Professional Documents
Culture Documents
HUBUNGAN PRIMAL-DUAL
Dual adalah permasalahan PL yang diturunkan secara matematik
dari primal PL tertentu. Setiap permasalahan primal selalu mempunyai
pasangan dual dan sebaliknya. Solusi optimal pada dual secara otomatis
akan menghasilkan solusi optimal pada primal dan sebaliknya. Hal yang
harus selalu diingat, penyelesaian baik menggunakan metode primal
maupun dual dilakukan dari bentuk standar.
x1 x2 … xj … xn
Nilai kanan pembatas c1 c2 … cj … cn
dual
Tujuan Dual
standar Tujuan Pembatas Variabel
primal
Maksimisasi Minimisasi ≥ Tidak
Minimisasi Maksimisasi ≤ terbatas
Tidak
terbatas
Contoh:
1. Diberikan bentuk primal di bawah, tentukanlah bentuk dual yang
sesuai!!
Minimumkan z = 2 x1 + 5.5 x2
Kendala: x1 + x2 = 90
0.001x1 + 0.002x2 ≤ 0.9
Perhatikan kasus 2.5 PL dari bab 2 dan solusi optimalnya pada bab 4.
Maksimumkan z = 2x1 + 3x2
Terhadap :
10x1 + 5x2 ≤ 600
6x1 + 20x2 ≤ 600
8x1 + 15x2 ≤ 600
x1, x2 ≥ 0
Bentuk baku/standar:
Maksimumkan z = 2x1 + 3x2 + 0s1 + 0s2 + 0s3
10x1 + 5x2 + s1 = 600
6x1 + 20x2 + s2 = 600
8x1 + 15x2 + s3 = 600
x1, x2, s1, s2, s3 ≥ 0
VB X1 X2 S1 S2 S3 Solusi
Solusi optimal primal juga dapat diperoleh dari solusi optimal dual.
Perhatikan kasus primal berikut:
Min z = 21x1 + 18x2 + 15x3
Terhadap 90x1 + 20x2 + 40x3 ≥ 200
30x1 + 80x2 + 60x3 ≥ 180
10x1 + 20x2 + 60x3 ≥ 150
x1, x2, x3 ≥ 0
Bentuk dualnya adalah:
Maksimumkan w = 200y1 + 180y2 + 150y3
Terhadap
90y1 + 30y2 + 10y3 ≤ 21
20y1 + 80y2 + 20y3 ≤ 18
Dual
Minimumkan w = Σ biyi
Terhadap
Σ aijyi ≥ cj , j = 1, 2, ..., n
yi tidak terbatas, i = 1, 2, ..., m