You are on page 1of 14

Pengertian Pencemaran Udara

Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di
atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan mahkluk hidup, mengganggu
estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.

Pencemaran udara adalah masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke dalam


atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatan
manusia secara umum serta menurunkan kualitas lingkungan.

Pencemaran Udara

Klasifikasi Pencemar Udara :

1. Pencemar primer : pencemar yang di timbulkan langsung dari sumber pencemaran udara.

2. Pencemar sekunder : pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di


atmosfer.
Contoh:  Sulfur dioksida, Sulfur monoksida dan uap air akan menghasilkan asam sulfurik.
Pencemaran Udara

Jenis-jenis Bahan Pencemar:

- Karbon monoksida (CO)


- Nitrogen dioksida (N02)
- Sulfur Dioksida (S02)
- CFC
- Karbon dioksida (CO2)
- Ozon (03 )
- Benda Partikulat (PM)
- Timah (Pb)
- HydroCarbon (HC)

Penyebab Utama Pencemaran Udara :

Di kota besar sangat sulit untuk mendapat udara yang segar, diperkirakan 70 % pencemaran yang
terjadi adalah akibat adanya kendaraan bermotor.
Contoh : di Jakarta antara tahun 1993-1997 terjadi peningkatan jumlah kendaraan berupa :
- Sepeda motor 207 %
- Mobil penumpang 177 %
- Mobil barang 176 %
- Bus 138 %

Pencemaran Udara akibat Kendaraan Bermotor

Dampak Pencemaran Udara :


- Penipisan Ozon
- Pemanasan Global ( Global Warming )
- Penyakit pernapasan, misalnya : jantung, paru-paru dan tenggorokan
- Terganggunya fungsi reproduksi
- Stres dan penurunan tingkat produktivitas
- Kesehatan dan penurunan kemampuan mental anak-anak
- Penurunan tingkat kecerdasan (IQ) anak-anak.

Sampah semakin memperparah Pencemaran Udara

Solusi :

+ Clean Air Act yang dibuat oleh pemerintah dan menambah pajak bagi industri yang melakukan
pencemaran udara.
+ Mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan dan dapat diperbaharui diantaranya Fuel
Cell dan Solar Cell.
+ Menghemat Energi yang digunakan.
+ Menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal.
Dampak Polusi Udara Terhadap Kesehatan
Di Indonesia, kendaraan bermotor merupakan sumber utama polusi udara di perkotaan. Menurut
World Bank, dalam kurun waktu 6 tahun sejak 1995 hingga 2001 terdapat pertumbuhan jumlah
kendaraan bermotor di Indonesia sebesar hampir 100%. Sebagian besar kendaraan bermotor itu
menghasilkan emisi gas buang yang buruk, baik akibat perawatan yang kurang memadai ataupun
dari penggunaan bahan bakar dengan kualitas kurang baik (misal: kadar timbal/Pb yang tinggi) .
World Bank juga menempatkan Jakarta menjadi salah satu kota dengan kadar polutan/partikulat
tertinggi setelah Beijing, New Delhi dan Mexico City. Polusi udara yang terjadi sangat
berpotensi menggangu kesehatan. Menurut perhitungan kasar dari World Bank tahun 1994
dengan mengambil contoh kasus kota Jakarta, jika konsentrasi partikulat (PM) dapat diturunkan
sesuai standar WHO, diperkirakan akan terjadi penurunan tiap tahunnya: 1400 kasus kematian
bayi prematur; 2000 kasus rawat di RS, 49.000 kunjungan ke gawat darurat; 600.000 serangan
asma; 124.000 kasus bronchitis pada anak; 31 juta gejala penyakit saluran pernapasan serta
peningkatan efisiensi 7.6 juta hari kerja yang hilang akibat penyakit saluran pernapasan – suatu
jumlah yang sangat signifikan dari sudut pandang kesehatan masyarakat. Dari sisi ekonomi
pembiayaan kesehatan (health cost) akibat polusi udara di Jakarta diperkirakan mencapai hampir
220 juta dolar pada tahun 1999.

Mekanisme terjadinya gangguan kesehatan akibat polusi udara secara umum


Berikut ini beberapa mekanisme biologis bagaimana polutan udara mencetuskan gejala penyakit:
1. Timbulnya reaksi radang/inflamasi pada paru, misalnya akibat PM atau ozon.
2. Terbentuknya radikal bebas/stres oksidatif, misalnya PAH(polyaromatic hydrocarbons).
3. Modifikasi ikatan kovalen terhadap protein penting intraselular seperti enzim-enzim yang
bekerja dalam tubuh.
4. Komponen biologis yang menginduksi inflamasi/peradangan dan gangguan system imunitas
tubuh, misalnya golongan glukan dan endotoksin.
5. Stimulasi sistem saraf otonom dan nosioreseptor yang mengatur kerja jantung dan saluran
napas.
6. Efek adjuvant (tidak secara langsung mengaktifkan sistem imun) terhadap sistem imunitas
tubuh, misalnya logam golongan transisi dan DEP/diesel exhaust particulate.
7. Efek procoagulant yang dapat menggangu sirkulasi darah dan memudahkan penyebaran
polutan ke seluruh tubuh, misalnya ultrafine PM.
8. Menurunkan sistem pertahanan tubuh normal (misal: dengan menekan fungsi alveolar
makrofag pada paru).

Pengaruh polusi udara terhadap kesehatan jangka pendek dan jangka panjang

Pajanan jangka pendek

1. Perawatan di rumah sakit, kunjungan ke Unit Gawat Darurat atau kunjungan rutin dokter,
akibat penyakit yang terkait dengan respirasi (pernapasan) dan kardiovaskular.
2. Berkurangnya aktivitas harian akibat sakit
3. Jumlah absensi (pekerjaan ataupun sekolah)
4. Gejala akut (batuk, sesak, infeksi saluran pernapasan)
5. Perubahan fisiologis (seperti fungsi paru dan tekanan darah)
Pajanan jangka panjang
1. Kematian akibat penyakit respirasi/pernapasan dan kardiovaskular
2. Meningkatnya Insiden dan prevalensi penyakit paru kronik (asma, penyakit paru osbtruktif
kronis)
3. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan janin
4. Kanker

Polutan udara spesifik yang banyak berpengaruh terhadap kesehatan


1. Particulate Matter (PM)
Penelitian epidemiologis pada manusia dan model pada hewan menunjukan PM10 (termasuk di
dalamnya partikulat yang berasal dari diesel/DEP) memiliki potensi besar merusak jaringan
tubuh. Data epidemiologis menunjukan peningkatan kematian serta eksaserbasi/serangan yang
membutuhkan perawatan rumah sakit tidak hanya pada penderita penyakit paru (asma, penyakit
paru obstruktif kronis, pneumonia), namun juga pada pasien dengan penyakit
kardiovaskular/jantung dan diabetes. Anak-anak dan orang tua sangat rentan terhadap pengaruh
partikulat/polutan ini, sehingga pada daerah dengan kepadatan lalu lintas/polusi udara yang
tinggi biasanya morbiditas penyakit pernapasan (pada anak dan lanjut usia) dan penyakit
jantung/kardiovaskular (pada lansia) meningkat signifikan. Penelitian lanjutan pada hewan
menunjukan bahwa PM dapat memicu inflamasi paru dan sistemik serta menimbulkan kerusakan
pada endotel pembuluh darah (vascular endothelial dysfunction) yang memicu proses
atheroskelosis dan infark miokard/serangan jantung koroner. Pajanan lebih besar dalam jangka
panjang juga dapat memicu terbentuknya kanker (paru ataupun leukemia) dan kematian pada
janin. Penelitian terbaru dengan follow up hampir 11 tahun menunjukan bahwa pajanan polutan
(termasuk PM10) juga dapat mengurangi fungsi paru bahkan pada populasi normal di mana
belum terjadi gejala pernapasan yang mengganggu aktivitas.

2. Ozon
Ozon merupakan oksidan fotokimia penting dalam trofosfer. Terbentuk akibat reaksi fotokimia
dengan bantuan polutan lain seperti NOx, dan Volatile organic compounds. Pajanan jangka
pendek/akut dapat menginduksi inflamasi/peradangan pada paru dan menggangu fungsi
pertahanan paru dan kardiovaskular. Pajanan jangka panjang dapat menginduksi terjadinya asma,
bahkan fibrosis paru. Penelitian epidemiologis pada manusia menunjukan pajanan ozon yang
tinggi dapat meningkatkan jumlah eksaserbasi/serangan asma.

3. NOx dan SOx


NOx dan SOx merupakan co-pollutants yang juga cukup penting. Terbentuk salah satunya dari
pembakaran yang kurang sempurna bahan bakar fosil. Penelitian epidemologi menunjukan
pajanan NO2,SO2 dan CO meningkatkan kematian/mortalitas akibat penyakit kardio-pulmoner
(jantung dan paru) serta meningkatkan angka perawatan rumah sakit akibat penyakit-penyakit
tersebut.
by IaM on 10:53 PM
Labels: IPA Lingkungan
SUSUNAN UDARA BERSIH

Polusi udara adalah penyusunan kualitas udara sampai pada yang mengganggu kehidupan karena
masuknya polutan kedalam udara. Polusi udara terjadi jika ada penambahan komponen udara
atau bahan kimia yang kehadirannya membahayakan organisme.
Pada dasarnya penyebab polusi udara serupa dengan penyebab polusi air. Pencemaran udara
adalah jika udara dicampuri dengan zat atau radiasi yang berpengaruh jelek terhadap organisme
hidup. Jumlah pengotoran ini cukup banyak sehingga tidak dapat diabsorpsi atau dihilangkan
dalam waktu relatif singkat.

MEKANISME BIOLOGIS POLUTAN


Mekanisme biologis bagaimana polutan udara mencetuskan gejala penyakit
1. Timbulnya reaksi radang/inflamasi pada paru, misalnya akibat PM atau ozon.
2. Terbentuknya radikal bebas/stres oksidatif, misalnya PAH (polyaromatic hydrocarbons).
3. Modifikasi ikatan kovalen terhadap protein penting intraselular seperti enzim-enzim yang
bekerja dalam tubuh.
4. Komponen biologis yang menginduksi inflamasi/peradangan dan gangguan system imunitas
tubuh, misalnya golongan glukan dan endotoksin.
5. Stimulasi sistem saraf otonom dan nosioreseptor yang mengatur kerja jantung dan saluran
napas.
6. Efek adjuvant (tidak secara langsung mengaktifkan sistem imun) terhadap sistem imunitas
tubuh, misalnya logam golongan transisi dan DEP/diesel exhaust particulate.
7. Efek procoagulant yang dapat menggangu sirkulasi darah dan memudahkan penyebaran
polutan ke seluruh tubuh, misalnya ultrafine PM.
8. Menurunkan sistem pertahanan tubuh normal (misal: dengan menekan fungsi alveolar
makrofag pada paru).

PEMBAGIAN POLUSI UDARA


Menurut tempatnya polusi udara terbagi 2 yaitu :
1. Polusi Udara Luar Ruangan
2. Polusi Udara Dalam Ruangan

A. DAMPAK POLUSI UDARA LUAR RUANGAN TERHADAP KESEHATAN


1. Particulate Matter (PM)
Penelitian epidemiologis pada manusia dan model pada hewan menunjukan PM10 (termasuk di
dalamnya partikulat yang berasal dari diesel/DEP) memiliki potensi besar merusak jaringan
tubuh. Data epidemiologis menunjukan peningkatan kematian serta eksaserbasi/serangan yang
membutuhkan perawatan rumah sakit tidak hanya pada penderita penyakit paru (asma, penyakit
paru obstruktif kronis, pneumonia), namun juga pada pasien dengan penyakit
kardiovaskular/jantung dan diabetes. Anak-anak dan orang tua sangat rentan terhadap pengaruh
partikulat/polutan ini, sehingga pada daerah dengan kepadatan lalu lintas/polusi udara yang
tinggi biasanya morbiditas penyakit pernapasan (pada anak dan lanjut usia) dan penyakit
jantung/kardiovaskular (pada lansia) meningkat signifikan. Penelitian lanjutan pada hewan
menunjukan bahwa PM dapat memicu inflamasi paru dan sistemik serta menimbulkan kerusakan
pada endotel pembuluh darah (vascular endothelial dysfunction) yang memicu proses
atheroskelosis dan infark miokard/serangan jantung koroner. Pajanan lebih besar dalam jangka
panjang juga dapat memicu terbentuknya kanker (paru ataupun leukemia) dan kematian pada
janin. Penelitian terbaru dengan follow up hampir 11 tahun menunjukan bahwa pajanan polutan
(termasuk PM10) juga dapat mengurangi fungsi paru bahkan pada populasi normal di mana
belum terjadi gejala pernapasan yang mengganggu aktivitas.
2. Belerang dioksida (SO2)
Gas jernih tak berwarna ini merupakan bagian dari pencemaran udara, kadarnya sampai 18%.
Gas ini baunya menyengat dan amat membahayakan manusia. Jumlah SO2 karena oksidasi H2S
adalah 80% , sisanya 20% lagi adalah hasil ulah manusia, yakni akibat bahan bakar yang
mengandung Belerang (S), kilang minyak dan letusan gunung berapi. Dari 20% S02 ini yang
16% adalah akibat pembakaran zat-zat yang mengandung belerang seperti minyak bumi dan
batubara. Inilah yang membayakan kesehatan di kota-kota yang dapat melumpuhkan dan
merusak pernafasan.
S02 jika beraksi dengan kabut berisi uap air akan membentuk asam sulfat (H2SO4). Asam yang
terbentuk di awan akan turun ke tanah dan menimbulkan akan malapetaka bagi tanaman,hewan,
dan manusia.
3. Karbonmonokdisa (CO)
Karbonmonoksida dibuat manusia karena pembakaran bensin tidak sempurna dalam kendaraan.
Pembakaraan di perindustrian, pembangkit listrik, pemanas rumah. pembakaran di pertanian, dan
sebagainya gas ini tidak berwarna atau berbau, tetapi amat berbahaya. Kadar 10 bpj CO dalam
udara dapat menyebabkan manusia sakit, pengaruh CO serupa dengan pengaruh kekurangan
oksigen. Hemoglobin yang biasa membawa oksigen dari udara rupanya lebih tertarik kepada CO.
Akan terbentuklah senyawa CO dengan hemoglobin dengan ikatan kimia yang lebih kuat dari
ikatan dengan oksigen. Molekul karboksihemoglobin ini sangat berbahaya dan untuk beberapa
jam tidak dapat lagi mengikat oksigen yang diperlukan tubuh. Menghisap gas CO yang keluar
dari knalpot mobil di ruang garasi tertutup telah banyak menyebabkan kematian. Di udara,
karbonmonoksida CO terdapat dalam jumlah yang sangat sedikit, hanya sekitar 0,1 ppm. Di
daerah perkotaan dengan lalu lintas yang padat konsentrasi gas CO berkisar antara 10-15 ppm.
Karbon monoksida (CO) apabila terhirup ke dalam paru-paru akan ikut peredaran darah dan akan
menghalangi masuknya oksigen yang dibutuhkan oleh tubuh. Hal ini dapat terjadi karena gas CO
bersifat racun, ikut bereaksi secara metabolis dengan darah (hemoglobin) :
Hemoglobin + CO ———> COHb (Karboksihemoglobin)
Ikatan karbon monoksida dengan darah (karboksihemoglobin) lebih stabil daripada ikatan
oksigen dengan darah (oksihemoglobin). Keadaan ini menyebabkan darah menjadi lebih mudah
menangkap gas CO dan menyebabkan fungsi vital darah sebagai pengangkut oksigen terganggu.
Dalam keadaan normal konsentrasi CO di dalam darah berkisar antara 0,2% sampai 1,0%, dan
rata-rata sekitar 0,5%. Disamping itu kadar CO dalam darah dapat seimbang selama kadar CO di
atmosfer tidak meningkat dan kecepatan pernafasan tetap konstan.
Keracunan gas karbon monoksida dapat ditandai dari keadaan ringan, berupa pusing, rasa tidak
enak pada mata, sakit kepala, dan mual. Keadaan yang lebih berat dapat berupa detak jantung
meningkat, rasa tertekan di dada, kesukaran bernafas, kelemahan otot-otot, gangguan pada
sistem kardiovaskuler, serangan jantung sampai pada kematian.
4. Nitrogen oksida (NO, N2O, NO2)
Peran Nitrogen amat penting dalam siklus unsur untuk keseimbangan alam. Sekitar 78% udara
terdiri dari nitrogen dan 20% volume adalah oksigen. Nitrogen oksida merupakan pencemar.
Sekitar 10% pencemar udara setiap tahun adalah nitrogen oksida. Ada delapan kemungkinan
hasil reaksi apabila nitrogen bereaksi dengan oksigen, yang jumlahnya cukup banyak ialah
NO,N20,dan NO2. Yang menyebabkan pencemaran udara hanyalah NO dan NO2
N20 jumlahnya paling banyak di antara ketiga oksida tersebut. Gas ini tidak berwarna, tidak
bereaksi dengan ozon, oksigen, dan hidrokarbon yang ada di udara. Konsentrasi N20 berasal dari
sumber alam. NO yang ada dalam udara belum lama diketahui. NO banyak terbentuk dari
pembakaran dalam mesin. Zat ini kemudian mengalami oksidasi lebih lanjut oleh oksigen atau
ozon, lambat atau cepat, akan menghasilkan NO2.
NO2 merupakan gas beracun, berwarna coklat-merah, berbau seperti asam nitrat. Pembentukan
nitrogen oksida terjadi pada pembakaran batubara, minyak bumi, gas alam, dan industri kimia
seperti pabrik asam nitrat, asam sulfat, dan sebagainya. NO dan NO2 dapat merusak bagi
manusia dan lingkungannya. NO mempunyai kemampuan membatasi kadar oksigen dalam
darah, seperti halnya dengan CO. Jika NO2 bertemu dengan uap air di udara atau dalam tubuh
manusia akan terbentuk segera HNO3 yang amat merusak tubuh, karena itulah NO2 akan terasa
pedih jika mengenai mata, hidung, saluran nafas, dan jantung. Konsentrasi tinggi dapat
menyebabkan kematian.
5. Hidrokarbon
Senyawa ini hanya mengandung unsur hidrogen dan karbon. Pencemar udara berupa hidrokarbon
dihasilkan proses di perindustrian penguapan pelarut organik, dan pembakaran sampah.
Hidrokarbon berperan dalam asap kabut (asbut) foto kimia dan penyebab kanker. Senyawa
benzopirena adalah senyawa hidrokarbon yang terdapat dalam tembakau. Asap rokok
mengandung mengandung benzopirena yang menyebabkan kanker jantung. Penduduk kota
menghisap benzopirena setiap hari sekitar yang terkandung dalam 7 batang rokok. Benzopirena
yang terdapat di udara kebanyakan
disebabkan pembakaran batubara. Sekitar 10% keluar dari knalpot kenderaan, sedikit dari ter
atau aspal jalan.Dalam udara terdapat sedikitnya lima, senyawa hidrokarbon lain yang dapat
menyebabkan kanker jantung.
6. Ozon (O3)
Ozon adalah gas berwarna biru bening, berbau tajam dan terdapat di udara lapisan atas. Pada
ketinggian 25 km di atas bumi mencapai maksimum. Ozon diperoleh karena loncatan listrik di
udara. Sebagian besar ozon dibentuk di udara pada ketinggian jauh dari bumi karena aksi sinar
ultraviolet kepada oksigen. Daerah atmosfer ini disebut lapisan ozon yang merupakan pelindung
makhluk hidup di muka bumi. Lapisan ini mengabsorpsi hampir semua sinar ultraviolet dari
matahari. Jika sedikit energi ultraviolet ini sampai ke bumi dan mengenai kulit kita, maka kita
akanterasa terbakar dan dapat menjadi kanker kulit. Kalau kita langsung melihat matahari maka
mata kita kan buta.Karena terhalang lapisan ozon inilah maka makhluk hidup di muka bumi ini
aman.
Jika kita mengemisikan nitrogen oksida (NO dan NO2) ke udara, maka produksi ozon ikan
banyak terjadi dilapisan bawah dari udara. Ozon sebagai pengoksid yang kuat bereaksi dengan
berbagai zat dan beracun bagi makhluk hidup. Jika konsentrasinya kecil akan menyebabkan sakit
pada dada, batuk, dan radang pada mata.
7. Chloro-fluoro-carbon (CFC)
Mulanya ozon pada bagian atas lapisan udara sangat besar manfaatnya bagi makhluk hidup di
permukaan bumi, seperti yang telah dijelaskan di atas. Namun terjadinya penipisan lapisan ozon
di stratosfer (10 hingga 15 km di atas permukaan bumi ) mengakibatkan sinar ultraviolet masuk
ke bumi dalam jumlah yang mengancam kehidupan di bumi. Menurut para ahli, penipisan ini
karena pemakaian berlebiban dan berlanjut senyawa chloro-fluoro-carbon (CFC), yang banyak
digunakan sebagai :
- bahan pendingin pada mesin penyejuk ruangan (AC)
- bahan pengembang pada pembuatan karet
- bahan pembersih pada industri elektronik
- bahan penyemprot pada parfum, minyak rambut, dan lainnya.
Penyelidikan bahkan membuktikan CFC juga menyumbang 15% terjadinya efek rumah kaca
disamping gas karbon dioksida (CO2) metana (CH4) dan nitrogenokdida (NO dan NO2). Efek
rumah kaca yang membuat naiknya suhu atmosfer (pemanasan Global) menyebabkan cairnya es
di kutub hingga mengakibatkan naiknya permukaan air laut. Karenanya, tanpa upaya
penyelamatan, diperkirakan dengan naiknya suhu bumi maka beberapa kota di tepi pantai di
dunia akan tergenang.
Pemanasan global tak hanya berdampak serius pada lingkungan manusia di bumi namun juga
terhadap kesehatan. Badan Kesehatan Dunia (WHO) dalam pertemuan tahunan di Genewa
mengatakan bahwa berbagai penyakit infeksi yang timbul diidentifikasi terkait dengan perubahan
lingkungan hidup yang drastis. Kerusakan hutan, perluasan kota, pembukaan lahan untuk
pertanian, pertambangan, serta kerusakan ekosistem di kawasan pesisir memicu munculnya
patogen lama maupun baru. Berbagai penyakit yang ditimbulkan parasit juga meningkat
terutama di wilayah yang sering mengalami kekeringan dan banjir. Dampak lain yang terasa
adalah nyamuk-nyamuk semakin berkembang biak. Dua penyakit serius akibat gigitan nyamuk,
yaitu malaria dan demam berdarah dengue, sangat sensitif terhadap perubahan iklim..
WHO juga menyebutkan ancaman lain dari meningkatnya suhu rata-rata global, yakni penyakit
yang menyerang saluran pernapasan. Suhu udara yang semakin hangat juga membawa penyakit
alergi. Kenaikan permukaan air laut akan mengakibatkan banjir dan erosi, terutama di kawasan
pesisir, dan mencemari sumber-sumber air bersih sehingga menurunkan kualitas air. Akibatnya
adalah wabah kolera dan malaria di negara miskin.. Mencairnya puncak es Himalaya, luasnya
daerah gurun pasir dan wilayah pesisir pantai yang tercemar merupakan sarana penularan
penyakit, hal ini juga menyebabkan angka kekurangan gizi pada anak-anak. Banyak penyakit
yang ditimbulkan oleh perubahan iklim akibat pemanasan global, diantaranya penyakit lama
timbul kembali, misalnya penyakit Malaria yang wilayah penyebarannya makin meluas,
mengingat nyamuk berkembang biak pada suhu lembab dan panas, maka dengan bertambahnya
nyamuk, maka kontak dengan manusia juga bertambah.
Dampak pemanasan global secara langsung (mis. pada suhu panas membuat manusia rentan
sakit) dan dampak tidak langsung (mis. meningkatnya penyakit menular, antara lain : malaria,
DBD,penyakit yang ditularkan melalui udara, melalui air) serta dampak jangka panjang, mis.
perubahan tinggi air yang dapat mengakibatkan persediaan air bersih menurun, daerah yang kaya
jadi miskin, yang dapat menimbulkan terjadinya konflik, dan kemudian menimbulkan masalah
psikologi, mis. stress. Ada 35 jenis penyakit infeksi baru yang timbul akibat perubahan iklim,
diantaranya ebola, flu burung, penyakit hewan yang dapat menular kepada manusia. Penyakit
yang paling rentan terjadi di Indonesia, adalah penyakit degeneratif dan penyakit menular. Hal
ini dapat dengan cepat berkembang pada masyarakat yang kondisi gizi kurang baik dan kondisi
kesehatan lingkungan yang kurang memadai.
8. Timbal (Pb)
Di atmosfer di kota -kota aerosol timbal merupakan pencemar yang telah dikenal. Pencemar ini
dihasilkan oleh pembakaran batubara, pabrik-pabrik, penyemprotan pestisida, pembakaran
sampah, dan pembakaran bensin. Untuk memperoleh bensin dengan oktan tinggi, mak bensin
diberi senyawa timbal tetra etil dan timbal tetra metil. Timbal dan senyawanya mempengaruhi
sistem pusat syaraf. Ciri-ciri kerana timbal ialah pusing kehilangan selera, sakit kepala, anemia,
sukar tidur, lemah dan keguguran. Keracunan timbal yang akut adalah pingsan dan mati.
9. Fluor dan Asbes
Fluorida adalah senyawa racun jika dalam jumlah besar di udara dalam bentuk gas atau padatan.
Fluorida bersumber pada industri yang mengerjakann aluminium, baja, pupuk posfat, pabrik
kaca, tembikar, dan juga pembakaran batubara.
Pada konsentrasi 0,001 bpj senyawa fluorida yang mudah menguap sudah membahayakan
lingkungan. Tanaman yang menderita karena senyawa fluor akan menghasilkan buah yang kecil-
kecil dan mengalami keterlambatan panen. Asbes dipakai untuk keperluan rumah tangga. Asbes
di buat dari senyawamagnesium hidrat. Asbes digunakan untuk atap, ubin, isolator listrik, rem
kenderaan, dan sebagainya. Asbes yang terbawa pernafasan akan berkumpul di dalam paru -paru
dan menyebabkan gangguan, sampai tumor dan kanker. Pernah ada larangan penggunaan asbes
untuk pembangunan rumah karena asbes yang telah tua mulai rapuh dan membahayakan
kesehatan.
10. NOx dan SOx
NOx dan SOx merupakan co-pollutants yang juga cukup penting. Terbentuk salah satunya dari
pembakaran yang kurang sempurna bahan bakar fosil. Penelitian epidemologi menunjukan
pajanan NO2,SO2 dan CO meningkatkan kematian/mortalitas akibat penyakit kardio-pulmoner
(jantung dan paru) serta meningkatkan angka perawatan rumah sakit akibat penyakit-penyakit
tersebut.
11. Hujan Asam
Dampak deposisi asam terhadap kesehatan telah banyak diteliti, namun belum ada yang nyata
berhubungan langsung dengan pencemaran udara khususnya oleh senyawa Nox dan SO2.
Kesulitan yang dihadapi dkarenakan banyaknya faktor yang mempengaruhi kesehatan seseorang,
termasuk faktor kepekaan seseorang terhadap pencemaran yang terjadi. Misalnya balita, orang
berusia lanjut, orang dengan status gizi buruk relatif lebih rentan terhadap pencemaran udara
dibandingkan dengan orang yang sehat.
Berdasarkan hasil penelitian, sulphur dioxide yang dihasilkan oleh hujan asam juga dapat
bereaksi secara kimia didalam udara, dengan terbentuknya partikel halus suphate, yang mana
partikel halus ini akan mengikat dalam paru-paru yang akan menyebabkan penyakit pernapasan.
Selain itu juga dapat mempertinggi resiko terkena kanker kulit karena senyawa sulfat dan nitrat
mengalami kontak langsung dengan kulit.
12. Khlorin
Gas Khlorin ( Cl2) adalah gas berwarna hijau dengan bau sangat menyengat. Berat jenis gas
khlorin 2,47 kali berat udara dan 20 kali berat gas hidrogen khlorida yang toksik. Gas khlorin
sangat terkenal sebagai gas beracun yang digunakan pada perang dunia ke-1.
Karena banyaknya penggunaan senyawa khlor di lapangan atau dalam industri dalam dosis
berlebihan seringkali terjadi pelepasan gas khlorin akibat penggunaan yang kurang efektif. Hal
ini dapat menyebabkan terdapatnya gas pencemar khlorin dalam kadar tinggi di udara.
Selain bau yang menyengat gas khlorin dapat menyebabkan iritasi pada mata saluran pernafasan.
Apabila gas khlorin masuk dalam jaringan paru-paru dan bereaksi dengan ion hidrogen akan
dapat membentuk asam khlorida yang bersifat sangat korosif dan menyebabkan iritasi dan
peradangan.
13. Partikel Debu
Partikulat debu melayang (Suspended Particulate Matter/SPM) merupakan campuran yang
sangat rumit dari berbagai senyawa organik dan anorganik yang terbesar di udara dengan
diameter yang sangat kecil, Dampak partikel debu terhadap kesehatan dapat mengganggu saluran
pernafasan bagian atas dan menyebabkan iritasi. Selain dapat berpengaruh negatif terhadap
kesehatan, partikel debu juga dapat mengganggu daya tembus pandang mata dan juga
mengadakan berbagai reaksi kimia di udara.
14. Timah Hitam
Timah hitam ( Pb ) merupakan logam lunak yang berwarna kebiru-biruan atau abu-abu
keperakan dengan titik leleh pada 327,5°C dan titik didih 1.740°C pada tekanan
atmosfer.Gangguan kesehatan adalah akibat bereaksinya Pb dengan gugusan sulfhidril dari
protein yang menyebabkan pengendapan protein dan menghambat pembuatan haemoglobin,
Gejala keracunan akut didapati bila tertelan dalam jumlah besar yang dapat menimbulkan sakit
perut muntah atau diare akut. Gejala keracunan kronis bisa menyebabkan hilang nafsu makan,
konstipasi lelah sakit kepala, anemia, kelumpuhan anggota badan, Kejang dan gangguan
penglihatan.
15. Oksidan
Oksidan (O3) merupakan senyawa di udara selain oksigen yang memiliki sifat sebagai
pengoksidasi. Oksidasi adalah komponen atmosfer yang diproses oleh proses fotokimia, yaitu
suatu proses kimia yang membutuhkan sinar matahari mengoksidasi komponen-komponen yang
tak segera dioksidasi oleh oksigen.
Oksidan terdiri dari Ozon, Peroksiasetilnitrat, dan Hidrogen Peroksida
Dampak dari O3 bagi kesehatan adalah Beberapa gejala yang dapat diamati pada manusia yang
diberi perlakuan kontak dengan ozon, sampai dengan kadar 0,2 ppm tidak ditemukan pengaruh
apapun, pada kadar 0,3 ppm mulai terjadi iritasi pada hidung dan tenggorokan. Kontak dengan
Ozon pada kadar 1,0–3,0 ppm selama 2 jam pada orang-orang yang sensitif dapat mengakibatkan
pusing berat dan kehilangan koordinasi. Pada kebanyakan orang, kontak dengan ozon dengan
kadar 9,0 ppm selama beberapa waktu akan mengakibatkan edema pulmonari.
Pada kadar di udara ambien yang normal, peroksiasetilnitrat (PAN) dan Peroksiabenzoilnitrat
(PbzN) mungkin menyebabkaniritasi mata tetapi tidak berbahaya bagi kesehatan.
Peroksibenzoilnitrat (PbzN) lebih cepat menyebabkan iritasi mata.
16. Sulfur Dioksida
Pencemaran oleh sulfur dioksida terutama disebabkan oleh dua komponen sulfur bentuk gas
yang tidak berwarna, yaitu sulfur dioksida(SO2) dan Sulfur Trioksida (SO3), dan keduanya
disebut Sulfur Oksida (SOx)
Sumber dan distribusi dari Sulfur Dioksida ini adalah berasal dari pembakaran arang,minyak
bakar gas,kayu dan sebagainya. Sumber yang lainnya adalah dari proses-proses industri seperti
pemurnian petroleum,industri asam sulfat, industri peleburan baja,dsb.
Pengaruh utama polutan Sox terhadap manusia adalah iritasi sistem pernafasan terutama pada
tenggorokan yang terjadi pada beberapa individu yang sensitif iritasi. SO2 dianggap pencemar
yang berbahaya bagi kesehatan terutama terhadap orang tua dan penderita yang mengalami
penyakit kronis pada sistem pernafasan kadiovaskular.
17. Suara
Polusi suara atau pencemaran suara adalah gangguan pada lingkungan yang diakibatkan oleh
bunyi atau suara yang mengakibatkan ketidaktentraman makhluk hidup di sekitarnya.
Pencemaran suara diakibatkan suara-suara bervolume tinggi yang membuat daerah sekitarnya
menjadi bising dan tidak menyenangkan.
Suara bising yang terus-menerus dengan tingkat kebisingan yang relatif tinggi dapat
mengakibatkan dampak yang merugikan kesehatan manusia. Ini dapat berarti gangguan secara
fisik maupun psikologis.
Secara langsung, polusi suara seperti ini dapat menyebabkan ketulian secara fisik dan tekanan
psikologis. Lebih jauh, tekanan psikis akan menyebabkan penyakit-penyakit lainnya muncul
pada manusia.
18. Asap Rokok :
Partikel dan asap yang keluar dari rokok adalah campuran komplek yang terdiri dari ribuan
bahan kimia, termasuk carcinogens. Di daerah perkotaan dan negara berkembang jumlah
perokok semakin meningkat, oleh karena itu hal tersebut merupakan ancaman yang besar. Para
ilmuan memperkirakan bahwa, untuk pertama kalinya jumlah kematian yang disebabkan karena
merokok di negara berkembang sama dengan di negara yang maju. Kesimpulannya adalah
bahwa pada tahun 2000, setengah dari 4.8 juta kematian yang disebabkan karena merokok terjadi
di negara yang miskin. Anak-anak yang menjadi perokok pasif di dalam rumah merupakan
masalah yang besar. Merokok Juga dapat menybabkan gangguan janin, impotensi, kanker paru-
paru dll.

B. DAMPAK POLUSI UDARA DALAM RUANGAN


Rata-rata kita menghabiskan 80% waktu kita di dalam ruangan. Kondisi lingkungan di dalam
ruangan seringkali diperparah dengan zat-zat penyebab polusi seperti asap rokok, debu, jamur
dan sepura, tungau, bahan-bahan kimia dari mesin photocopy dan bahan-bahan bangunan
(perekat, cat) dan juga asap dari masakan. Kontak yang terus-menerus dengan zat-zat ini bias
menyebabkan kanker, penyakit-penyakit pernafasan seperti asma, radang selaput lendir hidung,
infeksi kulit dan kemunduran system kekebalan tubuh.
Secara umum efek pencemaran udara terhadap saluran pernafasan dapat menyebabkan
terjadinya:
1. Iritasi pada saluran pernafasan. Hal ini dapat menyebabkan pergerakan silia menjadi lambat,
bahkan dapat terhenti sehingga tidak dapat membersihkan saluran pernafasan.
2. Peningkatan produksi lendir akibat iritasi oleh bahan pencemar.
3. Produksi lendir dapat menyebabkan penyempitan saluran pernafasan.
4. Rusaknya sel pembunuh bakteri di saluran pernafasan.
5. Pembengkakan saluran pernafasan dan merangsang pertumbuhan sel, sehingga saluran
pernafasan menjadi menyempit.
6. Lepasnya silia dan lapisan sel selaput lendir
Akibat dari hal tersebut di atas, akan menyebabkan terjadinya kesulitan bernafas sehingga benda
asing termasuk bakteri/mikroorganisme lain tidak dapat dikeluarkan dari saluran pernafasan dan
hal ini akan memudahkan terjadinya infeksi saluran pernafasan.
Polusi udara dalam ruangan :
1. Asap Masakan (dari dapur dan restoran)
Penelitian menemukan bahwa menghirup asap pada saat memasak sama dengan perolok pasif
menghirup 6 batang rokok. Meskipun proporsi wanita perokok di Cina sangat sedikit, tingkat
kematian wanita karena penyakit paru-paru sangat tinggi. Para pakar kesehatan mensinyalir
adanya hubungan yang kuat dengan terhirupnya asap masakan dan minyak goreng pada saat
memasak.
2. Bakteri dan Jamur
Ditemukan hidup di Penyejuk Ruangan: Gedung Perkantoran, Rumah Sakit, Rumah Tinggal,
dsb. Sangat penting membersihkan filter system penyejuk ruangan secara teratur, baik penyejuk
yang tersentralisasi maupun unit-unit yang berdiri sendiri. Kotoran-kotoran di unit-unit penyejuk
ruangan akan menyebabkan tumbuhnya Mikro Organisme yang akan mencemari ruangan
melalui saluran-saluran AC pada saat penyejuk dinyalakan. Banyak kasus asma saat ini yang
berhubungan erat dengan alergi terhadap Mikro Organisme ini.
3. Pencemaran Udara karena bahan-bahan kimia (Rumah dan Perkantoran)
Wewangian dan bau dari produk Rumah tangga seperti insektisida, detergent, pengharum
ruangan, obat nyamuk, bahan-bahan penata rambut, perekat, cairan koreksi, kalsium karbonat,
dll seringkali tidak sehat, bahkan bisa-bisa dapat menyebabkan kanker.
4. Daur Ulang Karbondioksida yang terakumulasi (Perkantoran dan tempat tidur)
Karbondioksida yang terhirup terus menerus di ruang kantor yang tertutup atau tidak cukup
berventilasi bias menyebabkan keletihan yang berlebihan dan berkurangnya konsentrasi para
pekerja kantoran. Demikian juga dengan keletihan setelah perjalanan jauh di dalam mobil adalah
dikarenakan buruknya sirkulasi udara di mana oksigen tidak mencukupi untuk menggantikan
karbondioksida. Dapat menimbulkan sesak nafas, pingsan dll

Penyakit lain akibat Polusi Udara :


1. Astma
Sekarang ini diperkirakan jamur dapat menyebabkan astma yang parah pada orang dewasa. Anak
anak di U.S yang menderita astma menjadi dua kali lipat dibandingkan duapuluh tahun yang lalu.
Para ilmuan tidak mengetahui mengapa astma dalam masa kanak-kanak semakin meningkat,
tetapi kualitas udara di luar dan di dalam ruangan berperan penting, misalnya kontak langsung
dengan kotoran tungau, debu, kecoa, pestisida, asap rokok, ozon dan abu memiliki efek merusak
kesehatan.
2. Chronic obstructive pulmonary disease
Jangan merokok! Selain itu masih banyak bahan yang menimbulkan iritasi, seperti asap dari
bahan kimia dan debu. Telah terbukti pada wanita yang tidak merokok tetapi cenderung
menggunakan bahan bakar padat, mengidap penyakit ini.
3. Penyakit cardiovasular dan kematian
Kedekatan yang lama dengan polusi udara bisa menyebabkan kanker dan kerusakan pada sistem
kekebalan, syaraf, reproduksi, dan pernapasan. Dalam kasus ekstrim, dapat menyebabkan
kematian.
4. Kanker paru- paru
Asap rokok masih disebut sebagai penyebab utama kanker paru paru, WHO menyatakan bahwa
banyak penelitian di Cina menghubungkan kanker paru paru dengan pemakaian arang untuk
memasak dan memanaskan makanan. Kedekatan dengen Radon adalah penyebab kanker yang
lain.
5. Bronkitis
Radang atau iritasi rongga pernapasan yang menuju ke paru-paru seringkali disebabkan infeksi
karena virus. Juga dapat berkembang setelah kedekatan dengan bahan kimia dan polusi udara.
Iritasi Mata, Hidung dan Tnggorokan, sesak napas, serta biang keringat
Bisa disebabkan oleh ‘Sick buildings Syndrome’atau “Building Associated Illnesses.
6. Allergic Rhinitis
Dapat disebabkan karena keturunan, faktor-faktor lain yang dapat meningkatkan risikonya antara
lain asap, polusi udara, infeksi dan kedekatan dengan penyebab alergi yang berarti.
7. Adverse pregnancy outcome
Berhubungan dengan asap dari penggunaan bahan bakar padat dan asap rokok.
Infeksi yang disebabkan virus, Flu dan ancaman baru SARS
Pada 2003 SARS yang ditakuti menyebar ke seluruh dunia, menulari 7.452 orang dan
mengorbankan 813 orang, terutama di Cina, Hong Kong, Taiwan, kanada dan Singapore. Pada
tahun yang sama banyak virus flu baru ditemukan : WHO mengatakan di website pada 4
Desember bahwa di Inggris enam anak meninggal karena penyakit serupa(disebabkan oleh virus
influensa yang mirip type A/ Fujian /411/2002), 11 anak meninggal di Amerika karena virus
yang sama. Dan Influenza disebabkan oleh virus A (H3N2) berkembang di Eropa dan Amerika
Utara. Pada bulan November, flu menyebar ke negara Eropa, Amerika dan Asia Barat. Rata- rata
influenza ini membunuh 36.000 orang Amerika setiap tahunnya. Sebagai pencegahan,
masyarakat perlu meningkatkan kekebalan, mengurangi polusi dan tinggal di lingkungan yang
bersih dan sehat.

You might also like