Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
Disusun Oleh :
Kepala
SMA Negeri 2 Maros Pembimbing
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan petunjuk-Nya sehingga penulisan Karya Ilmiah ini dapat diselesaikan
Penulisan Karya Ilmiah ini berpedoman pada literatur yang ada hubungannya
dengan judul, serta bimbingan dan petunjuk dari Bapak dan Ibu guru. Menyadari
akan keterbatasan disiplin ilmu yang dimiliki, hingga dalam penulisan mungkin masih
dari berbagai pihak, penulisan karya ilmiah ini tidak mungkin terwujud. Oleh karena
itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada : Dra. Darmawati, sebagai Guru
guru yang telah berjasa dalam memperlancar seluruh kegiatan dalam proses
hasil penelitian ini mungkin masih banyak kekurangannya, oleh karena itu penulis
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tumbuh merupakan salah satu ciri dari makhluk hidup dimana makhluk
hidup mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Dua istilah ini berbeda
maknanya, tapi sepintas lalu, kita mengalami kesulitan untuk membedakannya.
Pertumbuhan merupakan proses pertambahan Pertumbuhan merupakan proses
pertambahan ukuran (volume, massa, tinggi dan panjang) yang kuantitatif yang
artinya dapat dinyatakan dengan satuan bilangan. Sedangkan perkembangan
merupakan proses menuju kedewasaan pada makhluk hidup dan bersifat
kualitatif yang artinya tidak dapat dinyatakan dengan satu bilangan.
Pertumbuhan pada tumbuhan dibedakan menjadi 2 yaitu : Pertumbuhan
sekunder dan pertumbuhan primer. Pertumbuhan sekunder yaitu pertumbuhan
yang terjadi sebagai hasil aktivitas jaringan meristem sekunder dan pertumbuhan
sekunder terletak pada cambium, sedangkan pertumbuhan primer yaitu
pertumbuhan yang terjadi sebagai hasil pembelahan sel-sel sekunder, dan
pertumbuhan ini terjadi pada embriom ujung akar, dan ujung batang.
Pertambahan tinggi tanaman dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu faktor dalam
dan faktor luar. Faktor dalam terdiri atas faktor gen dan faktor hormon, dimana
faktor hormon ini terdiri atas hormon auksin yang berfungsi menggiatkan
pembelahan sel. Hormon ginerelin yang merangsang pembelahan sel cambium,
asam abisat yang dapat menghambat perkecambahan biji, Asam trumalin
berfungsi regenerasi sel, gas etilen yang mempengaruhi proses pematangan
buah, dan hormon kalin yang dapat merangsang pertumbuhan organ tanaman
sedangkan faktor luar terdiri dari : Cahaya yang merupakan sumber energi untuk
melakukan fotosintesis, Tanah merupakan tempat untuk menancapkan akar
tanaman, Air merupakan faktor yang sangat diperlukan oleh tumbuhan, Suhu
pada tumbuhan yang baik adalah suhu optimum, Kelembaban sangat
mempengaruhi tumbuhan, dan Mineral sangat diperlukan oleh tumbuhan agar
tidak terjadi gangguan.
1
Pada pengalaman penelitian, ada 2 tumbuhan yang sama jenisnya, tetapi
tempat untuk menanamnya berbeda yaitu ada di tempat gelap dan di tempat
terang. Pada tempat gelap pertumbuhan tanaman sangat cepat sedangkan pada
tempat terang pertumbuhannya sangat lambat. Hal inilah yang mendasari
sehingga kami ini meneliti apakah cahaya matahari mempengaruhi pertumbuhan
biji kacang hijau.
B. Rumusan Masalah
Apakah ada pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan kacang
hijau ?
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan biji
kacang hijau.
D. Manfaat Penelitian
Sebagai bahan informasi bagi siswa-siswi yang ingin
mengetahui pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan biji kacang
hijau.
Sebagai bahan masukan bagi siswa-siswi yang ingin
melakukan penelitian terhadap pertumbuhan biji kacang hijau.
Sebagai bahan pertimbangan bagi siswa-siswi yang ingin
agar biji kacang hijau yang ditanam dapat tumbuh dengan cepat.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses yang
berjalan secara stimulant (pada waktu yang bersamaan). Perbedaannya
terletak pada faktor kuantitatif. Pertumbuhan dapat diukur secara kuantitatif
karena mudah diamati, yaitu terjadi perubahan jumlah dan ukurannya,
sebaliknya perkembangan tidak dapat dinyatakan secara kuantitatif,
melainkan terjadi perubahan fungsional organisme menjadi lebih sempurna.
Jadi pertumbuhan merupakan proses pertambahan volume yang
bersifat irreversible (tidak dapat kembali seperti asalnya) karena adanya
pembelahan mitosis atau pembedaran sel (Pratiwi dkk, 2006).
Pertumbuhan dan perkembangan diawali dengan perkecambahan
dimana perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormansi yaitu
berhentinya pertumbuhan pada tanaman dikarenakan kondisi lingkungan
yang tidak sesuai. Setelah itu apabila daun sudah terbentuk, maka tumbuhan
sudah mampu melakukan fotosintesis yang akan menghasilkan energi.
Biji dapat berkecambah karena didalamnya terdapat embrio. Embrio
mempunyai 3 bagian yaitu :
a. Akar lembaga yang berfungsi sebagai akar
b. Daun lembaga yang berfungsi sebagai tempat pertumbuhan
makanan, sebagai alat untuk melakukan fotosintesis, dan sebagai alat
pengisap makanan untuk embrio (lembaga).
c. Batang lembaga terdiri atas 2 yaitu :
1) Epikotil : ruas batang di atas daun lembaga yang akan
tumbuh batang.
2) Hypogeal : ruas batang dibawah daun lembaga yang
akan tumbuh menjadi akar.
3
Tipe perkecambahan dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
a. Perkembangan epigeal yaitu perkecambahan yang ditandai dengan
bagian hipokotil terangkat ke atas permukaan tanah. Kotiledon sebagai
cadangan energi akan melakukan proses pembelahan dengan sangat
cepat untuk membentuk daun. Contohnya perkecambahan kacang hijau.
b. Perkecambahan hypogeal yaitu perkecambahan yang ditandai
dengan terbentuknya bakal batang yang muncul ke dalam permukaan
tanah, sedangkan kotiledon tetap berada di dalam tanah, contohnya
perkecambahan jagung kacang kapri.
4
Jaringan tumbuhan (Imam Wahyu. S) mengemukakan :
1) Jaringan primer terdapat pada bagian tumbuhan seperti
ujung batang, pucuk daun dan akar. Peristiwa bertambah tingginya
batang tanaman dan bertambah panjangnya akar tanaman disebabkan
oleh adanya suatu aktivitas pertumbuhan jumlah sel pada bagian-bagian
meristematik primer, yaitu aktivitas pertumbuhan jumlah sel pada ujung
batang pucuk daun dan ujung akar.
2) Jaringan sekunder adalah jaringan yang terdiferensiasi dari
jaringan dewasa. Peristiwa inilah yang menyebabkan batang menjadi
besar (terbentuknya cambium dan cambium gabus) dan akar menjadi
besar. Peristiwa pertumbuhan batang dan akar menjadi besar disebut
pertumbuhan sekunder.
3) Jaringan parenkim memiliki struktur dinding sel yang tipis
dan memiliki ruang antar sel yang relative besar, misalnya dapat kita
temukan pada korteks batang, mesofil dan akar. Jaringan parenkim
berfungsi sebagai penghasil pigmen warna hijau (klorofil) yang berperan
dalam peristiwa fotosintesis dan juga berfungsi sebagai tempat
penyimpanan makanan dan alat transportasi air dan pigmen lainnya pada
tumbuhan.
5
hubungannya dengan kerja enzim. Bila suhu terlalu tinggi atau terlalu
rendah, enzim akan rusak.
b. Cahaya
Tumbuhan memerlukan cahaya, banyaknya cahaya yang
dibutuhkan tidak selalu sama pada setiap tumbuhan. Umumnya, cahaya
menghambat pertumbuhan, meninggi karena cahaya dapat menguraikan
auksin (suatu hormon tumbuhan). Hal ini dapat dibuktikan pada
tumbuhan yang berupa tempat gelap, akan lebih cepat ditempat gelap
disebut Etilaso.
c. Air
Tanpa air tumbuhan tidak akan timbul air termasuk senyawa
utama yang sangat dibutuhkan tumbuhan. Air berfungsi untuk
fotosintesis, mengaktifkan reaksi enzimatik, manjaga kelembaban dan
membantu perkecambahan biji Nutrition tumbuhan umumnya diambil dari
dalam tanah dalam bentuk ion dan beberapa diambil dari udara.
d. Tanah
Tanah sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Tanaman,
tanah merupakan tempat untuk menancapkan akar tanaman.
e. Oksigen
Oksigen mempengaruhi pertumbuhan bagian tumbuhan di atas
tanah, pertumbuhan akar yang berada di dalam tanah. Tanah yang
gembur mempunyai kemampuan besar dalam menyimpan oksigen. Jika
kandungan oksigen banyak maka pertumbuhan akar tumbuhan semakin
baik.
f. Kelembaban
Tanah dan udara lembab berpengaruh baik bagi pertumbuhan.
Kondisi lembab menyebabkan banyak air yang diserap tumbuhan dan
lebih sedikit yang diuapkan. Kondisi tersebut mendukung aktivitas
6
pemanjangan sel-sel. Dengan demikian, sel-sel lebih cepat mencapai
ukuran maksimum sehingga tumbuhan bertambah besar.
2) Faktor dalam
a. Gen
Gen berfungsi untuk mengontrol reaksi kimia di dalam sel
misalnya sintesis protein. Pembentukan protein yang merupakan bagian
dasar penyusun tumbuh-tumbuhan oleh gen secara langsung.
b. Hormon
Regulator pertumbuhan yang sangat esensial yang dibuat pada
satu bagian tumbuhan, sedangkan respon pertumbuhan terjadi di akar,
batang dan daun.
Hormon yang kita kenal pada tumbuhan yaitu :
1) Auksin : tempat sintesis auksin ialah meristem apical misalnya
ujung batang, akar muda, dan kucup bunga. Yang fungsinya sebagai
pengatur pembesaran sel dan memacu pemanjangan sel si daerah
belakang meristem ujung. Pengaruhnya adalah merangsang
pembelahan sel-sel cambium, meningkatkan perkembangan buah
dan bunga. Dan juga berperan sebagai pembentukan akar adventif
pada tanaman yang dibiakkan dengan setek.
7
BAP. Yang fungsinya merangsang pembelahan sel, mempercepat
pertumbuhan memanjang. Menghambat efek dominasi apical oleh
auksin.
8
fotosintesis. Tumbuhan yang tidak terkena cahaya tidak dapat membentuk
klorofil sehingga daun menjadi pucat. Akan tetapi, jika intensitas cahaya terlalu
tinggi, klorofil akan rusak.
Intensitas cahaya dan lama penyiraman berpengaruh terhadap
tumbuhan, terutama terhadap pertumbuhan vegetatif dan kegiatan reproduksi
tumbuhan. Di daerah tropis, lama hari siang dan malam kira-kira sama, yaitu 12
jam. Di daerah yang memiliki empat musim, lama siang hari dapat mencapai 16-
20 jam. Respon tumbuhan terhadap lama penyiraman yang bervariasi disebut
fotoperiodisme. Yaitu berupa pembungaan, dormansi, perkecambahan dan
perkembangan. Respon ini dikendalikan oleh pigmen yang mengabsorpsi
cahaya yaitu fitokrom.
Cahaya juga merangsang pembungaan tumbuhan tertentu. Ada
tumbuhan yang dapat berbunga pada hari pendek (lamanya penyinaran matahari
lebih pendek dari pada waktu gelapnya). Adapula tumbuhan yang berbunga
pada hari panjang (lamanya penyinaran lebih panjang dari pada waktu
gelapnya). Hal tersebut ada hubungannya dengan aktivitas hormon.
Fitokrom dalam tumbuhan. Fitokrom berupa protein dengan kremotofera
yang mirip fikosianis.
Berdasarkan pengaruh lamanya siang, tumbuhan dibedakan menjadi :
1. Tumbuhan hari pendek, tumbuhan ini berbunga pada akhir musim panas
atau musim gugur, pada saat matahari bersinar kurang dari 12 jam misalnya
aster, dahlia, stroberi, dan ubi jalar.
2. Tumbuhan hari panjang, tumbuhan ini berbunga pada musim semi dan awal
musim panas, yaitu pada saat matahari bersinar selama lebih dari 12 jam,
biasanya antara 14 – 16 jam. Contoh kentang, lebak, bayam dan kol.
3. Tumbuhan hari sedang, tumbuhan yang berbunga jika mendapat
penyinaran sekitar 12 jam sehari contoh kacang dan tebu.
B. Hipotesis
Berikut ini beberapa hipotesis untuk rencana percobaan tentang
pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan biji kacang hijau, yaitu sebagai berikut :
9
1. Cahaya dapat mempengaruhi pertumbuhan biji kacang hijau
2. Cahaya dapat mempercepat pertumbuhan biji kacang hijau
3. Cahaya dapat memperlambat pertumbuhan biji kacang hijau
C. Kerangka Pikir
Protein
Gen
Faktor Dalam
Gas
Etilan
Asam
Hormon
Asitat
Sitokinin
Pertumbuhan
Tanaman
Giberalin
Auksin
Tanah
Kalon
Air
Faktor Luar
Suhu
Cahaya
10
11
Pertumbuhan Tanaman Dipengaruhi oleh dua faktor yaitu :
A. Faktor dalam yang terdiri atas :
1. Faktor gen yang berfungsi mengontrol reaksi kimia di dalam sel,
misalnya sintesis protein.
2. Faktor hormon yang merupakan substansi kimia yang sangat aktif,
yang tersusun atas senyawa protein. Faktor hormon terdiri atas :
a. Auksin yang berfungsi merangsang pembentukan bunga
dan buah
b. Giberalin yang berfungsi merangsang pembentukan tunas
buah tanpa biji
c. Sitokinin yang berfungsi mempengaruhi pertumbuhan tanpa
biji
d. Asam traumalin berperan dalam rensentrasi sel
e. Asam abisat yang mempengaruhi pembuangan akar
f. Gas etilen yang mempengaruhi proses pematangan buah-
buahan
g. Kalin terdiri atas :
- Filokalin, merangsang pertumbuhan daun
- Kaulokalin, merangsang pertumbuhan batang]
- Rizokalin, merangsang pertumbuhan akar
- Anthokalin, merangsang pertumbuhan bunga
12
13
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
C. Instrumen Penelitian
1. Alat
- Cawan Petri - Kapas
- Alat Tulis - Pipet Tetes
- Gelas Ukur - Label
- Mistar
2. Bahan
- Air
- Biji Kacang Hijau sebanyak 16 biji
3. Variabel Penelitian
- Variabel Bebas
- Ditempat yang terkena cahaya matahari
- Ditempat yang gelap
14
- Variabel Terikat
- Tumbuhan tanaman kacang hijau
4. Prosedur Kerja
a. Mengelompokkan 16 biji kacang hijau menjadi 2 kelompok
sehingga diperoleh kelompok A dan B masing-masing 8 butir biji kacang
hijau.
b. Merendam biji kacang hijau selama 24 jam
c. Menyediakan Cawan Petri
d. Memberi tanda A pada Cawan Petri dan tanda B pada
Cawan Petri yang satunya lagi
e. Memasukkan kapas ke Cawan Petri yang diperkirakan
mempunyai berat yang sama
f. Menempatkan 8 biji kacang hijau pada cawan Petri
g. Memberi tanda pada cawan Petri di setiap masing-masing
biji yang telah diletakkan
h. Menyiram biji kacang hijau masing-masing sebanyak 10
tetes
i. Menyiram bagian tengah cawan Petri sebanyak 10 tetes
j. Menempatkan cawan Petri A pada tempat terang dan cawan
Petri B pada tempat gelap
k. Mengukur panjang pertumbuhan kacang hijau setiap hari
pada jam 10:45
l. Pada No. 8,9 dan 11 dilakukan setiap hari
E. Analisis Data
15
Untuk menganalisis data dapat menggunakan metode deskriptif
sederhana dengan menghitung rata-rata atau mean pada setiap perlakuan.
16
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa rata-rata tinggi kecambah pada 1 hari
yaitu : 1,4 cm, pada hari ke 2 rata tinggi kecambah meningkat menjadi 1,5 cm, pada
hari ke 3 rata-rata tinggi kecambah menurun menjadi 1,0 cm, pada hari ke 4 rata
tinggi kecambah meningkat menjadi 1,3 cm pada hari ke 6 rata tinggi kecambah
turun drastis menjadi 0,5 cm, dari pada hari ke 7 pertumbuhan kecambah meningkat
menjadi 1,0 cm.
17
Dari tabel di atas dapat diketahui rata-rata panjang kecambah pada hari 1
yaitu 2,5 cm pada hari ke 2 panjang kecambah 4,4 pada hari ke 3 panjang
kecambah meningkat menjadi 6,1 cm pada hari ke 4 panjang kecambah menjadi
10,7 cm dan pada hari ke 6 panjang kecambah meningkat menjadi 20,2 cm serta
pada hari ke 7 panjang kecambah meningkat menjadi 22,5 cm. Jadi dari hasil
pengamatan dapat disimpulkan bahwa tinggi kecambah di tempat gelap meningkat
terus.
Tinggi Kecambah
2
1 2 3 4 5 6 7
Hari ke
18
Grafik 1.2 Hasil pengamatan tinggi kecambah di tempat gelap
Tinggi Kecambah
20
15
10
1 2 3 4 5 6 7
Hari ke
20 -
15 -
10 -
5-
0
1 2 3 4 6 7
Dari grafik dapat diketahui bahwa pada hari 1 ditempat terang panjangnya
1,4 dan ditempat gelap panjangnya 2,5 cm pada hari ke 2 ditempat terang
panjangnya 1,5 dan ditempat gelap panjangnya 4,4 pada hari ke 3 ditempat terang
19
panjangnya 1,0 dan ditempat gelap panjangnya 6,1 pada hari ke 4 ditempat terang
panjangnya 1,3 dan ditempat gelap panjangnya 10,7 pada hari ke 6 ditempat terang
panjangnya 0,5 dan ditempat gelap panjangnya 20,2 dan pada hari ke 7 panjangnya
1 dan tempat gelap panjangnya 22,5 cm.
Dari grafik disimpulkan bahwa perbandingan antara ditempat terang dan
ditempat gelap ternyata pertumbuhan kacang hijau ditempat terang sangat lambat
dibandingkan pada tempat gelap pertumbuhannya sangat cepat.
Setelah melakukan penelitian ternyata pertumbuhan kacang hijau ditempat
gelap sangat lambat, ini mungkin terjadi karena adanya faktor-faktor yang
mempengaruhi, ketika penelitian ditempat terang sering kekeringan ini mungkin
karena faktor angin dan yang lainnya. Pertumbuhan ditempat terang juga terhambat
karena pengaruh faktor hormon auksin yang sangat peka terhadap cahaya sehingga
auksin akan terurai. Sedangkan pertumbuhan ditempat gelap pertumbuhannya
sangat cepat. Hal ini terjadi karena hormon auksin yang tidak pernah kena cahaya.
Meskipun ditempat gelap pertumbuhan kacang hijau sangat cepat akan tetapi ketiak
daun sudah ada maka batang kacang hijau tersebut tidak dapat berdiri tegak. Hal ini
terjadi karena tidak ada cadangan makanan pada batang karena daun dari tanaman
tersebut tidak pernah melakukan fotosintesis untuk mendapatkan energi, daun pada
tempat gelap berwarna kekuning-kuningan.
Pada tumbuhan yang berada di tempat terang pertumbuhannya memang
lambat akan tetapi, daunnya tebak, batang dan akarnya kuat, serta warna daunnya
hijau. Hal ini terjadi karena daunnya mampu melakukan fotosintesis sehingga
daunnya subur menghijau.
20
BAB V
KESIMPULAN & SARAN
A. Kesimpulan
1) Pertumbuhan di tempat terang sangat lambat sedangkan
pertumbuhan di tempat gelap sangat cepat.
2) Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh cahaya dan faktor hormon
terutama hormon auksin.
3) Perbandingan pertumbuhan di tempat terang sangat rendah daripada
pertumbuhan di tempat gelap.
4) Pertumbuhan di tempat terang memang sangat cepat, akan tetapi
mempunyai daun yang berwarna kekuningan dan batangnya sangat lemah
atau tidak tegak.
5) Banyak faktor yang bisa mempengaruhi pertumbuhan tanaman
misalnya air, suhu, kelembaban gen, hormon dan lain-lain.
B. Saran-saran
1) Untuk memperoleh pertumbuhan tanaman dengan baik, sebaiknya
tanaman tersebut pada mulanya disimpan pada tempat yang gelap, dan
apabila sudah ada daunnya, maka tanaman tersebut dipindahkan ke tempat
yang terang, agar tanaman tersebut bisa berfotosintesis.
2) Apabila ingin mengukur tinggi suatu kecambah / kecambah sebaiknya
kecambah tersebut tidak dicabut dari tanah atau tempat penanaman.
3) Dalam percobaan, jangan menyiram tanaman dengan air yang sangat
berlebihan, kita harus menyiram tanaman dengan air secukupnya.
21
DAFTAR PUSTAKA
22