You are on page 1of 34

PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERSIAPAN

PERSALINAN DAN PENANGANAN KOMPLIKASI


DI DESA TULADENGGI

Usulan Penelitian untuk Karya Tulis Ilmiah


Jurusan Kebidanan

Diajukan Oleh :

MEI ANGRIANI
NIM. PO719718045

Kepada

POLITEKNIK KESEHATAN GORONTALO


KEMENTERIAN KESEHATAN RI

Maret 2011
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Usulan Penelitian Untuk Karya Tulis Ilmiah

HUBUNGAN PERAN SERTA ORANG TUA DENGAN PENGETAHUAN


REMAJA PUTRI TENTANG GANGGUAN MENSTRUASI
DI KELURAHAN BOTU KECAMATAN KOTA TIMUR

Diajukan Oleh :

IRENE PRATIWI
NIM : PO719718039

Telah disetujui oleh :

Pembimbing Utama

M. ANAS ANASIRU, SKM, M.Kes Tanggal,


NIP : 19621016 198402 1 001

Pembimbing Pendamping

PUSPITA SUKMAWATY RASYID, S.SiT Tanggal,


NIP: 19820108 200312 2 002
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN................................................................... ii

DAFTAR ISI.............................................................................................. iii

A. PENDAHULUAN................................................................................. 1

1. Latar Belakang ……………………………………………….................. 1

2.....................................................................................................Rumusa

n Masalah ……………………………………………................ 4

3.....................................................................................................Tujuan

Penelitian ……………………………………………................ 5

4.....................................................................................................Manfaat

penelitian .................................................................................... 5

5.....................................................................................................Keaslian

Penelitian....................................................................................... 7

B. TINJAUAN PUSTAKA....................................................................... 8

1. Tinjauan tentang Pengetahuan .................................................................... 8

2. Tinjauan tentang Persiapan Persalinan....................................................... 10

3. Kerangka Konsep………………………..................................................... 15

C. METODE PENELITIAN.................................................................... 16

1. Jenis Penelitian.............................................................................. 16

2. Tempat dan Waktu Penelitian....................................................... 16


3. Variabel Penelitian........................................................................ 16

4. Definisi Operasional..................................................................... 17

5. Populasi dan Subyek Penelitian.................................................... 18

6. Instrumen Penelitian..................................................................... 18

7. Tehnik Pengumpulan Data............................................................ 18

8. Pengolahan dan Analisis Data....................................................... 19

9. Etika Penelitian…………………………………………………. 20

JADWAL PENELITIAN........................................................................... 22

BIAYA PENELITIAN................................................................................. 23

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 24

LAMPIRAN................................................................................................. 25
A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Dari indikator kesehatan masih ditandai dengan besarnya angka kematian

ibu (AKI). AKI merupakan indikator penting yang menggambarkan tingkat

kesejahteraan masyarakat dan pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru

lahir berkualitas. Oleh sebab itu indikator Milenium Development Gol’s (MDGs)

untuk meningkatkan kesehatan ibu adalah AKI, proporsi pertolongan persalinan

oleh tenaga kesehatan terlatih.

Sebagian besar kematian ibu disebabkan oleh penyebab langsung yaitu

perdarahan, infeksi, eklamsia, persalinan lama dan abortus komplikasi abortus.

Disamping itu, kematian ibu juga dilatar belakangi oleh rendahnya tingkat sosial

ekonomi, tingkat pendidikan, kedudukan dan peran perempuan, faktor sosial

budaya serta faktor transportasi, yang kesemuanya berpengaruh pada munculnya

dua keadaan yang tidak menguntungkan, yaitu: Pertama, (3T) Terlambat

(terlambat mengenal tanda bahaya dan mengambil keputusan, terlambat mencapai

fasilitas kesehatan, dan terlambat mendapatkan pelayanan di fasilitas kesehatan);

kedua, (4T) Terlalu (terlalu muda melahirkan, terlalu sering melahirkan, terlalu

rapat jarak melahirkan, dan terlalu tua untuk melahirkan).


Mengingat penyebab dan latar belakang kematian ibu yang sangat kompleks

dan menyangkut bidang-bidang yang ditangani oleh banyak sektor, baik di

lingkungan pemerintah maupun swasta, maka upaya percepatan penurunan AKI

memerlukan penanganan yang menyeluruh terhadap masalah yang ada dengan

melibatkan sektor terkait.

Telah dilakukan upaya percepatan penurunan AKI, untuk menanggulangi

permasalahan tersebut Pada tahun 2000 Departemen Kesehatan telah

mencanangkan Strategi Making Pregnancy Safer (MPS) yang merupakan strategi

terfokus dalam penyediaan dan pemantapan pelayanan kesehatan, dengan 3 (tiga)

pesan kunci MPS, yaitu: Setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih.

Setiap komplikasi obstetri dan neonatal mendapat pelayanan yang adekuat, dan

Setiap wanita usia subur mempunyai akses terhadap pencegahan kehamilan yang

tidak diinginkan dan penanganan komplikasi keguguran.

Upaya percepatan penurunan AKI tersebut dilaksanakan melalui empat

strategi, yaitu : Peningkatan kualitas dan akses pelayanan kesehatan ibu dan bayi,

kerja sama lintas program, lintas sektor terkait dan masyarakat termasuk swasta,

pemberdayaan perempuan, keluarga dan pemberdayaan masyarakat, dan

Meningkatkan survailance, monitoring-evaluasi KIA dan pembiayaan.

Pada tahun 2007 Menteri Kesehatan mencanangkan Program Perencanaan

Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dengan stiker yang merupakan

“upaya terobosan” dalam percepatan penurunan angka kematian ibu dan bayi baru

lahir melalui kegiatan peningkatan akses dengan kualitas pelayanan, yang

sekaligus merupakan kegiatan yang membangun potensi masyarakat, khususnya


kepedulian masyarakat untuk persiapan dan tindakan dalam menyelamatkan ibu

dan bayi baru lahir.

Melalui P4K dengan stiker, masyarakat diharapkan dapat mengembangkan

norma sosial bahwa cara yang aman untuk menyelamatkan ibu hamil-bersalin-

nifas dan bayi lahir ke bidan dengan memeriksakan kehamilan,bersalin,perawatan

nifas, dan perawatan bayi baru lahir ke bidan atau tenaga kesehatan terampil di

bidang kebidanan, sehingga kelak dapat mencapai dan mewujudkan Visi

Departemen Kesehatan, yaitu “Masyarakat Mandiri untuk Hidup Sehat”.

Masih banyaknya ibu hamil yang menginginkan pertolongan persalinannya

di tangani oleh dukun dengan berbagai alasan yang di lontarkan yaitu, pelayanan

dukun lebih mengerti dengan kondisi ibu saat dalam merasa kesakitan pada saat

proses persalinan, dukun juga melakukan perawatan (asuhan) pada ibu setelah

melahirkan lebih lama di rumah pada pasien tersebut serta perhatian yang

diberikan lebih, di banding dengan bidan dan lebih penting bagi mereka yaitu

dana yang ditawarkan oleh dukun lebih dapat di jangkau oleh pasien.

Faktor ekonomi juga dapat mempengaruhi ibu memutuskan untuk yang

menolong persalinannya adalah dukun, karena faktor ekonominya yang kurang

sehingga ibu dan keluarga memutuskan untuk ditangani oleh dukun. Belum lagi

kalau ibu beserta keluarga kurang memahami seperti apa persiapan persalinan

yang aman, penanganan selama persalinan yang baik, serta penangan atau

perawatan yang seharusnya diberikan setelah melahirkan.

Berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan bahwa target pertolongan

persalinan yang harus di tolong oleh nakes pada tahun 2010 yaitu 90%, sedangkan
menurut data yang diperoleh oleh Puskesmas Tuladenggi pada pencatatan

pertolongan persalinan yang ditolong oleh nakes hanya 61%, berarti ada sekitar

39% pertolongan persalinan yang ditangani oleh non nakes.

Angka Kematian ibu (AKI) di Provinsi Gorontalo pada tahun 2009 sebesar

50 orang atau 223,2 per 100.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi

(AKB) sebesar 159 orang atau 14,70 per 1000 kelahiran bayi. Di Kota Gorontalo

pada tahun 2009, Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar 5 orang atau 119,53 per

100.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB) sebesar 11 orang atau

6,93 per 1000 kelahiran bayi (Profil kesehatan Provinsi Gorontalo, 2009)

Pada tahun 2010 jumlah AKI menjadi 12.5/1000 KH. Keadaan ini sudah di

bawah target nasional. Angka tersebut merupakan rekapan tingkat provinsi,

namun jika dijabarkan tingkat per kabupaten masih ada kabupaten yang

merupakan penyumbang kematian ibu dan bayi/balita yang tinggi.

Berdasarkan kenyataan dari hasil wawancara di wilayah Puskesmas

Tuladenggi, di kalangan ibu-ibu yang tinggal didesa kebanyakan hanya

mengetahui persalinan itu merupakan pengeluaran janin yang ada dalam

kandungan tanpa melihat siapa yang menolong persalinan tersebut dan sekarang

masih banyak juga ibu-ibu hamil yang masih mempercayakan pertolongan

persalinannya pada dukun desa tanpa mengetahui apa komplikasi yang akan

terjadi jika pertolongan persalinan di tolong oleh bukan petugas pelayanan

kesehatan dalam hal ini adalah bidan.

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah “Seberapa Baik Pengetahuan Ibu Tentang

Persiapan Persalinan di Wilayah Puskesmas Tuladenggi?”,

3. Tujuan Penelitian

a. Tujuan umum

Tujuan penelitian ini untuk memperoleh gambaran pengetahuan ibu tentang

persiapan persalinan di wilayah Puskesmas Tuladenggi.

b. Tujuan Khusus

1) Untuk mengidentifikasi pengetahuan ibu hamil tentang perencanaan

tempat melahirkan.

2) Untuk mengidentifikasi pengetahuan ibu hamil tentang pendamping

persalinan.

3) Untuk mengidentifikasi pengetahuan ibu hamil tentang kesiapan

transportasi pada saat melahirkan.

4) Untuk mengidentifikasi pengetahuan ibu hamil tentang perencanaan

penolong persalinan.

5) Untuk mengidentifikasi pengetahuan ibu hamil tentang kesiapan

pendonor darah pada saat melahirkan.

6) Untuk mengidentifikasi pengetahuan ibu hamil tentang kesiapan biaya

pada saat melahirkan.


7) Untuk mengidentifikasi kepedulian suami dan keluarga/masyarakat dalam

kesiapan Persalinan dan Penanganan Komplikasi.

4. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai masukan dalam proses

kegiatan belajar mengajar serta sebagai referensi dan bahan pembanding

bagi peneliti selanjutnya yang berminat melanjutkan atau sebagai acuan

dalam melaksanakan penelitian yang sejenis dengan penelitian ini.

b. Manfaat Praktis

Ibu Hamil

Dapat menambah pengetahuan ibu tentang perencanaan persalinan dan

penanganan komplikasi itu seperti apa.

Bagi Bidan

Dapat membantu bidan untuk mengetahui sampai dimana pengetahuan

masyarakat setempat tentang persiapan persalinan yang mereka ketahui

sehingga bidan dapat langsung menangani hal tersebut sebelum terlambat

jika pengetahuan masyarakat belum mengetahui banyak tentang hal

tersebut.

Bagi Institusi/Puskesmas

Dapat memberikan informasi bagi tenaga kesehatan di puskesmas dan

Dinas Kesehatan Daerah tentang persiapan persalinan dan penanganan

komplikasi masyarakat di wilayah tersebut.

Bagi Masyarakat
Diharapkan masyarakat mengerti dan memahami tentang manfaat dari

mengetahui persiapan persalinan dan penanganan komplikasinya, sehingga

dapat menbangun potensi masyarakat dalam upaya persiapan

penyelamatan ibu dan bayi baru lahir.

5. Keaslian Penelitian

Sepengetahuan peneliti, ada penelitian yang mirip dengan penelitian ini

namun ada beberapa perbedaan dengan topik dan tempat yang akan diteliti

sebagai berikut:

a. Wulandari, 2009 “Peran Bidan dalam Menerapkan Program Perencanaan

Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) di Puskesmas Tibawa

Kabupaten Gorontalo”.

Perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah pada:

1) Parameter : Peran Bidan dan P4K

2) Populasi : Seluruh Tenaga Kesehatan (bidan) yang bertugas di

Puskesmas Tibawa Kabupaten Gorontalo.

3) Hasil penelitian: Penelitian dari 8 responden yang diteliti sebanyak 5

(62,5%) responden berkategori cukup dan 3 (37,5%) responden

berkategori baik. Penelitian bersifat deskriptif, teknik pengeambilan

sampel dengan cara total sampling


B. TINJAUAN PUSTAKA

1. Tinjauan tentang Pengetahuan

Pengetahuan adalah merupakan hasil “Tahu” dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan suatu objek tertentu yang mana penginderaan ini terjadi

melalui panca indera manusia yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman

dan rasa dan raba yang sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh dari mata

dan telinga. Ada 6 tingkat pengetahuan yang dicapai dalam domain kognitif yaitu:

a. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap

suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang

diterima. Oleh sebab itu, ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling

rendah. Untuk mengukur bahwa seseorang, tahu tentang apa yang dipelajari

antara lain menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan dan

sebagainya.

b. Memahami (Comperhention)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan

materi tersebut secara benar, orang yang telah paham terhadap objek atau

materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan,

meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.

c. Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenamya, aplikasi ini

diartikan dapat sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus

metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.

d. Analisis (Analysys)

Adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu

objek kedalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu

struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.

Kemampuan analisa ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja dapat

menggambarkan, membedakan, mengelompokkan dan seperti sebagainya.

Analisis merupakan kemampuan untuk mengidentifikasi, memisahkan dan

sebagainya.

e. Sintesa (Syntesis)

Adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau menggabungkan

bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang, baru dengan kata lain
sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formasi baru dari

informasi-informasi yang ada misalnya dapat menyusun, dapat menggunakan,

dapat meringkaskan, dapat menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan

yang telah ada.

f. Evaluasi (Evolution)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian itu

berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria

yang telah ada. Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara

atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek

penelitian atau responder kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui

dapat kita lithat sesuai dengan tingkatan-tingkatan diatas (Notoatmodjo, 2003)

2. Tinjauan tentang Persiapan Persalinan

Persiapan diartikan sebagai suatu program instruksi yang bertujuan

tertentu dan berstruktur. Persiapan persalinan bertujuan untuk menyiapkan semua

kebutuhan selama kehamilan maupun proses persalinan. Persiapan persalinan

adalah segala sesuatu yang disiapkan dalam hal menyambut kelahiran anak oleh

ibu hamil. Persiapan persalinan pada trimester III meliputi faktor resiko ibu dan

janin, perubahan psikologi dan fisiologi, tanda-tanda bahaya dan bagaimana

meresponnya, perasaan mengenai melahirkan dan perkembangan bayi, tanda-


tanda saat hendak melahirkan, respon terhadap kelahiran, ukuran-ukuran

kenyamanan situasi kelahiran cesar dan perawatan yang terpusat pada keluarga

Persiapan persalinan merupakan salah satu program pada desa Siaga yaitu

desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta

kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana

dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri. Dalam program desa siaga

dimana para bidan desa, tokoh masyarakat, ikut aktif berperan menangani

kesehatan dan membantu persalinan kepada ibu hamil dan ibu melahirkan dan

melakukan pemeriksaan ibu (Depkes, 2009 ; 3).

Persiapan yang harus dipersiapkan oleh ibu dan keluarga sebelum

persalinan yaitu:

a. Perencanaan tempat melahirkan

Tempat melahirkan hendaknya disesuaikan dengan jarak tempuh dari

rumah untuk memperkirakan waktu sampai ke rumah sakit. Perhatikan

kepadatan lalu lintas pada jam-jam tertentu sehingga anda dapat

mempersiapkan jalur alternatif untuk sampai ke rumah sakit.

b. Pendamping persalinan

Menurut Lutfiatus Sholihah (2004), selama masa kehamilan, suami juga

sudah harus diajak menyiapkan diri menyambut kedatangan sikecil, karena

tidak semua suami siap mental untuk menunggui istrinya yang sedang

kesakitan. Adakalanya mereka malah panik. Jadi persiapkan dari sekarang,

ajak suami membaca buku tentang proses persalinan.


Bila suami tidak bersedia mendampingi saat proses persalinan, ibu

sebaiknya jangan berkecil hati, mungkin suami tidak tega melihat istrinya

kesakitan, jadi jangan paksa suami karena hal ini bisa berakibat fatal.

Kehadiran suami tanpa tekanan dari luar, pada proses persalinan akan sangat

penting dalam membantu istri terutama jika suami tahu banyak tentang proses

melahirkan. Para suami sering mengeluhkan betapa tertekannya mereka

kerena sama sekali tidak tahu apa yang harus dikerjakan.

Namun bagi suami yang siap mental mendapingi istrinya selama proses

persalinan dapat memberikan manfaat seperti :

1) Memberi rasa tenang dan penguat psikis pada istri

Suami adalah orang terdekat yang dapat memberikan rasa aman dan

tenang yang diharapkan istri selama proses persalinan. Ditengah kondisi

yang tidak nyaman, istri memerlukan pegangan, dukungan dan semangat

untuk mengurangi kecemasan dan ketakutannya.

2) Selalu ada bila dibutuhkan

Dengan berada disamping istri, suami siap membantu apa saja yang

dibutuhkan istri.

3) Kedekatan emosi suami-istri bertambah

Suami akan melihat sendiri perjuangan hidup dan mati sang istri

saat melahirkan anak sehingga membuatnya semakin sayang kepada

istrinya.

4) Suami akan lebih menghargai istri


Melihat pengorbanan istri saat persalinan suami akan dapat lebih

menghargai istrinya dan menjaga perilakunya.

c. Kesiapan transportasi saat melahirkan

Banyak ibu yang meninggal karena mengalami komplikasi yang serius

selama persalinan, sehingga jika sistem transportasi ini tidak mendukung, bisa

saja dokter/bidan akan mengalami kesulitan untuk merujuk Anda ke fasilitas

kesehatan yang lebih tinggi.

d. Perencanaan penolong persalinan

Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan antara lain berupa

penyediaan tenaga bidan di desa, kesinambungan keberadaan bidan desa,

penyediaan fasilitas pertolongan persalinan pada polindes/pustu dan

puskesmas, kemitraan bidan dan dukun bayi, serta berbagai pelatihan bagi

petugas.

e. Kesiapan pendonor saat melahirkan

Dalam rangka pengelolaan donor darah ini, dikembangkan upaya bukan

hanya untuk mengganti darah pada ibu bersalin tetapi lebih berorientasi untuk

menggalang tersedianya calon pendonor darah untuk mengisi persediaan

darah. Masyarakat harus komitmen terhadap pelaksanaan donor darah dan

sarana transportasi/ambulan desa dapat diwujudkan dengan pembuatan surat

pernyataan kesedian menjadi pendonor darah dan ikhlas sebagai calon

pendonor darah atau pemakaian kendaraannya apa bila sewaktu-waktu bila

diperlukan dalam situasi kegawatdaruratan.


f. Kesiapan biaya saat melahirkan

Persiapan finansial bagi ibu yang akan melahirkan merupakan suatu

kebutuhan yang mutlak harus disiapkan, dimana persiapan finansial atau yang

berkaitan dengan penghasilan atau keuangan yang dimiliki untuk mencukupi

kebutuhan selama kehamilan berlangsung sampai persalinan.

Kondisi ekonomi berkaitan dengan kemampuan ibu untuk menyiapkan

biaya persalinan, menyiapkan popok bayi dan perlengkapan lainnya,

persalinan memerlukan biaya yang tidak sedikit. Untuk itu sebaiknya Ibu

sudah menganggarkan biaya untuk persalinan. Biaya bisa Ibu atau keluarga

anggarkan disesuaikan dengan tarif persalinan di tempat di mana rencana

persalinan akan berlangsung. Selain anggaran biaya persalinan perlu juga

menentukan tempat kelahiran sesuai kemampuan kita, misalnya rumah

bersalin atau di rumah dengan mendatangkan bidan.

g. Kepedulian suami/masyarakat dalam kesiapan persalinan dan

penanganan komplikasi.

Masyarakat diharapkan berpartisipasi secara luas (dalam bidang

kesehatan), mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan/penilaian.


4. Kerangka Konsep

Persiapan Persalinan dan penanganan


komplikasi
Perencanaan tempat melahirkan
Pendamping persalinan Baik
Kesiapan transportasi saat melahirkan
Perencanaan penolong persalinan
Kesiapan pendonor darah saat Cukup
melahirkan
Kesiapan biaya pada saat melahirkan
Kepedulian suami/masyarakat dalam
Kurang
kesiapan persalinan dan pecegahan
komlikasi

Keterangan :

Variabel yang diteliti


C. METODE PENELITIAN

1. Jenis penelitian

Jenis penelitian ini menggunkan pendekatan survey dengan jenis

penelitian deskriptif untuk menggambarkan pengetahuan ibu tentang persiapan

persalinan dan penanganan komplikasi di Desa Tuladenggi.

2. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat/lokasi penelitian yaitu di wilayah Puskesmas Tuladenggi

Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo dan Waktu penelitian dimulai pada

bulan April sampai dengan bulan Mei.

3. Variabel penelitian

Penelitian ini menggunakan veriabel mandiri yaitu Pengetahuan ibu tentang

persiapan persalinan dan penanganan komplikasi di wilayah Puskesmas

Tuladenggi.
4. Definisi Operasional

Defenisi Alat
Variabel Parameter Skala Skor
Operasional ukur
Mandiri: Pengetahuan Persiapan ibu Angket Ordinal > 75
dalam persalinan
merupakan hasil pengetahuan
dan penanganan
“Tahu dan komplikasi baik
a) Perencanaan
Memahami” dari
tempat
ibu hamil tentang melahirkan 50-75
b) Pendamping
Pengetahuan persiapan Pengetahuan
persalinan
persalinan. c) Kesiapan ibu Cukup
transportasi
saat
melahirkan < 50
d) Perencanaan
Pengetahuan
penolong
persalinan ibu kurang
e) Kesiapan
pendonor
darah saat
melahirkan
f) Kesiapan
biaya pada
saat
melahirkan
g) Kepedulian
suami/masyar
akat dalam
kesiapan
persalinan dan
pencegahan
komlikasi

(Depkes RI, 2009)

5. Populasi dan Subyek Penelitian

a. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang ada di wilayah

Puskesmas Tuladenggi sebanyak 50 orang.

b. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini yaitu semua ibu hamil yang ada di wilayah

Puskesmas Tuladenggi sebanyak 50 orang.

6. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan angket yang merupakan suatu cara pengumpulan data atau suatu

penelitian mengenai suatu masalah yang umumnya banyak menyangkut

kepentingan umum (orang banyak). Angket ini dilakukan dengan mengedarkan

suatu daftar pertanyaan yang berupa formulir-formulir, diajukan secara tertulis

kepada sejumlah subjek untuk mendapatkan tanggapan, informasi, jawaban dan


sebagainya. Istrumen ini dirancang berdasarkan teori dalam tinjauan pusataka

yang dikemukakan dalam Notoatmodjo, 2005

7. Teknik Pengumpulan Data

a. Data Primer

Data yang diperoleh langsung dari responden melalui angket

b. Data Sekunder

Data yang diperoleh dari Puskesmas Tuladenggi yang disesuaikan dengan

jumlah ibu hamil yang ada di Desa Tuladenggi.

8. Pengolahan dan Analisis Data

Setelah data terkumpul melalui angket maka dapat dilakukan pengolahan

data melalui beberapa tahapan sebagai berikut:

Seleksi Data (Editing)

Dimana penulis akan melakukan penelitian terhadap data yang diperoleh

dan diteliti apakah terdapat kekeliruan atau tidak dalam penelitian.

Pemberian Kode (Coding)

Setelah dilakukan editing, selanjutnya penulis memberikan kode tertentu

pada tiap-tiap data sehingga memudahkan dalam melakukan analisis data.

Pengelompokan Data (Tabulating)

Pada tahap ini jawaban-jawaban responden yang sama dikelompokan

dengan teliti dan teratur lalu dihitung dan dijumlahkan kemudian dituliskan

dalam bentuk tabel-tabel.


Setelah data terkumpul terlebih dahulu data diedit untuk menghasilkan

kelengkapan data yang diperbolehkan kemudian disesuaikan dengan data

yang ada selanjutnya dilakukan penjumlahan skor berdasarkan jawaban yang

diperoleh, jika jawaban “ya” maka diberi skor “1” dan jawaban “tidak” diberi

skor “0”. Kemudian jawaban tersebut dijumlahkan dan diklasifikasikan

menurut kategori yaitu sebagai berikut:

1) > 75 termasuk kategori

berpengetahuan baik.

2) 50-75 termasuk kategori

berpengetahuan cukup dan

3) < 50 termasuk kategori

berpengetahuan kurang.

Rumus menurut (Setiadi, 2007):


keterangan :

P : Persentase
f
P= X 100 % f : Jumlah jawaban yang
n
sesuai

n : Jumlah item

pertanyaan

9. Etika Penelitian

Menurut Setiadi ( 2007; 307-308) penelitian yang menggunakan manusia

sebagai subjek tidak boleh bertentang dengan etik. Tujuan penelitian harus

etis dalam arti hak responden harus dilindungi. Setelah mendapatkan


persetujuan, baru melakukan penelitian dengan menekankan masalah etika

meliputi :

a. Lembar Persetujuan (Informent Concent);

diedarkan sebelum penelitian dilaksanakan agar responden mengetahui

maksud dan tujuan penelitian, serta dampak yang akan terjadi selama dalam

pengumpulan data. Jika responden bersedia diteliti, mereka harus

menandatangani lembar persetujuan tersebut, jika tidak peneliti harus

menghormati hak – hak responden.

b. Tanpa Nama (Anonimity)

Untuk menjaga kerahasiaan identitas responden, peneliti tidak akan

mencantumkan nama subjek pada lembar pengumpulan data (lembar

observasi) yang diisi oleh perawat. Lembar tersebut hanya akan diberi kode

tertentu.

c. Kerahasiaan (Confidentiality)

Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dari subjek dijamin

kerahasiaannya. Hanya kelompok data tertentu saja yang akan disajikan dan

dilaporkan pada hasil riset.


Jadwal Penelitian

WAKTU DALAM BULAN

Feb. Mar. Apr. Mei.


Kegiatan 2011 2011 2011 2011

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Bimbingan x x x X
Pembuatan Proposal x x x X
Seminar Proposal x
Perbaikan x
Penelitian/Lapangan x x
Pengolahan Data x x
Penyajian dan Analisa Data x x x
Seminar Hasil x x
Perbaikan x
Pembuatan Laporan KTI x x
Seminar KTI x
Perbaikan x

Biaya Penelitian

Pengumpulan Data Rp. 450.000

Analisa Data Rp, 200.000

Penyusunan Laporan Rp. 600.000

Seminar Rp. 450.000

Lain-lain Rp. 300.000

Jumlah Rp. 2.000.000


DAFTAR PUSTAKA

Anonimty, 2007, Persiapan Menghadapi Persalinan, Anonimity, 2007,


http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-mochamadhe-
5400-3-babii.pdf. Di akses tanggal 25 Februari 2011

Ashari, 2010, Asuhan Kebidanan Patologi, Pustaka Rihama, Yogyakarta.

Asofuddin, 2010, Pengertian Dan Tingkat Pengetahuan,


http://Downloads/pengertian-definisi-dan-tingkat%20pengetahuan.html.
Di akses tanggal 25 Februari 2011

Depkes RI, 2009, Pedoman Program Perencanaan dan Pencegahan Komplikasi


dengan Stiker, Jakarta.

Dikes, 2011, AKI Untuk Provinsi Gorontalo di Tahun 2011 di bawah Target
Nasional, http://Downloads/dta%20provinsi.htm. Di akses tanggal 25
Februari 2011

Mochtar , 1998, Sinopsis Obstetri, EGC, Jakarta.


Sukrisno Adi, 2010, Asuhan Kebidanan IV (Patologi Kebidanan, Trans Info
Media, Jakarta.

Wulandari, 2009, Peran Bidan dalam Menerapkan Program Perencanaan


Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) di Puskesmas Tibawa
Kabupaten Gorontalo”, Kebidanan Politeknik Kesehatan, Tidak
dipublikasikan.

PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN

Kepada Yth,
Bapak/Ibu/Saudara (i)
Di –
Tempat

Assalamu’alaikum Wr. Wb
Nama saya Mei Angriani, Mahasiswa Jurusan Kebidanan Politeknik
Kesehatan Depkes Gorontalo. Saya akan melakukan penelitian dengan judul
”Pengetahuan ibu tentang Persiapan Persalinan di Wilayah Puskesmas
Tuladenggi".
Tujuan penelitian ini adalah: Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh
gambaran pengetahuan ibu tentang Persiapan Persalinan dan Penanganan
Komplikasi.

Untuk keperluan di atas saya mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara (i)


untuk mengisi kuisioner yang telah saya siapkan dengan sejujur-jujurnya/apa
adanya sesuai yang Bapak/Ibu/Saudara (i) alami (rasakan). Saya menjamin
kerahasiaan pendapat dan identitas Bapak/Ibu/Saudara (i). Untuk itu saya mohon
untuk tidak mencantumkan nama. Informasi yang Bapak/Ibu/Saudara (i) berikan
dipergunakan sebagai wahana untuk mewujudkan manfaat yang disebutkan diatas,
dan tidak akan dipergunakan untuk maksud lain.

Sebagai bukti kesediaan menjadi responden dalam penelitian ini, saya


mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara (i) sekalian untuk menandatangani lembaran
persetujuan yang telah saya siapkan. Partisipasi Bapak/Ibu/Saudara (i) dalam
mengisi kuisioner ini sangat saya hargai dan sebelumnya diucapkan terima kasih.

Gorontalo, Maret 2011


Hormat saya,

Mei Angriani
PO 719718045
LAMPIRAN 2

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

“PENGETAHUAN IBU TENTANG PERSIAPAN PERSALINAN DI


WILAYAH PUSKESMAS TULADENGGI”

Oleh:

MEI ANGRIANI
PO 71971845
Setelah saya membaca maksud dan tujuan dari penelitian ini, maka saya
dengan sadar menyatakan bahwa saya bersedia menjadi responden dalam
penelitian ini. Tanda tangan saya dibawah ini, sebagai bukti kesediaan saya
menjadi responden penelitian.

Tanggal :
Nama :
No. responden :
Tanda Tangan :

PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERSIAPAN PERSALINAN

DI WILAYAH PUSKESMAS TULADENGGI

Angket

I. Data umum

No. Responden :

Umur :

Pendidikan terakhir :
II. Daftar pernyataan

a Berikan check (√) pada kolom yang dianggap sesuai.

b Jika jawaban dianggap salah dan perlu diganti, maka jawaban pertama di

beri tanda ( = ), kemudian di beri tanda (√) pada jawaban yang dianggap

benar.

Pilihan
No. Pernyataan Skor
Ya Tidak
A. Perencanaan Tempat Melahirkan

1. Tempat persalinan disesuaikan dengan jarak tempuh

dari rumah.

2 Untuk sampai ketempat persalinan sangat diperlukan

memperhatikan jalur-jalur alternatif untuk segera tiba

ketempat tujuan (Puskesmas/Rumah sakit)

3. Untuk menuju ke tempat persalinan tidak perlu

memperhatikan kepadatan lalu lintas di jam-jam

tertentu.

B. Pendamping Persalinan

4. Suami tidak diperlukan untuk mendampingi ibu hamil

saat persalinanan.

5. Suami dapat memberi rasa aman dan tenang saat

proses persalinan

6. Kehadiran suami hanya akan menambah kecemasan

saat persalinan

C. Kesiapan transportasi saat melahirkan


7. Kesiapan Transportasi sangat dibutuhkan saat ibu akan

mengalami proses persalinan

8. Transportasi yang tidak mendukung tidak

mempengaruhi kematian ibu saat melakukan rujukan

9. Sistem transpotasi yang tidak mendukung dapat

menyulitkan bidan atau dokter untuk merujuk ibu

hamil kefasilitas yang lebih tinggi

D. Perencanaan penolong persalinan

10 Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan antara

lain berupa penyediaan tenaga bidan di desa.

11 Kemitraan antara bidan dan dukun sangat diperlukan

untuk perencanaan proses persalinan

12 Kemitraan antara bidan dan dukun tidak diperlukan

untuk perencanaan proses persalinan

E. Kesiapan pendonor darah saat melahirkan

13 Calon pendonor sangat dibutuhkan untuk ibu bersalin

dalam mengatasi situasi kegawatdaruratan.

14 Komitmen masyarakat tidak diperlukan dalam

pendonoran darah ini

15 Untuk mendonorkan darah harus ada surat persetujuan

dari orang bersangkutan.

F. Kesiapan biaya pada saat melahirkan


16 Kondisi ekonomi berkaitan dengan kemampuan ibu

untuk menyiapkan biaya persalinan.

17 Dalam Persalinan ibu memerlukan biaya yang tidak

sedikit.

18 Biaya menjadi urusan belakangan saja karenaa yang

penting adalah bagaimana persalinan nanti berlangsung

G. Kepedulian suami/masyarakat dalam kesiapan

persalinan

19 Masyarakat sangat diharapkan partisipasinya dalam

proses persalinan yang ada.

20 Keluarga dan masyarakat tidak perlu ikut campur

dalam persiapan persalinan

You might also like