Professional Documents
Culture Documents
IMAS HODIJAH
0621210062
Prof. DR. H. Kosadi Hidayat, M.Pd. Cucu Agus Hidayat, S.Pd., M.Pd.
Mengetahui
Eksperimen terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Plered Purwakarta Tahun
Pelajaran 2009/2010)” ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di
dalamnya merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan
penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika
keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya
ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan karya saya ini, atau ada
Hj.IMAS HODIJAH
0621210062
RIWAYAT HIDUP
Purwakarta.
Kiarapedes dan lulus pada tahun 1983. Penulis melanjutkan sekolah ke SMP 1
Wanayasa dan lulus pada tahun 1986. Selanjutnya, penulis meneruskan sekolah ke
SPG Negeri Purwakarta dan lulus pada tahun 1989. Pada tahun 2003, penulis
diangkat menjadi Guru Bantu. Pada tahun 2007, penulis diangkat menjadi PNS.
dan Daerah. Alhamdulillah pada tahun 2010, penulis dapat menyelesaikan studi
S1 dengan mengambil tugas akhir penyusunan skripsi ini dengan judul : “Model
(Studi Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Plered
tersayang
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena
skripsi ini sesuai dengan agenda yang telah direncanakan. Skripsi ini berjudul :
Inkuiri (Studi Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Plered
syarat Ujian Lisan Sarjana Pendidikan dan untuk memenuhi sebagian dari sayarat
Isi skripsi ini merupakan sebagian kecil dari masalah yang ada dalam
kekurangan. Untuk itu, penulis membuka dengan senang hati segala kritik, saran,
demikian, penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan kontribusi bagi
dan rintangan. Namun, berkat rahmat dan hidayah Allah SWT, akhirnya penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini. Selain itu, bantuan dan motivasi dari berbagai
pihak turut pula memperlancar penyusunan skripsi ini. Untuk itu, dalam
kesempatan yang berharga ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebanyak-
banyaknya kepada :
1. Bapak Drs. Asep Priatna, M.Pd., selaku ketua STKIP Subang yang telah
2. Bapak Prof. Dr. H. Kosadi Hidayat, M.Pd., selaku Ketua Program Studi
3. Bapak. Prof. Dr. H. Kosadi Hidayat, M.Pd., selaku selaku Dosen Pembimbing
I dan Bapak Cucu Agus Hidayat, S.Pd., M.Pd, selaku Dosen Pembimbing II,
4. Seluruh staf dosen, dan staf tata usaha STKIP Subang yang telah membantu
dan Daerah yang selalu bersedia berdiskusi dengan penulis untuk membahas
penyusunankripsi ini ;
8. Suamiku, orang tuaku, dan seluruh keluarga besarku yang selalu memberikan
do’a restu dan dorongan kepada penulis untuk menyusun dan menyelesaikan
skripsi ini;
9. Berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, yang turut
Semoga semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun dan
menyelesaikan skripsi ini mendapat imbalan yang sepadan dari Allah SWT.
Penulis,
ABSTRAK
Halaman
PENDAHULUAN
satu bentuk atau jenis hasil ekspresi tulis adalah surat. Menurut Rusyana
sesuatu kepada pihak lain, dengan maksud agar pihak lain itu melakukan sesuatu,
biasanya membalas pula dengan karangan sejenis”. Dilihat dari segi tindak
Sementara, dari segi bentuk dan isi, Muchlisoh, dkk., (1995:285) mendefinisikan
Sehelai kertas atau lebih yang didalamnya dituliskan suatu informasi yang
perlu diketahui oleh orang tertentu atau suatu pertanyaan yang harus dijawab oleh
merupakan salah satu karangan berbentuk paparan atau dialog tidak langsung
yang ditulis pada media kertas. Dengan demikian, menulis surat pada prinsipnya
1
Kemampuan siswa dalam menulis surat sangat penting. Urgensitasnya itu
menulis surat yang memadai akan memberikan keuntungan yang berkaitan dengan
kompetensi personal. Selain kemampuan menulis surat, siswa juga diarahkan agar
perbaikannya, baik dari segi bahasa, isi, maupun tifografinya. Menyunting surat
merupakan bagian dari proses penulisan sekaligus sebagai strategi penulisan surat
yang baik. Berkaitan dengan kegiatan menyunting surat ini, Purwo (1997:8)
Pendidikan (KTSP) Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMP,
dalam bentuk iklan baris, resensi, dan karangan” dengan kompetensi dasar
2
pilihan kata, keefektifan kalimat, keterpaduan paragraf, dan kebulatan wacana”
menyangkut kemampuan memperbaiki naskah surat dari segi isi, bentuk, dan
bahasa.
kegiatan penyuntingan surat, diharapkan siswa mampu menulis surat dengan lebih
cermat dan efektif. Dapat dikatakan bahwa kemampuan menyunting surat sangat
penting dimiliki oleh siswa sebagai jalan menuju kemampuan menulis surat resmi
dengan baik. Siswa dapat menulis surat resmi berdasarkan kesalahan dan
baca, struktur kata, struktur kalimat, dan penataan paragraf), aspek penyajian (tata
instruksional yang telah dilakukan guru dan siswa untuk membentuk kompetensi
Untuk itu, perlu dicari upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut yang relevan
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi kelemahan siswa dalam
3
menulis surat resmi adalah dengan memilih dan mengunakan teknik pembelajaran
memberi kesempatan kepada siswa untuk menemukan masalah dan mengolah data
yang tersedia. Untuk tujuan tersebut, penulis akan melakukan penelitian dengan
Eksperimen terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Plered Purwakarta Tahun
Pelajaran 2009/2010)”.
penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut. Kemampuan para siswa SMP
pada umumnya dalam menyunting surat resmi masih belum memuaskan. Hal ini
terlihat pada kemampuan memperbaiki isi gagasan, struktur kata atau pilihan kata
yang kurang tepat, struktur kalimat yang masih kurang efektif, dan aspek ejaan
serta tanda baca yang ditemukan masih ada kesalahan. Untuk mengetahui lebih
pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Plered Purwakarta tahun pelajaran
2009/2010.
4
Untuk memperjelas ruang lingkup masalah penelitian, diperlukan
pembatasan masalah. Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada kegiatan meneliti
dan mendeskripsikan kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Plered tahun
menyunting surat resmi setelah menggunakan metode inkuiri. Selain itu, diteliti
dalam penelitian ini adalah “Bagaimana kemampuan siswa kelas VIII SMP
Untuk menetapkan fokus penelitian atau fokus analisis agar lebih spesifik
dan jelas, perumusan masalah di atas masih bersifat umum dan perlu dirinci
menjadi rumusan masalah yang lebih spesifik dan operasional. Adapun rincian
5
3) Apakah terdapat perbedaan yang signifikan tentang kemampuan siswa dalam
ini ialah ingin meneliti dan mendeskripsikan gambaran kemampuan siswa kelas
dan
6
1.3.2 Kegunaan Penelitian
teoretis baik bagi penulis maupun beberapa pihak yang terkait dan
1) Bagi penulis
kemampuan siswa dalam menyunting surat resmi. Para guru mata pelajaran
resmi dengan fokus pada penggunaan media pembelajaran yang tepat dan
siswa dalam menyunting surat resmi. Dengan demikian, para siswa dapat
sehingga siswa dapat lebih cermat dan tertib dalam menyunting surat resmi.
7
4) Bagi pengembangan keilmuan
kondisi aktual proses dan hasil pembelajaran menyunting surat resmi. Selain
itu, hasil penelitian dapat dijadikan masukan bagi pimpinan sekolah dan
dapat diamati, diukur, dan dinilai, baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif.
Dalam penelitian eksperimen ini terdapat dua variabel. Kedua variabel tersebut
adalah variabel bebas (independent variabel) atau variabel penyebab dan variabel
merupakan akibat atau gejala yang muncul akibat dari variabel bebas dalam suatu
pecobaan.
Yang menjadi variabel bebas adalah metode inkuiri. Sementara itu, yang
8
adanya data dari setiap variabel atau untuk memperjelas pengukuran terhadap
variabel yang dapat diperoleh datanya adalah variabel eksperimen (variabel X),
inkuiri dan variabel kontrol (variabel Y), yakni nilai kemampuan menyunting
istilah atau konsep yang terdapat dalam judul atau variabel penelitian agar
9
sehingga proses belajarnya dapat berlangsung dengan mudah dan berhasil
(Depdiknas, 2004:6).
dan kehendak kepada orang lain secara tertulis (Suriamihardja, 1996 : 2).
2008:109).
menggunakan metode inkuiri berarti contoh; pola; acuan; ragam dari suatu
rangkaian events (kejadian, peristiwa, kondisi, dsb.) belajar yang dirancang untuk
Menyunting surat menjadi salah satu kompetensi dasar menulis yang harus
10
diharapkan para siswa mampu menemukan dan memperbaiki kesalahan atau
kekurangan surat dari segi bahasa, isi, dan sistematika dan memanfaatkannnya
Karena peranannya itu, menyunting surat yang baik dan benar sangat
memperbaiki komposisi surat yang meliputi aspek kebahasaan, isi, dan sistem
penyajiannnya perlu dimiliki sebagai modal untuk menulis surat dengan baik.
semua informasi yang ditulis akan mudah dimengerti jika menggunakan ejaan,
tanda baca, diksi, struktur kata, kalimat, paragraf, gagasan, dan isi yang baik dan
benar. Para siswa perlu memiliki kemampuan menyunting aspek kebahasan surat
sebagai bagian dari upaya melatih kemampuan menulis surat dengan baik.
dengan kemampuan siswa menulis surat dengan lebih baik. Kendati demikian,
11
ditingkatkan. Salah satu upaya mengatasi permasalahn tersebut ialah dengan
menyunting surat
Anggapan dasar atau asumsi merupakan sebuah titik tolak pemikiran yang
kebenarannya diterima oleh peneliti. Anggapan dasar atau asumsi yang melatar
1) Menyunting surat resmi merupakan salah satu kompetensi dasar yang harus
diajarkan dan dimahirkan kepada siswa SMP sebagai bagian dari kompetensi
12
3) Metode inkuiri dapat membantu siswa mampu menyunting surat resmi dengan
baik dan bermakna. Metode inkuiri dapat dijadikan stimulus bagi siswa dalam
harus diuji dengan data yang terkumpul melalui kegiatan penelitian. Hipotesis
dalam penelitian ini disusun dalam dua bentuk perumusan sebagai dasar
Berkaitan dengan hal itu, Arikunto (1993: 66) berpendapat bahwa dalam
penelitian, hipotesis alternatif (Ha) diubah menjadi hipotesis nihil/nol (Ho), agar
13
2) Hipotesis nihil/nol (Ho) :
dengan jenis eksperimen semu. Metode tersebut digunakan karena penelitian ini
bertujuan ingin meneliti kemungkinan adanya efek dari adanya sebuah kondisi
Group Design (Arikunto, 1993:77). Di dalam desain ini, tes dilakukan sebanyak
dua kali, yaitu sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen. Observasi yang
O1 X O2
14
Teknik dalam penelitian ini dikategorikan ke dalam dua jenis, yaitu teknik
pengumpulan data dan teknik pengolahan data. Teknik pengumpulan data yang
digunakan ialah teknik tes. Tes tersebut meliputi tes awal (pretes) dan tes akhir
(postes). Tes tersebut berupa tes keterampilan menulis petunuk sebelum dan
data yang akan digunakan adalah instrumen tes menyunting surat resmi.
penelitian, dan tujuan penelitian. Teknik analisis data atau pengolahan data untuk
menguji hipotesis digunakan teknik statistik parametris, yaitu uji t atau t-test.
kembali hipotesis, menetapkan degrees of freedom (df) atau derajat bebas (db)
dengan rumus df= (N1+N2)-2, menetapkan kriteria signifikansi dengan uji dua
reliability (kepercayaan) sebesar 99% dan 95%, dan membandingkan nilai hitung
(to) dengan dengan nilai t tabel (tt). Pengujian hipotesisnya adalah sebagai berikut.
Jika pada taraf signifikansi 1% dan 5% nilai hitung (to) lebih besar daripada nilai t
tabel (tt), maka hipotesis alternatif (Ha) diterima dan hipotesis nihil (Ho) ditolak.
Sebaliknya, jika nilai hitung (to) lebih kecil daripada nilai t tabel (tt), maka
15
1.9 Lokasi dan Sampel Penelitian
ditempuh relatif dekat, waktu tempuh tidak terlalu lama, dan dana yang digunakan
relatif efisien.
keseluruhan objek atau subjek penelitian. Berdasarkan sumber data sebagai subjek
penelitian dan bentuk data sebagai subjek penelitian, maka populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIIII SMP Negeri 2 Plered Purwakarata
tahun ajaran 2009/2010 beserta seluruh data yang berjumlah 200 siswa. Sampel
penelitian adalah sebagian dari wakil populasi yang akan diteliti. Sampel dalam
sebanyak 40 orang siswa kelas kelas VIIII SMP Negeri 2 Plered Purwakarata
penyusunan Bab I, II, dan III dengan bimbingan, pengumpulan data, pengolahan
data, penyusunan Bab IV dan Bab V dengan bimbingan, dan penyusunan draf
16
skripsi terakhir. Tahap penyelesaian meliputi kegiatan seminar prasidang,
KATA PENGANTAR
ABSTRAK
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan diuraikan latar belakang masalah, perumusan dan
Bab ini berisi uraian tentang landasan teoritis yang menyangkut masalah
buku harian.
17
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi uraian tentang metode dan desain penelitian, operasional
Bab ini berisi uraian hasil penelitian, deskripsi data, pengujian hipotesis,
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
ditempuh relatif dekat, waktu tempuh tidak terlalu lama, dan dana yang digunakan
relatif efisien.
keseluruhan objek atau subjek penelitian. Berdasarkan sumber data sebagai subjek
penelitian dan bentuk data sebagai subjek penelitian, maka populasi dalam
18
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIIII SMP Negeri 2 Plered Purwakarata
tahun ajaran 2009/2010 beserta seluruh data yang berjumlah 200 siswa. Sampel
penelitian adalah sebagian dari wakil populasi yang akan diteliti. Sampel dalam
sebanyak 40 orang siswa kelas kelas VIIII SMP Negeri 2 Plered Purwakarata
penyusunan Bab I, II, dan III dengan bimbingan, pengumpulan data, pengolahan
data, penyusunan Bab IV dan Bab V dengan bimbingan, dan penyusunan draf
19
BAB II
LANDASAN TEORITIS
Tarigan, et.al. (1998:8.39) membagi surat atas dua jenis, yaitu surat
pribadi dan surat resmi (dinas). Sementara itu, Soedjito dan Solchan (1991:14)
membedakan surat atas tiga jenis, yaitu surat pribadi, surat resmi (dinas), dan surat
niaga (dagang). Baik Tarigan (1998: 8.39) maupun Soedjito dan Solchan (199:14)
sependapat bahwa surat resmi (surat dinas) adalah surat yang dikirim oleh
individu atau lembaga kepada lembaga yang bersifat resmi. Sebuah surat
dikatakan resmi apabila ditulis oleh seseorang atau instansi, jawatan, organisasi,
dan sejenisnya untuk instansi lain atau individu dengan memperhatikan bentuk
surat yang lazim, bahasa yang baku/resmi, dan sifat-sifat keformalan lainnya.
Konsep tersebut sekaligus mencakup makna surat dinas. Karena itu, surat
resmi dering disamakan dengan surat dinas. Sebuah surat dikatakan bersifat
kedinasan jika isinya berupa informasi mengenai urusan dinas dan bersifat resmi.
Karena menyangkut hubungan formal, maka sifatnya surat harus resmi dengan
dinas ialah surat yang dikirim oleh individu atau lembaga/organisasi kepada
lembaga atau individu atau sebaliknya yang berisi informasi tentang urusan dinas
dan bersifat resmi. Dari pengertian tersebut ada beberapa karakteristik surat resmi.
Tabel 2.1
No.
Aspek Ciri-ciri
18
kejelasan, kelogisan, kelugasan, dan keefektifan.
Indonesia.
terima kasih, wasiat dan sebagainya. Semua jenis surat tersebut tidak dijadikan
bahan pembelajaran untuk siswa SMP, baik untuk kelas 7, kelas 8, dan kelas 9.
dijadikan kompetensi dasar, khususnya jenis surat resmi adalah surat permohonan,
surat undangan, dan jenis surat lain yang relevan dengan kebutuhan siswa.
Dalam konteks penelitian ini, jenis surat yang akan diangkat sebagai
bagian dari penelitian kompetensi menyunting surat resmi yang juga menjadi
salah satu variabel penelitian hanya satu jenis surat, yaitu surat undangan. Jenis
surat ini dipilih karena faktor keseringan dan fungsinya dalam berkorespondensi
sangat penting. Siswa diharapkan dapat menyunting surat resmi dengan baik
surat. Bagian-bagian surat untuk jenis surat resmi biasanya lengkap. Umumnya
19
komponen surat meliputi, yaitu : kepala surat, nama tempat dan tanggal, nomor
surat, lampiran, hal/perihal, alamat surat, salam pembuka, isi (tubuh) surat, salam
penutup, dan tembusan. Unsur lain yang selalu ada dalam surat resmi adalah tanda
dari seluruh komponen surat tersebut. Kepala surat, nomor surat, tembusan dan
cap surat boleh diabaikan. Akan tetapi, ciri keformalan surat yang dikirim tentu
saja masih dapat ditemukan. Dalam hal ini, selain dari bagian-bagian surat yang
dihadirkan, juga dari penggunaan bahasa yang baku, lugas atau resmi.
Untuk lebih jelas, berikut ini gambar bagian-bagian surat yang disadur dari
20
----------------- Keterangan :
a ----------------------- (1) a/(1) : Kepala Surat
____________________________________ b : Pembukaan
c : Isi surat
--------------- (3) --------------- (2) d : Penutup
--------------- (4) (2) : Nama tempat
--------------- (5) dan tanggal
(3) : Nomor
------------------------- (6) (4) : Lampiran
b
--------------- (5) : Hal/Perihal
--------------- (6) : Alamat
(7) : Salam pembuka
--------------------(7) (8a) : Pembukaan
(8b) : Isi sesungguhnya
--------------------------------------- (8a) (8c) : Penutup
------------------------------------------------ (9) : Salam penutup
c --------------------------------------- (8b) (10) : Tanda tangan
------------------------------------------------ (11) : Nama terang
--------------------------------------- (8c) (12) : NIP
------------------------------------------------ (13) : Tembusan
(14) : Cap (Stempel)
----------------------- (9)
(14) (10)
d --------------------- (11)
--------------------- (12)
--------------------- (13)
---------------------
---------------------
Gambar 2.1
surat. Menurut Marjo (2005:45) rangka surat terdiri dari kop surat, leher surat,
badan surat, dan kaki surat. Berikut ini klasifikasi bagian-bagian tersebut.
21
Tabel 2.2
BAGIAN
ASPEK BAGIAN SURAT
SURAT
b. Alamat lengkap
d. Alamat kawat
Kop Surat
e. Alamat kantor
f. Jenis usaha
h. Lambang perusahaan/logo.
a. Tanggal surat
b. Nomor surat
c. Lampiran
Leher Surat
d. Hal/perihal
e. Sifat surat
g. Salam pembuka
h. Kalimat pembuka
Badan surat
i. Isi surat
j. Kalimat penutup
22
a. Salam penutup
c. Tanda tangan
e. Tembusan
23
-----------------
----------------------- (1)
________________________________
4 Kait 2 Kait
Gambar 2.2
24
1) Kepala Surat atau Kop Surat
Kepala surat disebut juga kop surat. Biasanya diketik ditengah-tengah dan
boleh juga ditulis disebelah kiri atas. Kepala surat disusun (kadang-kadang sudah
dicetak) dalam bentuk yang menarik. Isi kepala surat antara lain : lambang, nama
unit organisasi/lembaga, alamat, nomor telepon (jika ada), nomor kotak pos (jika
Untuk surat niaga, dapat dilengkapi nama bankir, nama usahanya, gambar
yang bersifat reklame, dan alamat kantor (pusat atau cabang). Kepala surat itu
menunjukkan keresmian sebuah surat. Karena itu, untuk surat pribadi kepala surat
tidak perlu ditulis. Menurut Silmi (2002:6), kepala surat berfungsi sebagai “alamat
pengenal, alat pemberian informasi, dan sebagai tanda advertensi atau iklan”.
Tanggal surat berisi tempat, tanggal, bulan dan tahun surat ditulis atau
dikirim. Jika dalam kepala surat sudah tertera alamat, maka untuk alamat pada
tanggal surat tidak perlu ditulis lagi. Tanggal surat ini dtulis atau diketik di
sebelah kiri atas (bentuk surat lurus penuh) atau di sebelah kanan atas (bentuk
25
Ada beberapa ketentuan dalam menulis tanggal surat. Nama bulan
hendaknya ditulis dengan huruf secara utuh atau tidak boleh disingkat dan diganti
dengan angka. Demikian pula dengan angka tahun, hendaknya ditulis lengkap,
jangan ditulis dua angka terakhir saja. Di belakang angka tahun tidak boleh ada
tanda titik ( . ). Letak penulisan tempat dan tanggal surat yang dibuat, meski
disesuaikan dengan bentuk (format) surat. Kebanyakan tempat dan tanggal surat
3) Nomor Surat
Dalam surat resmi yang dikirim oleh organisasi atau lembaga, nomor surat
selalu dicantumkan. Nomor surat berisi nomor surat yang dikirimkan (keluar),
kode dan tahun. Nomor surat ditulis segaris dengan tanggal surat (untuk bentuk
Fungsi nomor surat adalah salah satu atau kombinasi dari fungsi-fungsi
Nomor : 05/OSIS-
OR/2010
26
4) Lampiran
menerangkan jumlah keterangan lain yang ikut disertakan dalam surat. Jika tidak
ada yang dilampirkan, cukup dituliskan dengan cara berikut, yaitu lampiran atau
5) Hal/Perihal
membaca hal/perihal, secara cepat dapat diketahui masalah yang ditulis dalam
surat itu. Karena itu, hal/perihal dapat disamakan dengan judul karangan biasa
yang wujud dan cara menulisnya berupa frase (bukan kalimat) dan huruf pertama
setiap kata ditulis dengan huruf kapital. Sama dengan lampiran, di belakang
hal/perihal tidak boleh ada tanda titik ( . ). Menurut Silmi (2004 8) hal/perihal
berfungsi untuk intisari surat secara keseluruhan, intisari pokok permasalahan, dan
biasanya ditulis di bawah nomor surat atau di bawah hal/perihal. Sifat surat resmi
dapat dibedakan atas tiga jenis, yaitu : (1) rahasia, (2) penting, dan (3) biasa. Surat
rahasia ialah surat yang dipakai untuk naskah, dokumen, rekomendasi atau surat
lain yang bersifat rahasia (tertutup). Surat penting ialah surat yang isinya
27
mengandung kepentingan yang mengikat, memerlukan tanda lanjut dan
keputusan, peraturan, instruksi, dan sebagainya. Sementara, surat biasa ialah surat
Alamat surat menunjukkan alamat pihak yang dituju. Ada dua macam
alamat surat, yaitu alamat dalam (ditulis dalam surat) dan alamat luar (ditulis pada
amplop). Isi alamat surat biasanya mengenai hal-hal berikut, yaitu (1) nama
orang/ nama jabatan, (2) nama jalan dan nomor rumah/gedung/kantor, dan (3)
nama kota. Ketiga unsur pokok ini masih ditambah dengan penggunaan beberapa
kata, yaitu (4) kata kepada, (5) kata sapaan kalimat/Yth, (6) kata sapaan atau
sebutan (Saudara, Bapak, atau Ibu), dan (7) kata depan di yang ditulis di depan
nama kota.
(1) Kata depan Kepada merupakan kepala alamat surat diketik berdiri sendiri
pada bagian atas (terpisah) atau di kiri dengan menggunakan tanda baca
titik dua ( : ) atau diketik satu baris dengan pihak yang dituju.
(2) Kepala kalimat Kepada boleh tidak dituliskan, karena sudah jelas kepada
28
(3) Kata depan Kepada dipakai di depan kata yang menunjukkan orang, tidak
(2) Penulisan Yth. di belakang kata Kepada secara berdiri sendiri atau
(3) Penulisan Yth. boleh lebih dari satu apabila penulisan alamat surat
berganda.
(1) Di belakang Yth. dituliskan kata sebutan Saudara (disingkat Sdr.), Bapak
(2) Di belakang kata sebutan Bapak, Ibu, atau Sdr. dituliskan nama orang,
(3) Kata sebutan Bapak, Ibu atau Sdr. di depan nama orang atau jabatan
penghormatan Yth. yang diikuti oleh kata sebutan Bapak, Ibu, Sdr.
hendaknya ditulis.
Jika pejabat itu tidak diketahui dengan pasti namanya, misalnya Rektor,
29
d) Nama jalan, nomor rumah/kantor, dan nama kota
(2) Nama kota diketik berdiri sendiri tanpa digaris bawahi dan tidak diberi
(3) Nama kota biasanya kata depan di. Kata depan di sebagai pengantar nama
boleh dihilangkan.
Kepada
Jalan Jengkol 13
Purwakarta
Tegalindah Purwakarta
Untuk alamat luar dituliskan pada amplop yang berukuran 10,5 x 23 Cm.
Alamat luar disusun berturut-turut sebagai berikut : (1) kata depan Kepada, (2)
kata sapaan hormat/Yth, (3) kata sebutan, (4) nama orang atau jabatan, (5) nama
instansi, (6) nama jalan, gang, nomor rumah/kantor, dan (7) nama kota dan kode
pos.
30
Alamat yang dituju terletak pada seperempat bagian sebelah kanan bawah
sampul. Hurup K pada kata Kepada terletak tepat di titik tengah sampul. Alamat
pengirim dapat dituliskan pada salah satu dari tiga kemungkinan. Pertama, pada
halaman muka di sudut kiri atas/tengah. Kedua, pada halaman muka di sudut kiri
bawah. Ketiga pada halaman belakang sampul di bagian atas tengah. Berikut
Ryan Romadona
Jalan Ahmad Yani 13
Purwakarta
Kepada :
Yth. Bapak Mahendra
Jalan Beludru 31
Bandung
Ryan Romadona
Jalan Ahmad Yani 13
Purwakarta
Gambar 2.3
31
7) Salam Pembuka
pembuka sebelum menyampaikan isi surat. Dalam beberapa jenis surat resmi,
salam pembuka yang sering digunakan ialah Dengan hormat yang ditulis terpisah
antaranya ialah :
a. Salam pembuka ditulis mandiri di bawah alamat surat dan diakhiri dengan
b. Salam pembuka Dengan hormat tidak boleh disingkat menjadi Dh. atau DH.
Isi surat umumnya terdiri atas tiga bagian, yaitu (1) pembukaan, (2) isi
yang sesungguhnya/isi pokok, dan (3) penutup. Dengan demikian, isi surat
disusun dalam tiga paragraf. Meskipun demikian, pada beberapa surat, dapat
ditemukan hanya dua bagian saja yang ditulis. Bagian pembuka dan isi pokok
32
digabungkan, lalu diakhiri penutup surat. Dengan demikian, paragraf pertama
terhadap pokok surat. Untuk itum harus digunakan kalimat-kalimat pembuka yang
sesuai dengan maksud dan tujuan surat. Isi pokok surat berisi sesuatu yang
berfungsi sebagai kunci isi surat. Isi penutup surat merupakan salah satu dari
empat kemungkinan berikut, yaitu : (1) untuk menyatakan rasa terima kasih, (2)
untuk menunjukkan suatu kenyataan yang telah disebutkan sebelumnya, (3) untuk
menyatakan suatu harapan, dan (4) untuk menyatakan sesuatu yang dinantikan.
9) Salam Penutup
Salam penutup merupakan salah satu bagian penutup surat,s elain bagian
lainnya, yaitu : nama jabatan, nama terang, tanda tangan, nomor kepegawaian,
sebagai ucapan hormat di bagian akhir surat. Karena itu, salam penutup selalu
dan dengan hormat, maka dalam salam penutup digunakan ucapan wassalam,
33
Berikut contoh salam penutup.
Wasalam,
Sekretaris,
ttd
Ryan Romadona
10) Tembusan
Tembusan/tindasan (c.c. = carbon copy) dilihat jika isi surat yang dikirim
kepada pihak yang sebenarnya dituju, perlu juga diketahui oleh pihak-pihak lain
yang ada hubungannya dengan isi surat tersebut. Dengan cara demikian, yang
dikirimi surat akan mengerti siapa saja yang juga diberitahu tentang isi surat itu.
Apabila pihak lain dipandang tidak perlu mengetahui isi surat itu, maka tembusan
b) Penulisan kata tembusan boleh juga menggunakan huruf kapital semua, baik
dibelakangnya (Yth.).
34
TEMBUSAN YTH. : atau TEMBUSAN YTH.:
e) Isi tembusan yang sering dijumpai, yaitu arsip atau pertinggal tidak perlu
Tembusan Yth. :
1. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta
2. Kepala SMP Negeri 1 Tegalwaru
TEMBUSAN :
1. Yth. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta
2. Yth. Kepala SMP Negeri 1 Tegalwaru
3.
pemilihan bentuk surat yang tepat guna memperoleh efisiensi penulisan surat.
Berkaitan dengan variasi bentuk surat itu, Soedjito dan Solehan (1991:15)
menjelaskan adanya lima bentuk surat dalam surat menyurat resmi, yaitu : bentuk
lurus penuh, bentuk lurus, bentuk setengah lurus, bentuk lekuk, dan bentuk
surat, yaitu bentuk lurus penuh, bentuk lurus, bentuk setengah lurus, bentuk
35
persegi, bentuk sederhana, bentuk lekuk, bentuk resmi/dinas pemerintah, bentuk
Amerika, bentuk personal Inggris, bentuk bisnis Inggris, dan bentuk lengkap.
Pada bentuk surat lurus penuh, semua bagian surat diketik mulai dari
margin kiri yang sama. Paragraf yang satu dengan yang lain berjarak satu baris.
-----------------
----------------------- (1)
________________________________
---------------------(2)
--------------- (3)
--------------- (4)
--------------- (5)
------------------------- (6)
-------------------------
---------------
-------------------- (7)
--------- --------------------------------------- (8a)
------------------------------------------------
------------------------------------------------ (8b)
------------------------------------------------
-------- --------------------------------------- (8c)
------------------------------------------------
----------------------- (9)
(10)
--------------------- (11)
--------------------- (12)
------------------------ (13)
--------------------- (Soedjito dan Solchan, 1991 : 25)
---------------------
Gambar 2.4
36
2) Bentuk Lurus (Block Style)
Pada surat bentuk ini, semua bagian surat kecuali tanggal dan salam
penutup, diketik mulai dari margin yang sama. Tanggal dan salam penutup diketik
di sebelah kanan bawah. Pengetikan sama seperti bentuk lurus penuh. Berikut
-----------------
----------------------- (1)
________________________________
--------------- (3) --------------- (2)
--------------- (4)
--------------- (5)
------------------------- (6)
---------------
---------------
-------------------- (7)
--------- --------------------------------------- (8a)
------------------------------------------------
------------------------------------------------ (8b)
------------------------------------------------
------------------------------------------------ (8c)
------------------------------------------------
----------------------- (9)
(10)
--------------------- (11)
--------------------- (12)
--------------------------- (13)
---------------------
---------------------
(Soedjito dan Solchan, 1991: 22)
Gambar 2.5
37
3) Bentuk Setengah Lurus (Semi Block Style)
Semua bagian surat, kecuali isi surat, diketik sama seperti bentuk lurus.
Setiap alinea baru diketik sesudah 5 ketukan dari margin kiri. Alinea yang satu
dengan yang lain tidak berjarak. Berikut gambar bentuk surat yang dimaksud.
-----------------
----------------------- (1)
________________________________
--------------- (3) --------------- (2)
--------------- (4)
--------------- (5)
------------------------- (6)
---------------
---------------
-------------------- (7)
--------------------------------------- (8a)
------------------------------------------------
--------------------------------------- (8b)
------------------------------------------------
--------------------------------------- (8c)
------------------------------------------------
----------------------- (9)
(10)
--------------------- (11)
--------------------- (12)
------------------------- (13)
---------------------
---------------------
(Soedjito dan Solchan, 1991:29)
Gambar 2.6
38
4) Bentuk Lekuk (Idented Style)
Pada bentuk surat lekuk, semua bagian surat kecuali alamat, diketik sama
a) Baris pertama (nama orang pejabat) diketik mulai dari margin kiri.
b) Baris kedua (nama jalan) diketik sesudah lima ketukan dari margin kiri.
-----------------
----------------------- (1)
________________________________
--------------- (3) --------------- (2)
--------------- (4)
--------------- (5)
------------------------- (6)
---------------
---------------
-------------------- (7)
--------------------------------------- (8a)
------------------------------------------------
--------------------------------------- (8b)
------------------------------------------------
--------------------------------------- (8c)
------------------------------------------------
----------------------- (9)
(10)
--------------------- (11)
--------------------- (12)
------------------------- (13)
---------------------
---------------------
(Soedjito dan Solchan, 1991:31)
Gambar 2.7
39
5) Bentuk Indonesia (Indonesian Style)
Pada bentuk ini, semua bagian surat, kecuali alamat diketik sama seperti
bentuk setengah lurus. Alamat surat diketik sebelah kanan di bawah tanggal surat,
-----------------
----------------------- (1)
________________________________
--------------- (3) ----------------- (2)
--------------- (4)
--------------- (5)
------------------------- (6)
---------------
---------------
-------------------- (7)
--------------------------------------- (8a)
------------------------------------------------
--------------------------------------- (8b)
------------------------------------------------
--------------------------------------- (8c)
------------------------------------------------
----------------------- (9)
(10)
--------------------- (11)
--------------------- (12)
------------------------- (13)
---------------------
---------------------
(Soedjito dan Solchan, 1992:33)
Gambar 2.8
Bentuk Indonesia
40
6) Bentuk Persegi (Square Block Style)
Pada bentuk ini, semua bagian surat, kecuali tempat/tanggal surat dan hal
-----------------
----------------------- (1)
________________________________
----------------- (2)
------------------------- (6)
-------------------------
-------------------------
-------------------- (5)
--------------------, (7)
------------------------------------------------ (8a)
------------------------------------------------
------------------------------------------------ (8b)
------------------------------------------------
------------------------------------------------ (8c)
------------------------------------------------
----------------------- (9)
(10)
--------------------- (11)
(Marjo, 2005:69)
Gambar 2.9
Bentuk Perdegi
41
7) Bentuk Surat Pribadi Inggris (British Style)
Pada bentuk surat ini, ada beberapa komponen surat yang tidak ditulis.
Alamat, salam penutup, nama pengirim, dan tanda tangan ditulis di sebelah kanan.
-------------------------------------------------
(1)
---------------------- (2)
-------------------
-------------------
------------------------- (6)
------------------------------------------------
------------------------------------------------ (8a)
------------------------------------------------
------------------------------------------------ (8b)
------------------------------------------------
------------------------------------------------ (8c)
------------------------------------------------
----------------------- (9)
(10)
--------------------- (11)
---------------------
---------------------
--------------------- ( Marjo, 2005: 82)
---------------------
Gambar 2.10
(alamat pengirim)
42
2.2 Menyunting Surat Resmi
Anang, dkk. (2004:6) memberikan pengertian menyunting yang lebih luas, yaitu
sebagai berikut.
sebagai strategi penulisan surat yang baik. Dengan menyunting surat resmi, siswa
rekomendasi serta upaya untuk memperbaiki kesalahan yang ada pada surat resmi,
baik dari segi bahasa, isi surat, maupun tifografinya atau teknik perewajahannnya.
43
kegiatan penyuntingan terhadap surat, diharapkan siswa mampu menulis surat
menyunting surat secara tepat dan efektif, baik aspek kebahasaan, isi, dan
saja untuk menghasilkan tulisan yang enak dibaca, tetapi juga mnghindari tulisan
Dengan disunting, surat resmi yang ditulis dapat dijaga kualitasnya, seperti
dan kepantasan tulisan itu untuk dibaca atau disampaikan kepada orang lain yang
penyunting dapat melakukan kritik dan otokritik, saran, atau catatan-catatan demi
berikut.
44
2.2.3 Aspek-aspek Surat Resmi yang Disunting
(2004:6) yang berpendapat bahwa ada tiga aspek pokok yang harus disunting
dalam tulisan atau naskah, yaitu “isi, organisasi, dan bahasa”. Dengan demikian,
miring), penulisan kata (kata dasar, kata tururnan, bentuk ulang, gabungan kata,
kata ganti, kata depan, partikel, singkatan, akronim), penulisan angka dan
Sementara, aspek isi menyangkut kejelasan pengembangan isi surat dan aspek
teknik penyajian atau perwajahan mencakup tata urutan, komponen, bentuk surat,
kesalahan penetapan tanda koma, huruf besar, penulisan kata, dan pengeja nama;
(2) kesalahan pemakaian istilah atau ungkapan; (3) kesalahan pemakaian kalimat,
45
seperti kalimat rancu, kalimat tidak efektif, kalimat tidak memiliki fungsi, dan
unsur kalimat yang tidak lengkap, dan (4) kesalahan penyusunan paragraf, seperti
berlebihan. Sementara, kesalahan dalam bidang isi adalah (1) menjaga tidak
terjadi kesalahan dalam penyajian fakta; (2) kesalahan dalam penulisan srtuktur
surat; (3) pengulangan penyampaiain isi sehingga terkesan tidak hemat dan tidak
lugas; (4) menjaga agar jangan sampai ada fakta yang tertinggal; (5) menjaga
jangan sampai ada unsur yang merupakan pencemaran nama baik seseorang,
naskah secara keseluruhan, baik dari segi bahasa maupun dari segi materinya,
membaca dengan kritis, memotong atau menambah, dan susun serta periksa
sedang membaca tulisan orang lain, dan tulisan itu belum pernah ditemui
kelemahan atau kekerungan yang patut diperbaiki. Di dalam membaca kritis itu
46
selalulah bertanya apakah maksud tulisan itu sama dengan yang anda maksudkan
terlihat, baik kesalahan ejaan, tanda baca, penulisan nama orang atau tempat,
penulisan angka, kalimat yang rancu, kalimat yang tidak berfungsi, kompenen
surat, dan lain-lain. Dengan membaca kritis, anda dapat melakukan penyuntingan
yang baik.
tercela. Buanglah kata yang berlebih dan kalimat yang tidak berguna atau tidak
berfungsi. Bila dirasa ada perulangan yang tidak perlu, jangan digunakan. Bahkan,
paragraf yang dirasakan kurang penting juga patut dibuang. Dengan begitu,
diharapkan surat akan menjadi efektif dan bagus. Jika ada sesuatu yang patut di
hilangkan atau di buang, tentu saja ada kemungkinan terdapat sesuatu yang perlu
ditambah atau dilengkapi guna memperjelas pengertian dan gagasan. Bila ada
kata yang kurang, tambahkanlah. Hal itu tentu saja dilakukan bukan untuk
kegiatan yang lebih kecil, yaitu (1) mengidentifikasi bagian yang salah, (2)
tetapi belum ada, (4) mengganti bagian yang tidak tepat (aparagraf, kalimat, kata),
(5) memperbaiki urutan, struktur, ejaan, tanda baca, sistematika, atau isi, dan (6)
47
3) Susun dan Periksa Kembali
penyusunan kembali surat tersebut menurut tata susunan yang diinginkan. Bila
naskah telah disusun rapi dan diketik/ditulis ulang, masih tetap perlu membacanya
diinginkan. Perhatikan juga pada tahapan terakhir ini, masalah perwajahan tulisan,
seperti bentuk surat, letak komponen surat, ukuran huruf, spasi ketikan, dan
penampilan lain. Dengan demikian, surat resmi tersebut akan menjadi surat yang
indikator yang lebih kecil, yaitu kemampuan (1) mengidentifikasi bagian yang
seharusnya ada tetapi belum ada, (4) mengganti bagian yang tidak tepat
(aparagraf, kalimat, kata), (5) memperbaiki urutan, struktur, ejaan, tanda baca,
sistematika, atau isi, dan (6) mengidentifikasi penggunaan bahasa/ejaan yang tidak
tepat/yang tepat.
48
2.3 Metode Inkuiri
(inkuiri) dan ada pula yang membedakan artinya. Robert B. Sund (dalam Subana
dan Sunarti, 2009:112) mengatakan bahwa discovery adalah proses mental pada
diri individu untuk mengasimiisai konep dan prinsip-prinsip. Dengan kata lain,
suatu kegiatan pelajaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat
49
2.3.2 Penggunaan Metode Inkuiri dalam Menyunting Surat
Menurut Amin (dalam Subana dan Sunarti, 2009:113), proses tersebut ialah : (1)
fakta; (5) menganalisis, tidak semata-mata mengamati; (6) membuat sintesa, tidak
Adapun hal-hal yang harus didorong dalam proses belajar siswa ialah
bersikap terbuka, percaya pada diri sendiiri, dan membetuk konsep sendiri.
Peranan guru dalm metode inkuiri ialah menciptakan kebebasan untuk memiliki
pengetahuannya.
masalah (bahasa, isi, dan bentuk surat) yang salah. Kemudian, siswa menyusun
50
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Tujuan penelitian ini ialah ingin meneliti dan mengetahui suatu keadaan
atau gejala yang muncul pada kondisi tertentu akibat dari suatu percobaan dan
hubungan kausalitas sebagai efek atau pengaruh dari perlakuan (treatment) dalam
surat resmi dengan menggunakan metode inkuiri. Oleh karena itu, metode
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan
jenis kuasi eksperimen atau eksperimen semu. Dalam hal ini, Suhardjono
51
Penelitian eksperimen (eksperimental research) ini merupakan penelitian
kontrol yang tidak diberi perlakuan, sehingga diketahui efek kausalitas dari
penelitain. Dalam riset eksperimental ini, desain selalu dilibatkan tiga hal, yaitu
52
Pretes Treatment Postes
O1 X O2
Bagan 3.1
Keterangan :
X = Perlakuan/Treatment
Sesuai dengan desain tersebut, tes dilakukan kepada satu kelompok sampel
sebanyak dua kali, yaitu sebelum eksperimen (pretes) dan sesudah eksperimen
(postes). Observasi yang dilakukan sebelum eksperimen (O1) disebut pretes dan
dengan metode inkuiri. Perkembangan hasil belajar tersebut dapat diihat dari
53
3.3 Operasional Variabel Penelitian
karakteristik atau ciri-ciri dari orang, benda-benda atau keadaan yang mempunyai
kedudukan dan kaitan dengan variabel lain. Setiap variabel harus menujukkan
Dalam penelitian ini, terdapat dua variabel utama, yaitu variabel bebas
variable) atau variabel akibat. Yang menjadi variabel bebas adalah metode
menggunakan metode inkuiri harus dinetralisir oleh variabel lain, yaitu variabel
kontrol. Variabel kontrol ini menjadi faktor untuk menetralisir pengaruh variabel
luar terhadap hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Karena itu,
variabel yang diteliti dalam penelitian eksperimen ini adalah variabel eksperimen
menggunakan metode inkuiri dan variabel kontrol (variabel Y), yakni nilai
54
Adapun kedudukan variabel tersebut dapat dilihat pada bagan berikut.
Variabel Bebas
Metode Inkuiri
Variabel Terikat
Kemampuan Menyunting Surat Resmi
Bagan 3.2
Variabel Penelitian
55
Berdasarkan uraian di atas, indikator variabel tersebut ialah sebagai
berikut.
Tabel 3.1
Subvariabel
keseluruhan subjek penelitian yang menjadi objek penelitian, baik dalam bentuk
penelitian dan bentuk data sebagai objek penelitian, populasi dalam penelitian ini
56
adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Plered Purwakarta dan hasil tes
Berikut ini data jumlah populasi siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Plered
Tabel 3.2
1. VIII A 40
2. VIII B 40
3. VIII C 40
4. VIII D 40
5. VIII E 40
Jumlah 360
Sampel penelitian adalah sebagian atau wakil dari wakil populasi yang
jumlah sampel adalah teknik cluster sampling. Berkaitan dengan teknik cluster
57
Pada cluster sampling, sampel terdiri dari sekelompok anggota yang
terhimpun pada gugus (cluster), bukan anggota populasi yang diambil
secara satu persatu (secara individual). Terlihat di sini bahwa cluster
sampling mengambil sekelompok individu, bukan mengambil secara
individu anggota populasi menjadi sampel penelitian.
yang diteliti. Teknik penelitian yang digunakan ialah teknik tes. Teknik tes
tugas yang harus dikerjakan siswa untuk mendapatkan data kemampuan atau
prestasi siswa. Teknik tes yang dimaksud adalah teknik tes menyunting surat
surat resmi dalam kaitan dengan uji coba penggunaan metode inkuiri.
berupa skor yang diperoleh dari tes menyunting surat resmi dengan menggunakan
metode inkuiri pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Plered Purwakarta tahun
58
1) Pretes, yaitu tes yang diberikan sebelum pembelajaran dimulai yang bertujuan
untuk mengetahui kemampuan awal siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Plered
dari subjek penelitian. Berdasarkan jenis dan bentuk data yang akan dikumpulkan,
instrumen tes yang akan digunakan adalah instrumen tes menyunting surat resmi.
Instrumen ini berbentuk tes menyunting surat resmi. Alat tes ini digunakan untuk
inkuiri.
Instrumen tes itu digunakan pada pretes dan postes dengan bentuk yang
dinilai, bentuk tes, petunjuk pengerjaan, dan tujuan alat tes. Aspek-aspek atau
sampel dalam menyunting surat resmi dengan aspek-aspek penilaian meliputi : (1)
59
ejaan dan tanda baca; (2) pilihan kata; (3) struktur kalimat; (4) kepaduan
menyusun kisi-kisi instrumen tes; menyusun alat tes dengan sejumlah petunjuk
kisi instrumen tes menyunting surat resmi dengan metode inkuiri memuat
berikut.
Tabel 3.3
Subvariabel men
resmi sebelum dan (1) ejaan dan tanda baca; Negeri 2 Plered menyunting surat
b. Isi
c. Penyajian
60
3.6 Prosedur Penelitian dan Teknik Analisis Data
yang digunakan dalam pengujian hipotesis; (7) menganalisis data secara statistik
untuk menguji hipotesis; dan (8) membahas serta menyimpulkan hasil penelitian.
berikut.
Data mentah berupa karangan belum bisa memberikan arti, sehingga perlu
61
ikoreksi dan diberi skor. Penskoran menggunakan Pedoman Penilaian Karangan
Narasi yang berisi sepuluh aspek penilaian seperti tampak pada tabel berikut.
Tabel 3.4
Tertinggi
4. Paragraf 1-5 2 10
Jumlah Skor 10 50
Skala nilai melambangkan beberapa makna atau deskripsi arti setiap aspek
penilaian. Makna nilai pada skala nilai tersebut adalah sebagai berikut. Nilai 5
berarti sangat bagus, nilai 4 berarti bagus, nilai 3 berarti cukup bagus, nilai 2
berarti kurang bagus, dan nilai 1 berarti tidak bagus/jelek. Bobot yang diberikan
penilaian di atas akan diperoleh skor poster. Skor tertinggi yang mungkin
diperoleh oleh siswa adalah 50 dan skor terendah adalah 10. Berikut ini deskriptor
skala 1 – 5.
62
Tabel 3.5
Nilai Deskriptor
Ejaan dan Tanda Baca
Mampu menyunting ejaan dan tanda baca dengan :
5 Sangat baik dan benar.
4 Baik dan benar.
3 Cukup baik dan benar.
2 Kurang baik dan benar. .
1 Tidak baik dan benar.
Pilihan Kata
Mampu menyunting diksi dengan :
5 Sangat baik dan benar.
4 Baik dan benar.
3 Cukup baik dan benar.
2 Kurang baik dan benar. .
1 Tidak baik dan benar.
Penyusunan Kalimat
Mampu menyunting kalimat dengan :
5 Sangat baik dan benar.
4 Baik dan benar.
3 Cukup baik dan benar.
2 Kurang baik dan benar. .
1 Tidak baik dan benar.
63
Penyusunan Paragraf
Mampu menyunting paragraf dengan :
5 Sangat baik dan benar.
4 Baik dan benar.
3 Cukup baik dan benar.
2 Kurang baik dan benar. .
1 Tidak baik dan benar.
Kebulatan Isi
Mampu menyunting isi surat dengan :
5 Sangat baik dan benar.
4 Baik dan benar.
3 Cukup baik dan benar.
2 Kurang baik dan benar. .
1 Tidak baik dan benar.
Penilaian dalam hal ini merupakan pemberian nilai (grading atau valuing),
(Nurgiyantoro, 1988:5). Data hasil penilaian berupa nilai (angka) yang dapat
data secara statistik. Untuk memperoleh nilai, dilakukan konversi skor ke dalam
skala nilai 1-10. Teknik pengubahan skor menjadi nilai ditempuh dengan
R
NP = _________ X 10
SM
(Purwanto, 2006:103)
64
Keterangan :
10 = Bilangan tetap
surat resmi jika memperoleh nilai sebesar 60% dari skor tertinggi. Sebaliknya,
siswa tidak mampu menyunting surat resmi jika memperoleh nikai di bawah 60%
dari skor tertinggi. Sementara itu, tingkat keberhasilan secara klasikal adalah
Penentuan persentase ini didasarkan poada kondisi sekolah dan tujuan tertentu.
secara verbal untuk setiap aspek penilaiannya. Berikut ini pedoman interpretasi
65
Tabel 3.6
Pedoman Interpretasi
Nilai Makna
1 Buruk Sekali
2 Buruk
3 Kurang Sekali
4 Kurang
5 Hampir Sedang
6 Sedang
7 Cukup
8 Baik
9 Baik Sekali
10 Sempurna
menggunakan rumus :
f
p= __________ X 100
n
Keterangan :
66
3.6.2 Teknik Analisis Data
berikut : (1) pengumpulan dan penyusunan data, (2) penataan dan klasifikasi, (3)
tabulasi data termasuk pengubahan skor menjadi nilai, (4) pemaduan atau
perangkuman data, (5) pengolahan atau analisis data dengan teknik statistik, dan
Analisis data dilakukan untuk mencari perbedaan mean variabel X dan variabel Y.
Oleh karena itu, teknik analisis data untuk menguji hipotesis yang digunakan
adalah teknik analisis statistik tes-t (T-tes). Tes-t (T-tes) digunakan untuk
membandingkan rata-rata atau mean (M) dan standar error (SE) perbedaan dua
mean dua kelompok eksperimen dan kontrol. Teknik ini membantu penulis
secara statistik. Teknik analisis data untuk menguji diterima atau ditolaknya
(nilai t hitung) dan dibandingkan dengan nilai “tt” (nilai t tabel). Nilai “to”
adalah perbedaan dua mean, sedangkan “tt” adalah harga kritik "t" yang terdapat
to = M1 - M2
SEM1 – SEM2
(Sudijono, 1992:297)
67
Keterangan :
M1 = Mean variabel X
M2 = Mean variabel Y
2. Menentukan mean (M), standar deviasi (SD), dan standar Error (SE), nilai
fX fY
M1 atau M 2
N1 N2
1 1
SD1 ( N1)( fX ) ( fX ) atau SD2 ( N 2)( fY)( fY )
N1 N2
SD1 SD 2
SEM 1 atau SEM 2
N1 1 N2 1
3. Mencari standar error dari perbedaan mean variabel X dan mean variabel Y
menggunakan rumus:
to = M1 - M2
SEM1 – SEM2
68
5. Menafsirkan dan membandingkan nilai “to” dengan nilai “tt” dengan melihat
reliability, menganalisis data, mencari nilai hitung, menetapkan derajat bebas (db)
Hipotesis penelitian yang akan diuji dalam riset eksperimental ini terdiri dari dua
bentuk rumusan, yaitu hipotesis alternatif (Ha) dan hipotesis nihil (Ho). Rumusan
metode inkuiri.
taraf signifikansi 5% dan taraf signifikansi 1% atau taraf reliability 95 % dan taraf
reliability 99 %. Untuk menguji hipotesis mana yang diterima dan ditolak, nilai
69
hitung (to) dibandingkan dengan harga kritik “t” atau nilai t tabel (tt), baik pada
tersebut dilakukan dengan terlebih dahulu menetapkan besarnya derajat bebas (db)
hipotesis adalah seperti berikut. Jika pada taraf signifikansi 5% dan 1%, “to” lebih
besar daripada “tt”, maka Ha diterima dan Ho ditolak. Sebaliknya, jika pada taraf
signifikansi 5% dan 1%, “to” lebih kecil daripada “tt”, maka Ha ditolak dan Ho
diterima.
70
BAB IV
DAN PEMBAHASAN
berjumlah 40 orang siswa kelas VIII. Sampel diambil dari populasi siswa kelas
VIII SMP Negeri 2 Plered Purwakarta yang berjumlah 360 orang siswa dengan
Kepada subjek penelitian itu diberikan tes untuk memperoleh data dengan
adalah instrumen tes menyunting surat resmi tanpa menggunakan metode inkuiri.
Sementara itu, instrumen tes kedua yang digunakan adalah instrumen tes
menyunting surat resmi dengan metode inkuiri. Tes kedua (postes) dilakukan
hasil pelaksanaan pengumpulan data diperoleh dua buah data mentah, yaitu
67
suntingan surat resmi yang dilakukan tanpa menggunakan metode inkuiri dan
Data statistik berupa skor kemampuan menyunting surat resmi siswa, baik
menyunting surat resmi. Pedoman tersebut memuat lima aspek penilaian, yaitu :
ejaan dan tanda baca, pilihan kata, struktur kalimat, paragraf, dan kebuilatan isi.
Setiap aspek penilaian memiliki skala nilai 1 sampai 5 dengan bobot untuk kelima
atau arti setiap aspek penilaian kualitatif, yaitu : nilai 5 berarti sangat bagus, nilai
4 berarti bagus, nilai 3 berarti cukup bagus, nilai 2 berarti kurang bagus, dan nilai
Berikut ini deskripsi data berupa skor kemampuan menyunting surat resmi
inkuiri.
68
Tabel 4.1
(Variabel Y)
1. 3 9 6 6 6 30
2. 2 3 6 8 6 25
3. 2 3 6 8 6 25
4. 4 12 8 8 8 40
5. 2 3 6 8 6 25
6. 2 3 6 8 6 25
7. 3 12 6 8 6 35
8. 3 12 6 8 6 35
9. 2 3 6 8 6 25
10. 2 6 4 4 4 20
11. 4 12 8 8 8 40
12. 2 6 4 4 4 20
13. 3 9 6 6 6 30
14. 2 6 4 4 4 20
15. 4 12 8 8 8 40
16. 2 6 4 4 4 20
17. 3 9 6 6 6 30
18. 3 9 6 6 6 30
19. 2 3 6 8 6 25
20. 3 12 6 8 6 35
21. 2 6 4 4 4 20
69
22. 2 3 6 8 6 25
23. 2 3 6 8 6 25
24. 2 6 4 4 4 20
25. 4 12 8 8 8 40
26. 2 3 6 8 6 25
27. 3 9 6 6 6 30
28. 2 6 4 4 4 20
29. 3 9 6 6 6 30
30. 2 6 4 4 4 20
31. 3 9 6 6 6 30
32. 2 6 4 4 4 20
33. 3 12 6 8 6 35
34. 2 6 4 4 4 20
35. 3 9 6 6 6 30
36. 2 3 6 8 6 25
37. 2 3 6 8 6 25
38. 3 9 6 6 6 30
39. 2 3 6 8 6 25
40. 3 9 6 6 6 30
70
Tabel 4.2
(Variabel X)
1. 4 12 8 8 8 40
2. 3 12 6 8 6 35
3. 2 3 6 8 6 25
4. 3 12 6 8 6 35
5. 4 12 8 8 8 40
6. 3 12 6 8 6 35
7. 2 3 6 8 6 25
8. 3 12 6 8 6 35
9. 3 12 6 8 6 35
10. 2 3 6 8 6 25
11. 4 12 8 8 8 40
12. 3 9 6 6 6 30
13. 4 12 8 8 8 40
14. 2 3 6 8 6 25
15. 4 12 8 8 8 40
16. 2 6 4 4 4 20
17. 4 12 8 8 8 35
18. 3 12 6 8 6 40
19. 2 3 6 8 6 35
20. 4 12 8 8 8 40
21. 2 6 4 4 4 20
71
22. 3 12 6 8 6 35
23. 4 12 8 8 8 40
24. 3 12 6 8 6 35
25. 4 12 8 8 8 40
26. 3 9 6 6 6 30
27. 4 12 8 8 8 40
28. 3 9 6 6 6 35
29. 2 6 4 4 4 20
30. 3 9 6 6 6 30
31. 3 12 6 8 6 35
32. 2 6 4 4 4 30
33. 4 12 8 8 8 35
34. 2 6 4 4 4 20
35. 2 3 6 8 6 30
36. 3 9 6 6 6 30
37. 2 6 4 4 4 20
38. 3 9 6 6 6 30
39. 2 3 6 8 6 25
40. 3 9 6 6 6 30
R
NP = __________ X 10
SM
(Purwanto, 2006:103)
72
Keterangan :
10 = Bilangan tetap
dan tanpa metode inkuiri (data variabel Y) dapat diketahui. Berikut ini distribusi
metode inkuiri dan tanpa metode inkuiri yang disajikan dalam bentuk tabel.
Tabel 4.3
73
7 5 7
8 7 7
9 7 5
10 5 4
11 8 8
12 6 4
13 8 6
14 5 4
15 8 8
16 4 4
17 7 6
18 8 6
19 7 5
20 8 7
21 4 4
22 7 5
23 8 5
24 7 4
25 8 8
26 6 5
27 8 6
28 7 4
29 4 6
30 6 4
31 7 6
32 6 4
33 7 7
34 4 4
35 6 6
36 6 5
74
37 4 5
38 6 6
39 5 5
40 6 6
dalam menyunting surat resmi digunakan batas keberhasilan sebesar 75% dari
skor tertinggi yang diperoleh siswa. Batas keberhasilan individual adalah bernilai
6. Dengan perkataan lain, siswa dianggap mampu menyunting surat resmi, jika ia
memperoleh nilai 6 atau di atas nilai 6 dan siswa dianggap tidak mampu
Berdasarkan tabel 4.1 di atas, siswa yang mampu menyunting surat dengan
menggunakan metode inkuiri berjumlah 30 orang atau 75% dan siswa yang tidak
10 orang atau 25%. Distribusi nilai yang diperoleh lima orang yang memperoleh
nilai 4, lima orang memperoleh nilai 5, delapan orang yang memperoleh nilai 6,
duabelas orang yang memperoleh nilai 7, dan sepuluh orang yang memperoleh
nilai 8.
menggunakan metode inkuiri berjumlah 18 orang atau 45% dan siswa yang tidak
orang. Distribusi nilai kemampuan siswa dalam menyunting surat resmi tanpa
nilai 4, duabelas orang yang memperoleh nilai 5, sepuluh orang yang memperoleh
75
nilai 6, empat orang yang mendapat nilai 7, dan empat orang yang memperoleh
nilai 8.
penelitian. Secara umum, nilai variabel X lebih baik daripada nilai variabel Y.
Dengan perkataan lain, kemampuan siswa dalam menyunting surat resmi dengan
menyunting surat resmi tanpa menggunakan meode inkuiri. Dalam hal ini,
berikut.
Grafik 4.1
14
12
10
0
8 7 6 5 4
Frek uesni Nilai Var 10 12 8 5 5
X
Frek uensi Nilai Var 4 4 10 12 10
Y
76
4.1.2 Analisis Data
kesimpulan hasil penelitian. Uraian pada bagian ini akan difokuskan pada
dengan parameter statistik. Metode analisis data yang digunakan adalah metode
analisis t-Tes. Tes “t” digunakan untuk mencari perbedaan dua mean, sehingga
diperoleh nilai hitung (to). Untuk memperoleh nilai to (perbedaan dua mean),
M1 M 2
to
SEM 1 SEM 2
(Sudijono, 1992:297)
Keterangan :
M1 = mean variabel X
M2 = mean variabel Y
77
Tabel 4.4
(Variabel X)
VARIABEL X
Tabel 4.5
(Variabel Y)
VARIABEL Y
2) Menentukan Mean (M), Standar Deviasi (SD), dan Standar Error (SE) Nilai
78
Sebelum menentukan Mean, SD, dan SE variabel X dan variabel Y,
Tabel 4.6
X f fx x2 fx2
8 10 80 64 640
7 12 84 49 588
6 8 48 36 288
5 5 25 25 125
4 5 20 16 80
N=40 fx = 257 fx2 = 1.721
Tabel 4.7
Variabel Y
Y F fy Y2 Fy2
8 4 32 64 256
7 4 28 49 196
6 10 60 36 360
5 12 60 25 300
4 10 40 16 160
N = 40 fy =220 fy2 = 1.272
79
Untuk memperoleh Mean (M), Standar Deviasi (SD), dan Standar Error
(SE) Variabel X dan Variabel Y (M1 atau M2, SD1 atau SD2, dan SE1 atau SE2),
fx fx
M1 atau M2
N1 N2
1
SD1 ( N1 )( fx ²) ( fx )² atau
N1
1
SD2 ( N 2 )( fy ²) ( fy ) ²
N2
SD1 SD2
SEM 1 atau SEM 2
N1 1 N2 1
(Sudijono, 1992:152)
fx
M1
N1
257
M1
40
M1 = 6,4
1
SD1 ( N 2 )( fx ²) ( fx )²
N2
1
SD1 (40)(1.721) (257)²
40
1
SD1 (68.840)- (66.049)
40
80
1
SD1 2.791
40
1
SD1 x52,829
40
SD1 = 1,320
SD1
SEM 1
N1 1
1,320
SEM 1
40 1
1,320
SEM 1
39
1,320
SEM 1
6.244
SEM1 = 0,211
dilakukan dengan menggunakan rumus yang sama. Berikut ini proses dan hasil
penghitungannya.
fy
M2
N1
220
M2
40
M2 = 5,5
1
SD2 ( N 2 )( fy ²) ( fy )²
N2
1
SD2 (40) (1.272) - (220)²
40
81
1
SD2 (50.880)- (48.400)
40
1
SD2 2.480
40
1
SD2 x 49,799
40
SD2 = 1,244
SD2
SEM 2
N2 1
1,244
SEM 2
40 1
1,244
SEM 2
39
1,244
SEM 2
6,244
SEM2 = 0,199
Berikut ini, rekapitulasi mean, standar deviasi, dan standar error untuk
Tabel 4.9
Variabel X danVariabel Y
VARIABEL X VARIABEL Y
6,4 Mean (M) 5,5
1,320 Standar Deviasi (SD) 1,244
0,211 Standar Error (SEM) 0,199
82
3) Mencari Standar Error dari Perbedaan Mean Variabel X dan Mean Variabel Y
Untuk mengetahui nilai standar error dari perbedaan mean variabel X dan
SE M1 SEM 2 SE M1 ² SE M2 ²
(Sudijono, 1992:308)
SE M1 SEM 2 0,290
rumus berikut.
M1 M 2
to
SEM 1 SEM 2
(Sudijono, 1992:297)
standar error dari perbedaan mean variabel X dan variabel Y (SEM1 – SEM2), maka
83
6,4 - 5,5
to
0,290
0,9
to
0,290
to = 3,10
interpretasi nilai “to” dengan berkonsultasi pada Tabel Nilai “t” untuk berbagai df,
Dalam penelitian ini, hipotesis yang diuji terdiri dari dua rumusan, yaitu
hipotesis alternatif atau hipotesis kerja (Ha) dan hipotesis nihil atau hipotesis nol
metode inkuiri dan tanpa menggunakan metode inkuiri”. Sementara itu, hipotesis
perhitungan akan dibandingkan dengan besarnya nilai “tt” atau harga kritik “t”
84
yang terdapat pada Tabel Nilai “t” berdasarkan taraf signifikansi tersebut, dengan
derajat kebebasan (db) atau degrees of freedom (df) yang digunakan adalah df
(40+40-2 ). Karena df sebesar 78 tidak dijumpai dalam Tabel Nilai “t”, maka
digunakan df yang terdekat, yaitu 80. Pada Tabel Nilai “t” diketahui harga kritik
“t” pada taraf signifikansi 5% atau taraf kepercayaan (5%) dengan df 80 bernilai
1,99. Adapun harga kritik “t” pada taraf signifikansi 1% atau taraf kepercayaan
95% dengan df 80 bernilai 2,64. Dengan demikian, nilai to kebih besar daripada tt,
yaitu :
pada taraf signifikansi 1% dan 5% nilai to lebih besar daripada tt, maka Ha
diterima dan Ho ditolak. Sebaliknya, jika to lebih kecil daripada tt, maka Ha
ditolak dan Ho diterima. Karena nilai to lebih besar daripada tt, maka hipotesis
hipotesis nihil (Ho) yang menyatakan “Tidak terdapat perbedaan yang signifikan
85
tentang kemampuan siswa dalam menyunting surat resmi dengan menggunakan
surat resmi tanpa menggunakan metode inkuiri. Dengan perkataan lain, dapat
surat resmi sangat penting dikuasai oleh siswa. Menyunting surat resmi sangat
tulis. Namun, kemampuan siswa dalam menyunting surat resmi secara faktual
masih belum memuaskan dan perlu terus ditingkatkan melalui penerapan metode
yang lebih variatif dan menarik. Untuk itu, penelitian ini dilaksanakan dalam
inkuiri dan tanpa metode inkuiri. Berdasarkan distribusi nilai, diketahui jumlah
86
siswa yang mampu menyunting surat resmi dengan metode inkuiri sebanyak 30
orang atau sebesar 75 %. Sementara itu, jumlah siswa yang tidak mampu
menyunting surat resmi dengan baik sebanyak 10 orang atau sebesar 25%. Hal ini
Distribusi nilai yang diperoleh adalah sepuluh orang yang memperoleh nilai 8,
duabelas orang yang memperoleh nilai 7 , delapan orang yang memperoleh nilai
6, lima orang memperoleh nilai 5, dan lima orang yang memperoleh nilai 4. Nilai
inkuiriadalah 6,4.
Sementara itu, siswa yang yang mampu menyunting surat resmi tanpa
yang tidak mampu menyunting surat resmi dengan baik sebanyak 22 orang atau
adalah empat orang yang memperoleh nilai 8, empat orang yang mendapat nilai 7,
sepuluh orang yang memperoleh nilai 6, duabelas orang yang memperoleh nilai 5,
dan kemampuan subjek penelitian dalam memahami isi bacaan. Nilai kemampuan
siswa dalam menyunting surat resmi dengan menggunakan metode inkuiri lebih
baik dibandingkan dengan nilai kemampuan menyunting surat resmi para siswa
87
tanpa menggunakan metode inkuiri. Untuk keperluan pengujian hipotesis, data
metode Tes “t” memperoleh nilai to (perbedaan dua mean). Nilai to dicari, karena
untuk menguji hipotesis, penulis akan membandingkan harga nilai to dengan harga
jauh lebih besar daripada nilai tt sebesar 1,99 pada taraf signifikansi 5% atau taraf
kepercayaan 95% dan 2,64 pada taraf signifikansi 1% atau taraf kepercayaan 99%.
Karena nilai to lebih besar daripada tt, maka hipotesis nihil (Ho) ditolak dan
tentang kemampuan siswa dalam menyunting surat resmi dengan dan tanpa
inkuiri lebih baik daripada kemampuan siswa dalam menyunting surat resmi tanpa
lebih efektif digunakan sebagai metode dalam menyunting surat resmi karena
88
BAB V
5.1 Kesimpulan
diuraikan pada bab IV, kesimpulan penelitian ini adalah sebagai berikut.
inkuiri kurang memuaskan. Hal ini ditunjukkan oleh nilai rata-rata yang
diperoleh sebagai hasil pelaksanaan tes, yaitu sebesar 5,5. Siswa yang mampu
orang atau 45% dan yang tidak mampu menyunting surat resmi berjumlah 22
orang atau 55%. Kemampuan siswa dalam menyunting surat resmi tanpa
memperoleh nilai 6, empat orang yang mendapat nilai 7, dan empat orang
metode inkuiri cukup memuaskan. Hal ini ditunjukkan oleh nilai rata-rata
yang diperoleh sebagai hasil pelaksanaan tes, yaitu sebesar 6,4. Siswa yang
berjumlah 30 orang atau 75% dan siswa yang tidak mampu menyunting surat
resmi berjumlah 10 orang atau 25%. Distribusi nilai variabel X terdapat lima
orang yang memperoleh nilai 4, lima orang memperoleh nilai 5, delapan orang
89
yang memperoleh nilai 6, duabelas orang yang memperoleh nilai 7, dan
dalam menyunting surat resmi dengan menggunakan metode inkuiri dan tanpa
metode inkuiri dan tanpa menggunakan metode inkuiri”, ditolak. Hal ini
terbukti setelah dilakukan pembandingan nilai hitung (to) dengan harga kritik
“tt” dengan menggunakan df 80. Ternyata nilai to atau nilai perbedaan mean
variabel X dan mean variabel Y hasil penghitungan sebesar 3,10, lebih besar
daripada nilai “tt” yang ada pada Tabel Nilai “t”, yaitu sebesar 1,99 pada taraf
signifikasi 5% atau taraf kepercayaan 95% dan sebesar 2,64 pada taraf
dalam menyunting surat resmi dengan menggunakan metode inkuiri lebih baik
90
5.2 Saran -saran
komponen pendidikan dan pengajaran. Dalam kaitan itu, ada beberapa saran yang
kemampuan siswa dalam menyunting surat resmi dengan lebih baik. Hal ini
kaitan ini perlu pembelajaran menyunting surat resmi dengan metode yang
tepat.
resmi hendaknya dijadikan bahan introspeksi bagi guru dan siswa. Bagi guru,
pengajaran menyunting surat resmi dengan lebih baik lagi. Dalam kaitan ini,
guru memilih dan menggunakan teknik yang menarik daya kreasi siswa dalam
memahami isi bacaan. Salah satu di antaranya adalah dengan metode inkuiri.
91
DAFTAR PUSTAKA
Depdikbud. (1993). Kurikulum SLTP, GBPP Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra
Indonesia. Jakarta : Depdikbud.
Hadi, Farid dan Boediono Issas. (1997). Petunjuk Praktis Berbahasa Indonesia.
Jakarta : Depdikbud.
Moeliono, Anton, ed., (1990). Kamus Besar Bahasa Indonesia. (edisi ke-3)
Jakarta : Depdiknas.
Muchlisoh, et. al., (1995) Materi Pokok Pendidikan Bahasa Indonesia 3. Jakarta
:Universitas Terbuka.
Mulyati, Yeti, et. al. (1998). Buku Materi Pokok Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia di Kelas Tinggi. Jakarta : Universitas Terbuka.
Nafiah, Hadi. (1981). Anda Ingin Jadi Pengarang. Surabaya : Usaha Nasional
92
Nurgiyantoro, Burhan (1988). Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra.
Yogyakarta : BPFE.
Suhendar dan Mien Supinah. (1992). MKDU Menulis. Bandung : Pionir Jaya.
Soedjito dan Solchan. (1991). Surat Menyurat Resmi Bahasa Indonesia. Bandung
: Remaja Rosdakarya.
93
Tarigan, Djago. (1998). Kependidikan Keterampilan Berbahasa. Jakarta:
Depdikbud.
Tarigan, Djago, et. al, (1998). Buku Materi Pokok pendidikan bahsa dan Sastra
Indonesia di kelas rendah. Bandung : Angkasa.
94
INSTRUMEN PENELITIAN
Petunjuk Umum :
1. Tulislah nama dan nomor urut tesmu pada kolom identitas yang telah
disediakan !
2. Bacalah setiap petunjuk khusus sebelum kamu mengerjakan tes !
3. Periksalah kembali hasil pekerjaanmu sebelum dikumpulkan !
Petunjuk Khusus :
1. Bacalah contoh surat dinas berikut!
2. Carilah kesalahan kebahasaan dan isi surat tersebut!
3. Perbaiki kesalahan yang ada pada surat dengan menulis kembali surat dinas
tersebut !
Dengan hormat
Dengan ini dalam upaya bulan Bahasa, OSIS SMP 2 Putra Bangsa akan
mengadakan kegiatan Lomba Majalah Dinding antar kelas pada tanggal 28
Oktober 2010.
Sehubungan dengan hal tersebut, kami mohon bapak erwin gutawa
berkenan menjadi juri lomba tersebut.
Demikianlah permintaan kami ini disampaikan. Atas perhatian bapak kami
ucapkan banyak-banyak terima kasih.
Hormat kami
Sandi Asmara
NAMA : NOMOR URUT TES :
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
96
Kunci Jawaban
Dengan hormat,
Dalam rangka Bulan Bahasa, OSIS SMP 2 Putra Bangsa akan
mengadakan kegiatan Lomba Majalah Dinding antarkelas pada tanggal 28
Oktober 2010.
Sehubungan dengan hal tersebut, kami mohon Bapak Erwin Gutawa
berkenan menjadi juri lomba tersebut.
Demikian permohonan ini kami sampaikan. Atas perhatian Bapak kami
ucapkan terima kasih.
Hormat kami,
Sandi Asmara
97
Alat Pengumpulan Data
Menyunting Surat Dinas tanpa Metode Inkuiri
Lokasi Penelitian : SMP Negeri 2 Plered
Subjek Penelitian : Sampel Siswa Kelas VIII
Waktu : 70 Menit
Petunjuk Umum :
1. Tulislah nama dan nomor urut tesmu pada kolom identitas yang telah
disediakan !
2. Bacalah setiap petunjuk khusus sebelum kamu mengerjakan tes !
3. Periksalah kembali hasil pekerjaanmu sebelum dikumpulkan !
Petunjuk Khusus :
Lingkarilah huruf A, B, C, atau D yang terletak di depan alternatif jawaban yang
paling tepat !
98
3. Amati penulisan salam pembuka berikut !
Dengan hormat ;
Di belakang salam pembuka seharusnya dibubuhi tanda baca…
A. Titik (.). C. Tanda koma (,).
B. Tanda hubung (-). D. Titik dua (:).
6. Wassalam.
Penulisan salam penutup yang benar adalah …
A. Wasalam. C. Wasalam,
B. Wassalam, D. Wassalam;
10. Jika ada bahan-bahan yang dilampirkan, maka pembuka surat dapat
menggunakan kalimat atau frase …
A. Dengan ini. C. Sehubungan dengan.
B. Bersama surat ini. D. Membalas surat Saudara.
99