You are on page 1of 10

INFRASTRUKTUR DAN TATA PEMERINTAHAN

DESA CIBEUREUYEUH

Desa Cibeureuyeuh merupakan desa dengan luas wilayah 2.009.583 ha/m² terdiri dari
luas persawahan sebesar 1,37 ha/m²  dan luas perkebunan 31,5 ha/ m².  Perekonomian Desa
cibeureyeuh dipengaruhi oleh faktor-faktor sumber daya alam serta sumber daya manusia
dengan angkatan kerja yang berjumlah 1.292 orang.

Melihat dari perbandingan luas wilayah secara keseluruhan dengan luas pemanfaatan
lahan pertanian dapat dikatakan bahwa sebagian besar masyarakat Desa Cibeureuyeuh
bermatapencaharian petani. Hal itu pula yang menjadi penopang perekonomian Desa
Cibeureuyeuh. Selain sektor pertanian, Desa Cibeureuyeuh memiliki potensi – potensi seperti
sektor peternakan dan industri rumah tangga. Berikut ini merupakan penjabaran secara
mendetil mengenai perekonomian Desa Cibeureyeuh.

1.   Sektor Pertanian

Sektor pertanian merupakan sektor yang mendominasi sehingga pembangunan sarana


dan prasarana lebih difokuskan untuk mendukung perkembangan ekonomi masyarakat desa
di sektor ini. Sebagian besar lahan pertanian merupakan lahan pribadi yang dikelola oleh
pemilik lahan itu sendiri, dengan demikian, hasil dari keseluruhan pertanian lebih ditujukan
untuk memenuhi kebutuhan pribadi dan sisanya dapat dijual ke tengkulak.

Di Desa Cibeureuyeuh lahan pertanian dibagi menjadi 2 klasifikasi berdasarkan letak


lahan yaitu kelas I dan II. Luas lahan kelas I seluas 70 ha dan  memiliki kontur tanah datar
sehingga memungkinkan penggunaan alat-alat berat seperti traktor serta dibantu oleh tenaga
kerbau. Dalam satu tahun lahan kelas I dapat dipanen sebanyak tiga kali karena dipengaruhi
oleh bantuan teknologi. Luas lahan kelas II seluas 120 ha dan  memiliki kontur tanah
berlereng sehingga tidak memungkinkan penggunaan alat-alat berat dan hanya dibantu oleh
tenaga manusia serta alat-alat pertanian.

Dalam satu tahun lahan kelas II dapat dipanen sebanyak dua kali.Desa Cibeureuyeuh
saat ini memiliki tempat pengolahan padi sendiri sehingga para petani tidak perlu keluar dari
desa dalam melakukan proses pengolahan hingga siap jual.Setelah proses panen selesai lahan
tidak dapat langsung dimanfaatkan untuk penanaman padi kembali karena kondisi tanah yang
tidak subur. Oleh karena itu lahan pertanian dimanfaatkan untuk penanaman
bawang.Kegagalan panen terjadi di Desa Cibeureuyeuh, adapun beberapa faktor kegagalan
panen seperti hama ulat, tikus, serta perubahan cuaca yang tidak menentu. Antisipasi yang
dilakukan petani yaitu dengan membuat perangkap tikus tradisional serta mengandalkan ular-
ular sawah serta penggunaan pestisida.
2.   Sektor Peternakan

Sektor peternakan di Desa Cibereuyeuh terbagi menjadi dua, yaitu peternakan sapi
dan peternakan ayam.

 Peternakan Sapi

Di Desa Cibeureuyeuh terdapat empat peternakan sapi dengan populasi sapi


seluruhnya sebanyak 38 ekor. Untuk memperoleh informasi, kami berkunjung ke salah satu
peternakan sapi yang dimiliki oleh Pak Haji Aang Sunarya yang saat ini diwariskan kepada
anaknya yang bernama Pak Haji Dadang. Peternak sapi Pak Haji Dadang memiliki populasi
sapi terbanyak di desa cibeureyeuh berjumlah 33 ekor sapi dengan modal awal sebesar Rp
400.000.000 serta luas tanah dan bangunan 22×9 m².

Sapi yang diternakan merupakan jenis sapi  potong yang didapatkan dari Jawa
Tengah. Sapi-sapi tersebut adalah sapi impor dari Kanada, Australia, New Zealand dimana
sapi tersebut diklasifikasikan dalam dua jenis yaitu sapi simental dan limousine.Pakan sapi
per hari terdiri dari konsentrat sebanyak setengah kwintal singkong sebanyak setengah
kwintal, ampas tahu sebanyak satu setengah kwintal. Bila dihitung pengeluaran perhari untuk
satu ekor sapi adalah Rp 12.500,- dan total pengeluaran salama satu bulan berkisar Rp
10.000.000,-. Peternakan ini memiliki empat orang pegawai dengan upah sebesar Rp 30.000,-
per orang dalam satu hari.

Penjualan untuk satu ekor sapi dihargai sebesar Rp 20.000.000 untuk sapi yang
berbobot empat kwintal ( bobot minimal sapi siap jual ) sedangkan bobot maksimal satu ekor
sapi satu ton. Selain penjualan daging sapi, peternakan ini juga menjual kotoran sapi yang
dapat dijual seharga Rp 7.000 per karung dimana dalam satu kali angkutan bisa mencapai Rp
3.150.000. Baik penjualan daging sapi maupun kotoran sapi sudah terdistribusi secara
optimal dengan memiliki agen penyalur. Selain peternakan sapi, Pak Haji Dadang juga
memiliki beberapa domba adu sebanyak 20 ekor, namun ini hanya sekedar hobi. Peternakan
ini dikelola secara mandiri tanpa ada bantuan modal dari pihak-pihak lain.

 Peternakan Ayam

Ibu Cicih merupakan pemilik satu-satunya peternakan ayam di Desa Cibeureuyeuh.


Peternakan ini memiliki 600 ekor ayam dengan modal berkisar Rp 11.000.000 – Rp
12.000.000 dimana modal tersebut diperoleh dari kredit melalui Bank BRI. Ibu Cicih
memanfaatkan pekarangan rumah bagian belakang sebagai tempat pemeliharaan ayam.Ayam
yang diternakan adalah ayam jenis broiler (ayam pedaging). Bibit dibeli dari agen pembibitan
berupa ayam yang baru berumur satu hari. Untuk memenuhi pakan ternak dibutuhkan 1,5 ton
dedak dan vitamin  per 35 hari. setelah berusia 35 hari umumnya ayam langsung dijual atau
disalurkan melalui distributor yang datang ke rumah Ibu Cicih.Ayam dijual seharga Rp
14.000,- per kilogram dengan rata-rata berat perekor 2-2,5 kg. Sedangkan biaya pakan yang
dibutuhkan sebesar Rp 5.500.000,- perbulan.
3.   Sektor industri rumah tangga

Sektor Industri rumah tangga di Desa Cibeureuyeuh terbagi menjadi dua yaitu sektor
makanan dan kerajinan.

 Makanan

Singkong dan pisang merupakan komoditi industri rumah tangga di Desa


Cibeureuyeuh yang dapat diolah menjadi keripik. Untuk mendapatkan informasi kami
mewawancarai langsung pemilik industri tersebut.

 Keripik Singkong

Bahan baku singkong didapatkan dari tetangga dengan harga Rp. 1000 per kilogram.
Penjualan keripik singkong 1 kwintalnyamenghasilkan singkong balado sejumlah 225
bungkus dengan harga jual Rp. 365 per bungkus sedangkan 2 ons keripik singkong balado
dijualseharga Rp. 4000 per bungkus

 Keripik Pisang

Bahan baku pisang juga didapat dari tetangga dengan harga Rp. 2000,- per kilogram.
Pisang yang digunakan adalah pisang kapas dan pisang nangka. Rata-rata penjualan per hari
adalah 6 kilogram keripik pisang dengan harga jual Rp. 25.000,- per kilogram. Keripik pisang
dan singkong ini membutuhkan minyak sebanyak 5 hingga 10 kilogram perhari dan keripik-
keripik ini dijual sebagian ke toko-toko dan warung-warung sekitar Cibeureuyeuh dan
sebagain lagi di supply ke H. Narimbang

 Kerajinan

Desa Cibeureuyeuh memiliki salah satu bentuk keranjinan tangan berupa kantong
koja. Kantong koja ini terbuat dari benang dan dalam proses pewarnaan pengrajin
menggunakan kayu pohon salam.Lama proses pengerjaan kantong koja berukuran kecil
adalah dua hari dengan kisaran harga kantong koja besar Rp. 30.000, kecil Rp. 15.000 dan
khusus untuk kantong handphone seharga Rp. 10.000. Hasil kerajinan kantong koja biasa
didistribuskan melalui tengkulak dan juga diekspor keluar negeri. Selain kantong koja,
pengrajin biasa membuat kipas (hihid) dengan harga Rp. 10.000 perbuah kemudian bakul
(boboko), dan tampah yang semuanya berbahan dasar bambu.
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA CIBEUREUYEUH

Berdasarkan PERDA No. 7 Tahun 2007 Periode 2010-2016


Fungsi kepala desa ada 3, yaitu : membahas masalah pembangunan, pemerintahan,
dan kemasyarakatan. Dalam pelaksanaannya, Kepala Desa Cibeureuyeuh membina 2 Dusun,
4 Rukun Warga (RW), dan 15 Rukun Tetangga (RT). Dusun yang terdapat di Desa
Cibeureuyeuh, yaitu : Dusun Cidempet I dan Dusun Cidempet II.

Lembaga-Lembaga Kemasyarakatan :

 Badan Permusyawaratan Desa (BPD)

Badan Permusyawaratan Desa adalah suatu badan yang berfungsi sebagai


musyawarah dan mitra kerja kepala desa. Beranggotakan 7 orang, karena di Desa
Cibeureuyeuh memiliki jumlah warga yang tidak sampai 1500 orang.

 Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM)

Lembaga Pemberdayaan Masyarakat adalah lembaga yang berfungsi untuk mengawasi


pemberdayaan desa. Contoh kegiatan yang diawasi : bedah rumah dari kabupaten dan
pembuatan gorong-gorong.

 Satuan Tugas Linmas

Di Desa Ciebeureuyeuh terdapat Satuan Tugas Linmas, yang strukturnya terdiri dari
Komandan Pleton dan 1 anggotanya, Ketua Koordinator Wilayah I dan 4 anggotanya, Ketua
Koordinator Wilayah II dan 7 anggotanya, Ketua Koordinator Wilayah III, Ketua Wilayah IV
dan 1 anggotanya.

 Rukun Warga (RW)

Desa Cibeureuyeuh memiliki Rukun Warga yang terbagi menjadi 4.

 Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK)

Tugas dan Fungsi Tim Penggerak PKK :

Tugas :

 Merencanakan, melaksanakan, dan membina pelaksanaan program-program kerja


PKK, sesuai dengan keadaan dan kebutuhan masyarakat.
 Menghimpun, menggerakkan, dan membina potensi masyarakat, khususnya keluarga
untuk terlaksananya program-program PKK.
 Memberikan bimbingan, motivasi, dan memfasilitasi Tim Penggerak PKK/
kelompok-kelompok PKK di bawahnya.
 Menyampaikan laporan tentang pelaksanaan tugas kepada Ketua Dewan Penyantun
Tim Penggerak PKK pada jenjang yang sama dan kepada Ketua Umum / Ketua Tim
Penggerak PKK setingkat di atasnya.
 Mengadakan supervisi, pelaporan, evaluasi dan monitoring terhadap pelaksaan
program-program PKK.

Fungsi :

 Penyuluh, motivator, dan penggerak masyarakat agar mau dan mampu melaksanakan
program PKK
 Fasilitator, perencanaan, pelaksanaan, pengendali, pembina, dan pembimbing gerakan
PKK.

Gerakan PKK adalah gerakan nasional dalam pembangunan masyarakat yang tumbuh
dari bawah yang pengelolaannya dari, oleh dan untuk masyarakat menuju terwujudnya
keluarga yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia dan
berbudi luhur, sehat sejahtera, maju dan mandiri, kesetaraan dan keadilan gender serta
kesadaran hukum dan lingkungan. Struktur kepengurusan PKK ada ketua, wakil, sekretaris,
bendahara, pokja I, pokja II, pokja III, pokja IV, dan penasehat. Ada 10 program pokok PKK,
antara lain :

1.      Penghayatan dan Pengamalan Pancasila


2.      Gotong Royong
3.      Pangan
4.      Sandang
5.      Perumahan dan Tata Laksana Rumah Tangga
6.      Pendidikan dan Ketrampilan
7.      Kesehatan
8.      Pengembangan Kehidupan Berkoperasi
9.      Kelestarian Lingkungan Hidup
10.  Perencanaan Sehat

Program no. 1-2 lingkup kerja pokja I, program no. 6-8 lingkup kerja pokja II,
program no. 3-5 lingkup kerja pokja III, program no 7,9,10 lingkup kerja pokja IV.

 Lembaga Kemasyarakatan Lainnya

Lembaga kemasyarakatan lainnya adalah Babinsa, Babinkamtibmas, Gapoktan, Bidan


Desa, KIM, Karang Taruna, DKM. Di Desa Cibeureuyeuh ini juga terdapat Persatuan Ojeg
Cidempet (POCI), yang memiliki ketua dan 16 anggota.
Desa Cibeureuyeuh memiliki sebuah kesenian khas bernama Kuda Renggong. 
Sejarah kuda renggong menurut beberapa seniman, berasal dari desa Cikuburuk, kecamatan
Buah Dua, kabupaten Sumedang. Kata renggong dalam kesenian ini merupakan metatesis
dari kata Ronggeng, yang berarti keterampilan berjalan kuda untuk mengikuti irama musik
terutama kendang yang biasanya dipakai sebagai media tunggangan arak-arakan sunat atau
khitan.

Sebagai seni pertunjukan rakyat yang berbentuk seni helaran (pawai, karnaval),
perkembangan kuda Renggong dilihat dari pilihan bentuk kudanya yang tegap dan kuat,
asesoris kuda dan perlengkapan musik pengiring, para penari, dan semakin hari semakin
semarak dengan pelbagai kreasi para senimannya. Hal ini tercatat dalam setiap festival Kuda
Renggong yang diadakan setiap tahunnya. Kuda Renggong kini telah menjadi komoditi
pariwisata yang dikenal secara nasional dan internasional.Dalam pertunjukannya, Kuda
Renggong terbagi manejadi dua kategori,yaitu Kuda Renggong desa dan Kuda Renggong
Festival.

Dari dua bentuk pertunjukan Kuda Renggong, jelas muncul musik pengiring yang
berbeda. Musik pengiring Kuda Renggong di desa-desa, biasanya cukup sederhana, karena
umumnya keterbatasan kemampuan untuk memiliki alat-alat musik (waditra) yang baik.
Umumnya terdiri dari kendang, bedug, goong, terompet, genjring kemprang, ketuk, dan
kecrek. Ditambah dengan pembawa alat-alat suara (speaker toa, ampli sederhana, mic
sederhana). Sementara musik pengiring Kuda Renggong di dalam festival, biasanya berlomba
lebih lengkap dan moderen dengan penambahan peralatan musik terompet Brass, keyboard
organ, simbal, drum, tamtam.

Berdasarkan wawancara dengan seorang seniman Kuda Renggong bernama Bapak


Aca(57 tahun), didapatkan informasi bahwa awal mula kesenian Kuda Renggong didapat dari
hasil turun-temurun keluarga. Kuda yang dimiliknya berjeumlah 3 ekor yang berasal dari
Jawa Timur. Selama 36 tahun bekerja, Pak Aca telah banyak mengikuti festival yang
diselenggarakan ditinggkat kecamatan maupun kabupaten. Prestasi yang paling
membanggakan adalah ketika mengikuti undangan dari Presiden Soeharto.

Dalam merawat kuda-kudanya, bapak Aca membutuhkan biaya sebesar Rp.30.000 per
hari untuk satu ekor kuda dan dalam sehari kuda-kuda tersebut biasanya makan sebanyak 4
kali.Pada usia 2 tahun kuda sudah bisa dilatih, dan pada usia 7 tahun kuda tersebut sudah siap
tampil hingga usia 20 tahun. Makanan yang dibutuhkan biasanya terdiri dari rumput, dedak,
dan juga vitamin yang biasa diberikan satu bulan sekali. Untuk menikmati kesenian ini,
pemesan biasanya menghubungi Pak Aca 6-7 bulan sebelum pertunjukan. Tarif yang
dipasang sangat relatif tergantung dari jarak tempuh yang dibutuhkan menuju tempat
pertunjukan. Dalam sekali tampil durasi yang dibutuhkan antara 5-7  jam atau sekitar 12 km
perjalanan. Dana yang dikeluarkan untuk akseosris sebesar Rp.1.500.000 per ekor.
Selama satu bulan, biasanya kesenian Kuda Renggong di desa Cibereueyeuh biasanya
tampil sebanyak 10 kali. Kelompok Kuda Renggong ini beranggotakan 35 orang termasuk
dengan para penarinya. Bayaran untuk setiap anggota berkisar antara Rp.40.000- Rp.100.000
tergantung dari keahlian masing-masing. Kendala yang dihadapi dari kesenian Kuda
Renggong di desa Cibeureuyeuh adalah kurangnya  perhatian dari pemerintah serta minimnya
lahan untuk pengembangbiakan.
Nama dosen :Muliani. S. S. ip, M. si
Mata kuliah : pancasila

MAKALAH PANCASILA

DI SUSUN

O
L
E
H

NAMA : MAHDAYANI
NPM : 43101085
KELAS / SEMESTER :E/I
PRODI : ILMU PEMERINTAHAN

SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


TAHUN 2011

You might also like