You are on page 1of 14

PEMBABAKAN ZAMAN PRASEJARAH

DISUSUN OLEH :

1. BIMA DWI SATRIYA


2. ADNAN TAUFIQURROHMAN
3. SULISTIYANTO
4. FEBRIANTO
5. REZA ANDRIANSYAH
PEMBABAKAN ZAMAN PRASEJARAH

Pembabakan Zaman Prasejarah berdasarkan Geologi

Geologi adalah ilmu yang mempelajari bumi secara keseluruhan. Berdasarkan

geologi, terjadinya bumi sampai sekarang dibagi ke dalam empat zaman. Zaman -zaman

tersebut merupakan periodisasi atau pembabakan pras ejarah yang terdiri dari:

ARKAEKUM / zaman tertua

Zaman ini berlangsung kira -kira 2500 juta tahun, pada saat itu kulit bumi masih panas,

sehingga tidak ada kehidupan. Dari penjelasan ini tentu Anda ingin bertanya kapan

muncul kehidupan? Untuk itu simak uraian berikutnya.

PALEOZOIKUM / zaman primer atau zaman hidup tua

Zaman ini berlangsung 340 juta tahun. Makhluk hidup yang muncul pada zaman ini

seperti mikro organisme, ikan, ampibi, reptil dan binatang yang tidak bertulang

punggung.
MESOZOIKUM / zaman

Zaman ini berlangsung kira -kira 140 juta tahun. Pada zaman pertengahan ijenis reptil
mencapai tingkat yang terbesar seperti gambar 5 sehingga pada zaman ini sering
disebut juga dengan zaman reptil. Setelah berakhirnya zaman sekunder ini, maka
muncul kehidupan yang lain yaitu jenis burung dan binatang menyusui yang masih
rendah sekali tingkatannya. Sedangkan jenis reptilnya mengalami kepunahan.
Selanjutnya berlangsunglah zaman hidup baru seperti yang diuraikan pada materi
berikut ini.

NEOZOIKUM / zaman hidup baru


Zaman ini dibeda kan menjadi 2 zaman, yaitu:
 Tersier / zaman ketiga
Zaman ini berlangsung sekitar 60 juta tahun. Yang terpenting dari zaman ini ditandai
dengan berkembangnya jenis binatang menyusui seperti jen is primata, contohnya ke ra.
 Kuartier / zaman keempat

Zaman ini ditandai dengan adanya kehidupan manusia sehingga merupakan zaman
terpenting. Dan zaman ini dibagi lagi menjadi dua zaman yaitu yang disebut dengan
zaman Pleistocen dan Holocen.

Untuk memahami zaman tersebut, ma ka Anda dapat men yimak pada uraian berikut ini :
Zaman Pleitocen / Dilluvium berlangsung kira -kira 600.000 tahun yang
ditandai denga n adanya manusia purba.

Zaman Holocen / Alluvium berlangsung kira -kira 20.000 tahun yang lalu

dan terus berkembang sampai dewasa ini. Pada zaman ini ditandai
dengan munculnya manusia jenis Homo Sapiens yang memiliki ciri -ciri
seperti manusia sekarang.

Pembabakan Zaman Prasejarah berdasarkan Arkeologi


Arkeologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan masa lampau melalui benda -benda
artefak. Dari hasil penelitian para ahli arkeologi, maka tabir kehidupan masyarakat
prasejarah Indonesia dapat diketahui. Berdasarkan penggalian arkeologi maka
prasejarah dapat dibagi menjadi 2 zaman, seperti pada ura ian materi berikut ini.

Zaman Batu
Zaman batu menunjuk pada suatu periode di mana alat -alat kehidupan manusia
umumnya/dominan terbuat dari batu, walaupun ada juga alat -alat tertentu yang terbuat
dari kayu dan tulang. Dari alat -alat peninggalan zaman batu tersebut, melalui Metode
Tipologi (cara menentukan umur berdasarkan bentuk atau tipe benda peninggalan),
maka zaman batu dibedakan lagi men jadi 3 periode/masa, yaitu:

Batu Tua/Palaeolithikum

Merupakan suatu masa di mana alat -alat hidup terbuat dari batu kasar dan belum
diasah/diupam, sehingga bentuknya masih sederhana.
Contohnya: kapak genggam.

Batu Tengah Madya/Mesolithikum


Merupakan masa peralihan di mana cara pembuatan alat -alat kehidupannya lebih baik
dan lebih halus dari zaman batu tua. Contohnya: Pebble/Kapak Sumatera.

Dengan adanya keberadaan manusia jenis Papua Melanosoide di Indonesia sebagai


pendukung kebudayaan Mes olithikum, maka para arkeolog melakukan penelitian
terhadap penyebaran pebble dan kapak pendek sampai ke daerah teluk Tonkin daerah
asal bangsa Papua Melanosoide. Dari hasil penyelidikan tersebut, maka ditemukan
pusat pebble dan kapak pendek berasal dari p egunungan Bacson dan daerah
Hoabinh, di Asia Tenggara. Tetapi di daerah tersebut tidak ditemukan flakes,
sedangkan di dalam Abris Sous Roche banyak ditemukan flakes bahkan di pulau
Luzon (Filipina) juga ditemukan flakes. Ada kemungkinan kebudayaan flakes b erasal
dari daratan Asia, masuk ke Indonesia melalui Jepang, Formosa dan Philipina.
Berdasarkan uraian materi di atas dapatlah disimpulkan:
a. Kebudayaan Bacson - Hoabinh yang terdiri dari pebble, kapak pendek serta alatalat
dari tulang masuk ke Indones ia melalui jalur barat.
b. Kebudayaan flakes masuk ke Indonesia melalui jalur timur.
Untuk lebih memahami penyebaran kebudayaan Mesolithikum ke Indonesia, maka
simaklah gambar 1.6 peta penyebaran kebudayaan tersebut ke Indonesia.

Gambar 1.6.

Peta jalur penyebaran kebudayaan Mesolithikum.


Setelah mengamati gambar 1.6, sekarang coba Anda bandingkan peta jalur
penyebaran kebudayaan Mesolithikum dengan peta penyebaran kebudayaan
Plaeolithikum.
Dari uraian materi yang telah disajikan, maka tentu Anda dapat m embandingkan
penyebaran kebudayaan Mesolithikum lebih banyak dibandingkan dengan
penyebaran kebudayaan Palaeolithikum. Dengan demikian masyarakat prasejarah
selalu mengalami perkembangan. Pergantian zaman dari Mesolithikum ke zaman
Neolithikum membuktikan bahwa kebudayaannya mengalami perkembangan dari
tingkat sederhana ke tingkat yang lebih kompleks.
Untuk mengetahui bentuk pebble, amati gambar 8 berikut ini.
Gambar 8. Peninggalan Zaman Mesolithikum.
Batu Muda/Neolithikum

Merupakan suatu masa di mana alat -alat kehidupan manusia dibuat dari batu yang
sudah dihaluskan, serta bentuknya lebih sempurna dari zaman sebelumnya.
Contohnya: kapak persegi dan kapak lonjong.

Sebagian besar kapak lonjong dibuat dari batu kali, dan war nanya kehitam-hitaman.
Bentuk keseluruhan dari kapak tersebut adalah bulat telur dengan ujungnya yang
lancip menjadi tempat tangkainya, sedangkan ujung lainnya diasah hingga tajam.
Untuk itu bentuk keseluruhan permukaan kapak lonjong sudah diasah halus.
Ukuran yang dimilikiyang kecil disebut dengan Kleinbeil, sedangkan fungsi kapak lonjong sama
dengan
Daerah penyebaran kapak lonjong adalah Minahasa, Gerong, Seram,
Leti, Tanimbar dan Irian. Dari Irian kapak lonjong tersebar meluas sampai di Kepulauan
Melanesia, sehingga para arkeolog menyebutkan istilah lain dari kapak lonjong

dengan sebutan Neolithikum Papua.


(kapak persegi)
(kapak lonjong)

Dari waktu ke waktu manusia terus mengalami perkembangan.Ditandai dengan


perkembangan alat-alat mereka yang makin sempurna. Bukti-buktinya adalah mereka
dapat menyempurnakan batu -batu yang awalnya kasar menjadi halus,lebih tajam dan
lebih indah.Mereka membuat demikian karena berkembang men cari kemudahan.Itu
merupakan salah satu sifat manusia.

Berikut kesimpulan data dari uraian diatas :


Zaman Logam
Perlu ditegaskan bahwa dengan dimulainya zaman logam bukan berarti berakhirnya
zaman batu, karena pada zaman logampun alat -alat dari batu terus berkembang bahkan
sampai sekarang. Dengan berkembangnya tingkat berpikir manusia, maka manusia
tidak hanya menggunakan bahan -bahan dari batu untuk membuat alat -alat
kehidupannya, tetapi juga mempergunakan bahan dari logam yaitu perunggu dan besi
untuk membuat alat-alat yang diperlukan Sebenernya nama zaman logam hanyalah
untuk menyatakan bahwa pada zaman tersebut alat -alat dari logam telah dikenal dan
dipergunakan secara dominan. Zaman logam disebut juga dengan zaman perundagi an.

Perkembangan zaman logam di Indonesia berbeda dengan di Eropa, karena zaman


logam di Eropa mengalami 3 fase/bagian, yaitu zaman tembaga, zaman perunggu, dan
zaman besi. Sedangkan di Indonesia khususnya dan Asia Tenggara umumnya tidak
mengalami zaman tembaga tetapi langs ung memasuki zaman perunggu dan besi

secara bersamaan. D anhasiltemuanyang lebihd ominan adalah alat - alat dariperunggu


sehinggazaman logam disebut juga denganzamanperunggu.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka kebudayaan logam yang dikenal di Indon esia
berasal dariDongson, nama kota kuno diTonkinyang menjadip usat kebudayaan
perunggud i Asia Tenggara. Karena ituke budayaan perunggud i Indonesia disebutjuga
denganKebudayaanDongson.

18
Munculnya kepandaian mempergunakan bahan logam, tentu diikuti dengan kemahiran
teknologi yang disebut perundagian, karena logam tidak dapat dpukul-pukul ataudipecah seperti batu
untuk mendapatkan alat y ang dikehendaki, melainkan harus dileburterlebih dahulu baru kemudian
dicetak.

Teknik pembuatan alat -alat perunggu pada zaman prasejarah terdiri dari 2 cara yaitu:
1 . Teknik a cire perdue caranya adalah membuatb e ntuk benda yang dikehendaki
dengan lilin, setelah membuat model dari lilin maka ditutup dengan menggunakan
tanah, dan dibuatlubang dari atas dan bawah. Setelah itud ib a ka r, sehingga lilin
yang terbungkus dengan tanah akan mencair, dan keluar melalui l ubang bagian bawah. U ntuk
selanjutnya melalui lubang bagian atas dimasukkancairanperunggu, dan apabila sudah
dingin, c etakantersebut dipecah sehingga kelu arlah bendayang dikehendaki.
2.Teknik bi val ve caranya yaitume n g gunakan cetakan yang ditangkupkan dan dapat
dibuka, sehingga setelah dingincetakantersebut dapat dibuka, maka keluarlah benda
yang dikehendaki. Cetakan tersebut terbuat dari batuataupun kayu.
Kebudayaan logam bukanlah suatu zaman yang berkembang tersendiri,me l a in ka n
suatu hasil budayayangtimbulpadazamanMegalithikum.Setiap bangunanyang
diciptakan oleh masyarakat t entu memilikifungsitertentu.

Pembabakan Zaman Prasejarah berdasark an Ciri-ciri Kehidupan masyarakat


Makhluk manusia adalah makhluk yang hidupbe r ke l o mpok dan mempunyai organisme
yang secara biologis berbeda dan lebih lemah dari jenis binatang. Namun o tak manusiaberevolusipaling
jauh bila dibandingkan dengan makhluk la innya. K emampuan otak manusiayang berupaproses berpikir
menyebabkan manusia dapat memilah-milah tindakan yang dapatme n guntungkan kelangsungan
hidupnya. Dalam rangka kelangsungan hidupnya maka manusia merupakan makhluk pembentuk
kebudayaan dan manusia juga sebagaipembentuk masyarakat. Karenapada hakekatnya manusiatidak
dapat hidup sendiritetapi harus berkelompok.
Berikut adalah contoh-contoh produk yang dihasilkan pada
masa Logam:
Nekara
Nekara dapatjuga disebut Genderang Nobatatau Genderang Ketel, karena bentuknya
semacam berumbung, y angterbuat dariperunggu y ang berpinggang dibagian
tengahnya, dan sisi atasnya tertutup. Bagi masyarakat prasejarah, nekara dianggap
sesuatu yang suci. D aripernyataantersebut, tentunyaAnda bertanya mengapa ne kara
dianggap suci?
Di daerah asalnya Dongson, pemilikan nekara merupakan simbol status,se h in g ga
apabilapemilikya meninggal, maka dibuatlah nekaratiruanyang kecilyang dipakai
sebagai bekal kubur.
Sedangkan di Indonesia nekara hanya dipergunakan waktu upacara-upacara saja
antara lain ditabuhuntuk memanggil arwah/roh nenek moyang, dipakai sebagai
genderangperang dan dipakai sebagai alat memanggil hujan.
Daerah penemuan Nekara di Indonesia antara lain, pulau Sumatera, Pulau Jawa, Pulau Bali, Pulau
Sumbawa, Pulau Sangean, Pulau Roti dan pulau Kei serta pulau Selayar.

Di antara nekara -nekara yang ditemukan di Indonesia,b ia sa nya beraneka ragam sehingga melalui
hiasan-hiasantersebut dapat diketahui gambaran kehidupan dan
kebudayaanyang adapada m asyarakat p rasejarah. P adaumunya nekarayang
ditemukan diIndonesiaukurannya besar-besar, c ontoh nekarayang ditemukan di
desaIntaran daerahPejengBali, memiliki ketinggian1 ,86 meter dengan garis
tengahnya 1,60meter,n e ka r a tersebutd ia n gg apsuci, se hingga ditempatkan di Pure
Penataran Sasih. Dalam bahasa bali sasih artinya b ulan, maka nekara tersebut
dinamakan nekaraB ulanPejeng.
Nekara yang ditemukan di pulau Alor selain bentuknya kecil juga ramping,d ise but
denganMoko. FungsiMoko selain sebagai bendap usaka, juga dipergunakan sebagai
mas kawin atau jujur.

Arca perunggu
Arca perunggu/patung yang berkembang pada zaman logam memiliki bentuk
beranekaragam, adayang berbentuk manusia, ada jugayang berbentuk binatang.
Pada umumnya arca perunggube ntuknya kecil-kecil dan dilengkapi cincin pada bagian
atasnya. A dapunfungsi daricincintersebut sebagai alat u ntuk
menggantungkan arca itu sehinggatidak mustahil arcaperunggu y ang kecil
dipergunakan sebagaiLiontin/bandul kalung.
Daerah penemuan arca perunggudi Indonesia adalah Bangkinang (Riau), Palembang
(Sumsel)d a n Limbangan (Bogor).

Bejana Perunggu
Bejana perunggud i Indonesia ditemukan di tepi Danau Kerinci (Sumatera)dan Madura,
yang bentuknya seperti periuk tetapi langsing dan gepeng.
Kedua bejana yang ditemukan mempunyai hiasan yang serupa dan sangat indahberupa gambar-gambar
geometri danpilin-pilinyang mirip huruf J. Untuk memperjelas pemahaman Anda tentang bejana
perunggu maka berikutin ini disajikan salah satu gambar bejanayang dit emukan diKerinci.

Sampai sekarang fungsi bejana perunggu tidak


diketahui secarapasti, kemungkinan di-sebabkan
penemuan bejana yang terbatas maka mempersulit
penyelidikan tentang fungsi bejana dalam kehidupan
masyarakat p rasejarah.
e. P erhiasanPerunggu
Jenis perhiasan dari perunggu yang ditemukan sangat beragam bentuknya yaitu
seperti kalung, gelangtangan dan kaki, bandul kalung dancincin. D i antara bentuk
perhiasan tersebut terdapat cincin yang ukurannya kecil sekali, bahkan lebih kecil
dari lingkaran jari anak-anak. U ntuk itu para ahli mendugafungsinya sebagai alat
tukar (mata uang).
Manik manik
Manik -manik yang berasal dari jaman
perunggud itemukan dalam jumlah yang
besar sebagai bekal kubur, sehingga
memberikancorak istimewapadazaman
perunggu.
Untuk mengetahui bentuk manik -manik,
silahkanAnda amati gambar1 .1 6 berikut ini.
Berikuta d a la h Kesimpulan bahasan data yang diuraikan diatas:
Kehidupan masyarakat (manusia) pada zaman prasejarah terbag i menjadi 3 periode,
yaitu:
Masa berburu dan mengumpulkan makanan
Pada masa ini secara fisik manusia masih terbatas usahanya dalam menghadapi kondisi
alam. T ingkat berpikir manusiayang masih rendah menyebabkan hidupnya berpindah-
pindah tempat dan mengg antungkan hidupnya kepada alam dengan cara berburud an
mengumpulkan makanan.
Masa bercocok tanam
Pada masa ini kemampuan berpikir manusia mulai berkembang. Sehingga timbul upaya
menyiapkanpersediaan bahan makananyangcukup dalam suatu masatertentu. D alam
upaya tersebut maka manusia bercocok tanam dan tidak lagi tergantung kepada alam.
Masa perundagian
Pada masa ini masyarakatsudah mengenal teknik -teknik pengolahan logam.
Pengolahan logam memerlukan suatu tempats erta keahlian khusus. Tempat untuk
mengolah logam dikenal dengan namaperundagian dan orangyang ahli
mengerjakannya dikenal dengan sebutanUndagi.
B. Corak Kehidupan Masyarakat Prasejarah Indonesia
Kebudayaan dan masyarakatme rupakan satuk e satuan yang tidak dapatd ipisahkan.
Masyarakatd apatb e rtahan hidup karena menghasilkan kebudayaan,ke budayaan itu
ada karena dihasilkan oleh masyarakat. Dan melalui kebudayaanlah segalacorak
kehidupan masyarakat dapat diketahui.
Sistem kepercayaan
Sistem kepercayaan masyarakat prasejarah diperkirakan mulai tumbuh pada masa
berburu dan mengumpulkan makanantingkat lanjut atau disebut dengan masa
bermukim dan berladangyangterjadipadazamanMesolithikum.
Mengenai bukti adanya kepercayaan pada zaman Mesolithikum dapat Anda tulis
pada titik-titik di bawah ini.
Buktinya adalah....
Bukti lain yang turutme mperkuata d a nya corak kepercayaan pada zaman prasejarah
adalah ditemukannya lukisanperahu p ada nekara. Lukisantersebut menggambarkan
kendaraanyang akan mengantarkan roh nenek moyang ke alam baka. H al ini berarti
pada masa tersebutsudah mempercayai akan adanya roh.
Kepercayaan terhadapr oh terus berkembang pada zaman prasejarah hal ini tampak
dari kompleksnya bentuk-bentuku pacarapenghormatan, p enguburan danpemberian
sesajen. K epercayaanterhadap roh inilah dikenal dengan istilahAninisme.
Aninisme berasal dari kata Anima artinya jiwa a taur o h, sedangkan isme artinya
paham ataukepercayaan. Di samping adanya kepercayaan animisme,juga terdapat
kepercayaanDinamisme.
Dinamisme adalah kepercayaan terhadapb en da -benda tertentu yang dianggap

memiliki kekuatan gaib. C ontohnyayaitu kapakyang dibuat dari batu chalcedon(batu


indah) dianggap memiliki kekuatan. D engan demikian kepercayaan
masyarakat p rasejarah adalahAnimisme danDinamisme.

Kemasyarakatan
Pada masa berburu dan mengumpulkan makanan,ma syarakatnya hidup

berkelompok-kelompok dalam jumlahyang kecil. T etapi hubungan antara


kelompoknya sudah erat karena mereka harus bersama-sama menghadapi kondisi4 4
alamyang berat, sehingga sistem kemasyarakatanyang munculpada masatersebut

sangat sederhana.
Tetapi pada masa bercocok tanam,ke h idupan masyarakat yang sudah menetap

semakin mengalamiperkembangan dan hal inilahyang mendorong masyarakat u ntuk membentuk


keteraturan hidup. Dan aturan hidup dapat t erlaksana denga baik karena adanya seorangpemimpinyang
merekapilih atas dasar musyawarah.

Selanjutnya sistem kemasyarakatan terus mengalami perkembangan khususnya pada


masaperundagian. K arenapada masa ini kehidupan masyarakat lebih kompleks.
Masyarakat terbagi-bagi menjadi kelompok -kelompok sesuai dengan bidang
keahliannya.

You might also like