You are on page 1of 6



 Ario
Widiatmoko
 Avissa Suseno
 Edi Santoso
 Fany Lestari


Bab 1 Pendahuluan
Latar Belakang
Fluida
Sifat Fluida Ideal:
- tidak dapat ditekan (volume tetap karena tekanan)
- dapat berpindah tanpa mengalami gesekan
- mempunyai aliran stasioner (garis alirnya tetap bagi setiap partikel)
- kecepatan partikel-partikelnya sama pada penampang yang sama

Teorema Torricelli
Teorema ini menyatakan kejadian bila suatu zat
cair keluar dari sebuah wadah (tangki) terbuka melalui suatu
lubang kecil yang berada pada jarak h 2 di bawah permukaan
zat cair. Bila tekanan pada pemukaan zat cair sama dengan
tekanan pada lubang dan kecepatan ke bawah deri
pemukaan zat cair dapat diabaikan, maka kecepatan
semprotan aliran fluida keluar dari lubang di tulis :

Persamaan di atas disebut teorema Toricelli.

Jika lubang keluarnya zat cair berada pada ketinggian (h 1 – h2) di atas tanah, maka jarak
horizontal terjauh yang dapat dicapai zat cair diukur dari kaki tangki, dituliskan :

x=2 √ h2 ( h1−h 2) = 2√ h(H −h)

Debit fluida yang menyembur keluar dari lubang dengan luas A2 dapat dihitung dari
persamaan debit :

Q = Av → Q = A2 √ 2 gh

Penerapan hukum Torricelli dalam bidang teknik antara lain :


1. Tabung venturimeter
2. Karburator
3. Venturimetri (mengukur kelajuan cairan)
4. Tabung pivot (mengukur kelajuan gas)
5. Penyemprotan pafrum/serangga
6. Gaya angkat pesawat terbang

Tujuan Percobaan
Menyelidiki kecepatan keluarnya air dari lubang kecil pada dinding tangki air.

Bab 2 Percobaan
Alat dan Bahan
1. Botol plastik besar yang dilubangi bagian dindingnya.
2. Mistar
3. Lakban

Prosedur Percobaan
1. Buatlah beberapa lubang dengan paku yang diameter dan tinggi dari dasar botol berbeda,
lihat Gambar 8.19.
2. Sebelum diisi air, tutup secara kuat lubang tersebut dengan lakban.
3. Isi botol dengan air hingga penuh.
4. Lepaskan lakban no. 1. Amati apa yang terjadi dengan air pada lubang tersebut.
5. Ukurlah tempat jatuhnya air dari dasar ember.
6. Tutup lagi lubang no. 1 dengan lakban. Lalu penuhi lagi air dalam botol.
7. Buka atau lepaskan lakban no. 2.
8. Ulangi prosedur no. 4, 5, 6, dan 7 dengan mengganti lubang yang dibuka mulai no. 3, 4,
dan 5.
9. Amati gerak air yang keluar dan ukur jarak jatuhnya air dari dasar botol.
10. Amati bentuk lintasan air yang keluar dari lubang dinding botol.
Bagaimanakah bentuk lintasannya?
11. Apakah bentuk lintasan itu sama dengan bentuk lintasan ketika kalian melemparkan bola
secara mendatar?
12. Miripkah lintasan air tersebut dengan lintasan gerak peluru?
13. Dengan demikian kalian dapat menghitung kecepatan air yang keluar melalui lubang-
lubang tersebut.
Bab 3 Hasil Percobaan
No. H (m) h (m) x (m) x=2 √ h2 ( h1−h 2) v1 = √ 2 g h 1
1. 0,3 0,05 0,18 0,22 √1
2. 0,3 0,10 0,21 0,28 √2
3. 0,3 0,15 0,26 0,30 √3
4. 0,3 0,20 0,29 0,28 √4
5. 0,3 0,25 0,32 0,22 √5

Perhitungan Teori
Diketahui : H = 0,3

h1 = 0,05

h2 = 0,1

h3 = 0,15

h4 = 0,2

h5 = 0,25

g = 10 m/s

Ditanyakan : a) t?

b) v?

c) x?

a) Waktu yang dibutuhkan :

2 . h1 2 . 0,05
t1 =
√ g
=
√ 10
= √ 0,01

2 . h2 2 . 0,1
t2 =
√ g
=
√ 10
= √ 0,02
2 . h3 2 . 0,15
t3 =
√ g
=
√ 10
= √ 0,03

2 . h4 2 . 0,2
t4 =
√ g
=
√ 10
= √ 0,04

2 . h5 2 . 0,25
t5 =
√ g
=
√ 10
= √ 0,05

b) Kecepatan Air yang dibutuhkan :


v1 = √ 2 g h 1 = √ 2 .10 . 0,05 = √ 1
v2 = √ 2 g h 2 = √ 2 .10 . 0,1 = √ 2
v3 = √ 2 g h 3 = √ 2 .10 . 0,15 = √ 3
v4 = √ 2 g h 4 = √ 2 .10 . 0,2 = √ 4
v5 = √ 2 g h 5 = √ 2 .10 . 0,25 = √ 5

c) Jarak jatuhnya air :


x1 = 2√ h1 ( H−h1) = 2√ 0,05 ( 0,3−0,05 ) = 2 . 0,11 = 0,22
x2 = 2√ h2 ( H−h2) = 2√ 0,1 ( 0,3−0,1 ) = 2 . 0,14 = 0,28
x3 = 2√ h3 ( H −h3 ) = 2√ 0,15 ( 0,3−0,15 ) = 2 . 0,15 = 0,3
x4 = 2√ h4 (H−h 4) = 2√ 0,2 ( 0,3−0,2 ) = 2 . 0,14 = 0,28
x5 = 2√ h5 ( H −h5 ) = 2√ 0,25 ( 0,3−0,25 ) = 2 . 0,11 = 0,22

Kesimpulan
kecepatan air semakin cepat apabila jarak lubang/ketinggian lubang
semakin dekat dengan dasar, yang dipengaruhi pula oleh tarikan gravitasi
yang semakin dekat. Dan waktu yang dibutuhkan air semakin lama apabila
ketinggian lubang semakin dekat dengan dasar. Serta jarak jatuhnya air yang
diukur dari dasar, semakin lama semakin jauh apabila ketinggian lubang
semakin dekat dengan dasar.

Daftar Pustaka
http://www.scribd.com/full/51005172?access_key=key-
2m4uqedq8m8dm72a2xrm

http://www.gurumuda.com/penerapan-prinsip-dan-persamaan-
bernoulli#more-4213

http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-
Pendamping/Praweda/Fisika/0277%20Fis-1-4b.htm

You might also like