You are on page 1of 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kenyamanan menggunakan alat bergantung pada kesesuaian ukuran
alat dengan ukuran manusia. Jika tidak sesuai, maka dalam jangka waktu
tertentu akan mengakibatkan stress tubuh antara lain dapat berupa lelah,
nyeri, pusing.
Kita harus mempunyai data antropometri semua aspek sehingga
memberikan keyakinan bahwa semua peralatan yang didesain sesuai dengan
antropometri pengguna. Data antropometri merupakan data ukuran dimensi
tubuh manusia. Data antropometri sangat berguna dalam perancangan suatu
produk dengan tujuan mencari keserasian produk dengan manusia yang
menggunakannya. Dengan demikian tidak hanya memberi kepuasan pada
pengguna produk saja, tetapi juga pada pembuat produk.
Pekerjaan menyetrika dalam kehidupan kesehariannya melakukan
aktivitas kerja yang diwujudkan dalam posisi dan gerakan yang berbeda yaitu
dengan posisi duduk ataupun berdiri, menyetrika merupakan pekerjaan yang
dilakukan dengan posisi dinamis, karena pekerja bergerak dalam posisi
gerakan yang sama dalam waktu yang cukup lama.
Keluhan kerja yang sering timbul di proses penyertikaan adalah sering
merasa kelelahan pada pinggang karena harus sering membolak balikan
badan untuk mengambil dan meletakkan kembali pakaian yang sudah
disetrika, kelelahan pada leher jika harus menyetrika dalam jangka waktu
yang lama, kelelahan pada bagian kaki karena pekerjaan dilakukan dengan
berdiri.
Pada awalnya manusia menggunakan matras dalam menyetrika
pakaian. Namun penggunaan matras tidaklah ergonomis. Hal ini dikarenakan,
dalam penggunaannya posisi badan membungkuk. Sehingga dirancanglah
meja setrika agar pekerjaan menyetrika dapat dilakukan dalam posisi berdiri
dan tidak membungkuk. Akhirnya saat ini telah dirancang meja setrika,
namun produk yang ada belum ergonomis. Meja setrika yang banyak beredar
di masyarakat, desainnya masih belum ergonomis. Adapun
ketidakergonomisan pada meja setrika kebanyakan adalah pada meja setrika
tidak ada tempat untuk meletakkan setrika. Sehingga pengguna akan merasa
kurang nyaman menggunakannya dan rak tempat meletakkan pakaian yang
telah disetrika terletak di bawah meja. Posisi ini kurang ergonomis karena si
pengguna harus membungkuk ketika meletakkan pakaian. Jika kegiatan ini
berlangsung berulang akan menyebabkan sakit pada punggung atau dengan
kata lain menyebabkan kelelahan musculoskeletal (MSDs).

B. Tujuan
Membuat desain kursi dan meja setrika ergonomis untuk mencegah terjadinya
efek-efek kesehatan pada pekerja.
BAB II
HASIL

Hasil pengukuran antropometri pada 31 responden pekerja Loundry untuk


pembuatan desain meja dan kursi setrika ergonomis adalah sebagai berikut:

Nama Tumit- Lutut- Lebar Punggung Lebar


Lutut Pantat Pinggul ke bawah Punggung
Diah 48.3 56.1 42.0 59.8 43.0
Susi 52.2 58.0 40.7 58.4 42.5
Nida 51.6 57.5 43.1 58.0 43.3
Ani 47.5 53.4 42.2 55.4 40.6
Raras 48.7 56.3 42.4 57.6 42.6
Riska 49.8 55.5 41.8 58.2 40.9
Nuri 49.3 55.1 41.3 56.4 40.5
Lulu 53.4 59.6 42.0 59.5 43.2
Alvi 51.7 57.3 43.2 58.2 43.1
Risma 51.0 57.1 42.4 58.0 42.2
Puji 47.8 53.9 40.6 54.7 41.0
Ita 53.7 59.3 42.7 59.8 43.1
Dewi 52.4 58.6 41.1 57.9 43.1
Desi 51.8 57.7 42.9 58.5 41.9
Gina 47.9 53.8 43.7 50.5 42.0
Sari 53.3 59.2 43.1 58.7 44.2
Ratih 51.7 57.4 40.5 55.3 41.6
Eny 52.4 58.8 42.5 56.4 42.8
Iin 51.9 57.9 42.9 56.6 41.5
Nurul 49.6 55.0 42.4 54.2 41.5
Ari 48.7 54.1 44.6 54.0 40.9
Via 49.9 55.3 41.0 53.9 41.4
Leli 51.2 57.8 43.2 57.8 42.3
Muti 51.6 57.4 41.7 56.8 41.9
Fika 52.5 58.8 45.3 56.7 42.8
imas 50.4 56.5 44.1 55.5 41.6
Putri 49.7 55.7 41.0 54.3 41.0
Sisil 49.8 55.9 42.7 55.7 40.7
Dena 50.9 57.3 41.5 57.1 42.2
Indri 51.7 57.8 42.0 56.4 41.5
Diah 48.3 56.1 42.0 59.8 43.0
Berdasarkan hasil pengukuran di atas, langkah selanjutnya yaitu
menentukkan percentile yang akan digunakan sebagai acuan dalam pengukuran
desain meja dan kursi ergonomis. Percentile yang digunakan untuk setiap ukuran
berbeda.

Persentil untuk ukuran tumit ke lutut menggunakan persentil 5. Hasil


pengukurannya sebagai berikut:

Statistics

TumitLutut

N Valid 31

Missing 0

Mean 50.6677

Minimum 47.50

Maximum 53.70

Percentiles 5 47.6800

Percentile untuk ukuran lutut ke pantat, lebar pinggul, punggung ke


bawah, dan lebar punggung menggunakan percentile 95. Hasil pengukurannya
sebagai berikut:

Statistics

PunggungKeBa
LututPantat LebarPinggul wah LebarPunggung

N Valid 31 31 31 31

Missing 0 0 0 0

Mean 56.7806 42.3419 56.7774 42.0613

Minimum 53.40 40.50 50.50 40.50

Maximum 59.60 45.30 59.80 44.20

Percentiles 95 59.4200 44.8800 59.8000 43.6600


BAB III
DESAIN PRODUK

Gambar 1. Meja dan kursi setrika ergonomis

Keterangan meja gambar setrika lipat:


1. Alat pengkunci roda jalan agar tidak jalan/goyang. Roda dapat
memudahkan meja untuk dibawa kemana-mana, sehingga pekerja tidak
perlu mengangkat-angkat meja dan hanya cukup mendorongnya saja.
2. Alas setrika
3. Tempat pegangan tangan untuk dorong setrikan. Pegangan dapat
digunakan ketika mendorong meja dan kursi setrika untuk di pindahkan ke
tempat lain.
4. Besi penyangga alas setrika disertai dengan sistem automatic yang bisa
naik dan bisa turun jadi bisa disesuaikan dengan tinggi badan. Sehingga
tinggi penyangga alas setrika dapat disesuaikan dengan posisi duduk
pekerja dan dapat mengurangi kelelahan karena alas setrika yang terlalu
pendek atau terlalu tinggi.
5. Tempat menyimpan pakaian yang sudah di setrika dengan sistem
automatic, jadi apabila pakaian sudah penuh papan dapat di atur turun
sesuai dengan banyaknya pakaian yang sudah di setrika. Sehingga pekerja
tidak perlu membungkuk untuk menaruh pakaian yang sudah disetrika.
6. Mesin pengatur alat setrikaan dan meja setrikaan
7. Tempat menyimpaan kursi yang disertai lubang agar kursi tidak goyang
saat di dorong. Setelah digunakan menyetrika kursi dapat di simpan
kembali ke dalam tempat ini agar tidak berantakan.
8. Tempat setrika dan tempat pengharum pakaian. Tempat ini dibagi dua
dengan tempat setrika bagian bawah dan tempat pengharum pakaian
bagian atas. Hal ini agar peralatan menyetrika tersusun rapi dan
mengurangi resiko kecelakaan kerja saat menyetrika.
9. Tombol pengatur alas setrika dan meja tempat baju yang telah disetrika
agar dapat di naik turunkan sesuai kebutuhan.

Gambar 2. Meja setrika ergonomis


Besi penyangga alas setrika disertai dengan sistem automatic yang bisa
naik dan bisa turun jadi bisa disesuaikan dengan tinggi badan. Sehingga tinggi
penyangga alas setrika dapat disesuaikan dengan posisi duduk pekerja dan dapat
mengurangi kelelahan karena alas setrika yang terlalu pendek atau terlalu tinggi.
Gambar 3. Kursi setrika ergonomis

Keterangan kursi setrika ergonomis:


1. Tombol untuk mengatur posisi sandaran kursi agar pekerja dapat duduk
dengan senyaman mungkin saat menyetrika.
2. Tombol untuk mengatur ketinggian kursi agar tinggi kursi sesuai dengan
tubuh pekerja dan nyaman untuk menyetrika.
Dalam pembuatan kursi setrika ergonomis ini kita menggunakan persentil 5
untuk ukuran tinggi kursi (Tumit ke Lutut) dan persentil 95 untuk ukuran tinggi
sandaran kursi (punggung ke bawah), lebar sandaran kursi (lebar punggung),
panjang kursi (lutut-pantat), lebar kursi (lebar pinggul), tiukuran lutut ke pantat.
dari hasil pengukuran antropometri pada 31 pekerja loundry. Sehingga ukurannya
adalah sebagai berikut:
- Tinggi kursi = 47,68 cm
- Lebar kursi = 44,88 cm
- Panjang kursi = 59,42 cm
- Tinggi sandaran kursi = 59,8 cm
- Lebar sandaran kursi = 43,66 cm
Meja dan kursi setrika ergonomis ini memiliki pengaturan otomatis sehingga
pekerja dapat mengatur meja dan kursi ini sesuai dengan tubuh mereka agar
mereka tidak merasakan keluhan-keluhan atau kelelahan akibat aktivitas
menyetrika.
TUGAS TERSTRUKTUR
ERGONOMI

DESAIN MEJA DAN KURSI SETRIKA ERGONOMIS

Oleh :
Ineke Desitarius G1B008017
Widi Taufik R G1B008045
Enggar Youasanti G1B008081
Dwiyan Harsono G1B008095
Umi Hani G1B008121

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT
PURWOKERTO
2011

You might also like