You are on page 1of 11

Urgensi Memplejari Sejarah Peradaban

Islam
Sebuah Analisa
Pendahuluan
Islam adalah jendela bagi manusia muslim untuk melihat alam. Islam
tidak
membiarkan manusia muslim menjadi panik dalam pencariannya
tentang sikap
yang harus diambil dalam kehidupannya, namun ia telah menggaris
bawahi sebuah
sikap yang realistis dan logis serta tuntutan untuk berpegang teguh
dengannya.
Alam bagi seorang muslim dalam perspektif Islam adalah medan yang
harus
digelutinya setiap historis dan kosmis sesuai dengan kehendak Allah
swt (Rasul
Ja'farian. 2004: xii)
Dari teks di atas secara eksplisit menerangkan bahwa sejarah itu
penting untuk
dipelajari dan ditelusuri, terutama sejarah peradaban Islam. Karena ini
merupakan
titik awal yang harus diketahui oleh generasi muda Islam. Sejarah itu
sendiri berasal
dari bahasa Arab yaitu syajaratun. Kata ini terdapat dalam surat Al -
Fath ayat 19
yang artinya
"Sungguh, Allah telah meridhai orang - orang mukmin yang
berjanji setia
kepadamu (Muhammad) di bawah pohon, Dia mengetahui apa
yang ada
dalam hati mereka, lalu Dia memberikan ketenangan atas hari
mereka dan
memberikan balasan dengan kemenangan yang dekat"
Jadi penulis berpendapat jika ilmu sejarah itu ibarat seperti pohon,
yang berarti
ilmu yang mempelajari masa lalu yang penting dan terekam yang
dimulai dari
bawah dan terstruktur. Selain istilah diatas sejarah juga dikenal
dengan istilah
Tarikh yang berasal dari bahasa Arab .
Kata Tarikh secara lughawi atau bahasa ketentuan masa. Sedangkan
menurut
istilah adalah keterangan yang menerangkan hal (ihwal) umat dan
segala sesuatu
page 1 / 7
pukul | Urgensi Memplejari Sejarah Peradaban Islam
Copyright feri feri@webmail.umm.ac.id
http://feri.student.umm.ac.id/2010/07/13/urgensi-memplejari-sejarah-peradaban-
islam/
yang terjadi di kalangannya pada masa yang telah lampau atau masa
yang masih
ada (Chalil, Moenawar. 2001:1)
Wajar jika sejarah merupakan salah satu cabang ilmu yang harus
dipelajari bahkan
di dalami oleh thalibul 'ilmi (pelajar) agar mereka tidak buta atau peka
terhadap
peradaban Islam yang telah lampau. Karena pada saat sekarang
generasi Islam
mengalami degradasi intelektual dalam mengenal tokoh - tokoh
penting dalam
Islam, sebagaimana yang telah diketahui bahwa Islam banyak
melahirkan
cendikiawan dan intelektualisme yang memiliki kontribusi lebih serta
sangat
berpengaruh bagi dunia.
Manfaat Mempelajari Sejarah Peradaban Islam
Mengkaji sejarah peradaban Islam bukan sekedar untuk mengetahui
pahit getir dan
manisnya peristiwa sejarah yang mengungkapkan kisah - kisah dan
kasus yang
menarik. Maka tujuan mengkaji sejarah peradaban Islam adalah agar
setiap muslim
memperoleh gambaran tentang hakikat Islam secara paripurna yang
mana dalam
sejarah Islam terdapat sesuatu yang harus dipahami secara
konseptual sebagai
prinsip, kaidah dan hukum. Jadi sejarah peradaban Islam merupakan
upaya aplikatif
yang bertujuan memperjelaskan kronologi (baik masa kejayaannya
maupun masa
kemundurannya) Islam secara utuh, serta di dalamnya terdapat
keteladanan yang
tertinggi yaitu Rasulullah saw.
Bila dirinci hal tersebut dapat dibatasi dalam bebrapa sasaran berikut
- Memahami peradaban syari'at Islam yang dapat dilihat pada pribadi
Rasulullah
saw, Khulafaur Rasyidin, pada masa Bani Umayyah dan lain - lain
- Agar manusia mendapat gambaran al - matsal al - A'la (tipe yang
ideal)
menyangkut seluruh aspek kehidupan yang utama untuk dijadikan UU
dan
pedoman kehidupan. Tidak diragukan lagi betapun manusia mencari
tipe yang
ideal (matsal al - a'la) mengenai salah satu aspek kejayaan Islam,
yaitu harus
mempelajari peradaban Islam secara paripurna dan jelas.
- Melalui kajian sejarah peradaban Islam, orang muslim dapat
mengumpulkan
tsaqafah dan pengetahuan yang benar, baik menyangkut aqidah,
hukum dan
akhlak terutama bidang siyasah Islamiyah.
page 2 / 7

Copyright feri feri@webmail.umm.ac.id


http://feri.student.umm.ac.id/2010/07/13/urgensi-memplejari-sejarah-peradaban-
islam/
Jadi, kajian sejara peradaban Islam (sirah Islam) tidak lain hanya
menampakkan
aspek - aspek kemanusian ini secara keseluruhan yang tercermin
dalam suri
teladan yang tersempurna dan terbaik. Selain itu, melalui kajian
sejarah dan
peradaban Islam dapat mencetak ahli sejarah yang mampu menggali
sejarah
secara paripurna. Sebab sejarah itu tidak mudah diperoleh. Oleh
karena itu
sejarawan lebih dahulu mempunyai pengetahuan yang cukup, sebagai
alat yang
dapat dipakai unutk meneliti dan menyusun sejarah (Chalil, Moenawar.
2001: 2)
Objek Kajian Sejarah
Objek sejarah tergantung dari sejarawan yang meneliti, menurut
Mahmudunnasir
objek sejarah dan peradaban Islam dalam bukunya Islam dan Konsepsi
sejarah,
objek tersebut antara lain:
1. Sirah nabi Muhammad saw, peristiwa besar dalam kehidupan, beliau
serta
proses dakwah yang belau lakukan
2. Tokoh - tokoh pemikir Islam yang mampu membawa Islam berjaya
dan
menghasilkan karya - karya yang bermutu.
3. Sirah Khulafaur Rasyidin mulai dari Abu Bakar (11 - 13 H/ 632 - 634
M) sampai
Ali bin Abi Thalib (36 - 41 H/ 654 - 651 M)
4. Kejayaan Islam dari masa Rasulullah saw sampai dengan
kemunduran Islam
pada masa Bani Umayyah di Andalusia
Menurut Rasul Ja'farian dalam buku beliau yang berjudul Sejarah Islam,
objek
sejarah antara lain:
- Kejayaan Islam pada masa khulafaur Rasyidin sampai sampai
runntuhnya
dinasti Marwaniyah
- Pada masa keemasan Islam di Bani Abbasiyah
- Perang Salib
sedangkan menurut orientalisme, Thomas W Arnold dalam bukunya
yang berjudul
The Preaching Of Islam. Ada dua objek study sejarah peradaban Islam
yaitu
kehidupan Rasulullah saw dan dakwah beliau dan pada masa
Khulafaur Rasyidin.
page 3 / 7

pukul | Urgensi Memplejari Sejarah Peradaban Islam


Copyright feri feri@webmail.umm.ac.id
http://feri.student.umm.ac.id/2010/07/13/urgensi-memplejari-sejarah-peradaban-
islam/
Periode Sejarah Peradaban Islam
Adapun periode sejarah peradaban Islam. Dapat dikelompokkan dalam
beberapa periode:
A. Periode Rasulullah saw
Periode ini dalam Istilah Thomas W Arnold disebut periode dakwah.
Karena
pada periode ini Rasulullah saw gencar dalam melakukan dakwah dan
menegakkan
kalimat tauhid bagi kaum Quraisy. Kemudian pada periode ini pula
terjadinya
hijrahnya Beliau dengan para sahabat ke Madinah.
Begitu juga menurut DR. Muhammad Sai'd Al - Buthy periode ini
disebut periode
dakwah yang disertai dengan peperangan Beliau dan para sahabat
dengan orang -
orang munafiq dan orang kafir serta dengan adanya Fathul Mekkah.
Dan yang menjadi ciri khas periode ini adalah adanya Baitul Aqabah,
satu dan dua
dan Piagam Madinah yang bertujuan untuk mengatur perdamaian
dengan orang -
orang non muslim.
B. Periode Khulafaur Rasyidin
Pada perode ini dikenal dengan periode keemasan peradaban Islam,
karena pada
periode ini begitu banyak prestasi yang ditorehkan oleh para khulafaur
Rasyidin
antara lain;
a. Pada Masa Abu Bakar (11 - 13 / 632 - 634 M)
- Berhasil menaklukkan Iraq yang dipimpin oleh Khalid bin Walid dan
Mutsni bin
page 4 / 7

pukul | Urgensi Memplejari Sejarah Peradaban Islam


Copyright feri feri@webmail.umm.ac.id
http://feri.student.umm.ac.id/2010/07/13/urgensi-memplejari-sejarah-peradaban-
islam/
Haritsah Asy - Syaibani.
- Wilayah Islam meluas sampai Romawi
- Mushaf Al - Quran dikumpulkan
- Berhasil menumpaskan para Murtadin
B. Pada Masa Umar bin Khatab (13 - 25 H/ 634 - 644 M)
Selama masa khlifahnya, ia melakukan tugasnya dengan baik, seperti
halnya Sirah
dan Jihad. Dengan Umar bin Khatab Allah memuliakan Islam (Sa'id,
Ramadhan.
1999: 350).
Berhasil melakukan berbagai penaklukan seperti Siria, Irak dan Persia.
Dan meluas
sampai Mesir. Selain itu, pada masanya berhasil melakukan
penaklukan Damaskus
yang ditaklukkan dengan dua cara yaitu damai dan perang, pada masa
Beliau pula
Islam meluas hingga Yordania pada tahun 15 H.
C. Pada Masa Utsman bin Affan (24 - 36 H/ 644 - 656 M)
Periode ini dikenal dengan periode yang banyak melakukan
penaklukkan dan
perluasan wilayah Islam. Pada periode ini seluruh wilayah Khurasan
berhasil
ditaklukkan. Demikian Afrika sampai Andalusia,dan Beliau juga
berhasil
mempersatukan bacaan dan tulisan Al - Quran.
D. Pada Masa Ali bin Abi Thalib (36 - 41 H/ 656 - 661 M)
Pada masa ini beliau tidak banyak melakukan penaklukkan, karena
mengahdapi
tuntutan orang -orang yang menuntut pembelaan Utsman bin Affan,
pada masa ini
terjadi dua perang yaitu Perang Unta dan Perang Shiffin.
Dinasti Umayyah
page 5 / 7

pukul | Urgensi Memplejari Sejarah Peradaban Islam


Copyright feri feri@webmail.umm.ac.id
http://feri.student.umm.ac.id/2010/07/13/urgensi-memplejari-sejarah-peradaban-
islam/
Didirikan oleh Muawiyah, ia memperoleh kekuasaan, tetapi kecuali di
Syiria dan
Mesir. Dan memerintah semata - mata dengan pedang
(Mahmudunnasir, Syed.
2005: 173)
Ia merupakan orang pertama yang mendirikan suatu departemen dan
yang paling
mencolok adalah pengepungan konstinopel. Pada masa dinasti ini
adanya tragedi
perang Karbala, yang mana tragedi ini merupakan tragedi
terbunuhnya Imam
Husain pada masa Yazid bin Muawiyah. Sejarah Islam meluas sampai
ke Spanyol ini
terjadi pada masa Al - Walid bin Abdul Malik dan ini dipimpin oleh
Thariq bin Ziyad.
Diansti Abbasiyah
Ciri - ciri periode ini antara lain:
1. Pusat pemerintahan dipindahkan dari Syiria ke Iraq (Damaskus ke
Baghdad)
2. Adanya perlakuan kejam terhadap keturunan Umayyah
3. Pembangunan kota Baghdad pada masa Abu Ja'far Al - Manshur
(137 - 159/
754 - 774 M)
4. Pada masa dinasti ini muncul kaum Mu'tazilah
5. Peperangan dengan Bizantium pada masa Harun Ar - Rasyid
Daftar Pustaka
Mahmudunnasir, Syed. 2005. Islam Konsepsi dan Sejarahnya.
Bandung: Rosdakarya
Offset
Ja'farian, Rasul. 2004. Sejarah Islam sejak Wafatnya Nabi saw hingga
Runtuhnya Bani Umayyah (11 - 132 H). Jakarta: Penerbit Lentera
page 6 / 7

Sejarah Kebudayaan Islam

A. Pendahuluan

Manusia merupakan satu-satunya makhluk Allah yang diberikan karunia dengan akal,
maka dengan memiliki kekhususan tersebut manusiapun diberikan kemampuan dalam
menganalisis suatu hal dalam kehidupannya. Maka dari itu pada kaitannya manusia tidak
mungkin terlepas dari yang namanya sejarah, karena dengan sejarah tersebut manusia
dapat belajar dan menganalisis kejadian-kejadian yang terjadi pada masa lalu. Sejarah
merupakan cerminan dari kehidupan masa lalu kita dan dapat dijadikan sebagai bahan
instropeksi diri. Begitu pula dengan sejarah peradaban Islam yang merupakan alat untuk
mempelajari kejadian yang terjadi di masa lalu ataupun sebagai acuan untuk lebih dapat
memajukan Islam daripada sebelumnya.
Peradaban Islam merupakan kajian yang sangat luas. Seperti yang dijelaskan dalam
makalah ini, bahwa peradaban Islam sangat erat kaitannya dengan kebudayaan tetapi
tetap merupakan dua hal yang berbeda. Dalam kebudayaan mencakup juga peradaban,
tetapi tidak sebaliknya.
Untuk mengetahui lebih dalam tentang pengertian dan ruang lingkup sejarah peradaban
Islam, akan dijelaskan lebih terperinci dalam makalah ini.

1. Pengertian Sejarah Peradaban Islam


a. Pengertian Sejarah
Secara etimologis berasal dari kata arab “syajarah” yang mempunyai arti “pohon
kehidupan” dan yang kita kenal didalam bahasa ilmiyah yakni History[1].
b. Karakteristik sejarah
Karakteristik sejarah dengan disiplinnya dapat dilihat berdasarkan 3 orientasi
Pertama : sejarah merupakan pengetahuan mengenai kejadian kejadian, peristiwa
peristiwa dan keadaan manusia dalam masa lampau dalam kaitannya dengan keadaan
masa kini.
Kedua : sejarah merupakan pengetahuan tentang hokum hokum yang tampak menguasai
kehidupan masa lampau, yang di peroleh melalui penyelidikan dan analisis atau peristiwa
peristiwa masa lampau.
Ketiga : sejarah ssebagai falsafah yang di dasarkan kepada pengetahuan tentang
perubahan perubahan masyarakat, dengan kata lain sejarah seperti ini merupakan ilmu
tentang proses suatu masyarakat.
c. Kegunaan sejarah
Sejarah mempunyai arti penting dalam kehidupan begitu juga sejarah mempunyai
beberapa kegunaan, diantara kegunaan sejarah antara lain :
- Untuk keleatarian identitas kelompok dan memperkuat daya tahan kelompok itu bagi
kelangsungan hidup.
- Sejarah berguna sebagi pengambilan pelajaran dan tauladan dari contoh contoh di masa
lampau, sehingga sejarah memberikan azas manfaat secara lebih khusus demi
kelangsungan hidup.
- Sejarah berfungsi sebagai sarana pemahaman mengenai hidup dan mati.
Dengan begitu pentingnya sejarah dalam kehidupan ini di dalam ALQur’an sendiri
terdapat beberapa kisah para nabi dan tokoh masa lampau diantaranya:

2. Makna Peradaban Islam


Dari akar kata madana lahir kata benda tamaddun yang secara literal berarti peradaban
(civilization) yang berarti juga kota berlandaskan kebudayaan (city base culture) atau
kebudayaan kota (culture of the city). Di kalangan penulis Arab, perkataan tamaddun
digunakan – kalau tidak salah – untuk pertama kalinya oleh Jurji Zaydan dalam sebuah
judul buku Tarikh al-Tamaddun al-Islami (Sejarah Peradaban Islam), terbit 1902-1906.
Sejak itu perkataan Tamaddun digunakan secara luas dikalangan umat Islam. Di dunia
Melayu tamaddun digunakan untuk pengertian peradaban. Di Iran orang dengan sedikit
berbeda menggunakan istilah tamaddon dan madaniyat. Namun di Turkey orang dengan
menggunakan akar madinah atau madana atau madaniyyah menggunakan istilah
medeniyet dan medeniyeti. Orang-orang Arab sendiri pada masa sekarang ini
menggunakan kata hadharah untuk peradaban, namun kata tersebut tidak banyak diterima
ummat Islam non-Arab yang kebanyakan lebih menyukai istilah tamaddun. Di anak
benua Indo-Pakistan tamaddun digunakan hanya untuk pengertian kultur, sedangkan
peradaban menggunakan istilah tahdhib[2].

Kata peradaban seringkali dikaitkan dengan kebudayaan bahkan, banyak penulis barat
yang mengidentikan “kebudayaan” dan “peradaban” islam. Seringkali peradaban islam
dihubungkan dengan peradaban Arab meskipun sebenarnya antara Arab dan Islam tetap
bisa dibedakan. Adapun yang membedakan antara kebudayaan tersebut adalah dengan
adanya peningkatan peradaban pada masa jahiliyah yang berasal dari kebodohan. Hal ini
pada akhirnya berubah ketika islam datang yang dibawa oleh nabi Muhammad SAW di
Arab. Sehingga pada masanya kemudian islam berkembang menjadi suatu peradaban
yang menyatu dengan bangsa Arab bahkan berkembang pesat kebagian belahan dunia
yang lainnya, islam tidak hanya sekedar agama yang sempurna melainkan sumber
peradaban islam itu sendiri.

Landasan peradaban islam dalah kebudayaan islam terutama wujud idealnya, sementara
landasan kebudaan islam adalah agama[3]. Dalam islam tidak seperti masyarakat
penganut agama yang lainnya, agama bukanlah kebudayaan tetapi dapat melahirkan
kebudayaan. Jika kebudayaan merupakan hasil cipta, rasa dan karsa manusia, maka
agama islam adalah wahyu dari peradaban.

Peradaban merupakan kebudayaan yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan dan


teknologi yang dimana kebudayaan tersebut tidak hanya berpengaruh di daerah asalnya
tapi juga mempengaruhi daerah-daeerah lain yang menjadikan kebudayaan tersebut
berkembang.

3. Sejarah peradaban Islam


Sejarah peradaban islam diartikan sebagai perekembangan atau kemajuan kebudayaan
islam dalam perspektif sejarahnya, dan peradaban islam mempunyai berbgai macam
pengetian lain diantaranya
- Sejarah peradaban islam merupakan kemajuan dan tingkat kecerdasan akal yang di
hasilkan dalam satu periode kekuasaan islam mulai dari periode nabi Muhammad Saw
sampai perkembangan kekuasaan islam sekarang.
- Sejarah peradaban islam merupakan hasil hasil yang dicapai oleh ummat islam dalam
lapangan kesustraan, ilmu pengetahuan dan kesenian.
- Sejarah perdaban islam merupakan kemajuan politik atau kekuasaan islam yang
berperan melindungi pandangan hidup islam terutama dalam hubungannya dengan ibadah
ibadah, penggunaan bahasa, dan kebiasaan hidup bermasyarakat.

4. Islam sebagai Peradaban


Konon, ketika Nabi menerima laporan bahwa ajakannya kepada Kaisar Romawi,
Heraclitus untuk berpegang pada keyakinan yang sama (kalimatun sawa’) ditolak dengan
halus, nabi hanya berkomentar pendek “sa uhajim al-ruum min uqri baiti” (Akan saya
perangi Romawi dari dalam rumahku). Ucapan Nabi ini bukan genderang perang, ia
hanya berdiplomasi. Tidak ada ancaman fisik dan juga tidak menyakitkan pihak lawan.
Ucapan itu justru menunjukkan keagungan risalah yang dibawanya, bahwa dari suatu
komunitas kecil di jazirah Arab yang tandus, Nabi yakin Islam akan berkembang menjadi
peradaban yang kelak akan mengalahkan Romawi.

Dan Nabi benar, pada tahun 700 an, tidak lebih dari setengah abad sesudah wafatnya
Nabi Muhammad (632 M), ummat Islam telah tersebar ke kawasan Asia Barat dan Afrika
Utara, dua kawasan yang dulunya jatuh ketangan Alexander the Great. Selanjutnya,
Muslim memasuki kawasan yang telah lama dikuasai oleh Kristen dengan tanpa
perlawanan yang berarti. Menurut William R Cook pada tahun 711 M – 713 M kerajaan
Kristen di kawasan Laut Tengah jatuh ketangan Muslim dengan tanpa pertempuran,
meskipun pada abad ke 7 kawasan itu cukup makmur. Bahkan selama kurang lebih 300
tahun hampir keseluruhan kawasan itu dapat menjadi Muslim. Baru pada abad ke sebelas
kerajaan Kristen di kawasan itu mulai melawan Muslim. Demitri Gutas dengan jelas
mengakui:

“…..pada tahun 732 M kekuasaan dan peradaban baru didirikan dan disusun sesuai
dengan agama yang diwahyukan kepada Muhammad, Islam, yang berkembang seluas
Asia Tengah dan anak benua India hingga Spanyol dan Pyrennes.”

Gutas bahkan menyatakan bahwa dengan munculnya peradaban Islam, Mesir untuk
pertama kalinya, sejak penaklukan Alexander the Great, dapat dipersatukan secara politis,
administratif dan ekonomis dengan Persia dan India dalam jangka waktu yang cukup
lama. Perbedaan ekonomi dan kultural yang memisahkan dua dunia yang berperadaban,
Timur dan Barat, sebelum Islam datang yang dibatasi oleh dua sungai besar dengan
mudahnya lenyap begitu saja.

Sudah tentu proses kejatuhan Romawi tidak disebabkan oleh faktor tunggal. Edward
Gibbon dalam The Decline And Fall Of The Roman Empire menyatakan bahwa periode
kedua dari merosot dan jatuhnya Kekaisaran Romawi disebabkan oleh lima faktor:
pertama di era kekuasaan Justinian banyak wewenang memberi kepada Imperium
Romawi di Timur; kedua adanya invasi Italia oleh Lombards; ketiga penaklukan
beberapa provinsi Asia dan Afrika oleh orang Arab yang beragama Islam; keempat
pemberontakan rakyat Romawi sendiri terhadap raja-raja Konstantinopel yang lemah;
dan terakhir munculnya Charlemagne yang pada tahun 800 M mendirikan Kekaisaran
Jerman di Barat.

Jadi penyebab kejatuhan Romawi merupakan kombinasi dari berbagai faktor, seperti
problem agama Kristen, dekadensi moral, krisis kepemimpinan, keuangan dan militer.
Dan di antara faktor terpenting penyebab kajatuhan Romawi adalah datangnya Islam.
Pernyataan Nabi yang diplomatis itu nampaknya terbukti. Nabi tidak pernah pergi
menyerang Romawi Barat maupun Timur, tapi datangnya gelombang peradaban Islam
telah benar-benar menjadi faktor penyebab kejatuhan Romawi. Ini juga merupakan bukti
bahwa Islam sebagai din yang menghasilkan tamaddun yang dapat diterima oleh bangsa-
bangsa selain bangsa Arab. Sebab Islam membawa sistem kehidupan yang teratur dan
bermartabat, sehingga mampu membawa kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.
Jadi Islam diterima oleh bangsa-bangsa non Arab karena universalitas ajarannya alias
kekuatan pancaran pandangan hidupnya.

Ketika Kaisar Persia Ebrewez, cucu Kaisar Khosru I, merobek-robek surat Nabi sambil
berkata :”Pantaskah orang itu menulis surat kepadaku sedangkan ia adalah budakku”,
Nabi pun berkomentar pendek “Semoga Allah merobek-robek kerajaannya”. Dan Sabda
Nabi kembali terbukti bahwa sesudah itu putera Kaisar yang bernama Qabaz merebut
kekuasaan dengan membunuh Kaisar Ebrewez, ayahnya sendiri. Qabaz pun kemudian
hanya berkuasa empat bulan saja lamanya. Selanjutnya kekaisaran Persia itu berganti-
ganti hingga sepuluh kali dalam masa empat tahun. Ia benar-benar porak poranda.
Akhirnya, rakyat mengangkat kaisar Yazdajir dan pada masa inilah Persia tidak berdaya
ketika tentara Islam datang. Sejak itu kekaisaran Persia benar-benar runtuh.

Sebagaimana sikapnya terhadap kekaisaran Romawi, Nabi tidak keluar rumah untuk
menjatuhkan (merobek-robek) kekaisaran Persia. Nabi hanya menyerbarkan Islam yang
memang merupakan peradaban yang memiliki konsep ketuhanan, kemanusiaan dan
kehidupan yang jelas dan teratur. Di Indonesia, Islam masuk tanpa peperangan. Islam
masuk dan diterima oleh masyarakat yang telah memiliki kepercayaan Hindu yang kuat.
Namun karena kekuatan konsepnya Islam mudah merasuk kedalam pandangan hidup
masyarakat nusantara waktu itu, maka dalam kehidupan secara menyeluruh. Ini bukti
bahwa Islam tersebar bukan melulu karena pedang. Islam tersebar, menguasai dan
menyelamatkan (mengislamkan) masyarakat di kawasan-kawasan yang didudukinya.
Tidak ada eksploitasi sumber alam untuk dibawa ke daerah darimana Islam berasal.
Tidak ada pertambahan kekayaan bagi jazirah Arab. Tidak ada kemiskinan akibat
masuknya Muslim ke kawasan yang didudukinya. Daerah-daerah yang dikuasai atau
diselamatkan ummat Islam justru menjadi kaya dan makmur. Itulah watak peradaban
Islam yang sangat berbeda dari peradaban Barat yang eksploitatif[5].

5. Peran dan Fungsi Manusia Sebagai Pembuat Peradaban

Dalam perspektif islam manusia sebagai pelaku sekaligus pembuat peradaban memiliki
kedudukan dan peran inti, kedudukan dan posisi manusia di kisahkan dalam Al Qur’an
diantaranya:

- Manusia adalah ciptaan Allah yang paling sempurna dan paling utama Allah. Sebagai
konsekwensi logis manusia memilki kebebasan yang bertanggung jawab, dalam arti yang
seluas luasnya dan pada dimensi yang beragam yang pasa gilirannya merupakan amanat
yang harus di pikul.
- Guna mengemban tugasnya sebagai mahluk yang di mulyakan Allah, tidak sepeti
ciptaan Allah yang lain. Semuanya mempunyai tekanan yang sama yaitu agar manusia
menggunakan akalnya hanya untuk hal hal yang positif sesuai dengan fitrah dan
panggilan hati nuraninya, dan amatlah tercella bagi orang yang teperdaya oleh hawa
nafsu terlepas dari kemanusiaannya dan fitrahnya.dan dalam hal ini

B. Ruang Lingkup Sejarah Peradaban Islam

Tanda wujudnya peradaban, menurut Ibn Khaldun adalah berkembangnya ilmu


pengetahuan seperti fisika, kimia, geometri, aritmetik, astronomi, optic, kedokteran dsb.
Bahkan maju mundurnya suatu peradaban tergantung atau berkaitan dengan maju
mundurnya ilmu pengetahuan. Jadi substansi peradaban yang terpenting dalam teori Ibn
Khaldun adalah ilmu pengetahuan. Namun ilmu pengetahuan tidak mungkin hidup tanpa
adanya komunitas yang aktif mengembangkannya. Karena itu suatu peradaban atau suatu
umran harus dimulai dari suatu “komunitas kecil” dan ketika komunitas itu membesar
maka akan lahir umran besar. Komunitas itu biasanya muncul di perkotaan atau bahkan
membentuk suatu kota. Dari kota itulah akan terbentuk masyarakat yang memiliki
berbagai kegiatan kehidupan yang daripadanya timbul suatu sistem kemasyarakat dan
akhirnya lahirlah suatu Negara. Kota Madinah, kota Cordova, kota Baghdad, kota
Samara, kota Cairo dan lain-lain adalah sedikit contoh dari kota yang berasal dari
komunitas yang kemudian melahirkan Negara. Tanda-tanda lahir dan hidupnya suatu
umran bagi Ibn Khaldun di antaranya adalah berkembanganya teknologi, (tekstil, pangan,
dan papan / arsitektur), kegiatan eknomi, tumbuhnya praktek kedokteran, kesenian
(kaligrafi, musik, sastra dsb). Di balik tanda-tanda lahirnya suatu peradaban itu terdapat
komunitas yang aktif dan kreatif menghasilkan ilmu pengetahuan.

Namun di balik faktor aktivitas dan kreativitas masyarakat masih terdapat faktor lain
yaitu agama, spiritualitas atau kepercayaan. Para sarjana Muslim kontemporer umumnya
menerima pendapat bahwa agama adalah asas peradaban, menolak agama adalah
kebiadaban. Sayyid Qutb menyatakan bahwa keimanan adalah sumber peradaban.
Meskipun dalam paradaban Islam struktur organisasi dan bentuknya secara material
berbeda-beda, namun prinsip-prinsip dan nilai-nilai asasinya adalah satu dan permanent.
Prinsip-prinsip itu adalah ketaqwaan kepada Tuhan (taqwa), keyakinan kepada keesaan
Tuhan (tauhid), supremasi kemanusiaan di atas segala sesuatu yang bersifat material,
pengembangan nilai-nilai kemanusiaan dan penjagaan dari keinginan hewani,
penghormatan terhadap keluarga, menyadari fungsinya sebagai khalifah Allah di Bumi
berdasarkan petunjuk dan perintahNya (syariat).

Karena islam lahir di Arab, maka isi dari ruang lingkup dari sejarah peradaban islam
membahas tentang riwayan nabi Muhammad SAW sebagai pembawa wahyu tuhan sejak
beliau belum dilahirkan sampai beliau wafat, perjuang-perjuangan nabi Muhammad
SAW dalam menyebarkan agama islam, kemajuan islam yang diteruskan oleh para
sahabatnya masa disintregrasi, masa kemunduran, penyebaran islam dibelahan dunia
barat hubungan perkembangan islam di negara kita ini serta pusat-pusat peradaban islam

You might also like