You are on page 1of 21

Anarkisme

Etimologi

Anarkisme atau dieja anarkhisme yaitu suatu paham yang mempercayai bahwa segala bentuk negara,
pemerintahan, dengan kekuasaannya adalah lembaga-lembaga yang menumbuhsuburkan penindasan
terhadap kehidupan, oleh karena itu negara, pemerintahan, beserta perangkatnya harus
dihilangkan/dihancurkan.
Secara spesifik pada sektor ekonomi, politik, dan administratif, Anarki berarti koordinasi dan
pengelolaan, tanpa aturan birokrasi yang didefinisikan secara luas sebagai pihak yang superior dalam
wilayah ekonomi, politik dan administratif (baik pada ranah publik maupun privat).

Anarkisme berasal dari kata dasar "anarki" dengan imbuhan -isme. Kata anarki merupakan kata
serapan dari anarchy (bahasa Inggris) atau anarchie (Belanda/Jerman/Prancis), yang berakar dari kata
bahasa Yunani, anarchos/anarchein. Ini merupakan kata bentukan a- (tidak/tanpa/nihil/negasi) yang
disisipi /n/ dengan archos/archein (pemerintah/kekuasaan atau pihak yang menerapkan kontrol dan
otoritas - secara koersif, represif, termasuk perbudakan dan tirani); maka, anarchos/anarchein berarti
"tanpa pemerintahan" atau "pengelolaan dan koordinasi tanpa hubungan memerintah dan
diperintah, menguasai dan dikuasai, mengepalai dan dikepalai, mengendalikan dan dikendalikan, dan
lain sebagainya". Bentuk kata "anarkis" berarti orang yang mempercayai dan menganut anarki,
sedangkan akhiran -isme sendiri berarti paham/ajaran/ideologi.

"Anarkisme adalah sebuah sistem sosialis tanpa pemerintahan. Ia dimulai di antara manusia, dan
akan mempertahankan vitalitas dan kreativitasnya selama merupakan pergerakan dari manusia"
(
Peter Kropotkin)
"Penghapusan eksploitasi dan penindasan manusia hanya bisa dilakukan lewat penghapusan dari
kapitalisme yang rakus dan pemerintahan yang menindas" (Errico Malatesta)
Teori politik
Anarkisme adalah teori politik yang bertujuan untuk menciptakan masyarakat tanpa hirarkis (baik
dalam politik, ekonomi, maupun sosial). Para Anarkis berusaha mempertahankan bahwa anarki,
ketiadaan aturan-aturan, adalah sebuah format yang dapat diterapkan dalam sistem sosial dan dapat
menciptakan kebebasan individu dan kebersamaan sosial. Anarkis melihat bahwa tujuan akhir dari
kebebasan dan kebersamaan sebagai sebuah kerjasama yang saling membangun antara satu dengan
yang lainnya. Atau, dalam tulisan Bakunin yang terkenal:

"kebebasan tanpa sosialisme adalah ketidakadilan, dan sosialisme tanpa kebebasan adalah
perbudakan dan kebrutalan"[

Anarkisme dan kekerasan


Dalam sejarahnya, para anarkis dalam berbagai gerakannya kerap kali menggunakan kekerasan
sebagai metode yang cukup ampuh dalam memperjuangkan ide-idenya, seperti para anarkis yang
terlibat dalam kelompok Nihilis di Rusia era Tzar, Leon Czolgosz, grup N17 di Yunani. Slogan para
anarkis Spanyol pengikutnya Durruti yang berbunyi:

“Terkadang cinta hanya dapat berbicara melalui selongsong senapan”

ang sangat sarat akan penggunaan kekerasan dalam sebuah metode gerakan. Penggunaan kekerasan
dalam anarkisme sangat berkaitan erat dengan metode propaganda by the deed, yaitu metode
gerakan dengan menggunakan aksi langsung (perbuatan yang nyata) sebagai jalan yang ditempuh,
yang berarti juga melegalkan pengrusakan, kekerasan, maupun penyerangan. Selama hal tersebut
ditujukan untuk menyerang kapitalisme ataupun negara.
Namun demikian, tidak sedikit juga dari para anarkis yang tidak sepakat untuk menjadikan kekerasan
sebagai suatu jalan yang harus ditempuh. Dalam bukunya What is Communist Anarchist, pemikir
anarkis Alexander Berkman menulis:

Anarkisme bukan Bom, ketidakteraturan atau kekacauan. Bukan perampokan dan pembunuhan.
Bukan pula sebuah perang di antara yang sedikit melawan semua. Bukan berarti kembali
kekehidupan barbarisme atau kondisi yang liar dari manusia. Anarkisme adalah kebalikan dari itu
semua. Anarkisme berarti bahwa anda harus bebas. Bahwa tidak ada seorangpun boleh
memperbudak anda, menjadi majikan anda, merampok anda, ataupun memaksa anda. Itu berarti
bahwa anda harus bebas untuk melakukan apa yang anda mau, memiliki kesempatan untuk memilih
jenis kehidupan yang anda mau serta hidup di dalamnya tanpa ada yang mengganggu, memiliki
persamaan hak, serta hidup dalam perdamaian dan harmoni seperti saudara. Berarti tidak boleh ada
perang, kekerasan, monopoli, kemiskinan, penindasan, serta menikmati kesempatan hidup bersama-
sama dalam kesetaraan." (Alexander Berkman, What is Communist Anarchist 1870 - 1936)

Dari berbagai selisih paham antar anarkis dalam mendefinisikan suatu ide kekerasan sebagai sebuah
metode, kekerasan tetaplah bukan merupakan suatu ide eksklusif milik anarkisme, sehingga
anarkisme tidak bisa dikonotasikan sebagai kekerasan, seperti makna tentang anarkisme yang banyak
dikutip oleh berbagai media di Indonesia yang berarti sebagai sebuah aksi kekerasan. Karena
bagaimanapun kekerasan merupakan suatu pola tingkah laku alamiah manusia yang bisa dilakukan
oleh siapa saja dari kalangan apapun.

Sejarah dan dinamika filsafat anarkisme

Anarkisme sebagai sebuah ide yang dalam perkembangannya juga menjadi sebuah filsafat yang juga
memiliki perkembangan serta dinamika yang cukup menarik.

Anarkisme dan Marxisme


Marxisme dalam perkembangannya setelah Marx dan Engels berkembang menjadi 3 kekuatan besar
ideologi dunia yang menyandarkan dirinya pada pemikiran-pemikiran Marx. Ketiga ideologi itu
adalah : (1) Komunisme, yang kemudian dikembangkan oleh Lenin menjadi ideologi Marxisme-
Leninisme yang saat ini menjadi pegangan mayoritas kaum komunis sedunia; (2) Sosialisme Demokrat,
yang pertama kali dikembangkan oleh Eduard Bernstein dan berkembang di Jerman dan kemudian
berkembang menjadi sosialis yang berciri khas Eropa; (3) Neomarxisme dan Gerakan Kiri Baru, yang
berkembang sekitar tahun 1965-1975 di universitas-universitas di Eropa.
Walaupun demikian, ajaran Marx tidak hanya berkutat pada ketiga aliran besar itu karena banyak
sekali sempalan-sempalan yang memakai ajaran Marx sebagai basis ideologi dan perjuangan mereka.
Aliran lain yang berkembang serta juga memakai Marx sebagai tolak pikirnya adalah Anarkisme.
Walaupun demikian anarkisme dan Marxisme berada dipersimpangan jalan dalam memandang
masalah-masalah tertentu. Pertentangan mereka yang paling kelihatan adalah persepsi terhadap
negara. Anarkisme percaya bahwa negara mempunyai sisi buruk dalam hal sebagai pemegang
monopoli kekuasaan yang bersifat memaksa. Negara hanya dikuasai oleh kelompok-kelompok elit
secara politik dan ekonomi, dan kekuatan elit itu bisa siapa saja dan apa saja termasuk kelas proletar
seperti yang diimpikan kaum Marxis. Dan oleh karena itu kekuasaan negara (dengan alasan apapun)
harus dihapuskan. Di sisi lain, Marxisme memandang negara sebagai suatu organ represif yang
merupakan perwujudan kediktatoran salah satu kelas terhadap kelas yang lain. Negara dibutuhkan
dalam konteks persiapan revolusi kaum proletar, sehingga negara harus eksis agar masyarakat tanpa
kelas dapat diwujudkan. Lagipula, cita-cita kaum Marxis adalah suatu bentuk negara sosialis yang
bebas pengkotakan berdasarkan kelas.
Selain itu juga, perbedaan kentara antara anarkisme dengan Marxisme dapat dilihat atas penyikapan
keduanya dalam seputar isu kelas serta seputar metoda materialisme historis
Pierre-Joseph Proudhon, adalah pemikir yang mempunyai pengaruh jauh lebih besar terhadap
perkembangan anarkisme; seorang penulis yang betul-betul berbakat dan ‘serba tahu’ dan
merupakan tokoh yang dapat dibanggakan oleh sosialisme modern. Proudhon sangat menekuni
kehidupan intelektual dan sosial di zamanya, dan kritik-kritik sosialnya didasari oleh pengalaman
hidupnya itu. Di antara pemikir-pemikir sosialis di zamannya, dialah yang paling mampu mengerti
sebab-sebab penyakit sosial dan juga merupakan seseorang yang mempunyai visi yang sangat luas.
Dia mempunyai keyakinan bahwa sebuah evolusi dalam kehidupan intelektual dan sosial menuju ke
tingkat yang lebih tinggi harus tidak dibatasi dengan rumus-rumus abstrak.
Proudhon melawan pengaruh tradisi Jacobin yang mendominasi pemikiran demokrat-demokrat di
Perancis dan kebanyakan sosialis pada saat itu, dan juga pengaruh negara dan kebijaksanaan ekonomi
dalam proses alami kemajuan sosial. Baginya, pemberantasan kedua-dua perkembangan yang bersifat
seperti kanker tersebut merupakan tugas utama dalam abad kesembilan belas. Proudhon bukanlah
seorang komunis. Dia mengecam hak milik sebagai hak untuk mengeksploitasi, tetapi mengakui hak
milik umum alat-alat untuk ber produksi, yang akan dipakai oleh kelompok-kelompok industri yang
terikat antara satu dengan yang lain dalam kontrak yang bebas; selama hak ini tidak dipakai untuk
mengeksploitasi manusia lain dan selama seorang individu dapat menikmati seluruh hasil kerjanya.
Jumlah waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk memproduksi sebuah benda menjadi ukuran nilainya
dalam pertukaran mutual. Dengan sistem tersebut, kemampuan kapital untuk menjalankan riba
dimusnahkan. Jikalau kapital tersedia untuk setiap orang, kapital tersebut tidak lagi menjadi sebuah
instrumen yang bisa dipakai untuk mengeksploitasi.

Varian-varian anarkisme

Anarkisme, yang besar dan kemudian berbeda jalur dengan Marxisme, bukan merupakan suatu
ideologi yang tunggal. Di dalam anarkisme sendiri banyak aliran-aliran pemikiran yang cukup berbeda
satu dengan yang lain. Perbedaan itu terutama dalam hal penekanan dan prioritas pada suatu aspek.
Aliran-aliran dan pemikiran-pemikiran yang berbeda di dalam Anarkisme adalah suatu bentuk dari
berkembangnya ideologi ini berdasarkan perbedaan latar belakang tokoh, peristiwa-peristiwa
tertentu dan tempat/lokasi dimana aliran itu berkembang.

Anarkisme-kolektif
Kelompok anarkisme-kolektif sering diasosiasikan dengan kelompok anti-otoritarian pimpinan Mikhail
Bakunin yang memisahkan diri dari Internationale I. Kelompok ini kemudian membentuk pertemuan
sendiri di St. Imier (1872). Di sinilah awal perbedaan antara kaum anarkis dengan Marxis, diman sejak
saat itu kaum anarkis menempuh jalur perjuangan yang berbeda dengan kaum Marxis. Perbedaan itu
terutama dalam hal persepsi terhadap negara.
Doktrin utama dari anarkis-kolektif adalah "penghapusan segala bentuk negara" dan "penghapusan
hak milik pribadi dalam pengertian proses produksi". Doktrin pertama merupakan terminologi umum
anarkisme, tetapi kemudian diberikan penekanan pada istilah "kolektif" oleh Bakunin sebagai
perbedaan terhadap ide negara sosialis yang dihubungkan dengan kaum Marxis. Sedangkan pada
doktrin kedua, anarkis-kolektif mengutamakan penghapusan adanya segala bentuk hak milik yang
berhubungan dengan proses produksi dan menolak hak milik secara kolektif yang dikontrol oleh
kelompok tertentu. Menurut mereka, pekerja seharusnya dibayar berdasarkan jumlah waktu yang
mereka kontribusikan pada proses produksi dan bukan "menurut apa yang mereka inginkan".
Pada tahun 1880-an, para pendukung anarkis kebanyakan mengadopsi pemikiran anarkisme-komunis,
suatu aliran yang berkembang terutama di Italia setelah kematian Bakunin. Ironisnya, label "kolektif"
kemudian secara umum sering diasosiasikan dengan konsep Marx tentang negara sosialis.

Anarkisme komunis
Ide-ide anarkis bisa ditemui dalam setiap periode sejarah, walaupun masih banyak penelitian yang
harus dilakukan dalam bidang ini. Kita menemuinya dalam karya filsuf Tiongkok, Lao-Tse (yang
berjudul Arah dan Jalan yang Benar[3].) dan juga filsuf-filsuf Yunani seperti Hedonists[4] dan Cynics[5]
dan orang-orang yang mendukung ‘hukum alam’, khususnya Zeno yang menemukan aliran ‘Stoic’
yang berlawanan dengan Plato. Mereka menemukan ekspresi dari ajaran-ajaran Gnostics, Karpocrates
di Alexandria dan juga dipengaruhi oleh beberapa aliran Kristen di Zaman Pertengahan di Prancis,
Jerman dan Belanda. Hampir semua dari mereka menjadi korban represi. Dalam sejarah reformasi
Bohemia, anarkisme ditemui dalam karya Peter Chelciky (The Net of Faith) yang mengadili negara dan
gereja seperti yang dilakukan oleh Leo Tolstoy di kemudian hari.
Humanis besar lainnya adalah Rabelais yang dalam karyanya menggambarkan kehidupan yang bebas
dari semua cengkraman otoritas. Sebagian dari pemrakarsa ideologi libertarian lainnya adalah La
Boetie, Sylvan Marechal, dan Diderot. Karya William Godwin yang berjudul ‘Pertanyaan Mengenai
Keadilan Politik dan Pengaruhnya Terhadap Moralitas dan Kebahagiaan’, merupakan bagian penting
dari sejarah anarkisme kontemporer. Dalam karyanya tersebut Godwin menjadi orang pertama yang
memberikan bentuk yang jelas mengenai filsafat anarkisme dan meletakannya dalam konteks proses
evolusi sosial pada saat itu. Karya tersebut, boleh kita bilang adalah ‘buah matang’ yang merupakan
hasil daripada evolusi yang panjang dalam perkembangan konsep politik dan sosial radikal di Inggris,
yang meneruskan tradisi yang dimulai oleh George Buchanan sampai Richard Hooker, Gerard
Winstanley, Algernon Sydney, John Locke, Robert Wallace dan John Bellers sampai Jeremy Bentham,
Joseph Priestley, Richard Price dan Thomas Paine.
Godwin menyadari bahwa sebab-sebab penyakit sosial dapat ditemukan bukanlah dalam bentuk
negara tetapi karena adanya negara itu. Pada saat ini, negara hanyalah merupakan karikatur
masyarakat, dan manusia yang ada dalam cengkraman negara ini hanyalah merupakan karikatur diri
mereka karena manusia-manusia ini digalakkan untuk menyekat ekspresi alami mereka dan untuk
melakukan tindakan-tindakan yang merusak akhlaknya. Hanya dengan cara-cara tersebut, manusia
dapat dibentuk menjadi hamba yang taat. Ide Godwin mengenai masyarakat tanpa negara
mengasumsikan hak sosial untuk semua kekayaan alam dan sosial, dan kegiatan ekonomi akan
dijalankan berdasarkan ko-operasi bebas di antara produsen-produsen; dengan idenya, Godwin
menjadi penemu Anarkisme Komunis.

Namun demikian, kelompok anarkisme-komunis pertama kali diformulasikan oleh Carlo Cafiero, Errico
Malatesta dan Andrea Costa dari kelompok federasi Italia pada Internasionale I. Pada awalnya
kelompok ini (kemudian diikuti oleh anarkis yang lain setelah kematian Bakunin seperti Alexander
Berkman, Emma Goldman, dan Peter Kropotkin) bergabung dengan Bakunin menentang kelompok
Marxis dalam Internasionale I.
Berbeda dengan anarkisme-kolektif yang masih mempertahankan upah buruh berdasarkan kontribusi
mereka terhadap produksi, anarkisme-komunis memandang bahwa setiap individu seharusnya bebas
memperoleh bagian dari suatu hak milik dalam proses produksi berdasarkan kebutuhan mereka.
Kelompok anarkisme-komunis menekankan pada egalitarianism (persamaan), penghapusan hirarki
sosial (social hierarchy), penghapusan perbedaan kelas, distribusi kesejahteraan yang merata,
penghilangan kapitalisme, serta produksi kolektif berdasarkan kesukarelaan. Negara dan hak milik
pribadi adalah hal-hal yang tidak seharusnya eksis dalam anarkisme-komunis. Setiap orang dan
kelompok berhak dan bebas untuk berkontribusi pada produksi dan juga untuk memenuhi
kebutuhannya berdasarkan pilihannya sendiri.

Anarko-Sindikalisme

Salah satu aliran yang berkembang cukup subur di dalam lingkungan anarkisme adalah kelompok
anarko-sindikalisme. Tokoh yang terkenal dalam kelompok anarko-sindikalisme antara lain Rudolf
Rocker, ia juga pernah menjelaskan ide dasar dari pergerakan ini, apa tujuannya, dan kenapa
pergerakan ini sangat penting bagi masa depan buruh dalam pamfletnya yang berjudul
Anarchosyndicalism pada tahun 1938.[6] Pada awalnya, Bakunin juga adalah salah satu tokoh dalam
anarkisme yang gerakan-gerakan buruhnya dapat disamakan dengan orientasi kelompok anarko-
sindikalisme, tetapi Bakunin kemudian lebih condong pada anarkisme-kolektif.
Anarko-sindikalisme adalah salah satu cabang anarkisme yang lebih menekankan pada gerakan buruh
(labour movement). Sindikalisme, dalam bahasa Perancis, berarti “trade unionism”. Kelompok ini
berpandangan bahwa serikat-serikat buruh (labor unions) mempunyai kekuatan dalam dirinya untuk
mewujudkan suatu perubahan sosial secara revolusioner, mengganti kapitalisme serta menghapuskan
negara dan diganti dengan masyarakat demokratis yang dikendalikan oleh pekerja. Anarko-
sindikalisme juga menolak sistem gaji dan hak milik dalam pengertian produksi. Dari ciri-ciri yang
dikemukakan di atas, anarko-sindikalisme sepertinya tidak mempunyai perbedaan dengan kelompok-
kelompok anarkisme yang lain.
Prinsip-prinsip dasar yang membedakan anarko-sindikalisme dengan kelompok lainnya dalam
anarkisme adalah : (1) Solidaritas pekerja (Workers Solidarity); (2) Aksi langsung (direct action); dan
(3) Manajemen-mandiri buruh (Workers self-management).

Anarkisme individualism

Anarkisme individualisme atau Individual-anarkisme adalah salah satu tradisi filsafat dalam anarkisme
yang menekankan pada persamaan kebebasan dan kebebasan individual. Konsep ini umumnya
berasal dari liberalisme klasik. Kelompok individual-anarkisme percaya bahwa "hati nurani individu
seharusnya tidak boleh dibatasi oleh institusi atau badan-badan kolektif atau otoritas publik". Karena
berasal dari tradisi liberalisme, individual-anarkisme sering disebut juga dengan nama "anarkisme
liberal".
Tokoh-tokoh yang terlibat dalam individual-anarkisme antara lain adalah Max Stirner, Josiah Warren,
Benjamin Tucker, John Henry Mackay, Fred Woodworth, dan lain-lain. Kebanyakan dari tokoh-tokoh
individual-anarkisme berasal dari Amerika Serikat, yang menjadi basis liberalisme. Dan oleh karena itu
pandangan mereka terhadap konsep individual-anarkisme kebanyakan dipengaruhi juga oleh alam
pemikiran liberalisme.
Individual-anarkisme sering juga disebut "anarkisme-egois", karena salah satu tokohnya, Max Stirner,
menulis buku "Der Einzige und sein Eigentum" (b.Inggris : The Ego and Its Own / b.Indonesia  : Ego
dan Miliknya)[7] yang dengan cepat dilupakan, tetapi mengalami kebangkitan lima puluh tahun
kemudian, buku tersebut lebih menonjolkan peran individu.
Buku Stirner itu pada dasarnya adalah karya filsafat yang menganalisa ketergantungan manusia
dengan apa yang dikenal sebagai ‘kekuasaan yang lebih tinggi’ (higher powers). Dia tidak takut
memakai kesimpulan- kesimpulan yang diambil dari hasil survei. Buku tersebut merupakan
pembrontakan yang sadar dan sengaja yang tidak menunjukan kehormatan kepada otoritas dan
karenanya sangat menarik bagi pemikir mandiri.

Varian-varian anarkisme lainnya


Selain aliran-aliran yang disebut di atas, masih banyak lagi aliran lain yang memakai pemikiran
anarkisme sebagai dasarnya. Antara lain :
1. Post-Anarchism, yang dikembangkan oleh Saul Newman dan merupakan sintesis antara teori
anarkisme klasik dan pemikiran post-strukturalis.
2. Anarki pasca-kiri, yang merupakan sintesis antara pemikiran anarkisme dengan gerakan anti-
otoritas revolusioner di luar pemikiran “kiri” mainstream.
3. Anarka-Feminisme, yang lebih menekankan pada penolakan pada konsep patriarka yang
merupakan perwujudan hirarki kekuasaan. Tokohnya antara lain adalah Emma Goldman.
4. Eko-Anarkisme dan Anarkisme Hijau, yang lebih menekankan pada lingkungan.
5. Anarkisme insureksioner, yang merupakan gerakan anarkis yang menentang segala organisasi
anarkis dalam bentuk yang formal, seperti serikat buruh, maupun federasi. Definisi tentang
anarkisme insureksioner dijelaskan dalam jurnal Do or Die dan pamflet-pamflet grup
Venomous Butterfly yang insureksionis :

“ Adalah suatu bentuk, yang tidak dapat terbakukan dalam satu kubu, serta sangat beragam dalam perspektifnya. An
masalah sosial, dan juga bukan komoditi dalam pasar ideologi yang digelar kapitalisme. Melainkan, ia adalah praktek
berteruskembangnya kapitalisme, yang membutuhkan analisa-analisa dan diskusi-diskusi untuk menjadikannya sema
kecuali mereka yang percaya bahwa peradaban kapitalisme akan terus berkembang hingga titik kehancurannya sen
dapat mentransformasikan masyarakat secara radikal. Dalam artian ini, negara harus dipukul mundur dari eksistensiny
para anarkis harus menyerang: menunggu sistem ini melenyap dan menghancurkan dirinya sendiri adalah sebuah kekala
Kritik atas anarkisme

Baik secara teori ataupun praktek, anarkisme telah menimbulkan perdebatan dan kritik-kritik atasnya.
Beberapa kritik dilontarkan oleh lawan utama dari anarkisme seperti pemerintah. Beberapa kritik
lainnya bahkan juga dilontarkan oleh para anarkis sendiri serta ada juga yang muncul dari kalangan
kaum kiri otoritarian seperti yang dilontarkan oleh kalangan marxisme. Kritik biasanya dilontarkan
sekitar permasalahan idealisme anarkisme yang mustahil dapat diterapkan di dunia nyata, seperti apa
yang banyak dipecaya oleh para anarkis mengenai ajaran bahwa manusia pada dasarnya baik dan bisa
menggalang solidaritas kemanusiaan untuk kesejahteraan manusia tanpa penindasan oleh
sebagiannya yang hal tersebut banyak dibantah oleh para ekonom. Dan juga mengenai ajaran bahwa
setiap manusia lahir bebas setara yang juga dibantah oleh para pakar sosiolog.[8]
Kritik juga dilontarkan atas penolakan anarkisme terhadap organisasi sentralis seperti pemerintahan
kaum buruh, partai revolusioner, dan lain sebagainya, yang dianggap oleh banyak pihak justru akan
melemahkan posisi kaum anarkis apabila revolusi terjadi. Hal ini juga yang dituduhkan kepada para
anarkis saat revolusi Spanyol terjadi, paska pengambilan kekuasaan oleh kaum proletariat atas rezim
fasis yang pada saat itu berkuasa di Spanyol.
Anarkis
Etimologi

Kata anarki adalah sebuah kata serapan dari anarchy (bahasa Inggris) dan anarchie
(Belanda/Jerman/Perancis), yang juga mengambil dari kata Yunani anarchos/anarchia. Ini merupakan
kata bentukan a (tidak/tanpa/nihil) yang disisipi n dengan archos/ archia (pemerintah/kekuasaan).
Anarchos/anarchia = tanpa pemerintahan. Sedangkan Anarkis berarti orang yang mempercayai dan
menganut anarki.

Pluralitas pandangan

Di seluruh dunia, jumlah anarkis cukup banyak karena keberadaan mereka sudah lebih dua abad.
Pluralitas pandangan tak bisa dihindari. Meski demikian, garis merah anarkisme konsisten dan prinsip
terfundamentalnya transparan. Maka ia mudah ditelusuri, sebab hakikat anarki itu cuma menyangkut
empat garis merah berikut.
6. anarki adalah perindu kebebasan martabat individu. Ia menolak segala bentuk penindasan. Jika
penindas itu kebetulan pemerintah, ia memilih masyarakat tanpa pemerintah. Jadi, anarki
sejatinya bumi utopis yang dihuni individu-individu yang ogah memiliki pemerintahan dan
menikmati kebebasan mutlak.
7. konsekuensi butir pertama adalah, anarki lalu antihirarki. Sebab hirarki selalu berupa struktur
organisasi dengan otoritas yang mendasari cara penguasaan yang menindas. Bukannya
hirarki yang jadi target perlawanan, melainkan penindasan yang menjadi karakter dalam
otoritas hirarki tersebut.
8. anarkisme adalah paham hidup yang mencita-citakan sebuah kaum tanpa hirarki secara
sospolekbud yang bisa hidup berdampingan secara damai dengan semua kaum lain dalam
suatu sistem sosial. Ia memberi nilai tambah, sebab memaksimalkan kebebasan individual
dan kesetaraan antar individu berdasarkan kerjasama sukarela antarindividu atau grup dalam
masyarakat.

tiga butir di atas adalah konsekuensi logis mereaksi fakta sejarah yang telah membuktikan,
kemerdekaan tanpa persamaan cuma berarti kemerdekaan para penguasa, dan persamaan tanpa
kemerdekaan cuma berarti perbudakan.
Dari awal hingga kini
Pada empat garis merah itulah anarki berkiprah sejak lahir sampai saat ini. Dimulai sekitar akhir abad
XVII oleh kaum buruh di berbagai negara Eropa semisal Rusia dan Spanyol, anarkisme menyebar ke
Asia dan AS.
Tokoh-tokoh anarkis awal yang terkenal adalah Max Stirner (1806-1856), Pierre-Joseph Proudhon
(1809-1865), Mikhail Bakunin (1814-1876), Peter Kropotkin (1842-1921). Mereka tokoh-tokoh anarkis
awal yang bukan hanya teoritis tapi berupaya mewujudnyatakan paham anarkisme dengan program-
program yang sistemik.

Pelanjut

Setelah tokoh-tokoh tersebut tiada, anarkisme seolah-olah koma. Tapi tidak mati. Secara sporadis,
terdapat banyak figur yang coba mengembangkan anarkisme di berbagai negara. Di AS bisa dijumpai
Emma Goldman dan Alexander Berkman. Mereka berdua akhirnya dibuang pemerintah AS karena
dianggap mengganggu stabilitas AS – yang konon the land of the free. Di samping mereka, ada pula
Voltairine de Cleyre, yang terkenal dengan puisi-puisi anarkisnya.
Di Italia, gerakan anarkisme telah melahirkan cukup banyak penulis anarkis seperti Errico Malatesta,
Luigi Galleani, Camillo Berneri, dan lain-lain.
Dari Rusia, Leo Tolstoi dikenal sebagai penulis anarkisme religius. Karya-karyanya mempengaruhi
banyak manusia kualitas unggul semisal Mahatma Gandhi dan Dorothy Day, tokoh Catholic Worker
Group. Filsafat mulur-mungkret Ki Ageng Suryamentaram dan Saminisme sekitar Blora mungkin
mendapat ilham dari kenyentrikan anarkisme.

Keyakinan anarkis
Sejumlah karya pikir para humanis dewasa ini semisal Noam Chomsky, Colin Ward, O'Hara dan
Murray Bookchin, mengandung prinsip garis merah anarkisme. Bahkan mereka acapkali didaftar
sebagai kaum anarkis. Muara dari deret panjang karya tulis dan berbagai kegiatan lain kaum anarkis
adalah empat garis merah di atas. Untuk mengontrol konsistensi garis merah tersebut, berikut ini
empat contoh keyakinan kaum anarkis.
9. Anarkisme adalah sebuah sistem sosialis tanpa pemerintahan. Ia dimulai di antara manusia, dan
akan mempertahankan vitalitas dan kreativitasnya selama merupakan pergerakan dari
manusia (Peter Kropotkin).
10. penghapusan eksploitasi dan penindasan manusia hanya bisa dilakukan lewat penghapusan dari
kapitalisme yang rakus dan pemerintahan yang menindas (Errico Malatesta).
11. kebebasan tanpa sosialisme adalah ketidakadilan, dan sosialisme tanpa kebebasan adalah
perbudakan dan kebrutalan (Mikhail Bakunin).
kami tidak perlu merangkul dan menggantungkan hidup kepada pengusaha kaya sebab ujungnya
mereka untung dan kami buntung. Tanpa mereka, kami tetap bisa mengorganisasikan pertunjukan,
acara, demonstrasi, mempublikasikan buku dan majalah, menerbitkan rekaman, mendistribusikan
literatur dan semua produk kami, mengadakan boikot, dan berpartisipasi dalam aktivitas politik. Dan
kami dapat melakukan semua itu dengan baik (O'Hara).’

Menentang Tujuh Isme

Akibat logis sikap anarki di atas, maka ia menentang tujuh isme dan kondisi yang merecoki cita-
citanya, sebagai berikut.
12. melawan kapitalisme – biang diskriminasi ekonomis ialah selalu berujung pada privilese lapisan
atas. Kaum anarkis, sebagai bagian sirkuit masyarakat lapisan bawah, yakin bisa melakukan
banyak hal secara independen.
13. melawan rasisme. Kaum anarkis menandaskan semua bangsa, ras, warna kulit, dan golongan
adalah sederajat.
14. melawan sexisme. Kaum anarkis menganggap semua jenis seks: wanita, pria, dan bahkah di luar
dua jenis seks itu, memiliki hak yang sama atas apapun.
15. melawan fasisme atau supranasionalis. Kaum anarkis beranggapan tak ada bangsa yang melebihi
bangsa lain. Semua setaraf dalam perbedaannya.
16. melawan xenophobia - ketakutan dan kebencian apriori pada hal baru atau asing. Kaum anarkis
melawannya sebab xenophobia bisa berkembang jadi fasisme ialah anti terhadap dan
menganggap buruk semua hal dari luar.
17. melawan perusakan lingkungan, habitat dan segala bentuk perusakan dan atau tindakan kekerasan
terhadap semua makhluk hidup. Maka kaum anarkis menentang segala bentuk percobaan
dengan hewan. Itu berarti sewenang-wenang terhadap kehidupan. Padahal, kehidupan tak
bisa diciptakan manusia, harus dihargai. Maka banyak kaum anarkis yang hidup vegetarian.
melawan perang dan 1.001 sumber, alat dan perkakasnya, misalnya militerisme. Bagi kaum anarkis,
segala bentuk kekerasan atau penghancuran kehidupan adalah nista. Perang adalah sesuatu hal yang
sangat tidak berguna bagi dunia dan penghuninya. Maka segala sumbernya harus segera dihapuskan.
Filosofi dibalik Simbol Anarkis dan Anarkisme

Simbol A-dalam lingkaran


Simbol A-dalam lingkaran sampai saat ini sudah bisa dipastikan dijadikan sebagai simbol anarki. Ini
adalah sebuah monogram yang terdiri dari sebuah huruf kapital “A” yang dikelilingi oleh huruf kapital
“O”. Huruf “A” diambil dari huruf awal dari “anarki” atau “anarkisme” dalam banyak bahasa-bahasa
Eropa demikian juga kesamaan tulisan baik Latin maupun Cyrillic. Huruf “O” berarti Order. Bila
digabungkan menjadi “Anarchy is Order” yang merupakan kutipan perkataan Proudhon (Demanding
the Impossible hal. 55).Tercatat, penggunaan pertama kali simbol A dalam lingkaran oleh anarkis
adalah oleh Dewan Federal Spanyol International Workingmen’s Association. Lambang ini dibuat oleh
freemason, Giuseppe Fanelli pada tahun 1868. Kemudian simbol ini digunakan pada saat terjadinya
Perang Saudara Spanyol, (1936-1939). Terdapat gambar foto salah seorang anggota milisi anarkis
dengan simbol A-dalam lingkaran dicat dengan jelas dibelakang helmnya. Simbol tersebut juga
diadopsi oleh sebuah organisasi bernama Alliance Ouvrière Anarchiste (AOA) pada saat berdirinya
organisasi ini pada tanggal 25 November 1956 di Brussels, dan telah dimunculkan secara independen
kembali pada tahun 1964 oleh grup Anarkis Perancis, Jeunesse Libertaire (Libertarian Youth).Hampir
kebanyakan orang kini mengenal pergerakan Anarki dengan simbol ini. Kata Anarki atau Anarkisme di
hampir seluruh bahasa dimulai dengan huruf “A”, hal ini membuat simbol itu dapat diterima disemua
negara. Lingkaran tersebut melambangkan persatuan. Dalam hal disatukannya lingkaran dengan
huruf “A”, lingkaran tersebut melambangkan kekuatan. Banyak grup-grup Anarkis, walaupun mereka
terpisah secara geografis dan berbeda pandangan pada Anarkisme, saling membantu dengan hasrat
solidaritasnya yang tinggi.Huruf “A” juga mempunyai makna simbolis sama dengan bahasa Italia:
autogestione (arti harfiahnya kontrol-diri), yang juga dapat diartikan sebagai kekuatan diri.
Pergerakan ini mengambil dari pergerakan radikal para pekerja pabrik yang mengambil alih pabriknya,
dan menjalankan pabrik itu secara demokratis, tanpa bos. Pergerakan Anarki juga sering dihubungkan
dengan persatuan dari para pekerja buruh.Simbol ini juga dapat ditulis dengan kodepoin Unicode
U+24B6.Tentu saja, simbol A-dalam lingkaran ini juga digunakan sejak lama oleh gerakan anarko-
punk, yang merupakan bagian dari gerakan punk-rock pada akhir tahun 1970-an, gerakan punk
menggunakan simbol anarki A-dalam lingkaran lebih meluas, bahkan oleh kelompok punk non-
anarkis.

Simbol-simbol anarkis lainnya:

BENDERA HITAMWarna hitam sering dihubungkan dengan pergerakan anarkis semenjak tahun 1880-
an. Banyak kelompok-kelompok anarkis yang menggunakan kata “hitam” pada nama pergerakannya.
Juga ada beberapa periodik dari pergerakan anarkis yang menggunakan istilah Bendera Hitam.
Keseragaman warna hitam dari bendera tersebut ialah sebagai bentuk dari implementasi pergerakan
anarkis untuk menerobos semua batasan. Terutama, warna tersebut merepresentasikan pergerakan
internasionalisme yang tidak mengindahkan dari batasan negara – bendera hitam juga
melambangkan dari anti bendera (bendera yang berwarna biasanya dijadikan simbol dari sebuah
negara). Dan bendera putih merupakan tanda yang diakui secara internasional untuk menyerah dari
penguasa — bendera hitam tersebut juga bisa dinilai sebagai simbol pantang menyerah. Pandangan
lain dari penggunaan bendera hitam adalah melambangkan peringatan bagi para pejuang anarkis
yang kurang mujur dalam perjuangannya. Bendera hitam diambil dari gambar bendera bajak laut Jolly
Rogers.

Sejarah Bendera HitamBanyak teori-teori anarki diambil dan dimodifikasi dari berbagai versi
pergerakan sosialis, dengan simbol bendera yang berwarna merah. Ketika anarkisme mulai
memisahkan diri dari pergerakan sosialis sekitar tahun 1880-an, anarkisme lalu mengambil lambang
bendera hitam sebagai simbol dari perbedaan pandangan dari jalur pergerakan sosialisme.
Bagaimanapun juga hal ini patut diperhatikan, bahwa anarkisme bukan sebuah cabang dari teori
sosialisme. Anarkisme bukanlah sebuah pergerakan yang merujuk pada satu sumber ideologi.Merujuk
pada pergerakan awal anarkisme, bukti nyata dari penggunaan warna hitam pada pergerakan
anarkisme dimulai pada tahun 1880-an, sebagai tanda duka untuk Komune Paris. Koran anarkis
Perancis, Le Drapeau Noir (The Black Flag), yang bertahan sampai tahun 1882, merupakan salah satu
acuan dari penggunaan warna hitam sebagi warna anarkis. Black International adalah sebuah nama
dari kelompok anarkis di London yang dibentuk pada bulan Juli tahun 1881.Pada revolusi Rusia di
tahun 1917, pejuang anarkis Nestor Makhno juga dikenal sebagai The Black Army. Mereka berjuang
dengan membawa bendera hitam dan mencapai beberapa hasil yang krusial di Rusia sampai mereka
dikalahkan oleh Tentara Merah Rusia. Kelompok revolusioner Meksiko, Emiliano Zapata, pada sekitar
tahun 1910-an, juga menggunakan bendera hitam dengan gambar tengkorak yang disatukan dengan
gambar Bunda Maria didalamnya. Slogan dari bendera tersebut adalah “Tierra y Libertad” (Land and
Liberty). Pada tahun 1925, Pergerakan anarkis di Jepang membentuk kelompok yang dinamakan Black
Youth League, yang mempunyai cabang di daerah koloni Jepang, Taiwan. Pada tahun 1945, kelompok
tersebut memberi judul jurnal mereka Kurohata (Black Flag).Seterusnya, para pelajar di Paris
membawa bendera hitam (ditambah warna merah) selama aksi mereka General Strike di bulan Mei
1968. Pada tahun yang sama, bendera ini juga terlihat dipergunakan oleh American Students for a
Democratic Society pada konvensi nasional mereka. Juga diwaktu yang sama, sebuah jurnal dari
Inggris, Black Flag mulai diterbitkan, dan masih bertahan sampai sekarang. Bendera hitam juga
digunakan oleh para pejuang Hizbuttahrir dengan membubuhkan kaligrafi panji Islam diatasnya,
mereka memperjuangkan tak ada penguasa dimuka bumi ini selain Allah. Bendera hitam tetap
menjadi salah satu simbol dari pergerakan anti penguasa dan pemerintahan sebelah pihak, sampai
saat ini.

Kucing HitamGambar kucing hitam juga disebut kucing liar (wild cat) biasanya digambarkan dengan
buntut yang mengangkat menyerupai panah dan cakar juga gigi yang mengancam, gambar ini juga
dapat diartikan sebagai pergerakan anarkisme, khususnya anarko-sindikalis. Simbol ini pertama
digambar oleh Ralph Chaplin, yang merupakan pendiri dari kelompok IWW. Digambar untuk
memperlihatkan pergerakan mogok kerja mereka dengan cara yang radikal seperti kucing liar. The
Industrial Workers of the World (IWW atau bisa disebut Wobblies) merupakan salah satu kelompok
sindikat anarcho pekerja, mereka terlibat pada penyatuan awal serikat pekerja seluruh Amerika di
awal tahun 1990-an dan juga terlibat pada berbagai kegiatan seperti penolakan dari hadirnya
Starbucks coffee shop di New York City. Mereka menggunakan gambar kucing hitam tersebut sebagai
lambang dari pergerakan para kelas pekerja.Sebagai sebuah simbol, kucing hitam mempunyai sejarah
yang menghubungkan dengan kegiatan penyhiran, satanis, dan kematian. Hal ini dilihat dari budaya
kuno Hebrew dan Babylonia. Penggunaan simbol tersebut pada kegiatan penyihiran tetap digunakan
sampai sekarang; anarkisme mengambil simbol tersebut dari esensi kegiatan sihir dan Wicca,
walaupun kedua kegiatan tersebut tidak bisa direpresentasikan oleh lambang kucing hitam dengan
buntut yang menunjuk keatas membentuk panah.Mungkin terjadi ketidaksengajaan, dalam salah satu
agama penyihiran, Stregheria, juga merupakan sebuah agama sihir anarkis (yang mana memposisikan
pemerintah/kapitalis dan gereja Kristen sebagai organisasi penindas yang dikutuk). Kucing hitam
mempunyai makna khusus untuk agama Streghe, mereka percaya dewi mereka, Diana, mengambil
bentuk kucing hitam untuk menguasai kota Aradia dari Lucifer dalam mimpi Lucifer.Asal-usul simbol
asli kucing hitam masih belum jelas, namun menurut salah satu cerita gambar tersebut diambil dari
sebuah kisah pada saat aksi pemogokan yang diorganisir oleh IWW mengalami kemalangan. Banyak
anggota organisasi yang terkena pukulan polisi dan dibawa ke rumah sakit. Pada saat itu ada seekor
kucing hitam yang kurus berjalan kedalam camp pemogok. Kemudian kucing tersebut terpaksa
dimakan oleh para pemogok yang saat itu sedang kelaparan dan berkat kucing itu kesehatan mereka
menjadi pulih kembali. Akhirnya aksi mogok pekerja tersebut berhasil mencapai tuntutannya dan
akhirnya mereka mengadopsi kucing tersebut sebagai maskot.Nama Kucing Hitam juga telah dipakai
oleh beberapa kelompok kolektif anarkis, termasuk acara musik yang cukup dikenal di Austin, Texas
(yang telah diberhentikan menyusul adanya kerusuhan di acara itu pada 6 Juli 2002) dan sekarang
berubah fungsi menjadi “dapur kolektif” di sebuah distrik universitas kota Seattle, Washington.

Palang HitamKelompok-kelompok anarkis palang hitam khususnya bertujuan untuk memperjuangkan


pembebasan semua tahanan. Awal dibentuk di Tsarist, Rusia sebagai organisasi pendukung para
tahanan politik disana. Simbol organisasi tersebut adalah palang hitam, sudut atas palang itu diganti
dengan gambar ‘kepalan tinju’, ‘jari-jari yang tertutup rapat’, atau ‘kepalan yang mengangkat keatas’,
simbol tersebut juga bisa dihubungkan dengan pergerakan anarkis, penolakan akan penguasa, dan
kekuatan personal (black power, youth power, women’s liberation, American Indian Movement,
International Socialist Organization, ‘power to the people’, dan lain-lain…). Kepalan tersebut juga
merepresentasikan persatuan, dengan “jari-jari yang lemah dapat menjadi kuat dengan
dikepalkannya tangan”.Simbol palang hitam tersebut diambil dari simbol palang merah yang
digunakan oleh Palang Merah Internasional dan Bulan Sabit Merah (yang didirikan pada tahun 1863),
organisasi kemanusiaan terbesar di dunia. Awalnya pergerakan itu disebut Palang Merah Anarkis,
nama tersebut diganti pada tahun 1920 untuk menghindari perdebatan ketika Palang Merah mulai
mengorganisir pembebasan para tahanan juga. Seperti Palang Merah, perlu diperhatikan juga bahwa
simbol tersebut tidak diambil dari salib agama Kristen, walaupun simbol itu hampir menyerupai salib
agama Kristen. Simbol Palang Merah dan Palang Hitam Anarkis adalah simbol kemanusiaan,
sedangkan simbol salib Kristen melambangkan organisasi agama.

Sepatu KayuGambar sepatu kayu digunakan secara simbolis oleh para anarkis pada abad ke-19 dan
dan awal abad ke-20, walaupun sampai sekarang penggunaan simbol tersebut jarang lagi digunakan.
Bahasa Perancis untuk sepatu kayu adalah sabot, yang mungkin merupakan dasar dari kata sabotase.
Para pekerja yang ingin menghentikan kegiatan kerja mereka akan melempar sepatu kayu kedalam
mesin-mesin pabrik atau pertanian, yang secara efektif menghentikan kerja mesin itu sampai mesin
itu dapat diperbaiki kembali.Di Philadelphia, Pennsylvania, terdapat toko buku anarkis yang diberi
nama The Wooden Shoe, dan sejak tahun 2001 sampai tahun 2003 ada majalah anarkis dari Denmark
yang berjudul Sabot.

Kunci Inggris dan Kapak KunoGambar kunci Inggris juga diambil sebagai simbol dari sabotase, hal ini
mungkin ada kaitannya dengan buku Edward Abbey, ‘The Monkey Wrench Gang’ dan dipopulerkan
oleh kelompok Earth First!. Kunci Inggris dalam struktu bahasa kata benda juga berarti menyabotasi
sesuatu, biasanya sesuatu yang jahat dan buruk untuk lingkungan dunia. Lambang kunci Inggris untuk
kelompok Earth First! sering digabungkan secara menyilang dengan gambar kapak kuno (seperti
simbol palu arit komunis) untuk menampilkan simbol akan kehancuran mesin-mesin yang merusak
bumi. Earth First!, walaupun bukan sebuah organisasi resmi, telah memutuskan lewat konsensus
(sebuah metode populer untuk mendapatkan keputusan diantara para anarkis), bahwa mereka tidak
mendukung pengrusakan properti sebagai taktik perjuangan mereka. Lambang kunci inggris sampai
sekarang masih digunakan oleh kelompok Earth First!, yang mana filosofi dasar mereka adalah “tak
ada kompromi dalam memperjuangkan keberlangsungan bumi” dan “stand up for what you stand
on”.
Bendera Hitam dan HijauBendera hitam dan hijau adalah suatu modifikasi dari bendera anarki merah
dan hitam. Bendera tersebut digunakan oleh para ekologi sosial, eko-anarkis, anarkis anti kebudayaan
dan primitifisme. Warna bendera tersebut diambil untuk menggambarkan pandangan anarkis mereka
yang memfokuskan pada penguasaan diri dari segala bentuk kehidupan (hewan , manusia, dan semua
tumbuhan) bukan hanya manusia saja.

Bendera Hitam dan Merah MudaVariasi lain dari bendera merah dan hitam, bendera hitam dan pink
digunakan oleh para anarkis gay, dan terkadang digunakan juga oleh Anarko-Feminis. Tak seperti
bendera hitam dan hijau, warna bendera tersebut tidak merepresentasikan bentuk lain dari
pergerakan anarkisme, namun warna tersebut digunakan untuk melambangkan perlawanan pada
tatanan hirarkis di dunia heterosexual, sexisme dan tatanan patriarki.

Circle A dan Budaya Populer


Simbol ini melahirkan gerakan Anarcho Punk yang merupakan bagian dari gerakan Punk Rock di
penghujung tahun 1970-an. Gerakan ini membuat symbol Circle A semakin popular dengan ranah
yahg lebih luas, dan menciptakan semacam awareness di kalangan non anarkis.
Di awali oleh penggunaan imagery-imagery olah Sex Pistols, walaupun sebelumnya Crass lah band
pertama yang menggunakan symbol Circle A dan memberikan eksposure serius pada pandangan-
pandangan anarkisme. Mereka menemukannya lebih dahulu ketika waktu itu hanyalah sebuah
lambang politik yang sangat esoteris –ketika mereka bepergian ke Perancis.
Dengan berlalunya waktu, “anarki” membaur dengan sinonim untuk
“pembangkangan” yang melulu dihubungkan dengan komunitas dan imej punk.
Sehngga tampilan di budaya popular terkadang terasa jauh dari asal muasal
politisnya.
Tampilan tampilan tersebut digunakan untuk membuat sensasi, ujuan pemasaran,
dengan menghubungkan anarkisme dengan chaos, atau kekacauan. Proses ini
merefleksikan proses masuknya punk subculture ke mainstream yang terjadi pada
saat bersamaan.
Aplikasi Konvensional
Detail of plate 1 from Spiegel der Kunst und Natur (Michelspacher Cabala), 1615,
showing encircled A.
Yorkshire Anarchists Group
YAG
Aplikasi Saat Ini

A stylised "anarcho-punk"
circle-A symbol
dibuat oleh Grant Morisson dan Norm Beyrfolge
tokoh yang membawa Anarkisme Libertanis secara explicit

Detective Comics:
Batman: Champion of The Law, Anarky: Champion of The Opressed.

Graphic NoveL "V for Vendetta"


lambang "V" yang mengadopsi simbol Anarki
Sources:
http://bs-ba.facebook.com/group.php?gid=93221892155
http://ind.anarchopedia.org
http://lawe610.wordpress.com/tag/kiri/
18. ^ The Political Philosophy of Bakunin, Hal. 269, Mikhail Bakunin
19. ^ Franz Magnis Suseno. Pemikiran Karl Marx  : Dari Sosialisme Utopis ke Perselisihan Revisionisme,
Jakarta, 1999
20. ^ Lao tse, Arah dan Jalan yang Benar. diterjemahkan kedalam bahasa inggris dari the German of
Alexander Ular. Penerbit the Inselbucherei, Leipzig
21. ^ Salah satu Hedonis awal adalah Cyrenaics (400 SM), yang menggagaskan ide bahwa seni
kehidupan adalah memaksimalkan setiap detik kehidupan untuk kenikmatan yang
memuaskan indera dan intelek
22. ^ Para pengikut Diogenes (400-325 SM), yang mengemukakan filsafat hidup bahwa dengan
mereduksi keinginan seseorang sampai pada kebutuhan minimal, disatu sisi memerlukan
disiplin diri yang keras, tapi disis lain akan mengantar pada
swasembada/ketidaktergantungan dan kebebasan. Mazhab ini mengalami masa kejayaan
pada tahun abad 3 SM dan muncul lagi pada abad 1 M.
23. ^ Anarchosyndicalism oleh Rudolph Rocker diterbitkan kembali pada 7 September 2006
24. ^ Stirner, Max (1907). The Ego and His Own. Diterjemahkan dari bahasa Jerman ke dalam bahasa
inggris oleh Steven T. Byington. New York: Benj. R. Tucker
25. ^ Zaro Sastrowardoyo, Anarkisme Sosial

26. Anarchism. A Documentary History of Libertarian Ideas. Volume One: From Anarchy to Anarchism
(300CE to 1939) Robert Graham, editor. Black Rose Books, Montreal and London 2005. ISBN
1-55164-250-6.
27. Anarchism, George Woodcock (Penguin Books, 1962) (For many years the classic introduction, until
in part superseded by Harper's Anarchy: A Graphic Guide)
28. Anarchy: A Graphic Guide, Clifford Harper (Camden Press, 1987) (An excellent overview, updating
Woodcock's classic, and beautifully illustrated throughout by Harper's woodcut-style
artwork)
29. The Anarchist Reader, George Woodcock (Ed.) (Fontana/Collins 1977) (An anthology of writings
from anarchist thinkers and activists including Proudhon, Kropotkin, Bakunin, Bookchin,
Goldman, and many others.)
The Dispossessed, Ursula K. Le Guin (a 1974 science fiction nove
30. (id) F.A.Q Anarki
31. (id) CNT-AIT : INILAH PERANG KELAS !
32. (en) Anarchist F.A.Q
33. (id) Pustaka Otonomis Kumpulan artikel-artikel Anti-Otoritarian berbahasa Indonesia
34. (id) Anarchopedia Indonesia
35. (en) Anarchopedia Bahasa Inggris
(id) Anarkisme di blog fertob : bagian 1, bagian 2, bagian 3

You might also like