Professional Documents
Culture Documents
Penulis
BAB I
PNDAHULUAN
C. TUJUAN PENULISAN
Dalam penyusunan makalah ini, penyusun memiliki tujuan :
1. Memhami pengertian identitas profesional Bimbingan dan
Konseling.
2. Menerapkan pengembangan profesi Bimbingan dan
Konseling
3. Mengetahui cara pengembangan standarisasi profesi
Konseling
BAB II
ISI
c) Akreditasi
Lembaga pendidikan konselor perlu diakreditasi untuk menjamin mutu
lulusannya. Akreditasi meliputi penilaian tehadap misi, tujuan, struktur dan isi
program, penilaian keberhasilan mahasisiwa dan keberhasilan program, potensi
pengembangan lembaga unsur – unsur penunjang, dan hubungan masyarakat.
Akreditasi dikenakan terhadap lembaga pendidikan baik milik pemerintah
maupun swasta. Penyelenggara akreditasi ialah pemerintah dengan bantuan
organisasi profesi bimbingan dan konseling.
Akriditasi merupakan prosedur yang secara resmi diakui bagi suatu profesi
untuk mempengaruhi jenis dan mutu anggota profesi yang dimaksut (steinhouser
& Bradley, dalam Prayitno, (1987)
Tujuan pokok akreditasi adalah untuk mamantapkan kredibilitas profesi.
Tujuan ini lebih lanjut dirumuskan sebagai berikut:
1) Untuk menilai bahwa program yang ada memenuhi standar yang
ditetapkan oleh profesi.
2) Untuk menegaskan misi dan tujuan program.
3) Untuk menarik calon konselor dan tenaga pengajar yang bermutu
tinggi.
4) Untuk membntu para para lulusan yang memenuhi tuntutan
kredensial seperti lisensi.
5) Untuk meningkatkan kemampuan progam dan pengakuan terhadap
progam tersebut.
6) Untuk meningkatkan progam dari penampilan dan penutupan.
7) Untuk membantu mahasiswa yang berpotensi dalam seleksi
memakai progam pendiodikan konselor.
8) Memungkinkan mahasiswa dan staf pengajar berperan serta dalam
evaluasi progam secara intensif.
9) Membantu para pemakai lulusan untuk mengetahui progam mana
yang telah standar.
10) Untuk mendapatkan kepercayaan dari masyarakat pendidikan,
masyarakat profesi, dan masyarakat pada umumnya tentang
kemantapan pelayanan bimbingan dan konseling.
d) Sertifikasi dan Lisensi
Sertifikasi merupakan upaya lebih lanjut untuk lebih memantapkan dan
menjamin profesionalisasi bimbingan dan konseling. Para lulusan pendidikan
konselor yang akan bekerja dilembaga lembaga pemerintah misalnya sekolah
diharuskan menempuh program sertifikasi yang diselenggarakan oleh pemerintah.
Sedangkan mereka yang hendak bekerja diluar lembaga atau badan pemerintah
diwajibkan memperoleh lisensi atau sertifikat kredensial dari organisasi profesi
bimbingan dan konseling.
e) Pengembangan Organisasi Profesi
Organisasi profesi adalah himpunan orang orang yang mempunyai profesi
yang sama. Sesuai dengan dasar pembentukan dan sifat organisasi itu sendiri,
yaitu profesi dan profesional, tujuan organisasi profesi dapat dirumuskan ke
dalam “Tri Darma Organisasi Profesi”, yaitu :
• Pengembangan ilmu
• Pengembangan pelayanan
• Penegak kode etik professional
Ketiga darma organisasi profesi itu saling bersangkutan, yang satu
menunjang yang lain. Organisasi profesi bimbingan dan konseling dikehendaki
dapat menjalankan ketiga dramanya itu sebagai mana diharapakan. Keikutsertaan
dalam program akreditasi lembaga pendidikan konselor, sertifikasi, dan
pemberian lisensi tidak lain adalah wujud dari pelaksanaan ketiga darma
itu.demikian juga perumusan untuk kerja dan pembinaan serta pengembangan
melalui pendidikan konselor tidak terlepas dari upaya pengembangan profesi yang
menjadi sisi organisasi profesi bimbingan dan konseling.
DAFTAR PUSTAKA
http://cybercounselingstain.bigforumpro.com/forum
http://sholahuddin.edublogs.org/2010/04/21/bimbingan-konseling-sebagai-
profesi/
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Jawa Tengah. 2002. Peran
Bimbingan Konseling Dalam Rangka Mewujudkan Pendidikan
Kecakapan Hidup di Sekolah. Jawa Tengah : Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Jawa Tengah
Prayitno dan Amti Erman. 1994. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta
: Rineka Cipta