You are on page 1of 7

Contoh Kontrak Kerja

Kamis, 08 Juli 2010 oleh. Administrator

Hits : 1455 Share :

Berikut kami sajikan contoh "kontrak kerja" untuk karyawan pada suatu organisasi yang bisa saja
diaplikasikan di Rumah Sakit, bila Anda membutuhkan contoh-contoh lain silahkan mengisi di
forum konsultasi dan atau kirimkan email ke: konsultanrumahsakit@yahoo.com

Demikian juga bagi Anda yang membutuhkan informasi tentang "Instrumen Akreditasi" untuk
self assesment silahkan kirim email kepada kami, kami akan segera mengirim ke email Anda.

SURAT  PERJANJIAN  KERJA  WAKTU  TERTENTU

No. …

Yang bertanda-tangan dibawah ini           :

1.   N a m a                   :  …………………. …………………….

      NIK                         :  …………………. …………………….

J a b a t a n             :  Kepala Cabang ………………………

dalam hal ini mewakili dan bertindak untuk dan atas nama NAMA PERUSAHAAN, berkedudukan di
Jl. …………………………., ……………

untuk selanjutnya dalam perjanjian ini disebut  Pihak Pertama.

2.   N a m a                   :  ………………………………………….   

      Tempat/Tgl. Lahir     :  ………………………………………….  


      A g a m a                :  ………………………………………….   

      Jenis Kelamin          :  ………………………………………….   

      A l a m a t               :  ………………………………………….   

      No. Telepon             :  ………………………………………….

dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama pribadi, untuk selanjutnya dalam perjanjian ini disebut
sebagai Pihak Kedua.

Pada hari ini, …….. tanggal ………………, Pihak Pertama dan Pihak Kedua telah bersepakat untuk
mengadakan Perjanjian Kerja untuk Waktu Tertentu selanjutnya disebut (“PKWT”), dalam rangka
pelaksanaan Proyek…………….. NAMA PERUSAHAAN, dengan ketentuan-ketentuan yang dijelaskan
pada pasal-pasal berikut ini :

Pasal  1

Jangka Waktu dan Berakhirnya Perjanjian Kerja Waktu Tertentu

1.       PKWT ini dibuat untuk jangka waktu ….. ( …………) bulan, terhitung efektif mulai tanggal 
………… sampai dengan tanggal ………. .

2.     Pemutusan Hubungan Kerja dalam Perjanjian Kerja Waktu tertentu ini dapat dilakukan dengan
kondisi – kondisi dan/atau ketentuan-ketentuan sebagaimana tercantum dalam Keputusan Menteri
Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. No. :Kep. 100/Men/VI/2004 tentang Ketentuan Pelaksanaan
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu.

Pasal  2
Kompensasi / Imbalan Kerja 

1.         Sebagai imbalan atas pelaksanaan tugas dan pekerjaan Pihak Kedua, maka Pihak Pertama
telah menyetujui dan bersedia memberikan upah kepada Pihak Kedua yang terdiri dari komponen
sebagai berikut : 

- Gaji Pokok / bulan                                       : Rp .................................

- Tunjangan Transportasi / bulan         : Rp .................................

2.       Kompensasi sebagaimana tersebut pada ayat 1 diterima Pihak Kedua secara bersih (Pajak
Penghasilan dibayar oleh Karyawan melalui Perusahaan) dan pelaksanaan pembayaran imbalan
tersebut dilakukan pada setiap tanggal penggajian.

Pihak Pertama akan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program Jamsostek . Hal ini sesuai
dengan kebijakan perusahaan / Peraturan Perusahaan dengan mengindahkan Undang – undang
yang berlaku. (Upah Karyawan akan dipotong sebesar 2 % untuk iuran jamsostek ).

4.   Selain kompensasi sebagaimana tercantum dalam Pasal 2 ayat 1 di atas, Pihak Kedua juga berhak
mendapatkan  bantuan fasilitas yang berlaku bagi karyawan sesuai Peraturan Perusahaan yang
berlaku.

Pasal  3

Tempat Kerja dan Jenis Pekerjaan 

1.   Pihak Pertama akan menempatkan dan memperkerjakan Pihak Kedua dengan jabatan sebagai
……………………… , NAMA PERUSAHAAN, dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan
oleh Pihak Pertama.

2.   Pihak Kedua  wajib melaksanakan tugas-tugas pekerjaan yang telah diberikan Pihak Pertama
tersebut dengan sebaik-baiknya dan dengan penuh tanggung jawab.
 

Pasal  4

Waktu Kerja     

1.   Pihak Kedua akan bekerja sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh Pihak Pertama dan
tetap berpedoman  dengan ketentuan yang berlaku, yaitu 40 (empat-puluh) jam seminggu atau 7
(tujuh) jam sehari, Hari Senin s.d. Sabtu.

Pasal  5

Tata Tertib Kerja

1.       Selama berlangsungnya hubungan kerja, Pihak Kedua berkewajiban mentaati dan mematuhi
semua ketentuan dan tata tertib yang tercantum dalam Peraturan Perusahaan.

2.       Pihak Kedua wajib melakukan pencatatan kehadiran kerja dengan kartu absensinya sendiri ketika
masuk/pulang bekerja, mengajukan permohonan ijin tidak masuk/meninggalkan tempat
kerja/terlambat dan keperluan lainnya, yang telah ditentukan sesuai dengan prosedur yang berlaku di
Perusahaan.

3.       Dengan cara apapun, baik langsung maupun tidak langsung, Pihak Kedua tidak diperkenankan
menyebarluaskan / membocorkan Rahasia Perusahaan kepada pihak yang yang tidak
berkepentingan, atau segala sesuatu hal yang dianggap atau dapat dianggap oleh Pihak Pertama
adalah bersifat rahasia dan disamping itu tidak diperkenankan melakukan perbuatan yang merugikan
perusahaan ataupun pelanggaran atas ketentuan-ketentuan lainnya.

4.       Pihak Kedua tidak dibenarkan meminta / menerima uang atau hadiah dalam bentuk apapun juga
dari nasabah/pelanggan dan atau dari pihak lain, untuk menguntungkan diri sendiri, termasuk
didalamnya: korupsi, kolusi, komisi, bonus dan atau apapun istilahnya di luar untuk kepentingan
perusahaan.

 
5.       Tindakan terhadap pelanggaran dapat dikenakan kepada Pihak Kedua, bilamana melanggar
peraturan perusahaan  atau tata tertib kerja sesuai ketentuan  yang  berlaku  di  perusahaan atau
tidak menunjukkan standard produktifitas kinerja sesuai dengan yang diharapkan dalam kurun waktu
tertentu. Tindakan tersebut dapat dilakukan dalam bentuk teguran lisan/tertulis, surat peringatan
dan/atau pemutusan hubungan kerja, dan atau proses hukum sesuai peraturan perundang-undangan
yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia.

6.       Apabila terjadi pemutusan hubungan kerja sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 5 di atas ,
maka perusahaan tidak berkewajiban untuk membayarkan kompensasi atas sisa masa PKWT yang
belum dijalani oleh karyawan

7.       Selama berlangsungnya PKWT ini, Pihak Pertama dapat memindah tugaskan Pihak Kedua apabila
dianggap perlu, dan sepenuhnya merupakan kewenangan Pihak Pertama.

Pasal  6

Ganti Rugi

1.       Apabila selama bekerja pada Pihak Pertama ternyata timbul kerugian yang disebabkan kelalaian
atau kesengajaan Pihak Kedua, maka Pihak Kedua bisa dikenakan tuntutan ganti rugi baik pada
saat masih bekerja atau sudah berakhir masa kontrak kerjanya.

Pasal 7

Lain - Lain

1.       Pihak Kedua bersedia menyelesaikan setiap perselisihan yang timbul akibat dari Perjanjian Kerja
ini atau  hal-hal lainnya  secara  musyarawah  serta  menghindari tindakan kekerasan. Semua
perselisihan diselesaikan dengan berpedoman pada Peraturan Perusahaan dan Peraturan
Ketenagakerjaan yang berlaku.

2.       Pihak Kedua harus memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) sesuai dengan ketentuan
Peraturan Perpajakan yang berlaku. Bila Pihak Kedua tidak mempunyai NPWP Pribadi dan tidak
bersedia membuat NPWP Pribadi maka selisih perhitungan pajak yang terjadi karena adanya
perbedaan tarif untuk permotongan PPh Pasal 21 bagi yang memiliki NPWP dan yang tidak memiliki
NPWP akan menjadi tanggungjawab Pihak Kedua dan harus menandatangani Surat Pernyataan
bahwa karyawan bersedia membayar selisih Perhitungan Pajak tersebut kepada Pihak Pertama
untuk dibayarkan ke Kantor Pajak.

3.       Hal-hal lain mengenai syarat, hak dan kewajiban dan sebagainya yang belum tercantum dalam
Perjanjian Kerja ini akan diatur lebih lanjut secara terpisah dengan mengikuti ketentuan-ketentuan
yang telah diatur dalam Peraturan Perusahaan dan Peraturan Ketenagakerjaan yang berlaku dan
merupakan bagian tak terpisahkan dari PKWT ini.

4.       Jika diadakan perubahan terhadap PKWT ini, terlebih dahulu akan dibicarakan dengan Pihak
Kedua.

5.       PKWT ini berakhir demi hukum dengan berakhirnya waktu yang ditentukan dalam Perjanjian kerja
ini.Dalam hal ini Pihak Kedua dengan sendirinya tidak berhak menuntut sesuatu hak dalam bentuk
apapun terhadap Pihak Pertama,  selain  yang masih menjadi haknya, yaitu kompensasi upah yang
diperjanjikan sebagaimana ditentukan pada Pasal 2 Perjanjian Kerja ini.

6.       Pihak Pertama berhak memanggil Pihak Kedua untuk bertanggung jawab dalam menyelesaikan
masalah yang baru ditemukan setelah Pihak Kedua tidak bekerja lagi di Perusahaan.

7.       Perjanjian Kerja ini dibuat rangkap dua asli bermaterai dan masing-masing mempunyai kekuatan
hukum yang sama serta ditanda-tangani oleh para pihak yang berkepentingan.

Demikian Perjanjian Kerja ini dibuat di ……………………….., pada tanggal yang tercantum di bawah ini
tanpa adanya paksaan dari pihak manapun juga dan masing-masing pihak berada dalam keadaan sehat
jasmani dan rohani.

…….. , ……………………………..

 
Pihak-pihak yang berkepentingan :

   

   

 Pihak Pertama           
Pihak Kedua
 
 
 
 
 
 
 
 
 ( ______________________ )
( __________________________ )
Nama Jelas & Tanda Tangan Pejabat yang
(Nama jelas & Tanda Tangan Karyawan ybs) berwewenang)                                                                                             

                                                                                                                                                                        
                                                                                   

Untuk legalisasi PKWT secara keseluruhan, di kanan bawah setiap lembar perjanjian, Pihak
Pertama dan Pihak Kedua diberi paraf.

You might also like