You are on page 1of 20

?

 

•  
³Thaharah, Tata Cara Penyelenggaraan Jenazah, Puasa,
Zakat, Haji dan Umrah´
Y

Ô 

Lutfi
2040 3109 030

JURUSAN PEDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERASITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR
2011
Thaharah
|
’  rtiaThaharah

Thaharah atau bersuci adalah membersihkan diri dari hadats, kotoran, dan najis dengan cara yang
telah ditentukan, Firman Allah swt. Dalam surat Al-Baqarah:222

ÕϦ
˴ ϳ˶ήϬ͋ τ
˴ Θ˴ Ϥ˵ ˸ϟ΍ ΐ
͊ Τ
˶ ϳ˵ ϭ˴ Ϧ
˴ ϴ˶Α΍͉ϮΘ͉ ϟ΍ ΐ
͊ Τ
˶ ϳ˵ Ϫ˴ Ϡ͉ ϟ΍ ϥ
͉ ·˶ Y
Artinya: Ñ 

      


    
·acam ± macam Thaharah
Thahharah terbagi dalam 2 bagian :

1.Y Ñuci dari hadats ialah bersuci dari hadats kecil yang dilakukan dengan wudhu atau
tayamum, dan bersuci dari hadats besar yang dilakukan dengan mandi.
2.Y Ñuci dari najis ialah membersihkan badan, pakaian dan tempat dengan menghilangkan
najis dengan air.

·acam ± macam ajis dibai 3 :

1.Y Najis mughallazhah (berat/besar), yaitu najis yang disebabkan sentuhan atau jilatan
anjing dan babi. Cara menyucikannya ialah dibasuh 7x dengan air dan salah satunya
dengan tanah.2
2.Y . Najis mukhaffafah (ringan), yaitu najis air seni anak laki ± laki yang belum makan atau
minum apa ± apa selain AÑ . Cara menyucikannya dipercikkan air sedangkan air seni
anak perempuan harus dibasuh dengan air yang mengalir hingga hilang zat atau sifatnya.
3.Y Najis mutawassithah (pertengahan), yaitu najis yang ditimbulkan dari air kencing,
kotoran manusia, darah,dan nanah. Cara menyucikkannya dibasuh dengan air di tempat
yang terkena najis sampai hilang warna, rasa, dan baunya.

·acam ± macam Hadats dibai 2:


Y Úadats besar ialah keadaan seseorang tidak suci dan supaya ia menjadi suci, maka ia
harus mandi atau jika tidak ada air dengan tayamum. Úal ± hal yang menyebabkan
seseorang berhadats besar ialah :
a.Y Bersetubuh baik keluar mani ataupun tidak
b.Y Keluar mani, baik karena bermimpi atu sebab lain
c.Y Meninggal dunia
d.Y Úaid, nifas dan wiladah

Y Úadats kecil adalah keadaan seseorang tidak suci dan supaya ia menjadi suci maka ia
harus wudhu atau jika tidak ada air dengan tayamum. Úal ± hal yang menyebabkan
seseorang berhadats kecil ialah :
a.Y Karena keluar sesuatu dari dua lubang yaitu qubul dan dubur
b.Y Karena hilang akalnya disebabkan mabuk, gila atau sebab lain seperti tidur

G
c.Y Karena persentuhan antara kulit laki ± laki dan perempuan yang bukan mahramnya
tanpa batas yang menghalanginya Karena menyentuh kemaluan.

Perbedaan antara hadats, kotoran, dan najis merupakan sesuatu yang menghalangi seseorang
untuk melaksanakan ibadah tertentu seperti shalat. Úadats berbeda dengan najis karena hadats
berarti keadaan dan bukan suatu benda atau zat tertentu sedangkan najis berarti benda atau zat
tertentu dan bukan suatu keadaan. Adapun kotoran memiliki makna yang lebih umum dari najis,
sebab meliputi pula sesuatu yang kotor namun tidak menghalangi seseorang melakukan ibadah,
contohnya tanah, debu dan lain - lain.

’  rtia Wudhu
Wudhu menurut bahasa artinya bersih dan indah sedang menurut syara¶ artinya membersihkan
anggota wudlu untuk menghilangkan hadas kecil.
Syarat Wudhu

a.Y slam
b.Y Mumayiz (dapat membedakan baik buruknya sesuatu pekerjaan).
c.Y Tidak berhadas besar.
d.Y Dengan air yang suci dan menyucikan.
e.Y Tidak ada yang menghalangi sampainya air ke kulit seperti getah dsb yang melekat di
atas kulit anggota wudhu.

ºuku Wudhu

a.Y Niat.
b.Y Membasuh seluruh muka.
c.Y Membasuh kedua tangan sampai ke siku.
d.Y Menyapu sebagian kepala.
e.Y Membasuh dua telapak kaki sampai kedua mata kaki.
f.Y Menertibkan rukun-rukun diatas.

Suah Wudhu

a.Y Membaca basmalah pada permulaan wudhu.


b.Y Membasuh kedua telapak tangan sampai pergelangan.
c.Y Berkumur-kumur.
d.Y Membasuh lubang hidung sebelum berniat.
e.Y Menyapu seluruh kepala dengan air.
f.Y Mendahulukan anggota kanan dari pada kiri.
g.Y Menyapu kedua telinga luar dan dalam.
h.Y Menigakalikan membasuh.
i.Y Menyela-nyela jari-jari tangan dan kaki.
j.Y Membaca doa sesudah wudhu.

Œ
‰a · mbatalka Wudhu

a.Y Keluar sesuatu dari qubul dan dubur.


b.Y Úilang akal sebab gila, pingsan, mabuk, dan tidur nyenyak.
c.Y Tersentuh kulit antara laki-laki dan perempuan yang bukan muhrimnya dengan tidak
memakai tutup.
d.Y Tersentuh kemaluan dengan telapak tangan atau jari-jari yang tidak memakai tutup.

{ara B rwudhu

a.Y Membaca basmalah, sambil mencuci kedua belah tangan sampai pergelangan tangan
sampai bersih.
b.Y Berkumur-kumur tiga kali sambil membersihkan gigi.
c.Y Mencuci lubang hidung tiga kali.
d.Y Mencuci muka tiga kali.
e.Y Mencuci kedua belah tangan hingga siku-siku tiga kali.
f.Y Menyapu sebagian rambut kepala tiga kali.
g.Y Menyapu kedua belah telinga tiga kali.
h.Y Mencuci kedua belah kaki tiga kali sampai mata kaki.

’  rtia Tayamum
Tayamum ialah mengusap muka dan dua belah tangan dengan debu yang suci. Tayamum adalah
pengganti wudlu dan mandi dengan syarat-syarat tertentu
Syarat Tayamum

a.Y Tidak ada air dan telah berusaha mencarinya tetapi tidak bertemu
b.Y Berhalangan menggunakan air misalnya; karena sakit yang apabila menggunakan air
akan kambuh sakitnya.
c.Y Telah masuk waktu shalat.
d.Y Dengan debu yang suci.

ºuku Tayamum

a.Y Mengusapkan muka dengan debu tanah dengan dua kali usapan.
b.Y Mengusap dua belah tangan hingga siku dengan debu tanah dua kali.
c.Y Memindahkan debu kepada anggota yang diusapkan.
d.Y Tertib.

Suah Tayamu

a.Y Membaca basmalah.


b.Y Mendahulukan anggota kanan dari pada kiri.
c.Y Menepiskan debu.

u
‰a · mbatalka Tayamum

a.Y Ñegala yang membatalkan wudhu.


b.Y Melihat air sebelum shalat kecuali yang bertayamum karena sakit
c.Y Murtad.

’  rtia madi jiabah

΍ϭ˵ήϬ͉ σ
͉ Ύ˴ϓ Ύ˱ΒϨ˵ Ο
˵ ˸ϢΘ˵ ˸Ϩϛ˵ ˸ϥ·˶ϭ˴
Artinya :       

Mandi Jinabah adalah mandi dikarenakan keadaan junub yaitu disebabkan hal-hal berikut :

a.Y Bersetubuh, baik keluar mani ataupun tidak.


b.Y Keluar mani, baik keluarnya karena bermimpi ataupun sebab lain dengan sengaja atau
tidak; dengan perbuatan sendiri atau bukan.
c.Y Mati; dan matinya itu bukan mati syahid.
d.Y Karena selesai nifas.
e.Y Karena wiladah.
f.Y Karena selesai haid.

ºuku madi

a.Y Niat:
b.Y Membasuh seluruh badan dengan air yakni meratakan air kesemua rambut dan kulit.
c.Y Menghilangkan najis

Suah madi

a.Y Mendahulukan membasuh segala kotoran dan najis dari seluruh badan.
b.Y Membaca basmalah pada permulaan mandi.
c.Y Menghadap kiblat sewaktu mandi dan mendahulukan bagian kanan dari pada kiri.
d.Y Membasuh badan sampai tiga kali.
e.Y Membaca do¶a sebagaimana membaca do¶a sesudah berwudlu.
f.Y Mendahulukan mengambil air wudlu yakni sebelum mandi; disunahkan berwudlu lebih
dahulu.

Laraa bai ya haid

a.Y Bersenang-senang dengan apa yang antara pusar dan lutut.


b.Y Berpuasa baik sunah maupun wajib.
c.Y Dijatuhi thalak (cerai).

f
d.Y Melakukan tawaf di Baitullah

’ y l araa da shalat J azah


’  rtia Shalat J azah

Ñhalat jenazah adalah shalat yang dikerjakan dengan empat kali takbir. Ñetelah takbir pertama,
dilanjutkan dengan membaca surat Al_Fatihah. Ñetelah takbir kedua, membaca shalawat ke atas
Nabi Muhammad shallallahu µalaihi wa sallam. Ñetelah takbir ketiga, membacakan doa untuk
jenazah. Ñetelah itu dilakukan takbir keempat dan diakhiri dengan salam. Ñhalat jenazah
dilakukan manakala jenazah masih ada dan belum dimakamkan.

Hukum Shalat J azah

Ñhalat jenazah hukumnya adalah 0ardhu ki0ayah, maksudnya suatu kewajiban kolektif. Apabila
sudah ada di antara kaum muslimin yang mengerjakan atau mewakili, maka kewajiban muslim
yang lainnya menjadi gugur.

D utamaa Shalat J azah

Rasulullah shallallahu µalaihi wa sallam bersabda, ³Ñ      

   
 Ñ      
    
 





   

  
   !





   

   "Ñ   


  [Úadits shahih, diriwayatkan oleh Al_Bukhari dan Muslim]

Tata {ara · dampii S s ra · hadapi Sakratulmaut

1.Y bagi orang yang hampir meninggal dunia, disunnahkan untuk diajari meng-ucapkan
tahlil, yaitu kalimat ³


.´ yang artinya tidak ada ilah yang berhak


disembah kecuali Allah. Berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu µalaihi wa sallam,
³Ajarkanlah kalimat Laa ilaaha illallahu (kepada orang yang hampir meninggal di antara
kamu.´ [Úadits shahih, diriwayat-kan oleh Muslim]
2.Y Menghadapkan orang yang hampir meninggal dunia ke arah kiblat.

Tata {ara · rawat J azah S b lum Dikuburka

1.Y Memejamkan matanya

L
2.Y Memandikan jenazah. Berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu µalaihi wa sallam,
³· 
        # ·  

 
    

 
  

 

      
  
 [Úadits
shahih, diriwayatkan oleh Al_Bukhari dan Muslim]
3.Y Mengkafankan jenazah. Berdasarkan riwayat dari Aisyah radhiyallahu µanha bahwa
Rasulullah shallallahu µalaihi wa sallam difafani dalam tiga lembar kain putih bersih,
tidak ada padanya baju dan tidak pula sorban. [Úadits shahih, diriwayatkan oleh
Al_Bukahri dan Muslim]
4.Y Diberi farfum atau kapur barus, bunga, atau yang lainnya (wewangian). rasulullah
shallallahu µalaihi wa sallam bersabda, ³Jika kalian memberi parfum pada mayat, beri
parfum tiga kali.´ [Úadits ini diriwayatkan oleh Ahmad dan Al_Úakim]
5.Y Dishalatkan
6.Y Dimakamkan/dikuburkan

{ara · madika J azah

1.Y Letakkan mayat di tempat mandi yang disediakan.


2.Y Tutup seluruh anggota mayat kecuali muka.
3.Y Ñemua Bilal hendaklah memakai sarong tangan sebelah kiri.
4.Y Ñediakan air sabun.
5.Y Ñediakan air kapur barus.
6.Y stinjakkan mayat terlebih dahulu.
7.Y Mengeluarkan kotoran dalam perutnya dengan menekan atau mimicit-micit perutnya
secara perlahan-lahan dan hati serta kotoran dalam mulutnya dengan menggunakan kain
alas agar tidak tersentuh auratnya.
8.Y Ñiram dan basuh dengan air sabun. Kemudian gosokkan giginya, lubang hidung, lubang
telinga, celah ketiaknya, celah jari tangan dan kakinya dan rambutnya.
9.Y Ñelepas itu siram atau basuh seluruh anggota mayat dengan air sabun.
10.YKemudian bilas dengan air yang bersih seluruh anggota mayat sambil berniat :

Lafaz niat memandikan jenazah lelaki :

Ϟ˸δϐ˵ ˸ϟ΍ Ζ
˵ ˸ϳϮ˴ ϧ˴ ϰ˴ϟΎ˴όΗ˴ Ϫ˶ Ϡ͉ϟ˶ Ζ
˶ ϴ͋Ϥ˴ ˸ϟ΍΍˴άϬ˴ ϟ˶˶
³Niat saya memandikan jenazah (laki-laki) kerana Allah Taala´

Lafaz niat memandikan jenazah perempuan :

Å
ϰ˴ϟΎ˴όΗ˴ Ϫ˶ Ϡ͉ϟ˶ Δ˶ Θ˴ ϴ͋Ϥ˴ ˸ϟ΍ ϩ˶ ά˴ Ϭ˴ ϟ˶˶ Ϟ˸δϐ˵ ˸ϟ΍ Ζ
˵ ˸ϳϮ˴ ϧ˴
³Niat saya memandikan jenazah (perempuan) kerana Allah Taala´

11.YTelentangkan mayat, siram atau basuh dari kepala hingga hujung kaki 3 kali dengan air
bersih.
12.Y Ñiram sebelah kanan 3 kali.
13.YÑiram sebelah kiri 3 kali. Kemudian mengiringkan mayat ke kiri basuh bahagian lambung
kanan sebelah belakang. Mengiringkan mayat ke kanan basuh bahagian lambung sebelah
kirinya pula.Telentangkan semula mayat, ulangi menyiram
14.YLepas itu siram dengan air kapur barus.
15.YLepas itu wudukkan mayat.
Lafaz niat mewudukkan jenazah lelaki :

ϴ͋ Ϥ˴ ˸ϟ΍΍˴άϬ˴ ϟ˶ ˯˴ ˸Ϯο
˵ Ϯ˵ ˸ϟ΍ Ζ
˵ ˸ϳϮ˴ ϧ˴ ϰ˴ϟΎ˴όΗ˴ Ϫ˶ Ϡ͉ϟ˶ Ζ
˶
Ñ      

    

 

Lafaz niat mewudukkan jenazah perempuan :

ϰ˴ϟΎ˴όΗ˴ Ϫ˶ Ϡ͉ϟ˶ Δ˶ Θ˴ ϴ͋ Ϥ˴ ˸ϟ΍ ϩ˶ ά˴ Ϭ˴ ϟ˶ ˯˴ ˸Ϯο


˵ Ϯ˵ ˸ϟ΍ Ζ
˵ ˸ϳϮ˴ ϧ˴
Ñ           

 

16.YÑetelah selesai dimandikan dan diwudukkannya dengan baik dan sempurna hendaklah
dilapkan menggunakan tuala pada seluruh badan mayat.
17.YLepas itu usung dengan menutup seluruh anggotanya.
18.YÑegala apa-apa yang tercabut dari anggota mayat, hendaklah dimasukkan ke dalam kapan
berama (Contoh : rambut, kuku dll).

· afai J azah

Disunatkan bagi jenazah laki-laki dgn tiga lapis kain tanpa baju dan surban. Masing-masing lapis
menutupi seluruh jenazah. Cara memakaikannya kain kafan dihamparkan sehelai-sehelai dan
ditaburkan harum-haruman. Kemudian jenazah diletakkan diatasnya. Kedua tangannya
diletakkan diatas dadanya

Disunatkan bagi jenazah wanita dikafani dengan lima lembar kain yaitu basahan,baju, tutup
kepala,cadar dan kain yang menutupi seluruh tubuhnya. Cara memakaikannya dihamparkan kain

í
untuk membungkus seluruh tubuh,diberi harum-haruman, kemudian jenazah dibungkus seluruh
tubuhnya dengan kain pembungkus.

{ara-cara m kafaka j azah

’ rtama Úendaklah disediakan tiga lembar kain kafan dibentangkan dengan disusun, kain yang
: paling lebar diletakkan di bawah atau dengan cara kain tiga lembar dibentangkan dan
letaknya agak serong yang atas melebar dan yang bawah mengecil, setiap lembar
disapu dengan wangi-wangian atau minyak wangi yang tidak mengandungi alkohol.
D dua : Úendaklah disediakan tali pengikat sebanyak tiga atau lima utas yang diletakkan di
bawah kain kafan tersebut.
D tia : Úendaklah disediakan kapas yang disapu dengan wangi-wangian dan kayu cendana
yang digunakan untuk menutup antara lain :
1. Kemaluan
2. Wajah (muka)
3. Kedua buah dada
4. Kedua Telinga
5. Kedua siku tangannya
6. Kedua tumitnya
D mpat Angkatlah mayat tersebut dengan berhati-hati kemudian baringkan di atas kain kafan
: yang sudah dibentangkan.
D lima : Tutupkan jenazah itu dengan kapas yang telah disediakan pada bahagian-bahagian
yang telah disebutkan di atas.
D am Úendaklah kain kafan tersebut diselimutkan atau ditutupkan dari lembar yang paling
atas sampai lembar yang paling bawah, kemudian ikatlah dengan tali daripada kain
yang telah disediakan sebanyak tiga atau lima ikatan.

Ñemua tali pengikat mayat hendaklah disimpul hidup di sebelah kiri. Ñebelum diikat
di bahagian kepala, benarkan warisnya melihat atau menciumnya.
Tulislah kalimah ³ALLAÚ dan MUÚAMMAD´ di dahi mayat dengan menggunakan
minyak wangi.

Ñetelah siap diikat renjislah dengan air mawar dan sapulah minyak wangi.

· shalatka J azah

£
| yarat shalat jenazah

Y Menutup aurat,suci dari hadats kecil dan besar, bersih pakaian ,tempat dari najis,
menghadap kiblat.
Y Jenazah telah dimandikan dan dikafani
Y Letak jenazah didepan orang yang menshalatkan, kecuali shalat gaib.

G Rukun halat Jenazah

1.Y Niat
2.Y Berdiri bagi yang mampu
3.Y Takbir 4x
a.Y Pertama, membaca surah al-fatihah
b.Y Kedua, membaca shalawat kepada Nabi Muhammad ÑAW
c.Y Ketiga, membaca doa untuk jenazah Membaca doa untuk jenazah

³Allahummagh 0irlahu warhamhu wa µaa0ihi wa¶0u µanhu,´ $

 

   
 Ñ   
  % 
 


d.Y Keempat, Membaca doa untuk diri sendiri dan jenazah

³Allahumma laa tahrimnaa ajrohu wa laa ta0tinnaa ba¶dahu wagh0irlanaa wa lahu,´ 
  $

 
 &          
      
  
  
 &       %     
 
 
   

e.Y Memberi salam.

Dalam mengerjakan shalat jenazah, yang paling utama ialah dikerjakan secara berjemaah dan
harus dijadikan tiga saf (barisan) sekurang-kurangnya setiap satu saf dua orang.

ΠY Cara mengerjakan halat Jenazah


a Y Bagi jenazah lelaki, mam yang akan mendirikan shalat ke atasnya hendaklah
berdiri searah dengan kepala jenazah itu.
b Y Bagi jenazah perempuan, mam hendaklah berdiri searah dengan lambung atau
bahagian tengah jenazah itu.
c Y Tentang tempat untuk mengerjakan shalat jenazah, diperbolehkan di dalam
masjid, di surau atau di tempat lainnya yang memungkinkan shalat berjemaah
dengan syarat tempatnya itu luas dan bersih.
4 Y unat halat jenazah
a.Y Mengangkat tangan pada setiap takbir
|
b.Y Merendahkan suara bacaan
c.Y Membaca Taawudz
d.Y Disunatkan banyak pengikutnya.
e.Y Memperbanyak shaf.

· uburka j azah

Tata cara menguburkan jenazah

1.Y Dibuat liang lahad sepanjang badan jenazah, dalamnya kira-kira satu meter. Didasar
lubang dibuat miring lebih dalam kearah kiblat
2.Y Ketika meletakan jenazah hendaknya dibacakan lafal

  

 


Ñ '

3.Y Tali-tali pengikat kain dilepas, pipi kanan dan ujung kaki ditempelkan pada tanah.
4.Y Jenazah ditutup dengan papan/kayu lalu ditimbun tanah
5.Y Menyiram dengan air diatas tanah kubur
6.Y Mendoakan dan memohon ampun.


’uasa
’ ritah dalam Al-Qura

Perintah berpuasa dari Allah terdapat dalam Al-Quran di surat Al-Baqarah ayat 183.

p$
    
        (


  

 


  p

³ Wahai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan ke atas kamu berpuasa sebagaimana telah
diwajibkan ke atas umat-umat yang sebelum kamu, semoga kamu menjadi orang-orang yang
bertaqwa."

Puasa dalam agama slam atau Ñhaum (dalam Bahasa Arab ϡ ϭι ) artinya menahan diri dari
makan dan minum serta segala perbuatan yang bisa membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar
hinggalah terbenam matahari, untuk meningkatkan ketakwaan seorang muslim. Perintah puasa
difirmankan oleh Allah pada Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 183. Berpuasa merupakan salah
satu dari lima Rukun slam.

J is-j is ’uasa

||
a.Y Puasa yang hukumnya wajib
Y Puasa Ramadan
Y Puasa karena nazar
Y Puasa kifarat atau denda
b.Y Puasa yang hukumnya sunah
Y Puasa 6 hari di bulan Ñyawal
Y Puasa Arafah
Y Puasa Ñenin-Kamis

Waktu ya haram utuk b rpuasa

ÀY Úari Raya dul Fitri (1 Ñyawal)


ÀY Úari Raya dul Adha (10 Zulhijjah)
ÀY Úari-hari Tasyrik (11, 12, dan 13 Zulhijjah)

Syarat wajib puasa

1.Y Beragama slam


2.Y Berakal sehat
3.Y Baligh (sudah cukup umur)
4.Y Mampu melaksanakannya
5.Y Orang yang sedang berada di tempat (tidak sedang safar)

Syarat sah puasa

1.Y slam (tidak murtad)


2.Y Mummayiz (dapat membedakan yang baik dan yang buruk)
3.Y Ñuci dari hadast

‰a m batalka puasa

1.Y Makan dan minum dengan sengaja.


2.Y Muntah dengan sengaja
3.Y Úaidh dan nifas
4.Y Keluarnya mani dengan sengaja.
5.Y Berniat membatalkan puasa.
6.Y Jima¶ (bersetubuh) di siang hari.

ºuku puasa

|G
1.Y Niat
2.Y Meninggalkan segala hal yang membatalkan puasa dari terbit fajar hingga terbenam
matahari.

akat
  
Ñ
  
    
     
         )*   )
  
 
Menurut Bahasa(
), zakat berarti : tumbuh; berkembang; kesuburan atau bertambah
(ÚR. At-Tirmidzi) atau dapat pula berarti membersihkan atau mensucikan (QÑ. At-Taubah : 10).
Menurut Úukum slam (istilah (), zakat adalah nama bagi suatu pengambilan tertentu dari
harta yang tertentu, menurut sifat-sifat yang tertentu dan untuk diberikan kepada golongan
tertentu(Al Mawardi dalam kitab Al-Úawiy). Ñelain itu, ada istilah shadaqah dan infaq, sebagian
ulama fiqh, mengatakan bahwa sadaqah wajib dinamakan zakat, sedang sadaqah sunnah
dinamakan infaq. Ñebagian yang lain mengatakan infaq wajib dinamakan zakat, sedangkan infaq
sunnah dinamakan shadaqah
’ y buta akat da Ifaq dalam Al-Qura da As-Suah
1.Y Zakat (QÑ. Al Baqarah : 43)
2.Y Ñhadaqah (QÑ. At Taubah : 104)
3.Y Úaq (QÑ. Al An'am : 141)
4.Y Nafaqah (QÑ. At Taubah : 35)
5.Y Al 'Afuw (QÑ. Al A'raf : 199)
A.Y Hukum akat
Zakat merupakan salah satu rukun slam, dan menjadi salah satu unsur pokok bagi
tegaknya syariat slam. Oleh sebab itu hukum zakat adalah wajib (%) atas setiap
muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Zakat termasuk dalam kategori
ibadah (seperti shalat, haji, dan puasa) yang telah diatur secara rinci dan paten
berdasarkan Al-Qur'an dan As Ñunnah, sekaligus merupakan amal sosial kemasyarakatan
dan kemanusiaan yang dapat berkembang sesuai dengan perkembangan ummat manusia.
B.Y ·acam-macam akat
a.Y Zakat #% (jiwa), juga disebut zakat fitrah.
b.Y Zakat ·
(harta).
{.Y Syarat-syarat Wajib akat
1.Y Muslim
2.Y Aqil
3.Y Baligh
4.Y Memiliki harta yang mencapai nishab
D.Y Syarat-syarat D kayaa ya Wajib di akati
1.Y ·ilik ’ uh (Almilkuttam)


‰aitu : harta tersebut berada dalam kontrol dan kekuasaanya secara penuh, dan dapat
diambil manfaatnya secara penuh. Úarta tersebut didapatkan melalui proses pemilikan
yang dibenarkan menurut syariat islam, seperti : usaha, warisan, pemberian negara
atau orang lain dan cara-cara yang sah.
2.Y B rk mba
‰aitu : harta tersebut dapat bertambah atau berkembang bila diusahakan atau
mempunyai potensi untuk berkembang.
3.Y {ukup Nishab
Artinya harta tersebut telah mencapai jumlah tertentu sesuai dengan ketetapan (.
sedangkan harta yang tidak sampai nishabnya terbebas dari Zakat
4.Y L bih Dari D butuha ’kk (Alhajatul Ashliyah)
Kebutuhan pokok adalah kebutuhan minimal yang diperlukan seseorang dan keluarga
yang menjadi tanggungannya, untuk kelangsungan hidupnya.
5.Y B bas Dari huta
Orang yang mempunyai hutang sebesar atau mengurangi senishab yang harus dibayar
pada waktu yang sama (dengan waktu mengeluarkan zakat), maka harta tersebut
terbebas dari zakat.
6.Y B rlalu Satu Tahu (Al-Haul)
Maksudnya adalah bahwa pemilikan harta tersebut sudah belalu satu tahun.
Persyaratan ini hanya berlaku bagi ternak, harta simpanan dan perniagaan. Ñedang
hasil pertanian, buah-buahan dan   (barang temuan) tidak ada syarat 
.
.Y Harta(maal) ya Wajib di akati
1.Y Biata T rak
Úewan ternak meliputi hewan besar (unta, sapi, kerbau), hewan kecil (kambing,
domba) dan unggas (ayam, itik, burung).
2.Y mas Da ’ rak
Emas dan perak merupakan logam mulia yang selain merupakan tambang elok, juga
sering dijadikan perhiasan. Emas dan perak juga dijadikan mata uang yang berlaku
dari waktu ke waktu. slam memandang emas dan perak sebagai harta yang
(potensial) berkembang. Oleh karena ( mewajibkan zakat atas keduanya, baik
berupa uang, leburan logam, bejana, souvenir, ukiran atau yang lain.
Termasuk dalam kategori emas dan perak, adalah mata uang yang berlaku pada waktu
itu di masing-masing negara. Oleh karena segala bentuk penyimpanan uang seperti
tabungan, deposito, cek, saham atau surat berharga lainnya, termasuk kedalam
kategori emas dan perak. sehingga penentuan nishab dan besarnya zakat disetarakan
dengan emas dan perak.
3.Y Harta ’ riaaa,
Úarta perniagaan adalah semua yang diperuntukkan untuk diperjual-belikan dalam
berbagai jenisnya. Perniagaan tersebut di usahakan secara perorangan atau
perserikatan seperti CV, PT, Koperasi, dsb.

|u
4.Y Hasil ’ rtaia
Úasil pertanian adalah hasil tumbuh-tumbuhan atau tanaman yang bernilai ekonomis
seperti biji-bijian, umbi-umbian, sayur-mayur, buah-buahan, tanaman hias, rumput-
rumputan, dedaunan, dll.
5.Y ·a-di da D kayaa Laut
·(  (hasil tambang) adalah benda-benda yang terdapat di dalam perut bumi dan
memiliki nilai ekonomis seperti emas, perak, timah, tembaga, marmer, giok, minyak
bumi, batu-bara, dll. Kekayaan laut adalah segala sesuatu yang dieksploitasi dari laut
seperti mutiara, ambar, marjan, dll.
6.Y ºikaz
  adalah harta terpendam dari zaman dahulu atau biasa disebut dengan harta
karun yang tidak ada pemiliknya.

Zakat, infaq dan shadaqah memiliki fadhilah dan faedah yang sangat banyak, bahkan sebagian
ulama telah menyebutkan lebih dari duapuluh faedah, diantaranya:

a.Y Ia bisa m r dam k murkaa Allah, Rasulullah ÑAW, bersabda: p Ñ 


               

p
(Ñhahih At-targhib)
b.Y · hapuska k salaha s ra hamba, beliau bersabda: "Dan Ñhadaqah bisa
menghapuskan kesalahan sebagaimana air memadamkan api" (Ñhahih At-targhib)
c.Y Ôra ya b s d kah d a ikhlas aka m dapatka p rlidua da
aua Arsy di hari kiamat. Rasulullah saw bersabda: "Tujuh kelompok yang akan
mendapatkan naungan dari Allah pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-
Nya diantaranya yaitu: "Ñeseorang yang menyedekahkan hartanya dengan sembunyi-
sembunyi sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan
kanannya." (Muttafaq 'alaih)
d.Y S baai bat bai b rbaai macam p yakit baik p yakit jasmai maupu
rhai. Rasulullah saw, bersabda: "Obatilah orang-orang yang sakit diantaramu
dengan shadaqah." (Ñhahih At-targhib) beliau juga bersabda kepada orang yang
mengeluhkan tentang kekerasan hatinya: "Jika engkau ingin melunakkan hatimu maka
berilah makan pada orang miskin dan usaplah kepala anak yatim." (ÚR. Ahmad)
e.Y S baai p lak b rbaai macam b caa da musibah.
f.Y Ôra ya b rifaq aka didaka l h malaikat s tiap hari sebagaimana sabda
Rasulullah saw: "Tidaklah dating suatu hari kecuali akan turun dua malaikat yang
salah satunya mengatakan, "‰a, Allah berilah orang-orang yang berinfaq itu balasan,
dan yang lain mengatakan, "‰a, Allah berilah pada orang yang bakhil kebinasaan
(hartanya)." (Muttafaq 'alaihi)
g.Y Ôra ya m mbayar zakat aka Allah b rkahi hartaya, Rasulullah saw
bersabda: "Tidaklah shadaqah itu mengurangi harta." (ÚR. Muslim)

|f
h.Y Allah aka m lipatadaka pahala ra ya b rs d kah, (QÑ. Al-Baqarah:
245)
i.Y Shadaqah m rupaka idikasi k b ara ima s s ra, Rasulullah saw
bersabda, "Ñhadaqah merupakan bukti (keimanan)." (ÚR.Muslim)
j.Y Shadaqah m rupaka p mb rsih harta da m sucikaya dari ktra.
sebagaimana wasiat beliau kepada para pedagang, p'    
  
 
                 

    
  ."

Haji da Umrah


J is ± j is haji Y
1.YHaji Tamattu : Jenis ini yang paling afdhal, yaitu ketika di miqot mengucapkan niat: (Γ˱ ή˴ ˸Ϥϋ ˵ Ϛ˴ ϴ͉Βϟ˴).
Jadi anda harus berumrah dulu lalu tahallul dengan melepaskan pakaian ihram dan halal
melakukan hal-hal yang dilarang pada waktu ihram. Kemudian pada hari ke-8 anda berniat haji
dan melakukan petunjuk-petunjuk yang ada dalam risalah singkat ini, tetapi anda harus ingat
bahwa anda harus membayar atau menyembelih hadyi.
2.YHaji Ifrad: ‰aitu berniat untuk haji saja dengan mengucapkan niat ketika di miqot: (Ύ̒ΠΣ ˴ Ϛ˴ ˸ϴΒ͉ ϟ˴ ).
Bila anda thawaf qudum maka itulah yang terbaik dan disunnahkan, dan anda tetap berihram
hingga hari penyembelihan, kemudian pada tanggal 8 dan seterusnya anda dapat melakukan
petunjuk-petunjuk yang ada dalam risalah ini, tetapi anda tidak perlu membayar atau
menyembelih hadyi.
3.YHaji Qira: ‰aitu berihram dari miqot untuk haji dan umrah bersama-sama dengan
mengucapkan niatnya: (Γ˱ ή˴ ˸Ϥϋ
˵ ϭ˴ Ύ̒ΠΣ
˴ Ϛ
˴ ˸ϴΒ͉ ϟ˴). Bila telah sampai ke Baitullah, anda thawaf 7 putaran
(thawaf qudum) lalu bersa¶i 7 putaran dengan niat sa¶i untuk haji dan umrah. Tetapi anda boleh
menunda sa¶i ini hingga selesai thawaf ifadhah. Dan yang lebih baik adalah bila melakukannya
setelah thawaf qudum. Anda tetap dalam keadaan ihram hingga hari penyembelihan, kemudian
pada tanggal 8 dan seterusnya anda dapat melakukan petunjuk-petunjuk yang ada dalam risalah
ini, tetapi anda tidak wajib membayar atau menyembelih hadyi.

{ara umrah

1.YJika seorang muslim hendak berihram untuk umrah maka ia harus melepaskan seluruh
pakaiannya, mandi sebagaimana ia mandi junub lalu memakai minyak wangi dan semacamnya,
lalu dioleskan di kepala dan jenggot.

|L
2.YÑetelah mandi, memakai pakaian ihram, kemudian sholat jika telah masuk waktu sholat fardhu,
bila tidak, maka ia langsung ihram (niat) untuk umrah tanpa sholat, dan mengucapkan: Ϛ ˴ ˸ϴΒ͉ ϟ˴ )
(Γ˱ ή˴ ˸Ϥϋ
˵ lalu bertalbiyah:

((Ϛ
˴ ϟ˴ Ϛ
˴ ϳ˶ήη
˴ ϻ
˴ Ϛ
˵ ˸ϠϤ˵ ϟ΍˴ϭ Ϛ
˴ ϟ˴ Δ˴ Ϥ˴ ˸όϨ͋ϟ΍˴ϭ Ϊ˴ ˸ϤΤ
˴ ϟ΍ ϥ
͉ · -Ϛ
˴ ˸ϴΒ͉ϟ˴ Ϛ
˴ ϟ˴ Ϛ
˴ ϳ˶ήη
˴ ϻ
˴ Ϛ
˴ ˸ϴΒ͉ϟ˴ - Ϛ
˴ ˸ϴΒ͉ϟ˴ Ϣ͉ Ϭ˵ Ϡ͉ϟ΍ Ϛ
˴ ˸ϴΒ͉ϟ˴))
Ñ   
· 

    


·      ·
   
· Ñ         


·   ·

Pria bertalbiyah dengan mengeraskan suara, sedang wanita mengucapkannya sekedar


didengar oleh orang yang ada di sebelahnya.
3.YBila orang yang ingin ihram itu khawatir adanya gangguan yang menghalangi kesempurnaan
umrahnya, maka sebaiknya mengucapkan syarat ketika membaca niat ihram yang berbunyi:
(ϲ˶Ϩδ
˴ Β˴ Σ
˴ Κ
˵ ˸ϴΣ
˴ ϲ͋ϠΤ
˴ Ϥ˴ ϓ˴ ˲βΑ˶ Ύ˴Σ ϲ˶Ϩδ
˴ Β˴ Σ
˴ ˸ϥ·)
   
      



  
 

Karena ketika ia mengucapkan syarat ini kemudian terjadi sesuatu yang menghalanginya
menyempurnakan umrahnya maka ia bisa bertahallul tanpa membayar tebusan.

4.YDisunnahkan baginya ketika memasuki Mesjid Úaram untuk mendahulukan kaki kanan sambil
membaca:
ˬ˴ϚΘ˶ Ϥ˴ ˸Σέ˴ Ώ
˴ ΍˴Ϯ˸Α΃ ϲ˶ϟ ˸΢Θ˴ ˸ϓ΍˴ϭ ϲ˶ΑϮ˵ϧΫ˵ ϲ˶ϟ ˸ήϔ˶ ˸Ϗ΍ Ϣ͉ Ϭ˵ Ϡ͉ϟ΍ ˬ˶Ϳ΍ ϝ
˶ Ϯ˵γέ˴ ϰ˴Ϡϋ
˴ ϡ˵ ϼ
˴δ
͉ ϟ΍˴ϭ Γ˵ ϼ
˴μ
͉ ϟ΍˴ϭ ˬ˶Ϳ΍ Ϣ˶ ˸δΑ˶ ))
((Ϣ˶ ϴ˶Οή͉ ϟ΍ ϥ
˶ Ύ˴τ˸ϴθ
͉ ϟ΍ Ϧ
˴ ϣ˶ Ϣ˶ ϳ˶ΪϘ˴ ϟ΍ Ϫ˶ ϧ˶ Ύ˴τ˸Ϡγ
˵ ϭ˴ ˬ˶Ϣϳ˶ήϜ˴ ϟ΍ Ϫ˶ Ϭ˶ ˸ΟϮ˴ Α˶ ϭ˴ ˬ˶Ϣϴ˶ψό˴ ϟ΍ Ϳ
˶ Ύ˶Α Ϋ˵ Ϯ˵ϋ΃˴
   

 
   
    


 $

+ 
 
  
   ·  
 

$· 
  #$·
   #     

    

Kemudian menuju Úajar Aswad untuk memulai thawaf, mengusapnya dengan tangan
kanan lalu menciumnya, bila sulit menyentuhnya dengan tangan, cukup menghadap ke arah
Úajar Aswad lalu memberi isyarat kepadanya tanpa mencium tangan. Dan sebaiknya tidak
berdesak-desakan sehingga tidak mengganggu orang lain terutama orang-orang lemah.

Doa yang dibaca ketika menyentuh Úajar Aswad:

Ϊ˳ ϤΤϣ Ϛ
˴ ϴ͋Β˶ ϧ˴ Δ˶ Ϩ͉δ
˵ ϟ˶ Ύ˱ϋΎ˴ΒΗ͋΍˴ϭ ϙ
˴ Ϊ˶ ˸Ϭό˴ Α˶ ˯˱ Ύ˴ϓϭ˴ ϭ˴ Ϛ
˴ Α˶ Ύ˴ΘϜ˶ Α˶ Ύ˱Ϙϳ˶Ϊ˸μΗ˴ ϭ˴ Ϛ
˴ Α˶ Ύ˱ϧΎ˴Ϥϳ· Ϣ͉ Ϭ˵ Ϡ͉ϟ΍ ˬ˵ήΒ˴ ˸ϛ΃ Ϳ
˵ ΍˴ϭ Ϳ ˶ ΍ Ϣ˶ ˸δΑ˶ ))
((Ϣ˴ Ϡ͉γ
˴ ϭ˴ Ϫ˶ ˸ϴϠ˴ϋ
˴ Ϳ˵ ΍ ϰ͉Ϡλ ˴


   

 

 · *  $

+     ·


   , · 
-.      ·       Ñ
# ·   % 

,.  

5.YKemudian memutar ke sisi kanan dan menjadikan Ka¶bah di sebelah kirinya. Bila telah
sampai pada Rukun ‰amani, ia mengusapnya tanpa mencium, tetapi bila sulit maka tidak
perlu berdesak-desakan.
Antara Rukun ‰amani dan Úajar Aswad membaca ayat:

έΎ͉Ϩϟ΍ Ώ
˴ ΍˴άϋ
˴ Ύ˴Ϩϗ˶ ϭ˴ Δ˱ Ϩ˴ δ
˴Σ˴ Γ˶ ή˴ Χ
˶ ϵ΍ ϲ˶ϓϭ˴ Δ˱ Ϩ˴ δ
˴Σ˴ Ύ˴ϴ˸ϧΪ͊ ϟ΍ ϲ˶ϓ Ύ˴ϨΗ˶ ΁ Ύ˴ϨΑ͉έ˴
$ /    
                  


     (Q.Ñ. Al-Baqorah: 201)

Dan setiap melewati Úajar Aswad, memberi isyarat dengan tangan dan bertakbir. Ñelebihnya
ia membaca dzikir, doa atau baca Al-Qur¶an. Perintah thawaf di Baitullah, sa¶i antara Ñhafa dan
Marwah dan melempar jumrah adalah untuk menegakkan  

.

6.YDalam thawaf qudum ini (thawaf yang pertama kali dilakukan ketika tiba) disunnahkan bagi
laki-laki untuk mengerjakan dua perkara berikut ini:
’ rtama:
0 . sejak mulai thawaf hingga selesai. Adapun bentuknya adalah
meletakkan bagian tengah selendang ihram di bawah ketiak kanan, dan kedua ujungnya
disampirkan di atas bahu kiri. Ñetelah selesai thawaf, selendang itu diletakkan kembali seperti
semula, sebelum melakukan sa¶i. Karena
0 . hanya pada waktu thawaf saja.

D dua: Lari-lari kecil pada 3 putaran pertama, adapun 4 putaran terakhir hanya berjalan biasa
saja.

7.YÑetelah menyelesaikan thawaf 7 putaran lalu menuju maqom brahim sambil membaca ayat:
ϰ͉Ϡμ
˴ ϣ˵ Ϣ˴ ϴ˶ϫ΍˴ή˸Α· ϡ˶ Ύ˴Ϙϣ˴ ˸Ϧϣ˶ ΍ϭ˵άΨ
˶ Η͉΍˴ϭ

  
     0  
 (Q.Ñ. Al-Baqorah: 125)

Kemudian sholat dua raka¶at di belakangnya jika memungkinkan, kalau tidak maka ia
boleh melaksanakan sholat di mana saja di dalam mesjid. Dalam raka¶at pertama setelah
membaca Al-Fatihah membaca surah Al-Kafirun dan pada raka¶at kedua membaca surah Al-
khlas.
8.YKemudian menuju tempat sa¶i, setelah dekat ke bukit Ñhafa, lalu membaca ayat:
˸Ϧϣ˴ ϭ˴ Ύ˴ϤϬ˶ Α˶ ϑ
˴ Ϯ͉ τ
͉ ϳ˴ ˸ϥ΃ Ϫ˶ ˸ϴϠ˴ϋ
˴ Ρ
˴ Ύ˴ϨΟ
˵ ϼ
˴ ϓ˴ ή˴ Ϥ˴ Θ˴˸ϋ΍ ϭ˶ ΃ Ζ
˴ ˸ϴΒ˴ϟ΍ Ξ
͉Σ
˴ ˸ϦϤ˴ ϓ˴ Ϳ
˶ ΍ ή˶ ΋˶Ύ˴όη
˴ ˸Ϧϣ˶ Γ˴ ϭ˴ ˸ήϤ˴ ϟ΍˴ϭ Ύ˴ϔμ
͉ ϟ΍ ϥ
͉·
˲Ϣϴ˶Ϡϋ
˴ ˲ήϛ˶ Ύ˴η Ϳ
˴ ΍ϥ
͉ Έ˴ϓ ΍˱ή˸ϴΧ
˴ ω
˴ Ϯ͉ τ
˴ Η˴


Ñ  Ñ% · 
      .

·   


    * 

          . 


             
    
 

··     


 ··    (Q.Ñ.Al-Baqorah: 158)

Lalu membaca:

((Ϫ˶ Α˶ Ϳ
˵ ΍ ΃˴Ϊ˴ Α˴ Ύ˴ϤΑ˶ ˸΃Ϊ˴ ˸Α΍˶))
·

  
 




Kemudian naik ke bukit Ñhafa hingga melihat Ka¶bah, lalu menghadap kepadanya sambil
mengangkat tangan, memuji Allah dan memohon doa kepada-Nya dengan doa yang disenangi.

Adapun doa yang disenangi Rasulullah ÑAW:

ϻ
͉ · Ϫ˴ ϟ˴· ϻ
˴ - ˲ήϳ˶Ϊϗ˴ ˯˳ ˸ϲη
˴ Ϟ
͋ ϛ˵ ϰ˴Ϡϋ
˴ Ϯ˴ ϫ˵ ϭ˴ Ϊ˵ ˸ϤΤ
˴ ϟ΍ Ϫ˵ ϟ˴ϭ˴ ˵Ϛ˸ϠϤ˵ ϟ΍ Ϫ˵ ϟ˴ ˬ Ϫ˵ ϟ˴ Ϛ
˴ ϳ˶ήη˴ ϻ˴ ϩ˵ Ϊ˴ ˸Σϭ˴ Ϳ ˵ ΍ϻ ͉ · Ϫ˴ ϟ˴· ϻ ˴ ))
((ϩ˵ Ϊ˴ ˸Σϭ˴ Ώ
˴ ΍˴ΰ˸ΣϷ΍ ϡ˴ ΰ˴ ϫ˴ ϭ˴ ϩ˵ Ϊ˴ ˸Βϋ ˴ ή˴ μ˴ ϧ˴ ϭ˴ ϩ˵ Ϊ˴ ˸ϋϭ˴ ΰ˴ Π
˴ ˸ϧ΃ ϩ˵ Ϊ˴ ˸Σϭ˴ Ϳ˵ ΍
/ 
 

    #1


   
· ,   
   /   
 

   
    
# 
 # 
 
     

Doa ini dibaca sebanyak tiga kali kemudian berdoa di sela-selanya dengan doa yang
disenangi.

Kemudian turun dari bukit Ñhafa menuju Marwah, bila sampai ke tanda hijau, berlari
secepatnya sesuai dengan kemampuan tanpa mengganggu orang lain. Bila sampai pada tanda
hijau kedua ia kembali berjalan sebagaimana biasa hingga sampai ke bukit Marwah dan
menaikinya, lalu menghadap kiblat, mengangkat tangan dan berdoa dengan doa yang disenangi.
Kemudian turun dari Marwah kembali menuju Ñhafa, berjalan kaki di tempat berjalan kaki dan
berlari di tempat berlari. Ketika sampai ke bukit Ñhafa, ia melakukan apa yang ia lakukan di awal
mula dengan membaca doa dan dzikir. Demikian pula ketika sampai ke bukit Marwah, hingga
sempurna 7 putaran. Dari Ñhafa ke Marwah dihitung satu kali putaran dan kembali dari Marwah
ke Ñhafa dihitung satu kali putaran. Ketika sa¶i membaca apa saja yang disenangi seperti dzikir,
doa dan bacaan Al-Qur¶an.

Bila ia telah melengkapi sa¶inya 7 kali putaran, bagi laki-laki mencukur habis atau
memendekkan rambut dan bagi perempuan memotong setiap ujung kelabang rambutnya
sepanjang satu ruas jari-jari.

Mencukur rambut hendaklah merata ke seluruh kepala, demikian pula ketika memangkas
pendek harus merata. Mencukur gundul lebih baik dari sekedar mencukur pendek, karena
Rasulullah ÑAW mendoakan orang-orang yang mencukur gundul tiga kali dan hanya sekali

mendoakan orang-orang yang memangkas pendek. Kecuali bila waktu pelaksanaan haji sudah
dekat yang tidak memungkinkan rambut bisa tumbuh cepat. Maka yang paling baik ia lakukan
adalah memotong pendek, agar bisa dipotong gundul pada waktu haji.

{ara haji

ºuku-ruku haji adalah:

a.Y hram
b.Y Wukuf di arafah
c.Y Tawaf ifadah
d.Y Ña¶i antara safa dan marwah

Barangsiapa yang meninggalkan salah satu rukun, maka hajinya tidak sah dan tidak sempurna
kecuali dengannya.

Wajib-wajib haji adalah:

1.YBerihram dari Miqot.


2.YWuquf di Arafah hingga matahari terbenam, bagi yang wuquf di siang hari.
3.YMabit di Muzdalifah sampai masuk waktu fajar hingga langit menguning, kecuali orang-orang
yang lemah dan kaum wanita, boleh keluar pada waktu tengah malam.
4.YMabit di Mina pada malam-malam hari tasyriq.
5.YMelempar jumrah pada hari-hari tasyriq.
6.YMencukur gundul atau memendekkan rambut setelah melempar jumrah Aqobah.
7.YThawaf Wada¶.
Barangsiapa yang meninggalkan salah satu wajib haji maka ia harus memotong  (tebusan)
untuk dibagikan kepada orang-orang fakir miskin.

Laraa-laraa k tika b rihram adalah:

Memakai wangi-wangian, memotong rambut dan kuku, menutup kepala dengan sesuatu yang
bersentuhan langsung dengan kepala (topi, kopiah dll), membunuh binatang buruan, melakukan
hubungan suami-istri (jima¶), melakukan akad nikah, memakai pakaian berjahit seperti baju kaos,
celana dan sebagainya serta menebang pohon atau tumbuh-tumbuhan hijau di tanah haram.

G

You might also like