Professional Documents
Culture Documents
PENULISAN KUTIPAN
Model Turabian
PENULISAN KUTIPAN
Model Turabian
Model APA tidak menggunakan catatan kaki seperti dalam model Turabian, tetapi
setiap referensi ditunjukkan oleh nama penulis dan tahun penerbitan.
• Jika kutipan merupakan kutipan langsung, artinya kata demi kata diambil dari
sumbernya, ditunjukkan juga nomor halaman sumbernya.
• Jika nama penulis yang dikutip sudah termasuk dalam uraian, maka untuk
menunjukkan referensi cantumkan tahun penerbitan dalam tanda kurung langsung
setelah nama penulis tersebut.
• Jika nama penulis tidak termasuk dalam uraian, maka referensi ditunjukkan oleh
nama penulis dan tahun dalam tanda kurung yang dibatasi oleh koma.
• Pada akhir kutipan langsung, dicantumkan nomor halaman dalam tanda kurung.
jika nama penulis tidak disebutkan dalam uraian, pada akhir kutipan langsung,
referensinya ditunjukkan dengan menyebut nama, tahun terbitan, dan nomor
halaman yang semuanya di dalam tanda kurung
PENULISAN KUTIPAN
Azechi stated that a pilot study showed that the “dry” community enhanced
the motivation of community members to present and obtain information. This
runs counter to the research discussed above in which conditions for
“wetness” may improve collaboration – as contrasted with the transfer of
“facts.” Of course in practical business problems neat divisions of type of
community may be difficult to realize. However Azechi’s higher goal is point
out such concerns for the discipline of social intelligence design (SID). “ . . .
SID is defined as a design that clarifies what features are needed for systems
that mediate communities and improve their knowledge-creating activities.”
(Azechi, 2005, pp. 110-111).
PENULISAN KUTIPAN
Jika nama penulis yang dikutip sudah termasuk dalam uraian, maka untuk
menunjukkan referensi cantumkan tahun penerbitan dalam tanda kurung
langsung setelah nama penulis tersebut.
Pascale (2005) promote the positive deviance model in which the community is the
guru. “Only when people feel safe enough to discuss a taboo and when the community
is sufficiently invested in finding solutions can the prospect of an alternative reality
appear.”
Fulk and Collins-Jarvis (2001) cited studies that showed managers spending 25 to 60%
of their time in meetings which are increasingly virtual. Improving the efficiency and
quality of meetings by appropriation of technology offers a challenge and an
opportunity. Blogs may reduce the need for formal meetings whether face-toface (FTF)
and/or on-line.
The fourth major theory described by Waldeck, et al. (2002) was the bona fide group
perspective (BFGP).
PENULISAN KUTIPAN
Globalization and increased outsourcing are prima facie evidence that the
network society has changed the way we all work and live (Castells, 2000).
Pada akhir kutipan langsung, dicantumkan nomor halaman dalam tanda kurung. jika
nama penulis tidak disebutkan dalam uraian, pada akhir kutipan langsung, referensinya
ditunjukkan dengan menyebut nama, tahun terbitan, dan nomor halaman yang
semuanya di dalam tanda kurung
Ejaan dan Tanda Baca
Kutipan
Kutipan Langsung
Kutipan langsung yang lebih dari tiga baris ketikan disebut kutipan langsung
panjang. Kutipan semacam ini tidak dijalin dalam teks, tetapi diberi tempat tersendiri.
Kutipan langsung panjang diketik dengan jarak baris satu spasi tunggal pada garis tepi
baru yang jaraknya empat ketukan huruf dari garis margin. Indensi dari kalimat
pertama tujuh ketukan dari garis tepi (margin) atau tiga ketukan dari garis tepi yang
baru. Ingat, kutipan langsung panjang tidak diapit dengan tanda kutip.
Kutipan Langsung
Kutipan langsung dapat digolongkan ke dalam kutipan langsung pendek kalau tidak
melebihi tiga baris ketikan. Kutipan ini cukup dijalin ke dalam teks dengan
meletakkannya di antara dua tanda petik.
Untuk parafrase yang lebih dari satu paragraf ini menimbulkan kesulitan bagaimana
mengidentifikasi bahwa paragraf-paragraf itu merupakan kutipan, karena gaya
penulisannya sama dengan gaya penulis. Untuk mengatasi kesulitan ini, yaitu dengan
menyebutkan nama penulis yang dikutip pada permulaan parafrase dan memberikan
angka catatan kaki pada akhir kalimat parafrase.
Kutipan dan Catatan Kaki
Parafrase yang terdiri dari satu paragraf disebut pendek. Sebaiknya parafrase pendek
ini disediakan tempat tersendiri, tidak dibaur dengar teks. Akan lebih balk lagi
parafrase itu diambil dari satu sumber. Akan tetapi jika ide, pendapat, atau kesimpulan
yang dikutip itu berasal dari bermacam-macam sumber dan sangat mirip satu sama
lain, lebih balk diparafrasekan dalam satu paragraf dengan menvebutkan semua
sum¬bernya dalam satu paragraf.
Mengutip dari kutipan harus dihindari. Tetapi dalam keadaan terpaksa, misalnya
sulitnva menemukan sumber aslinya, mengutip dari kutipan bukanlah merupakan suatu
pelanggaran. Apabila seorang penulis terpaksa mengutip dari kutipan, Ia harus
bertanggung jawab terhadap ketidaktepatan dan ketidaktelitian kutipan yang dikutip.
Selain itu pengutip wajib mencantumkan dalam catatan kaki bahwa Ia mengutip
sumber itu dari sumber lain. Kedua sumber itu dituliskan dalam catatan kaki dengan
dibubuhi keterangan “dikutip dari”.
Kutipan dan Catatan Kaki
Catatan Kaki
Pernvataan ilmiah yang kita pergunakan dalam tulisan kita harus mencakup beberapa
hal. Pertama kita harus dapat mengidentifikasikan orang yang membuat pernyataan
tersebut. Kedua, kita harus pula da¬pat mengidentifikasikan media komunikasi ilmiah
tempat pernyataan itu dimuat atau disampaikan, misalnya buku, makalah, seminar,
lokakarya, majalah, dan sebagainya. Ketiga, harus pula dapat kita identifikasikan
lembaga yang menerbitkan publikasi ilmiah tersebut serta tempat dan itu tidak
diterbitkan, tetapi disampaikan dalam bentuk maka¬lah dalam seminar atau loka karya,
maka harus disebutkan tempat, waktu, dan lembaga yang melakukan kegiatan tersebut.
Catatan Kaki
Catatan kaki dicantumkan sebagai pemenuhan kode etik yang berlaku, sebagai
penghargaan terhadap karya orang lain. Catatan kaki dipergunakan sebagai:
a) pendukung keabsahan penemuan atau pernyataan penulis yang tercantum di dalam
teks atau sebagai petunjuk sumber;
b) tempat memperluas pembahasan yang diperlukan tetapi tidak relevan jika
dimasukkan dalam teks, penjelasan ini dapat berupa kutipan pula.
c) referensi silang, yaitru petunjuk yang menyatakan pada bagian mana/ halaman
berapa, hal yang sama dibahas dalam tulisan;
d) tempat menyatakan penghargaan atas karya atau data yang diterima dari orang lain.
Kutipan dan Catatan Kaki
Catatan Kaki
• Penomoran catatan kaki dilakukan dengan menggunakan ang-ka Arab (1, 2, dan
seterusnya) di belakang bagian yang diberi catatan kaki, agak ke atas sedikit tanpa
memberikan tanda baca apapun. Nomor itu dapat berurut untuk setiap halaman,
setiap bab, atau seluruh tulisan. Namun sebaiknya untuk lebih efektif berurut untuk
seluruh tulisan.
• Catatan kaki dapat ditempatkan langsung di belakang bagian yang diberi keterangan
(catatan kaki langsung) dan diteruskan dengan teks.
Peranan dan tugas kaum pria berbeda dengan peranan tugas kaum wanita. Sehubungan
dengan hal itu, Margaret Mead (1935) berdasarkan penelitiannya di beberapa
masyarakat di Papua Nugini, menyatakan bahwa perbedaan itu tidak semata¬mata
berdasarkan perbedaan jenis kelamin saja, melainkan ber¬hubungan erat dengan
kondisi sosial budaya lingkungannya.
• Antara catatan kaki dengan teks dipisahkan dengan garis se-panjang baris. Cara yang
lebih banyak dilakukan ialah dengan meletakkannya pada bagian bawah (kaki)
halaman atau pada akhir setiap bab.
Kutipan dan Catatan Kaki
Catatan Kaki
Buku
(1) Nama pengarang (editor, penerjemah), ditulis dalam urutan diikuti koma (,).
(2) Judul buku, ditulis dengan huruf kapital (kecuali kata-kata tugas) dan
digarisbawahi.
(3) Nama atau nomor seri, kalau ada.
(4) Data publikasi:
(a) Jumlah jilid, kalau ada
(b) Nomor cetakan, kalau ada
(c) Kota penerbit, diikuti titik dua (:)
(d) Nama penerbit, diikuti koma (,)
(e) ahun penerbitan c, d, e diletakkan diantara tanda ku¬rung ( … )
(5) Nomor jilid kalau perlu
(6) Nomor halaman, diikuti titik (.)
Kutipan dan Catatan Kaki
Catatan Kaki
Catatan Kaki
b) op. cit. (Singkatan dari opere citati, artinya dalam karya yang telah dikutip),
dipergunakan untuk catatan kaki dari sumber yang pernah dikutip, tetapi telah
disisipi catatan kaki lain dari sumber lain. Urutannya: nama pengarang, op. cit,
nomor halaman.
c) loc, cit. (Singkatan dari loco citati, artinya tempat yang telah dikutip), seperti di
atas tetapi dari halaman yang sama: nama pengarang loc. cit. (tanpa nomor
halaman).
Kutipan dan Catatan Kaki
Catatan Kaki
Buku
2. John Dewey, How We Think (Chicago: Henry Regnery Com¬pany, 1974), p. 75.
3. BP3K, Strategi Pengembangan Kekuatan Penalaran (Jakarta Departemen P dan K,
1979), p. 81-95.
4. Ibid., p. 15.
5. John Dewey, op. cit., p. 18.
6. John Dewey, loc.cit.
Majalah
7. Linus Simanjuntak, “Andaikan Kolam itu Bumi Kita”, Suara Alam No. 9 (1980),
pp. 17-18.
Kutipan dan Catatan Kaki
Catatan Kaki
Surat Kabar
Ensiklopedia
Internet
11. Kompas Cyber Media.htm, Jum’at 11 Agustus 2000, 13:32 wib Tips Memilih
Nama Domain http://www.kompas.com/kcm/news/0008/11/0038.htm
Kutipan dan Catatan Kaki
Catatan Kaki
Perlu diketahui bahwa banyak cara yang telah diterapkan sehubungan dengan
pemakaian dan penulisan kutipan, catatan kaki, dan daftar kepustakaan. Setiap
perguruan tinggi menetapkan aturan tertentu mengenai teknik penulisan ini. Meskipun
aturan itu mungkin berbeda-beda, namun semua bersepakat untuk menghargai
penemuan atau karya orang lain
Kutipan dan Catatan Kaki
Catatan Kaki
Perlu diketahui bahwa banyak cara yang telah diterapkan sehubungan dengan
pemakaian dan penulisan kutipan, catatan kaki, dan daftar kepustakaan. Setiap
perguruan tinggi menetapkan aturan tertentu mengenai teknik penulisan ini. Meskipun
aturan itu mungkin berbeda-beda, namun semua bersepakat untuk menghargai
penemuan atau karya orang lain
……………………
Terima Kasih