You are on page 1of 16

LAPORAN HASIL PENELITIAN STUDY LAPANGAN

BIOLOGI
DI KAB.MALINO

KELOMPOK 2
Leandra Erdina Usmani (10)

A.Rizky Ramadhani (18)

Sri Ayu Jumiarty S (14)

Nadja Fiqhy A (24)

Muhammad Aqsha (28)

Tomy Rahmatwijaya (05)

SMA NEGERI 2 MAKASSAR TAHUN AJARAN 2010/2011


KATA PENGANTAR

Assalamu‘alaikum wr.wb.

Pertama-tama kami panjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT


karena dengan rahmat dan hidayahnya kami dapat membuat laporan
hasil Studi Lapangan Biologi. Tujuan kami membuat laporan ini adalah
untuk meneliti dunia tumbuhan (kingdom plantae).

Kami mengucapkan terima kasih kepada guru-guru yang telah


membimbing kami dalam melaksanakan penelitian biologi ini.

Sekian dan terima kasih.

Makassar, 3 Desember 2010


KINGDOM PLANTAE ( DUNIA TUMBUHAN )

1. Tumbuhan Lumut

Tumbuhan lumut merupakan sekumpulan tumbuhan kecil yang termasuk


dalam divisio Bryophyta (dari bahasa Yunani bryum, "lumut").
Tumbuhan ini sudah menunjukkan diferensiasi tegas antara organ penyerap hara
dan organ fotosintetik namun belum memiliki akar dan daun sejati. Kelompok
tumbuhan ini juga belum memiliki pembuluh sejati. Alih-alih akar, organ penyerap
haranya adalah ) (harafiah: "serupa akar"). Daun tumbuhan lumut dapat
berfotosintesis. Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan pelopor, yang tumbuh di
suatu tempat sebelum tumbuhan lain mampu tumbuh. Ini terjadi karena
tumbuhan lumut berukuran kecil tetapi membentuk koloni yang dapat
menjangkau area yang luas. Jaringan tumbuhan yang mati menjadi sumber hara
bagi tumbuhan lumut lain dan tumbuhan yang lainnya.
A.Struktur Tumbuhan Lumut
Lumut mempunyai rizoid ( akar semu )yang berfungsi untuk melekat pada
tumbuhan, serta menyerap air dan zat hara . Batang tidak memiliki pembuluh
pengangkut ( xylem dan floem ). Daun kecil , sempit , panjang , tidak bertulang
daun dan mengandung kloroplas berisi klorofil .

B.Reproduksi Tumbuhan Lumut


Tumbuhan lumut mengalami metagenesis , yaitu mengalami pergiliran yang
teratur antara fase vegetatife dan genertif dalam daur hidupnya . Reproduksi
tumbuhan lumut secara vegetatife membentuk spora haploid (n) yang dihasilkan
oleh fase sporofit , yaitu sporogonium . Reproduksi secara generatif dengan
peleburan antara spermatozoid yang di hasilkan anteridium (alat kelamin
jantan ) dengan ovum yang dihasilkan oleh arkegonium (alat kelamin betina )
.anteridium dan arkegonium di hasilkan oleh tumbuhan lumut . Jadi , generasi
sporofit terbentuk sporogonium, sedangkan generasi gametofit berbentuk
tumbuhan lumut .

C. Klasifikasi Tumbuhan Lumut


Lumut di bedakan menjadi 3 kelas yaitu
a. Lumut Daun ( polytrichum )
Mempunyai struktur seperti
akar ( rizoid ) dan seperti daun
. contohnya , sphagnum
fimbriatum , polytrichum
commune , dan andraea
petrophila .
b. Lumut hati ( hepaticae )
Tubuhnya terbagi menjadi dua
lobus seperti hati . Contohnya
marchantia polymorpha ,
porella , dan Ricciocarpus natans.

c. Lumut Tanduk ( anthocerotae )


Sporofitnya berbentuk kapsul
memanjang seperti tanduk yang
melekat pada bagian gametofit .
contohnya anthocerotae laevis

D. Manfaat Tumbuhan Lumut


Beberapa tumbuhan lumut dimanfaatkan sebagai ornamen tata ruang.
Beberapa spesies Sphagnum dapat digunakan sebagai obat kulit dan mata.
Tumbuhan lumut yang tumbuh di lantai hutan hujan membantu menahan erosi,
mengurangi bahaya banjir, dan mampu menyerap air pada musim kemarau.
a. Sebagai obat hepatitis (radang hati), seperti Marchantia polymorpha
b. Sebagai bahan pengganti kapas, seperti berbagai jenis spaghnum.
c. Secara ekologi dapat menyerap air dan menahan pengikisan tanah oleh air
(erosi).
2.Tumbuhan Paku

Tumbuhan paku (Pteridophyta) merupakan kormofia (Cormophyta), yaitu sudah


memilki akar, batang, dan daun yang sebenarnya. Tumbuhan paku berkembang
biak dengan cara spora.
Tumbuhan paku dapat hidup menempel pada tumbuhan lain (epifit), hidup di air
(hidrofit), hidup di tempat lembap (higrofit), dan hidup pada sisa-sisa tumbuhan
lain (saprofit).

1.Struktur Tumbuhan Paku


Tumbuhan paku berakar serabut. Sel-sel pada akar sudah berdiferensiasi menjadi
kulit luar (epidermis), kulit dalam (korteks), dan silinder pusat yang terdiri dari
xylem dan floem yang konsentris (xylem di tengah dikelilingi oleh floem).yang
konsentris.(xylem di tengah dikelilingi oleh floem)

Menurut bentuknya daun tumbuhan paku dibedakan sebagai berikut.


a Daun mikrofil (daun keci),belum berdiferensiasi.
b Daun makrofil (daun besar),sudah berdiferensiasi menjadi epidermis dan
mesofil daun.Mesofil terdiri dari jaringan tiang(palisade),jaringan bunga
karang(spons),dan tulang-tulang daun .
Menurut fungsinya daun tumbuhan paku dibedakan sebagai berikut .
A Daun tropofil,merupakan daun untuk fotosintesis
B. Daun sporofil,merupakan daun penghasil spora.Daun sporofil mempunyai
sporangium(kotak spora)yang terkumpul dalam sorus yang terdapat pada sisi
bawah daun

2.Reproduksi Tumbuhan paku


Tumbuhan paku juga mengalami metagenesis.Reproduksi vegetative
dengan spora haploid(n)yang dihasilkan oleh tumbuhan paku.,jadi tumbuhan
paku merupakan tumbuhan dalam fase sporofit.(penghasilspora).Reproduksi
generative terjadi melalui peluburan antara spermatozoid dan ovum yang
dihasilkan oleh protolium.Jadi ,protalium yang berbentuk talus merupakan fase
gametofit(penghasil gamet )
Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan ,tumbuhan paku dibedakan atas3
golongan berikut ini .
a. Paku homospora (isopora),yaitu tumbuhan paku yang hanya menghasilkan
satu macam ukuran spora.Contoh:Lycopodium (paku kawat )
b. Paku heterospora(anispora).yaitu tumbuhan paku yang menghasilkan dua
macam ukuran spora ,yaitu mikrospora(spora berukaran kecil dan
berkelamin jantan ).dan makrospora (spora berukuran besar dan
berkelamin betina)Contoh marsilea (semanggi)dan selaginella (pakurane)
c. Paku peralihan anatara homospora dan heterospora,yaitu tumbuhan paku
yang menghasilkan spora yang berukuran dan berbentuk sama,tetapi
sebagian spora jantan dan sebagian lagi spora betina .Contoh; equisetum
paku ekor kuda
3.Klasifikasi Tumbuhan Paku
Tumnuhan paku dapat dibedakan menjadi bebrapa devisi,yaitu
psilophyta,lycopobiopita,Equisetophyta,dan Pterophyta
a. Psilopyta (paku purba)
Paku ini tidak memiliki daun atau memiliki
daun kecil-kecil(daun mikrofil.
Sporangium terletak di ujung-ujung cabang
.beberapa jenis diantaranya belum memiliki
akar.Psilophyta sering disebut tumbuhan paku
telanjang.Tumbuhan paku ini beesifat
homospora dan sudah hamper punah.Contoh
Psilotum nudum.

b. Lycopodiophyta (Paku kawat)


Lycopodiophyta disebut juga sebagai paku
kawat atau paku rambut. Anggotanya
memiliki daun kecil – kecil dan tidak
bertangkai. Paku ini termasuk paku yang
heterospora. Contoh : paku rane
(selaginella) dan paku kawat (lycopodium
cernuum).

c. Equisetophyta (paku ekor kuda)


Paku ini umumnya memiliki batang bercabang
dan beruas – ruas. Daun – daunnya kecil seperti
selaput halus; tunggal dan tersusun melingkar.
Batangnya berwarna hijau yang mengandung
klorofil untuk fotosintesis. Paku ini termasuk
paku peralihan antara paku peralihan anatara
paku homospora dengan heterospora. Contoh :
Paku ekor kuda (equisetum debile).
d. Pterophyta (paku sejati)
Tumbuhan paku ini dikenal sebagai
pakis menurut pengertian kita sehari –
hari. Semua anggota pterophyta memiliki
daun besar (makrofil), bertangkai,
memiliki banyak tulang daun dan telah
memiliki mesofil daun. Daun yang masih
muda menggulung pada ujungnya dan
sporangium terdapat pada sporofil (daun
penghasil spora). Contoh : suplir
(adiantum cuneatum), semanggi (marsilea crenata), dan paku sarang
burung (asplenium nidus).

4. Manfaat Tumbuhan Paku.


a. Sebagai tanaman hias, misalnya suplir, paku sarang burung, dan paku
tanduk rusa.
b. Untuk sayur, misalnya semanggi dan beberapa jenis daun
tumbuhan paku yang masih muda. Sebagai bahan obat – obatan.

3.Tumbuhan Biji (Spermatophyta)

Spermatophyta meliputi semua tumbuhan yang menghasilkan biji.


Biji merupakan alat perkembangbiakan generative. Biji dihasilkan melalui
proses fertilisasi. Didalam biji terdapat calon tumbuhan baru yang disebut
embrio atau lembaga. Sebagian besar tumbuhan biji memiliki bunga
sehingga disebut juga tumbuhan bunga (anthophyta).

Berdasarkan letak bijinya, tumbuuhan biji dikelompokkan menjadi 2


kelas, yaitu Gymnospermae dan angiospermae.
1. Gymnospermae (Tumbuhan Biji Terbuka)

Gymnospermae tidak memiliki bunga yang sesungguhnya. Alat


perkembangbiakannya terdapat pada bagian yang berbentuk runjung
atau strobilus. Biji terdapat pada strobilus dan tidak terbungkus oleh
daun buah. Karena bijinya tampak dari luar, maka disebut tumbuhan biji
terbuka.
Gymnospermae terdiri dari 4 ordo, yaitu ordo Cycadales, Ginkgoales,
Coniferales, dan Gnetales.

a. Reproduksi Gymnospermae
Gymnospermae bereproduksi secara generative dengan biji, jarang
bereproduksi secara vegetative alami.

b. Manfaat Gymnospermae
1) Sebagai bahan untuk industry kertas, korek api, dan perabot rumah
tangga : pinus dan dammar.
2) Sebagai tanaman hias : pakis haji
3) Sebagai bahan obat : balsam
4) Sebagai bahan terpentin : getah pinus
5) Sebagai bahan makanan : melinjo

2. Angiospermae (tumbuhan biji tertutup)


Ciri khas yang membedakan
angiospermae dengan
kelompok tumbuhan lain
adalah adanya bunga yang
sesungguhnya dengan bakal
biji yang terdapat didalam
bakal buah. Bijinya
terbungkus oleh daun buah, sehingga disebut juga tumbuhan biji
tertutup.

a. Klasifikasi angiospermae
Angiospermae dibagi menjadi 2 kelas, yaitu Dicotyledonae dan
Monocotyledonae.
1) Dicotyledonae (tumbuhan berkeping dua/dikotil)
Ciri – ciri :
a) Biji memiliki dua daun lembaga (kotiledon)
b) Memiliki akar tunggang
c) Batang memiliki cambium sehingga dapat mengalami pertumbuhan
sekunder (pertumbuhan melebar)
d) Memiliki pembuluh pengangkut (xylem dan floem)yang tersusun dalam
lingkaran (pembuluh pengangkut teratur)
e) Bertulang daun menyirip atau menjari
f) Bagian-bagian bunga berjumlah dua, empat, lima, atau kelipatannya.

Contoh family tumbuhan berkeping dua adalah sebagai berikut :

a). Euphorbiaceae (jarak-jarakan)

Tumbuhan berdaun menjari, batang mengandung getah, dan memiliki

buah kendaga. Contoh:ubi kayu, karet, dan jarak

b). Solanaceae (terung-terungan)

Tumbuhan umumnya berupa semak, bunga berbentuk seperti terompet

atau bintang. Contoh;tomat dan tembakau

c). Myrtacecae (jambu-jambuan)

Tumbuhan umumnya berupa perdu atau pohon berkayu, mahkota


bunga kecil dan benang sari banyak. Contoh : jambu air dan jambu biji.
d). Papilionaceae (kacang-kacangan)

Tumbuhan memiliki bunga berbentuk seperti kupu-kupu, dan memiliki


buah polongan. Contoh : kedelai dan kacang buncis.

e). Mimosaceae (petai-petaian)

tumbuhan berupa perdu atau pohon, dan memliki buah polongan. Contoh :
kembang merak.

g). malvaceae (kapas-kapasan)

tumbuhan berupa perdu atau pohon, memiliki lima mahkota bunga yang
saling melekat pendek. Contoh : kapas dan kembang sepatu.

h). compocitae (composite)

tumbuhan memiliki bungan majemuk, yaitu bunga tepi (bunga pita) dan
bunga tabung. Bunga tabung memiliki putik dan benang sari, bunga tepi
tidak memiliki putik dan benang sari. Contoh : bunga matahari.

2) Monocotyledonae (tumbuhan berkeping satu / monocotil )


Ciri cirri :
a. Memiliki satu daun lembaga (kotiledon)
b. Memiliki akar serabut
c. Batang tidak berkambium sehingga tidak dapat mengalami
pertumbuhan sekunder
d. Memiliki pembuluh pengangkut (xylem dan floem) yang tersebar
e. Bertulang daun sejajar atau melengkung dan biasanya daun
berpelepah
f. Bagian-bagian bunga berjumlah 3 atau kelipatannya

Contoh family tumbuhan berkeping satu

a. Palmae (pinang-pinangan)
Tumbuhan umumnya berkayu, tidak bercabang, berbatang tegak,
pada batang terdapat bekas daun berbentuk cincin, dan memiliki
buah batu. Contoh : kelapa dan kelapa sawit.
b. Granieae (rumput-rumputan)
Tumbuhan memiliki batang berbentuk silindris pipih, batang bagian
tengah umumnya berongga, dan daun berbentuk seperti pipa.
Contoh : padi dan jagung.
c. Mosaceae (pisang-pisangan)
Tumbuhan memilki batang semu yang terbentuk dari pelepah daun
yang saling membungkus membentuk batang. Contoh : pisang
d. Zingiberaceae (jahe-jahean)
Tumbuhan memiliki rhizome, dan memiliki pelepah daun yang
membalut batang. Contoh : kunyit dan jahe.
e. Orchidaceae (anggrek-anggrekan)
Tumbuhan memiliki pangkal batang membesar membentuk umbi,
daun bertepi rata dan berdaging. Contoh : anggrek.

b. Reproduksi Angiospermae

Angiospermae berproduksi secara generative dengan biji,dapat pula secara


vegetative alami(misal: umbi lapis,tunas) dan vegetative buatan (misal:
setek, cangkok)

C . Manfaat Angiosperamae

1). sebagai bahan makanan sumber


kelapa,karbohidrat(misal:padi,jagung),protein(misal:kedelai,kacang
hijau),lemak(misal:kacang tanah,kelapa),vitamin dan mineral
misal(kangkung,wortel,baapel,jeruk)

2). sebagai bahan sandang(kapas,rami)

3). sebagai bahan minuman(misal:kopi,teh,coklat)

4). sebagai bahan rempah-rempah(misal:kunyit,jahe,temulawak)


5). sebagai bahan obat-obatan(missal:kina,minyak kayu putih)

6). sebagai bahan bangunan(missal:jati,mahoni,meranti).

You might also like