You are on page 1of 5

Abstrak Agustiningsih, Sri

Penelitian mengenai pengembangan model pembelajaran Children Learning In Science (CLIS)


merupakan penelitian quasi eksperimen di SMP Negeri 15 Bandung. Penelitian ini juga
menggabungkan model pembelajaran CLIS dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw digunakan saat pembagian kelompok. Penelitian ini
menggunakan pendekatan penelitian dan pengembangan (Research and Development) dengan
menggunakan desain penelitian one group time series. Subyek penelitian adalah siswa kelas
VIIIA SMP Negeri 15 Bandung yang berjumlah 38 orang. Adapun tujuan penelitian ini adalah:
(1) mengetahui hasil belajar aspek kognitif siswa setelah diimplimentasikan model pembelajaran
CLIS yang dikembangkan, (2) mengetahui kemampuan aspek afektif siswa pada saat
diimplimentasikan model pembelajaran CLIS yang dikembangkan, (3) mengetahui kemampuan
aspek psikomotor siswa pada saat diimplimentasikan model pembelajaran CLIS yang
dikembangkan, dan (4) mengetahui efektivitas pembelajaran fisika menggunakan model
pembelajaran CLIS yang dikembangkan.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) Seperangkat tes, tipe tes yang dipilih
adalah tes obyektif berbentuk pilihan ganda. (2) Format observasi. Setelah dilakukan penelitian
didapat bahwa hasil belajar siswa baik pada aspek kognitif, afektif dan psikomotor mengalami
peningkatan setiap seri pembelajaran. Hasil belajar aspek kognitif siswa ditunjukkan dengan
rara-rata gain setiap seri yaitu: g1 = 3,80, g2 = 3,62 dan g3 = 4,50 berdasarkan format observasi
kemampuan aspek afektif dan psikomotor siswa yang diperoleh menunjukkan peningkatan.
Berdasarkan skor gain ternormalisasi, yaitu = 0,52, = 0,51 dan = 0,64 menunjukkan bahwa
model CLIS yang dikembangkan sudah cukup efektif.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa dan
efektivitas pembelajaran setelah diimplimentasikan model pembelajaran CLIS yang
dikembangkan.
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE
(CLIS) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA (Penelitian Quasi
Eksperimen di SMP Negeri 12 Bandung)

Abstrak Iis Nurjanah (http://digilib.upi.edu/pasca/available/etd-0224106-132639/)

Children Learning In Science (CLIS) adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan siswa
dalam kegiatan praktikum, eksperimen, menyajikan, menginterpretasi, memprediksi dan
menyimpulkan dengan menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS). Penelitian mengenai
penerapan model pembelajaran CLIS ini telah dilakukan oleh Salwin MD (1997) dari hasil
penelitiannya diperoleh kesimpulan bahwa ternyata siswa kelompok eksperimen lebih berhasil
mencapai pemahaman konsep fisika yang dipelajari yang merupakan pengaruh dari model
pembelajaran CLIS. Peneliti mencoba mengembangkan model pembelajaran CLIS ini, dimana
tujuannya adalah ingin mengetahui sejauhmana model pembelajaran CLIS yang dikembangkan
ini dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa. Metode yang digunakan berupa Quasi
Experiment. Instrumen yang digunakan adalah tes pilihan ganda disertai alasan. Penelitian ini
dilakukan di kelas VII-C SMPN 12 Bandung semester genap tahun ajaran 2004/2005.

Berdasarkan penelitian diperoleh hasil bahwa pengetahuan awal siswa sebelum mengikuti
pembelajaran masih rendah, hal ini dilihat dari perhitungan IPK dari pretest ketiga seri yang
masih dalam interpretasi rendah. Sedangkan setelah pembelajaran, pemahaman konsep siswa
terhadap materi fisika yang diberikan semakin meningkat. Hal ini dapat dilihat dari perolehan
gain skor pretest-posttest yang ternormalisir dari tiap seri, pada pertemuan pertama dipakai
model pembelajaran CLIS pada pengembangan awal sehingga pada seri-I diperoleh =0,60
dnegan kriteria pemahaman konsep sedang, maka diadakan pengembangan lebih lanjut pada seri-
II dan diperoleh =0,72 dengan kriteria pemahaman konsep tinggi, dan pada tahap selanjutnya
dikembangkan lagi pada seri-III diperoleh =0,81 dengan kriteria pemahaman konsep tinggi.

Dari perolehan gain skor tak ternormalisir untuk menguji hipotesis diperoleh suatu data yang
berdistribusi normal dan homogen. Sehingga didapatkan bahwa hipotesis nol ditolak dan
hipotesis alternatif diterima dan dapat disimpulkan bahwa pada taraf signifikansi 95% terdapat
perbedaan yang signifikan pada peningkatan pemahaman konsep siswa dengan menggunakan
model pembelajaran CLIS yang dikembangkan dari seri-I ke seri-II dan terdapat perbedaan yang
signifikan pada peningkatan pemahaman konsep siswa dengan menggunakan model
pembelajaran CLIS yang dikembangkan dari seri-II ke seri-III.
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN
SCIENCE (CLIS) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA POKOK
BAHASAN ALAT-ALAT OPTIK

Abstrak Dharmawati (http://digilib.upi.edu/pasca/available/etd-0405106-084045/)


Gambaran umum pembelajaran siswa di sekolah saat ini masih dipandang sebagian guru sebagai
proses pentransferan ilmu yang berarti proses pembelajaran di kelas berpusat pada guru,
sehingga implikasinya dalam pembelajaran kurang menarik dan siswa sulit memahami konsep
fisika, kesuliatan siswa di sekolah antara lain yaitu kurang berkembangnya kemampuan bertanya
dan bernalar, sebagai akibatnya siswa terbiasa belajar fisika melalui hafalan. Belajar yang
bersifat hafalan ini tidak memberikan konsep yang bermakna dalam ingatannya.

Berdasarkan hasil peneltian Driver (dalam Adey, 1989: 1995) bahwa jika aktifitas belajar siswa
meningkat maka pemahaman konsep siswa juga akan meningkat. Oleh karena itu, salah satu cara
untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa adalah melakukan peningkatan aktifitas belajar.
Salah satu alternative yang dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan-kesulitan siswa dalam
memahami terhadap konsep fisika yaitu dengan menerapkan model pembelajaran Children
Learning in Science (CLIS).

Penelitian berjudul �Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Children Learning in Science


(CLIS) Terhadap Pemahaman Konsep Siswa Pada Pokok Bahasan Alat-Alat Optik�. Penelitian
ini juga menggabungkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw digunakan saat pembagian kelompok pada kelompok eksperimen.
Penelitian adalah siswa kelas II SMPN 12 Bandung berjumlah 42 orang untuk kelompok
eksperimen dan 40 orang untuk kelompok kontrol, sehingga jumlah seluruhnya, yaitu 82 orang.
Alat pengumpul data berupa soal tes pemahaman berbentuk tes objektif tipe pilihan ganda
dengan empat pilihan (option). Pengolahan data dilakukan dengan menghitung skor tes awal, tes
akhir dan gain dari kedua kelompok penelitian, hasil perhitungan tersebut digunakan untuk
mengetahui sejauh mana pengaruh model pembelajaran CLIS terhadap pemahaman konsep
siswa. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemahaman mengalami peningkatan dibandingkan
dengan pemahaman konsep pada kelompok dari rata-rata skor tes akhir sebesar 13.97 dan rata-
rata gain sebesar 6.57 dari kelompok eksperimen yang lebih besar dibandingkan rata-rata skor tes
akhir sebesar 11.60 dan rata-rata gain 4.38 dari kelompok kontrol. Sehingga ada beda skor rata-
rata tes akhir dan gain dari kedua kelompok penelitian, yaitu 2.37 dan 2.19. Dengan demikian
dapat dinyatakan bahwa model pembelajaran CLIS berpengaruh terhadap pemahaman konsep
siswa.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE
(CLIS) DALAM PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP

Abstrak PURNAWANTI, Yesi,


Penelitian dengan judul �Penerapan Model Pembelajaran Children Learning In Science (CLIS)
dalam Pembelajaran Fisika untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa SMP�
bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran CLIS terhadap
peningkatan keterampilan proses sains siswa SMP. Penelitian ini menggunakan metode
penelitian pra eksperimen desain one group pretest postest design di SMP Kartika Siliwangi 2
Bandung dengan kelas VII E sebagai sampel.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) seperangkat tes, tipe tes yang
digunakan adalah tes pilihan ganda beralasan, dan (2) format observasi. Berdasarkan hasil
analisis mengenai persentase keterampilan proses sains siswa sebelum penerapan model
pembelajaran CLIS berkategori sangat rendah dengan persentase sebesar 26.719 % dan
keterampilan proses sains siswa setelah penerapan model pembelajaran CLIS berkategori sedang
dengan persentase sebesar 61.906 %. Setelah dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji-t
satu perlakuan pada taraf signifikansi 95% diperoleh thitung > ttabel yang berarti hipotesis
penelitian (H1) diterima, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan antara keterampilan proses sains siswa sebelum dan setelah penerapan model
pembelajaran CLIS, dan dari analisis terhadap data hasil observasi dapat disimpulkan bahwa
keterampilan proses sains siswa selama tiga kali pertemuan berkembang dari kategori kurang
yaitu sebesar 35.08 % pada pertemuan pertama menjadi 51.83 % dengan kategori cukup pada
pertemuan kedua, dan pada pertemuan ketiga menjadi kategori baik sebesar 60.06 %.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE
(CLIS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIF BERPRESTASI DAN HASIL BELAJAR
SISWA SMP

Abstrak YULIANTI, Yenni,


Penelitian ini mengkaji masalah pokok, � Bagaimana peningkatan motif berprestasi dan hasil
belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaran CLIS ?�. Dengan tujuan utama : ingin
mengetahui peningkatan motif berprestasi dan hasil belajar siswa setelah diterapkan model
pembelajaran CLIS. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen one
group pretest and posttest design, alat pengumpul data digunakan tes skala motif berprestasi
sebanyak 26 pernyataan sedangkan tes hasil belajar terdiri dari 19 butir pilihan ganda yang telah
diuji validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukarannya. Dari sejumlah populasi
yang terdiri dari seluruh siswa kelas VIII SMP Pasundan 3 Bandung diambil sampel penelitian
yang terdiri satu kelas dengan jumlah siswa 41 siswa.

Berdasarkan hasil analisis, homogenitas dan pengujian hipotesis, diperoleh kesimpulan sebagai
berikut :

1. Terdapat peningkatan motif berprestasi siswa yang signifikan setelah diterapkan model
pembelajaran CLIS, ini dibuktikan dari hasil uji-t didapatkan perbedaan antara hasil pretest
dengan posttest tes skala motif berprestasi adalah signifikan pada taraf kepercayaan 95% dengan
thitung = 4,56 lebih besar dibandingkan dengan ttabel = 1,684 (thitung>ttabel).

2. Terdapat peningkatan hasil belajar siswa yang signifikan setelah diterapkan model
pembelajaran CLIS, ini dibuktikan dari hasil uji-t didapatkan perbedaan antara hasil pretest
dengan posttest tes hasil belajar adalah signifikan pada taraf kepercayaan 95% dengan thitung =
8,75 lebih besar dibandingkan dengan ttabel sebesar 1,684 (thitung > ttabel).

3. Indeks Prestasi Kelompok (IPK) penguasaan ranah afektif dan ranah psikomotor siswa juga
mengalami peningkatan untuk setiap pertemuan.

Dari ketiga kesimpulan tersebut, dapat diambil satu kesimpulan umum yaitu, bahwa penerapan
model pembelajaran CLIS dapat meningkatkan motif berprestasi dan hasil belajar siswa.

Info:

http://cs.upi.edu/v2/uploads/paper_skripsi_dik/PENERAPAN%20MODEL%20PEMBELAJARAN
%20CHILDREN%20LEARNING%20IN%20SCIENCE%20(CLIS)%20DENGAN%20MENGGUNAKAN%20MEDIA
%20PEMBELAJARAN%20UNTUK%20MENINGKATKAN%20PEMAHAMAN%20PADA%20PEMBELAJARAN
%20TIK(Rafika_0608520).pdf

http://www.ibe.unesco.org/publications/EducationalPracticesSeriesPdf/prac07e.pdf

http://homepage.mac.com/vtalsma/papers/CLS_drawingAnalysis.pdf

http://lppm.ut.ac.id/htmpublikasi/51Sri%20Handayani.pdf

You might also like