Professional Documents
Culture Documents
Latar Belakang
Pengertian
1. Penyakit Menular
1
KLB ialah kejadian kesakitan dan atau kematian yang menarik
perhatian umum dan mungkin menimbulkan kehebohan/ketakutan di
kalangan masyarakat, atau yang menurut pengamatan epidemiologik
dianggap adanya peningkatan yang berarti (bermakna) dari kejadian
kesakitan/kematian tersebut pada kelompok penduduk dalam kurun
waktu tertentu.
2
(i) Setiap peningkatan jumlah penderita – penderita penyakit tersebut
di atas, di suatu daerah endemik yang sesuai dengan ketentuan –
ketentuan di atas.
3
c. Melakukan kegiatan pendukung yaitu penyuluhan,
pengamatan/pemantauan (surveilans ketat) dan logistic
5. Program Pencegahan
4
informasi untuk monitoring/pengamatan distribusi penyakit dan
mengambil tindakan di dalam wilayah disebut surveilans.
1. Diare
1. DIARE
Definisi
Agen Penyebab
5
a. Akibat peradangan usus yang disebabkan oleh :
(iii) Parasit :
• Jamur : Candida
e. Akibat imunodefisiensi
Penyebaran
Cara penularan
6
Cara penularan diare ialah melalui makanan dan minuman yang
tercemar dengan tinja atau cairan muntahan pasien. Vektor (lalat)
dapat pula menularkan penyakit diare. Kuman yang terdapat pada
kotoran dapat langsung ditularkan pada orang lain apabila melekat
pada tangan dan kemudian dimasukkan ke mulut atau dipakai
untuk memegang makanan. Diare pada bayi dapat disebabkan
puting susu ibu yang kotor.
Masa tunas
Masa tunas ialah waktu antara masuknya agen ke dalam badan host
sampai timbulnya gejala awal penyakit yang bersangkutan. Untuk
penyakit Kolera ditetapkan menurut U.U.Karantina : 5 hari. Masa
tunas penyakit diare dapat singkat (beberapa jam) sampai beberapa
hari, tergantung pada etiologinya.
Masa penularan
a) Penyuluhan kesehatan
7
d) Penggunaan air bersih
h) Imunisasi campak
(i) Buang air besar encer semakin sering dalam jumlah banyak.
8
d) Nasihat tentang meneruskan pemberian makanan, rujukan
dan pencegahan
Pada orang – orang yang kontak (close contact) saat waktu terjadi
KLB yang disebabkan Kolera, dapat diberikan prophilaksis dengan
dosis sama dengan dosis terapi.
b) Intensifikasi surveilens
g) Menyiapkan logistic
Masa KLB :
9
Masa Pasca KLB :
Tindakan Internasional
Indikator :
Target
Jumlah penderita
Jumlah penderita
10
2. DEMAM BERDARAH DENGUE
Definisi
a) Demam
b) Manifestasi Perdarahan
(iv) Hematuri
11
c) Hepatomegali
Pada saat atau beberapa saat setelah suhu turun, antara hari
sakit ke – 3 – 7, terdapat tanda kegagalan sirkulasi; kulit teraba
dingin dan lembab terutama pada ujung jari dan kaki, sianosis
disekitar mulut, pasien menjadi sering gelisah, nadi cepat,
lemah, kecil sampai tidak teraba.
e) Trombositopeni
12
Penurunan jumlah trombosit menjadi < 100.000 / mm3 atau
kurang dari 1 – 2 trombosit / lapangan pandang besar (lpb)
dengan rata – rata pemeriksaan dilakukan pada 10 lpb, pada
umumnya trombositopenia terjadi sebelum ada peningkatan
hematokrit dan terjadi sebelum suhu turun. Jumlah trombosit <
100.000 / mm3 biasanya akan ditemukan antara hari sakit ke – 3
sampai hari sakit ke 7. Pemeriksaan trombosit perlu diulang
sampai terbukti bahwa jumlah trombosit dalam batas normal
atau menurun.
Agen penyebab
Agen penyebab sakit DBD ialah virus dengue yang sampai sekarang
dikenal ada 4 tipe (tipe 1,2,3 dan 4) termasuk dalam grup B
Arthropod borne Virus (Arbovirus). Ke empat virus ini telah
ditemukan di Indonesia. Penelitian di Indonesia menunjukkan
Dengue tipe 3 merupakan serotype virus yang dominan yang
menyebabkan kasus yang berat.
Penyebaran
13
Di Amerika seperti Meksiko, Guatemala, Brasil, Panama, Peru,
Venezuela, dll.
Cara penularan
14
menghisap darah lagi, selanjutnya bertelur lagi. Walaupun umur
nyamuk dewasa betina di alam bebas sekitar 25 hari, waktu itu
cukup bagi nyamuk untuk berkembang biak, dan selanjutnya
menyebarkan virus kepada manusia lain. Pada saat nyamuk betina
menghisap darah pasien DBD, maka bersama darah virus Dengue
masuk ke dalam perut nyamuk. Di perut nyamuk , virus ini virus ini
berkembang biak secara propagatif. Diperlukan waktu selama 8-11
hari sampai nyamuk ini dapat menularkan DBD kepada orang lain,
inilah yang dinamakan sebagai masa tunas ekstrinsik. Virus tidak
ditemukan pada telur nyamuk, jadi tidak ada penularan
transovarian (herediter). Jarak terbang umumnya pendek ialah
sekitar 50 meter, sedangkan jarak terjauh ialah 2 km.
Masa tunas
15
Kekebalan dan kerentanan
a. Penyuluhan kesehatan
16
rumah di sekitar rumah pasien dengan radius sejauh 100
meter sebanyak 2 kali dengan interval waktu 10 hari.
Tindakan Internasional
1.3. Malaria
Pengenalan
17
Orang yang terkena malaria dimulai dengan badan merasa lemah,
sakit kepala, tidak nafsu makan, mual, dan muntah-muntah.
Kemudian timbul gejala demam, mengigil, berkeringat disertai sakit
kepala. Tanda dan gejala ini bervariasi sangat tergantung imunitas
dan kondisi fisik penderita dan gejal spesifik daerah setempat.
Agen Penyebab
18
Penyebab penyakit malaria ialah Plasmodium malaria, yang dikenal
ada 4 macam, ialah :
Penyebaran
Cara penularan
Masa tunas
19
Kekebalan dan kerentanan
20
basa single dose / minguu, setelah kembali diteruskan sampai 4
minggu setelah kembali pulang.
a. 0 – 11 bulan : ¼ tablet
b. 1 – 4 tahun : ½ tablet
c. 5 – 9 tahun : 1 tablet
d. 10 – 14 tahun : 1½ tablet
a. Anamnesis :
b. Pemeriksaan fisik :
d) Anemia
21
c. Pemeriksaan laboratorium :
Jenis obat
Sulfadoksin
+ Tablet Sulfadoksin 500 mg
Primetanin Sulfadoksin = 25 mg/kgBB dan
Primetamin = 1,25
(SP) mg/kgBB Primetamin 25 mg
22
Keterangan :
1. Klorokuin dan primakuin dan SP diberikan dalam dosis tunggal/per hari pada
jam yang sama
3. Primakuin dan SP tidak boleh diberikan pada wanita hamil dan bayi umur < 1
tahun
4. Selain minum obat, pada penderita juga diterangkan efek samping obat
(telinga berdenging, tuli, pusing, mual, dan diminta dating kembali 3 hari
setelah pengobatan)
Jenis
obat Jumlah tablet menurut kelompok umur
Ha 1
ri 0- - 10
1 4 5- - >
Dosis 1 t 9 14 15t
Tanggal bl h th th h
Klorokui 3-
1 n ½ 1 2 3 4*
Primaku 1 2-
in - ¾ ½ 2 3*
Klorokui 3-
2 n ½ 1 2 3 4*
Klorokui 1
3 n ¼ ½ 1 ½ 2
*Klorokuin 4 tablet, Primakuin3 tablet, diberikan bila berat badan penderita > 50
kg
Bila dalam waktu 2 – 3 hari penderita masih demam, maka Klorokuin diganti
dengan Kina selama 7 hari dan Primakuin 1 hari.
23
Jenis
obat Jumlah tablet menurut kelompok umur
Ha 10
ri 0- 5- - >
Dosis 11 1-4 9 14 15t
Tanggal bl th th th h
3 3
3 x x x 3 x
1 Kina # ¼ ½ 1 2
Primaku 1
in - ¾ ½ 2 2-3
3 3
3 x x x 3 x
2 Kina # ¼ ½ 1 2
#Kina diberikan pada bayi < 1 tahun dengan dosis 10mg/umur dalam bulan per
hari selam 7 hari.
Misalanya : bayi umur 6 bula, dosis obat =6 x 10 mg =60 mg. Dosis obat =3 x 20
mg/hari selama 7 hari.
Pengobatan radikal
24
Bila dapat pemeriksaan laboratorium sediaan darah ditemukan
plasmodium falciparum, maka dosis dan lama pemberian obat
Klorokuin menurut umur sbb :
Jenis
obat Jumlah tablet menurut kelompok umur
Ha 1
ri 0- - 10
1 4 5- - >
Dosis 1 t 9 14 15t
Tanggal bl h th th h
Klorokui 3-
1 n ½ 1 2 3 4*
Primaku 1 2-
in - ¾ ½ 2 3*
Klorokui 3-
2 n ½ 1 2 3 4*
Klorokui 1
3 n ¼ ½ 1 ½ 2
*Klorokuin 4 tablet, Pramakuin 3 tablet, diberikan bila berat badan penderita > 50
kg.
Bila pada hari ke 3 penderita dating kembali, perlu diperiksa SD dan bila jumlah
parasit sama atau meningkat, diberikan pengobatan alternative dengan SP.
Jenis
obat Jumlah tablet menurut kelompok umur
Ha 1
ri 0- - 10
1 4 5- - >
Dosis 1 t 9 14 15t
Tanggal bl h th th h
1
SP - ¾ ½ 2 3
Primaku 1 2-
in - ¾ ½ 2 3*
25
Bila pada hari ke3 penderita datang kembali, perlu diberikan SD dan
bila jumlah parasit sama atau meningkat, diberikan pengobatan
alternative dengan SP.
Jenis
obat Jumlah tablet menurut kelompok umur
Ha 1
ri 0- - 10
1 4 5- - >
Dosis 1 t 9 14 15t
Tanggal bl h th th h
1
SP - ¾ ½ 2 3
Primaku 1 2-
in - ¾ ½ 2 3*
Ha Jenis
ri obat Jumlah tablet menurut kelompok umur
Dosis 0- 1 5 10 >
Tanggal 1 - - - 15t
26
4 9
1 t t 14
bl h h th h
Klorokui
1 n ½ 1 2 3 3-4
Primaku
in - ¼ ½ ¾ 1
Klorokui
2 n ½ 1 2 3 3-4
Primaku
in - ¼ ½ ¾ 1
Klorokui 1
3 n - ½ 1 ½ 2
Primaku
in - ¼ ½ ¾ 1
4
s/d Primaku
5 in - ¼ ½ ¾ 1
Jenis
obat Jumlah tablet menurut kelompok umur
Ha 1 5
ri 0- - - 10
1 4 9 - >
Dosis 1 t t 14 15t
Tanggal bl h h th h
Klorokui
1 n ½ 1 2 3 3-4
Primaku
in - ¼ ½ ¾ 1
Klorokui
2 n ½ 1 2 3 3-4
Primaku
in - ¼ ½ ¾ 1
Klorokui 1
3 n ¼ ½ 1 ½ 2
27
Primaku
in - ¼ ½ ¾ 1
4
s/d Primaku
5 in - ¼ ½ ¾ 1
- Makroskopis hemoglobinuria.
28
• Penurunan kesadaran lebih ringan dari koma.
• Hiperpasitemia (>5%)
- Anamnesisi
Pemeriksaan fisik
29
• Suhu badan > 40 derajat Celsius
• Tekanan darah sistolik < 70 mmHg pada orang dewasa dan < 50
mmHg pada anak-anak.
• Nadi cepat dan lemah/kecil
• Frekuensi nafas > 35x/menit pada orang dewasa atau > 40x/menit
pada balita atau > 50x/menit pada umur < 1 tahun.
Pemeriksaan Laboratorium
Diagnostik banding:
• Radang otak
• Stroke (gangguan cerebro vaskuler)
• Hepatitis
• Leptospirosis
• Tifoid encephalitis
• Sepsis gagal
• Gagal ginjal
Tindakan umum
30
• Persiapan penderita berat malaria berat untuk dirujuk ke rumah
sakit
• Perbaiki keadaan umum penderita ( beri cairan dan perawatan
umum)
• Ukur suhu, nadi, nafas, tekanan darah setiap 30 menit.
• Jaga jalan nafas dan mulut untuk menghindari terjadinya asfiksia
bila diperlukan beri oksigen (O2)
• Lakukan pemeriksaan SD tebal
• Bila hipotensi, tidurkan dalam posisi Tredelenburg dan awasi tensi
terus menerus, warna kulit dan suhu laporkan ke dokter segera
• Kasus dirujuk ke rumah sakit bila kondisi memburuk.
Bila tidak dapat dilakukan infus, kina HCl dapat diberikan secara intra
muskuler tiap 8jam pada dosis yang sama dengan infus.
• Malaria serebral
Monitor kadar gula darah setiap 4-6 jam karena mungkin timbul lagi
hipoglikemia.
31
• Syok(Algid malaria)
Bila syok terjadi pada malaria berat (malaria algid) penderita segera
dirujuk ke rumah sakit terdekat.
• Gagal ginjal
Paling sering terjadi gagal ginjal ekstra renal. Bila ada tanda gagal ginjal
pada malaria berat, segera rujuk ke rumah sakit terdekat.
• Perdarahan
• Edema paru:
Edema paru pada malaria terjadi bukan karena gangguan fungsi jantung,
tetapi karena: overdehidrasi atau karena ARDS ( Adult Respiratory
Distress Syndrome), maka bila ada tanda edema paru, penderita segera
dirujuk, sebelum dirujuk lakukan tindakan berikut:
• Ikterus
• Anemia
32
• Asidosis
Terjadi pada tahap akhir pada malaria berat yang ditandai dengan
peningkatan respirasi (cepat dan dalam), penurunan pH darah, dan
penurunan bikarbonat. Tindakan: penderita segera dirujuk, sebelumnya
dilakukan pemberian larutan bikarbonas.
Dengan Pengobatan
komplikasi malaria
Pem SD
Kina Kina i.m.
perinfus (10mg/kgb
(10mg/kgbb b per
per 8jam) 8jam)
Falcifarum Vivax/oval
e
SP1 + P1 Klo + P5
Kn7 + P1 Klo + P5
Keterangan gambar:
1. Klo=Klorokuin, P=Primakuin
3. Bila 2-3 hari tidak sembuh dari pengobatan awal diberikan pengobatan
lanjutan/alternatif
5. Primakuin dan SP tidak boleh diberikan pada bayi < 1tahun dan bumil.
34
6. Bila ada salah satu dari gejala malaria berat/komplikasi di atas, harus dirujuk
7. SP1 + P1 diberikan pada penderita malaria klinis apabila tablet kina tidak
tersedia.
Tindakan Internasional
1.4 Filaria
Pengenalan
Gejala dini Filaria ditandai dengan gejala akut seperti demam yang
berulang, limfangitis, limfadenitis yang dapat berlanjut menjadi abses,
limfadema, hidrokele, dan gejala kronis seperti elefentiasis pada
ekstrimitas atas dan bawah, skrotum dan vulv, payudara pada wanita.
Pasien menjadi kurang tenag, sehingga produktivitas kerja menurun
sampai menjadi cacat.
Agen Penyebab
35
nyamuk vektor dari golongan Mansonia, Culex, Anopheles, Aedes, dan
Armigeres yang jumlahnya ada 23jenis.
Penyebaran
Sumber penularan(Reservoir)
Cara Penularan
Cara penularan dari pasien ke orang lain ialah melalui gigitan nyamuk
vektor yang mengandung larva infektif.
Masa Tunas
Masa Penularan
Penularan Filaria terus terjadi selama 5 tahun atau lebih lama. Masa
tunas ekstrinsik pada nyamuk berlangsung selama 10 hari.
36
Tatalaksana kasus Filaria
Pencegahan
1. Penyuluhan kesehatan.
2. Pemberantasan vektor
Tindakan internasional
37
38