Professional Documents
Culture Documents
| di 02:36
DARAH
A. Tujuan
• Mempelajari metode untuk menghitung jumlah sel darah merah (SDM) dan sel darah putih
(SDP).
• Mempelajari metode untuk mengukur kadar Hb darah dengan menggunakan metode sahli.
• Mengetahui dan memahami system peredaran darah katak sehingga dapat dibedakan antara
pembuluh darah arteri, vena dan kapiler berdasarkan kecepatan aliran darahnya.
• Memahami bentuk dan struktur sel darah. Membandingkan bentuk dan struktur sel darah katak
dan manusia.
B. Hasil Pengamatan
1) Sel Darah Merah
Untuk perhitungan sel darah merah (wanita) yang kita amati, kita mengambil lima kotak besar
hemasitometer dan hasilnya:
Kotak Besar Jumlah sel darah merah per kotak besar
1 248
2 256
3 274
4 261
5 231
Jumlah 1.270
Jumlah SDM = ne x p x 50
= 1.270 x 0,5 x 50
= 31.750 mm3
Jumlah SDM = nI x p x 2
= 36 x 0,5 x 2
= 36 mm3
3) Aliran Darah
Keterangan:
Nilai normal hemoglobin pada orang dewasa:
Laki-laki : 14-18 gram/dl
Perempuan : 12-16 gram/dl
C. Pembahasan
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan) tingkat tinggi
yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh,
mengangkut bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus
dan bakteri. Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo- atau hemato-
yang berasal dari bahasa Yunani Haima yang berarti darah.
(http://www.id.wikipedia.org/wiki/darah/diakses 2009/10/31)
Darah manusia adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalah mengangkut oksigen yang
diperlukan oleh sel-sel diseluruh tubuh. Darah juga menyuplai seluruh jaringan tubuh dengan
nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem
imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dan sistem
endokrin juga diedarkan melalui darah.
(http://www.id.wikipedia.org/wiki/darah/diakses 2009/10/31)
Larutan hayem adalah larutan isotonis yang dipergunakan sebagai pengencer darah dalam
penghitungan sel darah merah. Apabila sampel darah dicampur dengan larutan Hayem maka sel
darah putih akan hancur, sehingga yang tinggal hanya sel darah merah saja. Komposisi dari
larutan Hayem adalah terdiri dari 5 gr Na-sulfat, 1 gr NaCl, 0,5 gr HgCl2 dan 100 ml aquadest.
(http://www.wikipedia.sistemperedarandarah/2010/03/17)
Larutan Turk adalah larutan yang sejenis dengan larutan Hayem, hanya saja fungsi dan
komposisinya yang berbeda. Larutan ini digunakan untuk pengencer darah pada saat
penghitungan sel darah putih. komposisi larutan turk terdiri dari larutan gentian violet 1% dalam
1 mL air, asam asetat glacial 1 mL, dan 100 mL aquadest.
(http://www.wikipedia.sistemperedarandarah/2010/03/17)
Berdasarkan hasil praktikum, sel darah merah seorang wanita yang kami amati berjumlah 31.750
/mm3, sedangkan sel darah putih berjumlah 36 /mm3. Hasil praktikum ini sangat berbeda dengan
jumah sel darah merah dan sel darah putih berdasarkan litarur yang ada. Berdasarkan literatur,
harga normal sel darah merah adalah: - Laki-laki dewasa : 4.3 juta – 5.9 juta/mL
- Wanita dewasa : 3.9 juta – 4.8 juta/mL
Pada kadar yang normal, jumlah rata-rata sel darah merah/mm pada laki-laki 5.200.000.,
sedangkan pada wanita 4.700.000. sedangkan untuk harga normal sel darah putih adalah ± 4 x
109/dl/anm. Sel darah putih pada laki-laki 4.7 – 10.3 x 109/L, sedangkan pada wanita 4.3 – 11.3
x 109/L.
(http://www.id.wikipedia.org/wiki/darah/diakses 2009/10/31)
Variasi jumlah sel darah putih dipengaruhi oleh:
a) Jumlah yang masuk peredaan darah dipengaruhi oleh bakteri, endotoksin, besar pori dindin
sinusoid, tingkat maturasi sel.
b) Jumlah yang keluar dari peredaran darah
c) Distribusinya.
d) Kombinasi 1 s/d 3. (http://www.id.wikipedia.org/wiki/darah/diakses 2009/10/31)
Di dalam alat transportasi terdapat pembuluh darah arteri, vena dan kapiler. Perbedaan ketiganya
berdasarakan kecepatan dan arah aliran darah adalah sebagai berikut:
(1) Arteri
Arteri adalah pembuluh darah berotot yang membawa darah dari jantung. Fungsi ini bertolak
belakang dengan fungsi pembuluh balik yang membawa darah menuju jantung.
(2) Vena
Vena adalah pembuluh yang membawa darah menuju jantung. Darahnya banyak mengandung
karbon dioksida. Umumnya terletak dekat permukaan tubuh dan tampak kebiru-biruan. Dinding
pembuluhnya tipis dan tidak elastis. jika diraba, denyut jantungnya tidak terasa. Pembuluh vena
mempunyai katup sepanjang pembuluhnya. Katup ini berfungsi agar darah tetap mengalir satu
arah. Dengan adanya katup tersebut, aliran darah tetap mengalir menuju jantung. Jika vena
terluka, darah tidak memancar tetapi merembes.
Dari seluruh tubuh, pembuluh darah balik bermuara menjadi satu pembuluh darah balik besar,
yang disebut vena cava. Pembuluh darah ini masuk ke jantung melalui serambi kanan. Setelah
terjadi pertukaran gas di paru-paru, darah mengalir ke jantung lagi melalui vena paru-paru.
Pembuluh vena ini membawa darah yang kaya oksigen. Jadi, darah dalam semua pembuluh vena
banyak mengandung karbon dioksida kecuali vena pulmonalis.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Pembuluh_balik/diakses 05 Mei 2009)
(3) Pembuluh kapiler
Pembuluh ini bukan pembuluh nadi sesungguhnya. Di terjadinya pertukaran zat yang menjadi
fungsi utama sistem sirkulasi. Pembuluh kapiler adalah pembuluh yang menghubungkan cabang-
cabang pembuluh nadi dan cabang-cabang pembuluh balik yang terkecil dengan sel-sel tubuh.
Pembuluh nadi dan pembuluh balik itu bercabang-cabang, dan ukuran cabang-cabang pembuluh
itu semakin jauh dari jantung semakin kecil. Pembuluh kapiler sangat halus dan berdinding tipis.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Pembuluh_nadi)
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan terhadap kedua jenis sel darah dari katak dan
manusia dapat diketahui bahwa jenis sel darah yang ditemukan adalah sel darah merah (eritrosit).
Struktur sel darah merah keduanya memiliki perbedaan satu sama lainnya. Dengan deskripsi
sebagai berikut:
1) Sel darah merah manusia
• berbentuk bikonkaf
• tidak memiliki inti
• dibagian cekung (konkaf) tampak gelap dan dibagian cembung tampak terang
• berukuran lebih kecil dari sel darah katak
2) Sel darah katak
• berbentuk lonjong (bikonfeks)
• ukuranya lebih besar dari pada sel darah manusia
• memiliki inti yang terletak di bagian tengah, dikarenakan oksigen yang dibutuhkan oleh katak
tidak hanya diikat oleh sel darah merah di paru-paru, melainkan juga dari oksigen yang berdifusi
melewati kulit mereka.
Dari hasil yang didapatkan pada saat pengamatan timbul adanya perbedaan antara gambar sel
darah merah yang didapatkan pada saat pengamatan dengan gambar dari sel darah merah yang
didapatkan dari literatur. Banyak hal yang menyebabkan adanya perbedaan tersebut karena pada
dasarnya kesalahan sistematis sering menyertai pada saat pengamatan berlangsung, selian itu
ketelitian dan kemampuan penglihatan (visualisasi) dari praktikan sendiri juga sangat
dipertimbangkan dalam melakukan pengamatan khususnya pengamatan pada sel darah manusia,
dan katak.
Untuk nilai Hb berdasarkan hasil percobaan, nilainya berbeda antara orang yang satu dengan
yang lainnya. Kadar Hb berdasarkan percobaan berturut-turut adalah sebagai berikut: Septian 13
%, Tia 13%, Nurlatifah 11,7 %, Nurhamidah 11 %, Yulianti 10,6 %, dan Suryi 12,6 %.
Perbedaan kadar Hb ini disebabkan oleh berbagai faktor, bisa karena aktifitas, nutrisi, dll. Kadar
Hb berdasarkan hasil percobaan terdapat perbedaan dengan kadar Hb normal. Kadar Hb normal
laki-laki 14-18 gram/dl, dan perempuan : 12-16 gram/dl
(http://id.wikipedia.org/wiki/darah/diakses/2009/11/26)
Perbedaan kadar Hb pada percobaan dengan kadar Hb normal, ini menunjukan bahwa kadar Hb
pada orang yang di uji kadar Hb-nya ada yang normal dan ada yang tidak normal. Kadar Hb
dibawah normal menunjukan semakin kecil Hb maka kualitas darah semakin tidak baik karena
darah tersebut menjadi memiliki kemampuan sedikit untuk mengikat oksigen. Akibatnya
seseorang yang memiliki kadar Hb dibawah normal biasanya sering lemas, dan pusing.
Fungsi dari Hb adalah berperan penting dalam mempertahankan bentuk sel darah yang bikonkaf
(kayak donat buntu, lihat gambar), jika terjadi gangguan pada bentuk sel darah ini, maka
keluwesan sel darah merah dalam melewati kapiler jadi kurang maksimal. Hal inilah yang
menjadi alasan mengapa kekurangan zat besi bisa bikin anemia
(http://www.juraganmedis.com/hemoglobin-mengenal-lebih-dekat-yuk.html).
Perbedaan bentuk dan struktur sel darah merah serta kandungan hemoglobin di
dalamnya didasarkan pada :
• Adaptasi mereka terhadap lingkungannya
• Kemampuan dari masing-masing sel darah merah untuk bergerak di dalam pembuluh darah
• Kebutuhan akan zat-zat makanan dan oksigen per massa tubuh mereka
• Kondisi lingkungan (habitat mereka)
• Faktor genetik (dalam keadaan tidak normal bentuk dan struktur sel dapat berubah) (Wulangi,
Kartolo S, 1993)
Pada saat praktikum ada beberapa larutan yang dipakai dalam proses percobaan/praktikum
diantaranya adalah larutan Na-sitrat, Urethan, HCl 0,1 N, NaCl 0,8%, dan NaCl 0,6%. Larutan
tersebut memiliki fungsinya masing-masing dalam keberlangsungan praktikum “darah” ini.
Fungsi dari larutan tersebut yaitu:
1. Na-sitrat, untuk membantu memperlambat proses koagulasi darah dalam percobaan.
2. Urethan, unutk membius kecebong atau ikan kecil yang akan di lihat aliran darahnya.
3. HCl 0,1 N, untuk memberikan pH asam pada percobaan atau praktikum.
4. NaCl 0,8%, cairan garam fisiologis yang berfungsi untuk membunuh kuman penyakit
sehingga darah manusia yang akan diperiksa terbebas dari kuman yang akan menghambat proses
penelitian.
5. NaCl 0,6%, cairan garam fisiologis yang berfungsi untuk membunuh kuman penyakit
sehingga darah katak yang akan diperiksa terbebas dari kuman yang akan menghambat proses
penelitian.
D. Daftar Pustaka
• Wulangi, Kartolo S. 1993. Prinsip-prinsip Fisiologi Hewan : Biologi FMIPA-ITB
• http://www.id.wikipedia.org/wiki/darah/diakses 2009/10/31
• http://panglima-zay.blogspot.com/2008/11/hemoglobin.html
• http://www.juraganmedis.com/hemoglobin-mengenal-lebih-dekat-yuk.html
• http://id.wikipedia.org/wiki/Pembuluh_balik/diakses 05 Mei 2009
• http://id.wikipedia.org/wiki/Pembuluh_nadi
• http://id.wikipedia.org/wiki/darah/diakses/2009/11/26
• http://www.bishops.k12.nf.ca/wells/verts/Amphibia.ht
Latar Belakang
Pada dasarnya darah merupakan cairan yang berada dalam tubuh manusia maupun hewan yang
berfungsi sebagai alat transportasi zat-zat dalam tubuh, seperti O 2, CO2, hormon, dan lain sebagainya.
Selain itu darah juga meupakan suatu faktor kehidupan. Tanpa darah didalam tubuh mahluk hidup
(manusia maupun hewan), maka mahluk hidup hidup tersebut tidak akan mendapatkan energi yang
untuk mengikat oksigen dalam darah. Hemoglobin merupakan zat yang menentukan warna pada darah
yang berhubungan dengan nilai hematokrit, sel darah merah, dan sel darah putih. Darah yang
merupakan cairan dengan volume yang berbeda-beda tergantung pada jenis kelamin, ukuran tubuh, dan
umur yang setiap saat beredar ke seluruh bagian tubuh. Menghitung jumlah sel darah merah dan sel
darah putih sangat penting untuk diketahui agar dapat mengetahui tingkat kekabalan seseorang yang
memiliki antibodi untuk melawan suatu jenis penyakit. Untuk lebih jelasnya sehingga dilakukan
praktikum tentang darah untuk menentukan kadar hemoglobin dalam darah, nilai hematokrit, serta
A. Kadar Hemoglobin
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui kadar hemoglobin normal dalam darah
Kegunaan dari praktikum ini adalah agar kita dapat mengetahui cara menghitung kadar
hemoglobin dalam darah dan dapat menguasai penggunaan alat-alat penghitung kadar hemoglobin
B. Nilai Hematokrit
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk menghitung seberapa besar kadar hematokrit yang
terdapat dalam darah serta faktor yang mempengaruhi kadar hematokrit darah.
Kegunaan dari praktikum mengenai ini adalah agar kita dapat mengetahui cara menentukan
nilai hematokrit dan faktor apa saja yang mempengaruhi kadar hematokrit darah.
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk menghitung jumlah sel darah merah jumlah normal sel
Kegunaan dari praktikum ini adalah agar kita dapat mengetahui jumlah sel darah merah dan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk menghitung jumlah sel darah putih normal dari sampel
Kegunaan dari praktikum ini adalah agar kita mengetahui jumlah sel darah putih dan faktor-
METODOLOGI PRAKTIKUM
Praktikum Fisiologi Ternak Dasar mengenai Penentuan Kadar Hemoglobin dan Nilai Hematokrit
serta Penghitungan Sel Darah Merah dan Sel Darah Putih yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 6 Maret
2010 pukul 08.00 WITA sampai selesai, bertempat di Laboratorium Fisiologi Ternak Fakultas Peternakan
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah tabung sahli, pipa haemometer, kamar hitung,
lansedpen, pipet penghisap, pipa kapiler berheparin, cover glass, skala mikrohematokrit, mikroskop, dan
microcentrifuge.
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah larutan hayem, larutan turk, alkohol, kapas,
Metode Praktikum
A. Kadar Hemoglobin
1. Cara Sahli
Mengisi larutan HCl 0,1 N sampai garis bawah ke dalam tabung sahli. Kemudian menghisap
darah yang keluar dari jari dengan pipa haemometer sampai garis 20 mm dan mencatat waktunya.
Setelah itu meniup darah tadi ke dalam tabung tanpa ada gelembung udara. Mengocok tabung dann
membiarkannya selama kurang lebih 5 menit hingga terbentuk warna cokelat. Kemudian meneteskan
aquades setetes demi setetes sambil diaduk sampai warnanya sama dengan warna kaca standar pada
tabung sahli. Mencatat seberapa tinggi cairan tersebut lalu menghitung kadar Hb dalam per 100 ml
2. Kertas Skala Hb
Menusuk ujung jari dengan lansippen kemudian darah yang keluar diseka dengan kertas saring,
setelah itu menentukan kadar hemoglobin darah dengan melihat standar nilai hemoglobin pada kertas
Tempatkan ujung pipa kapiler pada tempat perlakuan (ujung jari). Biarkan darah masuk dengan
sendirinya sampai ± 4/5 bagian dari panjang pipa. Menutup ujung pipa tadi dengan malam (wax),
selanjutnya kita centrifuge pada kecepatan 300 rpm selama 10 menit. Setelah itu membaca hasil yang
telah dicapai dalam per 100 ml darah. Kemudian catat hasilnya pada table pengamatan.
Menghisap darah dengan menggunakan pipet sel darah merah kemudian menghisap cairan
hayem sampai 101. Melepaskan pembuluh karet dari pipet kemudian mengocoknya dengan hati-hati
membuat angka delapan selama 1- 2 menit. Sebelum diteteskan ke dalam kamar hitung, lima tetes
darah di dalam kapiler harus dibuang, lalu selanjutnya membersihkan kamar tersebut terlebih dahulu
Setelah itu meletakkan ujung pipet di atas kamar hitung dengan kemiringan 30 - 35º selama 2-3 menit
agar sel-sel darah mengendap dan tetap tempatnya. Kemudian memeriksa sampel darah tersebut di
Menghisap darah sampai tanda 0,5 kemudian menghisap larutan turk sampai angka 11 dengan
hati-hati. Melepaskan pembuluh karet dari pipet lalu memegangnya dengan ibu jari dan jari telunjuk
kemudian mengocoknya dengan hati-hati selama 1-2 menit. Sebelum meneteskan ke dalam kamar
hitung terlebih dahulu kita membersihkan kamar hitung dan kaca penutup harus rapat dengan loji.
Dengan kemiringan 30-35º, memasukkan pipet ke dalam kamar hitung dan membiarkannya selama 2-3
menit agar sel- sel darah mengendap dan tetap tempatnya. Setelah itu memeriksa sampel darah
Hasil
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, maka diperoleh hasil sebagai berikut :
Berdasarkan data pada tabel 6 bahwa nilai Hb darah yang dijadikan sampel Jika menggunakan
skala Hb nilainya pada pria dan wanita nilainya sama yaitu 70%. Dan pada metode sahli pada pria adalah
90 gr/dl dan wanita adalah 110 gr/dl. Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa kadar Hb darah yang
menjadi sample tidak normal. Hal ini sesuai dengan pendapat Anonim a (2010) yang menyatakan bahwa,
kadar hemoglobin (Hb) normal pada manusia khususnya pria (♂) adalah 13 – 18 g/dl sedangkan pada
wanita (♀) 11,5 – 16,5 g/dl. Kadar Hemoglobin dalam darah seseorang jumlahnya dapat bervariasi
disebabkan oleh beberapa faktor seperti usia, jenis kelamin, aktifitas dan lain-lain.
Hal ini sesuai dengan pendapat Frandson (1992) yang menyatakan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi kadar hemoglobin pada makhluk hidup adalah jenis kelamin, spesies, jumlah sel darah
merah, kondisi kesehatan individu, dan ketinggian tempat tinggal. Bahwa seseorang yang berada pada
tempat yang tinggi misalnya daerah pegunungan, jumlah kadar hemoglobinnya cenderung lebih banyak
dibandingkan dengan orang yang berada di daerah yang tempatnya lebih rendah atau datar.
Menurut Sonjaya (2010) bahwa hemoglobin adalah gabungan antara hemo dan globin
yang mempunyai berat molekul 65.000. Hemo mempunyai 4% dari berat hemoglobin yang
memberikan derajat kemerahan eritrosit. Hemoglobin disebut juga sebagai pigmen respirasi
karena mempunyai peranan dalam mengangkut gas yang terlibat dalam proses respirasi yaitu O2
dan CO2. Hemoglobin adalah pigmen respirasi yang terdapat dalam eritrosit yang terdiri atas
Hem dan Globin yang berperan dalam mengikat O2 untuk warna darah merah.
Menurut Frandson (1992) bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kadar hemoglobin pada
makhluk hidup adalah jenis kelamin dimana pria jumlah hemoglobinnya lebih besar dari wanita, dimana
jumlah sel darah merah pada pria lebih banyak yakni sekitar 5.440.000/mm³ dibanding dengan jumlah
sel darah merah pada wanita yakni ± 4.800.00/mm³, faktor kedua adalah spesies, jumlah sel darah
merah, ketinggian tempat dimana untuk menjaga keseimbangan tubuh dan kadar Hemoglobin stabil,
maka sum-sum memproduksi sel darah merah lebih banyak dibandingkan dengan orang tinggal di
dataran rendah, dan kondisi kesehatan individu dimana jumkah hemoglobin biasanya dibawah atau 30
atau sekitar 5 gr per ml darah. Selain dipengaruhi oleh diferensiasi zat besi gizi tekanan kurang baik,
kekurangan asam folat, vitamin C yang kurang, kekurangan vitamin B12 dan hemolisa sel darah merah
Menurut Anonimb (2010) bahwa hemoglobin adalah metaloprotein pengangkut oksigen yang
mengandung besi dalam sel merah dalam darah mamalia dan hewan lainnya. Molekul hemoglobin
terdiri dari globin, apoprotein, dan empat gugus heme, suatu molekul organik dengan satu atom besi.
Mutasi pada gen protein hemoglobin mengakibatkan suatu golongan penyakit menurun yang disebut
hemoglobinopati, di antaranya yang paling sering ditemui adalah anemia sel sabit dan talasemia. Fungsi
Hemoglobin dalam darah adalah mengangkut Oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh (jaringan) dan
sebaliknya untuk mengangkut Karbon dioksida dari seluruh tubuh (jaringan) ke dalam paru-paru.
B. Nilai Hematokrit
Hasil
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, maka diperoleh hasil sebagai berikut :
Berdasarkan data pada tabel 7 bahwa Nilai hematokrit rata-rata pada pria sebesar 43,5% dan
pada wanita sebesar 42,7%. Hal ini menunjukkan bahwa baik pria maupun wanita memiliki nilai
hematokrit yang normal. Hal ini sesuai dengan pendapat Frandson (1992) bahwa nilai hematokrit
normal pada laki-laki (♂) adalah 40-50%, sedangkan pada wanita adalah 35-45%.
Hal tersebut juga didukung oleh pendapat Anonim c (2010) bahwa nilai normalnya berkisar dari
Menurut Sadikin (2001) bahwa hematokrid adalah persentase volume seluruh SDM yang ada di
dalam darah yang diambil dalam volume tertentu. Untuk tujuan ini, darah diambil dengan semperit
dalam suatu volume yang telah ditetapkan dan dipindahkan ke dalam suatu tabung khusus berskala
hematokrit. Untuk pengukuran hematokrit ini, darah tidak boleh dibiarkan menggumpal sehingga harus
diberi antikoagulan.setelah tabung tersebut dipusingi dengan kecepatan dan waktu tertentu, maka SDM
akan mengendap. Hematokrid berfungsi untuk memberikan gambaran umum, apakah konsentrasi SDM
seseorang cukup atau tidak. Akan tetapi, bila terjadi anemia, kerap kali diperlukan informasi lebih lanjut,
bagaimana konsentrasi rata-rata hemoglobin/SDM, bagaimana volume SDM, apak kecil (makrositik),
digunakan untuk menentukan apakah jumlah sel darah merah terlalu tinggi, terlalu rendah atau
normal. Hematokrit sejatinya merupakan ukuran yang menentukan seberapa banyak jumlah sel
darah merah dalam satu mililiter darah atau dengan kata lain perbandingan antara sel darah
merah dengan komponen darah yang lain. Hematokrit dapat dihitung dengan mengambil sampel
darah pada jari tangan atau diambil langsung pada vena yang terletak pada lengan.Sel darah
merah yang terdapat dalam sampel kemudian diendapkan dengan cara memutarnya
keseluruhan dari darah yang terdapat dalam tabung, nilai inilah yang dinamakan nilai hematokrit.
Hasil
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, maka diperoleh hasil sebagai berikut :
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2010
Preparat = Darah Manusia
Dik: R1 = 130 N = R1 + R2 + R3 + R4 + R5
R3 = 241 N = 910
SDM = 9.100.000
Berdasakan data pada tabel 8 dapat diketahui bahwa jumlah sel darah merah sampel (darah
Manusia) sebanyak 9.100.000/mm3 dinyatakan tidak normal karena jumlah sel darah merah normal
pada manusia adalah 4.000.000/mm 3 – 5.250.000/mm3. Hal ini sesuai dengan pendapat Anonim e (2010)
yang menyatakan bahwa jumlah sel darah merah (Sdm) normal pada pria (♂) yaitu 5.200.000/mm3 dan
pada wanita (♀) yaitu 4.700.000/mm3, dimana setiap sel darah merah manusia memiliki diameter
Menurut Frandson (1992) bahwa faktor-faktor yang menyebabkan peningkatan dan penurunan
jumlah sel darah merah pada seseorang dapat terjadi karena orang tersebut menderita anemia atau
hemokonsentrasi. Hemokonsentrasi disebabkan oleh penurunan jumlah air yang diminum atau
banyaknya jumlah air yang diminum. Sedangkan anemia disebabkan oleh karena sel darah yang
Hasil
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, maka diperoleh hasil sebagai berikut :
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2010
W3 = 182 N = 838
W4 = 213 SDP = N x 50
SDP = 838 x 50
SDP = 41.900
Berdasakan data pada tabel 9 dapat diketahui bahwa jumlah sel darah putih pada manusia yaitu
41.900/mm3. Dari data di atas diketahui bahwa jumlah sel darah putih pada manusia di atas normal,
karena jumlah sel darah putih yang normal pada manusia berkisar antara 5000/mm3 - 7000 /mm3. Hal ini
sesuai dengan pendapat Anonim f (2010) bahwa jumlah leukosit pada pada manusia khususnya orang
dewasa kira-kira 7000 sel darah putih per millimeter kubik darah. Persentase normal berbagai jenis sel
darah putih (leukosit) meliputi Granulosit (Neutrofil 62,0%, Eosinofil 2,3%, Basofil 0,4%) dan Agranulosit
Menurut Sonjaya (2010) bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah sel darah putih adalah
jenis kelamin, dimana pria mempunyai jumlah sel darah merah lebih banyak dibandingkan dengan
jumlah sel darah putih, aktivitas juga mempengaruhi jumlah sel darah putih, meningkatnya jumlah sel
darah putih umumya merupakan pertanda adanya infeksi, feukofenia atau berkurangnya.
Menurut Anonimg (2010) bahwa sel darah putih jauh lebih besar daripada sel darah merah.
Jumlahnya dalam setiap 1 cm kubik darah adalah 4.000 sampai 10.000 sel. Tidak seperti sel darah
merah, sel darah putih memiliki inti (nukleus). Sebagian besar sel darah putih bisa bergerak di dalam
aliran darah, membuatnya dapat melaksanakan tugas sebagai sistem ketahanan tubuh. Sel darah putih
adalah bagian dari sistem ketahanan tubuh yang terpenting. Leukosit bertanggung jawab terhadap
sistem imun tubuh dan bertugas untuk memusnahkan benda-benda yang dianggap asing dan berbahaya
oleh tubuh, misal virus atau bakteri. Leukosit bersifat amuboid atau tidak memiliki bentuk yang tetap.
Orang yang kelebihan leukosit menderita penyakit leukimia, sedangkan orang yang kekurangan leukosit
menderita penyakit leukopenia. Fungsinya adalah memerangi bakteri, mengatur pelepasan zat kimia
saat pertempuran, dan membuang sisa-sisa sel yang rusak. Basofil, yang menyususn 1% sel darah putih,
melepaskan zat untuk mencegah terjadinya penggumpalan darah di dalam pembuluhnya. 20 sampai
30% kandungan sel darah putih adalah limfosit, tugasnya adalah menghasilkan antibodi, suatu protein
yang membantu tubuh memerangi penyakit. Monosit bertugas mengepung bakteri, kira-kira ada 5
KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan praktikum mengenai Darah III dan IV, maka dapat ditarik beberapa
a. Kadar Hemoglobin
Kadar hemoglobin sampel dengan menggunakan skala Hb nilainya pada pria dan wanita nilainya
sama yaitu 70%. Dan pada metode sahli pada pria adalah 90 gr/dl dan wanita adalah 110 gr/dl.
Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa kadar Hb darah yang menjadi sample tidak normal.
b. Nilai Hematokrit
Nilai hematokrit rata-rata pada pria sebesar 43,5% dan pada wanita sebesar 42,7%. Hal ini
menunjukkan bahwa baik pria maupun wanita memiliki nilai hematokrit yang normal.
normal.
Jumlah sel darah putih pada manusia yaitu 41.900/mm 3dan dinyatakan tidak normal.
Saran
Agar alat- alat praktikum jumlahnya bisa ditambah agar praktikum bisa berjalan dengan lebih lancar.
DAFTAR PUSTAKA
Anonime, 2010. Sel Darah Merah. http://liemachmad.wordpress.com/ . Diakses pada 7 Maret 2010.
Anonimg. 2010. Sel Darah Putih. http://wapedia.com . Diakses pada 7 Maret 2010.
Frandson, R. D. 1992. Anatomi dan Fisiologi Ternak Edisi 4. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Sonjaya, H. 2010. Bahan Ajar Fisiologi Ternak Dasar. Fakuiltas Peternakan-Universitas Hasanuddin.
Makassar.