Professional Documents
Culture Documents
1. SEJARAH IPTEK
Perkembangan IPTEK dapat dibuat periodisasi sejarah ilmu pengetahuan dan teknologi
sebagai berikut .
Di dalam kehidupan prasejarah dikenal adanya zaman batu. Ciriciri ilmu yang dikembangkan adalah
kemampuan mengamati, kemampuan membedakan, kemampuan memilih, dan kemampuan melakukan
percobaan, sekalipun masih terbatas pada proses
trialdan error.
Berdasarkan proses tersebut lambat laun terjelma suatu kemampuan dalam melakukan pekerjaan,
misalnya pembuatan alat-alat batu yang tadinya lunak sampai akhirnya terbuat dari batu yang keras.
Kemudian bentuk alat-alat itu lebih disempurnakan. Semula penduduk masih nomaden, berburu dengan
berburu dan mengumpulkan makanan. Kemudian melaluitrial danerror, mulai mengenal api untuk
memasak. Hal ini mendorong mereka membuat periuk dan barang pecah belah lainnya. Dalam
perkembangannya mereka juga mulai mengenal bercocok tanam dan bertani dengan segala
peralatannya yang meningkat dari batu sampai alat-alat perunggu dan besi.
Hal yang bersifat khusus lagi adalah kemampuan menulis dan berhitung yang mendorong
perkembangan ilmu pengetahuan pada masa itu. Mereka juga mulai mengenal hal-hal yang berkaitan
dengan perbintangan dalam sistem kalender. Pada fase ini dikembangkan, antara lain oleh orang-orang
Mesir Kuno, Sumeria, dan Babilonia. Kemudian menyusul orang-orang Hindu.
Sementara itu antara masa 600 SM hingga 200 SM sejarah mencatat adanya kemajuan berpikir umat
manusia dalam lapangan ilmu dan teknologi yang berpusat di Yunani. Pada waktu itu terjadi perubahan
besar pada cara berpikir umat manusia. Sebelum itu manusia cukup puas dengan menerima kenyataan
sehari-hari, bahwa di alam ini terdapat tanah, air, api, awan, tumbuhan, hewan, dan sebagainya.
Tetapi kemudian manusia mulai mengajukan pertanyaan yang amat sangat penting, yaitu dari apakah
benda-benda yang berjenis-jenis itu dibuat? Mungkinkah ada bahan dasar yang menjadi inti dari
sekalian benda-benda yang ada di alam itu? Dengan pertanyaan itu, maka manusia mulai berpikir dan
berusaha mengungkap kabut rahasia alam dan tersusunlah ilmu serta teknologi. Sementara itu
Pythagoras (580-500 SM) seorang ahli
Kemajuan teknologi bukan berarti semuanya bermanfaat buat umat manusia, bila tidak
dibarengi dengan keimanan, teknologi yang bagaimana dapat bermanfaat bagi umat.
Pertanyaan seperti ini sering tercetus bagi para ilmuwan yang ingin membuat umat manusia
sejahtera, tapi bagi ilmuwan lainnya yang terkadang muncul gagasan jahat, bagaimana
caranya dapat menghancurkan umat demi kepentingan pribadi atau golongan, tanpa berpikir
bahwa Allah Swt, menciptakan bumi dan langit ini hanya untuk dijaga dari kerusakan, dan
dimanfaat sebaik mungkin untuk kemaslahatan sebagai sarana untuk beribadah pada yang
Maha Pencita, Maha Mengetahui, Maha Menghitung. Dalam surat zalzala Allah berifirman “
Fama ya’mal mistqoo la dzarrotin khoeron yaroh, wamaya’mal mistqoo la dzarrotin syarron
yaroh” amalan seseorang untuk kebaikan walapun sebesar atom (nuklir) akan Allah balas
dengan yang lebih baik, tetapi sebaliknya bila perbuatan orang untuk kebatilan walaupun
sebesar atom (nuklir) akan dibalas oleh Allah dalam bentuk adzab (lebih besar)”
Beberapa peristiwa sejak meletusnya Perang Dunia I dan II, berbagai teknologi telah
diciptakan oleh manusia, tetapi sifatnya untuk membuat seuatu kehancuran umat. Contoh
yang kita kenal dengan peristiwa dijatuhkannya bom atom di Nagasaki dan hirosima, betapa
kehancuran itu melanda umat bangsa Jepang yang sedemikian kental adat istiadat ketimuran,
kehancuran itu membuat Jepang bangkit dari dunia perang menjadi dunia damai, dengan
memanfaatkan kemajuan teknologi modern, sehingga Jepang dapat berdiri kokoh dan
termasuk Negara yang disegani akan perkembangan teknologinya oleh dunia Barat.
Peristiwa terjadinya pembumi hangusuan Nagasaki dan Hirosima oleh Negara yang mengaku
sebagai Negara Super Power, tidak membuat Jepang mandul dari pemanfaatan teknologi
apapun termasuk teknologi Nuklir, baik itu bidang energi, kesehatan atau industri serta
pertanian. Dari niat baik untuk menggali potensi energi yang membutuhkan jumlah sedikit,
tetapi menghasilkan energi yang cukup besar dibandingkan dengan harus menggali sumber
minyak bumi, atau batu bara. Dan yang patut dikagumi Negara tersebut hamparan daratannya
tidak lepas dari potensi bencana gempa bumi, karena buminya mengandung resiko gunung
aktif.
Mengapa Jepang berani memanfaatan teknologi Nuklir, karena bangsa Jepang yang terkenal
dengan budayanya, dan tidak cengeng, dan sudah tahu bahwa teknologi apapun bila disalah
gunakan membuat Negara akan hancur dan dia lebih paham akan ayat-ayat Allah Swt, yang
sudah tersurat di dalam Al Qur’an (Subachanallah), tetapi bangsa kita yang sebagian umatnya
menganut ajaran Islam, malah tidak memahami, bahkan berprinsip lebih baik mengali
kekayaan alam seperti minyak bumi, batu bara, yang akan membuat dampak negative lebih
besar dari pada dampak positifnya. Penggalian minyak bumi misalnya sebesar mungkin yang
dijadikan sumber penghasilan Negara kita, mengapa harga bahan bakar tidak pernah turun
bahkan cenderung bertambah mahal dan langka. Masyarakat pengguna minyak tanah saat ini
sering menjerit karena kesulitan untuk memperoleh apa yang ia butuhkan hanya untuk
keperluan memasak, belum lagi seandainya menyak itu ada harganyapun cukup tinggi. Karena
minyak tanah jumlahnya terbatas, maka pemerintah berusaha mengalihkan dengan
pemanfaatan teknologi LPG, berapa barel kandungan gas alam yang terkandung di dalam
perut bumi ini, pertanyaannya akankah tersedia pada masa yang cukup panjang, atau nanti
kita harus impor dari Negara lain.
Bangsa kita terlalu dinina bobokan oleh bangsa lain dengan nyanyian dan dongeng yang sugguh
sangat mempengaruhi rasa kedewasaan dan kemandirian, mengakibatkan bangsa ini lebih
banyak tertidur lelap dipangkuan ibu pertiwi. Rumah dimasuki penjarahpun sampai tidak
tahu, coba hitung berapa kekayaan kita yang sudah berpindah tangan dan diboyong kenegara
lain. Terutama para tenaga ahli kita yang disekolahkan ke luar, setelah selesai enggan pulang
ke negeri yang terkenal makmur loh jinawi, aman tentrem, tata raharja. Dibalik itu sebagian
anak bangsa juga masih banyak yang peduli, ini terbukti dengan kemajuan hasil teknologi
yang berkaitan dengan ketahanan pangan bidang pertanian dan peternakan. Hasil litbang
iptek nuklir berkembang cukup baik karena sudah menghasilkan 14 varietas padi Pemanfaatan
hasil Teknologi Nuklir, yang sekarang dikenal yaitu padi varietas
Diah suci, Mira-1 di daerah Jawa Barat Kabupaten Bandung (Ciparay, Solokan Jeruk, Bojong
Malaka dan sekitarnya), Kabupaten Subang (Pamanukan, Pusaka Negara, Patok Beusi dan
sekitarnya), Kabupaten Karawang, Kab. Purwakarta, Kab. Cianjur, Kab. Cirebon, Kab. Ciamis,
Kab. Garut. Selain itu di daerah Jawa Timur: Kab. Blitar, Malang, Nganjuk, Trenggalek,
Tulungagung. Daerah Jawa Tengah Kab. Solo, Kab. Klaten, Kab. Brebes dll. Dan masih banyak
daerah lainnya yang menanam padi hasil dari litbang iptek nuklir. Demikian pula bidang
peternakan, untuk mangatasi kesulitan pakan dan untuk dapat mempercepat penggemukan
berat badan, jumlah produksi susu peternak juga sudah merasakan hasil litbang iptek nuklir
berupa suplemen pakan ternak, atau pakan ternak siap santap.
Mengapa kita anti Nuklir, kalau betul-betul kita rasakan bahwa nuklir itu lebih besar
manfaatnya dari modaratnya.
Semoga kita segera lekas bangun dari tidur, dan segera gosok gigi, mandi pakai sabun wangi,
berangkat mengaji dan mengkaji dengan kepala dingin dengan tidak menyalahi aturan Allah
Swt.
0 komentar:
Poskan Komentar
BE A SUCCES ENTREPRENEUR..!!!
Search engine
Top of Form
Bottom of Form