Professional Documents
Culture Documents
SKRIPSI
Oleh:
Nama : Dhyta Kurnia Putri Ariningsih
NPM : 0602025023
Jurusan: Akuntansi
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA
2011
ABSTRAK
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji serta syukur atas kehadirat Allah SWT yang senantiasa mancurahkan
nikmatnya kepada kita semua, semoga seterusnya kita selalu berada dalam
bimbingan serta ridha-Nya. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Nabi
Muhammad SAW .
Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis tidak lepas dari bantuan semua
ini.
Skripsi ini dengan judul “Pengaruh Laba Akuntansi dan Arus Kas Operasi
terhadap Dividen Kas pada Perusahaan Manufaktur Jenis Otomotif di Bursa Efek
Indonesia (BEI)”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat dalam memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi. Saya berharap skripsi yang saya susun ini dapat
penyusunan skripsi karena adanya keterbatasan waktu dan data yang didapat akan
tetapi semua hal itu tidak menjadi halangan untuk terselesaikannya skripsi ini.
Pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada
4. Ibu Fitrisia, SE, Ak, M.Si selaku dosen pembimbing pertama yang telah
5. Bapak Bambang Tutuko, SE, Ak, M.Si selaku dosen pembimbing dua
yang telah meluangkan waktu dan memberi masukan yang sangat bermanfaat
Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA yang telah memberikan ilmu kepada saya
9. Nurul Yakin, yang telah banyak memberikan perhatian, bantuan, doa dan
10. Kepada sahabat-sahabatku Eny, Dede, Agung, Ronal, Ari, Ariel, Rino
11. Kepada sahabat dan teman-teman kelasku Septiana Yuliani, SE, Fuadianti
Prof. Dr. HAMKA yang selama ini sama-sama berjuang dalam penyelesaian
skripsi ini.
umumnya dan penulis pada khususnya. Dengan kerendahan hati, penulis mohon
dibukakan pintu maaf yang seluas-luasnya apabila dalam skripsi ini terdapat
kekurangan atau kesalahan, penulis sebagai insan yang tidak lepas dari salah dan
dosa dengan ikhlas agar memberikan saran dan kritik yang sifatnya membangun
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK
DAFTAR ISI……………………………………….…............................ iv
DAFTAR TABEL.................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................ x
BAB I PENDAHULUAN
1.2 Permasalahan………………………………….................... 4
2.2.2 Laba....................................................................... 14
2.6 Saham...................................................................... 23
Dividen.............................................. ............ 27
Dividen Kas……………………....................……..... 51
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan………………………….......................……….. 63
5.2. Saran-saran………………...................……………………... 65
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Nomor Judul
Halaman
Nomor Judul
Halaman
Dividen Kas........................................................................... 51
Nomor Judul
Halaman
PENDAHULUAN
bisnis atau usahanya membutuhkan dana yang cukup besar, sehubungan dengan
Dengan cara itu, para investor dapat menanamkan dananya ke perusahaan tersebut
dengan cara membeli sahamnya. Selain itu para investor juga dapat memperoleh
dimilikinya.
menanamkan dana di pasar modal. Investor lebih memilih dividen yang berupa
kas dibandingkan dengan capital gain. Perilaku ini diakui oleh Gordon-Litner
sebagai “The bird in the hand theory” bahwa satu burung ditangan lebih berharga
daripada seribu burung di udara. Selain itu investor juga dapat mengevaluasi
1
Dari sisi emiten kebijakan dividen sangat penting bagi mereka, apakah
besarnya laba yang dihasilkan perusahaan pada suatu periode tertentu. Dalam hal
ini laba yang dipertimbangkan oleh perusahaan adalah laba akuntansi. Laba
akuntansi adalah laba yang timbul dari proses laporan keuangan yaitu merupakan
selisih dari hasil penjualan setelah dikurangi dengan harga pokok pembelian dan
Dividen memiliki arti yang sangat penting bagi pemegang saham dan juga
sebagai pertumbuhan perusahaan tetapi juga untuk mengetahui berapa laba yang
apakah ingin berinvestasi kembali atau tidak dan mengetahui berapa dividen yang
sebagian dari laba yang diperoleh akan ditahan sebagai retained earnings dan
kepada para pemegang saham dan berapa yang ditahan sebagai retained earnings.
dividen adalah dengan menggunakan arus kas. Penggunaan arus kas historis juga
memiliki kelemahan sebagai prediktor di masa depan karena banyak arus kas
yang saling bergantung antara satu dengan yang lainnya, contoh kas yang tersedia
atau kas yang diharapkan dapat digunakan untuk pengeluaran modal, pembayaran
Arus kas yang digunakan untuk membayar dividen umumnya berasal dari
arus kas operasi, karena arus kas inilah yang berasal dari kemampuan perusahaan
sendiri. Arus kas operasi berpengaruh pada arus kas yang lain, yang dapat
digunakan untuk membayar dividen, membayar hutang atau ekspansi. Arus kas
dengan judul :
EFEK INDONESIA.”
1.2 Permasalahan
jenis otomotif yang terdaftar di BEI dari tahun 2007 sampai dengan 2009?
2. Bagaimana pengaruh arus kas terhadap deviden kas pada perusahaan jenis
otomotif yang terdaftar di BEI dari tahun 2007 sampai dengan 2009?
3. Bagaimana pengaruh laba akuntansi dan arus kas operasi secara simultan
terhadap deviden kas pada perusahaan jenis otomotif yang terdaftar di BEI
1. Laba akuntansi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah laba akuntansi
2. Arus kas yang digunakan dalam penelitian ini adalah arus kas operasi yaitu
arus kas yang dihasilkan dari kegiatan operasi perusahaan periode 2007-2009
3. Dividen yang dipakai dalam penelitian ini adalah dividen kas yaitu laba yang
dividen kas pada perusahaan manufaktur jenis otomotif yang terdaftar di Bursa
perusahaan jenis otomotif yang terdaftar di BEI dari tahun 2007 sampai
dengan 2009
2. Untuk mengetahui pengaruh arus kas terhadap dividen kas pada perusahaan
jenis otomotif yang terdaftar di BEI dari tahun 2007 sampai dengan 2009
3. Untuk mengetahui pengaruh laba akuntansi dan arus kas operasi secara
simultan terhadap dividen kas pada perusahaan jenis otomotif yang terdaftar
sebagai berikut:
1. Bagi Penulis
2. Bagi Akademik
berkaitan dengan laba akuntansi, arus kas operasi dan deviden kas.
TINJAUAN PUSTAKA
mahasiswa Trisakti dengan judul “Analisis Pengaruh Laba Akuntansi dan Laba
Tunai Terhadap Dividen Kas Pada Sektor Industri Manufaktur yang Terdapat di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2003-2007”. Tujuan penelitian ini adalah melihat
pengaruh laba akuntansi dan laba tunai terhadap dividen kas. Penelitian ini
yang terdaftar di BEI. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
variabel independen (laba akuntansi dan laba tunai) dan variabel dependen
(dividen kas). Metode statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah
regresi linear berganda dengan tingkat signifikansi 5%. Hasil uji t diketahui
bahwa nilai t hitung sebesar 3,335 lebih besar dari t tabel 1,9761 (p-value sebesar
antara laba akuntansi terhadap dividen kas. Hasil uji t diketahui bahwa nilai t
hitung sebesar 8,031 lebih besar dari t tabel 1,9761 (p-value sebesar 0,000<0,05)
maka Ho ditolak, yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara laba tunai
mahasiswa Trisakti dengan judul “Analisis Hubungan Antara Laba Tunai, Laba
Akuntansi, dan Arus Kas Operasi Terhadap Dividen Kas Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2006-2008”. Tujuan dari penelitian ini
7
adalah untuk menguji hubungan antara laba akuntansi, laba tunai, dan arus kas
operasi dengan dividen kas industri manufaktur yang terdaftar di BEI. Variabel-
variabel yang diteliti adalah laba akuntansi, laba tunai, arus kas operasi dan
dividen kas. Sumber data dari penelitian ini adalah secondary data dalam bentuk
laporan keuangan tahunan yang diterbitkan oleh Pusat Referensi Pasar Modal
Bursa Efek Indonesia. Analisis yang digunakan adalah korelasi Rank Spearman
yang positif antara laba akuntansi, laba tunai dan arus kas operasi dengan dividen
kas. Hasil koefisien korelasi Spearman (rs) antara laba akuntansi dan dividen kas
adalah (0,917>0) lebih besar dibandingkan korelasi Spearman (rs) antara laba
tunai dengan dividen kas yaitu (0,899>0) dan arus kas operasi dengan dividen kas
(0,744>0). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa laba akuntansi lebih besar
mempengaruhi besarnya dividen kas dibandingkan dengan laba tunai dan arus kas
operasi.
manufaktur jenis otomotif dengan periode selama tiga tahun, yaitu dari tahun
2007 sampai dengan 2009 dengan jumlah sampel lima industri manufaktur
2. Penulis hanya menggunakan dua variabel bebas, yaitu laba akuntansi dan
karena itu sebelum menganalisis laporan keuangan perlu diketahui arti dan tujuan
Adapun jenis laporan keuangan yang disajikan adalah neraca, laporan laba rugi,
” Dua daftar yang disusun oleh Akuntan pada akhir periode untuk suatu
perusahaan. Kedua daftar itu adalah daftar neraca atau daftar posisi keuangan dan
adalah:
merupakan suatu daftar ringkasan transaksi keuangan suatu perusahaan pada akhir
periode, yang terdiri atas neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan
arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna
yang dipercayakan kepada mereka. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, suatu
1. Aset
2. Kewajiban
3. Ekuitas
5. Arus kas
ini bersifat deskriptif dan laporan ini banyak mempengaruhi studi-studi berikutnya
tentang tujuan laporan keuangan. Dalam laporan ini tujuan laporan keuangan
1. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari laporan keuangan adalah untuk menyajikan laporan posisi
keuangan, hasil usaha dan perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar dan
2. Tujuan Umum
dan kewajiban
laporan keuangan.
2.2.1.3 Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan
memilih alternatif prinsip akuntansi dan metode pelaporan yang digunakan serta
1. Dapat dipahami
2. Relevan
mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini, atau masa depan, atau
3. Keandalan
Informasi juga harus andal (reliable). Informasi memiliki kualitas andal jika
dari yang seharusnya disajikan atau secara wajar diharapkan dapat disajikan.
4. Dapat diperbandingkan
ekonominya. Menurut IAI (2009:9) unsur-unsur laporan keuangan ada dua, yaitu:
1) Aktiva
Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat
dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan
2) Kewajiban
3) Ekuitas
Ekuitas adalah hal residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua
kewajiban.
1) Penghasilan (Income)
periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau
2.2.2 Laba
“Laba adalah perbedaan antara realisasi penghasilan yang berasal dari transaksi
perusahaan pada periode tertentu dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan untuk
dasar dan penting ikhtisar keterangan yang memiliki kegunaan dalam berbagai
konteks.”
“Selisih antara pendapatan yang direalisir dari transaksi pada periode tertentu
dari kegiatan usaha yang dihasilkan dengan mengaitkan antara pendapatan dengan
tertentu.
kekayaan, investasi dan sumber daya ekonomik, uang ataupun yang bernilai uang
berasal dari transaksi perusahaan pada periode tertentu dikurangi biaya yang
yang timbul dari transaksi suatu periode dan berhubungan dengan biaya historis.
dalam suatu periode akibat kegiatan produktif yang dapat dibagi atau
saham semula.
akuntansi adalah perbedaan antara pendapatan riil (relized revenues) yang berasal
dari transaksi suatu periode tertentu dikurangi dengan seluruh total biaya yang
akan diakibatkan oleh transaksi dan kejadian yang berasal bukan dari pemilik.
1. Laba akuntansi didasarkan pada transaksi akual terutama yang berasal dari
tersebut.
dan jasa dari perusahaan lain. Sedangkan transaksi secara implisit adalah
dikurangi biaya yang diterima dan dikeluarkan pada periode yang sama.
adalah:
objektif.
3. Laba akuntansi memenuhi prinsip kinservatisme. Hal ini membutuhkan
1. Laba akuntansi tidak dapat memberikan laba yang belum direalisasi yang
pengertian.
penyajian laporan arus kas menyatakan bahwa laporan arus kas harus melaporkan
arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasikan menurut aktifitas operasi,
aktifitas investasi dan aktifitas pendanaan. Laporan arus kas merupakan laporan
yang menunjukkan aliran dana yang masuk dan keluar dari suatu perusahaan.
Laporan arus kas adalah laporan yang menggambarkan penerimaan kas,
pembayaran kas, dan perubahan dalam kas dari kegiatan operasional, investasi
dan financing dalam satu periode (Kieso & Weygandt, 2006 : 717).
Dari berbagai definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa laporan arus kas
adalah salah satu dari laporan keuangan dasar yang berguna bagi manajer dalam
mengevaluasi operasi masa lalu dan dalam merencanakan aktivitas investasi serta
1. Arus kas dari aktifitas operasi (cash flow from operating activities) adalah
arus kas dari transaksi yang mempengaruhi laba bersih. Contoh transaksi
2. Arus kas dari aktifitas investasi (cash flow from investing activities) adalah
arus kas dari transaksi yang mempengaruhi investasi dalam aktiva tidak
lancar. contoh transaksi seperti itu meliputi penjualan dan pembelian aktifa
3. Arus kas dari aktifitas pendanaan (cash flow from financing activities) adalah
arus kas dari transaksi yang mempengaruhi ekuitas dan utang perusahaan.
contoh transaksi seperti itu meliputi penerbitan dan atau penarikan sekuritas
informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas dari suatu
datang
4. Menilai pengaruh investasi dari kas maupun bukan kas data transaksi
tertentu.
Arus kas yang paling sering dan paling penting yaitu arus kas aktifitas
arus kas dari aktifitas operasi dalam laporan arus kas. Kedua metode itu adalah (1)
metode langsung dan (2) metode tidak langsung. Metode langsung (direct
method) melaporkan sumber kas operasi dan penggunaan kas operasi. Sumber
utama kas operasi adalah kas yang diterima dari para pelanggan. Sedangkan
penggunaan utama dari kas operasi meliputi kas yang dibayarkan pada pemasok
atas barang dagangan dan dan jasa serta kas yang dibayarkan kepada pegawai
sebagai gaji atau upah. Selisih antara penerimaan kas dan pembayaran kas dalam
melaporkan sumber dan penggunaan kas dalam laporan arus kas. Kelemahan
utamanya adalah bahwa data yang dibutuhkan sering kali tidak mudah didapat dan
melaporkan arus kas operasi yang dimulai dengan laba bersih dan kemudian
atau pembayaran kas. Dengan kata lain, laba bersih akrual disesuiakan untuk
Keunggulan utama dari metode tidak langsung adalah bahwa metode ini
memusatkan pada perbedaan antara laba bersih dengan arus kas dari aktifitas
operasi. Dalam hal ini, metode tersebut menunjukkan hubungan antara laba rugi,
neraca dan lapiran arus kas. Karena datanya dapat tersedia dengan segera, maka
langsung.
“Laporan arus kas operasi harus melaporkan arus kas selama periode tertentu dan
yang menentukan apakah dari operasinya perusahaan dapat menghasilkan arus kas
tertentu arus kas historis bersama dengan informasi lain, berguna dalam
atau rugi bersih. Arus kas yang menyangkut transaksi keuangan ini adalah arus
sebagai alat untuk meramalkan dividen yang akan datang sehingga informasi yang
disajikan dalam laporan ini akan lebih relevan bagi investor dari para kreditor
dalam penilaian mereka atas prestasi perusahaan. Salah satu kesulitan dalam
penyajian informasi arus kas untuk tujuan evaluasi dan peramalan adalah banyak
penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode jangka pendek atau periode
satu tahun juga tidak berperilaku dalam dengan cara yang diramalkan atau dengan
bukti pemilikan suatu perseroan terbatas sebagai suatu investasi modal yang akan
“Surat bukti atau tanda kepemilikan bagian modal pada suatu perseroan terbatas”.
masyarakat, saham biasa ini mempunyai harga nominal yang nilainya ditetapkan
oleh emiten, yang sering disebut dengan nilai par (par value).
hutang dan saham biasa. Jika terjadi likuidasi, tuntutan pemegang saham preferen
atas aktiva berada pada urutan pertama setelah kreditur namun sebelum pemegang
saham biasa.
2.2.7 Dividen
gain”.
keuntungan yang diterima oleh pemegang saham dimana besarnya atau jumlah
yang diterima tergantung pada besarnya keuntungan atau laba yang diterima oleh
suatu perusahaan dan juga jumlah saham yang dimiliki oleh masing-masing
saham atau pemegang polis asuransi atau pembagian hasil sisa usaha koperasi
sebagai berikut :
Dividen kas merupakan distribusi laba kepada para pemegang saham yang
berbentuk uang kas. Dividen kas dapat menyebabkan penurunan terhadap laba
yang dibagi dengan kas, karena dividen ini menggunakan uang kas dari
perusahaan.
Dividen harta adalah dividen yang dibayar dengan aset selain kas, yang dapat
berupa barang dagangan, real estate, investasi aset lainnya yang ditetapkan oleh
perkiraan laba ditahan dan mengkreditkan perkiraan hutang dividen sebesar nilai
mengkapitalisasi sebagian dari laba ditahan ke modal kontribusi serta tidak ada
mendebetkan perkiraan laba ditahan sebesar nilai wajar saham dikalikan dengan
jumlah saham tambahan dan mengkreditkan perkiraan dividen saham yang dapat
dibagikan sebesar nilai par dikali jumlah saham tambahan dan mengkredit agro
saham sebesar selisih antara laba ditahan dengan dividen saham yang dibagikan
dividen saham yang dapat dibagikan dan mengkreditkan saham biasa sebesar nilai
Skrip dividen atau hutang dividen dalam bentuk skrip atau lembaran
merupakan bentuk khusus dari hutang wesel. Dividen skrip diumumkan bila
uang tunai. Pada saat pengumuman, dividen skrip dicatat dengan mendebetkan
wesel bayar kepada pemegang saham sebesar nilai wesel per lembar dikali jumlah
ditahan sebesar nilai yang telah dipertimbangkan sebagai laba dan mendebetkan
pula perkiraan tambahan modal disetor sebesar selisih antara nilai dividen yang
dividen yang akan dibagikan. Dividen likuiditas lebih mirip dengan pengembalian
mempunyai pengaruh yang kuat terhadap harga saham perusahaan di pasar modal
realisasi dari harapan akan hasil yang didambakan oleh seorang investor dalam
perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan
ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi di masa mendatang.
1. Kesempatan Investasi
Semakin besar kesempatan investasi maka dividen yang bisa dibagikan akan
semakin sedikit. Akan lebih baik jika dana ditanamkan pada investasi yang
Perusahaan yang mempunyai aliran kas atau profitabilitas yang baik bisa
membayar dividen atau meningkatkan dividen. Hal yang sebaliknya akan terjadi
jika aliran kas tidak baik. Alasan lain pembayaran dividen adalah untuk
menghindari akuisisi oleh perusahaan lain. Perusahaan yang mempunyai kas yang
bisa membayar dividen lebih tinggi. Akses yang baik bisa membantu perusahaan
4. Stabilitas Pendapatan
Jika pendapatan perusahaan relatif stabil, aliran kas di masa mendatang bisa
dividen yang lebih tinggi. Hal yang sebaliknya terjadi untuk perusahaan yang
5. Pembatasan-pembatasan
menjaga tingkat modal kerja yang tertentu, atau rasio likuiditas yang tertentu, atau
saham preferen dibayar. Dalam situasi normal pembatasan semacam itu tidak
Tetapi dalam situasi buruk, di mana aliran kas lebih kecil, pembatasan tersebut
perusahaan dan dicatat pada buku perusahaan. Tanggal pengumuman ini biasanya
utama dividen.
Merupakan tanggal yang dipilih oleh dewan direksi untuk membayar para
pemegang saham yang berhak menerima dividen, karena waktu yang tersisa untuk
menyusun daftar para pemegang saham, maka tanggal pencatatan biasanya dua
atau tiga minggu setelah tanggal pengumuman dividen, namun sebelum tanggal
pencatatan
dengan cara membeli sahamnya. Dan salah satu jenis dividen yang dibagikan
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi alokasi laba untuk dividen atau untuk
laba ditahan yang menjadi faktor utama untuk dipertimbangkan menentukan akan
Laba akuntansi itu adalah perbedaan antara revenue yang direalisasi yang
timbul dari transaksi pada periode tertentu dihadapkan dengan biaya-biaya yang
Arus kas adalah suatu laporan yang berisi unsur-unsur arus kas masuk dan
arus kas keluar yang telah terjadi dalam suatu periode dalam berbagai laporan
suatu perusahaan.
mengetahui apakah variabel independen (laba akuntansi dan arus kas operasi)
hubungan yang positif. Berdasarkan hal tersebut maka penulis ingin mengetahui
apakah terdapat pengaruh-pengaruh antara laba akuntansi dan arus kas operasi
Laba akuntansi
(X1)
Deviden kas
(Y)
Arus Kas Operasi
(X2)
Gambar 1.
dilakukan adalah:
Hipotesis I
1. Ho : Tidak terdapat pengaruh signifikan antara laba akuntansi dan arus kas
Ha : Terdapat pengaruh signifikan antara laba akuntansi dan arus kas operasi
2. Ho : Tidak terdapat pengaruh signifikan antara laba akuntansi dan arus kas
Ha : Terdapat pengaruh signifikan antara laba akuntansi dan arus kas operasi
Hipotesis II
1. Ho : Tidak terdapat hubungan secara parsial antara laba akuntansi dan arus kas
H1 : Terdapat hubungan secara parsial antara laba akuntansi dan arus kas
2. Ho : Tidak terdapat hubungan secara simultan antara laba akuntansi dan arus
H1 : Terdapat hubungan secara simultan antara laba akuntansi dan arus kas
METODOLOGI PENELITIAN
yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan atau pengaruh antara satu variabel
terhadap variabel yang lain. Penelitian ini akan meneliti tiga variabel, yaitu terdiri
dari dua variabel bebas (laba akuntansi dan arus kas operasi) dan satu variabel
1. Populasi
sebanyak 13 perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) dari
tahun 2007 sampai tahun 2009 yang memiliki laporan keuangan yang lengkap.
2. Sampel
Pemilihan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini berdasarkan metode
berikut: 33
2009.
tahun 2009.
sebagai berikut:
Tabel 1
Daftar Nama dan Kode Industri Manufaktur
KODE
NO. NAMA PERUSAHAAN PERUSAHAAN
1 PT. Astra Internasional Tbk. ASII
2 PT. Astra Otoparts Tbk. AUTO
3 PT. Goodyear Indonesia Tbk. GDYR
4 PT. Indospring Tbk. INDS
5 PT. Selamat Sempurna Tbk. SMSM
Sumber: Bursa Efek Indonesia
penelitian ini. Dalam penelitian ini, data yang dipergunakan yaitu data sekunder,
data yang telah tersedia di BEI yang berupa laporan keuangan tahunan dari
sumber data tersebut, maka dapat diperoleh data meliputi data yang mendukung
akuntansi,arus kas operasi dan dividen kas untuk periode tahun 2007 s/d 2009
untuk setiap perusahaan yang akan dijadikan sampel. Data tersebut selanjutnya
akan diolah menggunakan alat analisis regresi linier berganda. Analisis dilakukan
pada setiap perusahaan untuk mengetahui pengaruh dan hubungan antara laba
akuntansi dan arus kas operasi terhadap dividen kas. Untuk menganalisis data
yang ada dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengolahan data
1. Analisis Akuntansi
sebagai berikut:
1) Laba Akuntansi
Laba akuntansi adalah laba bersih setelah pajak (earning after tax)
dimana unsur-unsur laba yang bersifat extra ordinary atau yang berasal
Arus kas operasi adalah arus kas bersih yang berasal dari aktivitas
3) Dividen Kas
dari laba.
2. Analisis Regresi
1) Persamaan Regresi
variabel terikat terhadap variabel bebas. Adapun model regresi linier sederhana
Di mana:
^
Y = Deviden Kas
X1 = Laba Akuntansi
X2 = Arus Kas Operasi
b = Koefisien regresi
a = Konstanta
e = Standar Eror
2) Uji Multikolinieritas
matrik korelasi antar variabel bebas dan tolerance serta perhitungan nilai
yang sangat kuat. Multikolinieritas terjadi jika VIF lebih besar dari 10 atau
Hipotesa Multikolinieritas :
Ha = ada multikolinieritas
3) Uji Normalitas
Jika data (titik) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah
Jika data (titik) menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti
normalitas.
Uji auto korelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
sebelumnya (t-1), dimana pada asumsi klasik hal ini tidak boleh terjadi.
nilai Durbin Watson berkisar diantara nilai batas atas (du) dan 4-du maka
5) Uji Heteroskedastisitas
Dari pengujian data akan diperoleh tingkat signifikasi dari setiap variabel. Bila
tingkat signifikasi dari setiap variabel adalah diatas 5%, berarti tidak terjadi
heterokedasitas.
6) Uji Hipotesis
menggunakan tingkat signifikansi sebesar 0,05. Jika nilai sig. F lebih besar
dari 0,05 maka, model regresi tidak dapat digunakan untuk memprediksi
variabel dependen atau dengan kata lain variabel independen secara bersama
lebih kecil dari 0,05 maka, model regresi dapat digunakan untuk memprediksi
variabel dependen atau dengan kata lain variabel independen secara bersama
jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka tidak terdapat pengaruh
3. Analisis Korelasi
derajat keeratan hubungan linear dengan tujuan untuk mengetahui apakah terdapat
hubungan antara dua variabel atau lebih, bagaimana arah hubungan, dan berapa
Artinya jika variabel bebas besar maka variabel terikat juga besar. Jika korelasi
menghasilkan angka negatif maka hubungan kedua variabel bersifat tidak searah.
Artinya jika variabel bebas besar maka variabel terikatnya kecil. Angka korelasi
variabel semakin kuat. Jika korelasi mendekati -1 maka hubungan kedua variabel
koefisien korelasi -1. Nilai koefisien korelasi sama dengan nol berarti tidak ada
hubungan.
Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R-Square kecil berarti
amat terbatas.
BAB IV
PT. Astra Internasional Tbk (Perseroan) didirikan pada tahun 1957 dengan
Raya No.8, Sunter, Jakarta. Ruang lingkup kegiatan perseroan seperti yang
41
tertuang dalam anggaran dasarnya adalah perdagangan umum, perindustrian, jasa
lingkup utama anak perusahaan meliputi perakitan dan penyaluran mobil, sepeda
Jakarta, dengan nama PT. Federal Adiwiraserasi. Akta pendirian ini disahkan oleh
Negara No. 39 Tambahan No. 2208 tanggal 15 Mei 1992. Anggaran Dasar
akta notaris No.37 tanggal 26 Oktober 2005 dibuat dihadapan Pahala Sutrisno
saham dan efek ekuitas. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah memperoleh
persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
2005 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 101
perdagangan suku cadang kendaraan bermotor baik lokal maupun ekspor dan
menjalankan usaha dalam bidang industri logam, suku cadang kendaraan
tahun 1991.
Saat ini kegiatan pemasaran perusahaan meliputi dalam negeri dan luar
negeri termasuk Asia, Timur Tengah dan Afrika, dan memiliki divisi perdagangan
Jakarta dan Bogor dan kantor pusatnya beralamat di Jalan Raya Pegangsaan Dua
“NV The Goodyear Tire & Rubber Company Limited” pada tanggal 26 Januari
1917 berdasarkan akta notaris Benjamin Ter Kuile No. 199 yang kemudian
berubah nama menjadi “PT. Goodyear Indonesia” berdasarkan akta notaris Eliza
Pondaag No. 73 tanggal 31 Oktober 1977 yang telah disahkan oleh Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. Y.A. 5/250/7 tanggal
25 Juli 1978.
Perusahaan bergerak dalam bidang industri ban untuk kendaraan bermotor
dan pesawat terbang serta komponen lain yang terkait, penyaluran, dan ekspor
ban. Perusahaan mulai beroperasi dalam bidang usaha perdagangan ban pada
tahun 1917. Pabrik perusahaan dibangun pada tahun 1935 di Bogor sebagai pabrik
utama perusahaan adalah The Goodyear Tire & Rubber Company, sebuah
berdasarkan akta notaris nomor 10 tanggal Mei 1978 dari notaris Stefanus
Sindunatha, S.H dengan status Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Akta
pendirian tersebut di atas telah diubah oleh notaris yang sama melalui akta
tambahan modal saham Perusahaan. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan nomor C2-
dalam bidang industri spare parts kendaraan bermotor khususnya pegas, yang
berupa leaf spring (pegas daun) dan coil spring (pegas spiral) beralamat di Jalan
tanggal 19 Januari 1976 berdasarkan akta notaris Ridwan Suselo, S.H., No. 207.
akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat
telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris Frans
Akta perubahan tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-
bidang industri alat-alat perlengkapan (suku cadang) dari berbagai macam alat-
alat mesin pabrik dan kendaraan, dan yang sejenisnya. Perusahaan berkedudukan
di Jakarta, dengan kantor pusat di Wisma ADR, Jalan Pluit Raya I No. 1, Jakarta
(earning after tax) yang tercantum dalam laporan keuangan tahunan (annual
unsur-unsur laba yang bersifat extra ordinary atau yang berasal dari discontinued
Arus kas operasi adalah arus kas bersih yang berasal dari aktivitas operasi
aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.
Sedangkan dividen kas adalah dividen yang diberikan dengan cara tunai.
retained earnings memiliki kas yang cukup dan melakukan pengumuman dividen.
laba akuntansi dan dividen kas pada tahun 2007-2009 adalah sebagai berikut:
Tabel 2
Hasil Laporan Keuangan Laba Akuntansi dan Dividen Kas
Pada Perusahaan Manufaktur Jenis Otomotif
Tahun 2007 s/d Tahun 2009
(Dalam Rupiah)
(Lanjutan)
Tabel 2
dividen kas perusahaan manufaktur jenis otomotif dari tahun 2007 sampai tahun
2009.
Pada tahun 2007 laba akuntansi PT. Astra Internasional Tbk sebesar Rp
Pada tahun 2007 laba akuntansi PT. Astra Otoparts Tbk sebesar Rp
42.399.174.000 dan dividen kas sebesar Rp 24.071.672.000. Pada tahun 2008 laba
9.887.928.336 dan tidak membayar dividen kas. Pada tahun 2008 laba akuntansi
1.818.525.374.
Pada tahun 2007 laba akuntansi PT. Selamat Sempurna Tbk sebesar Rp
80.324.965.210 dan dividen kas sebesar Rp 53.313.410.100. Pada tahun 2008 laba
Berdasarkan pembahasan di atas laba akuntansi dan dividen kas pada lima
perusahaan manufaktur dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2009 cenderung
mengalami kenaikan, namun ada juga yang mengalami penurunan, bahkan ada
pula yang tidak membayarkan dividen kasnya. Penurunan yang terjadi akibat dari
penurunan laba yang mempengaruhi tingkat investasi dan harga saham, penurunan
arus kas operasi dan dividen kas pada tahun 2007-2009 adalah sebagai berikut:
Tabel 3
Hasil Laporan Keuangan Arus Kas Operasi dan Dividen Kas
Pada Perusahaan Manufaktur Jenis Otomotif
Tahun 2007 s/d Tahun 2009
(Dalam Rupiah)
Berdasarkan tabel 3 di atas dapat dilihat perkembangan arus kas operasi dan
dividen kas perusahaan manufaktur dari tahun 2007 sampai tahun 2009.
Pada tahun 2007 arus kas operasi PT. Astra Internasional Tbk sebesar Rp
4.281.000.000.000.
Pada tahun 2007 arus kas operasi PT. Astra Otoparts Tbk sebesar Rp
kas juga mengalami kenaikan menjadi Rp 251.205.000.000. Pada tahun 2009 arus
90.984.858.000 dan dividen kas sebesar Rp 24.071.672.000. Pada tahun 2008 arus
Pada tahun 2007 arus kas operasi PT. Indospring Tbk sebesar Rp
8.827.010.549 dan tidak membayar dividen kas. Pada tahun 2008 arus kas operasi
menjadi Rp 1.852.253.751. Pada tahun 2009 arus kas operasi mengalami kenaikan
1.818.525.374.
Pada tahun 2007 arus kas operasi PT. Selamat Sempurna Tbk sebesar Rp
kas mengalami penurunan menjadi Rp 28.793.377.200. Pada tahun 2009 arus kas
Berdasarkan pembahasan di atas arus kas operasi dan dividen kas pada lima
perusahaan manufaktur dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2009 cenderung
mengalami kenaikan, namun ada juga yang mengalami penurunan, bahkan ada
pula yang tidak membayarkan dividen kasnya. Penurunan yang terjadi akibat dari
penerimaan penjualan operasional, pembayaran beban operasional serta tidak
4.2.3 Analisis Pengaruh Laba Akuntansi dan Arus Kas Operasi Terhadap
Dividen Kas
Tabel 4
Hasil Laporan Keuangan Laba Akuntansi, Arus Kas Operasi dan Dividen Kas
Pada Perusahaan Manufaktur Jenis Otomotif
Tahun 2007 s/d Tahun 2009
(Dalam Rupiah)
No. Nama Tahun Laba Akuntansi Arus Kas Operasi Dividen Kas
Perusahaan
1. PT.Astra 2009 10.040.000.000.00 11.335.000.000.00 4.281.000.000.000
Internasional 2008 0 0 3.973.000.000.000
Tbk 2007 9.191.000.000.00 9.953.000.000.000 2.266.381.000.000
0 11.244.269.000.00
6.519.273.000.00 0
0
2. PT.Astra 2009 768.265.000.000 595.745.000.000 235.866.000.000
Otoparts 2008 566.025.000.000 517.079.000.000 251.205.000.000
Tbk 2007 454.907.000.000 241.784.000.000 69.404.000.000
(Lanjutan)
Tabel 4
terhadap dividen kas. Upaya yang dilakukan perusahaan, semakin besar laba,
maka kinerja perusahaan akan dinilai semakin baik. Sebaliknya semakin kecil
laba yang dihasilkan, maka kinerja perusahaan akan dinilai semakin buruk
Arus kas yang digunakan untuk membayar dividen umumnya berasal dari
arus kas operasi, karena arus kas inilah yang berasal dari kemampuan perusahaan
sendiri. Arus kas operasi dapat digunakan untuk membayar dividen, membayar
dividen , faktor yang menjadi perhatian managemen adalah besarnya laba yang
dihasilkan oleh perusahaan. Dividen memiliki arti yang sangat penting bagi
perusahaan tetapi juga untuk mengetahui berapa laba yang sudah diperoleh
berinvestasi kembali atau tidak dan mengetahui berapa dividen yang akan
kelangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaan. Oleh karena itu, sebagian dari
laba yang diperoleh akan ditahan sebagai retained earnings dan sisanya akan
laba akuntansi (variabel x1), arus kas operasi (variabel x2), dan dividen kas
(variabel y). Maka penulis akan melakukan analisis terhadap ketiga variabel
1. Analisis Regresi
variabel dependen. Dan juga digunakan untuk memprediksi nilai dari variabel
tabel berikut :
Tabel 5
akuntansi dan arus kas terhadap harga saham adalah sebagai berikut:
nilainya adalah (-1.573E7). Koefisien regresi x1 sebesar 0,447 artinya jika variabel
independen lain nilainya tetap, dan x1 mengalami kenaikan 1juta, maka y akan
mengalami kenaikan sebesar 0,447 atau 44,7%. Koefisien bernilai positif artinya
lain nilainya tetap, dan x2 mengalami kenaikan sebesar 1juta maka y mengalami
penurunan sebesar (-0.037) atau sebesar 3,7%. Koefisien bernilai negatif, artinya
Untuk menguji model regresi ini, terdapat 4 (empat) uji asumsi yaitu sebagai
berikut:
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel
tidak.
Dari gambar 2 di atas dapat diketahui bahwa data ditunjukkan berupa titik-
titik yang menyebar disekitar garis diagonal dan tetap mengikuti arah garis
diagonal, sehingga menunjukkan bahwa data adalah normal. Maka model regresi
ini layak dipakai untuk memprediksi dividen kas berdasarkan masukan variabel
independennya.
(2) Uji Heteroskedastisitas
Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah regresi terjadi
Dari grafik di atas, terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta
tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti
tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak
Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Collinearity
Statistics
Toleranc
Model e VIF
1 (Constant)
laba akuntansi .405 2.470
arus kas operasi .405 2.470
a. Dependent Variable: dividen kas
Sumber : Output SPSS 17,0 Linear Regression
variance inflation factor (VIF) kedua variabel (laba akuntansi dan arus kas
operasi) sebesar 2.470 yang kurang dari 10 dan nilai tolerance kedua variabel
sebesar 0.405 yang lebih dari 0.10 sehingga bisa diduga bahwa antara variabel
Pengujian ini menguji apakah dalam sebuah regresi ada korelasi antara
Tabel 7
Uji Autokorelasi
Dengan mengambil nilai taraf signifikansi (α) sebesar 5% dan besar data 15
diperoleh nilai D0.05u = 1.39 dan D0.05l = 1.30. Karena D (1.479) > D0.05u
dengan probabilitas atau tingkat signifikansi 0,000 < 0,05. Dengan demikian, Ho
antara t hitung dengan t tabel, t hitung untuk variabel “laba akuntansi” sebesar
33,901 dan t tabel untuk variabel “laba akuntansi” sebesar 2,353 sehingga 33,901
> 2,353, maka Ho ditolak yang artinya terdapat pengaruh yang signifikan untuk
X1 (laba akuntansi) terhadap Y (dividen kas) karena t hitung > t tabel. Pengujian
X2 terhadap y, uji t untuk variabel “arus kas operasi” sebesar 2,353 dengan
probabilitas atau tingkat signifikansi 0,009 < 0,05. Dengan demikian Ho ditolak
hitung dengan t tabel, t hitung untuk variabel “arus kas operasi” sebesar 3,084 dan
t tabel untuk variabel “arus kas operasi” sebesar 2,353 sehingga 3,084 > 2,353,
maka Ho ditolak yang artinya terdapat pengaruh yang signifikan untuk X2 (arus
Uji Anova atau F test ini digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh
Tabel 8
Uji Statistik F
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 3.063E19 2 1.531E19 1232.098 .000a
Residual 1.492E17 12 1.243E16
Total 3.078E19 14
a. Predictors: (Constant), arus kas operasi, laba akuntansi
b. Dependent Variable: dividen kas
Sumber : Output SPSS 17,0 Linear Regression
Berdasarkan tabel 8 di atas, dijelaskan bahwa Fhitung sebesar 1232.098
dengan tingkat signifikansi (sig) sebesar 0.000. Karena sig (0.000)< 0.01, hal ini
mengakibatkan Ho ditolak dan H1 diterima, yang artinya model regresi ini dapat
digunakan untuk memprediksi dividen kas atau dapat dikatakan bahwa laba
akuntansi dan arus kas operasi secara bersama-sama dapat berpengaruh sangat
2. Analisis Korelasi
tetap. Hasil koefisien korelasi laba akuntansi dengan dividen kas, arus kas operasi
dengan dividen kas dan laba akuntansi dengan arus kas operasi dapat dilihat pada
Tabel 9
Correlations
Control Variables dividen kas laba akuntansi
arus kas dividen kas Correlation 1.000 .995
operasi Significance (2- . .000
tailed)
df 0 12
laba akuntansi Correlation .995 1.000
Significance (2- .000 .
tailed)
df 12 0
Sumber: Output SPSS 17.0 Partial Correlation
Berdasarkan hasil korelasi parsial pada tabel 9 di atas, dapat dilihat antara
laba akuntansi (X1) dengan dividen kas (Y) dengan asumsi arus kas operasi (X2)
tetap sebsar 0,995 dengan tingkat signifikasi sebesar 0,000<0,01, maka H0 ditolak
dan H1 diterima. Hal ini menunjukkan dengan menganggap arus kas operasi tetap,
terdapat korelasi yang kuat dan laba akuntansi secara parsial berhubungan sangat
signifikan terhadap dividen kas. Salah satu faktor yang membuat korelasi menjadi
kuat adalah faktor politik dan nilai tukar mata uang asing. Sedangkan arah
hubungan adalah positif yang artinya ada hubungan erat antara laba akuntansi
Tabel 10
Berdasarkan hasil korelasi parsial di atas, dapat dilihat bahwa antara arus kas
operasi (X2) dengan dividen kas (Y) dengan asumsi laba akuntansi (X1) tetap
sebesar -0,665 dengan tingkat signifikasi sebesar 0,009<0,01, maka H0 ditolak dan
terdapat korelasi yang rendah dan arus kas operasi secara parsial berhubungan
sangat signifikan terhadap dividen kas. Arah hubungan negatif, artinya ada
hubungan yang tidak erat antara arus kas operasi terhadap dividen kas.
Tabel 11
Hasi Analisis Koefisien
Model Summaryb
Durbin-
Adjusted R Std. Error of Watson
Model R R Square Square the Estimate
1 .998a .995 .994 1.114898E8 1.479
a. Predictors: (Constant), arus kas operasi, laba akuntansi
b. Dependent Variable: dividen kas
Sumber : Output SPSS 17,0 Linear Regression
Koefisien determinasi untuk menentukan seberapa besar variabel independen
bahwa R sebesar 0.998 dengan koefisien determinasi R Square sebesar 0.995 atau
99.5%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel dependen (dividen kas) mampu
dijelaskan oleh variabel independen (laba akuntansi dan arus kas operasi) sebesar
99.5% dan sisanya sebesar 0.05% dijelaskan oleh faktor lain misalnya free cash
flow, laba tunai, return saham dan harga saham ataupun faktor lainnya yang bisa
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
searah dengan dividen kas, yang artinya semakin besar laba, maka kinerja
perusahaan akan dinilai semakin baik. Sebaliknya semakin kecil laba yang
hal ini, dividen kas cenderung naik apabila laba yang dilaporkan lebih besar
dari laba harapan, dan sebaliknya dividen kas cenderung turun apabila laba
yang dilaporkan lebih kecil dari laba harapan. Namun ada faktor lain pula
yang ikut mempengaruhi kenaikan atau penurunan dari dividen kas yaitu nilai
kas.
dividen kas menunjukkan bahwa dari tahun ke tahun mengalami naik dan
turun. Hal ini sangat berpengaruh terhadap aliran kas masa depan perusahaan.
yang berpengaruh juga dengan arus kas operasi. Dengan demikian, arus kas
laba akuntansi dan arus kas operasi meningkat maka dividen kas ikut
meningkat dan jika dividen kas meningkat dikarenakan meningkatnya
penjualan bersih dan laba bersih, begitu pula jika terjadi penurunan, dan jika
sebagai berikut:
(VIF) kedua variabel yaitu laba akuntansi dan arus kas operasi adalah 2,470
2,470 < 5 (lima), sehingga bias diduga bahwa antar variabel independen tidak
bahwa signifikansi 0,000 < 0,05, hal ini menunjukkan laba akuntansi (x1)
berpengaruh signifikan terhadap dividen kas (y). Uji koefisien regresi x2 uji t,
terlihat bahwa signifikansi 0,009 < 0,05, hal ini menunjukkan arus kas (x2)
0,998, hal ini menunjukkan bahwa korelasi antara variabel y dengan kedua
(R Square) untuk kedua variabel x1 (laba akuntansi) dan x2 (arus kas operasi)
terhadap y (dividen kas) sebesar 0,995. Hal ini menunjukkan bahwa variabel
akuntansi dan arus kas operasi) adalah sebesar 99,5%. Sedangkan sisanya
5.2 Saran-saran
modalnya harus melihat besarnya laba bersih yang diperoleh ataupun jumlah
baik, melalui informasi yang relevan dan informatif pada laporan keuangan
variabel atau faktor-faktor lain misalnya free cash flow, laba tunai, return
saham dan harga saham ataupun faktor lainnya yang bisa mempengaruhi
Ahmad Malabi. (2010). Analisis Hubungan Antara Laba Tunai, Laba Akuntansi
dan Arus Kas Operasi terhadap Dividen Kas Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdapat di BEI tahun 2006-2008. Universitas Trisakti.
Jakarta
Anis Chariri dan Imam Ghazali. (2005). Teori Akuntansi. Edisi Revisi. UNDIP.
Semarang
Auditya Rahmadi. (2008). Analisis Pengaruh Laba Akuntansi dan Laba Tunai
Terhadap Dividen Kas pada Sektor Industri Manufaktur yang Terdapat di
BEI. Jurnal akuntansi Universitas Trisakti. Jakarta
Ety Rochaety, dkk. (2007). Metodologi Penelitian Bisnis dengan Aplikasi SPSS.
Mitra Wacana Media. Jakarta.
Harahap, Sofyan Safri. (2002). Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Raja
Grafindo Persada. Jakarta
Sudarsono dan Edilius. (2007). Kamus Ekonomi, Uang dan Bank. Rineka Cipta.
Jakarta
Warren, Carl S. et.al. (2005). Pengantar Akuntansi. Edisi 21. Salemba Empat.
Jakarta.
Wibowo dan Abubakar Arif. (2003). Pengantar Akuntansi II Ikhtisar Teori dan
Soal-soal. Grasindo. Jakarta
LAMPIRAN