Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Target utama Program Indonesia Sehat 2010 adalah penurunan AKI (Angka
Kematian Ibu ) dari 307 / 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2003 (SDKI 2003)
Mengingat pentingnya derajat kesehatan ibu dan bayi baru lahir sebagai
Gerakan Nasional Kehamilan yang aman atau Making Pregnancy Safer (MPS)
sebagai bagian dari program Safe Motherhood dalam arti yang luas tujuan Safe
Motherhood dan Making Pregnancy Safer sama, yaitu melindungi hak reproduksi
dan hak asasi manusia dengan cara mengurangi beban kesakitan, kecacatan dan
kematian yang berhubungan dengan kehamilan dan persalinan yang sebenarnya tidak
Peran seorang Bidan sebagai tenaga kesehatan yang berada di garis terdepan
dalam upaya penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) begitu sangat penting. Upaya
tersebut adalah Program Persalinan yang aman hal ini di mulai dari perawatan
dengan pendekatan ilmiah memiliki kemampuan berfikir kritis serta membuat dan
mengambil keputusan klinis yang logis, sesuai dengan Standar Asuhan Persalinan
Normal.
memberikan derajat kesehatan yang tinggi bagi Ibu dan Bayinya, melalui upaya yang
terintegrasi dan lengkap tetapi dengan Intervensi yang seminimal mungkin agar
prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat yang Optimal
seperti yang diinginkan. (Kutipan dari Buku Asuhan Persalinan Normal, Revisi
2007).
maka akan memberikan kepuasan dan kenyamanan bagi klien maupun bidan itu
sendiri.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Komprehensif pada Ny. R dalam masa kehamilan, persalinan, nifas dan bayi
baru lahir.
2. Tujuan Khusus
selama hamil
selama persalinan
lahir Ny. R
4
C. Manfaat Penulisan
1. Untuk Penulis
kebidanan pada ibu hamil, bersalin dan nifas serta dapat mengembangkan ilmu
Hasil studi kasus ini dapat digunakan sebagai bahan acuan dalam pengembangan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Kehamilan
hamil normal adalah 280 dari (40 Minggu, 9 bulan, 7 hari), dihitung dari hari
konsepsi sampai 3 bulan (0 – 14 mg), triwulan kedua dari bulan keempat sampai
6 bulan (14 – 28 mg), triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai kesembilan (28
1) Perubahan-perubahan maternal
perut. Garis bentuk janin dapat dipalpasi ibu. Mungkin lelah menjalani
5
6
kehamilan dan ingin sekali menjadi ibu. Rasa panas dalam perut mungkin
mulai terasa.
2) Perkembangan janin
di dalam paru-paru, mata mulai membuka dan penutup. Ukuran janin 2/3
2) Perkembangan janin
pemisahan bayi setelah lahir. Bayi sudah tumbuh 38-43 cm, BB ± 1800
kali waktu usia kehamilan 18 minggu dan beratnya 0,5-0,6 kg, BB janin ±
Ibu ingin sekali melahirkan bayi mungkin, memiliki enegi final yang
2) Perkembangan janin
Bayi cukup bulan, kulit licin, verniks kaseosa banyak, rambut kepala
testis sudah berada dalam skrotum, sedangkan pada wanita labia mayora
Trimester tiga sering kali disebut periode menunggu dan waspada sebab
pada saat ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Gerakan bayi dan
besarnya perut merupakan dua hal yang mengingatkan ibu akan bayinya.
Ibu seringkali merasa khawatir atau takut kalau-kalau bayi yang dilahirkan
tidak normal. Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi bayinya dan akan
bayinya.
Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada trimester ketiga
dan banyak ibu yang merasa dirinya aneh dan jelek. Disamping itu ibu mulai
merasa sedih karena akan berpisah dari bayinya dan kehilangan perhatiannya
khusus yang diterima selama hamil. Pada trimester ini ibu memerlukan informasi
Trimester ketiga adalah saat persiapan aktif untuk kelahiran bayi dan
menjadi orang tua. Keluarga mulai menduga-duga tentang jenis kelamin bayinya
dan akan mirip siapa. Bahkan mereka mungkin saja memilih sebuah nama untuk
(PUSDIKNAKES, 2003).
a. Perdarahan pervaginam
tidak selalu disertai rasa nyeri. Perdarahan semacam ini bisa berarti plasenta
Sakit kepala yang menunjukkan suhu masalah yang serius adalah sakit kepala
dengan sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin menemukan bahwa
penglihatannya menjadi kabur dan atau berbahaya. Sakit kepala yang hebat
c. Masalah penglihatan
Bengkak bisa menunjukkan adanya masalah serius jika muncul pada muka
dan tangan, serta tidak hilang setelah beristirahat dan disertai keluhan fisik
yang lain. Hal ini dapat merupakan pertanda anemia, gagal jantung dan
eklamsia.
Jika bayi tidur, geraknya melemah, bayi harus segera bergerak paling sedikit
Penyebabnya :
Cara mengatasinya :
Penyebabnya :
Cara mengatasinya :
c. Perut kembung
Penyebabnya :
progesteron.
Cara mengatasinya :
Hindari makanan yang mengandung gas, seperti kol, melinjo, pete, dan mie,
durian.
11
d. Sembelit
Penyebabnya :
daya dorong usus terhadap sisa makanan, meningkatnya penyerapan air, serta
pembesaran rahim.
Cara mengatasinya :
2) Cukup istirahat
bidan / dokter.
e. Ambeien / Haemorhoid
Penyebabnya :
Gangguan sirkulasi pembuluh darah balik sebagai akibat dari rahim yang
membesar.
Cara mengatasinya :
dokter
12
mempengaruhi rahim
f. Kaki Kram
Penyebabnya :
Belum dapat dipastikan / diketahui secara pasti, tetapi bisa disebabkan oleh
Cara mengatasinya :
Penyebabnya :
ingin BAK
Cara mengatasinya :
13
2) Mengadakan relaksasi
4) Atur posisi dengan miring kiri dilapisi bantal dibawah perut ibu.
h. Bengkak / Oedema
Penyebabnya :
Jika hanya kaki yang bengkak normal, karena terjadi gangguan pada
peredaran darah.
Cara mengatasinya :
Penyebabnya :
Cara mengatasinya :
Penyebabnya :
1) Pembesaran rahim
Cara mengatasinya :
2) Mengatur istirahat
k. Napas Pendek
Penyebabnya :
1) Perubahan hormonal
pembesaran rahim dan hal ini lazim terjadi pada ibu hamil.
Cara mengatasinya :
Penyebabnya :
Gangguan sirkulasi peredaran darah dan penekanan pada saraf, biasanya pada
Cara mengatasinya :
m. Gatal-gatal di perut
Penyebabnya :
Karena gangguan hormonal yang dikeluarkan oleh plasenta dan ibu tidak
Cara mengetasinya :
n. Garis-garis di perut/striae
Penyebabnya :
Makanan ibu hamil harus lebih diperhatikan, sebab kenaikan berat badan
b. Kebersihan tubuh
Kebersihan harus lebih dijaga pada masa hamil, baju hendaknya longgar dan
c. Pakaian hamil
Pakaian yang dianjurkan adalah pakaian yang longgar dan terbuat dari katun
d. Coitus
dengan hati-hati. Pada akhir kehamilan, jika kepala sudah masuk ke dalam
e. Kerja
minggu sebelum TPA (Tafsiran Persalinan Akhir). Bagi yang bekerja berat
1. Definisi
yang cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta
dan selaput janin dari tubuh ibu (Obstetri Fisiologi UNPAD 1983 : 221)
(passageway)
( Manuaba, 1998 )
a. Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering
dan teratur
18
telah ada.
a. Tekanan darah
kembali normal pada level sebelum persalinan. Rasa sakit, takut dan cemas
b. Suhu tubuh
c. Metabolisme
d. Detak jantung
19
e. Pernapasan
g. Perubahan gastrointestinal
h. Perubahan hematologi
Dimulai dari his persalinan yang pertama sampai pembukaan serviks menjadi
a) Fase laten
b) Fase aktif
a) Kemajuan persalinan
b) Keadaan Ibu
20
c) Keadaan janin
I meliputi :
menit
jam
4 jam
Pada primigravia kala II berlangsung rata-rata 1,5 jam dan pada multigravida
2) Pemantauan kala II
a) Kemajuan persalinan
Masuknya kepala dalam pintu atas panggul (PAP) biasanya dengan sutura
belakang.
ubun kecil (UUK) lebih rendah dari ubun-ubun besar (UUB). Ukuran
kepala yang lebih kecil melalui jalan lahir, yaitu diameter suboccipito
Setelah putaran paksi dalam selesai dan kepala sampai didasar panggul,
jalan lahir pada pintu bawah panggul mengarah kedepan dan atas,
Setelah kepala lahir, maka kepala anak mengadakan putaran paksi luar,
menghilangkan torsi (melilit) pada leher yang terjadi karena putaran paksi
dalam.
Setelah putaran paksi luar maka dilahirkan bahu depan terlebih dahulu
5) Mengatur posisi ibu untuk mengedan sesuai keinginan ibu yang nyaman
8) Memimpin mengedan
12) Memantau denyut jantung tiap 15 menit atau setelah setiap kontraksi atau
habis mengedan.
Normal 2004)
Dimulai dari lahirnya bayi sampai lahirnya plasenta. Setelah bayi lahir,
dari dindingnya. Biasanya plasenta lepas dalam 6-15 menit setelah bayi lahir
dan keluar spontan atau dengan tekanan pada fundus uteri. Pengeluaran
1) Bentuk uterus berubah menjadi globular dan tinggi fundus uteri naik
13) Lihat kondisi bayi, catat kondisi ibu, lihat bahwa ibu mampu buang air
14) Catat semua data dengan akurat tentang ibu dan bayi
Bandung 1983).
Kala IV adalah kala pengawasan selama 1-2 jam setelah bayi dan uri lahir
postpartum.
27
a) kontraksi rahim
c) Kandung kencing
Kandung kencing harus kosong, kalau penuh ibu disuruh kencing dan
d) Luka-luka
IV
2) Periksa fundus setiap 15 menit pada 1 jam pertama dan setiap 30 menit
8) Bersihkan perineum ibu dan kenakan pakaian yang bersih dan kering
10) Beri kesempatan bayi berada bersama ibu untuk meningkatkan hubungan
12) Pastikan ibu sudah buang air kecil 3 jam setelah melahirkan
Masa nifas ( puerperium ) adalah dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir
ketika alat-alat kandung kembali seperti keadaan sebelum hamil, masa nifas
a. Uterus
30
Tingi fundus uteri dan berat uterus menurut masa involusi, secara berangsur-
Tabel 1
dengan diamter 7,5 cm. Sesudah 2 minggu menjadi 3,5 cm, pada minggu ke
c. Luka-luka
Luka-luka pada jalan lahir yang tidak disertai infeksi akan sembuh dalam 6-7
hari.
d. Rasa sakit
e. Lochea
Adalah cairan secret yang berasal dari kavum uteri dan vagina dalam nifas .
1) Lochea Rubra
Berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel desidua, verniks
2) Lochea sanguinolenta
Berwarna merah kuning berisi darah dan lendir, hari ke 3-7 pasca
persalinan.
3) Lochea serosa
Berwarna kuning, cairan tidak berdarah lagi, pada hari ke 7-14 pasca
persalinan.
4) Lochea alba
5) Lochea purulenta
6) Lochiostasis
f. Serviks
32
perlukaan kecil. Setelah bayi lahir, tangan masih bisa masuk rongga rahim.
Setelah 2 jam dapat dilalui oleh 2-3 jari dan setelah 7 hari hanya dapat dilalui
1 jari.
g. Ligamen – ligamen
Ligamen, fasia dan diafragma pelvis yang meregang pada waktu persalinan,
setelah bayi lahir, secara berangsur-angsur menjadi ciut dan pulih kembali.
Dalam masa nifas seorang ibu bisa merasa takut, oleh karena itu ia memerlukan
hubungan yang erat dengan suaminya dan juga tanggung jawab yang terus
Tujuannya :
33
berlanjut.
5) Melakukan rooming in
5) Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat,
2) Menanyakan pada ibu tentang penyulit-penyulit yang ibu dan bayi alami
b) Perawatan perineum
c) Perawatan payudara
d) Gizi
e) Kebersihan
g) Kegiatan seksual
Bayi baru lahir (BBL) adalah organisme yang baru mengalami proses kelahiran
4) Bernapas spontan
5) Gerakan aktif
6 jam)
3) Warna : kuning (terutama pada 24 jam pertama), biru atau pucat, memar.
muntah.
7) Tinja / kemih : tidak berkemih dalam 24 jam, tinja lembek, sering hijau
d. Rangsangan taktil
yang sehat, hal ini biasanya cukup untuk merangsang terjadinya pernapasan
spontan.
Berikan nasehat pada ibu dan keluarga supaya jangan memberikan bahan
atau ramuan apapun pada pusat bayi dan jelaskan pada ibu untuk segera
Pemerian ASI dimulai dalam waktu 1 jam setelah bayi lahir. Jika mungkin
anjurkan ibu untuk memeluk dan mencoba untuk menyusui bayinya segera
penyakit mata karena klamidia (penyakit menular seksual). Obat mata perlu
ganguan pada mata tidak akan efektif jika tidak diberikan dalam satu jam
h. Pemberian Vitamin K
Semua bayi baru lahir normal dan cukup bulan perlu diberi vitamin K peroral
defisiensi vitamin K.
i. Pencegahan infeksi
dengan bayi.
2) Pakai sarung tangan bersih pada saat menangani bayi yang belum di
mandikan.
3) Pastikan bahwa semua peralatan, termasuk klem, gunting dan benang tali
pusat telah didisinfeksi tingkat tinggi atau steril. Jika menggunakan bola
karet penghisap, pakai yang bersih dan baru dan jangan digunakan untuk
bulan pertama
(PUSDINAKES, 2003)
dalam 2 hari pertama setelah lahir, tetapi akan kembali mendapatkannya pada
sehari
sendiri
a. Hepatitis B (VHB)
39
atau dari usia 0-7 hari, sedangkan pemberian imunisasi hepatitis B yang
kedua pada usia 1-2 bulan dan pemberian dosis yang diberikan 0,5 ml.
Waktu pemberian vaksin BCG pada usia 0 sampai 1 bulan dengan dosis 0,05
ml.
c. Poliomielititis (VPO)
dapat dimulai setelah lahir atau dari usia 0 sampai 1 tahun dan jarak
tetes
E. Asuhan Kebidanan
Asuhan kebidanan adalah bantuan yang dilakukan oleh bidan kepada individu
pasien atau kliennya. Seorang bidan dalam melaksanakan asuhan pada klien
mengacu pada pola pikir sistematis penatalaksanaan. Pola pikir sistematis adalah
dimulai dari pengumpulan data dasar dan berakhir dengan evaluasi. Adapun
langkah-langkah adalah :
Pada langkah ini dikumpulkan semua informasi yang lengkap dan akurat
masalah.
Penanganan Segera)
41
tim kesehatan lain sesuai dengan kondisi pasien. Langkah keempat ini
Pada langkah keenam ini rencana asuhan yang menyeluruh seperti yang telah
ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian oleh klien atau
anggota tim kesehatan lainnya, jika bidan tidak melakukannya sendiri ia tetap
Pada langkah ketujuh ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang
dari awal setiap asuhan yang tidak efektif melalui manajemen untuk
masalah.
Asuhan yang telah dilakukan harus dicatat secara benar, jelas, singkat logis
mengenai asuhan yang telah dilakukan dan yang akan dilakukan pada
seorang klien. Didalamnya tersirat proses berfikir yang sistem seorang bidan
manajemen kebidanan.
Menurut Helen Varney, alur berfikir bidan saat menghadapi klien meliputi 7
langkah. Agar orang lain mengetahui apa yang telah dilakukan oleh seorang
SOAP, yaitu :
1) S = Subjektif
43
2) O = Objektif
hasil lab dan tes diagnostik lain yang merumuskan dalam data
3) A = Assesment
a) Diagnosa / masalah
4) P = Plan
7 Verney.
44
BAB III
ASUHAN KEBIDANAN
Pada asuhan kebidanan penulis mengambil data Ny. R di BPS Eka susanti
Pangkalan Jati Baru mulai dari hamil, persalinan, bayi baru lahir dan nifas. Penulis
Islam, kebangsaan Indonesia Pendidikan terakhir SMP dan bekerja sebagi Ibu
Rumah tangga, alamat rumah Jl. H Bara 2 Rt. 03/04 Pangkalan Jati Baru Depok.
tempat tinggal masih mengontrak. Lingkungan rumah baik dan bersih, kebutuhan
penyakit keturunan seperti gameli, diabetes, asma dan hipertensi. Selain itu Ny.
Status Pernikahan : 43
kehamilan yang lalu tidak ada penyakit, anak ke-1lahir tahun 2001, lahir di klinik
Puskesmas, ditolong oleh bidan. Berat badan 3500 grm, PB 50 cm jenis kelamin
Diperoleh data Ny. R pertama kali mendapat haid (Menarche) pada Usia 13
tahun, siklus haid teratur 30 hari, lamanya 5 hari tidak ada keputihan dan
penyakit lainnya dan tidak ada masalah. Ny. R mengatakan hari pertama haid
terakhir (HPHT) pada tanggal 04 Maret 2009, sehingga tapsiran persalinan (TP)
Saat pemeriksaan fisik didapat keadan umum baik, kesadaran kompos mentis,
status emosional stabil. Tingi badan 155 cm, berat badan 58 kg dan berat badan
sebelum hamil 48 kg. Jadi kenaikan berat badan Ny. R selama hamil 10 kg.
Tekanan darah ibu 120 /80 mmHg, nadi 84 x/menit, pernafasan 22 x/menit, Suhu
36,4 0C. rambut ibu terlihat hitam, pendek bersih dan tidak rontok. Muka tidak
pucat dan tidak ada cloasma gravidrum, mata konjungtiva tidak anemis, sclera
46
tidak ikterik, mulut atau gigi tidak ada stomatis dan tidak caries, THT : Serumen,
secret dan tonsilitis tidak menonjol, kelenjar getah bening tidak ada pembesaran.
Mamae membesar dan simetris, tidak ada benjolan ataupun tumor, arelloa
Hasil palpasi didapat pada Leopold I tinggi fundus uteri 3 jari dibawah PX (McD
= 29 cm) dan pada fundus teraba bagian besar agak bulat, lunak tidak melenting
(bokong), Leopold II pada bagian kiri perut ibu teraba I bagian keras memanjang
seperti papan dan bagian kanan perut ibu teraba bagian kecil-kecil janin, Leopold
III bagian bawah teraba I bagian keras bulat tidak melenting (kepala) dan
Leopold IV Divergen, terdengar DJJ, frekuensi 142 x/menit teratur dan kuat.
Pada bagian kaki ibu tidak ditemukan oedema dan varices, reflek patela positif.
Dari hasil pemeriksaan Leopold I didapat TBF (30 – 11) x 155 = 2745 gr ± 10%.
Diagnosa ibu GIIPIAo hamil 37 minggu 3 hari diagnosa janin tunggal, hidup,
Tidak ada masalah maupun diagnosa yang perlu diantisipasi tidak ada.
Karena tidak ada masalah dan keadaan ibu baik, sehingga tidak ada yang harus
trimester III.
gizi seimbang
persalinan.
personal hygiene.
minggu 3 hari, denyut jantung janin 142 x/menit, teratur, kuat dan presentasi
misalnya : adanya perdarahan, nyeri kepala yang hebat menetap tidak bisa
hilang, nyeri perut yang hebat, gerakan janin berkurang dari biasanya ≤ 10
x/hari.
pesing, timbul mules yang semakin lama semakin sering dan perut terasa
tegang.
payudara :
payudara.
2) Alat
a) Kapas
b) Waslap/handuk kecil
c) Baskom kecil 2
3) Bahan
4) Cara
arah putting.
belakang vagina.
didapat baik.
50
kebersihan pada daerah vagina, sesuai dengan cara yang telah dijelaskan.
Nopember 2009 dan akan datang apabila ada tanda-tanda persalinan atau ada
keluhan.
60 kg, muka tidak pucat, tidak oedem, konjungtiva merah muda, sclera
51
tinggi fundus uteri 30 cm dan pada fundus teraba bagian besar agak bulat,
lunak tidak melenting (bokong), leopold II pada bagianm kiri perut ibu
teraba 1 bagian keras memanjang seperti papan dan bagian kanan perut
ibu teraba bagian kecil-kecil janin, leopold III bagian bawah teraba 1
bagian keras bulat tidak melenting (kepala) dan leopold IV divergen yaitu
kepala sudah masuk pintu atas panggul. Denyut jantung bayi terdengar,
frekuensi 142 x/menit, teratur dan kuat, ekstremitas atas dan bawah
simetris, oedem dan varices tidak ada, tanda-tanda homan negatif refleks
patela positif.
dibagian bawah perut adalah normal karena ada penekanan pada perut
dan bayi.
30 kali.
dirumah.
53
selama satu menit. Note : cocok sekali untuk ibu yang bayinya
1. Kala 1
a. S : Ibu mengatakan mules-mules hilang dan timbul sejak pukul 10.00 dan
pukul 13.00 keluar lendir disertai darah pervaginam dan belum keluar
air-air.
teraba bagian besar, agak bulat lunak tidak melenting, LII sebelah kiri
perut ibu teraba 1 bagian keras memanjang seperti papan dan sebelah
bagian keras, bulat tidak melenting, LIV divergen sudah masuh PAP,
TBJ 3100 gr ± 10% gr, His 4x10’/45”, kekuatan kuat, relaksasi ada. DJJ
(+) 140 x/menit teratur dan intonasi kuat,luka parut pada perenium (+)
depan.
dilakukan
tanda-tanda kala II
saat persalinan.
6) Menganjurkan ibu untuk mengeran saat ada mules dan istirahat jika
tidak mules.
4 jam
56
anus.
diperlukan, meliputi :
- Vaksin Hepatitis B
cara menarik nafas panjang saat ada his dan mengatur nafas biasa
lembaran partograf
kecil depan.
Ibu inpartu kala 1 fase aktif, janin tunggal hidup intra uterin
stabil, His : 4x10’/45” kuat, relaksasi ada, Djj (+) 144 x/menit teratur
dan intonasi sedang, punctum max 1, tempat : kuadran kiri bawah pusat
c. A. : Ibu GI1PIAo hamil 39 minggu, 3 hari inpartu kala II janin tunggal, hidup,
4) Memimpin persalinan
diajarkan untuk dapat menarik nafas panjang saat ada his dan
6) Memimpin ibu untuk meneran saat ada his dan dianjurkan istirahat
saat his hilang sampai dengan kepala maju dan sub occiput berada
bayi.
sendirinya.
8) Memeriksa apakah ada lilitan tali pusat, ternyata tidak ada lilitan.
9) Setelah bayi lahir, menganjurkan ibu untuk tarik napas dalam dan
tidak meneran.
ibu jari pada leher (bagian belakang kepala janin) dan 4 jari lainnya
lengan dan bahu janin bagian depan. Saat badan dan leher lahir
61
posisi keempat jari tangan pada punggung janin dan ibu jari tangan
arah bokong dan tungkai bawah janin, maka lahirlah seluruh badan
bayi.
11) Meletakkan bayi diatas perut ibu dengan posisi kepala lebih rendah
jalan lahir, tali pusat memanjang. TFU sepusat, kontraksi uterus baik,
normal
panjang.
bertambah panjang.
dengan hati-hati.
kelengkapan placenta.
f. E : Pukul 08.45, Placenta lahir spontan, lengkap, berat ± 500 gr, Tebal : ±
a. Ibu
perdarahan.
partograf
kesehatan
jam ke dua.
untuk istirahat.
b. Bayi
jenis kelamin perempuan, pernapasan 46 x/menit, suhu : 36,80C, nadi 129 x/menit, berat
badan 3200 gr, panjang badan 49 cm, mata konjungtiva tidak pucat, selera tidak ikterik,
66
gerkaan aktif, menangis kuat. Pada telinga, anus (+), jari tangan dan kaki lengkap: reflek
c. A : NCB-SMK
e. I : 1) Memberitahu hasil pemeriksaan, bahwa bayinya dalam keadan sehat, tidak ada
kelainan mayor, anus (+), jenis kelamin perempuan, BB 3200 gram, PB 49 cm, lingkar
a. Ibu
2) Menganjurkan ibu
4) Memberitahukan ibu
menyokong).
6) Memberikan Therapy
untuk ibu.
bayinya.
15 tab
sebanyak 2 kapsul
69
terlihat tanda infeksi, ASI (+), payudara ibu tidak bengkak, puting
susu menonjol. Ibu minum obat sesuai anjuran. Bayi K/U baik, suhu
36,7 oC, RR : 46 x/menit, BAB (+), BAK (+), Minum ASI reflex
hisap baik, tali pusat kering tidak ada tanda infeksi seperti merah, bau
dan basah.
b. Bayi
pemeriksaan
6) E : Keadaan umum bayi baik, kulit kemerahan, Suhu 36,7 oC, N : 120
tali pusat kering dan tidak ada tanda infeksi, BAB (1x), BAK (2x),
1. Ibu
selalu di minum
2) Mengingat ibu
3) Memberitahu
post partum.
4) Memberitahu
5) Memberitahu
6) Menganjurkan
genetalia.
7) Memberitahu
8) Mengajurkan
ibu agar tidak lupa untuk KB jika sudah 40 hari Post partum.
e. I : 1) Memeriksa keadaan umum dan TTV, terdiri dari TD, nadi, suhu dan
2) Mengingatkan
apapun.
3) Memberitahu
terdiri dari nasi, lauk pauk, sayur dan buah setiap hari dan di lengkapi
dengan susu, serta tidak ada pantang makanan kecuali jika ibu
4) Memberitahu
5) Informasikan
pada ibu tentang tanda bahaya pada nifas, yaitu demam lebih dari 38
o
C, pembengkakan payudara, perdarahan banyak, lochea bernanah
dan berbau.
6) Mengajurkan
2. Bayi
x/menit, N : 128 x/menit, mata bersih tidak ada kotoran, warna kulit
c. A : NCB-SMK hari ke – 2
bayi
kemudian merawat tali pusat setiap kali setelah mandi atau jika tali
yang kering.
menit pada pagi hari antara pukul 07.00 s/d pukul 08.00 WIB.
6 bulan.
bayi sudah bab dan bak, tali pusat kering, tidak merah dan tidak berbau,
kulit bersih tidak icterik dan bayi mau menyusu, bayi terlihat nyaman.
2) Ibu mengatakan ibu dan bayinya tidak ada keluhan dan dalam keadaan
sehat
x/menit, suhu : 36 oC, ASI (+), payudara ibu tidak merah dan tidak
bengkak, kontraksi uterus baik, TFU sudah tidak taraba, lochea sanguilenta,
genitalia bersih, luka hecting kering dan tidak terlihat tanda infeksi. BAB
dan BAK ibu lancar tidak ada masalah. Keadaan umum bayi baik, suhu
36,5 oC, nadi : 128 x/menit, RR : 46 x/menit, tali pusat sudah puput, kulit
bersih kemerahan tidak icterik, minum ASI mau reflex hisap baik,
menghisap dengan kuat, BAB dan BAK lancar tidak ada masalah.
kepada ibu.
eksterna
e. I : 1) Memeriksa KU ibu dan TTV, meliputi tekanan darah ibu, nadi, suhu dan
pernafasan.
76
nifas dan bayinya, gizi ibu nifas, pengetahuan tentang KB dan imunisasi
jika terlihat kelainan pada ibu dan bayinya, dan mengingatkan ibu untuk
bila ditemukan tanda bahaya ibu nifas atau kelainan pada bayinya.
f. E : Keadaan umum ibu dan bayi baik, ibu dan bayi terlihat sehat, tidak
ditemukan tanda bahaya pada ibu, dan bayinya, ibu tampak senang dan
sudah dapat merawat bayinya dengan baik, ibu selalu menjemur bayinya
setiap pagi, ibu selalu minum obat yang diberikan sesuai aturan dan ibu
BAB IV
PEMBAHASAN
Asuhan kebidanan adalah bantuan yang dilakukan oleh bidan kepada individu
pasien atau kliennya. Seorang bidan dalam melaksanakan asuhan dan klien mengacu
pada pola pikir sistematis penatalaksanaan. Pola pikir sistematis adalah proses
rangkaian atau tahapan yang logis untuk pengambilan suatu keputusan yang berfokus
potensial
suatu catatan yang bersifat sederhana, jelas, logis dan tertulis yang disarikan dari proses
sebagai catatan kemajuan. Seorang bidan hendaknya menggunakan SOAP setiap kali
bertemu dengan pasiennya. Selama masa antepartum, seorang bidan dapat menuliskan
satu catatan SOAP untuk setiap kali kunjungan, sementara dalam masa intra partum,
seorang bidan boleh menuliskan lebih dari satu catatan untuk satu pasien dalam satu
hari. Seorang bidan juga harus melihat catatan-catatan SOAP terdahulu bila ia merawat
2. O : Apa yang dilihat dan dirasakan oleh bidan sewaktu melakukan pemeriksaan;
hasil laboratorium
3. A : Kesimpulan apa yang di buat dari data subjektif atau objektif tersebut.
Selama kehamilan Ny. R berjalan normal dan tidak ada komplikasi yang terjadi
keluhan yang muncul pada klien adalah perut kadang terasa kencang-kencang dan
mengeluh sering buang air kecil malam hari pada saat usia kehamilan 37 Minggu 3
hari. Keluhan tersebut muncul karena uterus terus mengalami pembesaran dan
79
kandung kencing tertekan oleh bagian terendah janin, yaitu kepala. Kemudian ibu
mengatasi keluhan sering buang air kecil ibu dianjurkan untuk mengurangi minum
pada malam hari, memperbanyak minum disiang hari dan di anjurkan untuk tidak
menahan keinginan untuk buang air kecil, ini sesuai dengan teori PUSDIKNAKES
2003, yang menyatakan bahwa sering BAK disebabkan karena rahim berada
hari, jangan menunda jika ingin BAK dan hindari minuman yang mengandung soda,
persalinan berlangsung baik. Pada akhir persalinan tinggi fundus uteri 3 jari bawah
Kenaikan berat badan selama hamil 10 kg, ini tergolong normal, karena
menurut teori kenaikan berat badan selama hamil normalnya 6,5 kg – 16,5 kg.
pertumbuhan janin tidak signifikan dengan melihat penambahan berat badan ibu
namun dapat dilihat juga pada usia kehamilan atau dengan tinggi fundus uteri
Persalinan Ny. R berjalan normal, tidak terjadi kelainan dan penyulit sehingga
tidak dilakukan penanganan khusus hanya penanganan secara alami sesuai dengan
1. Kala I
bertambah dan ingin menerima hasil pemeriksaan dalam sudah lengkap. Kala 1 fase
aktif berlangsung selama 25 menit, ini tidak sesuai dengan teori sebab secara teoritis
2. Kala II
Kala II berlangsung selama 5 menit, his pada kala II 4 kali dalam 10 menit
lamanya 45 detik dan kuat. Proses pengeluaran janin tidak ada masalah. Bayi lahir
spontan, menangis kuat, jenis kelamin perempuan, berat badan 3200 gram, PB 49
cm, anus (+), cacat (-). Kala II berlangsung selama 5 menit tidak sesuai dengan teori
bahwa kala II pada multi grarida berlangsung ½ sd 1 jam (Sarwono AB, 2002)
3. Kala III
Berlangsung selama 10 menit, sesuai dengan teori bahwa placenta akan lahir
dalam waktu 6-15 menit setelah bayi lahir. (Asuhan Persalinan Normal., 2004).
Placenta lahir normal dan dilahirkan secara Brandt Andrew. Perdarahan normal
hanya ± 150 cc karena di dalam kala III menggunakan manajemen aktif kala III
menjepit pembulu darah di dalam uterus sehingga perdarahan tidak terlalu banyak,
81
kemudian meregangkan tali pusat dan melakukan masase uterus setelah plasenta
lahir.
4. Kala IV
Kala IV pada Ny. R tidak terjadi kelainan. Pengawasan dilakukan selama 2 jam
dengan mengobservasi TTV, perdarahan, TFU dan kontraksi uterus. Keadan umum
sepusat, kontraksi uterus baik dan perdarahan ± 50 cc. Sesuai dengan teori syaifudin,
2002 bahwa dalam kala IV observasi dilakukan selama 2 jam setelah bayi lahir dan
uri lahir untuk mengamati keadaan ibu terutama terhadap bahaya perdarahan post
partum.
sampai kunjungan rumah pada hari ke – 6 post partum. Masa nifas berlangsung
normal, masa involusi uterus berjalan normal, masa involusi uterus berjalan normal
yaitu dari 15 menit plasenta lahir TFU sepusat, 3 jam post partum 1 jari bawah pusat
dan pada 2 hari post partum TFU 4 jari bawah pusat, kemudian setelah 6 hari post
sertai dengan penyulit sehingga nifas tersebut termasuk kedalam kategori nifas
82
normal, tidak ad tanda-tanda komplikasi maupun penyulit nifas yang lainnya seperti
Bayi baru lahir Ny. R spontan jenis kelamin perempuan letak belakang kepala
langsung menangis, berat badan 3200 gram, panjang badan 49 cm, anus (+), tidak
ditemukan adanya kelainan atau cacat bawaan. Untuk mencegah hipotermi bayi
dihangatkan. Setelah 1 jam post partum bayi diberikan terapi injeksi vitamin K dan
imunisasi Hepatitis dan Polio, hal ini sesuai dengan program DEPKES RI :
1. Vitamin K
Semua bayi baru lahir normal dan cukup bulan perlu diberi vitamin K peroral 1
2. Hepatitis B (VHB)
pemberian imunisasi hepatitis B yang pertama diberikan segera setelah lahir atau
dari usia 0-7 hari, sedangkan pemberian imunisasi hepatitis B yang kedua pada
usia 1-2 bulan dan pemberian dosis yang diberikan 0,5 ml.
3. Poliomielititis (VPO)
dimulai setelah lahir atau dari usia 0 sampai 1 tahun dan jarak pemberian
83
perawatan tali pusat, tidak di beri apa-apa misalnya alkohol, betadin, hanya
dibungkus kasa steril, metode ini dimaksud untuk mempercepat pengeringan tali
pusat dan pencegahan kuman disekitar tali pusat, sehingga pada hari ke 2 mulai
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ketidaknyamanan dalam kehamilan trimester III tidak selalu muncul pada setiap
ibu hamil. Pada klien ini terjadi ketidaknyamanan pada akhir kehamilannya
dikarenakan adanya nyeri perut dan sering buang air kecil, hal tersebut normal
terjadi pada kehamilan trimester III akhir. Setelah diberi pendidikan kesehatan
Asuhan kebidanan pada masa nifas sudah dilaksanakan sesuai dengan program
yaitu pada 2 jam post partum, 2 hari post partum dan 6 hari post partum masa
80
85
Asuhan pada bayi baru bayi berlangsung normal, tidak ada masalah maupun
B. Saran
2. Bagi Pasien
Agar dapat mengikuti saran yang dianjurkan oleh petugas dalam hal ini bidan,
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI, 2004. Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal, Jakarta :
JHPIEGO.
Ida Bagus Gede Manuaba, 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana, Jakarta : EGC.
Rustam Mochtar, 1998. Sinopsis Obstetri Fisiologis dan Patologi. Edisi II, Jakarta :
EGC.
Saifuddin Abdul Bari dkk, 2002. Buku Acuan Asuhan Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal. Edisi I, Jakarta : JKPKKR-YBPSP.
Saifuddin Abdul Bari dkk, 2002. Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal, Jakarta : YKPKKR-YBPSP.
87
SURAT PERSETUJUAN
Nama : Rusmini
Umur : 25 Tahun
Dengan ini menyatakan setuju dan bersedia dijadikan pasien studi kasus setelah
Mengetahui
Laporan Kasus
Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti ujian akhir semester enam
Dalam rangka Praktik Klinik Kebidanan III
Oleh :
NIM : 07.050
JAKARTA
2009
89
LEMBAR PESETUJUAN
Menyetujui
Pembimbing
Mengetahui,
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan atas kehadiranMu ya Allah SWT, yang berkenaan
memberikan limpahan Rahmat dan Karunia-Nya kepada saya dan keluarga sebagai
umatnya.
penulisan Laporan Kasus ini, dengan judul “ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL,
BERSALIN, NIFAS DAN BAYI BARU LAHIR PADA NY. R di BPS EKA SUSANTI
Penelitian ini dibuat sebagai syarat untuk mengikuti ujian akhir semester enam
Terima kasih saya ucapkan yang tidak terhingga kepada yang terhormat :
Kasus ini.
91
YPDR jakarta, yang telah meluangkan waktu dan ilmunya untuk dapat memberikan
kasus ini.
dukungan dan support yang amat besar baik moril maupun materiil
9. Kepada semua pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu, terima
Semoga segenap bantuan yang telah diberikan kepada saya dari berbagai pihak
Laporan Kasus ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu penulis menantikan
saran dan kritik yang bersifat membangun guna memperbaiki Laporan Kasus yang akan
datang.
Penulis
DAFTAR LAMPIRAN
3. Partograf