You are on page 1of 15

MAKALAH ILMU EKONOMI

PRODUKSI USAHA PENGOLAHAN SUSU KEDELAI

OLEH :

ILHAM ISMAIL

21.0152

INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI

(KAMPUS REGIONAL MAKASSAR)

2011
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa,
berkat rahmat dan karunia-Nya, pembuatan makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini disusun sebagai pemenuhan tugas mata perkuliahan ilmu ekonomi.

Saya menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada


pihak yang telah membantu sehingga makalah ini selesai tepat pada waktunya.
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saya mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini memberikan informasi kepada kita semua dan


bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua. Amin.

Makassar, 25 April 2011

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu Negara yang banyak mengkonsumsi kacang


kedelai, dimana kacang kedelai dikonsumsi dalam bentuk olahan diantaranya adalah
tahu, tempe dan susu kedelai. Di Indonesia penggunaan kacang kedelai masih
terbatas pada bahan makanan manusia dan ternak. Tetapi penggunaan biji kedelai
ini harus diolah terlebih dahulu sebelum dikonsumsi. Hal ini karena biji kedelai ini
mengandung tripsine inhibitor, yang dapat dinetralkan dengan cara direbus atau
direndam dengan air panas terlebih dahulu. Adapaun kandungan zat yang terdapat
pada kacang kedelaiadalah sebagai berikut:

Kandungan zat gizi kacang kedelai:

No Komposisi Kandungan
1. Kadar air 93,7 gram
2. Energi 33 kalori
3. Protein 2,75 gram
4. Lemak 1,91 gram
5. Karbohidrat 1,81 gram
6. Serat 1,3 gram
7. Kalsium 4 miligram
8. Magnesium 19 miligram
9. Fosfor 49 miligram
Sumber : AAK,1989

Tabel diatas menjelaskan zat-zat gizi yang terdapat pada kacang kedelai
yang telah diolah. Kandungan zat gizi di atas adalah per 100 gram bahan. Jelasnya
terlihat bahwa begitu banyak zat-zat gizi yang terdapat pada susu kedelai murni.

Susu kedelai merupakan salah satu sumber protein nabati terbaik. Protein
berfungsi untuk pertumbuhan tubuh, menjaga kesehatan dan stamina tubuh, serta
mengganti sel-sel yang rusak atau tua. Susu kedelai bernilai gizi tinggi dengan
kandungan asam amino yanag penting terdapat didalaim kedelai yaitu: Isoleucine,
Leucine, Mhetionine, Phenylalanine, Threonine, Thryptophane, dan Valine. Selain itu
kacang kedelai juga mengandung kalsium, fosfor, zat besi, vitamin A dan vitamin B.
susu kedelai memiliki kadar protein dan komposisi asam amino yang hampir sama
dengan susu sapi. Keunggulan lain dari susu kedelai dibandingkan susu sapi adalah
tidak mengandung kolesterol sama sekali. Kandungan protein dalam susu kedelai
dipengaruhi oleh varietas kedelai, jumlah air yang ditambahkan, jangka waktu dan
penyimpanan, serta perlakuan panas. Semakin banyak jumlah air yang digunakan
untuk mengencerkan susu, maka akan semakin sedikit kadar protein yang.

Perbandingan kadar protein dengan bahan makanan lain:

No Bahan Makanan Protein (%Berat)


1. Kedelai 35,00
2. Kacang hijau 22,00
3. Daging 19,00
4. Ikan segar 17,00
5. Telur ayam 13,00
6. Beras 6,80

Berdasarkan table di atas dapat disimpulkan bahwa kedelai mempunyai


kadar protein tertinggi jika dibandingkan dengan bahan makanan lainnya. Oleh
karena itu, jsejak dahulu kadelai diketahui merupakan makanan sehat yang baik
untuk dikonsumsi, sehingga banyak bahan makanan yang menggunakan kedelai
sebagai bahan baku.

Adapun permasalahan yang banyak dihadapi dalam pengembangan usaha


pengolahan susu kedelai itu sendiri, seperti persediaan kacang kedelai yang sering
putus, atau tingginya harga kacang kedelai. Kondisi ini tentunya akan membuat para
pengusaha susu kacang kedelai ragu dalam mengembangkan usahanya.

Jika dilihat dari skala usaha pengolahan susu kedelai, maka saat ini skala
usaha pengolahan susu kedelai tergolong kecil. Minimnya pengembangan usaha
pengolahan susu kedelai dalam skala besar lebih disebabkan adanya ketakutan dari
para pengusaha yaitu tidak layaknya usaha yang di bangun dibandingkan profit yang
diterima.

Berdasarkan paparan tersebut maka dalam kajian ini akan dirancang analisis
kelayakan ekonomi yang terdiri dari analisis marketing, produksi dan sumber daya
manusia

I.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pada uraian di atas, masalah yang dapat dirumuskan adalah:


berapa besar pendapatan rata-rata usaha agroindustri susu kedelai bagi para
pengusaha pengolahan susu kedelai?
I.3. Tujuan Umum

Adapun tujuan dibuatnya makalah ini adalah:

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Ekonomi;


2. Menambah pengetahuan bagi penulis pada khususnya dan bagi para
pembaca pada umumnya;
3. Mengetahui dan menganalisis besarnya pendapatan usaha agroindustri susu
kedelai.

BAB II

PEMBAHASAN

II.1. Pengertian Produksi dan Industri


Dalam upaya memenuhi kebutuhan, manusia memerlikan barang dan jasa.
Barang dan jasa tersebut tidak tersedia begitu saja, tetapi harus dibuat dengan
pengorbanan tertentu. Seperti halnya susu kedelai yang menjadi bahan pangan
untuk kepuasan manusia tidak tersedia secara langsung, tetapi melalui proses yang
panjang. Bermula dari bahan baku kacang kedelai, kemudian diolah melalui proses
industri yang cukup panjang yang kemudian merubah bentuk, sifat dan
kegunaannya. Dimana perubahan-perubahan yang terjadi terjadi tersebut mengarah
pada suatu perubahan barang dan jasa yang kurang berguna menjadi barang dan
jasa yang lebih berguna untuk memenuhi kepuasan manusia.

Produksi dalam artian yang umum didefenisikan sebagai segala kegiatan


yang ditujukan untuk menciptakan atau menambah nilai guna atas suatu benda
untuk memenuhi kepuasan manusia. Setiap proses untuk menghasilkan barang dan
jasa dinamakan “Proses Produksi”. Produksi dalam artian lebih “opeerasional”
adalah suatu proses dimana satu atau beberapa barang dan jasa yang disebut
“input” diubah menjadi barang dan jasa yanag disebut “output”.

Banyak jenis kegiatan yang terjadi dalam proses produksi karena ada
perubahan bentuk, tempat, dan waktu penggunaan hasil-hasil produksi. Masing-
masing perubahan tersebut menentukan penggunaan input untuk menghasilkan
output yang diinginkan. Ekonomi produksi dapat diartikan sebagai “Peraturan rumah
tangga di bidang produksi oleh karena terbatasnya sumber daya sedangkan
kebutuhan produsen tidak kunjung dipuaskan”.

Industri pengolahan adalah sutu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan


mengubah barang dasar secara mekanik, kimia, atau dengan tangan sehingga
menjadi barang jadi/setengah jadi, dan/atau mengubah barang yang kurang nilainya
menjadi barang yang lebih tinggi nilainya dengan maksud mendekatkan produk
tersebut kepada konsumen akhir.

Agroindustri pada dasarnya mencakup kegiatan pengolahan yang sangat


luas baik dari tahapan prosesnya maupun jenisnya. Hal ini terlihat pada pengertian
agroindustri yaitu suatu kegiatan industry yang memanfaatkan produk primer hasil
pertanian sebagai bahan bakunya untuk diolah sedemikian rupa sehingga menjadi
produk baru dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaanya termasuk kegiatan
rancang bangun dan perekayasaan industri, yang bersifat setengah jadi maupun final
yang dapat segera di konsumsi.
Agar dapat berproduksi, maka setiap industri harus memiliki modal, tenaga
kerja dan sumber daya alam (bahan baku). Selain itu juga diperlukan teknologi,
inovasi, keterampilan khusus serta peralatan atau dengan menggunakan mesin
(Aziz, 1993: 39).

Agroindustri sebagai inti dari agribisnis adalah kegiatan indstri yang


mengolah hasil pertanian baik sebagai industry hilir yang berlokasi di pedesaan dan
secara fungsional meningkatkan posisi petani dalm meraih nilai tambah dengan
memperolah harga pasar ynag lebih besar dari harga yang dibayarkan oleh
konsumen (Adjid, 1998 : 25).

Industri dapat dibedakan atas industry besar, industry menengah, dan


industry kecil yang termasuk di dalamnya industri rumah tangga (home industry).
Penentuan industry ini bedasarkan besar kecilnya modal yang digunakan dan
banyaknya tenaga kerja yang dipakai.

Bahan baku merupakan bahan dasar utama yang mempengaruhi jalannya


kegiatan produksi untuk menghasilkan suatu produk baru. Ketersediaan bahan baku
industry yang tersedia secara tepat waktu, kuantitas dan kualitas serta tersedia
secara berkelanjutan akan menjamin penampilan perusahaan/industry dalam waktu
yang relatif lama.

Bahan baku industri adalah sebagian besar dari produk pertanian dan
sebagian besar pula umumnya dari produk pertanian yang dihasilkan di dalam
negeri. Dalam kaitannya dengan bahan baku, maka karakteristik produk pertanian
yang digunakan sebagai bahan baku tersebut perlu diketahui secara baik, misalnya
bagaiman system produksinya, kapan dapat diusahakan, dan sebagainya. Produk
pertanian sebagain bahan baku industry mempunyai cirri khusus yang tidak dapat
disamakan dengan produk manufaktur. Ciri khusus tersebut yaitu bahwa produk
pertanian itu umumnya bersifat musiman dan karenanya produk tersebut sulit
tersedia sepanjang tahun. Implikasinya adalah doiperlukannya manajemen stok
(bahan baku) yang terencana secara baik (Soekarwati, 300: 27)

II.2. Operasioanal dan Pengukuran Varibel

Adapun defenisi dan pengukuran variable yang digunakan dalam penelitian


ini adalah:
1. Biaya investasi adalah jumlah biaya yang digunakan pengusaha untuk
pengembangan usaha pengolahan minuman susu kedelai. Biaya ini terdiri
dari biaya peralatan dan sebagainya, serta diukur dalam satuan rupiah.
2. Biaya operasional adalah jumlah biaya yang digunakan dalm menjalankan
usaha pengolahan minuman susu kedelai.
a. Kacang kedelai adalah bahan baku utama untuk pengolahan susu
kedelai, diukur dalam satuan kilogram/hari.
b. Tenaga kerja adalah jumlah tenaga yang berusia 15 tahun ke atas, baik
dalam keluarga maupun luar keluarga untuk melakukan pekerjaan rutin
sehari-hari diukur dalam satuan hari kerja pria (HKP).
c. Biaya produksi adalah hasil penjumlahan antara biaya investasi dengan
biaya operasional, diukur dalam satuan rupiah.
d. Harga jual adalah nilai penjualan susu kedelai, diukur dalam satuan
Rp/Kg.

II.3. Model Analisis dan Pengujian Hipotesis

Data yang diperoleh dari lapangan diolah dan ditabulasikan menurut


kebutuhan analisis. Analisis pendapatan usaha agroindustri susu kedelai dapat
dilakukan dengan menggunakan rumus/formula sebagai berikut:

π = PrT – B …………………………………………...……(Soekartawi, 1998: 77)

= PrT – (BT + BTT)

Keterangan :

π = Pendapatan bersih

PrT = Nilai penjualan susu kedelai

BT = Biaya tetap susu kedelai

BTT = Biaya tidak tetap susu kedelai

Untuk melihat Revenue Cost Ratio maka digunakan rumus sebagai berikut:

R/C = Total Penerimaan / Total Biaya …………(Yan, Firdaus dkk, 2002: 161)

Keterangan :

R = Total Penerimaan
C = Total Biaya

Kriteria yang dipakai adalah:

Jika R/C>1 Usaha pengolahan susu kedelai tersebut “layak”

Jika R/C<1 Usaha pengolahan susu kedelai tersebut “tidak layak”

Jika R/C=1 Usaha pengolahan susu kedelai tersebut berada dalam keadaan “titik
pulang pokok”

Sedangkan untuk melihat besarnya perbandingan keuntungan dengan modal


dari usaha pengolahan susu kedelai maka digunakan analisis ROI (Return on
Investment) sebagai berikut:

ROI = (Keuntungan/Total Biaya) x 100 % ………...……(Hardibroto, 1986: 88)

Keterangan:

R = Pendapatan Bersih C = Total Biaya

Sedangkan untuk melihat titik balik pokok atau break even point (BEP) maka
digunakan BEP jumlah produksi dan BEP harga produksi adalah sebagai berikut:

BEPharga jual = Total Biaya/Jumlah Produksi …(Yan, Firdaus dkk, 2002: 161)

BEPjumlah produksi = Total Biaya/Harga Jual ……(Yan, Firdaus dkk, 2002: 161)

II.4. Proses Produksi Susu Kedelai

Kedelai sebaiknya disimpan pada tempat yang kering. Karung-karung kedelai


ini ditumpuk pada tempat yang diberi alas kayu agar tidak langsung menyentuh
tanah/ lantai. Apabila kedelai disimpan dalam wakktu lama, maka seiap 2-3 bulan
sekali harus dijemur kembali (Danarti, 1998 : 44).

Bila gudang penyimpanan tidak dilengkapi alat pendingin dan pengatur


kelembaban, penyimpanan kedelai paling lama 4 bulan. Sedangkan pada gudang
yang dilengkapi AC dan alat penyerap kelembaban, kedelai dapat disimpan lebih
lama sekitar satu tahun (Suorapto, 2001: 59).

Susu kedelai dapat dibuat dengan proses sederhana, serta tidak memerlukan
keterampilan khusus. Penggunaan air sumur dapat menghasilkan susu kedelai
dengan rasa yang lebih enak. Untuk memperoleh susu kedelai yang baik, kita perlu
menggunakan kedelai yang berkualitas baik. Dari 1 kg kedelai dapat dihasilkan 10
liter susu kedelai. Berikut proses pembuatan susu kadelai:

Bahan :

-kedelai 1 kg

-air panas 8 liter

-air dingin untuk perendaman 3 liter

-gula pasir 100-200 gr

-panili 2 gr

-garam 15 gr

Alat :

-panci

-mesin penggiling

-kain penyaring

-tungku atau kompor

Cara pembuatan :

-Bersihkan kedelai dari segala kotoran

-Rebus kedelai yang telah bersih selama kira-kira 15 menit, lalu rendam dalam
airbersih selama kira-kira 12 jam

-Cuci hingga kulit airnya terkelupas. Hancurkan dengan mesin penggiling

-Campur kedelai yang sudah halus dengan air panas. Aduk-aduk campuran
sampaimerata

-Saring campuran dengan kain saring sehingga diperoleh larutan susu kedelai
-Tambahkan gula pasir, panili,dan garam ke dalam larutan susu lalu aduk rata dan
panaskan.

II.4.1. Penggunaan Sarana Produksi


Setiap perusahaan yang menghasilkan suatu produk, tidak terlepas dari
masalah biaya. Hal ini penting bagi pimpinan perusahaan dalam menentukan
besarnya keuntungan secara tapat. Adapun biaya produksi yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah biaya saran produksi variable (tidak tetap) dan biaya sarana
produksi tetap.

II.4.2 Biaya Sarana Produksi Tidak Tetap

Perhitungan seluruh jumlah biaya produksi yang dibutuhkan oleh perusahaan


untuk setiap kali produksi dimana akan menghasilkan susu kedelai, untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

No Komponen Biaya Jumlah Satuan Harga Jumlah (Rp)


(Rp/Satuan)
1 Kacang Kedelai 6 Kg 10.000 60.000
2 Gula Pasir 2 Kg 12.000 24.000
3 Vanili 0,12 Kg 10.000 1.200
4 Garam 0,5 Kg 8.000 4.000
5 Minyak 15 Liter 4.000 60.000
6 Gelas Plastik 1,440 Buah 500 720.000
Jumlah 869.200
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa besarnya biaya sasrana
produksi tidak tetap yang mencakup bahan baku yang terdiri dari 6 jenis bahan baku
serta packing yaitu gelas plastic Rp 869.200,- per bulan. Dimana rata-rata dalam
satu bulan dapat menghasilkan sebanyak 1.440 gelas air susu kedelai.

Berdasarkan data di atas maka dapat dilihat penggunaan biaya dalam proses
produksi usaha susu kedelai terlihat bahwa biaya pembelian gelas packing plastic
merupakan kelompok biaya terbesar, sedangkan biaya pembelian bahan baku
mentah lainnya yang terdiri dari kacang kedelai, gula pasir, garam, dan vanili
merupakan kelompok biaya yang terkecil.

Kegiatan proses produksi ini dilakukan dalam satu bulan enam kali proses
produksi, hal ini disesuaikan dengan permintaan susu kedelai.

II.4.3 Saran Produksi Tetap

Adapun saran produksi tetap yang digunakan dalam usaha pengolahan susu
kedelai diantaranya adalah:

No Komponen Biaya Jumlah Harga Jumlah Nilai Susut


(buah) (Rp/satuan) (Rp) (Rp)
1 Panci 3 120.000 360.000 15.000
2 Mesin Penggiling 2 750.000 1.500.000 62.500
3 Kain Penyaring 3 7.000 21.000 2.800
4 Kompor 3 250.000 750.000 31.250
5 Dandang 3 180.000 540.000 22.500
6 Ember 2 75.000 150.000 6.250
7 Blender 1 350.000 350.000 14.583
Jumlah 3.671.000 154.883
Berdasarkan table diatas dapat dilihat besarnya biaya tetap biaya dikeluarkan
oleh usaha agroindustri pengolahan susu kedelai adalah mencapai Rp 154.883,- per
bulan.

II.5. Produksi dan Nilai Produksi

Produksi yang dihasilkan pada usaha agroindustri pengolahan susu kedelai


dikemas dalam botol plastik. Dimana besarnya jumlah produksi usaha agroindustri
pengolahan susu kedelai yang dihasilkan per satu kali proses produksi berbeda-
beda. Hal ini tergantung dari ketersediaan bahan baku dan juga besarnya
permintaan konsumen.

Misalkan, jumlah produksi susu kedelai adalah 240 botol per satu kali proses
produksi atau 1.440 botol per bulan. Harga dari usaha agroindustri pengolahan susu
kedelai tersebut per botolnya dimisalkan Rp 3.000,-. Jadi, dapat di kalkulasikan
bahwa nilai produksi yang dihasilkan usaha agroindustri pengolahan susu kedelai
tersebut adalah:

Jumlah produksi = 1.440 botol

Harga jual = Rp 3.000,-/botol

Nilai Hasil Produksi = 1.440 x 3.000

= Rp 4.320.000,-
BAB III

PENUTUP

III.1. Kesimpulan

Produksi adalah kegiatan menghasilkan atau menambah nilai guna barang


atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia. Produksi dapat dilakukan secara
perseorangan (individu) maupun berkelompok. Orang atau pihak yang menghasilkan
barang disebut produsen. Hasil produksi berupa barang atau jasa.

Agroindustri yaitu suatu kegiatan industri yang memanfaatkan produk primer


hasil pertanian sebagai bahan bakunya untuk diolah sedemikian rupa sehingga
menjadi produk baru dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaanya termasuk
kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri, yang bersifat setengah jadi
maupun final yang dapat segera dikonsumsi.

Susu kedelai memiliki banyak sekali manfaat bagi kesehatan. Salah satu
manfaat dari susu kedelai adalah dapat menghambat laju osteoporosis. Dan masih
banyak lagi manfaat dari susu kedelai ini bagi kesehatan. Karena berdasarkan hasil
penelitian para ahli, susu kedelai mengandung banyak sekali gizi dan manfaaat di
dalamnya, selain sebagai penggantisusu sapi, bahkan jauh lebih kaya akan gizi
dibandingkan susu sapi. Susu kedelai juga dapat dijadikan alternative terbaik
pengganti susu formula yang kecenderungannya mengandung bakteri jahat yang
membahayakan kesehatan balita dan anak-anak. Adapun kandungan yang terdapat
dalam susu kedelai adalah: protein, lemak nabati, karbohidrat, serat/fiber, vitamin A,
vitamin B1, vitamin B2, vitamin E, mineral, polisakarida, isoflavon, HDL, kalsium,
lesitin, vitamin B kompleks, Omega-3 dan fibroestrogen.
DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 2009. Laporan Perkembangan Usaha Peternakan. Dinas Peternakan


Provinsi NAD.

---------------1993. Garis-garis Besar Haluan Negara. Ketetapan MPR-RI Nomor II


MPR 1993. UIP, Jakarta.

Adjid, A.D. 1998. Bunga Rampai Agribisnis Menuju Abad 21. Surat Kabar Sinar Tani,
Jakarta.

Aziz, M.A. 1993. Permodalan Agroindustri. Bangkit, Jakarta.

Daniel, 2002. Metode Penelitian Sosial Ekonomi. Bumi Aksara, Jakarta.

Ibrahim, Yacob, 1998. Studi Kelayakan Bisnis, Rineka Cipta, Jakarta.

Kadairah; Lien; Karllina; Cliver Gray. 1978. Pengantar Evaluasi Proyek. Lembaga
Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesa,
Jakarta.

You might also like