You are on page 1of 8

Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Membaca Cepat

Penelitian

Meningkatkan Kemampuan Siswa


dalam Membaca Cepat

Keke T. Aritonang*)

Abstrak
Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui jumlah kata per menit kemampuan siswa membaca, pemahaman isi
bacaan, faktor-faktor penghambat membaca cepat, cara mengatasinya, serta usaha meningkatkan
kemampuan siswa membaca cepat. Pengukuran membaca cepat ini dilakukan terhadap 60 siswa kelas VII
SMP Kristen 1 BPK PENABUR Jakarta. Hasil pengukuran ini menunjukkan bahwa kecepatan membaca kata
per menit siswa kelas VII SMP Kristen 1 BPK PENABUR yaitu, 46 responden di atas 201 kata per menit, 14
responden lainnya berkisar antara 151 – 200 kata per menit. Sedangkan kemampuan memahami isi bacaan
hanya 15 responden yang pemahaman bacaannya di atas 70%, 45 responden lainnya kurang dari 60%.
Hasil pengukuran ini menyimpulkan bahwa hanya 25% siswa kelas VII SMP Kristen 1 BPK PENABUR yang
memiliki kemampuan membaca cepat. Disarankan agar guru mengetahui faktor-faktor penghambat membaca
cepat, cara mengatasinya, dan melatih siswa dalam meningkatkan kemampuan membaca cepat.

Kata kunci : Membaca cepat, faktor penghambat membaca cepat, meningkatkan kemampuan siswa membaca
cepat

The purpose of this paper is to find out the reading speed and reading comprehension of Senior High
School students. Besides, this paper also discusses some factors which might hamper the reading speed,
and the solution to accelerate the student’s reading speed. The research was done in SMPK 1 BPK PENABUR
Jakarta as a case study. The research finds out that 46 of 60 students, have above 201 words per minute.
Meanwhile, 14 students have between 151 – 200 words per minute. For reading comprehension out of 60
students only 15 students achive above 70% and 45 students achive less than 60%. The figures show
that the student’s reading speed is low and needs improvement. This research suggests the teacher to
identify the factors hampering the student’s reading speed and to overcome the problems.

memahami bahan-bahan tercetak dan tertulis.


Pengertian Membaca Cepat Dengan demikian, mengukur kecepatan membaca
berarti mengukur kecepatan pemahaman
embaca cepat adalah membaca dengan terhadap bahan yang dibaca (Vera Ginting,

M kecepatan tinggi, hampir keseluruhan


materi bacaan dibaca (Atar, 1976:5).
Biasanya membaca dengan cara ini tidak
2005:25).
Membaca cepat adalah membaca dengan
kecepatan tinggi, hampir keseluruhan materi
mungkin dengan cara membaca kata demi kata, dibaca dalam waktu tertentu yang disertai dengan
tetapi membaca kalimat dan paragraf. pemahaman isi 70%. Materi dalam hal ini adalah
Definisi yang dibuat oleh ahli di atas belum dapat jumlah kata yang terkandung dalam suatu
menggambarkan membaca cepat dalam arti bacaan, sedangkan waktu tertentu artinya untuk
sesungguhnya, karena rumusan itu tidak memahami materi bacaan memerlukan waktu.
mencerminkan tentang penguasaan isi bacaan Waktu yang dipergunakan dalam membaca cepat
dan penggunaan waktu yang jelas dalam kegiatan adalah satuan waktu, yaitu menit. Dan
membaca cepat. pemahaman isi bacaan 70% artinya, setelah
Menurut Bond dan Tinker definisi kecepatan selesai membaca sekurang-kurangnya pembaca
membaca harus diartikan lagi sebagai kecepatan menguasai isi bacaan sebanyak 70%.

*) Guru SMPK 1 BPK PENABUR Jakarta

20 Jurnal Pendidikan Penabur - No.06/Th.V/Juni 2006


Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Membaca Cepat

Henry Guntur Tarigan mengatakan Sedangkan untuk mengetahui persentasi


kemampuan membaca cepat siswa SD adalah pemahaman isi bacaan menggunakan rumus,
sebagai berikut: yaitu :
Jumlah kata yang terbaca dalam per menit, yaitu: Skor yang diperoleh
Kelas I 60 – 80 kata per menit X 100% = ...%
Skor maksimal
Kelas II 90 – 10 kata per menit
Adapun hasil pengukuran membaca cepat
Kelas III 120 – 140 kata per menit
siswa kelas VII SMP Kristen 1 BPK PENABUR
Kelas IV 150 – 160 kata per menit
untuk jumlah kata yang terbaca dalam per menit
Kelas V 170 – 180 kata per menit
sebagai berikut :
Kelas VI 190 – 250 kata per menit (Tarigan,
1985:29) Tabel 1 : Hasil Pengukuran Jumlah
Sedangkan untuk pemahaman isi bacaan Kata Per Menit (KPM)
sekurang-kurangnya 70%.
Menurut Asep Sadikin, dkk (2004:176) KPM N Kategori
kemampuan membaca cepat siswa SMP 201 - …… 46 Baik sekali
dikategorikan sebagai berikut:
Jumlah kata yang terbaca dalam per menit, yaitu : 151 – 200 14 Baik
201 - ... kata per menit = baik sekali 101 – 150 0 Sedang
151 – 200 kata per menit = baik
50 – 100 0 Kurang
101 – 150 kata per menit = sedang
50 – 100 kata per menit = kurang Keterangan :
Sedangkan untuk pemahaman isi bacaan, yaitu : KPM = kata per menit
91% - 100% jawaban benar = baik sekali N = Jumlah Responden
81% - 90% jawaban benar = baik Melalui pengukuran jumlah kata yang terbaca
71% - 80% jawaban benar = sedang dalam per menit tersebut di atas, diperoleh
61% - 70% jawaban benar = kurang kesimpulan bahwa kemampuan membaca cepat
…… - < 60% jawaban benar = kurang sekali siswa kelas VII SMP Kristen 1 BPK PENABUR
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa adalah 200 kata per menit dapat dibuktikan
kecepatan membaca siswa SMP adalah 200 kata berdasarkan hasil pengukuran pada tabel 1 yaitu
per menit dan pemahaman isi bacaan sekurang- 46 responden memperoleh KPM di atas 201 dan
kurangnya 75%. 14 responden memperoleh KPM berkisar antara
151 – 200.
Sedangkan kemampuan pemahaman isi
Hasil Pengukuran dan Pembahasan bacaan, sebagai berikut:

Pengukuran membaca cepat ini dilakukan pada Tabel 2 : Hasil Pengukuran Pemahaman Isi Bacaan
siswa kelas VII SMP Kristen 1 BPK PENABUR
Jakarta. Responden pengukuran adalah 60 orang Persentasi N Kategori
siswa SMP kelas VII. Data pengukuran 91% - 100% 2 Baik sekali
dikumpulkan dengan cara memberikan bacaan
berupa artikel dengan jumlah kata 242 kata. 81% - 90% 0 Baik
Bacaan artikel dilakukan untuk mengukur jumlah 71% - 80% 13 Sedang
kata yang terbaca dalam per menit. Sedangkan 61% - 70% 0 Kurang
untuk pemahaman isi bacaan menggunakan lima
pertanyaan dari isi bacaan artikel tersebut dalam …… < 60% 45 Kurang sekali
bentuk pilihan ganda.
Adapun rumus yang dipergunakan untuk Keterangan :
Persentasi = hasil yang diperoleh
mengetahui jumlah kata yang terbaca dalam per
N = jumlah responden
menit, adalah :
Dari tabel 2 dapat disimpulkan bahwa
Jumlah kata yang terbaca
pemahaman isi bacaan siswa kelas VII SMP
Jumlah detik untuk membaca X 60 = ... KPM
Kristen 1 BPK PENABUR 45 responden
dinyatakan belum memiliki kemampuan

Jurnal Pendidikan Penabur - No.06/Th.V/Juni 2006 21


Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Membaca Cepat

membaca cepat sekurang-kurangnya 75% atau Dari latihan ini siswa dapat
hanya 25% responden yang memiliki kemampuan membandingkan hasil kecepatan
membaca cepat. Dengan demikian dari hasil membacanya apakah lebih cepat
pengukuran di atas bahwa kemampuan siswa membaca dengan bersuara atau membaca
kelas VII SMP Kristen 1 BPK PENABUR dalam dalam hati. Apabila siswa lebih cepat
membaca cepat jauh dari memuaskan. membaca dengan bersuara dan dapat
memahami isi bacaan tersebut, siswa
didalam belajarnya terutama membaca
Faktor-faktor Penghambat dalam dapat memilih yang terbaik bagi siswa
Membaca Cepat dan Cara tersebut.
Mengatasinya 2. Membaca dengan aktivitas mental
(subvokalisasi)
Membaca subvokalisasi yaitu membaca
Ada beberapa hal yang dapat menghambat
dengan tidak menggerakkan bibir dan lidah,
kecepatan membaca seseorang menurut beberapa
tetapi dengan alat pikirnya membaca oral
ahli, yaitu :
untuk dirinya sendiri. Maksudnya membaca
1. Membaca dengan bersuara (memvokalisasi)
kata demi kata sebagaimana membaca oral
Memvokalisasi adalah kebiasaan buruk yang
tetapi tidak terdengar suaranya. Seorang
dapat menghambat kecepatan membaca.
pembaca yang lancar pada dasarnya tidak
Kecepatan membaca mengeluarkan suara
merasa perlu untuk ‘mendengarkan’ kata
(nyaring) sama dengan kecepatan berbicara.
yang dibacanya untuk dapat memahaminya
Padahal kecepatan membaca yang normal
(Redway, 1994:21)
(membaca tidak bersuara) hampir dua kali
Cara mengatasi kebiasaan vokalisasi adalah
lipat dari kecepatan berbicara.
dengan jalan menyadarkan diri kita bahwa
Cara mengatasi membaca bersuara ini dengan
membaca cepat itu sangat diperlukan, serta
jalan meletakkan ujung lidah pada pangkal
mengadakan latihan cukup. Pembaca juga
gigi depan bibir ditutup dengan rapat.
harus dapat membedakan mana yang
Adapun latihan untuk mengatasi hambatan
dikatakan membaca dalam hati dengan
membaca bersuara di kelas yang dapat kita
membaca oral serta tidak mencampur aduk
lakukan, adalah sebagai berikut:
kedua jenis membaca tersebut.
a. guru menyediakan bahan bacaan berupa
Adapun latihan yang dapat dilakukan di
teks dengan jumlah kata antara 200 – 300
kelas untuk mengatasi membaca dengan
kata
aktivitas mental dengan langkah sebagai
b. siswa membaca bacaan tersebut dengan
berikut:
bersuara
Langkah pertama:
c. setelah selesai membaca masing-masing
a. Guru menyiapkan bahan bacaan berupa
siswa mencatat waktu mulai membaca
teks dengan jumlah kata antara 200 – 300
dan waktu selesai membaca. Kemudian
kata
catat berapa jumlah kata yang terbaca
b. Guru membuat 5 buah pertanyaan dari
dalam per menit dengan menggunakan
isi bacaan tersebut. Bentuk pertanyaan
rumus :
dapat pilihan ganda atau benar salah
Jumlah kata yang terbaca Langkah kedua :
Jumlah detik untuk membaca X 60 = ... KPM a. Siswa diberikan bacaan tersebut,
kemudian membaca dalam hati dengan
d. siswa membaca kembali bacaan tersebut
kecepatan tinggi
dalam hati dengan jalan meletakkan
b. Waktu yang diberikan dalam membaca
ujung lidah pada pangkal gigi depan
selama satu menit
bibir ditutup dengan rapat.
c. Setelah membaca selama satu menit
e. Setelah selesai membaca masing-masing
bahan bacaan tersebut dikumpulkan
siswa mencatat kembali waktu mulai
kembali oleh guru
membaca dan waktu selesai membaca
d. Siswa menjawab pertanyaan isi bacaan
dengan menggunakan rumus pada
dengan melingkari jawaban yang benar
bagian c di atas.
apabila soal tersebut bentuk pilihan
ganda

22 Jurnal Pendidikan Penabur - No.06/Th.V/Juni 2006


Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Membaca Cepat

e. Hasil jawaban siswa dihitung dengan Cara mengatasi kebiasaan ini dapat dilakukan
menggunakan rumus : melalui kegiatan membaca secara berangsur-
angsur dengan tidak menggunakan telunjuk,
Skor yang diperoleh
X 100% tetapi dapat digantikan dengan pinsil untuk
Skor maksimal
beberapa kali latihan saja.
Dari latihan ini apabila siswa dalam Latihan yang dapat dilakukan untuk
pemahaman isi bacaan belum mencapai menghindari kebiasaan membaca menunjuk
sekurang-kurangnya 75% perlu diadakan kata dalam proses belajar mengajar di kelas,
beberapa kali latihan dan diharapkan sebagai berikut:
siswa di dalam belajarnya dalam a. Guru menyiapkan bacaan berupa artikel
membaca cepat tidak lagi dengan dengan jumlah 10 sampai dengan 15
subvokalisasi sehingga siswa paragraf
memperoleh nilai terbaik. b. Siswa menyiapkan pensil
3. Membaca dengan menggerakkan kepala c. Siswa diberikan bacaan yang sudah
Membaca dengan menggerakkan kepala pada disediakan oleh guru dan mencari
hakikatnya pembaca sedang berada di dalam gagasan utama dari tiap paragraph
posisi menunjukkan huruf. Yang menjadi alat dengan cara menggaris bawahi gagasan
sebagai penunjuk adalah hidung yang tersebut dengan menggunakan pensil
senantiasa mengikuti barisan huruf. d. Waktu yang disediakan 3 menit
Cara mengatasi kebiasaan ini dilakukan e. Guru mengumpulkan hasil kerja siswa
dengan jalan meletakkan dagu di atas dan menilai hasil pekerjaan siswa
tumpangan kedua belah tangan, kedua siku 5. Membaca dengan melihat kembali ke
berada di atas meja. belakang (Regresi)
Latihan yang dapat digunakan untuk Regresi adalah kebiasaan membaca melihat
mengatasi kebiasaan membaca dengan kembali ke belakang untuk membaca ulang
menggerakkan kepala dalam proses belajar suatu kata atau beberapa kata sebelumnya.
mengajar di kelas, sebagai berikut: Kebiasaan inilah yang menjadi hambatan
a. Guru menyediakan bacaan dengan tema serius dalam membaca. Apakah memang
bebas dan dalam bacaan tersebut benar dengan regresi akan bertambah jelas
terdapat kosakata berbagai bidang ilmu, dalam memahami makna bacaan tersebut.
misalnya kesehatan, ekonomi, sosial, Ternyata dengan regresi dapat mengacaukan
pariwisata, dan lain-lain. susunan kata yang dengan sendirinya
b. Bacaan tersebut dengan jumlah kata mengacaukan arti. Regresi dilakukan karena
antara 200 – 300 kata kurang percaya diri, merasa kurang tepat
c. Siswa membaca bacaan tersebut dengan untuk menangkap arti, dan merasa
posisi meletakkan dagu di atas kehilangan sesuatu atau salah baca sebuah
tumpangan kedua belah tangan, kedua kata.
siku berada di atas meja Cara mengatasinya adalah, tanamkan rasa
d. Waktu yang diberikan selama satu menit percaya diri. Jangan berusaha untuk mengerti
e. Setelah selesai membaca, bahan bacaan setiap kata atau kalimat di paragraf itu.
tersebut dikumpulkan kembali oleh guru Jangan terpaku pada detail, terus saja
f. Siswa menulis 10 atau 15 kosakata membaca jangan tergoda untuk kembali ke
bidang ilmu tersebut yang terdapat dalam belakang. Ingatlah bahwa kemampuan mata
bacaan. dan otak jauh melebihi pikiran kita. Oleh
4. Membaca dengan kebiasaan menunjuk kata karena itu paksakan terus dengan demikian
Kebiasaan membaca dengan menunjuk kata Anda akan mengganti kebiasaan lama
adalah kebiasaan buruk yang dilakukan dengan baru.
seolah-olah yang bersangkutan tidak mau Latihan yang dilakukan untuk menghindari
kehilangan sebuah huruf pun dalam kebiasaan membaca dengan melihat kembali
membaca. Dengan alat penunjuk ini, sering ke belakang, sebagai berikut:
menuntut pembaca menitikberatkan a. Guru menyiapkan teks bacaan dengan
perhatian ke bagian-bagian yang tidak jumlah 10 sampai dengan 15 paragraf
penting.

Jurnal Pendidikan Penabur - No.06/Th.V/Juni 2006 23


Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Membaca Cepat

b. Siswa membaca dalam hati dengan tidak Membaca cepat melibatkan banyak ragam
mengulang kembali ke belakang bacaan cara yang menjadikan membaca dinamis dan
tersebut menantang sehingga tidak membosankan.
c. Waktu yang diberikan selama 3 menit Atur kecepatan sesuai dengan materi dan
d. Setelah membaca teks bacaan tersebut tujuan membaca.
dikumpulkan kembali
e. Siswa menuliskan informasi penting
yang terdapat dalam bacaan tersebut dan Usaha Meningkatkan Kemampuan
menuliskan kesimpulan dari bacaan. Membaca Cepat
Di samping yang telah dikemukakan di atas,
menurut Redway (1994:4) ada beberapa contoh Kegiatan membaca dilakukan bersama-sama oleh
yang perlu dihindari dalam membaca yang dapat otak dan mata. Otak adalah unsur utama membaca
mempengaruhi atau menghambat kecepatan sedangkan mata adalah alat mengantar gambar
membaca, yaitu: ke otak lalu otak menginterpretasi terhadap apa
1. Membaca Lambat yang dituju oleh mata. Interpretasi didapat pada
Membaca yang baik, menyenangkan , serta saat itu, seketika, tertunda, terjadi secara akurat
cermat harus dilakukan secara lambat. atau salah, mudah atau penuh kesulitan.
Pernyataan ini tidak ada bukti yang Interpretasi juga tidak tergantung pada ketajaman
mendukung. Membaca lambat mengakibatkan penglihatan, tetapi pada kejernihan dan kekayaan
kurang tertariknya para pembaca karena pengertian dan persepsi kita dalam memahami
sangat sedikit sekali hasil yang dapat mereka bacaan.
peroleh. Para pembaca yang lambat juga Dalam kegiatan membaca, persepsi dan
umumnya mempunyai pemahaman yang interpretasi otak terhadap tulisan yang dilihat oleh
terkotak-kotak. Mereka pada umumnya mata dapat dilihat pada lamanya mata berfiksasi.
kehilangan gambaran keseluruhan ide dan Menurut Soedarso (1988 : 28) gerakan mata dalam
arti dari bahan bacaan tersebut. membaca tidak menggambar liar tetapi terarah ke
2. Membaca Ulang suatu sasaran kata, sebentar lalu meloncat
Kesalahan yang paling umum terjadi pada kesasaran berikutnya satu atau dua kata
pembaca mengulang kembali apa yang baru berikutnya. Melompat, berhenti. Melompat,
saja dibaca untuk mendapatkan pemahaman. berhenti, dan seterusnya. Perhentian itulah
Hal ini selain tidak efisien juga akan disebut fiksasi.
memungkinkan pikiran melayang-layang Pembaca tidak efisien, dalam satu fiksasi
tanpa arah yang akan menyingkirkan hanya dapat satu atau dua kata yang terserap
pembaca dari kebiasaan mengantisipasi sedangkan pembaca efisien tiga atau empat kata
sesuatu yang akan datang, dan mengalihkan yang terserap. Kesulitan fiksasi bukan karena
dari kebiasaan untuk berpikir secara aktif. kesulitan fisik, melainkan karena kesulitan
3. Membaca itu Menjemukan mental dan bukan karena otot mata, melainkan
Membaca itu mengasyikkan dan berharga karena ketidakmampuan dari pikiran yang
apabila pembaca memang termotivasi untuk menyerap dengan cepat tanpa salah informasi.
mengikuti iramanya dan secara aktif selalu Untuk mendapat kecepatan dan efisiensi
berusaha mencari informasi. Membaca cepat, membaca dapat diusahakan sebagai berikut :
memahami dan menyimpan segala apa yang 1. Melebarkan Jangkauan Mata
telah dibaca itu bahkan akan terasa lebih Apabila membaca baris yang terdiri atas 12
menarik lagi. kata, pembaca berhenti 3 – 4 kali, jangkauan
4. Membaca itu Memerlukan Waktu yang mata tidak persis/diagonal, kadang-kadang
Panjang pada satu kata atau huruf, dan menjangkau
Ini tidaklah benar. Membaca cepat dan efisien pada pias kiri dan pias kanan, serta kadang-
itu membutuhkan konsentrasi. Apabila kadang antara dua kata.
pembaca memutuskan untuk membaca maka Menurut Soedarso (1988 : 30) jangkauan mata
sebelumnya berkonsentrasi dan mengetahui lebih banyak ke pias kanan daripada ke pias
dengan pasti apa sasaran yang ingin dicapai. kiri.
Dengan cara ini membaca dapat dilakukan Ada beberapa latihan untuk melebarkan
antara lima hingga lima belas menit saja. jangkauan mata yaitu:
5. Membaca itu Cepat Membosankan

24 Jurnal Pendidikan Penabur - No.06/Th.V/Juni 2006


Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Membaca Cepat

Latihan 1 perhatian pada bagian bacaan atau butir-


Fokuskan pandangan ke angka dibarisan butir yang diperlukan saja.
tengah dan cobalah baca tiga angka sekaligus, 2. Membaca Satu Fiksasi untuk Satu Unit
termasuk kiri dan kanan. Misalnya angka 1 Pengertian
0 5 baca dalam hati, “Seratus lima”, jangan Bacalah sebuah buku saku dengan cepat.
dibaca “satu nol lima” Cobalah satu fiksasi dengan sekali pandang,
5 7 8 lalu segera ke fiksasi berikutnya. Caranya
2 6 8 yaitu:
5 8 7 a. Mata melompat ke depan dalam tiga
1 9 1 lompatan yang berirama dalam membaca
7 2 0 satu baris. Lihatlah di titik tengah dari
Latihan 2 setiap kelompok kata. Cobalah rasakan
Kata yang digunakan terdiri dari tiga kata lompatan mata itu. Lompatan itu ada
yang erat kaitannya dan membentuk suatu beberapa yang pendek dan ada beberapa
frase. Perhatikanlah kata yang terletak di yang panjang.
tengah-tengah dan sekaligus menjangkau b. Dalam membaca untuk mendapatkan
kata yang terdapat di kiri dan kanan. Bacalah isinya, artinya pembaca tidak menghapal
sekaligus sebagai suatu frase, jangan terpisah- kata-kata atau simbolnya
pisah. Misalnya, TALI PINGGANG c. Untuk itu paksakan membaca untuk
KULIT dibaca “tali pinggang kulit” mendapatkan arti setiap fiksasi
d. Gerakan mata seperti langkah kaki untuk
PETINJU PETINJU SENIOR berjalan sangat penting untuk membaca.
SAPU TANGAN MERAH e. Walaupun kita mengatur cepat atau
RUMAH SAKIT UMUM lambat gerakan itu secara otomatis.
KOPI SUSU KENTAL Latihan perkelompok kata ini berguna untuk
SIANG HARI BOLONG membiasakan membaca sekelompok kata, dan
membaca ungkapan, frase, baris perbaris dan
Latihan 3 halaman tanpa regresi.
Latihan ini berupa bentuk angka yang Adapun manfaat dari membaca satu fiksasi
berurut. Bacalah bilangan satu sampai untuk satu unit pengertian dalam proses
terakhir. Gerakan mata dari kiri ke kanan dan pembelajaran di kelas contohnya dalam
ke kiri ke kanan sampai bilangan itu selesai. pelajaran bahasa Indonesia khususnya
1 2 materi membaca yaitu :
3 4 1. Materi bacaan wacana, siswa dapat
5 6 mencari gagasan pokok dan gagasan
7 8 penjelas setiap paragrah serta dapat
9 10 menjawab pertanyaan isi wacana tersebut
Dengan beberapa kali latihan melebarkan 2. materi bacaan berita, siswa dapat mencari
jangkauan mata dalam proses pembelajaran fakta, opini, dan 5 W dan 1 H yang
di kelas siswa terlatih untuk dapat membaca terdapat dalam bacaan berita tersebut
memindai (scanning). Pada kegiatan membaca 3. materi teks wawancara, siswa dapat
scanning ini siswa, antara lain dapat: 1. mencari hal-hal penting yang
Mencari kata-kata sukar, kosakata berbagai dikemukakan oleh narasumber dalam
bidang pengetahuan yang terdapat dalam teks wawancara tersebut
teks bacaan, kemudian mencari artinya di 4. materi bacaan artikel, siswa dapat
dalam kamus, 2. Menemukan sesuatu untuk mencari hal-hal penting, intisari, dan
memperoleh kesan umum dari suatu bacaan, kesimpulan dari isi bacaan artikel
misalnya membaca buku atau surat kabar. tersebut
Jika menelusuri daftar isi atau bab sebuah 3. Meningkatkan Konsentrasi
buku, perhatian ditujukan pada judul-judul Dalam membaca perhatian hendaknya
dan bagian-bagian bab secara garis besar, 3. dipokuskan pada bahan yang dibaca, maka
melihat kembali bagian-bagian yang telah gagasan atau gambaran tentang isi bacaan
dibaca dengan seksama dan memasuki akan tampak dengan jelas dan mudah
dipahami. Untuk itu konsentrasi sangat

Jurnal Pendidikan Penabur - No.06/Th.V/Juni 2006 25


Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Membaca Cepat

mutlak diperlukan. Cara meningkatkan daya pembelajaran di kelas dapat digunakan antara
konsentrasi ada dua kegiatan penting, yaitu: lain, sebagai berikut:
a. Menghilangkan atau menjauhi hal-hal 1. Bahan bacaan karya sastra seperti novel,
yang menyebabkan fikiran menjadi kusut. cerpen, atau cerita anak terjemahan dari
b. Memusatkan perhatian secara sungguh- bacaan tersebut siswa dapat menuliskan
sungguh. Hal ini termasuk memilih unsur-unsur intrinsic karya sastra tersebut
tempat dan waktu yang sesuai dengan yaitu dapat menentukan tema, nama-nama
dirinya, serta memilih bahan bacaan yang tokoh berikut perwatakannya, alur cerita,
menarik sudut pandang pengarang, gaya bahasa yang
Hal-hal di atas adalah langkah awal dalam digunakan, dan pesan/amanat yang ingin
meningkatkan kemampuan membaca disampaikan pengarang pada pembaca
cepat. 2. Bahan bacaan buku pelajaran seperti, Agama,
Sedangkan langkah-langkah meningkatkan PPKN, Sejarah, Geografi, Fisika, Biologi, siswa
kecepatan membaca secara signifikan dapat dapat membuat intisari, ikhtisar, atau
dilakukan dalam dua puluh menit ke depan rangkuman buku pelajaran tersebut yang
dengan cara sebagai berikut: pada akhirnya ketika siswa menghadapi
a. Pilihlah buku yang diinginkan untuk dibaca berbagai tes siswa dapat mengerjakan tes
sebagai bahan latihan. tersebut dengan benar
b. Mulailah membaca setiap baris teks, tidak 3. Bahan bacaan karya tulis atau karya ilmiah,
diawal baris sekali tetapi dua atau tiga kata siswa dapat membuat sistematika karya tulis
dari awal baris atau karya ilmiah tersebut dan memiliki ide
c. Dengan cara sama, berhentilah membaca dua untuk mengadakan penelitian yang pada
atau tiga kata dari akhir baris. Dengan akhirnya dapat membuat karya tulis atau
demikian, akan mengurangi jumlah teks yang karya ilmiah sederhana
perlu pembaca pandangi sehingga Berikut ini cara membaca super menurut
meningkatkan kecepatan membaca tanpa Hernowo (2003 : 147) bahan bacaan buku ajar
mengorbankan pemahaman. penting setebal 250 halaman, tersusun dari 10 bab
d. Tambahkanlah alat bantu fisik dengan yang masing-masing berisi 25 halaman. Ada
meletakkan tangan secara mendatar di atas delapan langkah dalam membaca super ini, yatiu:
halaman buku dan gerakkanlah maju 1. Ciptakan gambaran keseluruhanbuku yang
mundur sepanjang halaman dengan gerakan sedang dibaca. Dengan kata lain, baca
menyapu. Gerakan tangan menuruni tinjauannya. Apa gagasan intinya.
halaman dengan kecepatan tetap. Waktu : 5 – 10 menit.
e. Mulailah mengerakkan tangan menuruni 2. Lihat sekilas bahannya. Baca secara cepat teks
halaman dengan kecepatan semakin tinggi. di bab pertama dengan kecepatan sekitar 6
Kecepatannya harus lebih tinggi daripada detik per halaman. Yang harus dicari adalah
yang pembaca rasa mungkin untuk merekam gagasan dan fakta kunci. Anda harus dapat
apa pun. menentukan apakah buku ini akan
f. Biarkan mata mengikuti ujung jari menuruni menambah pengetahuan kalau tidak Anda
halaman, tetapi tetap dalam batasan gerakan dapat meninggalkannya tanpa membuang
“sapuan” tadi. Percepatlah hingga pembaca waktu.
hanya menghabiskan 4 atau 5 detik per Waktu untuk setiap bab : 3 menit, Waktu untuk
halaman. seluruh buku : 30 menit
g. Beberapa kata mulai menonjol di setiap 3. Buatlah sketsa tentang hal-hal yang Anda
halaman dan itulah sebagian kata kunci. Ini ketahui
bukti menarik bahwa otak sebenarnya Waktu untuk setiap bab :3 menit. Waktu untuk
memproses sebagian teks buku tersebut. seluruh buku : 30 menit
Pelatihan di atas dapat mengatasi yang 4. Siapkan pertanyaan Misalnya: Apa saja
pertama mencegah godaan membaca ulang, gagasan utamanya? Bukti apa saja yang
kedua melepaskan pembaca pada ketergantungan mendukung? Apakah faktanya aktual?
“mendengar” kata-kata dalam benak kita. Untuk Apakah kesimpulannya sudah diuji? Apa
itu pembaca harus secara total pada membaca saja hal yang baru? Apa yang dapat saya
visual yang hasilnya untuk mencapai kecepatan manfaatkan dari sini?
baca yang sangat tinggi. Dalam proses

26 Jurnal Pendidikan Penabur - No.06/Th.V/Juni 2006


Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Membaca Cepat

Waktu untuk setiap bab: 3 menit. Waktu untuk membaca cepat yang dilakukan pada siswa kelas
seluruh buku: 30 menit. VII SMP Kristen 1 BPK PENABUR hanya 25%
5. Bacalah teks setiap bab, satu per satu. Bacalah yang memiliki kemampuan membaca cepat.
dengan kecepatan sekitar 15 – 20 detik per Bagaimana akan memperoleh hasil belajar yang
halaman. Di tahap ini, anda dapat memuaskan jika anak didik kita belum mampu
menggarisbawahi gagasan-gagasan baru dan membaca cepat.
menuliskan tanda cek atau tanda tanya. Untuk itu faktor-faktor penghambat dalam
Waktu untuk setiap bab:8 menit. Waktu untuk membaca cepat dan usaha meningkatkan
seluruh buku: 80 menit kemampuan membaca cepat perlu dipelajari dan
6. Tinjauan balik. Baca kembali bab tersebut, dilatih secara cepat dan baik di kalangan pelajar
dengan cara berhenti di bagian yang sulit dan tingkat rendah maupun tingkat tinggi.
memahami kaitan antara berbagai gagasan Kemampuan membaca cepat sangat
dan argument, yakni untuk memahami pola membantu dalam lingkungan dunia pendidikan
argumen tersebut. Bacalah dengan bersuara khususnya bagi para pelajar pada saat materi
bagian-bagian yang sulit dipahami. bacaan yang diberikan di sekolah sangat banyak
Waktu untuk setiap bab: 8 menit. Waktu untuk jumlahnya. Sehingga siswa memperoleh hasil
seluruh buku: 80 menit. belajar yang memuaskan.
7. Buatlah catatan. Dalam bentuk peta
belajar, jika Anda suka.
Waktu untuk setiap bab: 10 menit. Waktu Daftar Pustaka
untuk seluruh buku:100 menit.
8. Ulangi. Hari berikutnya, lihatlah kembali
catatan Anda selama 10 menit. Tambahkan 5 Asep Ganda Sadikin, dkk. (2004). kompeten berbahasa
– 10 menit lagi untuk seminggu kemudian, persatuan bahasa Indonesia untuk SMP Kelas
dan 5 – 10 menit lagi sebulan kemudian. VII. Jakarta: Penerbit Grafindo Media
Waktu untuk seluruh buku: 30 menit. Pratama
Cara membaca dengan delapan tahap ini Atar, Semi M. (1976). Beberapa pokok pikiran menata
semestinya akan membuat pembaca atau siswa pengajaran membaca. Penataran Guru-Guru
mampu memahami buku ajar 250 halaman SMP Regional II Padang
dengan tingkat tinggi, dengan waktu total yang Ginting, Vera, Dr. MA: Penguatan membaca, fasilitas
dipakai 360 menit, termasuk membuat catatan. sekolah dan keterampilan dasar membaca serta
(kira-kira 6 jam). Waktu itu mencakup kegiatan minat baca murid, Jurnal Pendidikan
membaca aktif yang banyak, membuat catatan, PENABUR, Jakarta, 2005
dan mengulang. Ini berarti dua kali lebih cepat Hernowo. (2003). Quantum reading. Bandung:
daripada orang tak terlatih yang membaca buku Penerbit MLC
ajar 250 halaman satu kali. Bila latihan ini sering Kamarudin, Drs. (1993). Diktat kemampuan membaca
dilakukan siswa akan mudah mengikuti cepat.. Fakultas Keguruan dan Ilmu
pelajaran di sekolah dan mendapatkan nilai Pendidikan Universitas Jambi
terbaik. Kathryn, Redway (1988). Membaca cepat. Jakarta:
PT Pustaka Binaman Pressindo
Soedarso. (1985). Sistem membaca cepat dan efektif.
Penutup Jakarta: Gramedia
Tarigan, H.G. (1980). Membaca sebagai suatu
keterampilan berbahasa. Bandun: Institut
Membaca cepat bukan hanya semata-mata Keguruan dan Ilmu Pendidikan
membaca dengan kecepatan tinggi tanpa
memahami isinya, tetapi sesungguhnya
merupakan suatu teknik untuk memusatkan
perhatian terhadap isi bacaan yang pada
akhirnya mendapatkan apa yang siswa butuhkan.
Membaca cepat merupakan keterampilan
lanjut atau kelanjutan dari membaca permulaan
yang perlu mendapat perhatian khusus bagi para
pendidik untuk meningkatkan hasil belajar anak
didiknya. Berdasarkan hasil pengukuran

Jurnal Pendidikan Penabur - No.06/Th.V/Juni 2006 27

You might also like