You are on page 1of 10

Makalah Media Pembelajaran

KRITERIA, FUNGSI, MANFAAT, DAN KEGUNAAN MEDIA


PEMBELAJARAN

Disusun oleh:

1. Mutiatus Sholikah (083174005)


2. Rahayu Budi Astuti (083174201)
3. Rita Rizki K.S (083174206)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN MATEMATIKA

2011
KRITERIA MEDIA PEMBELAJARAN YANG BAIK
Media pembelajaran yang baik harus memenuhi beberapa syarat.

Media pembelajaran harus meningkatkan motivasi pembelajar. Penggunaan media mempunyai


tujuan memberikan motivasi kepada pembelajar. Selain itu media juga harus merangsang
pembelajar mengingat apa yang sudah dipelajari selain memberikan rangsangan belajar baru.
Media yang baik juga akan mengaktifkan pembelajar dalam memberikan tanggapan, umpan
balik dan juga mendorong pembelajar untuk melakukan praktik-praktik dengan benar.
Ada beberapa kriteria untuk menilai keefektifan sebuah media.

Hubbard mengusulkan sembilan kriteria untuk menilainya (Ouda Teda Ena, 2001). Kriteria
pertamanya adalah biaya. Biaya memang harus dinilai dengan hasil yang akan dicapai dengan
penggunaan media itu. Kriteria lainnya adalah ketersediaan fasilitas pendukung seperti listrik,
kecocokan dengan ukuran kelas, keringkasan, kemampuan untuk diubah, waktu dan
tenaga penyiapan, pengaruh yang ditimbulkan, kerumitan dan yang terakhir adalah kegunaan.
Semakin banyak tujuan pembelajaran yang bisa dibantu dengan sebuah media semakin baiklah
media itu.
Kriteria di atas lebih diperuntukkan bagi media konvensional. Thorn mengajukan enam kriteria
untuk menilai multimedia interaktif (Ouda Teda Ena, 2001). Kriteria penilaian yang pertama
adalah kemudahan navigasi.

Sebuah program harus dirancang sesederhana mungkin sehingga pembelajar tidak perlu belajar
komputer lebih dahulu. Kriteria yang kedua adalah kandungan kognisi, kriteria yang lainnya
adalah pengetahuan dan presentasi informasi. Kedua kriteria ini adalah untuk menilai isi dari
program itu sendiri, apakah program telah memenuhi kebutuhan pembelajaran si pembelajar atau
belum. Kriteria keempat adalah integrasi media dimana media harus mengintegrasikan aspek dan
ketrampilan materi yang harus dipelajari. Untuk menarik minat pembelajar, program
harus mempunyai tampilan yang artistik maka estetika juga merupakan sebuah kriteria. Kriteria
penilaian yang terakhir adalah fungsi secara keseluruhan. Program yang dikembangkan harus
memberikan pembelajaran yang diinginkan oleh pembelajar. Sehingga pada waktu seorang
selesai menjalankan sebuah program dia akan merasa telah belajar sesuatu.

Di dalam buku karangan Azhar Arsyad beberapa keriteria media di katakan layak atau baik
antara lain sebagai berikut:

1. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.Media dipilih berdasarkan tujuan instruksional
yang telah ditetapkan yang secara umum mengacu kepada salah satu atau gabungan dari
dua atau tiga ranah kognitif,afektif,dan psikomotor.tujuan ini dapat digambarkan dalam
bentuk tugas yang harus dikerjakan /dipertunjukkan oleh siswa,seperti
menghafal,melakukan kegiatan yang melibatkan pemahaman konsep-konsep atau
hubungan –hubungan perubahan ,dan mengerjakan tugas-tugas yang melibatkan
pemikiran pada tigkatan lebih tinggi.
2. Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta,konsep,prinsip,atau
generalisasi.Media yang berbeda misalnya film dan grafik memerlukan symbol dank ode
yang berbeda,dan oleh karena itu memerlukan proses dan keterampilan mental yang
berbeda untuk memahaminya.Agar dapat membantu proses pembelajaran secara
efektif ,media harus selaras dan sesuai dengan kebutuhan tugas pembelajaran dan
kemampuan mental siswa.Televisi misalnya,tepat untuk mempertunjukkan proses dan
transformasi yang memerlukan manipulasi ruang dan waktu.
3. Praktis,luwes,dan bertahan.jika tidak tersedia waktu ,dana,atau sumberdaya lain untuk
memproduksi,tidak perlu dipaksakan.Media yang mahal dan memakan waktu lama untuk
memproduksinya bukanlah jaminan sebagai media yang terbaik.Kriteria ini menuntun
para guru/instruktur untuk memilih media yang ada,mudah diperoleh,atau mudah dibuat
sendiri oleh guru.Media yang dipilih sebaiknya dapat digunakan di mana pun dan kapan
pun dengan peralatan yang tersedia disekitarnya,serta mudah dipindahkan dan dibawa
kemana-mana.
4. Guru dengan mudah menggunakannya.ini merupakan salah satu keriteria utama.Apapun
media itu,guru harus mampu menggunakannya dalam proses pembelajaran.Nilai dan
manfaat media amat ditentukan oleh guru yang menggunakannnya.Proyektor
Transparasi(OHP),proyektor slide dan film dan sebagainya tak berarti apa-apa jika guru
belum dapat menggunakannya dalam proses penbelajaran sebagai upaya mempertinggi
mutu dan hasil belajar.
5. Pengelompokkan sasaran.Media yang efektif untuk kelompok besar belum tentu sama
efektifnya jika digunakan pada kelompok kecil atau perorangan .Ada media yang tepat
untuk jenis kelompok besar,kelompok sedang,kelompok kecil ,dan perorangan.
6. Mutu teknis.Pengembangan visual baik gambar maupun fotograf harus memenuhi
persyaratan teknis tertentu.Misalnya,visual pada slide harus jelas dan informasi atau
pesan yang ditonjolkan dan ingin disampaikan tidak boleh terganggu oleh elemen lain
yang berupa latar belakang .
FUNGSI MEDIA PEMBELAJARAN

Efektivitas proses belajar mengajar (pembelajaran) sangat dipengaruhi oleh faktor metode dan
media pembelajaran yang digunakan. Keduanya saling berkaitan, di mana pemilihan metode
tertentu akan berpengaruh terhadap jenis media yang akan digunakan. Dalam arti bahwa harus
ada kesesuaian di antara keduanya untuk mewujudkan tujuan pembelajaran. Walaupun ada hal-
hal lain yang juga perlu diperhatikan dalam pemilihan media, seperti: konteks pembelajaran,
karakteristik pebelajar, dan tugas atau respon yang diharapkan dari pebelajar (Arsyad, 2002).
Sedangkan menurut Criticos (1996), tujuan pembelajaran, hasil belajar, isi materi ajar, rangkaian
dan strategi pembelajaran adalah kriteria untuk seleksi dan produksi media. Dengan demikian,
penataan pembelajaran (iklim, kondisi, dan lingkungan belajar) yang dilakukan oleh seorang
pengajar dipengaruhi oleh peran media yang digunakan.

Pemanfaatan media dalam pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat baru,
meningkatkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan berpengaruh secara
psikologis kepada siswa (Hamalik, 1986). Selanjutnya diungkapkan bahwa penggunaan media
pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian informasi
(pesan dan isi pelajaran) pada saat itu. Kehadiran media dalam pembelajaran juga dikatakan
dapat membantu peningkatan pemahaman siswa, penyajian data/informasi lebih menarik dan
terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi. Jadi dalam hal ini
dikatakan bahwa fungsi media adalah sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar.

Sadiman, dkk (1990) menyampaikan fungsi media (media pendidikan) secara umum, adalah
sebagai berikut: (i) memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat visual; (ii) mengatasi
keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera, misal objek yang terlalu besar untuk dibawa ke kelas
dapat diganti dengan gambar, slide, dsb., peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi
lewat film, video, fota atau film bingkai; (iii) meningkatkan kegairahan belajar, memungkinkan
siswa belajar sendiri berdasarkan minat dan kemampuannya, dan mengatasi sikap pasif siswa;
dan (iv) memberikan rangsangan yang sama, dapat menyamakan pengalaman dan persepsi siswa
terhadap isi pelajaran.
Fungsi media, khususnya media visual juga dikemukakan oleh Levie dan Lentz, seperti yang
dikutip oleh Arsyad (2002) bahwa media tersebut memiliki empat fungsi yaitu: fungsi atensi,
fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris. Dalam fungsi atensi, media visual
dapat menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran.
Fungsi afektif dari media visual dapat diamati dari tingkat “kenikmatan” siswa ketika belajar
(membaca) teks bergambar. Dalam hal ini gambar atau simbul visual dapat menggugah emosi
dan sikap siswa. Berdasarkan temuan-temuan penelitian diungkapkan bahwa fungsi kognitif
media visual melalui gambar atau lambang visual dapat mempercepat pencapaian tujuan
pembelajaran untuk memahami dan mengingat pesan/informasi yang terkandung dalam gambar
atau lambang visual tersebut. Fungsi kompensatoris media pembelajaran adalah memberikan
konteks kepada siswa yang kemampuannya lemah dalam mengorganisasikan dan mengingat
kembali informasi dalam teks. Dengan kata lain bahwa media pembelajaran ini berfungsi untuk
mengakomodasi siswa yang lemah dan lambat dalam menerima dan memahami isi pelajaran
yang disajikan dalam bentuk teks (disampaikan secara verbal).

Dengan menggunakan istilah media pengajaran, Sudjana dan Rivai (1992) mengemukakan
beberapa manfaat media dalam proses belajar siswa, yaitu: (i) dapat menumbuhkan motivasi
belajar siswa karena pengajaran akan lebih menarik perhatian mereka; (ii) makna bahan
pengajaran akan menjadi lebih jelas sehingga dapat dipahami siswa dan memungkinkan
terjadinya penguasaan serta pencapaian tujuan pengajaran; (iii) metode mengajar akan lebih
bervariasi, tidak semata-mata didasarkan atas komunikasi verbal melalui kata-kata; dan (iv)
siswa lebih banyak melakukan aktivitas selama kegiatan belajar, tidak hanya mendengarkan
tetapi juga mengamati, mendemonstrasikan, melakukan langsung, dan memerankan.

Berdasarkan atas beberapa fungsi media pembelajaran yang dikemukakan di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa penggunaan media dalam kegiatan belajar mengajar memiliki pengaruh yang
besar terhadap alat-alat indera. Terhadap pemahaman isi pelajaran, secara nalar dapat
dikemukakan bahwa dengan penggunaan media akan lebih menjamin terjadinya pemahaman
yang lebih baik pada siswa. Pebelajar yang belajar lewat mendengarkan saja akan berbeda
tingkat pemahaman dan lamanya “ingatan” bertahan, dibandingkan dengan pebelajar yang
belajar lewat melihat atau sekaligus mendengarkan dan melihat. Media pembelajaran juga
mampu membangkitkan dan membawa pebelajar ke dalam suasana rasa senang dan gembira, di
mana ada keterlibatan emosianal dan mental. Tentu hal ini berpengaruh terhadap semangat
mereka belajar dan kondisi pembelajaran yang lebih hidup, yang nantinya bermuara kepada
peningkatan pemahaman pebelajar terhadap materi ajar.

Dalam proses pembelajaran, media memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari sumber
(guru) menuju penerima (siswa).
Sedangkan metode adalah prosedur untuk membantu siswa dalam menerima dan
mengolah informasi guna mencapai tujuan pembelajaran. Fungsi media dalam proses
pembelajaran ditunjukkan pada Gambar 2.

Dalam kegiatan interaksi antara siswa dengan lingkungan, fungsi media dapat
diketahui berdasarkan adanya kelebihan media dan hambatan yang mungkin timbul
dalam proses pembelajaran. Tiga kelebihan kemampuan media (Gerlach & Ely dalam
Ibrahim, et.al., 2001) adalah sebagai berikut. Pertama, kemapuan fiksatif, artinya dapat
menangkap, menyimpan, dan menampilkan kembali suatu obyek atau kejadian. Dengan
kemampuan ini, obyek atau kejadian dapat digambar, dipotret, direkam, difilmkan,
kemudian dapat disimpan dan pada saat diperlukan dapat ditunjukkan dan diamati
kembali seperti kejadian aslinya. Kedua, kemampuan manipulatif, artinya media dapat
menampilkan kembali obyek atau kejadian dengan berbagai macam perubahan
(manipulasi) sesuai keperluan, misalnya diubah ukurannya, kecepatannya, warnanya,
serta dapat pula diulang-ulang penyajiannya. Ketiga, kemampuan distributif, artinya
media mampu menjangkau audien yang besar jumlahnya dalam satu kali penyajian secara
serempak, misalnya siaran TV atau Radio.

Hambatan-hambatan komunikasi dalam proses pembelajaran adalah sebagai


berikut. Pertama, verbalisme, artrinya siswa dapat menyebutkan kata tetapi tidak
mengetahui artinya. Hal ini terjadi karena biasanya guru mengajar hanya dengan
penjelasan lisan (ceramah), siswa cenderung hanya menirukan apa yang dikatakan guru.
Kedua, salah tafsir, artinya dengan istilah atau kata yang sama diartikan berbeda oleh
siswa. Hal ini terjadi karena biasanya guru hanya menjelaskan secara lisan dengan tanpa
menggunakan media pembelajaran yang lain, misalnya gambar, bagan, model, dan
sebagainya. Ketiga, perhatian tidak berpusat, hal ini dapat terjadi karena beberapa hal
antara lain, gangguan fisik, ada hal lain yang lebih menarik mempengaruhi perhatian
siswa, siswa melamun, cara mengajar guru membosankan, cara menyajikan bahan
pelajaran tanpa variasi, kurang adanya pengawasan dan bimbingan guru. Keempat, tidak
terjadinya pemahaman, artinya kurang memiliki kebermaknaan logis dan psikologis. Apa
yang diamati atau dilihat, dialami secara terpisah. Tidak terjadi proses berpikir yang logis
mulai dari kesadaran hingga timbulnya konsep.
Pengembangan media pembelajaran hendaknya diupayakan untuk memanfaatkan
kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh media tersebut dan berusaha menghindari
hambatan-hambatan yang mungkin muncul dalam proses pembelajaran. Secara rinci,
fungsi media dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut.
1. Menyaksikan benda yang ada atau peristiwa yang terjadi pada masa lampau. Dengan
perantaraan gambar, potret, slide, film, video, atau media yang lain, siswa dapat
memperoleh gambaran yang nyata tentang benda/peristiwa sejarah.
2. Mengamati benda/peristiwa yang sukar dikunjungi, baik karena jaraknya jauh, berbahaya,
atau terlarang. Misalnya, video tentang kehidupan harimau di hutan, keadaan
dan kesibukan di pusat reaktor nuklir, dan sebagainya.
3. Memperoleh gambaran yang jelas tentang benda/hal-hal yang sukar diamati secara
langsung karena ukurannya yang tidak memungkinkan, baik karena terlalu besar atau
terlalu kecil. Misalnya dengan perantaraan paket siswa dapat memperoleh gambaran
yang jelas tentang bendungan dan kompleks pembangkit listrik, dengan slide dan film
siswa memperoleh gambaran tentang bakteri, amuba, dan sebaginya.
4. Mendengar suara yang sukar ditangkap dengan telinga secara langsung. Misalnya,
rekaman suara denyut jantung dan sebagainya.
5. Mengamati dengan teliti binatang-binatang yang sukar diamati secara langsung
karena sukar ditangkap. Dengan bantuan gambar, potret, slide, film atau video siswa
dapat mengamati berbagai macam serangga, burung hantu, kelelawar, dan
sebagainya.
6. Mengamati peristiwa-peristiwa yang jarang terjadi atau berbahaya untuk didekati.
Dengan slide, film, atau video siswa dapat mengamati pelangi, gunung meletus,
pertempuran, dan sebagainya.

7. Mengamati dengan jelas benda-benda yang mudah rusak/sukar diawetkan. Dengan


menggunakan model/benda tiruan siswa dapat memperoleh gambaran yang jelas
tentang organ-organ tubuh manusia seperti jantung, paru-paru, alat pencernaan, dan
sebagainya.
8. Dengan mudah membandingkan sesuatu. Dengan bantuan gambar, model atau foto
siswa dapat dengan mudah membandingkan dua benda yang berbeda sifat ukuran,
warna, dan sebagainya.
9. Dapat melihat secara cepat suatu proses yang berlangsung secara lambat. Dengan
video, proses perkembangan katak dari telur sampai menjadi katak dapat diamati
hanya dalam waktu beberapa menit. Bunga dari kuncup sampai mekar yang
berlangsung beberapa hari, dengan bantuan film dapat diamati hanya dalam beberapa
detik.
10. Dapat melihat secara lambat gerakan-gerakan yang berlangsung secara cepat. Dengan
bantuan film atau video, siswa dapat mengamati dengan jelas gaya lompat tinggi,
teknik loncat indah, yang disajikan secara lambat atau pada saat tertentu dihentikan.
11. Mengamati gerakan-gerakan mesin/alat yang sukar diamati secara langsung. Dengan
film atau video dapat dengan mudah siswa mengamati jalannya mesin 4 tak, 2 tak,
dan sebagainya.
12. Melihat bagian-bagian yang tersembunyi dari sutau alat. Dengan diagram, bagan,
model, siswa dapat mengamati bagian mesin yang sukar diamati secara langsung.
13. Melihat ringkasan dari suatu rangkaian pengamatan yang panjang/lama. Setelah siswa
melihat proses penggilingan tebu atau di pabrik gula, kemudian dapat mengamati
secara ringkas proses penggilingan tebu yang disajikan dengan menggunakan film
atau video (memantapkan hasil pengamatan).
14. Dapat menjangkau audien yang besar jumlahnya dan mengamati suatu obyek secara
serempak. Dengan siaran radio atau televisi ratusan bahkan ribuan mahasiswa dapat
mengikuti kuliah yang disajikan seorang profesor dalam waktu yang sama.
15. Dapat belajar sesuai dengan kemampuan, minat, dan temponya masing-masing.
Dengan modul atau pengajaran berprograma, siswa dapat belajar sesuai dengan
kemampuan, kesempatan, dan kecepatan masing-masing.

 MANFAAT MEDIA PEMBELAJARAN


  Secara umum manfaat media pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru
dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih afektif dan efisien. Sedangkan secara lebih
khusus manfaat media pembelajaran adalah:
1. Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan
Dengan bantuan media pembelajaran, penafsiran yang berbeda antar guru dapat dihindari
dan dapat mengurangi terjadinya kesenjangan informasi diantara siswa dimanapun
berada.

2. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik


Media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik
secara alami maupun manipulasi, sehingga membantu guru untuk menciptakan suasana
belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton dan tidak membosankan.

3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif


Dengan media akan terjadinya komukasi dua arah secara aktif, sedangkan tanpa media
guru cenderung bicara satu arah.

4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga


Dengan media tujuan belajar akan lebih mudah tercapai secara maksimal dengan waktu
dan tenaga seminimal mungkin. Guru tidak harus menjelaskan materi ajaran secara
berulang-ulang, sebab dengan sekali sajian menggunakan media, siswa akan lebih mudah
memahami pelajaran.
5. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa
Media pembelajaran dapat membantu siswa menyerap materi belajar lebih mandalam dan
utuh. Bila dengan mendengar informasi verbal dari guru saja, siswa kurang memahami
pelajaran, tetapi jika diperkaya dengan kegiatan melihat, menyentuh, merasakan dan
mengalami sendiri melalui media pemahaman siswa akan lebih baik.

6. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja
Media pembelajaran dapat dirangsang sedemikian rupa sehingga siswa dapat melakukan
kegiatan belajar dengan lebih leluasa dimanapun dan kapanpun tanpa tergantung seorang
guru.Perlu kita sadari waktu belajar di sekolah sangat terbatas dan waktu terbanyak justru
di luar lingkungan sekolah.

7. Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar
Proses pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga mendorong siswa untuk mencintai
ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri sumber-sumber ilmu pengetahuan.

8. Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif


Guru dapat berbagi peran dengan media sehingga banyak mamiliki waktu untuk memberi
perhatian pada aspek-aspek edukatif lainnya, seperti membantu kesulitan belajar siswa,
pembentukan kepribadian, memotivasi belajar, dan lain-lain

KEGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PROSES BELAJAR


MENGAJAR (PBM)
1. Memperjelas penyajian pesan yang verbalistis (dalam bentuk kata-kata yang yang tertulis
atau lisan)
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera (objek yang terlalu besar atau
kecil, gerak yang terlalu cepat ata lambat, kejadian atau peristiwa dimasa lalu, objek yang
terlalu kompleks).
3. Mengatasi sikap pasif siswa (menimbulkan kegairahan belajar , memungkinkan interaksi
langsung siswa dengan lingkungannya, memungkinkan siswa belajar mandiri).
4. Mengatasi perbedaan latar belakang guru atau siswa (memberikan perangsang yang
sama, mempersamakan pengalaman, menimbulkan persepsi yang sama).
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar.2009.Media Pembelajaran.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Mustikasari, Ardiani. Mengenal Media Pembelajaran. http://edu-articles.com/mengenal-media-


pembelajaran/ diakses tanggal 22 Februari 2011 jam 10.45

Poedjiastoeti, Sri.1999. Media Pembelajaran.Surabaya: Unipress UNESA

Santyasa, I Wayan.Landasan konseptual Media Pembelajaran..http://file.upi.edu/Direktori/A%20-


%20FIP/JUR.%20PEND.%20LUAR%20SEKOLAH/194704171973032%20-%20MULIATI
%20PURWASASMITA/MEDIA_PEMBELAJARAN.pdf diakses tanggal 22 Februari 2011 jam
09.50

Warpala , I Wayan Sukra. Media Pembelajaran: Arti, Posisi, Fungsi, Klasifikasi, dan
Karakteristiknya..http://edukasi.kompasiana.com/2009/12/18/media-pembelajaran-arti-posisi-
fungsi-klasifikasi-dan-karakteristiknya/ diakses tanggal 1 Februari 2011 jam 11.13 WIB.

You might also like