You are on page 1of 17

Fungsi Negara dalam perekonomian

KATA PENGANTAR

‫هتاكربو هلل ةمحرو مكيلع ملسل‬

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam atas rahmat dan hidayah-Nya,

sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah perorangan pada mata

kuliah Ekonomi Publik. Yang membahas tentang “Fungsi Pemerintah Dalam

Perekonomian”Shalawat serta salam sejahtera semoga senantiasa

terlimpahkan keharibaan junjungan Nabi besar Muhammad SAW beserta

seluruh keluarganya dan para sahabatnya serta para pengikutnya hingga

akhir zaman.Tersusunnya makalah ini berkat usaha saya, dan saya ucapkan

terima kasih kepada dosen mata kuliah Ekonomi Ibu Heni wijayanti SH.MH

yang telah memberikan penjelasan dan pengarahan kepada saya. Saya

menyadari masih banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini, oleh

karena itu saya mengharapkan saran dan kritiknya agar demi kesempurnaan

makalah yang saya buat selanjutnya.Semoga makalah yang saya buat

bermanfaat bagi saya khususnya dan para pembacanya.Jambi,

5, Februari 2010

Iwan Firdaus
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

PenulisanPada umumnya keberadaan Pemerintah memiliki pengaruh

perekonomian pada tingkat yang berbeda-beda. Ada pemerintahan yang

mengatur perekonomiannya secara ketat atau intensif dan ada pula yang

membatasi sebagai pendukung saja dalam suatu perekonomian. Beberapa peran

pemerintah dalam perekonomian adalah pemerintah membantu perkembangan

bisnis secara umum, mendorong persaingan usaha yang sehat, membanatu

kelompok ekonomi lemah, dan sebagai stabilizer.

Tugas-tugas kewajiban pemerintah dalam mengurus rumah tangga Negara

diartikan sebagai fungsi-fungsi Negara. Fungsi-fungsi Negara tersebut adalah

sebagai funsi regular dan fungsi sebagai agent of development. Sebagai agent

of development pemerintah memiliki peran dan fungsinya untuk mengatur

perekonomian suatu negaa.

Melalui teorinya Adam Smith mengemukakan bahwa pemerintah hanya

mempunyai tiga fungsi yaitu :

1. Fungsi pemerintah untuk memelihara keamanan dalam negeri dan

pertahanan.

2. Fungsi pemerintah untuk menyelenggarakan peradilan.

3. Fungsi pemerintah untuk menyediakan barang-barang yang tidak

disediakan oleh pihak


swasta seperti halnya dengan jalan, dam-dam, dan sebagainya.

Dalam suatu perekonomian suatu Negara, pemerintah mempunyai peranan

untuk mengatur, memperbaiki atau mengaahkan aktivitas ekonomi dari pemerintah

maupun sektor swasta. Oleh karena itu perkembangan dan kemajuan

pembangunan suatu Negara tergantung kepada peranan pemerintah dalam

mengatur negaranya termasuk di dalamnya adalah perekonomian.

Kebutuhan barang publik seperti barang, jasa, atau system merupakan

sesuatu yang harus disiapkan oleh pemerintah dalam rangka memberikan

pelayanan kepada warga negaranya. Terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan tersebut

dapat berpengaruh pada tingkat perekonomian suatu Negara.

Dalam menjalankan perannya pemerintah terbentur dalam beberapa

kegagalan untuk menjalankan fungsinya. Factor-faktor tersebut berpengaruh pada

kebijakankebijakan yang akan diambil oleh pemerintah suatu Negara.

Identifikasi Masalah

Dari latar belakang penulisan di atas maka dapat diperoleh identifikasi

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana tugas-tugas dan kewajiban Pemerintah dalam mengurus rumah

tangga Negara ?

2. Bagaimana bentuk fungsi pemerintah dalam suatu perekonomian ?

3. Bagaimana dampak fungsi pemerintah terhadap kesejahteraan msyarakat

suatu Negara ?
4. Apa saja bentuk kegagalan pemerintah menjalankan fungsinya dalam

suatu perekonomian?

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut, rumusan

masalah pada penulisan ini adalah “ Bagaimana fungsi pemerintah dalam suatu

perekonomian dan bentuk kegagalan yang dihadapi oleh pemerintah”.

Batasan Masalah

Tulisan ini membatasi permasalahan mengenai bagaimana fungsi pemerintah

dalam suatu perekonomian dan bentuk kegagalan yang dihadapi oleh

pemerintah.

1.5 Tujuan Penulisan

Adapun yang menjadi tujuan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai

berikut :

1. Untuk mengetahui tugas-tugas atau kewajiban pemerintah dalam

mengurus rumah tangga Negara.

2. Untuk mengetahui peran pemerintah dalam suatu perekonomian.

3. Untuk mengetahui hambatan dan kegagalan yang dihadapi pemerintah

dalam menjalankan fungsinya.

4. Untuk mengetahui dampak peran dan fungsi pemerintah terhadap

kesejahteraan masyarakat.

1.6 Manfaat Penulisan


Penulisan makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis dan

pembaca :

1. Sebagai pengetahuan mengenai peranan pemerintah dalam suatu

perekonomian.

2. Sebagai pengetahuan mengenai fungsi alokasi, distribusi dan stabilitas

pemerintah dalam menjalankan rumah tangga negaa.

3. Sebagai pengetahuan factor-faktor penyebab kegagalan pemerintah dalam

menjalankan fungsinya.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Tugas dan Kewajiban Pemerintah

Tugas-tugas atau kewajiban pemerintah dalam mengurus rumah tangga Negara

diartikan sebagai fungsi-fungsi Negara. Fungsi-fungsi Negara tersebut adalah

sebagai berikut.

Fungsi Reguler

Fungsi regular adalah fungsi pemerintah dalam menjalankan fungsi

utamanya, yaitu melaksanakan tugas yang mempunyai akibat langsung dan

dirasakan oleh seluruh masyarakat, antara lain :

a. Fungsi Political state, meliputi segi-segi sebagai berikut :

1) Pemeliharaan ketenangan dan ketertiban.

2) Pertahanan dan keamanan.

b. Fungsi diplomatic, pemerintah menjalankan fungsi ini dimaksud agar

adanya persahabatan dengan Negara-negara lainnya terutama Negara-

tetangga.

c. Fungsi sebagai sumber hukum, fungsi Negara sebagai sumber hokum

adalah pemerintah harus bertindak adil terhadap warga negaranya dan

melindungi hak/harta benda setiap warganya terhadap gangguan anggota

masyarakat lainnya.
d. Fungsi administrasi (administrative), Negara sebagai administrative apda

hakikatnya menitikberatkan pada kekuatan ditangan rakyat dan pemerintah

hanyalah menerima pendelegasian yang diberikan rakyat melalui wakil-

wakilnya di MPR dan DPR.

2. Fungsi sebagai Agent Of Developmenta. Pemerintah sebagai

stabilitatorPemerintah wajib melaksanakan fungsi stabilitator antara lain

dilakukan dalam hal sebagai berikut :

Standar Politik, pemerintah menciptakan suasana politik yang aman dan tentram

dan menghilangkan rongrongan, baik yang berasal dari factor ekonomi

maupun idiologi.

2) Stabilitas ekonomi, pemerintah menstabilkan perekonomian melalui :

- Penekanan laju inflasi,- Peningkatan pendapatan masyarakat,

- Peningkatan produktivitas masyarakat,

- Stabilisasi harga, dan

- Penciptaan lapangan kerja.

3) Stabilitas Sosial Budaya, pemerintah menghilangkan kebiasaan/ kebudayaan

yang dapat menghambat pembangunan dan menggantikannya tetapi tidak

mengurangi kepribadian bangsa Indonesia.

b. Pemerintah sebagai Inovator, peranan pemerintah sebagai Inovator sangat

diperlukan, baik secara makro maupun mikro. Melalui peranan inilah dapat

diciptakan ide-ide baru terutama yang berhubungan dengan


pembangunan.Dalam pemerintahan modern, fungsi Pemerintah dapat

diklasifikasikan dalam tiga golongan besar :

1. Fungsi Alokasi, yaitu fungsi pemerintah dalam alokasi sumber-sumber

ekonomi.

2. Fungsi Distribusi, dan

3. Fungsi Stabilisasi.

2.2 Fungsi Alokasi

Pada dasarnya sumber daya yang dimiliki suatu Negara adalah

terbatas. Pemerintah harus menentukan seberapa besar dari sumber daya

yang dimiliki akan dipergunakan untuk memproduksi barang-barang public,

dan seberapa besar akan digunakan untuk memproduksi barang-barang

individu.Pemerintah harus menentukan dari barang-barang public yang

diperlukan warganya, seberapa besar harus disediakan oleh pemerintah, dan

seberapa besar yang dapat disediakan oleh rumah tangga perusahaan.

Tidak semua barang dan jasa yang ada dapat disediakan oleh sektor

swasta. Barang dan jasa yang tidak dapat disediakan oleh system pasar ini

disebut barang public, yaitu barang yang tidak dapat disediakan melalui

transaksi antara penjual dan pembeli.sistem pasar tidak dapat menyediakan

barang/jasa tertentu oleh karena manfaat dari adanya barang tersebut tidak

hanya dirasakan secara pribadi akan tetapi dinikmati oleh orang lain.

Barang public adalah barang yang baik secara teknis maupun secara

ekonomis tidak dapat ditetapkan prinsip pengecualian, atas barang tersebut.


Barang yang termasuk dalam barang public walaupun mempunyai sifat

pengecualian, misalnya jalan-jalan dpat disediakan melalui system pasar.

Perbedaan antara barang swasta dan barang public ditunjukkan :

Dapat Dikecualikan Tidak dapat dikecualikan

Riv Barang swasta Barang campuran


al murni : (quasi public)

biaya pengecualian barang yang manfaatnya


rendah dirasakan bersama
dan dikonsumsikan
2. dihasilkan oleh swasta bersama tetapi dapat
3. dijual melalui pasar terjadi
kepadatan.Dijual
4.dibiayai oleh hasil melalui pasar aau
penjualan. Dihasilkan langsung oleh
swasta/pemerintah pemerintah.

Contoh : sepatu, pensil dll Contoh : Taman.

No Barang campuran Barang Publik


n (quasi private) Murni
Riv
al 1.barang swasta yang biaya pengecualian
menimbulkan besar,
eksternalitas,
2. dihasilkan oleh
2. dibiayai dan hasil pemerintah,
penjualan atau dibiayai
dengan APB 3. disalurkan oleh
pemerintah,
Contoh : rumah sakit,
transportasi umum, 4. dijual melalui pasar
pemancar TV atau langsung oleh
pemerintah.

Contoh : pertahanan dan


peradilan.

Dari table di atas dapat dilihat bahwa barang public dapat dibedakan

antara barang public murni dan barang public campuran (quasi public),
begitu juga dengan barang swasta dibedakan antara barang awasta murni

dan barang swasta campuran (quasi private).

Barang campuran adalah barang yang tidak mempunyai dua

karekteristik sekaligus, yaitu pengecualian rival, yang dimaksud dengan rival

adalah penggunaan yang bersaingan. Apabila seseorang mengkonsumsikan

dalam jumlah yang lebih sedikit.

2.3 Fungsi Distribusi

Pemerintah berupaya untuk mendistribusikan pendapatan atau

kekayaan agar supaya masyarakat sejahtera. Tetapi bagaimanapun juga

upaya ini tidaklah mudah karena banyak factor yang mempengaruhi

perolehan pendapatan, misalnya kepemilikan factor produksi, permintaan

dan penawaran factor produksi, system warisan dan kemampuan seseorang.

Distribusi pendapatan dan kekayaan melalui pasar walau efisien namun tidak

adil. Oleh karena itu pemerintah harus campur tangan.

Untuk itu Pemerintah harus membuat kebijakan-kebijakan agar alokasi

sumber daya ekonomi dilaksanakan secara efisien. Pemerintah harus

membuat kebijakan-kebijakan agar kekayaan terdistribusi secara baik dalam

masyarakat, misalnya melalui :

1. Perpajakan,

2. Subsidi,

3. Pengentasan kemiskinan,

4. Transfer penghsilan dari daerah kaya ke daerah miskin,


5. Bantuan pendidikan,

6. Bantuan kesehatan, dll

Distribusi pendapatan tergantung dari pemilikan factor-faktor produksi

permintaan dan penawaran factor produksi system warisan dan

kepemampuan memperoleh pendapatan. Kemampuan memperoleh

pendapatan tergantung dari pendidikan, bakat dan sebagainya sedangkan

warisan tergantung dari hokum yang berlaku.

Distribusi pendapatan dan kekayaan yang ditimbulkan oleh sistem

pasar mungkin dianggap oleh masyarakat sebagai tidak adil. Masalah

keadilan dalam distribusi pendapatan merupakan masalah yang rumit dalam

ilmu ekonomi. Ada sebagian ahli ekonomi yang berpendapat bahwa masalah

efisiensi harus dipisahkan dari masalah keadilan, atau arti kata lain, masalah

keadilan dan masalah efisiensi merupakan kebalikan.

Pemerintah berupaya untuk mendistribusikan pendapatan atau

kekayaan agar supaya masyarakat sejahtera. Tetapi bagaimanapun juga

upaya ini tidaklah mudah karena banyak factor yang mempengaruhi

perolehan pendapatan, misalnya kepemilikan factor produksi, permintaan

dan penawaran factor produksi, system warisan dan kemampuan seseorang.

Distribusi pendapatan dan kekayaan melalui pasar walau efisien namun tidak

adil. Oleh karena itu pemerintah harus campur tangan.

Efisiensi adalah objek ekonomi namun keadilan merupakan objek

politik. Efisiensi terjadi apabila perubahan tidak memperburuk keadaan

golongan lain namun ini mustahil dilakukan di dalam dunia nyata, kecuali bila
yang terkena pengaruh memperoleh kompensasi. Dengan demikian

pemerintah harus mengambil kebijaksanaan untuk membantu mereka yang

menghadapi ketidakadilan ini dengan (progresif), memberikan subsidi yang

dananya diambilkan dari pajak yang dikenakan pada mereka yang

memperoleh pendapatan atau kekayaan tertentu.

2.4 Fungsi Stabilitas

Pemerintah dengan kebijaksanaan fiscal perlu mempertahankan atau

mencapai tujuan seperti kesempatan kerja yang tinggi, stabilitas tingkat

harga, rekening luar negeri yang baik serta tingakt pertumbuhan yang

memadai.

Pada pemerintahan modern saat ini, hamper semua Negara

menyerahkan roda perekonomian kepada pihak swasta/ perusahaan.

Pemerintah lebih berperan sebagai stabilisator, untuk menjaga agar

perekonomian berjalan normal yaitu dengan cara :

1. Menjaga agar permasalahan yang terjadi pada satu sektor

perekonomian tidak merembet ke sektor lain.

2. Menjaga agar perekonomian kondusif (inflasi terkendali, sistem

keamanan terjamin, dan kepastian hukum terjaga ).

Tanpa adanya campur tangan pemerintah perekonomian akan tidak

terkendali sehingga nantinya akan menimbulkan penganguran tenaga kerja

yang akan mengganggu stabilitas ekonomi. Untuk itu Pemerintah dapat

melakukan kebijaksanaan moneter dengan menerapkan sarana persyaratan

cadangan, tingkat diskonto, kebijakan pasar terbuka, dan lain-lain.


2.5 Kegagalan Pemerintah

Pasar yang gagal menimbulkan intervensi pemerintah dengan

program-programnya. Adapun factor-faktor penyebab kegagalan pemerintah

adalah :

1. Campur tangan pemerintah kadang-kadang menimbulkan dampak

yang tidak diperkirakan terlebih dahulu.

2. Pemerintah tidak dapat mengantisipasi akibat kebijakan yang

diambilnya. Sering kebijakan yang diambil menimbulkan reaksi

masyarakat yang tidak sesuai dengan harapan pemerintah.

3. Campur tangan pemerintah memerlukan biaya yang tidak murah,

oleh kaena itu maka campur tangan pemerintah harus

dipertimbangkan manfaat dan biayanya secara cermat agar tidak

lebih besar dari pada biaya masyarakat tanpa adanya campur

tangan pemerintah.

4. Pemerintah terbatas di dalam mengendalikan akibat kebijaksanaan.

Misalnya saja, pemerintah mengendalikan harga sewa rumah yang

dimaksudkan agar yang miskin dapat menyewa rumah secara

murah. Ternyata pengembang mengalihkan investasinya pada

proyek lain.

5. Adanya kegagalan dalam pelaksanaan program pemerintah.

Pelaksanaan program pemerintah memerlukan tender, dan system

yang kompleks.
6. Pemerintah pada hakikatnya memberikan pelayanan pada kelompok

tertentu atau kepentingan tertentu (vested interest) dan mungkin

memiliki kepentingan sendiri (self interest), serta sering

bertentangan kepentingan (conflict of interest).

7. Perilaku pemegang kebijakan pemerintah yang bersifat mengejar

keuntungan pribadi atau rent seeking behavior.Hal-hal di atas akan

menyebabkan bahwa tidak selamanya campur tangan pemerintah

menyebabkan terjadinya peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Dengan demikian seyogyanya pemerintah berhati-hati untuk tidak

terlalu jauh mengintervensi hal-hal yang dapat diselesaikan melalui

mekanisme pasar, kecuali pemerintah telah memikirkan akibat

kebijaksanaannya secara cermat.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari hasil pembahasan di atas dapat disimpulkan hal-hal sebagai

berikut:

1. Tugas-tugas atau kewajiban pemerintah dalam mengurus rumah

tangga Negara adalah terdiri dari fungsi regular dan fungsi sebagai

agent of development.
2. Dalam perekonomian modern, peranan pemerintah dapat

diklasifikasikan dalam fungsi alokasi, fungsi distribusi, dan fungsi

stabilitas.

3. Pada fungsi alokasi pemerintah harus menentukan menentukan dari

barang-barang public yang diperlukan warganya, seberapa besar

harus disediakan oleh pemerintah, dan seberapa besar yang dapat

disediakan oleh rumah tangga perusahaan.

4. Pada fungsi distribusi pemerintah berupaya untuk mendistribusikan

pendapatan atau kekayaan agar masyarakat sejahtera.

5. Pada fungsi stabilitas pemerintah dengan kebijakan fiskal perlu

mempertahankan atau mencapai tujuan seperti kesempatan kerja

yang tinggi, stabilitas tingkat harga, rekening luar negeri serta

tingkat pertumbuhan yang memadai.

6. Tidak selamanya campur tangan pemerintah menyebabkan

terjadinya peningkatan kesejahteraan masyarakat.

3.2 Saran

Dari kesimpulan di atas dapat disarankan berupa :

1. Pemerintah harus berupaya menjalankan fungsinya secara adil,

transparansi, dan menyeluruh.

2. Kebijakan-kebijakan/ program ekonomi hendaknya sesuai dengan

kondisi masyarakat.
3.Kegagalan pasar merupakan sebuah tantangan bagi pemerintah

untuk dapat memperbaiki ekonomi lebih baik lagi.


DAFTAR PUSTAKA

Adelman, Irma dan Cynthia Taff Morris. 1973. Economic

Growth and Social Equity in Developing Countries.

Standford: Standford University Press.

Akil, S. 2001. Penataan Ruang dalam Rangka Mendorong

Pengembangan Ekonomi Wilayah. Tangerang: Cipta.

Ananta, Aris dan Ismail Budhiarso. 1990. “Kesehatan,

Sumberdaya Manusia dan Pembangunan Ekonomi”,

dalam Prisma. Edisi XIX, No.6.

Ananta, Aris, (ed). 1993. Ciri Demografis Kualitas Penduduk

dan Pembangunan Ekonomi. Jakarta: Lembaga

Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Antanta, Aris. 1995. “Transisi Kependudukan di Indonesia:

Beberapa Masalah dan Prospek Perekonomian”.

Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap dalam

Ilmu Ekonomi pada Universitas Indonesia, Jakarta 24

Mei (tidak diterbitkan).

You might also like