You are on page 1of 20

fertilisasi (pembuahan) itu istilah yang digunakan untuk menyebut peristiwa peleburan

sel sperma dengan sel ovum. Sering dikatakan sperma membuahi ovum.

Sedangkan polenasi (bukan polinasi) merupakan peristiwa penyerbukan (pollen =


serbuksari) yaitu sampainya serbuksari ke tempat tujuannya. Tempat tujuan serbuksari
pada tumbuhan Angiospermae adalah kepala putik, sedangkan pada tumbuhan
Gymnospermae adalah tetes penyerbukan.

materi referensi:

http://biologimediacentre.com
Bambang Pamungkas
Author

PENYERBUKAN

Penyerbukan pada angiospermae (tumbuhan biji tertutup) adalah peristiwa


menempelnya serbuk sari pada kepala putik.Penyerbukan pada gymnospermae
(tumbuhan biji terbuka) adalah peristiwa menempelnya serbuk sari pada mikropil (liang
bakal biji).Penyerbukan disebut juga sebagai bukan persarian.Kepala putik ada yang
berbulu halus, ada pula yang berlendir.Dengan demikian serbuk sari, mudah melekat
pada kepala putik.Serbuk sari dapat mencapai kepala putik secara alami dan
buatan.Secara alami, serbuk sari dapat mencapai kepala putik dengan perantara atau
vektor yang memungkinkan berlangsungnya penyerbukan.Penyerbukan dapat dibedakan
berdasarkan macam perantara dan asal serbuk sari yang jatuh di kepala putik.

1. Penyerbukan berdasarkan macam perantaranya

A Penyerbukan dengan perantara angin (Anemofili)

Ciri-ciri nya: jumlah serbuk sarinya banyak,ringan,kecil,lembut dan


kering,tak berlekatan sehingga mudah diterbangkan angin.putiknya tidak
tersembunyi dan panjang,kepala putik berbentuk seperti bulu ayam atau
benang. Bunga seringkali tidak mempunyai perhiasan bunga (Kelopak dan
mahkota) atau memilikinya tereduksi (mengecil).Tempat bunga tidak
tersembunyi dan warna bunga tidak menarik. Contoh: tumbuhan kelapa dan
jagung.

B Penyerbukan dengan perantara air (hidrofili)

Penyerbukan dengan cara ini hanya mungkin terjadi pada tumbuhan yang
hidup di air ,baik yang hidup di air tawar dn air laut contoh: Hydrillia
verticillata.

C Penyerbukan dengan perantara hewan (Zoodiofili)

• Penyerbukan dengan perantara serangga (Entomofili)

Serbuk sari berlendir, agar mudah melekat di tubuh serangga.Bunganya


berwarna-warni untuk menarik serangga.Baunya harum, terdapat kalenjer
madu di dalanmnbya, putiknya tersembunyi dan berlendir.Kupu-kupu,
lebah, kumbang dan lalat akan datang mengisap madu dan serbuk sari
akan menempel di tubuhnya. Ketika serangga tersebut hinggap di bunga
lain yang sejenis maka akan terjadi penyerbukan.

• Penyerbukan dengan perantara burung (Ornitofili)

Contoh: burung yang jadi polinator yaitu kutilang, cucak rawa,


kolibri.Tumbuhan yang sering dikunjungi burung misalnya dadap dan
randu hutan.

• Penyerbukan dengan perantara kelelewar (Kiropterofili)

Hewan ini menjalin perantara penyerbukan terutama untuk pohon yang


bunganya mekar sore atau malam hari.

• Penyerbukan dengan perantara siput (malakofili)


Siput dapat menjadi polinator pada bunga yang memiliki putik dan kotak
sari dengan kedudukan hampir atau sama tinggi, seperti pada bunga
Rhodea japonica dan aracheae.Siput akan merambat pada permukaan
bunba, membawa serta serbuk sari yang menempel di kakinya yang
berlendir menuju putik.

A. Penyerbukan dengan perantara manusia

Manusia membantu memindahkan benang sari ke kepala putik secara langsung.

2. Penyerbukan berdasarkan asal serbuk sari yang jatiuh di kepala putik

a) Penyerbukan sendiri (Autogami)

 Autogami adalah menempelnya serbuk sari dari bunga pada kepala


putik bunga itu sendiri.Penyerbukan sendiri tidak menghasilkan
keturunan yang bervariasi.Pada penyerbukan sendiri, terjadinya
penyerbukan ada yang sebelum mekar, ini yang disebut
kleistogami.Contonya pada bunga turi atau anggota tumbuhan
Fabaceae.

 Penyerbukan Tetangga (Geitonogami)

 Geitonogami yaitu serbuk sari yang menempel di kepala putik


berasal dari bunga lain pada tumbuhan itu juga.

 Penyerbukan silang(allogami,xenogami)

 Pada penyerbukan silang yaitu serbuk sari yang menempel di kepala


putik berasal dari bunga tumbuhan lain.Tetapi masih tergolong
dalam jenis yang sama.

b) Penyerbukan bastar (Hibridogami)


Terjadi jika serbuk sari berasal dari bunga pada tumbuhan lain yang
berbeda jenisnya atau sekurang-kurangnya mempunyai satu sifat
beda.Bastar dapat terjadi antara dua kultifar yang berbeda.Macamnya:

I. Bastar antarkualtivar (varietas) contohnya: antara mangga golek dan


mangga gadung.

II. Bastar antar jenis (spesies) contohnya: mangga dengan kweni.

III. Bastar antarmarga (genus) contoh: antara cabai dengan terong

Selain secara alami,penyerbukan dapat juga dilakukan dengan bantuan manusia


(antrofili).Misalnya pada salak dan vanili.Hal ini disebabkan karena alat kelamin bunga
tumbuhan letaknya terpisah.Pada tumbuahan ada yang mengalami kegagalan dalam
pemenuhan, hal ini dikarenakan:

 Dikogami

Jika masaknya serbuk sari dan putik tidak bersamaan.ada dua yaitu
protandri jika serbuk sari masak dulu dan protogini jika putiknya masak
terlebih dulu.

 Diesis (berumah dua)

Jika alat kelamin jantan dan betina terpisah pada individu yang berbeda.
Contoh: salak dan melinjo

 Hergokami

Bentuk bunga yang sedemikian rupa sehingga serbuk sari tidak dapat
jatuh pada putik.

 Heterostili
Bunga yang mempunyai benang saari dan putik tidak sama panjang
contoh: kopi,kina.

Penyerbukan
Penyerbukan atau polinasi merupakan proses awal sebelum terjadinya pembuahan. Pada
angiospermae, penyerbukan adalah proses melekatnya serbuk sari di kepala putik,
sedangkan pada gymnospermae merupakan peristiwa melekatnya serbuk sari pada bala
biji.
1. Macam-macam penyerbukan
Macam penyerbukan dapat dibedakan berdasarkan asal serbuk sari dan faktor yang
membantu proses penyerbukan.
(a) Penyerbukan berdasarkan asal serbuk sari
Serbuk sari dapat berasal dari beberapa sumber. Berdasarkan asal serbuk sari,
penyerbukan pada tumbuhan dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu sebagai
berikut :
(1) Otogami
Otogami merupakan proses penyerbukan oleh serbuk sari yang berasal dari bunga yang
sama (satu bunga). Pada saat otogami, dapat saja terjadi beberapa gangguan yang
menghalangi pertemuan antara serbuk sari dan putik. Berikut ini beberapa istilah atau
bentuk gangguan yang menghalangi penyerbukan.
a. Protandri, yaitu peristiwa serbuk sari yang matang lebih dulu dari pada putik
b. Protagini, yaitu peristiwa putik yang matang lebih dulu daripada serbuk sari
c. Serbuk sari tidak dapat sampai di kepala putik
(2) Kleistogami
Kleistogami merupakan bagian dari otogami yang terjadi pada saat bunga belum mekar.
(3) Geistonogami
Geistonogami merupakan proses penyerbukan oleh serbuk sari yang berasal dari bunga
lain, tetapi masih dalam satu individu. Geistonogami disebut juga penyerbukan tetangga.

(4) Alogami
Alogami atau xenogami merupakan proses penyerbukan oleh serbuk sari yang berasal
dari individu lain, namun masih dalam satu jenis. Alogami disebut juga penyerbukan
silang.
(5) Penyerbukan bastar (hibridogami)
Penyerbukan bastar terjadi jika serbuk sari berasal dari bunga pada tumbuhan lain yang
berbeda jenisnya, atau sekurang-kurangnya mempunyai satu sifat berbeda.
Macam bastar :
a. Bastar antar kultivar (varietas). Contohnya antara mangga golek dengan mangga
gadung.
b. Bastar antar jenis (spesies). Contoh antara mangga dengan kweni.
c. Bastar antar mangga (genus). Contoh cabai dengan terong.
GYMNOSPERMAE AND ANGIOSPERMAE

ALAT REPRODUKSI PADA GYMNOSPERMAE DAN ANGIOSPERMAE


Semua Gymnospermae adalah heterostrop, artinya mempunyai dua macam spora, yaitu
mikrospora dan megaspore. Mikrospora atau polen menghasilkan gametofit jantan,
sedang megaspore yang tunggal menghasilkan gametofit betina, dan pada gametofit ini
terbentuk arkegonia. Kedua macam spora yang dihasilkan di dalam sporangia yang
terdapat pada sporofil yang tersusun spiral pada aksis strobili.
Sporofit yang menghasilkan mikrosporofil dengan mikrospongia disebut mikrosporangiat
atau strobilus jantan (staminate cones), sedangkan yang menghasilkan megasprofil
dengan ovulum (bersama mengasporangia) disebut mengasporangiat atau strobili betina
(pistillate cones). Mokrospora dan megaspore bersifat haploid, dan berkembang sebagai
sebagai hasil pembel;ahan miosis sel induk spora. Ukuran dan letak strobili pada tanaman
bervarasi.
a. Ovulum dan gametotif betina
Ovum telanjang dihasilkan pada megsprofil yang biasanya tersusun spiral pada aksis
sentral. Ovulum terdiri dari masa sel yang parenkimatis yang disebut nuselus atau
megasaporangium. Nukleus ini melindungi sel induk mengaspora yang diploid.
Pada gymnospermae hanya terdapat satu integument yang terdiri dari 3 lapisan sel yaitu:
1). Sarkotesta : Lapisam luar yang merupakan lapisan berdaging.
2). Skierotesta: Lapisan tengah yang terdiri dari sel-sel batu (sel berdinding tebal).
3). Sarkotesta dalam : Susunanya sama seperti lapisan terluar.
b. Mikrosfora dan gametofit jantan
Mikropora atau butir polen adalah haploid, bentuk, ukran, serta ornamentasi dindingnya
bervariasi. Gametofit jntan endosporik pertumbuhannya sebagian didalam
mikrosporangium dan sebagian didalam ruang serbuk sari pada ovulum.
Pada golongan Cycadophyta mukrogametofit mempunyai sel protalus jantan yang akan
menghasilkan sel steril yang besar atau sel tangkaiyang diikuti oleh sel tubuh (sel
spermatogen). Sel tubuh membelah menjadi 2 sel gamet yang berflagel banyak.
c. Polinasi dan pembuahan
Polinasi pada Gymnoispermae dilakukan oleh angin, dan mengantarkan gametofit yang
endosporik pada mikrofil. Pada Coniferae dan Gymnospermae yang lain polen yang
endosporik langsung mengadakan kontak dengan nuselus. Sperma kemudian berenang
menuju keleher arkegonium dan salah satu dari sperma mengadakan fusi dengan telur
membentuk zigot yang diploid. Fase awal perkembangan embrio ditandai dengan adanya
priode inti bebas kemusdian mengalami diferensiasi. Embrio bersifat endoskopik
poliembrioni merupakan keadaanm yang umum terjadi pada Gymnospermae.
PERBANDINGHAN ALAT-ALAT REPRODUKSI PADA ANGIOSPERMAE,
GYMNOSPERMAE, PAKU FDAN LUMUT
a. Angiospermae
Pada Angiospermae, waktu tumbuhan berbunga dihasilkan mikrospora dan megaspore.
Mikropora berkembang menjadi gametofit jantan yang memancar sebagai serbuk sari,
sedangkan maegaspora berkembang menjadi gametofit betina yang merupakan kantung
embrio yang tetap berada dalam ovarium, dan merupakan bagian dari bakal biji.
b. Gymnospermae
Gymnospermae merupakan tumbuhan yang berbiji dimana spermae bakal biji tidak
dilindungi oleh dinding ovarium sehingga dikatakan tumbuhan berbiji terbuka.
Megaspora tetap erada dalam bakal biji, megasporangium dilindungi oleh beberapa
integument, kecuali pada bagian ujung memiliki lubang kecil disebut mikrofil.
c. Tumbuhan Paku
Tumbuhan paku dapat bersifat heterospor atau homosapor. Gametotif dan sporofit hidup
bebas. Alatreproduksi mungkimn terdapat pada satu talus yang sama(homothallic) atau
terdapat pada talus yang berbeda (heterotallic). Alat kelamin berupa anteridium da
arkegonium. Tumbuhan paku tidak berkembang secara seksual atau aseksual tetapi
dengan spora.
d. Tumbuhan Lumut
Perbedaan yang mencolok antara tumbuhan paku dengan lumut yaitu pada lumut fase
gametotif hidup lebih lama, sedang safrofit hidup menumpang pada gametofit. Sporofit
berupa kapsu;l spora, dengan tangkai panjang atau pendek, tan[pa daun atau cabang.
Gametofit pada lumut ada yang berdaun (lumut daun) dan berupa tallus yang pipih
(lumut hati) danperkembangbiakan dapat secara seksual atau aseksual.
1. Alat reproduksi pada Angiospermae
Alat reproduksinya terdiri atas alat reproduksi jantan yaitu serbuk sari yang nantinya akan
menghasilkan gamet jantan. Sedangkan vsel telur yang merupakan gamet betina terdapat
didalam bakal biji.
1.a. Sporogenesis dan mikrogametogenesis
1. Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
a). Mikrosporogenesis
Benang sari terdiri dari kepala sari (antera) dan tangkai Sari (filamon). Kepala sari
merupakan organ yang sangat penting karena di dalamnya terdapat mikrosporangia. Yang
merupakan tempat berkembangnya gametofit jantan. Pada umumnya suatu antera trdiri
dari 2 ruang sari (teka) dan masing-masing memiliki dua ruang lokuli. Lokuli berisi
mikrospora disebut sporangium.
Pada awal kepala sari muda didalam lokulomentum (yaitu dibawa epidermis) tersusun
dari jarigan prenkimatis yang homogeny. Sebelum sel-sel induyk mikrospora menjadi
mikrospora maka sel-sel ini akan mengalami pembelahan meosis. Pada pembelahan
meosis I menghasilkan dua sel, dan [ada pembelahan ini terjadi reduksi jumlah
kromosom yaitu terdiri dari 2n kromosom menjadi n kromosom untuk masing-masing sel
yang dihasilkan yaiut butir polen.
b). Mikrogametogenesis
Mikrospora merupakan awal perkembangan gametofit jantan. Selama Gametogenesis inti
serbuk sari membelah menghasilkan inti vegetative dan inti generative, yang tidak sama
besar. Sel vegetative lebih besar dari sel generative. Inti sel generative membelah secara
mitosis dan menghaslkan 2 sel sperma.
Setelah pembelahan mitosis sel vegeratif melanjutkan pertumbuhan, organel sel
bertambah jumlah dan ukurannya, Vakuola makin lama menghilang. Sel generative
bentuknya speris, setelah lepas dari dinding sel.
2. Megasporogenesis dan Megagametogenesis
a). Megasporogenesis
Beberapa tumbuhan Angiospermae mempunyaimegasporofil (daun buah) yang
berkembang ke dalam suatu pistilium. Pistilium biasanya mengalami diferensiasi menjadi
tiga bagian, Yaitu :
1. Bagian basal menggelembung disebut ovarium (bakal buah)
2. Bagian yang memanjang disebut stilus (tangkai putik)
3. Bagian ujung stilus yang disebut stigma (kepala putik)
Didalam ovarium terdapat 1, 2 atau lebih bakal biji. Tiap bakal biji terdiri dari nuselus,
integument, khalasan, dan funikulus. Bakal biji yang dewasa digolongkan ke dalam 5 tipe
tergantung aksis bakal biji tersebut, berdasarkan :
1. Orthotropus : Mikrofil menghadap ke atas terletak segaris dengan hilus
2. Anatropus : Mikropil duahilus letaknyta sangat berdekatan
3. Kampilotropus : Bakal biji berbentuk kurva
4. Hemiantropus : Apabila nuselus dan integument terletak kurang lebih disudut
funikulus
5. Afitropus : Bakal biji berbentuk seperti sepatu kuda
b). Megagametogenesis
Organisasi kantong embrio yang dewasa terdiri atas 7 sel, yaitu sel sentral yang besar
dengan dua inti kutub, di bagian mikropil 2 sel sinergid dan satu sel telur serta di bagian
khalaza 3 sel antipoda. Perkembangan kantong embrio dimulai dengan memanjangnya
inti megaspore yang berfungsi.
1.b. Penyerbukan (poinasi)
Penyerbukan adalah jatuhnya serbuk sari ke kepala putik untuk tumbuhan biji tertutup,
atau jatuhnya serbuk sari langsung pada bakal biji untuk tumbuhan biji terbuka.
Sedangkan pembuahan adalah terjadinya persatuan atau peleburan inti sel telur dengan
inti sel sperma didalam kantung lembaga.
1.c. Pembuahan
Pada Angiospermae gametofit betina terletak jauh disebelah dalam ruang ovarium, dan
jauh dari stigma. Pada Angiospermae butir polen tertimbun pada stigma. Sel-sel stigma
mengeluarkan cairan yang seperti lendir disebut eksulat. Pada umumnya hanya ada satu
tabung polen pada butiran polen yang disebut monosifonous.
Setelah tabung polen tumbuh, tabung polen tersebut akan melalui papilla stigma dan
menembus jaringan stillus. Stillus dibagi menjadi 3 tipe yaitu :
1. Terbuka
2. Setengah tertutp
3. Tertutup
Setelah tabung polen sampai pada bagian atas ovarium kemudian masuk kedalam
gametofit betina. Berdasarkan cara masuknya tabung polen kedalam ovulum ada 3
macam pembuahan yaitu :
a). Porogami : Tabung polen masuk melalui mikropil
b). Khalasogami : Bulu masuk melalui Khalaza
c). Mesogami : Bulu masuk melalui funikulus
1.d. Embriogenesis
Telur yang sudah dibuahi disebut zigot, ini merupakan sel tunggal yang bersifat diploid.
Pembelahan zigot yang pertama [ada kebanyakan Angiospermae adalah dengan dinding
melintang, sehingga menghasilkan proembrio 2 sel. Dari proembrio sel ini :
a). Sel bagian atas disebut sel terminal (sel apikal), merupakan sel yang jauh dari
mikrofil.
b). Sel bagian bwah disebut sel bawah, merupakan sel yang letaknya dekat dengan
mikropil.
Pembelahan zigot dengan dinding tegak lurus atau miring adalah jarang. Perkembangan
awal proembrio pada monokotil dan dikotil adalah sams sampai stadium aktant (8 sel).

Reprodu
Reprodu
gamet be
Terdapat 2
1. Penyerb
 Pe
a. A

2. Angio b. H
c. Z
Casuarinas
Petunia hybrida

Nicotiana tabacum

You might also like