You are on page 1of 19

KESATUAN BAGIAN PENUTUP KARYA

ILMIAH

MAKALAH
Disusun sebagi Bahan Diskusi pada Mata Kuliah Bahasa Indonesia yang Diampu
oleh Drs. HM. Nur Fawzan Ahmad, M.A.

Disusun oleh kelompok 8 :


1. Siti Yuniar Pangestu (24040110120015)
2. Tiffany Rahma N. (24040110110028)
3. Ahmad Pradana (24040110110007 )
4. Wulandhari (24040110120034)
5. Alantito S. (24040110130045)

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2010
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi ALLAH swt Tuhan Yang Maha Pengasih, atas segala
rahmat, hidayahnya dan kasih-nyalah penulis makalah ini dapat terselesaikan
dengan baik walaupun banyak hambatan dan rintangan dalam menyelesaikannya.

Penulis makalah Kesatuan Bagian Penutup Karya Ilmiah ,penulisan ini


diharapkan dapat menjadi manfaat bagi para pembacanya.

Dalam penulisan makalah ini, penulis banyak mendapatkan bantuan,


bimbingan, dan petunjuk dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini
penulis menyampaikan terima kasih kepada

1. Drs. HM. Nur Fawzan Ahmad, M.A., selaku dosen pembimbing mata
kuliah Bahasa Indonesia yang telah membimbing kami dalam
penulisan makalah ini.
2. Kedua orang tua kami yang telah membesarkan dan mendidik dengan
penuh kasih sayang serta memberi dukungan kepada kami.
3. Berbagai pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah
membatu dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun masih jauh dari
sempurna.Untuk itu kami meminta masukan kritik dan saran dari pembaca.

Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi seluruh
pihak yang membutuhkan.

Semarang, Desember 2010

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................i
KATA PENGANTAR………………………………………………………….....ii
DAFTAR ISI……………..……………………………………………………….iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penulisan Makalah…....................................................1

1.2 Rumusan Masalah………………………………….………………….2

1.3 Tujuan Penulisan Makalah…………………………………...………..2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi Daftar Pustaka………….…………………………………….3

2.2 Tujuan Daftar Pustaka………………………………………………..3

2.3 Mengklasifikasi Daftar Pustaka…………...…………………………..4

2.4 Penyelesaian Sumber Referensi……….………………………………4

2.5 Cara Menyusun Daftar Pustaka…………..……………………………5

2.6 Unsur-Unsur Daftar Pustaka…………………………………………6


2.6.1 Penulisan Daftar Pustaka berdasarkan Sumber Pustaka……….6
2.6.2 Penulisan Daftar Pustaka berdasarkan Penulisnya……………...12
2.6.3 Penulisan Daftar Pustaka berdasarkan Tahun………..………….13
BAB III PENUTUP

a. Kesimpulan………………………………………………………….15
b. Saran…………………….……………………………………………15

DAFTAR PUSTAKA………..…………………………………………………..16
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagian mahasiswa beranggapan bahwa menyusun karya ilmiah


dengan bahasa yang baik dan benar itu rumit dan menyusahkan. Mereka
mengeluh ketika diberi tugas menyusun karya ilmiah oleh dosen. Hal tersebut
cukup menjadi bukti bahwa pengetahuan mereka mengenai sitematika
penulisan karya ilmiah sangat kurang.

Siapa pun mahasiswa (S1, S2, S3), masyarakat, bahkan pelajar SMA,
mampu menyusun karya ilmiah bila mereka mau mempelajari cara-caranya
atau diberi arahan oleh dosen pembimbing yang berpengalaman.

Karya Ilmiah adalah karya seorang yang berupa hasil pengembangan


yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang
diperolehnya melalui perpustakaan, kumpulan pengalaman, penelitian, dan
pengetahuan orang lain sebelumnya. Tujuan karya ilmiah adalah agar gagasan
penulis karya ilmiah itu dapat dipelajari, lalu didukung oleh pembaca. Oleh
sebab itu, karya ilmiah harus memenuhi sistematika yang sudah dibakukan
supaya tidak sulit dalam mempelajarinya.

Sistematika karya ilmiah adalah urutan letak bagian-bagian karya


ilmiah, bagian mana yang harus didahulukan dan bagian mana pula yang
harus dikemudian-kan. Secara garis besar, bagian yang diletakkan di bagian
depan lazim disebut bagian awal, bagian selanjutnya disebut bagian inti karya
tulis, dan bagian akhir. Pada bagian akhir suatu karya ilmiah terdiri dari daftar
pustaka atau daftar rujukan dan lampiran.

Dalam makalah ini akan dibahas mengenai daftar pustaka. Tujuan


pencantuman daftar pustaka dalam sebuah karya ilmiah adalah agar pembaca
bisa mengetahui sumber bacaan apa saja yang dijadikan acuan kita dalam
menulis karya ilmiah. Selain itu, pembaca dapat mengukur kedalaman
pembahasan masalah ketika mereka membaca daftar pustaka. Oleh sebab itu,
pada bagian akhir perlu dicantumkan daftar pustaka. Namun sangat
disayangkan, kenyataannya penulisan daftar pustaka dalam pembuatan karya
ilmiah yang dilakukan oleh para mahasiswa sering terjadi kesalahan
penulisan.

Keadaan tersebut mendorong penulis untuk membahas secara


mendetail dan benar sistematika penulisan daftar pustaka. Agar para
mahasiswa tidak lagi melakukan kesalahan dalam penulisan daftar pustaka.
Untuk itu dalam makalah ini penulis memilih judul “KESATUAN BAGIAN
PENUTUP KARYA ILMIAH”.

1.2 RUMUSAN MAKALAH


Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan makalah yang diajukan
yaitu sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud daftar pustaka?
2. Apakah cara penulisan daftar pustaka berbeda, dari tiap sumber yang
berbeda?
3. Bagaimana urutan susunan daftar pustaka yang benar ?

1.3 TUJUAN MAKALAH


Adapun tujuan makalah ini adalah untuk :
1. menjelaskan pengertian dari daftar pustaka,
2. membahas cara penulisan daftar pustaka yang diambil dari berbagai
sumber yang berbeda,
3. menjelaskan urutan susunan daftar pustaka yang benar.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Daftar Pustaka

Urutan letak bagian-bagian karya ilmiah disebut juga sistematika


karya ilmiah, Dalam penulisan karya ilmiah bagian yang harus didahulukan
adalah bagian awal, bagian selanjutnya disebut bagian inti, dan bagian akhir.
Pada bagian akhir suatu karya ilmiah terdiri dari daftar pustaka atau daftar
rujukan dan lampiran (bila ada).

Daftar pustaka adalah salah satu teknik notasi ilmiah yang merupakan
kumpulan sumber bacaan atau sumber referensi saat menulis karangan ilmiah.
Bahan pustaka yang dimasukkan ke dalam daftar pustaka harus sudah
disebutkan dalam teks. Artinya, bahan pustaka yang hanya digunakan sebagai
bahan bacaan tetapi tidak dirujuk dalam teks, tidak dimasukkan ke dalam
daftar pustaka. Sebaliknya, semua bahan pustaka yang disebutkan dalam teks
skripsi, tesis, dan disertasi, harus dicantumkan dalam daftar pustaka.

2.2 Tujuan Daftar Pustaka

Daftar pustaka bermaksud mentabulasi atau mendaftarkan semua


sumber bacaan baik yang sudah dipublikasikan seperti buku, majalah, surat
kabar, maupun yang belum dipublikasikan seperti paper, skripsi, tesis, dan
disertasi. Melalui daftar pustaka ini pembaca dapat mengetahui sumber-sumbr
apa saja yang dipergunakandalam penulisann karya ilmiah itu tanpa membaca
seluruh tulisan terlebih dahulu. Berdasarkan daftar pustaka itu pembaca yang
berpengalaman akan dapat mengira mutu pembahasan tulisan tersebut, karena
tujuan utama dari daftar pustaka adalah untuk mengidentifikasikan karya
ilmiah itu sendiri.
2.3 Mengklasifikasi Daftar Pustaka

Suatu karya ilmiah atau skripsi, atau tesis merupakan has karya yang
mengarah pada suatu bidang tertentu. Dengan demikian sumber bahan yang
dipakai adalah yang ada hubungan dengan bidang yang akan diikupas.
Sumber semacam ini disebut sumber primer. Dalam karya ilmiah yang
menjurus pada suatu bidang ini, hampir tidak ada sumber sekundernya. Jadi
daftar pustaka secara keseluruhan merupakan sumber primer. Penggolongan
terhadap daftar kepustakaan seperti ini disebut penggolongan berdasarkan
bidang, yaitu bidang masalah yang ditelaah.

Selain pembagian atau klasifikasi berdasarkan bidang, daftar pustka


dapat diklasifikasikan menurut jenis sumber ini didasarkan pad kelompok :
buku, majalah, surat kabar, jurnal, skripsi, tesis, disertasi. Tetapi
pengelompokkan daftar pustaka memuat lebih dari dua puluh sumber
referensi. Daftar pustaka yang kurang dari dua puluh referensi termasuk
daftar pustaka yang pendek. Untuk daftar pustaka yang pendek penggolongan
sumber referensi menurut jenisnya tidak diperlukan .

2.4 Penyelesaian Sumber Referensi

Untuk menyiapkan bahan dari suatu topik tulisan ilmiah biasanya


banyak sekali sumber bacaan yang kita baca, teerutama yang berhubungan
dengan masalah yang kita bahas. Dari semu buku yang kita baca tadi tidak
harus semuanya kita masukkan ke dalam daftar pusaka. Hal ini disebabkan
karena: (1) sumber-sumber bacaan ini belum tentu semuanya termasuk
bacaan yang baik. Sumber bacaan yang kurang baik tidak akan membantu
mutu tulisan ilmiah tadi. (2) kadang-kadang sumber bacaan mengemukakan
pendapat atau ide serta kesimpulan yang sama. Dari beberapa sumber bacaan
yang sama ini dipilih salah satu saja sebagai sumber referensi dalam daftar
pustaka.
Yang perlu di perhatikan dalam menyusun daftar pustaka ialah bahwa
semua referensi dari sumber bacaan yang telah dimuat ke dalam catatan kaki
harus dimasukkan ke dalam daftar pustaka. Hal ini berarti bahwa dalam
menyeleksi kutipan atau catatan kaki haruslah betul-betul relevan dengan
masalah yang akan dibahas. Dengan demikian daftar pustaka yang disusun
adalah daftar pustaka pilihan karena kutipan atau catatan kakinya merupakan
hasil pilihan juga.

2.5 Cara Menyusun Daftar Pustaka

Penulisan daftar pustaka sangat penting untuk dipelajari. Berikut ini


adalah cara penulisan daftar pustaka yang umumnya digunakan dalam
penulisan karangan ilmiah.
1. Tulis tajuk daftar pustaka dengan menggunakan huruf capital di
bagian tengah atas,
2. Gunakan alinea menggantung atau menonjol,
3. Jarak spasi setiap baris dalam satu sumber adalah satu spasi,
sedangkan jarak antara sumber bacaan yang sat dengan yang lainnya
adalah satu setengah spasi,
4. Gelar tidak dicantumkan,
5. Urutkan susunan daftar pustaka berdasarkan urutan abjad nama
belakang penulis, atau nama lembaga yang menerbitkan sumber
bacaan, bukan berdasarkan urutan angka atau huruf.

Semua pustaka yang dicantumkan dalam daftar pustaka tidak diberi


nomor urut 1, 2, 3, 4, 5 dan seterusnya, atau diberi huruf a, b, c, d, e, f dan
seterusnya. Jika nama pengarang dan nama lembaga yang menerbitkan itu
tidak ada, penulisn daftar pustaka didasarkan pada judul pustaka acuan
tersebut.
2.6 Unsur-Unsur Daftar Pustaka secara Umum
Pada dasarnya, unsur yang ditulis dalam daftar pustaka itu secara
berturut-turut meliputi :
1. Nama penulis, ditulis dengan urutan : nama akhir, nama awal, dan
nama tengah, serta tanpa gelar akademik,
2. Tahun penerbitan,
3. Judul, termasuk sub judul,
4. Kota tempat penerbitan, dan
5. Nama penerbit.

2.6.1 Penulisan Daftar Pustaka berdasarkan Sumber Pustaka


1. Pustaka dari Buku
Tahun penerbit ditulis setelah nama penulis, diakhiri dengan
titik. Judul buku ditulis dengan huruf miring , dengan huruf capital
pada setiap awal kata, kecuali kata hubung atau kata tugas. Tempat
penerbit dan nama penerbit dipisahkan dengan titik dua (:).
Contoh penulisannya adalah sebagai berikut :
Hodgson, E. dan P.E. Levi. 1997. A Textbook of Modern Toxicology.
Singapore: McGraw-Hill Company Inc.

Hasibuan, M.S.P. 1996. Organisasi dan Motivasi. Jakarta:Bumi


Aksara.

Jika ada beberapa buku yang dijadikan sumber ditulis oleh orang
yang sama dan diterbitkan dalam tahun yang sama pula, data tahun
penerbitan diikuti dengan lambang huruf a, b, c dan seterusnya, yang
urutannya ditentukan secara kronologis atau berdasarkan abjad judul
buku-bukunya.
Contohnya adalah sebaagai berikut :

Cornet, L. dan K. Week. 1985a. Career Ladder Plans:Trends and


Emerging Issues-1985. Atlanta, GA: Career Ladder
Clearinghouse.
Cornet, L. dan K. Week. 1985b. Planning Career Ladders:Lessons
from the States. Atlanta, GA: Career Ladder Clearinghouse.

2. Pustaka dari Buku yang Berisi Kumpulan Artikel (ada editornya)


Penulisannya seperti menulis rujukan dari buku ditambah
dengan tulisan (Ed.) baik untuk satu maupun lebih editor, di antara
nama penulis dan tahun penerbitan.
Contoh penulisannya adalah sebagai berikut :
Aminuddin (Ed.). 1990. Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam
Bidang Bahasa dan Sastra. Magelang: HISKI Komisariat
Malang dan YA3.

3. Pustaka dari Artikel dalam Buku Kumpulan Artikel (ada editornya)


Nama penulis artikel ditulis di depan diikuti dengan tahun
penerbitan. Judul artikel diapit tanpa kutip (“….”) tanpa cetak miring.
Nama editor ditulis seperti menulis nama biasa, diberi keterangan
(Ed.) baik untuk satu editor maupun lebih. Judul buku kumpulannya
ditulis dengan huruf miring, dan nomor halamannya disebutkan dalam
kurung.
Contoh penulisannya adalah sebagai berikut :
Hasan, M.Z. 1990.”Karakteristik Kualitatif”. Dalam Aminuddin (Ed.),
Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan
Sastra(hlm. 12-25). Malang HISKI Komisariat Malang dan YA3.

4. Pustaka dari Artikel Dalam Jurnal


Nama penulis ditulis paling depan, diikuti dengan tahun dan
judul artikel diapit tanda kutip, dan huruf kapital pada setiap awal
kata. Nama jurnal ditulis dengan cetak miring, dan huruf awal dari
setiap katanya dengan huruf capital kecuali kata tugas. Bagian akhir
berturut-turut ditulis jurnal tahun ke berapa, nomor berapa (dalam
kurung), dan nomor halaman dari artikel tersebut.
Contoh penulisannya adalah sebagai berikut :
Dwilora, B. 1999. “Kontroversi Isu Minyak Tropis”. SAIN-TEKS,
6(2):49-60.

Dwiloka, B. 2003. “Cholesteremic Effect of Several Kinds of Eggs”.


The Indonesian Journal of Community Nutrition and Family
Studies. 27(2):48-57.

Hanafi, A. 1989. ”Partisipasi dalam Siaran Pedesaan dan


Pengadopsian Inovasi”. Forum Penelitian, 1(1):33-47.

5. Pustaka dari Artikel dalam Jurrnal dari CD-ROM


Penulisannya daftar pustaka sama dengan pustaka artikel dalam
jurnal cetak, ditambah dengan penyebutan CD-ROM-nya dalam
kurung.
Contoh penulisannya adalah sebagai berikut :
Krashen, S., M.Long, dan R. Scarcella. 1997. “Age, Rate and
Eventual Attaintment in Second Language Acquistion”. TESOL
Quarterly, 13:573-82 (CD-ROM: TESOL Quarterly Digital,
1997).

6. Pustaka dari Artikel Dalam Majalah atau Koran


Nama penulis ditulis paling depan, diikuti oleh tanggal, bulan,
dan tahun (jika ada). Judul artikel diapit tanda kutip, dan huruf capital
pada setiap huruf awal kata, kecuali kata tugas atau kata hubung.
Nama majalah ditulis dengan huruf kecil kecuali huruf pertama setiap
kata, dan dicetak miring. Nomor halaman disebut pada bagian akhir.
Contoh penulisannya adalah sebagai berikut:
Dwiloka, B. 1987. “Kulit Ternak, Lezat dan Bergizi Tinggi:. Suara
Karya, 7 Juli hlm. 12.

Gardner, H. 1981. Do Babies Sing a Universal Song?” Psychological


Today, hlm. 70-76.
7. Pustaka dari Koran Tanpa Penulis
Nama koran ditulis pada bagian awal dicetak miring. Tanggal,
bulan dan tahun ditulis setelah nama Koran, kemudian judul ditulis
dengan huruf besar-kecil diapit tanda kutip dan diikuti dengan nomor
halaman.
Contoh penulisannya adalah sebagai berikut:
Kompas. 18 Maret 2005. “Rawan Pangan, Tanpa Basis Sumber Daya
Lokal”, hlm. 41.

8. Pustaka dari Dokumen Resmi Pemerintah yang Diterbitkan Oleh


Suatu Penerbit Tanpa Penulis dan Tanpa Lembaga
Judul atau nama dokumen ditulis di bagian awal dengan cetak
miring, diikuti oleh tahun penerbitan, kota penerbit, dan nama
penerbit.
Contoh penulisannya adalah sebagai berikut:
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional. 2004. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.

9. Pustaka dari Lembaga yang Ditulis Atas Nama Lembaga Tersebut


Nama lembaga penanggung jawab langsung ditulis paling
depan, diikuti dengan tahun, judul karangan yang dicetak miring,
nama tempat penertbitan, dan nama lembaga yang bertanggung jawab
atas penerbitan karangan tersebut.
Contoh penulisannya adalah sebagai berikut:
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2003. Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman
Umum Pembentukan Istilah. Bandung: Yrama Widya.

10. Pustaka Berupa Karya Terjemahan


Nama penulis asli ditulis paling depan, diikuti tahun penerbitan
karya asli, judul terjemahan, nama penerjemah, tahun terjemahan,
nama tempat penerbitan dan nama penerbit terjemahan. Jika tahun
penerbitan buku asli tidak dicantumkan, ditulis dengan kata Tanpa
Tahun.
Contoh penulisannya adalah sebagai berikut:
Connel, D.W. dan G.J. Miller. 1990. Kimia dan Entoksikologi
Pencemaran. Terjemahan oleh Y. Koestoer. 1995.
Jakarta:Universitas Indonesia Press.

11. Pustaka dari Skripsi, Tesis, atau Disertasi


Nama penulis ditulis paling depan, diikuti dengan tahhun yang
tercantum pada sampul, judul skripsi, tesis, atau disertasi diapit tanda
kutip diikuti dengan pernyataan skripsi, tesis, atau disertasi tidak
diterbitkan, nama kota tempat perguruan tinggi, dan nama fakultas
serta nama perguruan tinggi.
Contoh :
Pitayaningrum, C.W. 2004. “Efek Perebusan 30 Menit dengan Daun
Kumis Kucing terhadap Penurunan Kandungan Logam Berat
dalam Hati dan Usus Sapi yang Digembalakan di TPA Jatibarang,
Semarang”. Skripsi. Semarang: Fakultas Peternakan, Universitas
Diponegoro.

12. Pustaka dari Makalah yang Disajikan dalam Seminar, Penataran, atau
Lokakarya
Nama penulis ditulis paling depan, dilanjutkan dengan tahun,
judul makalah diapit tanda kutip, kemudian diikuti dengan pernyataan
“Makalah disajikan dalam ....”, nama pertemuan, lembaga
penyelenggara, tempat penyelenggaraan, dan tanggal serta bulannya.
Contoh :
Dwiloka, B. 2003. “Menulis Karya Ilmiah”. Makalah ini disajikan
dalam Penataran dan Lokakarya Penulisan Karya Ilmiah
Mahasiswa Universitas Stikubank Semarang. Semarang, 2
Agustus.

13. Pustaka dari Internet Berupa Karya Individu


Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti
secara berturut-turut tahun, judul karya tersebut (diapit tanda kutip)
dengan diberi keterangan dalam kurung (online), dan diahiri dengan
alamatsumber rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan
diakses, diantara tanda kurung.
Contoh :
Abadi, C.J. 2002. “Kumis Kucing”, (Online),
(http://www.chang.jayaabadi.coom.jamu-jawa04htm/, diakses 12
Desember 2003).

14. Pustaka dari Internet Berupa Artikel dari Jurnal


Nama penulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara
berturut-turut tahun, judul artikel, nama jurnal (diapit tanda kutip)
dengan diberi keterangan dalam kurung (Online), volume dan nomor,
dan diakhiri dengan alamat sumber rujukan tersebut disertai dengan
keterangan kapan diakses, diantara tanda kurung.
Contoh:
Griffith, A.I. 1995. “Coordinating Family and School: Mothering for
Schooling”. Education Policy Analysis Archive, (Online), Vol. 3,
No. 1, (http://olam.ed.asu. Edu/epaa/;diakses 12 Februari 1997).

15. Pustaka dari Internet Berupa Bahan Diskusi


Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti
secara berturut-turut oleh tanggal,bulan, tahun, topik bahan diskusi,
nama bahan diskusi (diapit tanda kutip) dengan diberi keterangan
dalam kurung (Online), dan diakhiri dengan alamat e-mail sumber
rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses, diantara
tanda kurung.
Contoh :
Wilson, D. 20 November 1995. “Summary of Citing Intenet Sites”.
NETTRAIN Discussion List, (Online),
(NETTRAIN@ubvm.cc.buffalo.edu, diakses 22 November 1995).

16. Pustaka dari Internet Berupa E-mail Pribadi


Nama pengirim (jika ada) dan disertai keterangan dalm kurung
(alamat e-mail pengirim), diikuti secara berturut-turut oleh tanggal,
bulan, tahun; topik isi bahan (diapit tanda kutip), nama yang dikirimi
disertai keterangan dalam kurung (alamat e-mail yang dikirim).
Contoh :
Naga, Dali. (ikip-jk@indo.net.id). 1 Oktober 1997. “Artikel untuk
JIP”. E-mail kepada Ali Saukah (jipsi@mlg.ywcn.or.id).

Keterangan diatas adalah sistematika penulisan daftar pustaka dari


berbagai sumber.

2.6.2 Penulisan Daftar Pustaka berdasarkan Penulisnya


Jika sebuah sumber bacaan ditulis oleh pengarang yang
memiliki nama tiga unsur, seperti Romeo Andromeda Primakusuma,
cara mencantumkandalam daftar pustaka

Primakusuma, Romeo Andromeda,


bukan
Primakusuma, Andromeda Romeo.

Kadang-kadang sebuah buku tidak mencantumkan nama


penulisnya. Jika itu terjadi, cantumkan nama lembaga yang
menerbitkan buku tersebut. Sebagai contoh Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa menerbitkan Kamus Istilah Ekonomi pada
2005 di Jakarta.
Cara penulisan dalam dafar pustaka adalah

Pusat Pembinaaan dan Pengembangan Bahasa. 2005. Kamus Istilah


Ekonomi. Jakarta.

Atau jika mengambil dari surat kabar atau majalah, cara penulisannya

Kompas. 2006. “Pesona Negeri Singa di Penghujung Tahun”. 8 November.


Jakarta
Jika mengambil sumber bacaan dari beberapa buku dan pengarang
yang sama, buatah garis dibagian bawah nama penulis.

Keraf, Gorys. 1980. Komposisi, Sebuah Pengantar Kemahiran


Bahasa. Ende: Nusa Indah.
____________. 1981. Diksi dan Gaya Bahasa. Ende: Nusa Indah.
____________. 1985. Eksposisi dan Deskripsi. Ende: Nusa Indah.

Selanjutnya, jika nama pengarang dua atau tiga orang, cara


pencantuman dalam daftar pustaka yaitu nama pengarang pertama
dibalik dan diikuti lambang ‘&’ (dan) diikuti nama pengarang yang
kedua dan ketiga tanpa membalik namanya. Jika nama pengarang
lebih dari tiga orang, tulislah dkk. (dan kawan-kawan) di belakang
nama pertama.

Arifin, Zaenal dan S. Amran Tasay. Cermat Berbahasa


Indonesia. Jakarta: Akademika Resindo.
Luxemburg, Jan Van dkk.. 1989. Tentang Sastra. Terjemahan
Achadiati Ikram. Jakarta: Intermasa.

2.6.3 Penulisan Daftar Pustaka berdasarkan Tahun


Penulisan tahun terbit dicantumkan setelah nama penulis dan
diakhiri tanda titik. Tulislah huruf (a) di belakang tahun yang terbit
dan tulislah huruf (b), (c) dan seterusnya di belakang tahun yang terbit
terakhir. Pencantuman huruf di belakang tahun ini berfungsi untuk
memudahkan perujukan dalam innote.
Perhatikan contoh berikut.

1.4 Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sosiologi


sastra. Menurut SapardiDjoko Damono (1987a: 1), sosiologi sastra adalah
ilmu yang membahas hubungan antara pengarang, masyarakat dan karya
sastra. Selanjutnya, yang menjelaskan bahwa melalui sosiologi sastra kita
dapat menganalisis ‘apakah latar belakang sosial pengarang menentukan
isi karangan? Apakah...... (Darmono, 1987b: 14)’

Apabila kedua kutipan tersebut dimasukan ke dalam daftar


pustaka menjadi

Darmono, Sapardi Djoko. 1987a. Sosiologi sebuah pengantar Ringkas.

Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

____________________. 1987b. “Catatatan Kecil tentang Aspek

Jika sebuah sumber bacaan tidak mencantumkan tahun terbit,


tulislah frase tanpa tahun dan akhiri dengan tanda titik.

Mulyana, Adang. Tanpa Tahun. Perempuan Biasa. Surabaya: Atiek Jaya.


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Daftar pustaka adalah salah satu teknik notasi ilmiah yang merupakan
kumpulan sumber bacaan atau sumber referensi saat menulis karangan
ilmiah. Bahan pustaka yang dimasukkan ke dalam daftar pustaka harus
sudah disebutkan dalam teks.
Cara penulisan daftar pustaka yang diambil dari berbagai sumber yang
berbeda maka sistematika penulisan daftar pustaka juga berbeda. Perbedaan
sistematika penulisan daftar pustaka, telah dijelaskan dalam bab
sebelumnya.
Urutkan susunan daftar pustaka berdasarkan urutan abjad nama
belakang penulis, atau nama lembaga yang menerbitkan sumber bacaan,
bukan berdasarkan urutan angka atau huruf. Daftar pustaka memiliki
berbagai unsur-unsur diantaranya adalah nama penulis, ditulis dengan
urutan : nama akhir, nama awal, dan nama tengah, serta tanpa gelar
akademik, tahun penerbitan, judul, termasuk sub judul, kota tempat
penerbitan, dan nama penerbit.

3.2 Saran
Sebaiknya dalam melakukan penulisan karya tulis ilmiah ataupun
makalah dan lain-lainnya diperhatikan pada penulisan daftar pustaka, karena
ini adalah bagian yang penting disebabkan pada daftar pustaka
mencantumkan sumber-sumber penulisan.
DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah, Sabarti . 1988. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia.


Jakarta: Erlangga.

Dwiloka, Bambang dan Rati Riana. 2005. Teknik Menulis Karya Ilmiah. Jakarta.
PT Rineka Cipta.

Kuntarto, Niknik M. 2009. Cermat dalam Berbahasa Teliti dalam Berpikir.


Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media.

You might also like