Professional Documents
Culture Documents
Banyak jalan menuju Roma, begitu piila cara seseorang menjadi wirausahawan
dapat dimulai dari mana saja, kapan saja, baik dilakukan sendiri tanpa bantuan orang lain
maupun bekerja sama dengan orang lain. Dapat juga dilakukan dengan melakukan kerja
sama usaha dengan pihak lain, baik individu maupun kelompok.
Banyak kisah-kisah sukses para wirausahawan dimulai dengan keberanian,
kesabaran, ketekunan, dan kemampuan mengelola usahanya secara bertahap sampai
mencapai kesuksesan. Dari cerita yang menyenangkan sampai menyedihkan, karena
mereka selalu menghadapi berbagai risiko.
Beberapa penyebab mereka menjadi pengusaha atau wirausahawan pun sangat
beragam: karena desakan ekonomi, dikeluarkan dari tempat kerja yang lama, putus
sekolah, dukungan keluarga, gengsi, tidak sengaja, ingin kerja sampingan, hanya coba-
coba, atau karena motif-motif lain sehingga mereka terdorong untuk menjadi pengusaha.
Cara-cara yang dapat dilakukan oleh seseorang untuk memulai bisnis (usaha),
baik itu dilakukannya sendiri maupun bersama teman-teman, adalah sebagai berikut:
Merintis usaha baru atau bisnis baru yaitu membentuk dan mendirikan usaha
dengan menggunakan modal, ide, organisasi, dan manajemen yang dirancang
sendiri.
Terdapat tiga bentuk usaha yang bisa dirintis oleh Anda, yaitu:
a. Perusahaan milik sendiri (sole proprietorship), yaitu bentuk usaha yang dimiliki
dan dikelola sendiri.
b. Persekutuan (partnership), yaitu kerja sama antara dua orang atau lebih.
c. Perusahaan berbadan hukum (corporation), yaitu perusahaan yang didirikan atas
dasar badan usaha dengan modal berupa saham.
Keputusan untuk membeli suatu bisnis rrierupakan penilaian yang paling kritis
dalam hidup Anda. Diperlukan waktu yang cukup lama untuk memperoleh
sebanyak mungkin informasi tentang bisnis tersebut. Sering kali seorang pembeli
tergoda untuk membuat penawaran cepat berdasarkan emosi semata, dan bukan
berdasarkan alasan yang objektif. Ingat bahwa usaha yang dijalankan bertujuan
untuk mengembalikan uang yang Anda tanamkan beserta keuntungan yang
diinginkan dan sadarilah tanggung jawab yang muncul jika bisnis tersebut gagal.
Menyelidiki alasan pemilik menjual usahanya adalah hal yang penting. Penjual
dapat memberikan alasan kondisi yang tidak sehat sehingga perusahaan dijual,
tetapi alasan sebenarnya mungkin bisnis menu'run karena adanya persaingan baru,
kurangnya permintaan dari pelanggan, atau alasan lain. Meskipun Anda dapat
meyakinkan diri bahwa dengan manajemen yang lebih baik bisnisnya dapat
disempurnakan, dalam banyak kasus ternyata tidak semudah yang dibayangkan.
Tentukan jenis dan ukuran bisnis yang Anda pikir sesuai dengan bakat, minat,
kepribadian, dan modal Anda. Yakinlah bahwa Anda dapat membiayai pembelian
bisnis tersebut dan memiliki modal cukup untuk pengoperasian bisnis.
Metode yang paling akurat untuk menilai kesehatan suatu bisnis adalah
memperkirakan suatu potensi keuntungan jangka panjang. Bagaimana potensi
produk atau jasa yang dihasilkannya. Bukan masalah berapa banyak waktu atau
uang yang sudah ditanamkan oleh pemilik lama pada bisnis tersebut. Anda dapat
memastikan bahwa Anda dapat memperoleh kembali modal yang ditanamkan.
Jangan lupa meneliti dan memverifikasi berbagai hal yang berkaitan dengan aspek-
aspek legal yang dimiliki perusahaan, dan kondisi keuangan perusahaan yang akan
dijual, jangan sampai meninggalkan beban pekerjaan dan biaya tak terduga di
kemudian hari.
Apabila kita tidak memiliki pengalaman dalam usaha, membeli bisnis waralaba
adalah cara paling mudah untuk memiliki dan menjalankan usaha. Saat ini bisnis
waralaba sedang tumbuh dengan pesat. Banyak investor yang membeli bisnis
waralaba dari luar negeri maupun lokal. Usaha waralaba sangat beragam, mulai
dari
bisnis salon (Johnny Andrean, Rudy Hadisuwarno), lembaga pendidikan (LIA, EF,
ILP, Primagama), makanan (Warung Pak Sadi, KFC), penatu, konsultan, mini
market (Indomart, Alfamart), bengkel mobil, dan sebagainya.
Bisnis waralaba berkembang pesat karena hakikatnya bisnis ini dapat dimiliki
banyak orang dengan standar mutu produk dan layanan yang sama, serta terbukti
sukses menarik minat para pelanggan.
Pada umumnya, waralaba yang cukup mahal bagi calon investor adalah jenis
waralaba yang telah memiliki jaringan sangat banyak dan terbukti sukses di mana-
mana. Hal ini wajar karena secara matematis risiko kegagalan akan lebih kecil. Ini
karena bantuan pewaralaba di hampir semua aspek, mulai dari studi kelayakan, lay
out restoran, standar pelayanan, jaminan bahan baku, promosi, dan iklan di media
massa, serta masih banyak lagi.
Pewaralaba (franchisor) juga akan turun tangan secara langsung dan menerjunkan
orang terbaiknya untuk membantu penerima usaha waralaba, sehingga outlet
waralaba tersebut berjalan dengan baik dan sukses. Pewaralaba akan merasa
tercoreng namanya apabila gerainya ternyata mengalami kegagalan dan harus
menutup gerai tersebut.
2. Pilihlah jenis usaha waralaba yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi dan terbukti
sukses di mana-mana. Informasi ini dapat diperoleh dari beberapa majalah
ekonomi. Jika perlu, tanyakan langsung kepada asosiasi atau konsultan khusus
waralaba.
4. Pastikan proses usaha waralaba tersebut dapat dialihkan dengan baik kepada
7. Bagi para peminat waralaba yang bermodal terbatas, sekarang banyak waralaba
lokal yang masih berskala kecil atau bahkan belum menerapkan sistem waralaba.
Untuk bisnis waralaba yang masih berskala kecil atau baru memulai bisnis
waralaba, biasanya persayaratannya akan lebih ringan. Mereka biasanya hanya
meminta calon terwaralaba untuk berbagi hasil penjualan dalam persentase
tertentu. Kalaupun ada setoran awal (initial fee) paling hanya dalam bilangan jutaan
rupiah. Tentunya tempat usaha dan seluruh peralatannya menjadi tanggung jawab
terwaralaba.
8. Bagi kita yang jeli dan memiliki naluri bisnis yang tajam, sebenarnya banyak potensi
usaha yang dapat dikembangkan secara waralaba. Kita dapat membujuk
wirausahawan yang sudah berhasil dan berjalan dengan baik serta memiliki
prospek usaha yang cerah. Bahkan mungkin kita dapat menjadi penggagas dan
Bisnis atau usaha yang paling banyak diwaralabakan adalah usaha makanan dan
minuman. Bisnis makanan dan minuman adalah bisnis kebal resesi. Betapa pun sulitnya
kehidupan, makanan dan minuman selalu menjadi prioritas utama orang hidup.
Sebuah mimpi akan tetap menjadi mimpi jika tidak ada tindakan untuk
mewujudkannya. Mimpi boleh saja besar, tetapi Anda harus bisa memulainya sekarang
dari skala kecil. Dari tindakan kecil ini, Anda bisa mendapatkan pelajaran berharga yang
bisa kita gunakan untuk memperbaiki tindakan yang berikutnya, sehingga akhirnya
seluruh mimpi bisa terwujud. Jadi, sudahkah Anda mempunyai mimpi sukses? Tidak
usah menunggu sampai Anda memiliki segalanya untuk memulai. Mulailah sekarang, dan
mulai dari skala kecil jika memang Anda masih memiliki beberapa keterbatasan.
Beberapa conteh bidang usaha yang menjadi pilihan para pemula atau
wirausahawan baru adalah:
1. Usaha di bidang makanan atau kuliner, contoh: makanan pokok, makanan ringan,
minuman ringan, es buah, es campur, kue-kue, dan lain-lain.
2. Usaha pakaian dan perhiasan, contoh: baju, celana, sepatu, sandal, topi, kacamata,
3. Usaha yang terkait dengan tempat tinggal, contoh: jual beli rumah, usaha renovasi
rumah, perbaikan alat rumah tangga (kulkas, AC, kipas angin, elektronik), usaha
perabot rumah tangga, listrik, hiasan dinding, tempat tidur, kursi, dan lain-lain.
5. Usaha yang terkait dengan rekreasi, contoh: usaha sewa kendaraan, penyewaan
perlengkapan perkawinan dan hiburan, penyediaan alat rekreasi, menyediakan
tempat suasana rekreasi seperti play station, dan sejenisnya.
2. Pertambangan, meliputi usaha seperti galian pasir, tanah, batu, dan batu bata.
4. Konstruksi, meliputi usaha konstruksi bangunan, jembatan, pengairan, dan jalan ray
a.
10. Jasa pariwisata, meliputi jasa biro perjalanan, pramuwisata, pengusaha objek
wisata dan daya tarik wisata, usaha sarana pendukung wisata (seperti angkutan,
makanan), dan sebagainya.
1. Kebutuhan modal: seberapa banyak jumlah dana yang dibutuhkan untuk mendirikan
sebuah usaha.
1. PERUSAHAAN PERSEORANGAN
Perusahaan perorangan (sole proprietorship) merupakan perusahaan yang dimiliki dan
diseleneearakan oleh satu orang. Bentuk usaha ini memiliki karakteristik tertentu, seperti
modal yang kecil, jumlah tenaga kerja yang sedikit, terbatasnya keanekaragaman produk
dan jasa yang dihasilkan, dan penggunaan teknologi yang masih sederhana. Umumnya
badan usaha ini merupakan sektor usaha mandiri yang mempekerjakan sedikit tenaga
kerja dari lingkungan yang terdekat.
Untuk membentuk persekutuan yang baik, perlu kesepakatan untuk menyamakai visi dan
tujuan pembentukan unit bisnis. Oleh karena itu, pengusaha perseorangai hendaknya
memilih partner yang dapat memenuhi komitmen bersama.
Dalam persekutuan terdapat dua macam kategori, yaitu sekutu umum dan sekuti
terbatas.
a. Sekutu umum (general partner), yaitu sekutu yang terlibat secara aktif dalar
pengelolaan usaha sehingga memiliki tanggung jawab yang tidak terbatas ata
kewajiban usaha. Sekutu juga mempunyai hak untuk bertindak dan membua
keputusan sebagai pemilik.
b. Sekutu terbatas (limitedpartner), yaitu pihak partner tidak terlibat secara aktif dalan
pengelolaan usaha. Sekutu hanya memiliki tanggung jawab terbatas atas kewajibai
usaha sebesar investasi yang ditanamkan.
Persekutuan (Firma)
Firma (firm) merupakan persekutuan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengai
nama bersama untuk menjalankan satu bisnis. Pembentukan firma mengakibatkai
tanggung jawab masing-masing anggota firma tidak terbatas. Meski terdapat pemisahar
antara harta usaha dan harta pribadi, namun anggota firma mempunyai keharusar
melunasi kewajiban usaha sampai pada harta pribadinya.
(2) Seorang anggota tidak boleh memasukkan orang lain untuk menjadi anggota tanpt
persetujuan dari anggota lain;
(3) Keanggotaan tidak dapat dipindahtangankan kepade orang lain selama anggota
tersebut fnasih hidup;
(4) Apabila kekayaan perusahaar tidak cukup untuk menutup kewajiban usaha, maka
kekayaan pribadi anggota menjad: jaminan.
PERSEKUTUAN LAINNYA
Joint Venture
Usaha patungan (joint venture) merupakan suatu kerja sama antarperusahaan untuk
saling memperkuat satu sama lain antara perusahaan yang melakukan kerja sama
tersebut. Ciri utamanya adalah kegiatan yang dilakukan oleh salah seorang sekutu masih
tetap mengikat sekutu yang lain. Selanjutnya, kewajiban semua pihak dalam joint venture
sama seperti kewajiban dalam persekutuan. Oleh karena itu, joint venture dapat
dimasukkan dalam jenis persekutuan.
Joint venture disebut sebagai aliansi strategis (strategic aliances) dan bia; dilakukan
oleh perusahaan besar serta dapat menjadi strategi yang efektif de memanfaatkan
kelebihan yangjiimiliki sekutu.
Sindikat
Sindikat (syndicate) merupakan kerja sama antara dua unit usaha untuk mena tujuan
tertentu yang spesifik. Pembentukan sindikat biasanya dilakukan pada perusahai
penjamin (underwriter). Misalnya suatu sindikat kelompokperusahaan investasi dibe:
dengan tujuan menjual sejumlah besar saham perusahaan. Keputusan manajerialnya a di
tangan kelompok sindikat tersebut.
Holding Company
Holding company terjadi bila ada suatu perusahaan dalam kondisi yang baik secara
fmansial kemudian membeli saham-saham dari perusahaan lain. Atau terjadi
pengambilalihan kekuasaan dan kekayaan dari suatu perusahaan ke holding company.
Holding company sendiri adalah induk perusahaan yang memiliki saham pada beberapa
anak perusahaan. Umumnya menyerahkan pengelolaan bisnis yang dimilikinya pada
manajemen yang terpisah. Contoh holding company adalah Bakerie & Brothers.
3. PERSEROAN
Perseroan atau korporasi (corporate) adalah organisasi bisnis yang berbentuk badan
hukum, di mana tanggung jawab dan kewajiban usaha terpisah dari pemilik modalnya.
Bentuk badan usaha ini berbeda dengan perusahaan perseorangan maupun persekutuan
karena pemilik tidak harus memimpin dan mengelola perusahaan.
Karakteristik perseroan antara lain pengelolaannya diserahkan kepada orang lain yang
memiliki kemampuan untuk melaksanakannya, anggotanya terdiri atas para pemegang
saham, dan mempunyai tanggung jawab terbatas terhadap utang-utang perusahaan
sebesar modal disetor.
4. KOPERASI
Koperasi merupakan organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan
orang-orang atau badan hukum, sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan
dan kegotongroyongan. Tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan para anggotanya.
Para anggota diwajibkan untuk membayar simpanan pokok maupun simpanan wajib yang
telah ditetapkan dalam Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART).
Koperasi bukan organisasi kumpulan modal. Keuangan koperasi diperoleh dari simpanan
anggota , pinjaman atau kredit, sisa hasil usaha (SHU), atau modal ventura. Menurut jenis
usahanya koperasi dapat berupa koperasi produksi, koperasi konsumsi, dan koperasi kredit.
Berdasarkan tingkatannya, koperasi dibedakan menjadi koperasi primer, koperasi pusat,
gabungan koperasi, dan induk koperasi.
-oOo-