Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
aman, nyaman, dan disiplin pekerja yang tinggi. Rasa aman dan
bagi perusahaan tetapi juga bagi bangsa dan negara. (Suma’mur, 1996).
perusahaan yang mempekerjakan 100 karyawan atau lebih atau yang sifat
satu bentuk untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat
merupakan resultan dari tiga komponen yaitu kapasitas kerja, beban kerja
dan lingkungan. Bila ketiga komponen tersebut serasi maka dapat dicapai
Tenaga Kerja yang disahkan (UU No. 13/ 2003), yaitu pada pasal 86 dan
3
perusahaan.
masih belum menunjukkan hasil yang diharapkan, hal ini terindikasi dari
kecelakaan ini umumnya terjadi pada industri skala menengah dan kecil,
Agar kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja tidak terjadi, maka
yang paling efektif (Siswanto, 1983). Oleh karena itu sudah menjadi
risiko tinggi, memiliki tenaga kerja diatas 100 orang dan harus
menerapkan SMK3.
Field Tarakan.
5
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
4. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
di perusahaan.
2. Bagi Perusahaan
Mulawarman
Field Tarakan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
hal ini keselamatan yang dimaksud bertalian erat dengan mesin, alat kerja
diartikan sebagai suatu peristiwa yang tidak diinginkan dan tidak diduga,
sebagai “Suatu upaya perlindungan agar setiap tenaga kerja dan orang
lain yang memasuki tempat kerja senantiasa dalam keaaan yang sehat
B. Faktor Bahaya
C. Potensi Bahaya
E. Kecelakaan Kerja
11
jelas tidak dikehendaki dan sering kali tidak terduga semula yang dapat
korban jiwa yang terjadi di dalam suatu proses kerja industri atau yang
kecelakaan yang akibatnya baru tampak atau terasa setelah ada selang
atau tingkah laku tidak aman. Adapun faktor penyebab tingkah laku tidak
aman yaitu faktor kebiasaan, emosi atau psikologi dan kurang terampil.
kerja disebabkan oleh tingkah laku dan kelalaian manusia yang tidak
aman.
12
bergerak dan berputar. Dan pergeseran pada mesin atau alat produksi
dapat menimbulkan suhu yang tinggi sehingga bila kontak bahan yang
alat produksi.
kerja. Akibatnya dan langkah apa yang perlu diambil dalam rangka
kategori besar yakni kerugian bersifat ekonomis dan kerugian bersifat non
menimbulkan kerugian.
paling ringan sampai kepada kehancuran, dari sisi pekerja dari cacat /
sakit yang teringan sampai kepada korban jiwa, sedangkan dari segi
potensi bahaya dan risiko yang ada di tempat kerja, serta menciptakan
kesehatan kerja yaitu ‘ hidup yang berkualitas ‘ yang berarti sehat fisik,
hidup tinggi, memiliki kapasitas kerja yang tinggi, mampu menikmati masa
(Soemaryanto, 2002).
kesehatan kerja (K3) adalah suatu pernyataan tertulis yang dibuat melalui
proses konsultasi antara pengurus dan wakil tenaga kerja yang memuat
melakukan audit melalui badan audit yang ditunjuk menteri (Pasal 5 ayat 1
PER.05/MEN/1996).
15
No.05/MEN/1996) meliputi:
keputusan perusahaan,
antara lain:
pengurus,
b. Strategi pendokumentasian
kegiatan perusahaan.
K3 sebelumnya,
ditetapkan,
pelaksanaan,
d. Pengendalian dokumen
direvisi,
dianggap perlu,
e. Pembelian
spesifikasi pembelian,
dengan jelas.
potensial dan telah menilai risiko-risiko yang timbul dari suatu proses
kerja,
ditunjuk,
yang berlaku,
pengendalian,
masuk,
izin masuk,
teknis.
g. Standar pemantauan
teratur,
bahaya,
23
4. Daftar periksa chek list tempat kerja telah disusun untuk digunakan
dengan kebutuhan,
dipantau,
peraturan perundangan,
peraturan perundangan
K3,
penyelidikan,
terjadinya kecelakaan,
dan mekanis,
berkompeten,
mekanis,
pedoman teknis,
bahan berbahaya,
berkompeten.
K3,
kerahasiaan catatan,
dipelihara,
perusahaan.
k. Audit SMK3
independen di perusahaan
yang berkepentingan,
28
dilaksanakan,
perusahaan,
pelatihan,
tenaga kerja,
di perusahaan.
bidang K3.
sebagai berikut :
SMK3.
yaitu :
BAB III
A. Tempat
Tarakan.
B. Waktu
bulan, tepatnya mulai tanggal 2 Maret 2011 – 2 April 2011. Masuk setiap
Waktu
No Kegiatan Minggu Minggu Minggu Minggu
I II III IV
1. Pengenalan lingkungan
2. Identifikasi masalah
3. Pengumpulan data
4. Penyusunan data
Produksi.
inspeksi kendaraan.
Lingkas.
34
Field Tarakan
BAB IV
HASIL KEGIATAN
di bidang energi dan agar lebih memperkuat nama Medco Energi secara
bidang energi.
tahun 1972 – 1992, PTMN – MEDCO E&P 1992 – 2008, dan akhirnya
September 2035.
Pertamina EP
2. Tata Nilai
4. Bersinergy
Filed Tarakan.
200
150
100
50
0
Pekerja Pekarya
JumlahTenagaKerja 69 151
yaitu SP-1, SP-2, SP-4, SP JUATA, SPU, PPP Terminal Lingkas, PTL,
Water Injection Plant, 4 Unit Rig yaitu Rig 4, Rig 18, dan Rig Duta 05, MH-
SUMUR PRODUKSI
JUMLAH
ARTIFICIAL LIFT SUMUR SUMUR
AREA SEMBUR SUMUR TOTAL
PUMPING UNIT INJEKSI SUSPENDED
ALAM ESP PRODUKSI
KONVENSIONAL HPU
Pamusian 1 28 10 16 55 15 1148 1273
Juata 12 2 14 82 110
Sesanip 3 3 41 47
Mengatal 1 1 7 9
SPU dan jika telah sesuai dengan standar BS&W max 0,5 % maka minyak
39
Balikpapan melalui tangker untuk diolah menjadi bahan bakar siap pakai.
Sisa drainase air yang ada dipompakan kembali ke F11 untuk proses
water injeksi.
3. Asman Produksi
5. Kepala HSE
Friska Lauren
40
- Lindungan Lingkungan
- Inspeksi
kesehatan kerja.
41
orang anggota yang terdiri dari pekerja dan pekarya. Tiap anggota
lingkungan.
buah Oil boom, 300 Fire Extinguisher / APAR, 1 buah perahu karet
Viewer, Pressure Hand Pump, Profile Thread gauge, Caliper, Pipe locator,
Tarakan
yaitu :
1. Kebijakan HSE
berkesinambungan.
yang berlaku.
2. Perencanaan Program
Meliputi :
kegiatan identifikasi
Program HSE
jadwal pencapaian
46
kepentingan lainnya.
modifikasi baru
keuangan.
Field Tarakan.
14001:2004
program HSE
sudah diberlakukan.
pelatihan HSE
pemecahannya
dari luar (eksternal) yang terkait dengan Aspek HSE, Harus dicatat
- Level 1 : Pedoman
-Level 3 : Tata Kerja Individu (TKI) dan Tata Kerja Pemakaian Alat (TKPA)
3.5.Pengendalian Dokumen
a. Umum
secara benar, mencakup kebijakan HSE, TKO, TKI dan TKPA serta
HR, disamping itu juga didukung Fungsi HSE untuk melakukan peninjauan
c. Kodefikasi
004/EP1830/HSE/2010-S0.
Manager
Manager
Manager
Manager
e. Perubahan Dokumen
Fungsi yang terkait secepat mungkin dan meyakinkan bahwa fungsi terkait
No. B-004/EP1830/HSE/2010-S0).
TKO operasional.
021/EP1830/HSE/2010-S0)
tanggap darurat
dan data HSE sebagai hasil dari pemantauan dan pengukuran HSE
label dalam bentuk tulisan, sticker, dsb dan harus dicatat dalam
Fungsinya masing-Masing
undangan
dikaji dan dicari titik temu atau kesesuaian yang kemudian akan
027/EP1830/HSE/2010-S0)
aspek HSE
No. B-005/EP1830/HSE/2010-S0)
14001:2004
oleh tim audit dan hasilnya harus dicatat dalam formulir daftar
001/EP1830/HSE/2010-S0)
5. Pengkajian Manajemen
manajemen minimal 1 (satu) kali per tahun oleh top manajemen (General
Manager)
S0).
1. Penilaian Kuantitatif
2. Penilaian Kualitatif
1 Kepemimpinan
aspek dan Tanggung
HSE yang didasarkan padaJawab Baik Sekali
penilaian kualitatif dengan kriteria 4
2 Identifikasi dan Evaluasi Resiko Baik Sekali
(empat) variable yaitu Komitmen, Prosedur, Implementasi, dan
3 HSE Dalam Disain, Kontruksi dan Komisoning Baik Sekali
Dokumentasi, sebagai berikut :
4 Pelatihan, Kepedulian, dan Kompetensi Sedang / Cukup
Tabel 4. Penilaian Kualitatif Audit SMHSE Tahun 2010
5 Manajemen Kontraktor Baik Sekali
11 Komunikasi Baik
12 Dokumentasi Baik
3. Hasil Temuan
Tahun 2010
Tarakan
Identifikasi Potensi
No Faktor Bahaya Kontrol
Bahaya Bahaya
1 Pemeriksan Debu Dry Gangguan Pemakaian
APAR Powder kesehatan Masker Debu
APAR terjatuh Tertimpa, Pemakaian Safety
cedera Shoes
Peralatan rusak Terkilir, terjepit Pemakaian
Sarung tangan
2 Pengoperasian Posisi tangan Terjepit, Pemakaian
Fire Pump Terkilir Sarung tangan
Selang jatuh Tertimpa Pemakaian Safety
Shoes
3 Pemeriksaan Tercangkul saat Luka Pemakaian Safety
Sarana melakukan Shoes
Fasilitas penggalian pipa
dalam tanah
Kondisi cuaca Dehidrasi Pemakaian Safety
65
mobil
Gesekan tali Luka/Licet Sarung Tangan
Portal
Debu ISPA Masker
Ledakan Luka Metal Detektor
Bakar/Meningg
al dunia
16 Logistik, Debu Gangguan Masker
Penerimaan kesehatan
barang Barang jatuh Tertimpa dan Sarung tangan,
Cedera helmet, safety
shoes
Alat kerja tidak Cedera Gunakan Forklift
sesuai
Manual handling Gangguan otot Gunakan Gerobak
rangka
17 Logistik, Debu Gangguan Menggunakan
Penyimpanan kesehatan Masker, kaca mata
bahan kimia dan sarung tangan
serbuk dengan khusus
kemasan Bag/
Sak
BAB V
PEMBAHASAN
SMK3.
operasi Field Tarakan adalah berpredikat BAIK. Di tahun ini PT. Pertamina
OHSAS 18001:2007.
1. Kebijakan HSE
dan pemasok dengan cara yang tepat sesuai dengan situasi kerja di lokasi
masing-masing.
diseluruh karyawan, misalnya HSE Golden Rule dan proses induksi belum
Rule dan proses induksi pada seluruh level pekerja di lapangan secara
2. Perencanaan Program
perusahaan.
dengan cukup baik. Pada bulan Maret ini perusahaan telah melaksanakan
Sejak awal penerapan hingga saat ini terus dilakukan perbaikan dalam hal
2010. Juga terdapat belum lengkapnya catatan audit internal yang telah
5. Pengkajian Manajemen
72
beberapa sumber dan kejadian yang patut dianggap sebagai faktor dan
1. Faktor Bahaya
Field Tarakan meliputi Faktor Kimia, Fisik dan Fisiologis. Untuk faktor
73
Data Sheet) pada setiap bahan berbahaya dan beracun (B3), sosialisasi
tempat kerja.
meliputi kebisingan, iklim kerja yang panas, dll . Bahaya kebisingan biasa
masing-masing.
74
tempatnya. Sikap kerja yang benar, bervariasi dan istirahat yang cukup
serta didukung dengan alat kerja yang dan tempat kerja yang ergonomi
akibat kerja.
2. Potensi Bahaya
potensi bahaya yang mungkin terjadi pada setiap aktivitas yang dilakukan
Tarakan telah memasang APAR pada semua area tempat kerja yang
area ware house, area block station, area sumur-sumur produksi, dan
akibat sumber listrik dalam keadaan terbuka dan kontak dengan arus
tanda bahaya untuk aliran listrik yang bertekanan tinggi dan melakukan
kecelakaan bila tidak dilakukan oleh tenaga kerja yang ahli dan dengan
ketinggian.
pada pekerja di seluruh unit kerja yang berhubungan dengan alat kerja.
sedang berlangsung.
TKO/TKI.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
TKI/TKO,dll.
B. Saran
perusahaan.