You are on page 1of 6

Indeks bias

Indeks bias pada medium didefinisikan sebagai perbandingan antara kecepatan cahaya dalam
ruang hampa udara dengan cepat rambat cahaya pada suatu medium.

Secara matematis, indeks bias dapat ditulis:

dimana:

n = indeks bias

c = kecepatan cahaya dalam ruang hampa (299,792,458 meter/detik)

vp = cepat rambat cahaya pada suatu medium

Indeks bias tidak pernah lebih kecil dari 1 atau (n ≥ 1).

Refraksi
Jika seberkas cahaya datang dan membentuk sudut terhadap permukaan, maka berkas
cahaya tersebut ada yang dibelokkan sewaktu memasuki medium baru tersebut, dimana
pembelokan itu disebut dengan pembiasan.

Refraksi (atau pembiasan) dalam optika geometris didefinisikan sebagai perubahan


arah rambat partikel cahaya akibat terjadinya percepatan.

Pada optika era optik geometris, refraksi cahaya yang dijabarkan dengan Hukum
Snellius, terjadi bersamaan dengan refleksi gelombang cahaya tersebut, seperti yang
dijelaskan oleh persamaan Fresnel pada masa transisi menuju era optik fisis. Tumbukan
antara gelombang cahaya dengan antarmuka dua medium menyebabkan kecepatan fasa
gelombang cahaya berubah. Panjang gelombang akan bertambah atau berkurang dengan
frekuensi yang sama, karena sifat gelombang cahaya yang transversal (bukan longitudinal).
Pengetahuan ini yang membawa kepada penemuan lensa dan refracting telescope. Refraksi
di era optik fisis dijabarkan sebagai fenomena perubahan arah rambat gelombang yang tidak
saja tergantung pada perubahan kecepatan, tetapi juga terjadi karena faktor-faktor lain yang
disebut difraksi dan dispersi.

Refraksi (pembiasan) gelombang-gelombang cahaya di air. Persegi gelap


menunjukkan posisi sebenarnya sebatang pensil yang diletakkan dalam semangkuk air.
Persegi terang menunjukkan posisi tampak dari pensil itu. Perhatikan bahwa ujungnya (X)
seakan-akan terlihat di Y, posisi yang jelas lebih dangkal.

Refraksi ganda

Refraksi ganda atau birefringence atau double refraction adalah dekomposisi sinar
cahaya menjadi dua sinar cahaya yang disebut ordinary ray dan extraordinary ray.

Refraksi ganda terjadi pada saat gelombang cahaya melalui medium material anisotropik
seperti kristal kalsit atau Boron nitrat. Jika material tersebut mempunyai sumbu optis atau
sumbu anisotropik tunggal, maka pembiasan yang terjadi disebut uniaxial birefringence
dengan 2 buah indeks bias material anisotropik, masing-masing untuk 2 buah arah polarisasi
dengan intensitas menurut persamaan:

di mana no dan ne adalah indeks bias untuk polarisasi tegak lurus ordinary ray dan polarisasi
paralel extraordinary ray terhadap sumbu anisotropik.

Refraksi ganda juga dapat terjadi dengan sumbu anisotropik ganda yang disebut biaxial
birefringence atau trirefringence, seperti yang terjadi pada pembiasan sinar cahaya pada
material anisotropik layaknya kristal atau berlian. Untuk material semacam ini, tensor indeks
bias n, secara umum memiliki tiga eigenvalues yang berbeda, yaitu na, nß and n?.

Refraksi gradien

Refraksi gradien adalah refraksi yang terjadi pada medium dengan indeks bias gradien.

Pada umumnya, indeks bias gradien terjadi karena


peningkatan kepadatan medium yang menyebabkan
peningkatan indeks bias secara tidak linear, seperti pada
kaca, sehingga cahaya yang merambat melaluinya dapat
mempunyai jarak tempuh yang melingkar dan terfokus.

Indeks bias gradien juga terjadi apabila cahaya yang merambat melalui medium dengan
indeks bias konstan, mempunyai intensitas yang sangat tinggi akibat kuatnya medan listrik,
seperti pada sinar laser, sehingga menyebabkan indeks bias medium bervariasi sepanjang
jarak tempuh sinar tersebut. Jika indeks bias berbanding kuadrat dengan medan
listrik/berbanding linear dengan intensitas, akan terjadi fenomena self-focusing dan self-
phase modulation yang disebut efek optis Kerr. Fenomena refraksi gradien dengan indeks
bias berbanding linear dengan medan listrik (yang terjadi pada medium yang tidak
mempunyai inversion symmetry) disebut efek Pockels.

Hal ini dipelajari pada studi optika non linear.


Refraksi negatif

Refraksi negatif adalah refraksi yang terjadi seolah-olah sinar cahaya insiden
dipantulkan oleh sumbu normal antarmuka dua medium pada sudut refraksi yang secara
umum tunduk pada hukum Snellius, namun bernilai negatif.

Refraksi negatif terjadi pada pembiasan antarmuka antara medium yang mempunyai indeks
bias positif dengan medium material meta yang mempunyai indeks bias negatif oleh desain
koefisien permitivitas medan listrik dan permeabilitas medan magnet tertentu menurut
persamaan:

Untuk kebanyakan material, besaran permeabilitas μ sangat dekat dengan nilai 1 pada

frekuensi optis, sehingga nilai n disederhanakan dengan pendekatan permitivitas: .


Menurut persamaan ini, maka indeks bias dapat bernilai negatif, misalnya seperti pada sinar
x.
Paradox momentum

Pada tahun 1908, Hermann Minkowski membuat persamaan momentum refraksi:[4]

di mana:

 p adalah momentum refraksi


 E adalah energi foton
 c adalah kecepatan cahaya dalam ruang hampa
 n adalah indeks bias medium

Pada tahun 1909, Max Abraham membuat usulan persamaan momentum sebagai berikut:
Sumber :

http://id.wikipedia.org/wiki/Indeks_bias

http://id.wikipedia.org/wiki/Refraksi

You might also like