apakah ada interaksi
antara perlakuan dan prates. Untuk meletakannya sesederhana mungkin, jika
postes daripada kelompok yang tidak diberi prates, maka terawatt kemungkinan
merupakan desain yang paling baik. Ini tidak benar. Untuk suatu hal, desain ini
memerlukan dua kali lebih banyak subjek untuk desain eksperimental yang
sebenarnya, dan subjek tersebut sering sukar didapat. Oleh karena itu, jika
mortalitas tidak menjadi masalah, dan data prates tidak diperlukan, maka desain
dengan hanya postes mungkin yang terbaik; jika interaksi prates perlakuan tidak
mungkin, dan testing merupakan bagian yang normal lingkungan subjek, maka
desain kelompok control prates-postes barangkali yang terbaik. Desain mana yang
terbaik tergantung pada hakikat studi dan kondisi tempat penelitian dilakukan.