You are on page 1of 15

KEKONGRUENAN

OLEH:
RIZKI AMALIA G 201 09 006
DWI SHINTA A G 201 09 007

Materi Teori Bialangan


Materi
KEKONGRUENAN I

KEKONGRUENAN II

PERKONGRUENAN LINEAR I

PERKONGRUENAN LINEAR II
KEKONGRUENAN I
 Definisi 1.1
Jika m suatu bilangan bulat positif maka a kongruen
dengan b modulo m (ditulis a=b (mod m) bila dan
hanya bila m membagi (a-b). Jika m tidak membagi
(a-b) maka dikatakan bahwa a tidak kongruen dengan b
modulo m (ditulis a ≠ b (mod m)).

Contoh :
25 ≡ 1 (mod 4) sebab 25-1 terbagi oleh 4
31 ≡ 5 (mod 6) sebab 31 – 5 tidak terbagi oleh 6
Teorema 1.1
a=b (mod m) bila dan hanya bila ada bilangan
bulat k sehingga a=mk+b.

Contoh :
10  ≡ 24 (mod 7), sebab ada bilangan bulat 2
sedemikian hingga
24 = 2.7 + 14.
 
Teorema 1.2
Setiap biilngan bulat kongruen bilangan bulat dengan
tepat satu diantara 0,1,2,3,...,(m-1). Jika a=r (mod m)
dengan 0,1,2,3,...,(m-1) maka r disebut residu
terkecil dari a modulo m.
 
Contoh :
Residu terkecil dari 71 modulo 2 adalah 1.
Residu terkecil dari 71 modulo 3 adalah 2.
Residu terkecil dari 34 modulo 5 adalah 4.
Walaupun 34 = 3 x 9 (mod 5) , tetapi 9 bukan residu
terkecil dari 34 (mod 5)
Definisi 1.2
Pada ar (mod m) dengan 0,1,2,3,...,(m-1) maka r
disebut residu terkecil dari a modulo m. Untuk
kekongruenan ini, {0,1,2,3,...,(m-1)} disebut
himpunan residu terkecil modulo m.
 
Contoh :
Himpunan residu terkecil modulo 5 adalah
{0,1,2,3,4}
Kita dapat melihat relasi kekongruenan itu
dengan cara lain, seperti pada teorema berikut
ini.
Teorema 1.3
a=b (mod m) bila dan hanya bila a dan b memililki sisa yang sama
jika dibagi m.

Bukti :
Pertama dibuktikan: jika a ≡ b(mod m) maka a dan b memiliki sisa
yang sama jika dibagi m.
a ≡ b (mod m) maka a ≡ r (mod m) dan b ≡ r (mod m), dengan r
adalah residu terkecil modulo m atau 0≤ r < m.
a≡ r (mod m) berarti a= mq+ r untuk suatu q.
b≡ r (mod m) berarti b = mt + r untuk suatu t.
ini berarti a dan b memiliki sisa yang sama, yaitu r, jika dibagi m.
kedua, dibuktikan jika a dan b memiliki sisa yang sama jika dibagi
m, maka a ≡ b (mod m). Misalkan a memiliki sisa r jika dibagi m,
berarti a= mq+r dan b memiliki sisa r jika di bagi m, berarti b =mt +
r.
Definisi 1.3
Himpunan bilangan bulat disebut sistem residu
lengkap modulo mbila dan hanya bila setiap
bilangan bulat kongruen modulo m dengan satu
dan hanya satu diantara .

Contoh :
Himpunan A = {-12, -5, 32, -45, 28, 41}
merupakan sistem residu lengkap modulo 6,
karena setiap sembarang bilangan bulat x yang
kita ambil pasti kongruen modulo 6 dengan salah
satu bilangan di himpunan A.
Teorema 1.4
Jika a b (mod m) dan c d (mod m)
Maka a c b d (mod m)
 
Bukti :
a ≡ b (mod m) berarti a = ms + b
a ≡ d (mod m) berarti c = mt + d
dua persamaan ini akan memberikan bahwa
a + c = (ms +b) + (mt +d)
a + c = m(s+t) + (b+d)
(a + c) - (b + d) = m (s+t)
Ini berarti a + c ≡ b+d (mod m)
Te orema 1.5
Jika a b (mod m ) dan c d (mod m) maka ax + cy bx + dy (mod m)
 
Bukti :
a ≡ b (mod m) berarti a = ms + b
a ≡ d (mod m) berarti c = mt + d
Jika kedua ruas persamaan pertama dikalikan x dan kedua ruaspersamaan
kedua dikalikan y diperoleh
ax = msx + by dan
cy = mty + dy
dengan penjumlahan , dari kedua persamaan ini diperoleh
ax + cy = (msx + bx) + (mty +dy)
ax + cy = m(sx + ty) + (bx +dy)
(ax + cy) – (bx + dy ) = m (sx + ty).
Persamaan terakhir ini berarti bahwa
m | [(ax + cy ) – (bx + dy)] atau
ax + cy ≡ bx + dy (mod m).
Teorema 1.7
Jika ac bc (mod m) dan (c,m )= d, maka a b
(mod ).

Bukti :
ac ≡ bc (mod m) berarti m dimana (ac- bc) atau
m | c (a-b) maka | (a-b) karena d adalah FPB
dari c dan m.
karena (c,m) = d maka () =1
karena () =1 dan | (a - b) maka (a - b) berarti
a b (mod ).
KEKONGRUENAN II

Teorema 1.8
10^n ≡1 (mod 9) untuk n = 1,2,3,….
Bukti :
10^n -1=999…9 (n angka semuanya 9) terbagi oleh 9
Jadi,10^n ≡ 1 (mod 9).

Teorema 1.9
Setiap bilanga bulat kongruen modulo 9 dengan jumlah
angka-angkanya .
 
PERKONGRUENAN LINEAR I
Teorema 1.10
Jika (a,m) ≠ b maka perkongruenan linear ax b (mod m) tidak memiliki solusi.

Bukti :
Kita buktikan kontraposisi dari teorema itu yaitu jika ax b (mod m) memiliki
solusi maka, (a,m) | b.
Misalkan r adalah solusi dari ax b (mod m) maka ar b (mod m) sehingga ar –
b = km utnuk suatu bilangan bulat k. Perhatikan bahwa ar – b = km, (a,m) | a
dan (a,m) | km maka (a,m) | b. Terbuktilah kontra posisi dari teorema itu,
sehingga terbuktipula teorema tersebut.

Contoh :
6x ≡7 (mod 8), karena (6 , 8) = 2 dan 2 7 maka perkongruenan linear
6x ≡7 (mod 8) tidak mempunyai solusi.
Teorema 1.11
Jika (a,m) =1,maka perkongruenan linear ax b
(mod m) mempunyai tepat 1 solusi.

Teorema 1. 12
Jika (a,m) = d dan d | b maka ax b (mod m)
mempunyai tepat d solusi.
PERKONGRUENAN LINEAR II
Teorema 1.13
Persamaan linear diophantus a’x + b’y = c’ yang diperoleh
dari ax +by =c dengan a’ = a : (a,b) ,b’ = b : (a,b) dan c’ = c
: (a,b) mempunyai suatu penyelesaian (solusi ) x = r dan y
= s , maka himpunansemua penyelesaian dari ax + by = c
adalah {(x,y)|x r + b’ t , y = s - a’ t dan t bilangan bulat.}

Teorema 1.14 (Teorema Sisa)


Sistem perkongruenan linear x = (mod ) i = 1 , 2 ,3 ,…., k
dengan () = 1 utnuk setiap i ≠ j memiliki solusi bersama
modulo (( ) dan solusi bersama itu tunggal.

You might also like