You are on page 1of 5

Analisis Biomekanika Side Jump Penjaga Gawang Sepak Bola

Mohammad Ikhsan (13207130)

Sekolah Teknik Elektro dan Informatika


Institut Teknologi Bandung
Bandung, Jawa Barat, Indonesia

Abstract
Penjaga gawang, dalam permainan sepak bola, merupakan lini pertahanan terakhir bagi sebuah kesebelasan sepak
bola. Gerakan yang sering dilakukan oleh seorang penjaga gawang adalah sebuah side jump. Side jump yang
maksimal sering dijumpai pada saat pengambilan tendangan penalty. Dalam pengambilan side jump tersebut,
terdapat risiko cedera pada tubuh, terutama daerah pinggul (hip) pada saat pendaratan. Tujuan dari penelitian ini
adalah mengetahui profil biomekanik dari seorang penjaga gawang pada saat melakukan sebuah side jump. Profil
biomekanika diambil dari cuplikan-cuplikan video yang berhasil diperoleh oleh penulis. Video diolah menggunakan
aplikasi pengolahan video untuk mengekstraksi gerakan dari penjaga gawang pada saat melakukan loncatan.
Gerakan dianalisis untuk memperoleh profil biomekanik berupa gaya, momentum, kecepatan, dan percepatan pada
saat pendaratan. Dari profil biomekanik tersebut, ditentukan penyebab cedera pada pinngul dan gerakan penjaga
gawang yang benar untuk menghindari cedera tersebut.

Kata Kunci: biomekanika, penjaga gawang, cedera, pencegahan cedera, pinggul

Pendahuluan
- Meloncat untuk menangkap bola
Sepakbola adalah salah satu olahraga yang sangat - Melakukan diving untuk melakukan save
dikenal oleh masyarakat dunia. Setiap hari, - Memiliki kekuatan anaerobik yang memadai
pertandingan dengan level permainan yang berbeda untuk melakukan sprint
dimainkan di seluruh dunia. Masyarakat kagum akan - Memiliki pergerakan lincah
permainannya yang tak dapat diduga, yang, - Memiliki reaksi yang cepat
terkadang ditentukan oleh gerakan-gerakan - Menghindari terjadinya cedera dari gerakan-
spektakuler atau kesalahan-kesalahan fatal. Sebagai gerakan yang dilakukannya
garis terakhir pertahanan, seorang penjaga gawang
seringkali terlibat dalam keadaan menentukan di Dari tantangan yang dihadapi di atas, sering dijumpai
dalam permainan. Oleh karena itu, diperlukan keadaan dimana seorang penjaga gawang harus
peninjauan lebih mengenai permainan seorang meloncat secara horizontal sekaligus vertical untuk
penjaga gawang. Penelitian yang banyak dilakukan melakukan penyelamatan. Loncatan inilah yang
di bidang olahraga sepak bola lebih banyak disebut side jump. Untuk seorang penjaga gawang,
memfokuskan topiknya pada keadaan physiologi dan side jump merupakan salah satu gerakan utama untuk
lebih aplikatif terhadap pemain sepakbola selain melakukan penyelamatan. Namun, side jump
penjaga gawang. Gerakan seorang penjaga gawang mengandung risiko yang sangat tinggi untuk
lebih banyak gerakan jangka pendek, eksplosif, dan memperoleh cedera, terutama pada pinggul, pada saat
berteknik tinggi, sehingga lebih bersifat biomekanika. pendaratan.

Dari penelitian-penelitian yang sudah berlangsung, Dari semua cedera yang dialami di permainan sepak
diperoleh bahwa dalam sebuah pertandingan seorang bola, majoritas berkaitan dengan belahan bawah dari
penjaga gawang akan berhadapan dengan tantangan tubuh seorang pemain (Junge, 2004), termasuk
sebagai berikut (Sorensen, 2008), bagian pinggul. Walaupun, lebih sering terjadi
keseleo, fraktur atau patah tulang juga dapat terjadi itu, keadaan ini sangat berbeda dengan simulasi yang
pada bagian tubuh tersebut (Goga 2003), dengan telah dilakukan sebelumnya. Untuk itu, dibutuhkan
penjaga gawang sebagai orang yang lebih sering analisis secara langsung gerakan seorang penjaga
terkena cedera pada pinggul dibandingkan dengan gawang ketika melakukan side jump tersebut.
pemain outfield (Schmitt, 2009).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan
Untuk mengurangi risiko dari cedera terhadap data tersebut, yaitu profil biomekanik yang timbul di
penjaga gawang, pakaian yang memiliki padding bagian pinggang pada saat pendaratan seorang
direkomendasikan oleh FIFA (Federation penjaga gawang.
Internationale de Football Association, 2005).
Mayoritas dari celana yang didesain untuk dikenakan Material dan Metode
penjaga gawang telah diberikan padding terutama
pada bagian atas lengan kaki, baik di bagian anterior Pada penelitian ini, analisis gerakan side dive seorang
maupun posterior. Namun, masih banyak yang dapat penjaga gawang dilakukan melalui video rekaman
dilakukan untuk memperbaiki padding pada pakaian seorang menjaga gawang. Video ini berisi seorang
penjaga gawang (Schmitt, 2008) dan tidak semua penjaga gawang sehat yang melakukan side dive pada
penjaga gawang mengenakan celana tersebut karena saat latihan. Side dive dilakukan di lapangan bola, di
padding yang dikenakan dapat menggangu depan gawang, dengan alas dari rumput. Penjaga
pergerakan natural penjaga gawang (Nusser, 2008). gawang melakukan loncatan dengan arah menunju
sebuah bola yang dilempar dari belakang kamera
Padding atau pengamanan terhadap pinggul penjaga menuju pojok atas gawang. Letak awal penjaga
gawang mirip dengan pengamanan yang digunakan gawang di tengah gawang. Penjaga gawang memulai
oleh orang tua yang membutuhkannya untuk gerakannya dari posisi berdiri. Kemudian, penjaga
mengurangi risiko cedera ketika jatuh. Oleh karena gawang mengambil beberapa langkah menuju bola
itu, beberapa penelitian sudah membahas dan kemudian meloncat untuk menepis bola.
biomekanika jatuhnya seseorang. Pada tahun 1999,
Sabick menganalisis gaya vertikal yang timbul pada Untuk menganalisis gerakan penjaga gawang dalam
saat seseorang jatuh dari posisi jongkok (Sabick, video, dilakukan tracking terhadap gerakan beberapa
1999). Van den Kroonenberg melakukan analisis titik di penjaga gawang. Menggunakan software
yang sama tetapi dengan subject dalam keadaan awal Adobe After Effects CS4, titik-titik di tubuh diset
berdiri atau berjalan. Dari penelitian-penelitian sehingga terdapat garis yang mengikuti gerakan titik-
tersebut, didapat bahwa beban yang dirasakan oleh titik tersebut. Titik-titik yang diikuti sebagai berikut,
pinggul mencapai 2.83 – 4.45 kali berat badan
subject dengan kecepatan impact sebesar 1.18ms-1 - Kepala
sampai 2.75 ms-1 (Van den Kroonenberg, 2008). - Perut
- Kedua telapak tangan
Walaupun penelitian-penelitian yang telah disebutkan - Lutut
berhasil menentukan data biomekanika yang baik,
data tersebut akan sulit untuk diimplementasikan Titik-titik tersebut dipilih karena merupakan titik-titik
untuk seorang penjaga gawang. Hal ini disebabkan krusial dalam pendaratan penjaga gawang tersebut.
karena seorang penjaga gawang meloncat dengan Setelah penjaga gawang menyelesaikan gerakannya,
posisi yang lebih horizontal dibandingkan dengan dapat terlihat jelas jalur yang telah dilewati titik-titik
orang yang jatuh dari posisi berdiri maupun jongkok. di atas. Dari garis yang diperoleh, dapat diperoleh
Selain itu, dapat diasumsikan bahwa ketika seorang data sebagai berikut,
penjaga gawang melakukan side jump tersebut dia
akan mengangkat tangannya untuk melakukan - Kecepatan pendaratan
penyelamatan bola. Hal ini akan menarik badannya - Percepatan
sehingga lebih banyak otot-otot yang aktif di bagian - Gaya impact
lengan bawah dan bagian tengah badan. Oleh karena
Profil biomekanik diatas digunakan untuk
menentukan pengaruh yang dirasakan oleh tubuh
penjaga gawang ketika mendarat dari loncatannya.
Untuk gaya yang diterima oleh penjaga gawang,
terdapat beberapa nilai yang diasumsikan, yaitu

- Berat Badan 65 kg
- Tinggi badan 180 cm
- Tinggi tiang sepakbola (sebagai kalibrasi)
sebesar 2.44 m
- Lebar tiang sepakbola sebesar 7.32 m Gambar 2. Pertengahan Side Jump
- Penjaga gawang berada di titik tengah
gawang pada saat memulai loncatannya

Selain itu, nilai gaya hanya akan ditentukan untuk


titik perut saja sedangkan titik-titik lain ditracking
untuk mengetahui cara jatuh penjaga gawang
tersebut. Oleh karena itu, titik-titik lainnya hanya
diamati jalur pergerakannya saja.

Cuplikan materi video mentah sebagai berikut,

Gambar 3. Akhir Side Jump

Hasil

Hasil yang diperoleh untuk masing-masing titik yang


diamati sebagai berikut,

Gambar 1. Keadaan Awal Gerakang

Gambar 4. Gerakan Kepala Penjaga Gawang


yang mirip dengan gerakan yang dihadapinya pada
saat pertandingan. Terdapat beberapa asumsi pada
data penjaga gawang sehingga akan terdapat
kesalahan pada hasil akhir. Namun, kesalahan ini
dapat ditolerir karena tujuan dari percobaannya
adalah untuk mendapatkan gambaran besarnya gaya
yang timbul di pinggul saja.

Jika dianalisis gerakan penjaga gawang dari awal


gerakan sampai akhir gerakang, siklusnya sebagai
berikut,
Gambar 5. Gerakan Tangan Penjaga Gawang (Merah
– Tangan Kiri, Oranye – Tangan Kanan) - Penjaga gawang memulai gerakannya
dengan berdiri di kedua kakinya di tengah
gawang
- Penjaga gawang melangkah ke arah kanan
- Penjaga gawang mulai melompat dengan
mengambil kaki kanan sebagai tumpuhan
- Di udara, penjaga gawang merentangkan
badannya sehingga badan hampir parallel
dengan tanah
- Pada pendaratan, penjaga gawang mendarat
dengan tangan kanan terlebih dahulu, diikuti
dengan tangan kiri, badan dan kaki kanan,
kemudian badan dan kaki sebelah kiri
Gambar 6. Gerakan Kaki Penjaga Gawang (Hijau – - Pada pendaratan penjaga gawang melakukan
Kaki Kiri, Abu-abu – Kaki Kanan) gerakan berguling

Kemudian, untuk daerah pinggul, dari analisis


terhadap gerakan secara lebih detail dapat diperoleh
data-data sebagai berikut,

- Ketinggian maksimum pinggul sebesar 2.5


m
- Waktu dari puncak loncatan ke tanah
sebesar 0.33 s

Dari data tersebut diperoleh kecepatan impact sebesar


3.25 m s-1. Jika dibandingkan dengan hasil yang
Gambar 7. Gerakan Perut Penjaga Gawang diperoleh oleh penelitian-penelitian sebelumnya,
kecepatan ini mirip dengan kecepatan yang diperoleh
oleh Lees pada tahun 2005, yaitu 3 – 4 m s-1. Dari
Analisis hasil ini dapat diperoleh momentum yang dibawa
oleh penjaga gawang pada saat pendaratan, yaitu
Pengaruh loncatan penjaga gawang terhadap gaya
yang diterima oleh pinggul pada saat pendaratan p = mv = 65 * 3.25 = 211.25 kg m s-1
dilakukan melalui analisis video penjaga gawang. Di
dalam video, penjaga gawang melakukan gerakan Dari literature yang diperoleh, gaya puncak yang
dapat diterima oleh penjaga gawang pada saat
pendaratan sebesar 3 – 8 kN. Jika penjaga gawang hasil analisis dapat diterima. Diharapkan hasil ini
memiliki massa sebesar 65 kg, hal ini bisa mencapai dapat berkontribusi pada design alat-alat
4.6 – 12.3 kali berat badannya. Tentunya, gaya pengamanan, baik untuk penjaga gawang maupun
sebesar ini jika dikenakan langsung dapat mencederai untuk penggunaan umum seperti hip protector.
penjaga gawang.
References
Dari literature juga diperoleh bahwa penjaga gawang
yang melakukan gerakan berputar mengalami gaya Fe´de´ration Internationale de Football Association
yang lebih kecil pada pinggul dibandingkan dengan (2005). The Football Medicine Resource Kit
penjaga gawang yang mendarat langsung di (F-MARC). http://www.fifa.com.
pinggulnya tanpa berputarl. Gaya yang diterima
berkisar diantara 3 – 4.5 kN, atau di rentang bawah Goga, I., & Gongal, P. (2003). Severe soccer injuries
in amateurs. British Journal of Sports
dari data gaya yang diperoleh secara total.
Medicine, 37, 498–501.

Jika dilihat korelasi antara gaya dan momentum, Ostojic, S. (2003). Comparing sports injuries in
gerakan berguling jelas dapat mengurangi beban soccer: Influence of a positional role.
yang diterima oleh pinggul. Karena Research in Sports Medicine, 11, 203–208.

F = mv/t van den Kroonenberg, A., Hayes, W., & McMahon,


T. (1996). Hip impact. Journal of
Biomechanics, 29, 807– 811.
Waktu impact yang lebih lama akan mengakibatkan
gaya yang diterima menjadi berkurang. Karena Schmitt, Kai-Uwe, Maja, ‘Biomechanical loading of
gerakan berguling meningkatkan waktu impact the hip during side jumps by soccer
penjaga gawang, dapat disimpulkan bahwa gerakan goalkeepers’, Journal of Sports Science. P
berguling dapat mengurangi beban yang diterima 53 – 59. 2009.
pinggul penjaga gawang sehingga mengurangi risiko
cedera pada pinggul. Namun, karena pada keadaan
berguling impact dibagi ke seluruh tubuh, risiko yang
diterima bagian tubuh lain meningkat. Namun,
karena gaya yang terbagi menjadi kecil, risiko
tersebut tidak sebanding dengan risiko yang akan
diterima pinggul jika mendarat langsung di pinggul
tersebut.

Kesimpulan

Sebagai kesimpulan, penelitian ini membahas tentang


side jump yang dilakukan oleh penjaga gawang sepak
bola. Secara umum, penjaga gawang yang melakukan
gerakan berguling pada saat pendaratan akan
menurunkan beban pada pinggul secara signifikan.
Walaupun demikian, data yang diperoleh dari hasil
analisis video belum cukup akurat untuk mengukur
gaya tersebut. Perlu dilakukan penelitian
menggunakan sensor gaya dan high-speed kamera
untuk mendapatkan data yang lebih akurat. Namun,
karena ketika diperiksa data yang diperoleh mirip
dengan data pada literature, dapat disimpulkan bahwa

You might also like