Professional Documents
Culture Documents
Bebek Peking merupakan salah satu jenis bebek dalam kategori bebek pedaging, karena
itu para peternak bebek peking memanen ternakannya sebagai daging. Olahan makanan
dari daging bebek peking sangat bervariasi dan cukup mendapat tempat di masyarakat.
Selain itu pertumbuhan bebek peking relatif cepat, sehingga tidak heran bisnis bebek
peking ini cukup prospektif untuk ditekuni. Sebagai upaya untuk memaksimalkan budidaya
dan bisnis Bebek peking ini telah dikembangkan pola Kemitraan Peternakan Bebek Peking.
Itik dikenal juga dengan istilah Bebek (bhs.Jawa). Nenek moyangnya berasal dari Amerika
Utara merupakan itik liar ( Anas moscha) atau Wild mallard. Terus menerus dijinakkan
oleh manusia hingga jadilah itik yang diperlihara sekarang yang disebut Anas domesticus
(ternak itik).
Secara internasional ternak itik terpusat di negara-negara Amerika utara, Amerika Selatan,
Asia, Filipina, Malaysia, Inggris, Perancis (negara yang mempunyai musim tropis dan
subtropis). Sedangkan di Indonesia ternak itik terpusatkan di daerah pulau Jawa (Tegal,
Brebes dan Mojosari), Kalimantan (Kecamatan Alabio, Kabupaten Amuntai) dan Bali serta
Lombok.
Jenis bibit unggul yang diternakkan, khususnya di Indonesia ialah jenis itik petelur seperti
itik tegal, itik khaki campbell, itik alabio, itik mojosari, itik bali, itik CV 2000-INA dan itik-
itik petelur unggul lainnya yang merupakan produk dari BPT (Balai Penelitian Ternak).
Bisnis bebek peking merupakan peluang bisnis yang cukup potensial, jika anda masih
penasaran dengan bisnis ini ada beberapa hal yang membuat peluang bisnis ini layak
dipertimbangkan:
1. Dari segi laju pertumbuhannya, ternak itik dapat tumbuh lebih cepat dari ternak ayam,
apalagi itik yang tergolong tipe pedaging seperti itik peking. Pada umur satu bulan berat
itik peking sudah mencapai 1,5 kg dan pada umur 2 bulan beratnya sudah bisa mencapai
3 kg, sedangkan untuk ayam potong (broiler) pada umur yang sama hanya bisa mencapai
berat sekitar 1 kg dan 2 kg.
2. Ternak itik diyakini jauh lebih tahan terhadap penyakit jika dibandingkan dengan ternak
ayam. Sekalipun penyakit-penyakit yang menyerang ternak ayam pada umumnya juga
menyerang itik, namun akibat yang diderita oleh itik tidak terlalu parah. Hal ini terkecuali
hanya pada kepekaannya terhadap aflatoxin di mana itik amat peka terhadap aflatoxin
yaitu jamur pada biji-bijian.
3. Dalam bentuk usaha peternakan rakyat, peternakan itik dapat diusahakan dengan
memanfaatkan peralatan yang amat sangat sederhana, misalnya perkandangannya serta
alat-alat yang digunakan dalam kandang. Bahkan itik dapat bertahan hidup di alam
terbuka dengan model kandang seperti kemahnya anak pramuka.
4. Dalam usaha peternakan itik yang diusahakan secara ekstensif kita dapat
memanfaatkan alam sekitar di mana banyak terdapat sumber-sumber karbohidrat dan
protein yang terbuang sia-sia seperti sisa-sisa panen padi di sawah, cacing, ikan-ikan kecil
di sungai-sungai, dan lain sebagainya. Di samping itu, karena itik memiliki insting
berkelompok (flocking instinct) yang amat kuat, maka ini sangat membantu dalam hal
pengendalian terutama untuk model pemeliharaan yang bersifat ekstensif (digembalakan).
5. Kulit telur itik pada umumnya lebih tebal dibandingkan dengan kulit telur ayam. Ini
mempunyai arti penting dalam hal mengurangi resiko pecah atau retak terutama dalam
penanganan (product handling) dan transportasi. Terlebih untuk usaha penetasan telur
dan pembuatan telur asin.
6. Pada umumnya unggas air seperti ternak itik dan yang lainnya jarang bahkan bisa
dikatakan tidak memiliki sifat kanibal dan agonistik (berkelahi)
7. Sisi lain pemanfaatan limbah terutama bulu, selain dapat dimanfaatkan sebagai bahan
kasur, bantal, atau pakaian, maka untuk bulu itik jenis tertentu seperti entok dan yang
lainnya dapat dipergunakan sebagai bahan suttle kock. Ini berarti ada nilai lebih dari
limbah yang berasal dari ternak itik.
8. Jika dibandingkan dengan telur ayam ras maka telur itik terkesan lebih dihargai karena
telur itik dijual dengan satuan butir/biji sedangkan untuk telur ayam ras dijual dengan
satuan kilogram (kg).
"Pada 2009 ekspor daging peking ke manca negara seperti Singapura, Cina, Jepang,
Taiwan berkisar 150 ton dan permintaan pasar nasional berkisar 20 ton pertahun,
sementara produksi daging bebek peking terbatas seiring masih kurang minat
masyarakat," ujarnya.
"Hal ini telah dibuktikan peternak bebek peking di Belinyu Kabupaten Bangka yang
menjadikan bekas tambang timah dalam mengembangkan bebek peking dan bebek
peking umur 53 hari bisa mencapai berat badan sekitar 3,25 kilogram," ujarnya.
Menurut dia, permasalahan yang dihadapi peternak dalam mengembangkan bebek peking
yakni ketersediaan bibit yang terbatas dan tingginya pakan bebek peking.
"Kita masih mengandalkan bibit dari Malaysia karena untuk melakukan pembibitan bebek
peking harus memiliki ketersediaan SDM dan sarana listrik yang memadai.
Menurut dia, Bangka Belitung (Babel) bisa mengimpor daging itik atau bebek paking ke
sejumlah negara jika didukung oleh sarana yang memadai seperti listrik, pakan ternak dan
lokasi pembibitan yang bisa membuat mempercepat perkembangbiakan bebek paking.
"Geografis daerah di Babel cukup mendukung sebagai sentra pembibitan bebek paking
jika benar-benar dikelola lebih serius, tentu juga didukung oleh dana yang memadai,"
katanya.
Banyak pertanyaan yang masuk kepada kami seputar DOD itik peking dan cara beternak
itik jenis pedaging ini. Karena kapasitas kami yang kurang memadai dan waktu yang kami
miliki juga sangat terbatas maka kami menurunkan sebuah artikel yang ditulis oleh Bapak
Seperti kita ketahui bersama, bahwa perkembangan perunggasan sejak awal tahun 2004
telah banyak didera dengan berbagai cobaan yang banyak mengakibatkan terpuruknya
usaha di bidang perunggasan, baik itu peternak ayam ras (petelur/pedaging), ayam buras
maupun peternak itik. Dimulai dengan adanya serangan penyakit unggas yang terkenal
ganas yaitu penyakit avian influenza (AI) atau yang lebih populer dengan sebutan
penyakit flu burung sampai dengan kenaikan harga bahan baku pakan ternak maupun
pakan ternak jadi akibat kenaikan harga bahan bakar minyak, kondisi seperti itu dirasa
sangat menekan terhadap perkembangan perunggasan secara menyeluruh.Pembangunan
sub sektor peternakan tidak bisa terlepas dari kegiatan pembangunan pertanian, karena
pembangunan sub sector peternakan merupakan bagian dari pembangunan pertanian, hal
ini sejalan dengan apa yang telah dicanangkan oleh bapak presiden republik indonesia
pada tanggal 11 juni 2005 tentang revitalisasi pertanian, perikanan dan kehutanan (RPPK)
di mana peternakan termasuk di dalamnya.
Apabila kita amati bersama dari kondisi yang telah terjadi dalam pengembangan
pembangunan peternakan fokus yang paling menonjol dan perlu mendapat perhatian
serius adalah komoditi perunggasan, hal ini disebabkan dengan banyaknya kasus penyakit
ai maupun kenaikan harga pakan serta penurunan minat masyarakat terhadap budidaya
unggas terutama unggas berupa ayam buras, malahan tidak sedikit kasus penyakit ai ini
yang menyerang terhadap manusia, sehingga pembangunan perunggasan perlu disikapi
dengan arif dan selectif serta harus bisa menciptakan terobosan alternatif untuk
mempercepat pemenuhan kebutuhan daging yang berasal dari unggas.
Dari pengalaman di lapangan ternyata ada komoditi lain selain ayam ras pedaging yang
mempunyai kemampuan untuk menghasilkan daging dengan waktu cepat serta kualitas
yang tidak kalah dengan ayam ras pedaging yaitu unggas air berupa itik peking (peking
duck). Di mana peking duck mempunyai kemampuan untuk menghasilkan produksi daging
kurang dari 2 bulan bisa menghasilkan berat badan sekitar 3 - 3,3 kg, sehingga sudah
siap untuk dipotong.hal ini telah dibuktikan oleh peternak di kapetakan kecamatan kroya
kabupaten Cirebon di mana itik peking umur 53 hari bisa mencapai berat badan sekitar
3,25 kg. Seperti yang telah dimuat dalam harian kompas terbitan Juni 2007.
Dengan melihat kondisi seperti tersebut di atas kami mencoba membuat tulisan mengenai
budi daya itik peking dalam rangka akselerasi pembangunan peternakan unggas air untuk
pemenuhan kebutuhan akan daging dalam waktu yang relatif cepat, mudah dan bisa
dikembangkan oleh masyarakat di pedesaan.
Maksud dari pola pengembangan pemeliharaan itik peking ini antara lain:
Sedangkan tujuan dari budi daya itik peking (peking duck) ini antara lain:
Permasalahan
Dalam setiap kegiatan, tentunya selalu timbul permasalahan baik permasalahan yang
besar maupun pemasalahan kecil, dan setiap permasalahan perlu dicarikan alternatif
pemecahannya. Masalah itik peking ini ada sedikit permasalahan yang kiranya perlu
diambil langkah-langkah untuk mencapai keberhasilan dan yang timbul pada saat ini
diantaranya :
1. Permintaan daging itik peking di pasaran cukup tinggi, tetapi sumber pasokan daging
pada saat ini masih mengandalkan kepada daging import.
2. Budidaya itik peking pada saat ini masih dikuasai oleh pengusaha besar, sedangkan
peternak di pedesaan masih relatif sedikit.
3. Penyediaan bakalan (DOD) peking masih bersifat tertutup, belum secara mudah
didapatkan oleh masyarakat luas.
System pemeliharaan
Untuk menentukan suatu bentuk usaha terutama dalam usaha ternak itik, maka yang
pertama kali diperhatikan yaitu tujuan usaha, apakah tujuannya untuk menghasilkan
daging konsumsi atau mau menghasilkan bibit supaya untuk langkah selanjutnya bisa
ditentukan system pemeliharaan yang akan diambil.
Dalam usaha perunggasan terutama unggas air (itik) dikenal dengan system pemeliharaan
yaitu:
System pemeliharaan extensif, di mana pada system ini ternak-ternak dipelihara dengan
cara di abur/digembalakan tanpa memperhatikan kandang maupun makanan, karena
ternak-ternak tersebut dilepas di tempat-tempat yang mempunyai sumber pakan alami
misalnya di daerah-daerah persawahan yang baru panen. Pemeliharaan ini dilaksanakan
oleh para peternak yang bersifat tradisional dan nomaden, kondisi ini banyak ditemukan
di daerah Jawa Barat bagian utara, karena daerah pantura ini merupakan daerah
persawahan yang cukup luas sehingga menjadi potensi bagi pengembangan itik dengan
system extensif.
Pemeliharaan dengan system semi intesif, di mana ternak-ternak yang di pelihara sudah
memperhatikan kandang ternak dan diberi makan tetapi sewaktu-waktu dilepas untuk
mencari makan sewaktu ada peluang pada saat panen padi ataupun pada tempat-tempat
yang mempunyai potensi sumber pakan yang alami
Untuk pemeliharaan itik peking (peking duck), lebih tepat apabila dilaksanakan dengan
system intensif, hal ini disebabkan itik peking (peking duck) merupakan itik ras pedaging
yang mempunyai kemampuan kecepatan pertumbuhan dalam waktu yang relatif singkat,
di mana dalam kurun waktu pemeliharaan kurang dari 2 (dua) bulan berat badannya
sudah bisa mencapai di atas 3 kg dengan kondisi makanan yang baik dan itik sudah siap
dijual sebagai itik pedaging, dengan kualitas daging yang prima.
Dalam usaha budi daya itik peking (peking duck) ini dikenal beberapa tahapan
pemeliharaan, terutama untuk usaha budidaya pembibitan sedangkan untuk budi daya
penggemukan (penghasil daging) hanya dikenal 1 (satu) tahapan pemeliharaan.
Pemeliharaan anak/masa starter dimulai pada saat itik peking (peking duck) berumur 1
hari sampai umur 60 hari, di mana anak-anak itik dipelihara dalam kandang khusus yaitu
untuk kandang anak dengan memakai pemanas/induk buatan dalam rangka
menghangatkan tubuh dari anak itik tersebut, hal ini disebabkan pada umur 1-14 hari
anak itik tidak tahan dengan cuaca dingin karena belum dilengkapi dengan bulu yang
sempurna untuk menahan dingin, sehingga perlu adanya bantuan induk buatan sebagai
penghangat tubuh, serta anak itik diberi makan khusus yaitu pakan anak yang mempunyai
kandungan protein sekitar 19 - 21% kadar protein dan lebih dikenal dengan pakan
“starter”. Setelah umur 14 hari anak itik tersebut sudah mampu untuk menahan hawa
dingin sehingga tidak perlu lagi dibantu dengan induk buatan (pemanas), di kandang ini
bisa dipelihara sampai umur 60 hari bagi pemeliharaan pembibitan, selanjutnya setelah
umur di atas 60 hari dipindahkan ke kandang masa pertumbuhan (grower). Untuk
pemeliharaan anak ini bisa dalam bentuk postal ataupun menggunakan kandang box,
untuk kandang box biasanya dilakukan pada umur 1 - 14 hari sedangkan dari umur 15 -
60 hari dilaksanakan pada kandang postal karena badan itik sudah mulai besar. Kapasitas
kandang pada periode ini yaitu 10 - 15 ekor/m2.
Itik peking/peking duck yang sudah berumur 5 bulan atau lebih baik jantan maupun
betina dikategorikan sebagai itik layer karena pada saat ini kondisi itik sudah bersiap-siap
untuk memproduksi telur, ada yang mulai umur 5,5 bulan atau 6 bulan tetapi secara
umum mulai bertelur normal pada umur 6 bulan. Itik-itik tersebut ditempatkan pada
kandang khusus, yaitu kandang itik dewasa , kandang itik ini dilengkapi dengan tempat
bertelur serta kandang umbaran atau lapangan tempat bermain yang dilengkapi dengan
kolam/saluran air yang berfungsi untuk mandi itik dan mendinginkan tubuh pada saat
siang hari dengan sex ratio sekitar 1 : 4 ( 1 jantan banding 4 betina). Ternak-ternak ini
berfungsi sebagai bibit penghasil telur yang siap untuk ditetaskan sebagai sumber dod
yang dipasarkan untuk bakalan pemeliharaan itik peking. Kapasitas dikandang dewasa
sekitar 3 - 5 ekor/m2.
Kalau kita bandingkan antara waktu pemeliharaan dengan hasil produksi daging yang
dihasilkan antara itik peking/peking duck dengan ayam ras pedaging akan lebih unggul itik
peking, di mana untuk itik peking dengan waktu pemeliharaan sekitar 53 - 55 hari bisa
menghasilkan daging berat hidup sekitar 3,3 kg, sedangkan untuk ayam ras pedaging
dengan jangka waktu pemeliharaan sekitar 32- 35 hari menghasilkan daging berat hidup
sekitar 1,2 - 1,5 kg, sehingga apabila kita bandingkan dengan waktu yang sama maka
akan diperoleh berat daging itik peking melebihi berat dari pada ayam ras pedaging.
Silahkan buktikan!
Sistem Perkandangan
Sistem perkandangan dalam budi daya itik peking/peking duck bisa dikenal 3 tipe kandang
diantaranya :
Dalam tipe kandang ini, ternak dikandangkan satu persatu dalam satu kotak dengan
ukuran yang hanya cukup untuk 1 ekor itik peking/peking duck dewasa, dengan ukuran
kandang panjang x lebar x tinggi (45 x 45 x 35 cm). Dengan tipe kandang ini biaya untuk
kandang relatif lebih tinggi apabila dibandingkan dengan tipe kandang yang lain. Dengan
tipe kandang battery ini, maka sistem perkawinannya harus menggunakan kawin buatan
(insiminasi buatan) yang dilakukan oleh tenaga manusia yang ahli dalam insiminasi
buatan dengan istilah inseminator. Pada tipe kandang ini kondisi ternak maupun produksi
telur dari pada itik peking/peking duck bisa terkontrol secara satu persatu, apakah
produktivitasnya tinggi atau rendah, begitu juga dalam pengontrolan penyakitnya akan
lebih mudah terkontrol.
Dalam usaha ternak itik yang menggunakan tipe kandang postal, di mana ternak-ternak
peliharaan ditempatkan dalam satu ruangan besar dengan jumlah ternak tertentu, di
mana pemberian makan dan minuman ditempatkan di dalam ruangan kandang, sehingga
ternak itik yang dipelihara selalu berada di dalam ruangan, biasanya tipe ini dalam
pemeliharaan itik hanya digunakan untuk itik starter dan grower/masa pertumbuhan
tetapi adakalanya digunakan untuk itik periode layer. Kapasitas itik untuk tipe kandang
postal ini tergantung dari pada jenis itik yang dipelihara apakah jenis itik starter atau itik
grower, untuk umur itik periode starter kapasitas kandang yang digunakan yaitu sekitar
Tipe kandang ranch ini merupakan pengembangan dari tipe kandang postal, di mana
dalam kandang tipe ranch ini selain ada ruangan tempat ternak juga di bagian luar/di
halaman depannya disediakan halaman tempat bermain yang biasa dikenal dengan nama
kandang umbaran yang dilengkapi dengan saluran air atau kolam, yang berfungsi untuk
mandi/membersihkan kotoran yang menempel di badannya serta berfungsi pula untuk
mendinginkan tubuh di waktu siang hari, hal ini disebabkan itik peking merupakan jenis
unggas yang tidak tahan terhadap panas, sehingga harus disediakan air untuk pendingin
tubuhnya. Tipe kandang ini lebih cocok untuk pemeliharaan ternak unggas air dengan
cara pemeliharaan yang intensif.
( Anas spp. )
1. SEJARAH SINGKAT
Itik dikenal juga dengan istilah Bebek (bhs.Jawa). Awalnya bebek berasal dari Amerika
Utara merupakan itik liar ( Anas moscha) atau Wild mallard. Terus menerus dijinakkan
oleh manusia hingga jadilah itik yang diperlihara sekarang yang disebut Anas domesticus
(ternak itik).
2. SENTRA PERIKANAN
Secara internasional ternak itik terpusat di negara-negara Amerika utara, Amerika Selatan,
Asia, Filipina, Malaysia, Inggris, Perancis (negara yang mempunyai musim tropis dan
subtropis). Sedangkan di Indonesia ternak itik terpusatkan di daerah pulau Jawa (Tegal,
Brebes dan Mojosari), Kalimantan (Kecamatan Alabio, Kabupaten Amuntai) dan Bali serta
Lombok.
4. MANFAAT
1. Untuk usaha ekonomi kerakyatan mandiri.
2. Untuk mendapatkan telur itik konsumsi, daging, dan juga pembibitan ternak itik.
3. Kotorannya bisa sebagai pupuk tanaman pangan/palawija.
4. Sebagai pengisi kegiatan dimasa pensiun.
5. Untuk mencerdaskan bangsa melalui penyediaan gizi masyarakat.
5. PERSYARATAN LOKASI
Mengenai lokasi kandang yang perlu diperhatikan adalah: letak lokasi lokasi jauh dari
keramaian/pemukiman penduduk, mempunyai letak transportasi yang mudah dijangkau
dari lokasi pemasaran dan kondisi lingkungan kandang mempunyai iklim yang kondusif
bagi produksi ataupun produktivitas ternak. Itik serta kondisi lokasi tidak rawan
penggusuran dalam beberapa periode produksi.
Pembibitan
Ternak itik yang dipelihara harus benar-benar merupakan ternak unggul yang telah diuji
keunggulannya dalam memproduksi hasil ternak yang diharapkan.
1. Pemilihan bibit dan calon induk
Pemilihan bibit ada 3 ( tiga) cara untuk memperoleh bibit itik yang baik adalah sebagai
berikut :
membeli telur tetas dari induk itik yang dijamin keunggulannya
memelihara induk itik yaitu pejantan + betina itik unggul untuk mendapatkan telur
tetas kemudian meletakannya pada mentok, ayam atau mesin tetas
membeli DOD (Day Old Duck) dari pembibitan yang sudah dikenal mutunya
maupun yang telah mendapat rekomendasi dari dinas peternakan setempat.Ciri
DOD yang baik adalah tidak cacat (tidak sakit) dengan warna bulu kuning
mengkilap.
2. Perawatan bibit dan calon induk
1. Perawatan Bibit. -> Bibit (DOD) yang baru saja tiba dari pembibitan,
hendaknya ditangani secara teknis agar tidak salah rawat. Adapun
penanganannya sebagai berikut: bibit diterima dan ditempatkan pada kandang
brooder (indukan) yang telah dipersiapkan sebelumnya. Dan hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam brooder adalah temperatur brooder diusahakan yang anak
itik tersebar secara merata, kapasitas kandang brooder (box) untuk 1 m²
mampu menampung 50 ekor DOD, tempat pakan dan tempat minum sesuai
dengan ketentuan yaitu jenis pakan itik fase stater dan minumannya perlu
ditambah vitamin/mineral.
2. Perawatan calon Induk. -> Calon induk itik ada dua macam yaitu induk untuk
produksi telur konsumsi dan induk untuk produksi telur tetas. Perawatan
keduanya sama saja, perbedaannya hanya pada induk untuk produksi telur
tetas harus ada pejantan dengan perbandingan 1 jantan untuk 5 – 6 ekor
betina.
3. Reproduksi dan Perkawinan. -> Reproduksi atau perkembangbiakan
dimaksudkan untuk mendapatkan telur tetas yang fertil/terbuahi dengan baik
oleh itik jantan. Sedangkan sistem perkawinan dikenal ada dua macam yaitu
itik hand mating/pakan itik yang dibuat oleh manusia dan nature mating
(perkawinan itik secara alami).
3. Pemeliharaan
Sanitasi dan Tindakan Preventif. -> Sanitasi kandang mutlak diperlukan dalam
pemeliharaan itik dan tindakan preventif (pencegahan penyakit) perlu diperhatikan
sejak dini untuk mewaspadai timbulnya penyakit.
9. PASCAPANEN
Kegiatan pascapanen yang bias dilakukan adalah pengawetan. Dengan pengawetan maka
nilai ekonomis telur itik akan lebih lama dibanding jika tidak dilakukan pengawetan. Telur
yang tidak diberikan perlakuan pengawetan hanya dapat tahan selama 14 hari jika
disimpan pada temperatur ruangan bahkan akan segera membusuk.
Adapun perlakuan pengawetan terdiri dari 5 macam, yaitu:
Pengawetan dengan air hangat
Pengawetan dengan air hangat merupakan pengawetan telur itik yang paling
sederhana. Dengan cara ini telur dapat bertahan selama 20 hari.
Pengawetan telur dengan daun jambu biji
Perendaman telur dengan daun jambu biji dapat mempertahankan mutu telur
selama kurang lebih 1 bulan. Telur yang telah direndam akan berubah warna
menjadi kecoklatan seperti telur pindang.
Pengawetan telur dengan minyak kelapaPengawetan ini merupakan pengawetan
yang praktis. Dengan cara ini warna kulit telur dan rasanya tidak berubah.
Pengawetan telur dengan natrium silikatBahan pengawetan natrium silikat
merupkan cairan kental, tidak berwarna,jernih, dan tidak berbau. Natirum silikat
dapat menutupi pori kulit telur sehingga telur awet dan tahan lama hingga 1,5
bulan. Adapun caranya adalah dengan merendam telur dalam larutan natrium
silikat10% selama satu bulan.
Pengawetan telur dengan garam dapurGaram direndam dalam larutan garam dapur
(NaCl) dengan konsentrasi 25-40% selama 3 minggu.
MANFAAT
1) Untuk usaha ekonomi kerakyatan mandiri.
2) Untuk mendapatkan telur itik konsumsi, daging, dan juga pembibitan ternak
itik.
3) Kotorannya bisa sebagai pupuk tanaman pangan/palawija.
4) Sebagai pengisi kegiatan dimasa pensiun.
5) Untuk mencerdaskan bangsa melalui penyediaan gizi masyarakat.
5. PERSYARATAN LOKASI
Mengenai lokasi kandang yang perlu diperhatikan adalah: letak lokasi lokasi
jauh dari keramaian/pemukiman penduduk, mempunyai letak transportasi yang
mudah dijangkau dari lokasi pemasaran dan kondisi lingkungan kandang
mempunyai iklim yang kondusif bagi produksi ataupun produktivitas ternak. Itik
serta kondisi lokasi tidak rawan penggusuran dalam beberapa periode produksi.
6. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
Sebelum seorang peternak memulai usahanya, harus menyiapkan diri,
terutama dalam hal pemahaman tentang pancausaha beternak yaitu (1).
Perkandangan; (2). Bibit Unggul; (3). Pakan Ternak; (4). Tata Laksana dan (5).
Pemasaran Hasil Ternak.
Masyarakat kita, saat ini semakin menggemari daging itik/bebek. Hal ini dapat dilihat dari
menjamurnya rumah makan yang menyajikan nasi bebek. Akan tetapi pemenuhan
kebutuhan bebek potong masih amat tradisional dan dalam bentuk bebek petelur afkir
atau pejantan pejantan yang dipelihara seadanya.
Untuk memenuhi kebutuhan dan kegemaran masyarakat akan daging itik tersebut, perlu
diusahakan suatu usaha peternakan itik potong yang dapat menjamin pemenuhan
kebutuhan masyarakat.
Untuk harga bibit, itik jantan lebih murah jika dibandingkan itik betina, karena msyarakat
selama ini hanya mengenal dan memetik keuntungan dari itik betina sebagai petelur.
Pemeliharaannya tidak membutuhkan waktu yang lama, hanya dalam waktu 2-3 bulan
sudah dapat dipetik hasilnya. Ini disebabkan karena pertumbuhan dan perkembangan
tubuhnya relatif lebih baik daripada itik betina.
Berat badan sampai saat dipotong tidak kurang dari 1,5 kg. Dengan memanfaatkan itik
jantan, dalam waktu yang relatif singkat sudah dapat dicapai berat yang lebih dibutuhkan.
Hal ini sangat menguntungkan konsumen jika dibandingkan dengan itik afkir. Pemotongan
pada umur yang relatif muda, menghasilkan daging yang lebih empuk, lebih gurih dan
nilai gizinya lebih tinggi.
Separuh bagian kandang ditutup dengan atap rumbia, genteng atau yang lainnya sebagai
pelindung dan tempat istirahat. Sedangkan separuh bagian yang lain digunakan sebagai
tempat untuk makan,minum atau bermain dalam bentuk kandang terbuka.
Pakan itik jantan yang disiapkan sebagai itik potong perlu diperhatikan atas periode
pertumbuhannya. Pertumbuhan itik jantan terbagi atas periode pertumbuhan awal (fase
starter) dan pertumbuhan lanjut.
Agar tercapai nilai efisien dan ekonomis, harga pakan dapat ditekan serendah mungkin
dengan memanfaatkan bahan-bahan yang mudah didapat, murah harganya dan nilai gizi
yang cukup tinggi.
Misalnya protein yang didapat secara murah, yakni melalui pemanfaatan limbah-limbah
hasil kelautan atau tambak, daging bekicot dan lain-lain.
http://www.poultryindonesia.com/modules.php?name=News&file=article&sid=205
Pemeliharaan Itik
PROSES PRODUKSI
1. Pemilihan Bibit
1. Bibit yang dibudidayakan yaitu DOD/ Day Old Duck ( anak itik umur sehari) atau itik siap telur
2. Ciri-Ciri bibit yang baik : kondisi fisik sehat, kaki normal, aktif, tidak dehidrasi, tidak ada kelainan
bentuk dan cacat fisik, dubur kering dan bersih, warna bulu seragam sesuai warna galur dengan
bulu kering, mengembang serta itik dara umur 5 bulan berat 1,4 kg
2. Kandang
1. Persyaratan teknis lokasi pembuatan kandanga adalah
2. Harus memeperhatiakan tata letak kandang, drainese, sirkulasi udara, mendapat sinar matahari
cukup, dan bersih
3. Memeperhatikan sarana transportasi, sumber pakan, sumber air, dan tidak bising
4. Itik yang dipelihara dalam kandang baterei/kandang litter dilengkapi dengan umbaran pagar
Pakan
disesuaikan jumlah, mutu, umur atau periode pertumbuhan itik. Mutu pakan harus sesuai
ketentuan yaitu SNI 01-3908-1995 untuk pakan meri ( Duck starter); SNI 01-3909-1995 untuk
pakan itik petelur dara; SNI 01-3910-1995 untuk pakan itik petelur ( Duck Layer)
Pakan Itik
Kandungan
Meri Dara Dewasa
Protein air ( max) 14 14 14
Protein kasar (min) 18-22 15 18
Lemak kasar ( min) 3,5 3,5 3,5
Serat kasar (max) 5,5 7 7,5
Abu (ma) 8 8 14
Asam amino
Lisin( min) 0,96 0,75 0,70
Methionin (min) 0,41 0,35 0,35
Meth+sistin(min) 0,8 0,65 0,65
Kesehatan Hewan
Jenis penyakit yang biasa terjangkit pada itik adalah:
1. Penyakit Duck Cholera
1. Penyebab : Bakteri Pasteurela avicida.
2. Gejala : mencret, lumpuh, tinja kuning kehijauan.
3. Pengendalian : sanitasi kandang, pengobatan dengan suntikan penisilin pada urat daging dada
dengan dosis sesuai label obat.
2. Penyakit Salmonellosis
1. Penyebab : bakteri typhimurium.
2. Gejala : pernafasan sesak, mencret.
3. Pengendalian : sanitasi yang baik, pengobatan dengan furazolidone melalui pakan dengan
konsentrasi 0,04% atau dengan sulfadimidin yang dicampur air minum, dosis disesuaikan dengan
http://centralunggas.blogspot.com/2009_02_01_archive.html
Iwan Setiawan, 03 Februari 2009
Dari :
RIKMA, Peternak bebek ,Blitar
Beternak bebek petelur adalah sesuatu pekerjaan yang memang sulit-sulit mudah. Mudah bila kita tahu
cara pemeliharaannya dan mengetahui pakan yang berkulitas serta ekonomis untuk bebek kita. Dan
sulit kalau kita hanya berharap keuntungan dari telur bebek tanpa mengetahui teknis pemeliharaan dan
pakan yang berkualitas serta ekonomis untuk ternak bebek petelurnya.
Dari segi pemeliharaan beternak bebek petelur kalau kita lihat memang lebih mudah dibandingkan
dengan beternak ayam petelur . kegiatan yang dilakukan lebih sedikit di bandingkan beternak ayam
petelur dan para peternak bebek tidak dipusingkan dengan jadwal vaksin terjadwal yang harus
dilakukan .
Dari segi pakan dalam beternak bebek banyak sekali bahan yang dapat dijadikan bahan pakan
campuran dengan konsentrat antara lain: katul, jagung, karak nasi, roti kadaluarsa , krupuk kadaluarsa,
menir dll, maka tidak heran dari setiap daerah peternakan bebek ransum yang digunakan berbeda
antara daerah yang satu dengan yang lainnya, dan dalam beternak bebek menurut saya tidak ada
formula ransum yang terhebat yang dapat diterapkan Justru yang terhebat adalah strategi untuk
mengungkap dan mengolah bahan pakan potensial setempat untuk menjadi pakan aman dan sehat
atau produk ekonomis yang mengandung zat-zat yang dibutuhkan oleh itik petelurnya..
Disekitar peternak bebek didaerah blitar sini beredar yang dinamakan Kebi, yang berbagai macam
jenis dan kualitasnya..Kebi adalah bahan pakan campuran sumber kalori , biasanya bahan untuk kebi
terdiri dari menir, katul, gaplek , roti kadaluarsa, karak nasi dll.
Salah satu usaha yang dipandang mampu mengatasi masalah ini adalah dengan
mengalihkan sistem beternak dari sistem tradisional (menggembala) ke sistem intensif
yaitu dengan cara beternak itik tanpa air atau di kandangkan. Banyak manfaat kalau kita
menerapkan cara beternak itik secara intensif yang pada intinya ternak akan mampu
meningkatkan produktivitasnya dan biaya pemeliharaan akan lebih efisien. Banyak
penelitian telah membuktikan bahwa dalam beternak itik tidak mutlak membutuhkan
banyak air untuk berenang. Terbukti bahwa pemeliharaan itik secara intensif dan
terkurung dapat mencapai produksi yang optimal yaitu sebanyak 203 butir/ekor/tahun,
sedangkan pada itik yang digembalakan hanya mampu menghasilkan telur sebanyak 124
butir/ekor/tahun.
Berikut akan kami uraikan sedikit beberapa persyaratan kandang itik petelur :
Lokasi kandang
Masalah perkandangan adalah salah satu kunci utama dalam keberhasilan pemeliharaan
itik petelur karena itik yang bisa beristirahat dengan nyaman produktivitasnya akan lebih
tinggi dibandingkan dengan itik yang berada di lokasi yang bising alias tidak nyaman.
Lokasi peternakan itik dapat didirikan di mana saja, akan tetapi kita juga perlu
memperhatikan aspek kenyamanan baik untuk ternak sendiri dan juga manusia yang ada
disekitarnya. Lokasi yang ideal untuk beternak itik adalah lokasi yang jauh dari suara
bising, berdrainase baik, transportasi mudah, mudah mendapatkan air bersih, aman baik
dari segi binatang pengganggu atau orang, dan dekat dengan sarana dan prasarana.
Banyak peternak pemula yang kurang memperhatikan masalah lokasi kandang ini,
Bangunan kandang
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan bangunan kandang antara lain :
1. Atap , diusahakan mampu menahan panas matahari dan tampisan hujan. Bahan atap
yang diyakini mempunyai kemampuan terbaik dalam hal tersebut adalah bahan genting.
Model atap seyogyanya didesain sedemikian rupa sehingga bisa mengurangi bau dan
panas di dalam kandang.
2. Bangunan kandang membujur dari arah Timur-Barat, hal ini bertujuan untuk
memberikan kesempatan sinar matahari pagi masuk ke dalam kandang, dengan demikian
diharapkan ruangan kandang menjadi sehat, cukup terang dan litter kandang tetap kering.
3. Luas kandang, berhubungan dengan efisiensi penggunaan pakan. Akan sangat tidak
efisien kalau kita menyediakan luasan kandang yang terlalu lebar karena energy yang
semestinya untuk menghasilkan telur terbuang untuk berlarian ke sana-ke mari atau
aktifitas lainnya.
4. Kalau dibuat tempat minum yang permanen (selokan atau lainnya) maka dibuat agak
dalam agar kepala itik bisa masuk.
5. Kandang yang dibangun harus memenuhi syarat ekonomis, artinya tidak terlalu mahal
tetapi memenuhi syarat perkandangan yang baik.
6. Dinding kandang sebaiknya ditutup tembok/bambu setinggi 60 cm dari lantai,
sedangkan sisanya dibiarkan terbuka cukup ditutup dengan kawat atau bilah-bilah bambu
7. Sekat kandang dibuat dengan memperhatikan kepadatan kandang. Kepadatan
kandang untuk itik petelur maksimal 4 ekor/m2 dan kalau bisa per kelompok hanya terdiri
dari 50 ekor itik masa produksi
8. Tinggi kandang dibuat tidak kurang dari 2 meter, sehingga peternak tidak perlu
merunduk ketika melakukan pekerjaan di dalam kandang.
Pada system pemeliharaan itik dikenal dengan dua cara yaitu system basah dan system
kering. System basah yaitu cara beternak itik dengan menyediakan cukup air di dalam
kandang untuk aktivitas itik seperti berenang, mandi, minum dan membantu proses kawin.
System ini cocok untuk beternak itik petelur untuk menghasilkan telur tetas. Yang perlu
diperhatikan adalah jarak antara ruang atau tempat istirahat dengan kolam harus
mempunyai jarak yang cukup. Tujuannya agar lantai tidak cepat becek karena aktivitas itik
yang keluar-masuk kolam bisa cepat membuat lantai menjadi basah. System kering
kebalikannya yaitu cara beternak itik dengan menyediakan air yang sedikit, sekedar hanya
untuk minum dan „cuci muka‟ saja. Kelebihan system kering adalah kemampuan produksi
itik lebih optimal karena energi akan terpakai secara efisien untuk menghasilkan telur dan
tidak untuk aktifitas berenang, dll. System ini sangat cocok untuk beternak itik petelur
untuk menghasilkan telur konsumsi.
1. Tempat pakan, jumlah harus diperhatikan, bahan yang bisa dipakai seperti bak/ember
plastic.
Perawatan kandang
1. Menjaga kebersihan kandang tiap hari. Kegiatan membersihkan kandang biasanya
dilakukan di pagi hari bersamaan dengan waktu pemberian pakan.
2. Litter kandang perlu diganti ketika bau amoniak sudah mulai terasa dan litter sudah
basah dan menggumpal.
3. Apabila menerapkan system basah maka kolam senantiasa di jaga kebersihannya
termasuk airnya juga.
4. Pohon disekitar kandang perlu untuk diperhatikan ketinggiannya tujuannya agar sinar
matahari tetap bisa masuk dan tetap bisa mengendalikan hembusan angin
5. Menjaga kandang dari binatang pengganggu
6. Segera membuang bangkai binatang atau itik yang mati
Kiat-kiat menghindari stress pada itik karena faktor kandang dan lingkungan
1. Menghindari kepadatan kandang yang terlalu padat karena biasa memperbesar
kemungkinan itik-itik yang agresif untuk mengganggu itik yang lain.
2. Air harus tersedia secara terus menerus. Kekurangan air menjadi salah satu sebab
proses rontok bulu (moulting) datang lebih cepat.
3. Itik sangat peka dengan suara bising sehingga lokasi kandang jangan terlalu dekat
dengan permukiman penduduk serta jalan raya.
4. Pada malam hari berikan cahaya lampu kecil (jangan terlalu terang). Hal ini untuk
mengurangi keterkejutan itik bila ada suara bising atau berisik yang lewat.
5. Beberapa peternak itik memelihara 1-2 ekor merpati disekitar kandang itik. Hal ini
bertujuan untuk membiasakan itik dengan suara-suara lain.
6. Kandang cukup mendapat sinar matahari. Itik perlu mendapatkan sinar matahari untuk
merangsang pembentukan telur.
7. Jangan memilih bahan atap yang gampang menimbulkan suara gaduh seperti seng dan
yang lainnya
Dengan memperhatikan sebagian besar aspek yang telah kami uraikan diatas, insyaallah
kita telah menyediakan kandang yang ideal untuk ternak kita. Sekarang kita tinggal
menunggu reward dari ternak kita. Penyediaan kandang yang ideal saja tidak cukup,
orang yang mengelola kandang pun semestinya orang yang ideal. Jangan memilih
pekerja yang pemalas atau bergelar ABS (Asal Bapak senang) karena fungsi kandang
Anda dapat mengcopy artikel ini sebagian atau seluruhnya dengan menyebutkan
sumbernya : www.sentralternak.com
http://itikmojosari.blogspot.com/2010/07/kandang-ideal-untuk-itik-petelur.html
http://itikmojosari.blogspot.com/2010/07/buku-ternak-
itik.html?showComment=1297075090890#c7559510001584649644
Mesin penetas telur sistem rak putar adalah generasi terbaru alat penetas telur kapasitas
kecil yang betujuan untuk mengoptimalkan efisiensi penetasan dengan teknik yang jauh
lebih praktis dan mudah. Mesin penetas telur sistem rak putar merupakan inovasi terbaru
yang menerapkan teknologi canggih dari mesin penetas kapasitas besar. Mesin penetas
ini muncul tidak hanya berdasarkan pengalaman kami yang bertahun-tahun, namun juga
berdasar atas permintaan dan suara konsumen.
Bahan yang digunakan adalah multiplex (kayu lapis) dan sebagai alternatif kami memakai
MDF (medium Density Fiberboard) karena kedua bahan tersebut mempunyai kelebihan
dan kekurangannya masing-masing sehingga anda dapat menilainya sendiri. Multiplex
dengan lapisan vinil di samping ringan, kuat, awet juga tahan terhadap air, tidak mudah
berubah dalam kondisi panas maupun dingin juga dapat menyimpan panas secara
maksimal.
Dengan ukuran yang bervariasi mesin ini sangat cocok untuk sarana penunjang
penelitian, pengaplikasian teknologi tepat guna bagi yang ingin memulai usaha mandiri,
dan lain-lain.
* Menggunakan sistem rak putar, pemutaran semua telur hanya dengan sekali operasi
(handling) tanpa membalik dengan tangan satu persatu
* Rak telur desain baru terbuat dari bahan full alumunium dengan ram profil “U” sangat
baik dalam meratakan panas pada telur, tahan karat dan lebih higienis
* Efisiensi penetasan (daya tetas) tinggi, 70-80% dengan mengikuti petunjuk dan prosedur
yang benar, bisa dibandingkan dengan mesin penetas telur jenis lain
* Pemanas darurat dengan pelat pemanas, cukup memakai lampu minyak kecuali untuk
tipe C-500 dan C-1000
* Kontrol panas otomatis dengan thermostat yang dapat distel dari luar mesin, dengan
fluktuasi suhu hanya 1ºF
* Dapat digunakan untuk berbagai jenis dan ukuran telur. Untuk telur itik dan ayam tidak
perlu mengganti tray atau rak telur, sedang untuk telur puyuh, dara, perkutut, dan wallet
perlu rak telur khusus
* Desain lebih indah dan artistik
* Harga yang murah dan terjangkau
PenetastelurC-30
PenetastelurC-50
PenetastelurC-75
PenetastelurC-100
PenetastelurC-200
PenetastelurC-500
Setelah uji coba beberapa waktu dan berdasarkan masukan dari pengguna mesin
penetas telur, kami merenovasi kembali mesin tetas untuk kapasitas 500 butir dan 1000
butir telur. Untuk itu kami terpaksa menyesuaikan harga karena ada penambahan dan
penggantian komponen. Mohon untuk dimaklumi
Jangan ragu untuk investasi jangka panjang anda. Membeli Mesin penetas telur adalah
salah satu pilihan investasi yang tepat. Buktikan dan raih keuntungannya!!!
Sentralternak
Jl. Mertojoyo Blok N-2 Malang - Indonesia
Phone :
Membicarakan daging itik yang konon amis, alot dan keras, kami
langsung teringat ketika harus menyantap sepiring nasi lalapan bebek di daerah
Surabaya. Maklum di beberapa tempat di Surabaya memang menu lalapan bebek
menjadi menu andalan warung pinggir jalan. Harganya memang sedikit mahal akan tetapi
kelezatannya sedikit bisa menyembunyikan harga yang sedikit mahal tersebut. Dari
ukuran bagian tubuh itik yang di sajikan kami sedikit mengetahui bahwa daging yang
diolah adalah daging itik afkir, tapi karena kepiawaian dari sang pedagang daging tersebut
agak sedikit lunak daripada daging itik pada umumnya.
Daging itik umumnya mempunyai tekstur warna agak sedikit gelap jika dibandingkan
daging ayam baik sebelum atau sesudah dimasak. Kandungan gizi daging itik adalah
sebagai berikut : kalori 129 (kal), protein 20 (g), lemak 5 (g), besi 2 (mg), vitamin B 100
(IU), berbeda agak jauh pada sisi kandungan vitamin B pada daging ayam yang hanya
sekitar 30 (IU).
Ada beberapa faktor yang menyebabkan daging itik kurang menarik simpati masyarakat di
Indonesia, antara lain karena selama ini variasi pengolahan daging itik yang bisa
mengundang selera konsumen sangat terbatas jika dibandingkan daging ternak lainnya
seperti daging sapi, kado (kambing dan domba), dan daging ayam. Harga daging itik
sendiri juga relatif mahal sehingga kurang menarik minat beli masyarakat. Apabila
pengolahan daging itik ini bisa dikuasai oleh masyarakat kita maka kemungkinan masalah
pemasaran daging itik akan sedikit terpecahkan.
Pada hakikatnya, kelunakan daging itik tidak terlepas dari komposisi daging yang terdiri
dari sel-sel serabut otot, tenunan pengikat, dan lemak-lemak dalam struktur serabut otot.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi nilai kelunakan daging ternak, antara lain :
1.Genetic : faktor keturunan menyebabkan lunak tidaknya daging
2.Umur : makin tua umur ternak, makin keras pula sel-sel serabut otot dan tenunan
pengikat
3.Makanan : makanan tertentu dapat mempengaruhi nilai kelunakan daging ternak
4.Pemotongan : pemotongan yang baik dapat mempengaruhi nilai kelunakan daging
ternak
5.Pemuliaan : dengan pemuliaan bisa diperoleh keturunan ternak yang memiliki daging
dengan kelunakan tertentu
32 Syaiful Rahman, S.ST, Materi dari Internet .
6.Pengolahan : penggunaan enzim proteolitik dapat melunakkan daging ternak
7.Penyimpanan : penyimpanan dalam suhu tertentu akan mempengaruhi kelunakan
daging ternak
Untuk itu penyuntikan bisa dilakukan pada pembuluh di bawah sayap. Setelah
penyuntikan dilakukan, itik bisa segera dipotong karena enzim proteolitik sudah cukup
merata terbagi di seluruh jaringan daging. Namun, apabila itik tidak jadi dipotong, enzim
tersebut tidak mempunyai pengaruh buruk bagi itik karena akhirnya enzim itu akan
dikeluarkan lewat kotoran.
Daging ternak yang mendapat suntikan antemortem tidak mempunyai dampak negatif bila
dikonsumsi sebab setelah proses pengolahan, enzim akan hancur. Namun, cara ini
mengandung kelemahan yaitu organ itik seperti jantung, hati, dan ginjal menjadi terlalu
lunak karena pengaruh enzim proteolitik
Disarikan dari buku Mengelola Itik karya Bambang Agus Murtidjo dengan sedikit
tambahan yang diperlukan dari team
Setelah mendapat apresiasi dan tanggapan yang cukup banyak dari artikel kami yang
sebelumnya dengan judul “Darimana Memulai Usaha Ternak Itik” maka kami berusaha
mencoba menggali lagi usaha-usaha apa yang masih bisa diusahakan dari ternak yang
satu ini. Dan Alhamdulillah dengan izin Allah kami menemukan 6 macam usaha alternatif
dari ternak ini. Kalau digali lebih jauh kami yakin masih ada peluang usaha yang lainnya.
Macam usaha tersebut adalah :
1. Pemeliharaan itik yang telah mengalami rontok bulu (moulting) kali pertama. Banyak di
antara peternak itik yang menjual itiknya ketika telah mengalami rontok bulu untuk kali
pertama. Beberapa alasan mereka diantaranya : 1) ketika itik mengalami rontok bulu
produksi sangat rendah bahkan bisa 0% tapi peternak tetap mengeluarkan biaya untuk
pakan, 2) produktifitas itik akan menurun pada periode peneluran ke dua (setelah rontok
bulu pertama) hingga 40%, 3) ketidaktahuan peternak akan itik yang masih akan
berproduksi tinggi atau rendah pada periode peneluran ke dua atau setelahnya. Alasan
lain yang kadang muncul antara lain : kebutuhan uang mendesak, pingin ganti usaha,
ingin peremajaan lagi (pemeliharaan dari DOD) tapi tidak ada modal, dan alasan-alasan
lainnya. Apakah benar itik pada periode peneluran ke dua produktifitasnya rendah? Kami
jawab ya, tapi ada solusi untuk mengatasinya yaitu 1) menggembalakan itik di areal
persawahan atau sungai-sungai untuk meminimalkan biaya pakan, 2) melakukan seleksi
dan culling karena itik yang sudah mengalami penyeleksian dan pengafkiran produksinya
bisa 90-100%. Mengapa? karena itik-itik yang kita beri pakan hampir semuanya
berproduksi.
2. Mengusahakan itik persilangan seperti itik MA atau AM (hasil persilangan itik Mojosari x
Alabio), Tiktok (hasil persilangan itik x menthok), dan sebagainya. Banyak sudah model
orientasi bisnis yang muncul akhir-akhir ini salah satunya adalah menciptakan strain baru
untuk unggas air. Itik MA atau AM di yakini orang sebagai itik yang mempunyai
kemampuan produksi (bertelur) tinggi dari induk tetuanya yaitu mojosari dan alabio. Telur
yang di hasilkan juga berukuran lebih besar dan warna kerabang juga masih menarik.
Sedangkan untuk tujuan daging sudah ada yang menciptakan tiktok yaitu strain baru dari
3. Memelihara itik yang sudah berumur 1 bulan untuk tujuan penggemukan (fattening).
Lama waktu untuk penggemukan cukup 3-4 minggu sehingga waktu usaha bisa lebih
pendek dan perputaran modal bisa lebih cepat. Dengan memanfaatkan fase pembentukan
lemak dari periode pertumbuhan dan juga compensatory growth (menggenjot laju
pertumbuhan ternak yang semula mendapat pakan kurang bagus tapi ternak mempunyai
potensi untuk bisa gemuk dengan perlakuan (treatment) pakan yang bagus pula). Tapi
ada juga sisi kelemahannya yaitu ternak yang awalnya dipelihara dengan pakan ala
kadarnya biasanya laju pertumbuhannya juga biasa-biasa saja. Di samping itu kadang
kala ada itik yang sudah berumur tapi kelihatan badanya masih kecil sehingga kalau kita
tidak pandai-pandai memilih atau kenal peternak yang jujur juga akan mengalami
kesulitan. Alih-alih untung yang kita peroleh, buntung yang akan kita petik. Tapi
sebaliknya kalau kita sudah terjun di dalamnya dan menguasai permasalahan maka tidak
mustahil keuntungan yang berlipat dengan waktu yang singkat yang akan kita dapat.
4. Suplyer pakan ternak Jarang kita jumpai di toko pakan ayam (yang popular dengan
nama poultry shop) bahan pakan seperti nasi kering (karak, aking), dedak, kulit kerang,
bekicot, ikan segar (sortiran) dan sebagainya. Kita ketahui bersama bahwa itik termasuk
ternak yang konsumsi pakannya cukup banyak. Untuk itik yang sudah bertelur saja
konsumsi pakannya dalam sehari rata-rata 150 gram dan bisa kita dibayangkan kalau
seorang peternak mempunyai 500 ekor akan menghabiskan pakan sebanyak 75 kg/hari.
Dan kalau kita bisa mengantongi keuntungan dari pakan Rp 200,-/kg maka keuntungan
kita adalah Rp 15.000,- per hari untuk satu orang peternak. Kalau ada 10 saja peternak
yang kebutuhan pakan ternaknya kita yang supplay bisa dibayangkan keuntungan kita
perharinya. Kami yakin gaji orang-orang yang pakai sepatu kalau pergi ke kantor,
berpakaian necis dan berdasi akan kalah dengan penghasilan kita.
5. Suplyer daging itik Semakin merebaknya warung, restoran atau rumah makan yang
menyediakan menu masakan daging bebek seperti bebek goreng, bebek presto, bbebek
panggang atau menu lainnya membuka peluang usaha untuk kita terjun di dalamnya
sebagai suplyer daging itik. Daging itik yang dibutuhkan biasanya daging itik muda (umur
2-3 bulan) dan daging itik afkir. Memang butuh modal besar dan bisa 2-3 kali lipat untuk
mengantisipasi kecurangan rekan bisnis. Keuntungan memang tidak banyak tapi
kontinyuitas usaha bisa kita jadikan pegangan. Untuk satu ekor itik paling bisa untung
sekitar Rp 2.000 – Rp 3.000. Tapi jangan lupa rasa syukur akan menambah keberkahan
rezeki yang kita peroleh dan tentu akan mendatangkan keridhoan Yang Memberi Rezeki.
Jangan lupa untuk selalu waspada dan hati-hati dengan rekan bisnis karena tidak sedikit
36 Syaiful Rahman, S.ST, Materi dari Internet .
yang gulung tikar pada usaha ini. Masalah bukan pada permintaan produk tapi pada
manajemen pembayaran produk.
6. Suplyer telur itik baik untuk tujuan konsumsi (seperti tukang jamu, tukang martabak,
industri bakery, produsen telur asin), atau untuk kebutuhan telur tetas. Peluang untuk
terjun di dalamnya masih sangat terbuka luas. Kalau anda tidak percaya, anda bisa
datang langsung ke peternak itik dan cobalah untuk membeli telurnya dengan jumlah
banyak dan kontinyu. Kami yakin anda tidak akan mendapatkannya karena mereka sudah
punya pengepul atau pelanggan tetap. Berdasarkan pengamatan di tempat kami juga,
telur itik selalu habis terserap oleh pasar baik pasar lokal atau pasar luar daerah. Anda
juga bisa sedikit kreatif dengan menjadi penyedia telur itik dari pemeliharaan non intensif,
artinya telur itik yang dihasilkan dari hasil penggembalaan. Telur ini biasanya di buru oleh
orang yang mempunyai alergi telur.
Anda dapat mencopy isi artikel ini sebagian atau seluruhnya dengan menyebutkan
sumbernya : www.sentralternak.com
Selama ini pemenuhan kebutuhan daging itik hanya berasal dari itik petelur yang sudah
habis masa produktifnya alias sudah di afkir. Hal ini tidak sejalan dengan marak dan
berkembangnya bisnis kuliner seperti resto dan yang semisalnya yang menyajikan menu
masakan daging bebek (itik). Maraknya resto dan warung tenda yang menyajikan menu
bebek seperti lalapan bebek goreng, bebek bakar, dan bebek presto di berbagai daerah
bisa menjadi sandaran bagi peternak itik pedaging. Menu olahan daging bebek ternyata
menjadi daya tarik tersendiri bagi pecinta kuliner. Tak ayal jumlah permintaan daging itik
naik sedangkan ketersediaan barang sedikit sehingga peluang pasar itik pedaging pun
kian menjanjikan dan semakin terbuka lebar.
Kualitas dari daging itik afkir tidak sebaik daging itik yang memang dikembangkan sebagai
itik pedaging. Daging itik muda mempunyai tekstur lebih lembut, lebih empuk, lebih gurih
dan nilai gizinya lebih tinggi lantaran mulai dipotong rata-rata umur 5-6 minggu.
Mengapa 40 hari?
Sebesar 30% biaya produksi masuk untuk biaya pakan. Kebutuhan pakan meningkat
seiring dengan bertambahnya umur itik. Selain itu itik jantan relatif lebih banyak
mengkonsumsi pakan daripada itik betina. Semakin cepat waktu pemeliharaan
harapannya adalah semakin sedikit biaya yang kita keluarkan untuk pakannya. Kedua
adalah dengan memperhitungkan harga jual bebek umur 40 hari yang lumayan tinggi. Dan
ketiga karena pada rentang umur tersebut adalah laju pertumbuhan yang optimal.
Setelah beberapa pertanyaan dan keraguan anda sedikit terjawab, dan keinginan untuk
usaha ini tetap ada maka kita melangkah pada usaha manajemen pemeliharaan antara
lain masalah bibit, pakan, kandang dan penyakit. Berikut akan kami uraikan sedikit
tentang ke-4 hal tersebut.
Bibit
Umur itik antara 1-7 hari disebut dengan DOD (Day Old Duck). Banyak cara untuk
mendapatkan DOD antara lain dengan menetaskan sendiri, beli telur tetasnya, atau beli
DOD langsung dari supplier atau produsen DOD. Kami di sini tidak bicara untung-rugi
tentang cara mendapatkan DOD, tapi yang kita bicarakan dalam konteks ketersediaan
bibit. Kalau lokasi anda dekat dengan penyedia DOD maka mintalah DOD yang sudah
berumur 3-7 hari meskipun harganya terpaut sekitar Rp 200-300/ekor tapi akan lebih
menguntungkan kalau kita hitung lebih teliti. Keuntungan kalau kita membeli pada umur
tersebut adalah sudah bisa diketahui DOD yang kerdil atau tali pusatnya bermasalah dan
tingkat kematian (mortalitas) rendah.
Kandang
Model kandang untuk penggemukan itik jantan cukup sederhana yaitu kandang bok dan
postal. Kandang box digunakan untuk pemeliharaan 1-3 minggu, sedangkan kandang
postal untuk pemeliharaan 3 minggu sampai panen. Kunci utama dalam pemeliharaan di
kandang box adalah faktor pemanas. Pemanas yang bisa anda gunakan antara lain
pemanas buatan (brooder) dengan sumber panas dari minyak tanah, briket batubara,
LPG, lampu neon, dop dan sebagainya. Kepadatan kandang per m2 sekitar 30-40 ekor.
Sedangkan pada kandang postal yang perlu mendapatkan perhatian adalah kepadatan
kandang dan pemantauan laju pertumbuhan. Sering-seringlah mengganti atau menambah
alas kandang baik dengan jerami, sekam, atau bahan lain sejenis.
Analisa usaha
Analisa usaha yang kami berikan dengan meniadakan biaya sewa lahan, pembuatan
kandang dan tenaga kerja. Mengapa? Anda tentu lebih mengerti jawabannya. Berikut
perhitungan usaha penggemukan itik jantan per 100 ekor dalam 40 hari (6 minggu) :
Pendapatan
Asumsi bebek yang mati sebelum 6 minggu sebesar 15% (termasuk tinggi)
Sehingga yang tersisa adalah 85 ekor dengan harga jual Rp 13.000/ekor maka akan di
dapat pendapatan sebesar 85 ekor x Rp 13.000 = Rp 1.275.000,- (harga jual di beberapa
daerah bisa tembus angka Rp 18.000-20.000/ekor dengan berat yang sama)
Keuntungan
Keuntungan = total pendapatan - total biaya = Rp 1.275.000 – 1.060.000 = Rp 215.000
Mungkin keuntungan di atas jauh dari bayangan kita, akan tetapi jangan berpaling dulu.
Perhitungan di atas hanya untuk jumlah pemeliharaan 100 ekor maka kami menyarankan
kepada anda untuk memulainya dengan jumlah minimal 500 ekor. Di samping itu waktu
kita juga tidak banyak terpakai karena ini sifatnya usaha sambilan dan anda dapat
membandingkanya dengan waktu yang terbuang seorang buruh pabrik yang kerja 8 jam
per hari dengan gaji yang diterima. Anda perlu tengok kembali waktu perputaran modal
anda. Keuntungan bisa kita maksimalkan dengan usaha berikut :
• Penggunaan pakan alternatif
• Menekan angka kematian
• Mencari harga jual tertinggi
Tak selamanya usaha selalu mulus dan mendatangkan fulus alias duit, sehingga kita
mesti siap-siap dengan resiko dan kendala yang siap menghadang. Resiko jangan
membuat kita lari akan tetapi kita perlu menghadapinya dengan optimisme akan berhasil.
Beberapa kendala antara lain :
1. Keamanan kurang yang bisa mengakibatkan itik mati semua karena penyakit, dicuri
orang
2. Bencana alam yang tidak bisa di duga dan ini kita serahkan dengan yang di atas (Allah
SWT)
3. Hasil panenan tidak ada yang membeli atau belum menemukan pengepul yang cocok.
4. Limbah bau yang ditimbulkan sehingga mengundang reaksi tetangga sekitar dan bisa
jadi kandang kita dirusak, dihancurkan dan bisa jadi ternak kita di jarah alias dirampok
5. Anakan bebek yang kita beli adalah „palsu‟, bisa jadi betina atau kualitasnya kurang
bagus sehingga laju pertumbuhannya kurang
6. Harga pakan di tengah jalan melambung tinggi
7. Pesaing usaha yang mungkin terusik dengan usaha baru kita dan melakukan cara tidak
sportif untuk mematikan usaha kita
40 Syaiful Rahman, S.ST, Materi dari Internet .
8. Tidak mendapat dukungan keluarga dan masyarakat
Anda dapat mengcopy isi artikel ini sebagian atau seluruhnya dengan menyebutkan
sumbernya :
Pada awal domestikasi (penjinakan), sebenarnya semua itik sama dalam bentuk, berat
badan, kemampuan menghasilkan telur , bahkan dalam warna bulu. Jadi, pada awalnya
tidak ada pembedaan antara itik petelur dengan itik pedaging. Setelah domestikasi,
seleksi dan pemuliaan terbentuklah itik dengan berat, bentuk, dan kemampuan
menghasilkan telur, dan warna bulu yang beragam. Itik yang produktif menghasilkan telur
disebut dengan itik petelur dalam hal ini terwakili oleh itik betina sedang itik yang tidak
produktif menghasilkan telur disebut dengan itik pedaging yang dalam hal ini terwakili oleh
itik jantan dan itik betina afkir.
Itik lokal petelur unggul banyak jenisnya antara lain itik mojosari, itik tegal, itik alabio, itik
magelang, itik cirebon, itik bali, sedang itik pedaging berasal dari itik lokal jantan, enthok,
tiktok, dan itik peking. Dengan perkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi banyak
dihasilkan itik persilangan yang mempunyai kemampuan produksi baik telur maupun
daging lebih baik dari tetuanya seperti tiktok (perkawinan itik dan enthok), itik ratu dan raja
(perkawinan itik mojosari dan alabio), dan yang lainnya
Berikut adalah hal-hal yang bisa menjadi pertimbangan kita untuk memilih dan memulai
usaha apa yang tepat bagi kita, apakah usaha itik petelur atau usaha itik pedaging.
Modal
Modal yang dibutuhkan untuk memulai usaha itik petelur lebih besar daripada modal yang
dibutuhkan untuk memulai usaha itik pedaging. Itik petelur butuh waktu sekitar 5-6 bulan
baru bisa dipetik hasilnya sedangkan itik pedaging hanya butuh waktu sekitar 5-6 minggu
untuk bisa dipetik hasilnya.
Pemasaran
Memasarkan telur itik memang lebih mudah daripada memasarkan itik pedaging siap
potong. Resiko menampung telur juga lebih kecil daripada harus menampung itik siap
potong karena menampung atau menahan penjualan untuk itik siap potong berarti kita
mesti keluar uang yang tidak sedikit untuk biaya pakan dan tenaga kerja.
Resiko
Harapan kita dalam merintis usaha baru adalah keberhasilan, akan tetapi tidak sedikit
orang yang gagal ditengah jalan. Dalam menekuni usaha ternak orang pedesaan
menyebutnya dengan istilah jodoh-jodohan, karena kadang ada orang yang cocok dalam
beternak kambing atau sapi akan tetapi ketika beralih untuk beternak itik atau ayam maka
kerugian yang selalu dia alami. Begitu juga dengan usaha itik ini, resiko beternak itik
pedaging tidak sebesar kalau kita beternak itik petelur. Setelah jangka waktu 5-6 minggu
kemudian di lakukan analisa usaha dan apabila hasilnya negatif maka bisa saja usaha
tersebut ditutup sehingga kerugian hanya sekitar 5-6 minggu saja. Sedangkan untuk itik
petelur kita mesti menunggu minimal 7 bulan untuk mengetahui kira-kira usaha kita
mendapat keuntungan atau tidak. Kalau ternyata dianalisa hasilnya negatif maka kerugian
kita bisa kita bayangkan sendiri
Silahkan mengcopy isi artikel ini sebagian atau seluruhnya dengan menyebutkan