You are on page 1of 27

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Bunga (flos) merupakan salah satu organ tumbuhan yang berfungsi sebagai
alat perkembang biakan secara generatif yang memiliki bentuk dan susunan yang
berbeda – beda menurut jenis tumbuhannya, tetapi bagi tumbuhan yang berbiji,
jika sudah tiba waktu baginya akan mengeluarkan bunga. Pada bunga inilah
terdapat bagian – bagian yang setelah terjadi peristiwa – peristiwa yang disebut
persarian (penyerbukan) dan pembuahan akan menghasilkan bagian tumbuhan
yang kita sebut buah, yang di dalamnya terkandung biji, dan biji inilah yang
tumbuh menjadi tumbuhan baru.
Jika kita perhatikan susunan suatu bunga, mudahlah diketahui bahwa bunga
adalah penjelmaan suatu tunas (batang dan daun) yang bentuk, warna, dan
susunannya disesuaikan dengan kepentingan tumbuhan, sehingga pada bunga
dapat berlangsung penyerbukan dan pembuahan, dan akhirnya dapat dihasilkan
alat – alat perkembang biakan. Tunas yang mengalami perbahan bentuk menjadi
bunga itu biasanya batangnya lalu terhenti pertumbuhannya merupakan tangkai
dan dasar bunga, sedang daun – daunnya sebagian tetap bersifat seperti daun,
hanya bentuk dan warnanya berubah, dan sebagian lagi mengalami
metamorphosis menjadi bagian – bagian yang memainkan peranan dalam
peristiwa – peristiwa yang akhirnya akan menghasilkan calon individu baru.
Berhubung dengan terhentinya pertumbuhan batang maka ruas – ruas
menjadi amat pendek, sehingga sebagian bunga yang merupakan metamorphosis
daunnya tersusun amat rapat satu sama lain, bahkan biasanya bagian – bagian
tampaknya seakan – akan tersusun dalam lingkaran – lingkaran.
Mengingat pentingnya bunga pada tumbuhan, pada bunga terdapat sifat –
sifat, yang merupakan penyesuaian untuk melaksanakan tugasnya sebagai
penghasil alat perkembangbiakan yang sebaik – baiknya. Umumnya dari satu
bunga sifat – sifat yang sangat menarik ialah bentuk bunga seluruhnya dan
bentuk bagian – bagiannya, warnanya, baunya, ada dan tidaknya madu ataupun
zat lain.

B. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah mempelajari bermacam-macam
tipe bunga majemuk (inflorescent) serta bentuk dan susunan bunga pada bunga
tunggal maupun majemuk.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Bunga Kertas (Baugainvillea spectabilis)


a. Morfologi
Kembang kertas merupakan tumbuhan yang berbunga majemuk
(inflorescentia) dan berkelamin ganda (hermaproditus). Mempunyai ibu
tangkai (pedunculus), mempunyai tangkai bunga (pedicellum), susunan
bunga majemuk berbentuk untai (amentum), mempunyai putik (pedicellus),
mempunyai benang sari (stamen), mempunyai daun pelindung (bractea) dan
memiliki mahkota (corolla) (Anonim, 2011).

b. Klasifikasi
Adapun klasifikasi bunga kertas adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliopsida
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Asterales
Family : Nictaginaceae
Genus : zinnia
Spesies : Bougeinvillea spectabilis

c. Ekologi
Kembang kertas merupakan tanaman asli Meksiko. Banyak ditemukan
pada ketinggian 1400 m dpl. Kembang kertas tumbuh secara bergerombol
dan menyukai tempat terbuka dengan intensitas cahaya matahari penuh.
Kembang kertas termasuk sebagai tanaman menahun yang tumbuh tegak
dengan ketinggian 40-60 cm. Sebagai tumbuhan tropis, Bougainvillea cocok
hidup pada temperatur 20-240C. Bougainvillea hidup ditanah dengan pH
tanah 5,5-6,5.

d. Nilai medis
Bugenvil mempunyai rasa pahit, kelat dan hangat. Beberapa bahan
kimia yang terkandung dalam Bugenvil diantranya :betanidin, isobetanidin 6-
0-b saphoroside, dan 6-0-rhamnosysophoroside. Daun, bunga, akar dan kulit
batang Bougainvillea glabra mengandung saponin dan polifenol. Efek
farmakologi bugenvil diantaranya melancarkan peredaran darah, (Wikepedia
2011)

e. Nilai komersial
Kembang kertas banyak digunakan sebagai tumbuhan hias karena
kegunaan tersebut dapat dimanfaatkan dan dengan nilai jual yang tinggi
mencapai Rp.20.000,00 – Rp.30.000,00/pot. Namun di Indonesia kembang
kertas bisa dikatakan sudah tidak memiliki nilai jual atau nilai komersial lagi
karena makin mudahnya masyarakat mendapatkan kembang kertas,
(Kurniadi, 2008).

B. Kembang sepatu (Hibiscus rosa sinensis)


a. Morfologi
Tunggal, bentuk terompet, di ketiak daun, kelopak bentuk lonceng,
berbagi lima, hijau kekuningan, mahkota terdiri dari lima belas sampai dua
puluh daun mahkota, merah muda, benang sari banyak, tangkai sari merah,
kepala sari kuning, putik bentuk tabung, merah, (science-qery, 2011).
b. Klasifikasi
Adapun klasifakasi kembang sepatu adalan sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatopyta
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Malvales
Family : Malvaceae
Genus : Hibiscus
Spesies : Hibiscus rosa sinensis L.

c. Ekologi
Kembang sepatu adalah tanaman semak yang berasal dari Asia Timur
dan banyak ditanam sebagai tanaman hias di daerah tropis dan subtropis.
Tanaman ini tumbuh pada ketinggian 1000-800 m di atas permukaan laut.
Dengan curah hujan tahunan 1000 mm/ tahun. Suhu udara lingkungan
berkisar 24˚-27˚C, dengan kelembaban sedang dan penyinaran tinggi. Syarat
tekstur tanah lempung berpasir, liat berpasir, dengan kedalaman air tanah di
atas 50 cm dari permukaan tanah,(Wikepedia, 2011)

d. Nilai medis
Daun Hibiscus rosa sinensis berkhasiat sebagai obat demam pada anak-
anak, obat batuk, dan obat sariawan. Daun Hibiscus rosasinensis berkhasiat
sebagai obat demam pada anak-anak, obat batuk, dan obat sariawan. Daun,
bunga, dan akar Hibiscus rosa sinensis mengandung flavonoida. Di samping
itu daunnnya juga mengandung saponin dan polifenol, bunga mengandung
polifenol, akarnya juga mengandung tanin, saponin, skopoletin, cleomiscosin
A, dan cleomiscosin C, (Plantamor, 2011).
e. Nilai komersial
Kembang sepatu banyak diminati oleh para pengoleksi bunga,
sehingga bunga kamboja banyak yang di budidayakan yang kemudian dijual
sekitar 15.000/pot, (Anonim, 2011)

C. Bunga matahari (Helianthus annus L.)


a. Morfologi
Bunga matahari (Helianthus annus L.) adalah tumbuhan semusim dari
suku kenikir-kenikiran (Asteraceae) yang populer. Bunga tumbuhan ini
sangat khas: besar, biasanya berwarna kuning terang, dengan kepala bunga
yang besar diameter bisa mencapai 30 cm. Bunga ini sebetulnya adalah
bunga majemuk, tersusun dari ratusan hingga ribuan bunga kecil pada satu
bongkol. Bunga matahari juga memiliki perilaku khas, yaitu bunganya selalu
menghadap ke arah matahari atau heliotropisme. Herba ini tumbuh pendek
dan kurang dari setahun, tegak berbulu, tinggi 1sampai 3 m. Sering
digunakan sebagai tanaman hias yang butuh banyak sinar untuk tumbuhnya
Herba ini tumbuh pendek dan kurang dari setahun, tegak berbulu, tinggi 1-3
m.. Bunga besar berbentuk cawan, berwarna kuning dan di tengahnya
terdapat bunga-bunga kecil berbentuk tabung dengan warna coklat
(Anonymous, 2005).

b. Klasifikasi
Adapun klasifikasi dari bunga matahari menurut Anonymous (2005)
yaitu:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Asterales
Family : Asteraceae
Genus : Helianthus
Spesies : Helianthus annus

c. Ekologi
Bunga matahari (Helianthus annuus), ditanam pada halaman dan
taman-taman yang cukup mendapat sinar matahari, sebagai tanaman hias.
Tanaman ini cocok di segala alam tetapi tanaman ini paling subur di daerah
pegunungan, dan banyak mendapatkan sinar matahari langsung. Bunga
matahari dapat tumbuh didataran rendah sampai ketinggian 1.500 meter di
atas permukaan laut, dengan suhu 21 sampai 24ºC. Toleran terhadap pH 6,5
sampai 7. Dengan curah hujan 112 sampai 119 mm 3per tahun (Anonymous,
2006).

d. Nilai medis
Biji Bunga matahari berkhasiat sebagai antidisentri, merangsang
pengeluaran cairan tubuh (hormone, enzyme dll), merangsang pengeluaran
campak (measles). Biji bunga matahari ini juga diindikasikan untuk
mencegah osteoporosis, pengobatan reumatik, pegal linu dan disentri
berdarah. Daunnya berguna sebagai antiradang, mengurangi rasa nyeri,dan
anti malaria. Akarnya berkhasiat sebagai antiradang, peluruh air seni, pereda
batuk, menghilangkan nyeri. Sumsum dari batang dan dasar bunga untuk
merangsang energy vital, menenangkan liver, merangsang pengeluaran air
kemih, dan menghilangkan rasa nyeri ketika buang air kemih (Anonim,2008).

e. Nilai komersial
Nilai jual biji bunga matahari cukup tinggi. Selain dimanfaatkan oleh
industry kosmetik dan obat-obatan sebagai bahan dasar, biji ini pula dijual
sebagai bahan makanan bagi binatang kelangenan misalnya hamster. Harga
jualnya Rp. 10.000/sachet, (Anonim, 2011).
D. Tahi ayam (Lantana cemara)
a. Morfologi
Lantana camara merupakan tanaman perdu dengan tinggi 05 - 1,5
meter. Tanaman ini berasal dari Amerika tropis dan tumbuh baik di daerah
tropis. Kulit batang berwarna coklat dengan permukaan kasar. Daun
berwarna hijau berbentuk oval dengan pinggir daun bergerigi. Permukaan
daun kasar karena terdapat bulu. Kedudukan daun berhadapan dan tulang
daun menyirip. Herba batang berbulu dan berduri serta berukuran lebih
kurang 2 meter. Daunnya kasar, beraroma dan berukuran panjang beberapa
sentimeter dengan bagian tepi daun yang bergerigi. Bercabang banyak,
ranting bentuk segi empat, ada varietas berduri dan ada varietas yang tidak
berduri. Daun tunggal, duduk berhadapan bentuk bulat telur ujung
meruncing pinggir bergerigi tulang daun menyirip, permukaan atas berambut
banyak terasa kasar dengan perabaan permukaan bawah berambut jarang.
Bunga dalam rangkaian yang bersifat rasemos mempunyai warna putih,
merah muda, dan jingga kuning (Anonim, 2011).

b. Klasifikasi
Adapun klasifikasi Lantana camara menurut Anonim, 2011 adalah
sebagai berikut :
Kingdom : Plantae              
Divisi : Spermatopyta
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Lamiales
Famili : Verbenaceae
Genus : Lantana
Spesies : Lantana camara L.
c. Ekologi
Tanaman ini tumbuh tersebar di daerah tropis hampir seluruh benua.
Ditemukan pada tempat-tempat terbuka yang terkena sinar matahari atau
agak ternaung. Terdapat sampai 1.700 meter di atas permukaan laut., di
tempat panas, banyak dipakai sebagai tanaman pagar (Anonim, 2011).

d. Nilai medis
Selain sebagai tanaman hias, Lantana camara linn juga berpotensi
sebagai bio insektisida dan obat. Berdasarkan hasil penelitian dari ekstrak
daun dan bunga di dapati senyawa- senyawa yang berfungsi sebagai
insektisidal, fungisidal, nematisidal, dan anti mikrobakterial. Senyawa
senyawa itu yakni Humule (minyak asiri), Lantadene A, Lantadene B,
Lantanolic acid, Lantic acid, b-coryophylle, g-terpidene, a-pinene, dan r-
cynaene. Senyawa triterpenoid dari tanaman ini mampu menghambat
pertumbuhan bakteri staphylococus aureus yang merupakan bakteri patogen
pada penyakit saluran pernafasan (Anonim, 2011).

e. Nilai komersial
Tanaman ini belum diketahui nilai jualnya, karena tanaman ini bisa di
dapatkan di mana-mana. Tanaman ini juga biasanya digunakan sebagai obat
tradisional, dan belum ada obat herbalnya sehingga belum diketahui nilai
jualnya. (Anonim, 2011).
E. Nangka (Arthocarpus heterophylla)
a. Morfologi
Bunga tumbuhan nangka berrumah satu ( monoecious ) perbungaan
muncul pada ketiak daun (folii lateralis) pada pucuk yang pendek dan
khusus, yang tumbuh pada sisi batang atau cabang batang tua, bunga jantan
dalam bongkol berbentuk gadang atau gelondong 1-3 x 5-8 cm, dengan
cincin berdaging yang jelas di pangkal bongkol, hijau tua, dengan serbuk sari
kekuningan,dan berbau harum apabila masak, bunga nangka disebut babal,
setelah melewati umur masaknya, babal akan membusuk ( ditumbuhi kapang
) dan menghitam semasa masih di pohon, sebelum akhirnya terjatuh, bunga
betina dalam bongkol tunggal atau berpasangan, silindris atau lonjong, hijau
tua. Bunga nangka merupakan bunga majemuk yang berbentuk bulir, dan
berwarna kuning. Bunga jantan dan betinanya terpisah dengan tangkai yang
memiliki cincin, bunga jantan ada di batang baru di antara daun atau di atas
bunga betina (Heyne, 1987).

b. Klasifikasi
Adapun klasifikasi dari tumbuhan Arthocarpus heterophylla (nangka)
menurut Anonim 2008 sebagai berikut:
Kingdom :Plantae
Divisi : Magnoliophy
Kelas : Dicotyledoneae                  
Ordo : Urticales
Family : Moraceae
Genus : Artocarpus
Spesies : Arthocarpus heterophylla
c. Ekologi
Pohon nangka cocok tumbuh di daerah yang memilki curah hujan
tahunan ratarata 500-2.500 milimeter kubik dan musim keringnya tidak
terlalu keras. Nangka dapat tumbuh di daerah kering yaitu di daerah-daerah
yang mempunyai bulan-bulan kering lebih dari 4 bulan. Sinar matahari
sangat diperlukan nangka untuk memacu fotosintesa dan pertumbuhan,
karena pohon ini termasuk intoleran. Kekurangan sinar matahari yang dapat
menyebabkan terganggunya pembentukan bunga dan buah serta
pertumbuhannya. Rata-rata suhu udara minimum 16-21 derajat C dan suhu
udara maksimum 31-31,5 derajat C. Pohon nangka dipelihara di berbagai
tipe tanah, tetapi lebih menyenangi aluvial, tanah liat berpasir/liat
berlempung yang dalam dan beririgasi baik. Umumnya tanah yang disukai
yaitu tanah yang gembur dan agak berpasir. Pohon ini hidup pada tanah
tandus sampai subur dengan kondisi reaksi tanah asam sampai alkalis.
Bahkan pada tanah gambutpun pohon ini dapat tumbuh dan menghasilkan
buah. Pohon nangka tahan terhadap pH rendah (tanah masam) dengan pH
6,0-7,5, tetapi yang optimum pH 6–7. Pohon nangka dapat tumbuh dari
mulai dataran rendah sampai ketinggian tempat 1.300 m dpl. Namun
ketinggian tempat yang terbaik untuk pertumbuhan nangka adalah antara 0-
800 m dpl (Suharti, 1993).

d. Nilai medis
Daun tanaman ini di rekomendasikan oleh pengobatan ayurveda
sebagai obat antidiabetes karena ekstrak daun nangka memberi efek
hipoglikemi. Selain itu daun pohon nangka juga dapat digunakan sebagai
pelancar ASI, borok (obat luar), dan luka (obat luar). Daging buah nangka
muda (tewel) dimanfaatkan sebagai sayuran yang mengandung albuminoid
dan karbohidrat. Sedangkan biji nangka dapat digunakan sebagai obat batuk
dan tonik. Biji nangka dapat diolah menjadi tepung yang digunakan sebagai
bahan baku industri makanan (bahan makan campuran). Khasiat kayu
sebagai antispasmodic dan sedative, daging buah sebagai ekspektoran, daun
sebagai laktagog. Getah kulit kayu juga telah digunakan sebagai obat
demam, obat cacing dan sebagai antiinflamasi. Kandungan kimia dalam
kayu adalah morin, sianomaklurin (zat samak), flavon, dan tannin. Selain itu,
dikulit kayunya juga terdapat senyawa flavonoid yang baru, yakni morusin,
artonin E, sikloartobilosanton, dan artonol B. Bioaktivitasnya terbukti secara
empirik sebagai antikanker, antivirus, antiinflamasi, diuretil, dan
antihipertensi (Ersam, 2001).

e. Nilai Komersial
Buah nangka selain dapat dijadikan sayur pada saat masih mudah, juga
dapat dikonsumsi sebagai buah yang segar jika sudah matang. Haraga jual
nangka segar adalah sebesar Rp 5.000 per kg. Sedangkan harga jual buah
nangka yang dijadikan sayur adalah sebesar Rp 2000 per bungkus. Buah
nangka selain dijadikan sayur juga dapat dijadikan keripik, harganya bisa
mencapai Rp 50.000 per kg dan harga eceranya Rp 2.000 per bungkus
(Anonim, 2008).
BAB III
METODOLOGI

A. Waktu dan Tempat


Adapun waktu dan tempat kami melaksanakan praktikum yaitu :
Hari / tanggal : Sabtu, April 2011
Pukul : 14.00 – 17.30 WITA
Tempat : Laboratorium Biodiversity FMIPA UNTAD
B. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahannya adalah sabagai berikut:
1. Buku gambar
2. Alat tulis menulis
3. Bunga Cassea siamea
4. Bunga Ixora paludosa Kurz
5. Bunga Lantana camara
6. Bunga Leucaena glauca
7. Bunga Ficus benjamina atau Arthocarpus heterophylla
8. Bunga Hibiscus rosa-sinensis
9. Bunga Helianthus annus
10. Bunga Annona muricata
11. Bunga Bougainvilea spectabilis
12. Bunga Musaenda frondosa
13. Bunga Zea mays
14. Bunga Clitoria ternatea
15. Bunga Passiflora foetida
16. Bunga Mangifera indica
17. Bunga Cocos nucifera
18. Bunga Croton tiglium
19. Bunga jantan dan betina Cucurbita muscata
20. Bunga Citrus Sp.
C. Prosedur Kerja
1. Menulis nama spesies dan family tumbuhan tersebut.
2. Menggambar dan memberi keterangan bagian-bagiannya
 Tangkai bunga / ibu tangkai bunga (pedunculus)
 Daun pelindung (brachtea)
 Tangkai bunga (pedicellus)
 Bunga dan bagian-bagiannya (androcium, gynacium, calyx dan corolla)
3. Menentukan susunan bunga majemuk :
 Tandan (racemes)
 Untai/bunga lada (amentum)
 Cawan (corymbus)
 Kepala/bongkol (capitulum)
 Malai rata (corymbous racemosus)
 Payung majemuk (umbella compositae)
 Bulir (spica)
 Tongkol (spadix)
 Payung (umbella)
 Periuk (hipantodium)
 Malai (panicula)
4. Menentukan bagian-bagian bunga :
 Dasar bunga (receptaculum)
 Kelopak bunga (calyx)
 Mahkota bunga (corolla)
 Androcium (anther, filament)
 Gynaceum (stigma, stilus, ovarium)
BAB III
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

No Gambar Keterangan
1. Bunga kertas (Baugainvilea Famili : Nyctaginaceae
spectabilis) Bunga tidak lengkap
(flos incompletus)
Bunga terletak di ketiak daun (flos
axilaris)
Bunga banci (hermaphroditus)
Keterangan :
1. Mahkota bunga
2. Daun pemikat
3. Bracteola
4. tangkai bunga (pedicellus)
5. Ibu tangkai bunga
(pedunculus)
Susunan bunga majemuk : tandan
Rumus : ♀*K 0, C 5, A 8, G 1
Bunga Monoceus
2. Kembang sepatu (Hibiscus rosa Famili : Malvaceae
sinensi) Bunga lengkap
(flos completus)
Bunga terletak di ujung tangklai
daun (lateralis)
Bunga banci (hermaphroditus)
Keterangan :
1. Gynaecium
2. Androecium
3. Mahkota (Corolla)
4. Kelopak (Calyx)
5. Ibu tangkai bunga
(pedunculus)
Bunga tunggal (planta uniflora)
Rumus : ♀*K 5+5, C 5, G 5, A ∞
Bunga Monoceus
3. Nangka (Arthocarpus Famili : Moraceae
heterophylla) Bunga tidak lengkap
(flos incompletus)
Bunga terletak di ketiak daun (flos
axilaris)
Bunga banci (hermaphroditus)
Keterangan :
1. Bunga
2. Bractea (daun pelindung)
3. Tangkai bunga (pedicellus)
4. Ibu tangkai bunga
(pedunculus)
Susunan bunga majemuk : periuk
(hypanthodium)
Rumus : ♀*K 0, C ∞, A ∞, G ∞
Bunga Monoceus

4. Bunga matahari (Halianthus Famili : Asteraceae


annus) Bunga lengkap (flos completus)
Bunga terletak di ujung tangkai
bunga (flos terminalis)
Bunga banci (hermaphroditus)
Keterangan :
1. Bunga tabung
2. Bunga pita
3. Daun pelindung (bractea)
4. Ibu tangkai bunga
(pedunculus)
Susunan bunga majemuk : cawan
(corymbus)
Corolla : simpetalae
Rumus : ♀*K ∞, C ∞, A ∞, G ∞
Bunga Monoceus
5. Tahi ayam (Lantana cemara) Family : Moraceae
Bunga Lengkap (Flos Completus)
Bunga Terletak Di Ujung Tangkai
Bunga (Flos Terminalis)
Bunga Banci (Hermaphroditus)
1. Kelopak (Calyx)
2. Tangkai Bunga (Pedicellus)
3. Mahkota (Corolla)
4. Brachtea (Daun-Daun
Pelindung)
5. Daun Tangkai (Brateda)
6. Ibu Tangkai Bunga
(Penduculus)
7. Androcium (Putik)
Susunan Bunga : Payung Majemuk
(Umbella
Compositae)
Rumus : ♀*K0, C4, A4, G1
B. Pembahasan
a. Bunga matahari (Halianthus annus)
Tumbuhan ini merupakan tumbuhan berbunga majemuk tak berbatas
(inflorescentia cymosa) yaitu bunga majemuk yang ibu tangkainya dapat
tumbuh terus sebagai bunga majemuk tak terbatas dan berkelamin ganda
(hermaproditus), karena memiliki benang sari dan putik dalam satu bunga.
Mempunyai ibu tangkai bunga yang berfungsi mendukung bunga majemuk
yang ada. Kemudian mempunyai tangkai daun (pedicellus) yang berfungsi
sebagai cabang ibu tangkai yan mendukung bunganya. Susunan daun
majemuknya berbentuk cawan. Bunga cawan yaitu suatu bunga majemuk
yang ibu tangkainya melebar dan merata pada bagian itulah tersusun bunga-
bunganya. Tanaman ini memiliki 2 macam bunga yaitu bunga pita (flos
ligalutus) dan bunga tabung (flos disci). Bunga pita merupakan bunga
mandul yang terdapat sepanjang tepi cawan dan berbentuk seperti pita,
sedangkan bunga tabung merupakan bunga-bunga yang terdapat diatas
cawannya sendiri (flos disci), bentuknya seperti tabung dan memiliki 2
macam alat kelamin, yaitu benang sari dan putik dan menghasilkan buah.
Bunga matahari merupakan bunga lengkap, karena memiliki calyx
(kelopak), corolla (mahkota), stamen (benang sari), pistilium (putik). Selain
itu bunga matahari memiliki daun-daun pembalit (bractea involucralis atau
involucrum). rumus bunga yang berlambang ♀ karena tumbuhan ini
termasuk bunga banci (hermaphroditus). Adapun rumus bunga pada
tumbuhan ini adalah ♀* K( ∞ ), C ( ∞) , A(  ) ,G( ∞ ). Dimana K adalah calyx
(kelopak) yang memiliki jumlah tak terhingga sehingga dituliskan dengan
lambang ( ∞ ), C yaitu corolla (mahkota) yang memiliki jumlah tak
terhingga pula sehingga dituliskan denga lambing ( ∞ ), pada bunga maahari
terdapat atau memiliki androecium (alat kelamin jantan) yang banyak atau
tak terhingga sehingga dituliskan dengan lambing ( ∞ ) dan gynaecium (alat
kelamin betani) yang banyak sehingga dilambangkan (∞  ).

b. Kembang kertas (Bougainvilea spectabilis)


Tumbuhan ini merupakan tumbuhan berbunga majemuk tak terbatas
(inflorescentia centripetal) yaitu bunga majemuk yang ibu tangkainya dapat
tumbuh terus menerus dengan cabang – cabang yang dapat bercabang lagi
Mempunyai ibu tangkai bunga yang berfungsi mendukung bunga majemuk
yang ada. Kemudian mempunyai tangkai daun (pedicellus) yang berfungsi
sebagai cabang ibu tangkai yan mendukung bunganya. Susunan daun
majemuknya berbentuk bunga tandan. Ibu tangkai bercabang, dan cabang-
cabangnya masing-masing mendukung satu bunga pada ujungnya. Masing-
masing cabang mempunyai suatu daun pelindung pada pangkalnya dan
karena pangkal daun sama tinggi letaknya, maka tampak seakan-akan pada
pangkal cabang-cabang tadi seperti terdapat daun-daun pembalut. Kembang
kertas mempunyai mahkota (corolla), memiliki benang sari (stamen),
memiliki putik (pistillum) sehingga dikatakan bunga tidak lengkap karena
tidak memiliki kelopak (calyz) dan daun pelindung (bractea). Bunga
kembang kertas mempunyai rumus bunga ♀* K0, C5, A8, G1. Dimana K0
adalah calyx (kelopak) yang jumlahnya 0 sehingga dituliskan dengan
lambang K0 kemudian C5 adalah corolla (mahkota) yang mana pada
kembang kertas terdiri dari dua lingkaran, pada lingkaran pertama terdapat 5
helaian kedua terdapat 5 helaian pula. Pada kembang kertas ini memiliki
androecium (alat kelamin jantan) yang berjumlah 8 sehingga dituliskan
dengan A8 dan memiliki gynaecium (alat kelamin betina) yang berjumlah 1
sehingga dituliskan G1.

c. Kembang sepatu (Hibiscus rosa- sinensis)


Hibiscus rosa-sinensis merupakan tanaman berbunga tunggal (planta
uniflora), yaitu bunga pada tumbuhan ini hanya menghasilkan satu bunga
saja. Berdasarkan tata letaknya, bunga kembang sepatu terletak di ketiak
daun (flos lateralis) dan bunganya terpencar dan terpisah-pisah (flores
sparsi). Bunga kembang sepatu terdiri dari pedicellus (tangkai bunga), yaitu
cabang ibu tangkai yang mendukung bunganya. Selain pedicellus terdapat
perianthium (hiasan bunga) yaitu bagian bunga yang merupakan penjelmaan
daun dan masih tampak berbentuk lembaran dengan tulang-tulang yang
masih jelas. Hiasan bunga yang ada pada kembang sepatu yaitu calyx
(kelopak) yaitu bagian hiasan bunga yang merupakan lingkaran luar,
biasanya berwarna hijau, dan sewaktu bunga masih kuncup merupakan
selubungnya, yang melindungi kuncup tadi terhadap pengaruh-pengaruh dari
luar. Selain calyx, ditemukan pula corolla (mahkota) yaitu bagian hiasan
bunga yang terdapat pada lingkaran dalam, biasanya tidak berwarna hijau
lagi. Warna bagian inilah yang lazimnya merupakan warna bunga. Fungsi
dari corolla adalah sebagai alat yang mempunyai daya penarik dan pelindung
alat-alat persarian (benangsari dan putik). Kembang sepatu memiliki corolla
yang bersifat diapetalae.
Kembang sepatu termasuk bunga lengkap (flos completus) karena
terdiri dari calyx, corolla, stamen dan pistilum. Kembang sepatu memiliki
kelamin bunga yaitu berkelamin dua atau bunga banci (hermaphroditus)
yang di simbolkan ♀, yaitu androcium (alat kelamin jantan) yang berupa
benang sari (stamen) dan gynacium (alat kelamin betina) berupa putik
(pistilum). Adapun rumus bunga pada tumbuhan ini yaitu ♀*K 5+5, C5, A ,
( ∞ )

G5. Dimana * adalah mempunyai banyak simetri K5 adalah calyx (kelopak)


yang berjumlah 5 dan ditambahkan dengan 5, karena kembang sepatu
memiliki epycalyx (kelopak tambahan) yang berjumlah 5, pada kembang
sepatu memiliki androecium (alat kelamin jantan) yang banyak sehingga
dilambangkan ( ∞ ) atau tak terhingga dan gynaecium (alat kelamin betina)
yang berjumlah 5.
d. Tahi ayam (Lantana camara)
Lantana camara merupakan tanaman berbunga majemuk (planta
multiflora), merupakan bunga majemuk tak berbatas (inflorescentian
racemosa) yaitu bunga majemuk yang ibu tangkainya dapat tumbuh terus,
dengan cabang-cabang yang dapat bercabang lagi atau tidak, dan
mempunyai susunan”acropetal” (semakin muda semakin dekat dengan ibu
tangkai) dan bunga-bunga pada bunga majemuk ini mekar berturut-turut dari
bawah ke atas, termasuk dalam bunga majemuk bongkol (capitulum) yaitu
suatu bunga majemuk yang menyerupai bunga cawan, tetapi tanpa daun-
daun pembalut, dan ujung ibu tangkai biasanya membengkak. Lantana
camara terdiri dari pedunculus (ibu tangkai bunga) yaitu bagian yang
biasanya merupakan terusan batang atau cabang yang mendukung bunga
majemuk tadi, pedicellus (tangkai bunga) yaitu cabang ibu tangkai yang
mendukung bunganya, dan brachtea (daun-daun pelindung) yaitu bagian-
bagian serupa daun yang dari ketiaknya muncul cabang-cabang ibu tangkai
atau tangkai bunganya. Selain itu, terdapat perianthium (hiasan bunga) yaitu
bagian bunga yang merupakan penjelmaan daun dan masih tampak
berbentuk lembaran dengan tulang-tulang yang masih jelas. Hiasan bunga
yang ada pada tumbuhan ini yaitu corolla (mahkota), bagian hiasan bunga
yang terdapat pada lingkaran dalam, biasanya tidak berwarna hijau lagi.
Warna bagian inilah yang lazimnya merupakan warna bunga. Fungsi dari
corolla adalah sebagai alat yang mempunyai daya penarik dan pelindung
alat-alat persarian (benangsari dan putik). Lantana camara memiliki corolla
yang bersifat diapetalae. Terdapat pula benang sari (stamen) yang
merupakan alat kelamin jantan (androcium). Lantana camara merupakan
tanaman berbunga banci yaitu berkelamin dua (hermaphrodites) yaitu
dengan symbol ♀. Lantana camara memiliki rumus bunga yaitu *adalah
memiliki banyak simetris, calyx (K) tidak ada, corolla (C) 4 helai,
androcium (A) 4, dan gynacium (G) 1. Adapun rumus bunga Lantana
camara yaitu ♀*K0, C4, A4, G1.

e. Nangka (Arthocarpus heterophylla)


Bunga nangka termasuk bunga yang berkelamin ganda, karena
memiliki dua alat kelamin yaitu benang sari dan putik atau biasa di sebut
bunga banci yang di simbolkan ♀ . Untuk membedakan antara bunga jantan
dan betina adalah dengan cara melihat cincin yang terdapat pada tangkai
bunga, karena bunga jantan tidak memiliki cincin sedangkan bunga betina
memiliki. Susunan bunga yang dimiliki bunga Arthocarpus heterophylla
adalah majemuk perluk (hypontodium) karena ujung ibu tangkainya
menebal, berdaging, mempunyai bentuk seperti ganda, sedangkan bunga-
bunganya terdapat meliputi seluruh bagian yang menebal tadi, sehingga
tercapai bentuk bulat atau silinder. Bunga pada tumbuhan nangka tidak
memiliki corolla (mahkota), hanya mempunyai kelopak bunga (calyx) dan
peduculus (ibu tangkai bunga) serta bractea (daun pelindung). Duduk bunga
pada tumbuhan ini adalah pada kuncup atau tunas. Nangka memiliki rumus
bunga yaitu *adalah memiliki banyak simetri Korolla (C) tidak terhinngga,
androcium (A) tak terhingga, dan gynacium (G) ∞. Adapun rumus bunga
yang dimiliki bunga ini adalah ♀*↑K0, C∞, A∞, G∞
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah kami lakukan, maka kami dapat
menyimpulkan bahwa :
1. Bunga merupakan salah satu organ tumbuhan yang sangat penting, karena
berfungsi sebagai alat perkembangbiakan (organum reproduktivum) pada
tumbuhan generatif.
2. Bunga dapat dibedakan menjadi dua kelompok berdasarkan tata letak dan
jumlah bunga, yaitu bunga tunggal (planta uniflora) dimana dalam satu
tumbuhan hanya terdapat satu bunga saja, dan bunga majemuk (planta
multiflora) yang mana dalam satu tumbuhan terdapat lebih dari satu bunga
serta bunga-bunga tersebut terdapat dalam ketiak-ketiak daun atau pada
ujung batang dan cabang-cabang tumbuhan.
3. Adapun yang termasuk dalam kelompok bunga tunggal adalah bunga jagung
(Zea mays) dan yang termasuk kedalam bunga majemuk daantaranya adalah
bunga matahari (Helianthus annuus), bunga kembang kertas
(Bougainvillean spectabillis), bunga tahi ayam (lantana cemara), bunga
nangka (Artocarpus heterophylla), dan bunga kembang sepatu (Hibiscus
rosa-sinensis).

A. Saran
Saya selaku praktikan berharap kepada asisten agar dapat membantu
praktikannya dalam kegiatan praktikum sehingga dapat menghindari
kesalahan dalam kegiatan praktikum. Selain itu, saya berharap agar kegiatan
praktikum dapat dilaksanakan tepat pada waktu yang telah ditentukan agar
praktikan dapat menyelesaikan segala tugas yang diberikan didalam
laboratorium.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2011, http://www . plantamor .com /index .php? plant=955, diakses pada
tanggal 24 April 2011, pukul 15.00 WITA.

Anonim, 2011, http : //id . shvoong . com / medicine – and – health / alternative
-medicine/2144554 Bunga matahari/, diakses pada tanggal 24 April 2011,
pukul 15.00 WITA.

Anonim, 2011, http://www.proseanet.org/florakita/browser.php?docsid=585, diakses


pada tanggal 24 April 2011, pukul 15.00 WITA.

Morton, J. 1987. Mango. p. 221–239. In: Fruits of warm climates. Julia F.


Morton, Miami, FL. New York.

Syamsuhidayat, Sugati S., dan Hutapea, J.R., 1991, Inventaris Tanaman Obat
Indonesia. Edisi ke-2, Departemen Kesehatan RI Bagian Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan, Jakarta.

Tjitrosoepomo,G, 1994, Morfologi Tumbuhan, Gadjah Mada University


Press, Yogyakarta.

Van Steenis, C.G.G.J. 1981. Flora, untuk sekolah di Indonesia. PT Pradnya


Paramita. Jakarta.

You might also like